kab/kota: Bogor

  • Imbas Kecelakaan, Contraflow Diterapkan di Km 13-21 Tol Jagorawi Arah Bogor

    Imbas Kecelakaan, Contraflow Diterapkan di Km 13-21 Tol Jagorawi Arah Bogor

    Bogor

    Rekayasa lalu lintas contraflow diberlakukan di Tol Jagorawi arah Bogor siang ini. Contraflow diberlakukan imbas penanganan kecelakaan di Km (kilometer) 17 pagi tadi.

    “Untuk mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas seiring dengan penanganan laka lantas pada Km 17+000 di ruas Tol Jagorawi arah Bogor,” kata Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Panji Satriya, Sabtu (21/6/2025).

    Contraflow diberlakukan sejak pukul 11.35 WIB siang. Panji menyebut ruas tol yang terkena contraflow yaitu Km 13 hingga Km 21.

    “Atas diskresi Kepolisian, Jasa Marga berlakukan contraflow mulai dari Km 13+000 sampai dengan Km 21+850 Ruas Tol Jagorawi arah Bogor,” imbuhnya.

    Pihaknya mengimbau pengguna jalan mengantisipasi rute perjalanan agar contraflow dapat berjalan optimal. Serta agar mengikuti arahan petugas di lapangan dan aturan lalu lintas.

    “Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan untuk dapat memastikan kecukupan saldo kartu elektronik sebelum memulai perjalanan untuk menghindari kepadatan ketika bertransaksi di gerbang tol. Selalu patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan,” tuturnya.

    “Faktor yang mempengaruhi (karena) mengantuk,” kata PJR Tol Jagorawi Kompol Jajuli.

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 03.55 WIB. Jajuli mengatakan kecelakaan berawal ketika mulanya, truk pertama datang dari Karawang menuju Cibadak di lajur 2.

    Setibanya di lokasi kejadian, pengemudi mengantuk dan oleng ke kiri. Pengemudi lalu banting setir ke kanan dan menabrak truk yang pertama.

    “Posisi akhir truk pertama normal di antara lajur 2 dan 3 menghadap selatan. Sementara posisi akhir truk kedua normal dan muatan peti kemasnya di antara lajur 2 dan 3,” bebernya.

    (rdh/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Penonton Formula E rela tempuh Surabaya-Jakarta demi temui idola

    Penonton Formula E rela tempuh Surabaya-Jakarta demi temui idola

    Jakarta (ANTARA) – Seorang penonton Formula E rela menempuh perjalanan pulang-pergi menggunakan kereta api dari Surabaya ke Jakarta demi bisa menyaksikan langsung idolanya tampil di ajang balap mobil listrik tersebut.

    Lidia (25), mengaku rela datang dari jauh ke Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, untuk melihat idolanya Nyck de Vries yang saat ini membela tim Mahindra Racing.

    “Lebih suka Nyck de Vries sih. Aku ngikutin dia, jadi pengen lihat langsung,” kata Lidia saat ditemui di Ancol.

    Dia mengaku momen ini merupakan pengalaman pertamanya menyaksikan langsung ajang balap mobil.

    Meski datang sendiri, Lidia justru bertemu dua penonton lain dari Bogor, yakni Riri (24) dan Tris (19), yang dikenalnya saat menaiki shuttle bus menuju lokasi balapan.

    “Kita baru kenal semua. Ketemu tadi di shuttle bus,” kata ujar Lidia dan Riri, kompak menjawab.

    Lidia juga menyampaikan bahwa dirinya mulai mengikuti Formula E sejak 2024, setelah mengetahui bahwa Jakarta pernah menjadi tuan rumah sebelum-sebelumnya.

    Soal lintasan balap, Lidia mengatakan sirkuit Jakarta mengingatkannya pada sirkuit Monaco yang berada di tepi pantai.

    Ketiganya juga berharap kondisi cuaca selama balapan berlangsung mendukung dalam pelaksanaan tersebut.

    “Harapannya sih enggak panas, enggak hujan ya. Karena kalau panas hujan, ga bawa payung. Kalau panas juga, panas banget, ga kuat,” kata Riri dan Lidia.

    Terkait transportasi menuju gelaran balapan ini, mereka juga mengaku tak memiliki masalah.

    “Kalau sejauh ini transportasi aman sih. Kita cukup terbantu sih sama shuttle busnya tadi. Jadi kita gak jalan jauh-jauh banget,” jelas mereka.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga Properti Stabil, Permintaan Naik: Generasi Muda Masih Punya Peluang Miliki Rumah – Page 3

    Harga Properti Stabil, Permintaan Naik: Generasi Muda Masih Punya Peluang Miliki Rumah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Impian memiliki rumah masih menjadi tujuan banyak masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda. Meski menghadapi tantangan seperti lonjakan harga properti, stagnasi pendapatan, dan ketidakpastian ekonomi global, harapan untuk memiliki hunian tetap hidup. Bahkan, data terbaru justru menunjukkan tren positif di sejumlah wilayah.

    Pinhome bersama Bank Muamalat memaparkan perkembangan terbaru pasar properti berdasarkan Pinhome Home Value Index (PHVI) dan Pinhome Home Rental Index (PHRI) untuk kuartal I 2025. PHVI dan PHRI yang dirilis Pinhome mencerminkan kondisi pasar properti yang tetap tangguh di tengah berbagai tekanan.

    Di wilayah Jabodetabek, harga rumah tipe 50–200 m² terpantau stabil, bahkan beberapa wilayah mengalami kenaikan signifikan. Rumah mewah tipe ≥201 m² juga terus menunjukkan tren naik.

    Berikut temuan penting dari PHVI & PHRI Kuartal I 2025:

    Tanjung Priok naik 5%, Cakung 3% untuk rumah tipe 50–120 m².
    Cilincing dan Kemayoran justru turun masing-masing 6% dan 4%.
    Segmen rumah mewah (>Rp6 miliar) di Cilandak dan Kelapa Gading terus naik.
    Di luar Jakarta, Kota Bogor naik 4% dan Kabupaten Bogor naik 3% untuk rumah tipe ≥201 m².

    Harga sewa rumah pun mengalami peningkatan di beberapa titik:

    Jakarta Timur naik 10% untuk tipe 55–120 m² dan 7% untuk tipe 121–200 m².
    Kota Bogor mencatat kenaikan sewa 9% untuk rumah menengah.
    Kota Bekasi dan Kota Bogor menjadi yang tertinggi dalam kenaikan sewa rumah mewah, masing-masing naik 15% dan 12%.

    Di luar Jabodetabek, pertumbuhan pun tercatat di berbagai kota:

    Denpasar dan Badung mencatat kenaikan harga rumah 2–5%.
    Mataram dan Lombok Barat naik 10% untuk tipe ≥201 m².
    Pekanbaru mencatat lonjakan 17% untuk rumah tipe serupa.
    Sementara itu, Semarang justru mengalami penurunan harga sewa di semua tipe.

    “Lebih dari 50% pengguna Pinhome kini aktif mencari rumah di segmen menengah atas dan mewah, dengan pertumbuhan pencarian mencapai 22% dan 21% secara kuartalan,” ujar Dayu Dara Permata, CEO & Founder Pinhome, dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).

    “Bahkan dalam narasi kondisi ekonomi tak pasti, kami percaya properti tetap menjadi pilihan investasi yang kuat.”

     

  • PFI Bogor gelar pameran `Resolusi` rekam 100 hari kerja bupati

    PFI Bogor gelar pameran `Resolusi` rekam 100 hari kerja bupati

    Bupati Bogor Rudy Susmanto pada pembukaan pameran foto bertajuk “Resolusi” di Situ Plaza Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/6/2025). ANTARA/M Fikri Setiawan

    PFI Bogor gelar pameran `Resolusi` rekam 100 hari kerja bupati
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 21 Juni 2025 – 07:51 WIB

    Elshinta.com – Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bogor menggelar pameran foto bertajuk “Resolusi” di Situ Plaza Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai 19 hingga 28 Juni 2025.  Pameran ini merekam berbagai peristiwa penting dalam 100 hari masa kerja Bupati dan Wakil Bupati Bogor, Rudy Susmanto dan Jaro Ade.

    Sebanyak 64 karya foto yang ditampilkan merupakan hasil bidikan pewarta foto dari berbagai media, menggambarkan dinamika kepemimpinan pasangan kepala daerah yang dilantik pada awal Maret 2025. Bupati Bogor Rudy Susmanto saat membuka pameran, Jumat, mengapresiasi inisiatif PFI Bogor yang telah berkontribusi dalam menyemarakkan peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 melalui pameran tersebut.

    “Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada rekan-rekan Pewarta Foto Indonesia Bogor. Ini bukan sekadar pameran foto, tetapi rekam jejak perjalanan awal kami memimpin Kabupaten Bogor,” kata Rudy.

    Ia menuturkan, foto-foto yang dipamerkan memuat cerita visual sejak hari pertama ia dan wakil bupati menjabat. Menurut dia, berbagai agenda prioritas telah dilakukan mulai dari wilayah selatan dan timur Kabupaten Bogor.

    “Di hari pertama kami menyusuri wilayah selatan dan timur yang terdampak bencana. Kami mulai membangun belasan jembatan yang putus, menanggulangi banjir, dan memperbaiki akses penghubung bagi pelajar,” ujarnya.

    Dalam pameran itu juga ditampilkan dokumentasi respons cepat pemerintah daerah terhadap sejumlah bencana alam, seperti banjir bandang di Puncak Bogor, banjir di Babakanmadang, dan genangan rutin di Bojongkulur, Gunungputri. Pameran ini turut menampilkan momen pelantikan Rudy-Jaro yang diikuti arak-arakan dari Exit Tol Citeureup menuju Gedung Tegar Beriman, sebagai simbol dimulainya kepemimpinan baru di Kabupaten Bogor.

    Sekretaris PFI Bogor Nur Arifin menyebut pameran ini merupakan bentuk kontribusi jurnalis foto dalam menyampaikan informasi visual kepada masyarakat.

    “Pameran ini adalah pengingat bahwa foto jurnalistik juga berperan dalam merekam sejarah dan pembangunan daerah,” katanya.

    Ketua pelaksana pameran, Hendi Novian, menambahkan bahwa tema “Resolusi” diangkat sebagai refleksi atas harapan dan komitmen untuk menuntaskan berbagai persoalan daerah ke depan. PFI Bogor turut menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bogor, insan pers, dan seluruh pihak yang mendukung kegiatan tersebut.

    Foto-foto dalam pameran merupakan karya Hendi Novian (Radar Bogor), Yulius Satria Wijaya dan Putra M Akbar (Antara Foto), Dwi Susanto (ceklissatu.com), Arifin (metropolitan.id), Fadli Akbar (Metropolitan), dan Aditya Aji Saputra (freelance).

    Sumber : Antara

  • Jalan Rusak di Parung Panjang Sebabkan Banyak Kecelakaan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Juni 2025

    Jalan Rusak di Parung Panjang Sebabkan Banyak Kecelakaan Megapolitan 21 Juni 2025

    Jalan Rusak di Parung Panjang Sebabkan Banyak Kecelakaan
    Tim Redaksi
    KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com –

    Kerusakan jalan
    yang parah di Jalan Mohamad Toha sampai Jalan Raya Sudamanik,
    Parung Panjang
    , Kabupaten Bogor, disebut kerap menyebabkan kecelakaan, terutama bagi pengendara motor.
    Santor Jones (64), warga yang telah enam tahun tinggal di wilayah tersebut menyebut banyak pengendara hilang kendali saat melintasi jalan yang rusak.
    “Lubangnya banyak banget jadi suka banyak yang jatuh, apalagi emak-emak atau cewek gitu aduh, sering banget terjadi di sini,” ujar Santor Jones saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Jumat (20/6/2025).
    Kondisi makin memburuk bagi pengendara saat hujan turun. Jalanan yang dipenuhi lubang, debu tebal, dan batu-batu menjadi sangat licin dan berbahaya.
    Menurut Santor, tidak sedikit pengendara sepeda motor yang tergelincir atau terjatuh akibat kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki secara menyeluruh.
    Bahkan, ia sendiri mengaku sudah dua kali mengalami kecelakaan saat melintasi jalanan yang rusak.
    “Biasanya kalau Sabtu saya suka pulang ke Legok, tapi kalau lagi hujan, saya justru enggak berani pulang karena jalanannya licin. Saya saja sudah dua kali jatuh. Ngeri jalanannya,” kata dia.
    Selain menyebabkan kecelakaan tunggal,
    jalan rusak
    juga menimbulkan risiko lain, salah satunya batu beterbangan yang bisa mengenai pengguna jalan.
    Santor sendiri pernah terluka akibat pecahan batu yang terlempar dari bawah truk yang melintas.
    Akibatnya, ia mengalami luka memar di bagian telapak tangan dan tidak bisa beraktivitas selama seminggu.
    “Saya pernah, tangan kena batu. Untung aja saya lihat ada batu datang dari bawah mobil. Terus saya tepis pakai tangan saya, kalau enggak, kena kepala istri saya,” jelas dia.
    Selain warga setempat,
    jalan rusak di Parung Panjang
    juga merugikan para sopir truk yang melintas.
    Pasalnya, truk-truk yang lewat sering sekali mengalami pecah ban dan patah as roda akibat menghantam lubang.
    Salah satunya dialami Yandri (23). Saat ditemui
    Kompas.com
    , truk yang ia kendarai mengalami patah as roda akibat lubang besar sehingga harus menepi ke bahu jalan.
    “Ini kita mau kirim barang material ke Jakarta tapi karena patah roda jadi harus harus berhenti dulu,” kata dia.
    Yandri pun berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan di Parung Panjang demi kelancaran aktivitas pengiriman barang dan keselamatan para pengguna jalan.
    “Untuk pemerintah supaya cepatlah perbaiki jalan Parung Panjang supaya enak buat kita lewati,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Rusak di Parung Panjang Tak Pernah Diperbaiki secara Utuh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Juni 2025

    Jalan Rusak di Parung Panjang Tak Pernah Diperbaiki secara Utuh Megapolitan 21 Juni 2025

    Jalan Rusak di Parung Panjang Tak Pernah Diperbaiki secara Utuh
    Tim Redaksi
    KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com –
    Kerusakan jalan di wilayah
    Parung Panjang
    , Kabupaten Bogor, Jawa Barat, disebut sudah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa perbaikan yang berarti.
    Santor Jones (64), pemilik salah satu bengkel yang telah tinggal selama enam tahun di Jalan Mohamad Toha, Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu mengaku kondisi jalan tidak pernah benar-benar diperbaiki secara menyeluruh sejak pertama kali ia menetap.
    “Selama saya tinggal di sini, enggak pernah ada jalan yang benar. Saya kan ngontrak selama 10 tahun dan tinggal tiga setengah tahun lagi. Ini aja saya mikir dulu buat perpanjang atau enggak,” ujarnya saat ditemui
    Kompas.com
    , Jumat (20/6/2025).
    Menurut Santor,
    jalan rusak
    yang ada di depan rumahnya tidak pernah diperbaiki secara utuh atau dicor.
    Justru dia mengatakan, lubang-lubang besar di jalanan tersebut hanya ditutup secara sementara dengan batu koral atau material seadanya yang tidak bertahan lama.
    Bahkan, perbaikan itu juga hanya dilakukan di titik-titik tertentu dan bukan satu jalur utuh.
    “Lubangnya ditutupi pakai batu saja. Kalau dicor enggak pernah. Itu juga terakhir ditutupi pakai batu dua tahun lalu,” kata Santor.
    Hal senada juga dirasakan oleh Yandri, pengemudi truk. Ia menyebut, kerusakan di sepanjang Jalan Mohamad Toha menuju Jalan Raya Sudamanik, sudah berlangsung lama.
    Pasalnya, sudah dua tahun belakangan ini tak ada yang membenahi jalan sehingga kondisi jalan yang buruk itu menjadi kendala utama bagi para pengemudi truk.
    “Sudah lama sekali rusaknya tapi sudah dua tahun belakangan ini tidak dibenarin. Saya mah pusing pokoknya kalau lewat jalur ini,” kata dia.
    Yandri pun berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki
    jalan rusak di Parung Panjang
    .
    Sebab, kerusakan jalan sangat mengganggu kelancaran distribusi barang sekaligus membahayakan pengendara.
    “Untuk pemerintah supaya cepatlah perbaiki jalan Parung Panjang supaya enak buat kita lewati,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Berebut Dandang, Prosesi Unik dalam Pernikahan Adat Betawi

    Berebut Dandang, Prosesi Unik dalam Pernikahan Adat Betawi

    Liputan6.com, Jakarta – Berebut dandang merupakan salah satu tradisi dalam prosesi pernikahan adat khas Betawi. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh masyarakat Betawi bagian timur yang bersentuhan dengan kebudayaan Sunda, yakni Bekasi, Depok, dan sebagian Bogor.

    Tradisi ini mirip dengan tradisi palang pintu yang juga menjadi bagian dari prosesi pernikahan adat Betawi. Masyarakat Betawi bagian timur kemudian menambahkannya dengan tradisi berebut dandang.

    Mengutip dari laman Seni & Budaya Betawi, penggunaan dandang tembaga dalam tradisi ini konon menjadi lambang kekuatan dan kekayaan. Ini sekaligus menandakan bahwa kekayaan tidak jatuh dari langit, tetapi harus diperjuangkan.

    Dalam pernikahan adat Betawi, rombongan mempelai pria akan membawa seserahan ke kediaman mempelai wanita. Saat membawa seserahan, biasanya rombongan akan diiringi dengan tabuhan tanjidor, sampyong, ondel-ondel, dan rebana biang.

    Adapun dandang yang digunakan untuk tradisi berebut dandang merupakan bagian dari seserahan tersebut. Sesuai namanya, dalam tradisi ini terdapat adegan memperebutkan dandang.

    Tradisi unik khas Betawi ini dilakukan dengan cara mengikatkan dandang ke punggung seorang jago maen pukulan. Sosok jago ini merupakan wakil besan yang bertugas mewakili pihak mempelai laki-laki.

     

  • Cerita Warga Parung Panjang: Jalan Rusak dan Gelap, Sehari Bisa 5 Motor Jatuh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juni 2025

    Cerita Warga Parung Panjang: Jalan Rusak dan Gelap, Sehari Bisa 5 Motor Jatuh Megapolitan 20 Juni 2025

    Cerita Warga Parung Panjang: Jalan Rusak dan Gelap, Sehari Bisa 5 Motor Jatuh
    Tim Redaksi

    BOGOR, KOMPAS.com –
    Sejumlah warga di kawasan
    Parung Panjang
    , Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah serta minim pencahayaan.
    Kondisi ini disebut kerap menjadi penyebab
    kecelakaan
    lalu lintas, terutama pada malam hari.
    Selain permukaan jalan yang bergelombang dan berlubang, tidak tersedianya lampu penerangan jalan umum (PJU) turut memperburuk situasi.
    Toni (39), warga Cikuda Parung Panjang, menyampaikan bahwa kecelakaan di ruas jalan tersebut bukanlah hal yang langka.
    “Sehari bisa lihat tiga sampai lima motor jatuh. Kalau pagi atau malam apalagi, banyak yang kepleset. Jalanannya kan enggak rata, terus berdebu atau licin kalau hujan,” kata Toni kepada
    Kompas.com
    , Jumat (20/6/2025).
    Menurut Toni, sebagian besar korban adalah pengendara sepeda motor yang tidak menyadari adanya lubang karena tertutup debu atau genangan air.
    “Udah mah lubangnya banyak, gelap pula. Kalau malam mah cuma ngandelin lampu motor. Kalau ada truk lewat, makin enggak kelihatan,” ujarnya.
    Sementara itu, Yulianti (37), seorang pedagang kelontong di tepi jalan kawasan Cikuda, juga mengaku sering menyaksikan langsung pengendara yang terjatuh di depan tokonya.
    “Waktu itu ibu-ibu jatuh karena enggak kelihatan jalannya. Kakinya sampai luka. Sering banget kejadiannya, saya sampai hafal. Bahkan siang juga rawan,” ujar Yulianti.
    Warga setempat berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan infrastruktur jalan sekaligus menambah fasilitas penerangan untuk mengurangi risiko kecelakaan.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi menunjukkan bahwa kondisi jalan utama Parung Panjang, khususnya di wilayah Cikuda, tampak memprihatinkan.
    Banyak ruas jalan yang berlubang, tidak rata, serta dipenuhi debu beterbangan akibat aktivitas kendaraan berat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Srikandi Brimob Polda Metro Raih Medali di Piala Kapolri 2025

    Srikandi Brimob Polda Metro Raih Medali di Piala Kapolri 2025

    Jakarta

    Polwan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Bripda Kayla mengharumkan nama Polda Metro Jaya di ajang Kejuaraan Karate Piala Kapolri Tahun 2025. Dia menyabet medali perak dalam kejuaan karate.

    Dia beratnding di kelas Kumite Perorangan Putri -60 kg usia 18+. Bripda Kayla berhasil meraih medali perak, usai melewati sejumlah pertandingan yang digelar selama tiga hari, 16-18 Juni 2025, di GOR Laga Tangkas Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.

    Kejuaraan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79. Sebanyak 284 atlet dari 33 Polda se-Indonesia turut serta dalam kejuaraan tersebut.

    Keberhasilan Bripda Kayla menjadi bentuk nyata dari pembinaan prestasi di lingkungan Satuan Brimob Polda Metro Jaya. Selain itu, pencapaian ini juga menunjukkan bahwa Polwan mampu berprestasi dan bersaing di kancah olahraga beladiri dengan profesionalisme tinggi.

    Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto menyampaikan apresiasi atas pencapaian Bripda Kayla. Dia berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh Polwan untuk terus berkembang dan membanggakan institusi.

    “Keberhasilan Bripda Kayla merupakan bukti nyata bahwa Polwan Brimob Polda Metro Jaya memiliki potensi besar, tidak hanya di bidang operasional tetapi juga dalam kompetisi olahraga. Prestasi ini menjadi semangat bagi personel lainnya untuk terus mengukir prestasi,” kata Henik dalam keterangannya, Jumat (20/6/2025).

    (wnv/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Debu Tebal dan Jalan Berlubang di Parung Panjang Ganggu Usaha Warga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juni 2025

    Debu Tebal dan Jalan Berlubang di Parung Panjang Ganggu Usaha Warga Megapolitan 20 Juni 2025

    Debu Tebal dan Jalan Berlubang di Parung Panjang Ganggu Usaha Warga
    Tim Redaksi
    KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com –
    Kondisi
    jalan rusak
    di Jalan Mohamad Toha hingga Jalan Raya Sudamanik,
    Parung Panjang
    , Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tak hanya membahayakan pengendara, tetapi juga berdampak langsung pada penghasilan warga setempat.
    Salah satunya adalah Santor Jones (64), pemilik bengkel yang tinggal dan membuka usaha di pinggir jalan tersebut. Ia mengaku penghasilannya menurun lantaran jalan yang rusak tak kunjung diperbaiki secara permanen.
    “Jelas ada perbedaan pendapatan. Pertama, kita kalau duduk di depan (teras bengkel), akhirnya terganggu karena pantulan batu dari bawah truk. Terus kedua, abunya Luar biasa, apalagi kalau panas,” ujar Santor saat ditemui
    Kompas.com
    , Jumat (20/6/2025).
    Menurut Santor, debu tebal yang beterbangan setiap hari membuat pelanggan enggan untuk datang ke bengkelnya.
    Selain itu, lubang besar dan batu-batu tajam di sepanjang jalan membuat banyak kendaraan, khususnya sepeda motor, memilih jalur alternatif.
    “Debunya banyak banget. Saya kan tutupnya Maghrib, terus besokannya, pas buka bengkel, debunya sudah banyak banget,” kata dia.
    Selama enam tahun tinggal di kawasan tersebut, Santor mengatakan, jalan rusak itu belum pernah diperbaiki secara menyeluruh.
    Jika ada perbaikan, biasanya hanya sekadar ditutup batu agar terlihat rata. Namun, solusi itu tak bertahan lama.
    “Lubangnya ditutupi pakai batu saja. Kalau dicor enggak pernah. Itu juga terakhir ditutupi pakai batu dua tahun lalu,” kata dia.
    Santor melanjutkan, banyak pelanggan mengeluhkan kondisi jalan sehingga enggan kembali ke tempat usahanya.
    “Semuanya kalau ke sini pasti ngeluh. Saya sih sering ngobrol sama mereka, kadang mereka nanya ‘jadi kapan jalanannya benar?’” jelas dia.
    Santor berharap pemerintah bisa segera memperbaiki kondisi jalan secara menyeluruh, bukan hanya sekadar menutup lubang dengan batu.
    “Kalau terus begini, makin sepi yang lewat. Usaha makin berat. Kita juga enggak tahu harus ngadu ke siapa lagi,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.