Tanah Longsor Timbun Pekerja Proyek SD di Bogor, Satu Orang Tewas
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com –
Seorang pekerja proyek renovasi Sekolah Dasar (SD) Negeri Gang Aut,
Kota Bogor
, Jawa Barat, tewas setelah tertimbun
longsor
pada Sabtu (21/6/2025).
Peristiwa tersebut terjadi saat korban tengah menggali tanah untuk pondasi bangunan sekolah.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Dinas Damkar Kota Bogor Ade Nugraha mengungkapkan, korban bernama Iwan Setiawan (51), warga Kampung Bunar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
“Korban tertimbun longsoran tanah setinggi enam meter saat sedang melakukan penggalian pondasi,” kata Ade saat dikonfirmasi, Minggu (22/6/2025).
Evakuasi korban dilakukan oleh tim gabungan yang dilengkapi dengan peralatan penyelamatan. Satu unit mobil pemadam kebakaran juga diterjunkan ke lokasi kejadian.
Menurut Ade, proses evakuasi memakan waktu lebih dari satu jam untuk mengangkat tubuh korban dari timbunan material longsor.
“Korban tak sadarkan diri (pingsan) saat dievakuasi, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Vania untuk mendapat pertolongan medis,” imbuhnya.
Namun, setelah menjalani perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), korban dinyatakan meninggal.
Anggota Tagana Kota Bogor, Sumardi, menambahkan korban tertimbun di kedalaman sekitar dua meter. Ade menyebutkan, penyebab longsor diduga karena kondisi tanah di sekitar lokasi proyek yang labil.
“Galian tanah menimbun pekerja tersebut. Korban pingsan saat dievakuasi dan langsung dibawa ke rumah sakit. Saat dilakukan perawatan di IGD, tidak lama korban dinyatakan meninggal dunia,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Bogor
-
/data/photo/2025/06/22/6857a30dbe1aa.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tanah Longsor Timbun Pekerja Proyek SD di Bogor, Satu Orang Tewas Megapolitan 22 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/21/685670695f922.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tak Sekadar Balapan, Formula E di Ancol Jadi Ajang Hiburan Warga Megapolitan 22 Juni 2025
Tak Sekadar Balapan, Formula E di Ancol Jadi Ajang Hiburan Warga
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Ajang balap
mobil listrikFormula E
di
Jakarta
International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, digelar pada Sabtu (20/6/2025)
Sebanyak 12 tim dari berbagai negara telah bersaing memperebutkan posisi terbaik dalam balapan ini.
Para pebalap sudah melakukan berbagai persiapan sejak jauh-jauh hari untuk bertanding dalam ajang tersebut.
Ribuan warga Jakarta dan sekitarnya turut memadati Ancol. Tak sekadar menjadi kompetisi olahraga, ajang ini juga dinilai sebagai hiburan bagi warga yang datang.
Salah satunya adalah Roberto (23), warga Jakarta Pusat, yang datang menonton Formula E untuk mengisi waktu luang. Ia mengaku tidak mengetahui siapa saja pembalap internasional yang berlaga.
“Hanya untuk menghadiri
event
Formula E, untuk isi waktu luang, buat hiburan juga,” kata Roberto saat ditemui pada Sabtu.
Meski mengaku tidak begitu menyukai ajang balap mobil, Roberto tetap memilih datang demi bersenang-senang.
Penonton lain, Wendi Febian (35), warga Bogor, juga mengungkapkan bahwa ia tidak terlalu mengenal para pembalap Formula E.
Namun, ia tertarik untuk menonton karena ingin melihat langsung teknologi mobil listrik yang digunakan.
“Pengin tahu teknologinya, karena kan katanya kecepatannya melebihi kendaraan Formula 1,” ujar Wendi.
Wendi menuturkan, ia bisa menyaksikan langsung ajang ini karena mendapat tiket gratis dari kantornya.
Kesempatan tersebut ia manfaatkan dengan datang bersama 50 rekan kerjanya.
Ribuan penonton tampak antusias menyaksikan ajang balap ini. Tak sedikit dari mereka yang sudah tiba di lokasi sejak pagi, meskipun acara baru dimulai pada sore hari.
“Ini dari pagi 07.00 WIB, padahal mulainya 15.00 WIB,” ujar salah satu petugas yang berjaga di pintu masuk sirkuit.
Sekitar pukul 13.30 WIB, penonton mulai memasuki area balap secara bergantian. Meski jumlahnya mencapai ribuan, mereka tetap antre dengan tertib.
Setiap penonton terlihat mengenakan ID card berwarna pink saat hendak masuk ke area sirkuit. Mereka juga diwajibkan menunjukkan tiket kepada petugas di pintu masuk.
Dan Ticktum dari Cupra Kiro menjadi pemenang
Formula E Jakarta
. Kemenangan tersebut juga jadi kemenangan perdananya di Formula E.
Posisi kedua ada Eduardo Mortara dari Mahindra Racing dan ketiga ada Nico Muller dari Andretti Racing.
Ticktum berhasil unggul setelah beberapa pebalap tercepat di depannya mengalami masalah saat balapan.
Ajang ini menjadi satu-satunya seri ABB FIA Formula E World Championship musim ke-11 yang digelar di kawasan Asia Tenggara.
Balapan ini menandai kembalinya Formula E ke Ibu Kota setelah absen setahun.
(Penulis : Achmad Nasrudi Yahya, Shinta Dwi Ayu)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4529645/original/095822700_1691463133-gambar_mewarnai_masjid_dan_bedug.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ngadulag, Tradisi Menabuh Bedug Penyambut Tahun Baru Hijriah di Jawa Barat
Liputan6.com, Bandung – Masyarakat Jawa Barat, khususnya di Sukabumi dan Bogor, memiliki tradisi unik dalam menyambut 1 Muharam atau tahun baru Hijriah. Tradisi yang disebut ngadulag ini melibatkan penabuhan bedug dan kentungan sebagai bentuk syukur serta penyambutan bulan muharam.
Mengutip dari berbagai sumber, ngadulag berasal dari kata dulag yang berarti menabuh. Tradisi ini merupakan kegiatan menabuh bedug secara berirama, biasanya diiringi dengan suara kentungan.
Tabuhan bedug dan kentungan ini memiliki makna spiritual dan sosial dalam masyarakat. Tradisi ini umumnya dilakukan pada malam menjelang 1 Muharam.
Masyarakat berkumpul di masjid atau lapangan desa untuk bersama-sama menabuh bedug. Selain sebagai bentuk syukur, ngadulag juga sering menjadi pengiring pawai obor yang dilakukan oleh warga.
Pawai ini melambangkan penerangan atau cahaya dalam memasuki tahun baru. Beberapa daerah bahkan mengkombinasikan ngadulag dengan pembacaan doa dan dzikir bersama.
Beberapa wilayah di Jawa Barat, ngadulag tidak hanya dilakukan pada malam 1 Muharam, tetapi juga berlanjut selama bulan Muharam sebagai bagian dari kegiatan keagamaan. Meski terlihat sederhana, ngadulag memiliki nilai sejarah yang dalam.
Tradisi ini dipercaya telah ada sejak lama dan diwariskan turun-temurun sebagai bagian dari budaya Islam di Jawa Barat. Dahulu, tabuhan bedug juga berfungsi sebagai sarana komunikasi antarwarga atau penanda waktu.
-

Duh! Mahasiswi Cantik Universitas Brawijaya Dicekoki Miras oleh Seniornya lalu Disodorkan Alat Vital
GELORA.CO – Mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) diduga menjadi korban pelecehan seksual seniornya. Korban berinisial DCI (20) asal Pasuruan melaporkan seniornya, ABN (22) asal Bogor, Jawa Barat, ke Satreskrim Polresta Malang Kota.
DCI menuturkan, ABN memberikan minuman keras yang sebelumnya telah mereka beli bersama.
Minuman tersebut membuat DCI lemas tak berdaya. Dalam kondisi tersebut, ABN diduga melancarkan aksinya dengan menggerayangi tubuh DCI dan mencoba melakukan tindakan pelecehan seksual.
“Posisi saya waktu itu sudah lemas, dan di saat itu juga yang bersangkutan, tubuh saya sudah diraba, dan (terduga) pelaku berusaha untuk menyodorkan alat vitalnya,” ujar DCI, dikonfirmasi pada Jumat (20/6/2025).
Meskipun dalam kondisi lemas, DCI berupaya memberikan perlawanan dan menolaknya. DCI berhasil melepaskan jerat dari tubuh ABN, meski pada akhirnya ia mengaku menderita rasa trauma berkepanjangan.
“Tapi saya berusaha melawan, saya bilang ke (terduga) pelaku ‘Jangan Gini’ dan saya meronta agar yang bersangkutan tidak melakukan itu (pelecehan seksual),” katanya.
Akibat perbuatan ABN, DCI mengalami trauma psikis berat. Trauma ini menyebabkan DCI merasa takut bertemu orang lain dan mengganggu aktivitas perkuliahannya.
“Tentu saya trauma, awal-awal setelah kejadian itu, ketemu teman-teman kuliah masih agak takut gimana, tapi so far agak membaik, meskipun karena ini sudah di ranah hukum, terkadang saya harus mengulang-ngulang untuk menceritakan kejadian itu, tapi yang jelas saya ingin keadilan bagi saya,” ungkapnya.
Sementara itu, terduga pelaku, ABN mengaku sebelumnya belum mengetahui adanya laporan terhadap dirinya. Namun, dia enggan memberi tanggapan lebih lanjut terkait hal tersebut.
“Saya tidak tahu kalau ada laporan terhadap saya, jadi saya tidak bisa memberikan tanggapan apapun. Emang siapa yang melaporkan saya? Kapan laporannya?,” kata ABN, saat dihubungi terpisah melalui aplikasi pesan.
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto mengatakan, pihaknya masih perlu mengonfirmasi tindak lanjut dari laporan terduga korban kepada Satreskrim. Namun ia memastikan bila ada laporan atau aduan akan memproses hal itu.
“Kami konfirmasi terlebih dahulu dengan Satreskrim, kalau memang laporan atau aduan itu ada pasti ditindaklanjuti oleh kami pihak kepolisian, diselidiki baik terlapor dan pelapor akan dimintai keterangan, supaya jelas peristiwa yang ada terang benderang, tapi kami konfirmasikan dulu,” tutup Yudi.
-

Wamendagri Blak-blakan soal Viral Pulau RI Dijual di Situs Online
Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) angkat bicara terkait dengan informasi penjualan pulau di situs jual beli internasional.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyampaikan pihaknya masih belum bisa berbicara banyak terkait hal tersebut. Sebab, saat ini masih melakukan pendalaman.
“Ya itu sudah ada informasi itu [penjualan pulau di situs luar negeri]. Tapi masih kami dalami,” ujarnya di BPSDM, Jakarta, Sabtu (21/6/2025).
Bima juga tak berbicara banyak soal aturan atau regulasi terkait penjualan pulau di Tanah Air, termasuk soal cara penindakannya.
Namun demikian, mantan Wali Kota Bogor ini hanya mengungkap semua persoalan pasti ada regulasinya.
“Ya semuanya kan harus sesuai aturan. Tapi intinya, saya pelajari dulu secara detail seperti apa dan sejauh mana kemudian informasi itu akurat. Itu yang paling penting,” pungkasnya.
Berdasarkan berita yang dihimpun Bisnis, setidaknya sejumlah pulau di Indonesia yang dijual melalui situs https://www.privateislandsonline.com. Salah satu pulau tersebut yakni Pulau Pasangan, Anambas.
Dari situs tersebut, terdapat deskripsi keindahan alam Anambas dengan luas pulau sekitar 159 hektare atau 200 mil dari daratan Singapura. Hanya saja, penjual tidak mencantumkan harga, namun harga sesuai permintaan.
Beberapa pulau yang ditawarkan di situs tersebut memang ada yang mencantumkan harga, misalnya Pulau Rangyai yang terletak di Thailand ditawarkan sebesar US$ 160 juta. Kendati begitu, ada pula yang tidak mencantumkan harga, termasuk pulau di Kepulauan Anambas.
Di situs tersebut juga dideskripsikan keindahan pulau di Kepulauan Anambas yang cantik dan asri sehingga potensial untuk dikembangkan menjadi resor ekowisata kelas atas. Apalagi, lokasinya hanya sekitar 200 mil laut dari Singapura.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5260017/original/075738300_1750502794-1000925566.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pekerja Bangunan Tewas Tertimbun Longsor Saat Gali Lubang Fondasi di Bogor – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Seorang pekerja bangunan tewas usai tertimbun material longsor saat mengerjakan proyek pembangunan SDN Gang Aut, Kota Bogor, Sabtu (21/6/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Korban tewas atas nama Iwan Setiawan (51) warga Kampung Bunar RT 002/RW 005, Desa Bunar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Peristiwa bermula, Iwan sedang melakukan aktivitas penggalian lubang untuk membangun pondasi gedung sd. Tiba-tiba terjadi longsor dan material longsoran tanah bercampur batu menimpa korban yang sedang berada di kedalaman 2 meter.
“Jadi korban sedang menggali, tiba-tiba terjadi longsor hingga korban tertimbun,” kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor, M. Ade Nugraha.
Proses evakuasi sempat terkendala karena area longsor sangat sempit, diameternya hanya sekitar 1 meter. Tim SAR gabungan akhirnya melakukan penyelamatan dengan cara manual.
“Setelah sekitar 1 Jam 15 menit penanganan, korban berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Karena saat itu masih ada tanda-tanda korban masih hidup,” ujarnya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5260017/original/075738300_1750502794-1000925566.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pekerja Bangunan Tewas Tertimbun Longsor Saat Gali Lubang Fondasi di Bogor – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Seorang pekerja bangunan tewas usai tertimbun material longsor saat mengerjakan proyek pembangunan SDN Gang Aut, Kota Bogor, Sabtu (21/6/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Korban tewas atas nama Iwan Setiawan (51) warga Kampung Bunar RT 002/RW 005, Desa Bunar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Peristiwa bermula, Iwan sedang melakukan aktivitas penggalian lubang untuk membangun pondasi gedung sd. Tiba-tiba terjadi longsor dan material longsoran tanah bercampur batu menimpa korban yang sedang berada di kedalaman 2 meter.
“Jadi korban sedang menggali, tiba-tiba terjadi longsor hingga korban tertimbun,” kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor, M. Ade Nugraha.
Proses evakuasi sempat terkendala karena area longsor sangat sempit, diameternya hanya sekitar 1 meter. Tim SAR gabungan akhirnya melakukan penyelamatan dengan cara manual.
“Setelah sekitar 1 Jam 15 menit penanganan, korban berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Karena saat itu masih ada tanda-tanda korban masih hidup,” ujarnya.
-

Akankah Jadi Jawaban Kesulitan Kelas Menengah?
JAKARTA – Kelas menengah disebut kesulitan membeli rumah karena harganya yang semakin tak terjangkau. Rumah subsidi seluas 18 meter persegi yang sedang digodok pemerintah sejauh ini tidak menarik minat masyarakat.
Rumah subsidi berukuran 18 meter persegi menjadi perbincangan khalayak setelah Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruarar Sirait mengeluarkan wacana tersebut.
Kata pria yang karib disapa Ara ini, wacana tersebut disampaikan sebagai solusi perumahan di perkotaan. Menurutnya, generasi muda menginginkan rumah yang dekat dengan tempat kerja atau di tengah kota.
Wacana pengurangan luas rumah subsidi tertuang dalam draf Keputusan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Nomoe/KPTS/M/2025. Di draf tersebut dijelaskan bahwa luas tanah dikurangi menjadi 25 meter persegi, sedangkan luas bangunan minimal 18 meter persegi.
Padahal dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 689/KPTS/M/2023, ditentukan bahwa luas rumah tapak subsidi adalah minimal 60 meter persegi dan maksimal 200 meter persegi. Sementara luas bangunan ditetapkan minimal 21 meter persegi sampai 36 meter persegi.
Mirip Rumah Barbie
Rancangan aturan baru terkait luas rumah subsidi memang masih dalam proses pembahasan dan uji publik. Namun, masyarakat kadung menolak gagasan tersebut.
Apalagi, di tengah proses Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman menggodok aturan baru tersebut, Lippo Group mengeluarkan contoh rumah subsidi 14 meter persegi.
Representasi visual atau mock-up konsepnya bahkan sudah dipamerkan di lobi Nobu Bank, Plaza Semanggi, Jakarta. James Riady selaku CEO Lippo Group bilang, rumah tipe satu kamar tidur itu dibanderol mulai Rp100 juta, bisa disetujui masuk skema subsidi. Konsumen disebut bisa mencicil Rp600 ribu per bulan dengan bunga flat.
Pameran rumah subsidi ini memang berhasil menarik perhatian banyak orang. Tapi berdasarkan reaksi di media sosial, banyak yang mengeluhkannya. Dengan luas bangunan hanya 14 meter persegi, interior rumah dibuat minimalis.
Terdapat dua ruangan utama yang terpisah dinding, yaitu kamar tidur dan ruangan serbaguna. Di pameran tersebut, ruangan serbaguna ini berisi sofa dan meja, kompor listrik, mesin cuci, kulkas, hingga tempat cuci piring. Saking kecilnya rumah tersebut, warganet menyebut rumah subsidi seperti rumah Barbie.
Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati menyampaikan keterangan kepada awak media, di Jakarta, Senin (16/6/2025). (ANTARA/Aji Cakti)
Rumah contoh dengan lebar 2,6 meter ini mendapat reaksi negatif dari warganet. Terlebih lokasi rumah mungil itu kecil kemungkinan berada di dalam Kota Jakarta. Padahal, generasi Z dan generasi milenial mengharapkan rumah harga terjangkau ini dibangun di Jakarta. Salah satu alasannya adalah supaya tak kehabisan energi karena harus jauh-jauh menempuh perjalanan dari rumah ke kantor, yang biasanya di Kota Jakarta.
Sejauh ini memang belum ada informasi pasti di mana rumah mungil ini akan dibangun. Tapi Dirjen Perumahan Perkotaan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman Sri Haryati berujar, kecil kemungkinan hunian tersebut berlokasi di Jakarta.
“Mungkin yang dekat dengan pinggiran Jakarta, supaya harganya masih masuk,” ucap Sri.
Selama ini, rumah subsidi memang banyak dibangun di luar Jakarta, seperti Tangerang dan Bekasi, karena harga tanahnya masih terbilang terjangkau.
“Dengan harga yang kemarin kita sampaikan itu, ada di koridor timur, Cikampek, Purwakarta. Kalau di Bogor mungkin di daerah kabupatennya. Di area-area Tangerang,” kata Head of Project Management PT Lippo Karawaci Fritz Atmodjo, mengutip Antara.
Tak Dinikmati Kelas Menengah
Cikal bakal program rumah subsidi dimulai pada 1974, saat pemerintahan Presiden Soeharto memasukkan penyediaan rumah sederhana dalam rencana pembangunan lima tahun (Repelita) II.
Program rumah subsidi terus berjalan hingga era Presiden Joko Widodo pada 2015 dengan tajuk Program Sejuta Rumah. Artinya, pemerintah memiliki target pembangunan satu juta hunian subsidi setiap tahun.
Sampai Oktober 2024, program ini diklaim telah berhasil membangun 9.872.741 unit rumah. Presiden Prabowo Subianto pun melanjutkan program ini setelah. Targetnya adalah membangun tiga juta rumah.
Meski berganti pemerintahan, sejak dulu fokus utama program ini adalah menyediakan hunian yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
Namun batas penghasilan MBR yang berhak membeli rumah subsidi ini kemudian juga menjadi polemik. Menurut Peraturan Menteri PKP Nomor 5 Tahun 2025, batas maksimal penghasilan MBR berbeda tergantung zona wilayah di seluruh Indonesia.
Sejumlah warga berjalan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (30/8/2024). (ANTARA/Fauzan/nym)
Daerah Jabodetabek misalnya, batas maksimal penghasilan untuk warga yang tidak kawin sebesar Rp12 juta per bulan, dan kawin dengan satu orang peserta Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) sebesar Rp14 juta per bulan.
Namun menurut ekonom Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira batas maksimal penghasilan ini hanya membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Mereka yang kelas menengah justru tidak masuk syarat membeli rumah subsidi. Hal ini, kata Bhma, menunjukkan pemerintah memang melupakan kelas atas.
“Dianggap selama mereka bekerja, tidak menganggur, buat apa dibantu pemerintah?” kata Bhima.
“Jadi memang kebijakannya ‘bolong di tengah’. Meski ada pertumbuhan ekonomi, kelas menengah tidak menikmati itu,” kata dia menambahkan.
-

Gelar Digistar Connect, Telkom Cetak SDM Digital Unggul Siap Kerja
Jakarta –
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya mengembangkan talenta digital muda lewat program Digistar Connect. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Digistar.
Program tersebut merupakan employer branding Telkom yang menjadi wadah edukasi sekaligus inspirasi bagi mahasiswa untuk lebih mengenal dunia kerja digital dan merasakan langsung pengalaman magang di berbagai unit kerja Telkom.
VP Human Capital Culture & Industrial Relations Telkom, Iwan Setiawan, menyebut Digistar Connect sebagai bagian dari strategi besar Telkom dalam mencetak SDM digital unggul.
“Kami ingin menjembatani dunia kampus dan dunia kerja. Lewat Digistar, kami membina mahasiswa sejak awal agar siap terjun ke industri digital dengan kompetensi dan mentalitas yang kuat,” ujar Iwan dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).
Ia mengungkapkan sepanjang 2024-2025, Telkom telah menggelar 30 sesi Digistar Connect di berbagai kampus ternama seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Airlangga.
Sesi juga digelar Universitas Brawijaya, Telkom University, BINUS University, Universitas Sriwijaya, serta di kawasan timur Indonesia seperti Makassar, Labuan Bajo, dan Papua lewat kolaborasi Indigo X Digistar.
Program ini telah melibatkan lebih dari 4.800 peserta yang terdiri dari mahasiswa, alumni, dan pencari kerja muda. Selain itu, setiap sesi Digistar Connect disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan di masing-masing kampus, serta relevan dengan industri.
Topik yang diangkat meliputi data analytics, web development, pemanfaatan AI dalam dunia kerja, hingga membangun koneksi profesional lewat LinkedIn.
Para peserta diajak berdiskusi dan belajar langsung bersama profesional Telkom, pakar industri, hingga alumni Digistar yang telah berkiprah di dunia kerja. Iwan juga menekankan pentingnya penguatan soft skill dalam dunia kerja.
“Kompetensi teknis itu penting, tetapi kemampuan membangun koneksi dan menampilkan profesionalisme di dunia digital tak kalah krusial. Ini yang kami tekankan lewat Digistar Connect,” jelasnya.
Menurutnya, dengan pendekatan yang edukatif dan kolaboratif, Digistar Connect tak hanya menginspirasi mahasiswa, tapi juga membuka peluang untuk pengembangan diri, memperluas jaringan, hingga siap menghadapi tantangan industri digital.
Tak hanya itu, acara ini juga memperkenalkan Digistar Club, komunitas talenta digital binaan Telkom yang memberi akses ke berbagai pelatihan, mentoring, hingga peluang magang.
Informasi lebih lanjut mengenai program Digistar dapat diakses melalui Instagram @LivinginTelkom dan laman resmi https://www.digistartelkom.id.
(anl/ega)
-

Penonton Nilai Formula E Jakarta Makin Baik, Harap Kontrak Diperpanjang
Jakarta –
Gelaran Formula E Jakarta 2025 menuai respons positif dari penonton. Banyak yang menilai pelaksanaan tahun ini mengalami peningkatan signifikan dibanding Formula E sebelumnya.
Salah satu penonton bernama Robert (52), datang bersama kedua anaknya dari Bogor demi menyaksikan ajang balap mobil listrik bergengsi tersebut.
“Datang dari Bogor, bertiga sama anak-anak. Emang niat nonton Formula E,” ujar Robert saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (21/6/2025).
Menurut Robert, dibanding penyelenggaraan perdana pada 2022, Formula E Jakarta 2025 dinilai lebih meriah dan tertata dengan baik. Ia juga mengapresiasi perbaikan dalam hal transportasi dan fasilitas penonton.
“Sekarang lebih enak, shuttle bus lebih banyak, dan parkirnya lebih tertata. Dulu nggak bisa masuk, sekarang bisa bawa mobil dan parkir, terus lanjut shuttle,” ungkapnya.
Robert menyebut bahwa ia membeli tiket sejak jauh hari dan menempati tribun G dengan harga Rp 1 juta. Meskipun bukan dirinya yang paling antusias, anak-anaknya yang berusia 13 dan 14 tahun adalah penggemar balapan dan memiliki pembalap favorit mereka sendiri.
Meski secara keseluruhan puas, Robert menyayangkan hilangnya beberapa wahana permainan anak yang sebelumnya tersedia di area dalam. “Dulu ada game buat anak-anak di dalam, sekarang dipindah ke luar. Jadi agak kurang seru buat mereka,” katanya.
Tahun ini disebut-sebut sebagai tahun terakhir penyelenggaraan Formula E di Jakarta sebelum ajang ini pindah ke luar negeri pada musim berikutnya. Meski demikian, Robert menyimpan harapan besar agar kontrak Formula E di Indonesia bisa diperpanjang.
“Sayang banget kalau tahun depan udah pindah ke Arab. Jauh,” sambungnya.
Ia juga menyampaikan harapannya agar ke depan Indonesia bisa lebih sering mengadakan kompetisi otomotif internasional. “Harapannya sih bisa setara kayak negara lain. Karena ini baru permulaan juga buat kita,” tambahnya.
(bel/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini