kab/kota: Bogor

  • Antisipasi Kepadatan Saat Liburan di Kawasan Puncak, Ini yang Disiapkan Polisi – Page 3

    Antisipasi Kepadatan Saat Liburan di Kawasan Puncak, Ini yang Disiapkan Polisi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kawasan wisata Puncak, Bogor, diprediksi masih menjadi daya tarik wisatawan untuk menghabiskan masa libur panjang akhir pekan ini. Polisi pun menyiapkan beragam skenario guna mengantisipasi kepadatan kendaraan yang berpotensi terjadi.

    “Libur panjang pada Jumat, Sabtu, Minggu masih sama. Memang tidak terlalu signifikan kalau long weekend Jumat Sabtu, Minggu relatif masih sama seperti yang terjadi kemarin” kata KBO Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian Novianto dalam keterangannya, Jumat (27/6/2025).

    Dia menjelaskan, rekayasa lalu lintas tetap diberlakukan. Hanya saja, tanpa contra flow.

    “Karena contra flow tidak mungkin dilaksanakan, karena ruas contra flow itu sedang dilakukan pelebaran jalan dari KM 44 sampai dengan KM 46. Sehingga untuk jalur contra flow tidak kita laksanakan,” ujar dia.

    Kendati, polisi menerapkan pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil genap mulai pukul 06.00 WIB. Jika arus kendaraan padat merayap, rekayasa lalu lintas berupa one way sudah disiapkan. Tapi, pemberlakuannya menyesuaikan kondisi di lapangan.

    Ardian mengimbau para wisatawan yang hendak liburan ke Puncak untuk mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku.

    “Untuk wisawatan yang akan ke jalur puncak pertama memakai kendaraan sesuai dengan plat nomor, karena kita terapkan ganjil genap, agar tidak diputar balikan,” ucap dia.

  • Pemkab Bogor siapkan opsi pusat parkir bertingkat di Kawasan Pakansari

    Pemkab Bogor siapkan opsi pusat parkir bertingkat di Kawasan Pakansari

    Bupati Bogor Rudy Susmanto di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA/M Fikri Setiawan

    Pemkab Bogor siapkan opsi pusat parkir bertingkat di Kawasan Pakansari
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 27 Juni 2025 – 07:02 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kabupaten Bogor menyiapkan opsi pembangunan pusat parkir bertingkat di kawasan Stadion Pakansari, Cibinong, sebagai upaya mengatasi keterbatasan lahan parkir kendaraan bermotor, khususnya roda dua.

    Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan keberadaan kafe dan tempat usaha di sekitar stadion saat ini belum dilengkapi kantong parkir memadai, sehingga kendaraan kerap diparkir di bahu jalan dan bahkan di atas pedestrian.

    “Penataan tidak boleh sampai mengganggu pedestrian. Kendaraan tetap bisa parkir di bahu jalan, tapi harus diatur dengan baik. Salah satu solusinya adalah pusat parkir bertingkat,” kata Rudy di Cibinong, Kamis.

    Ia mengungkapkan, Pemkab Bogor melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) diminta segera mengusulkan pembangunan fasilitas parkir bertingkat yang dinilai lebih efisien dari sisi lahan dan biaya.

    Menurut dia, lahan seluas 500 meter persegi diperkirakan cukup untuk menampung sekitar 2.000 unit sepeda motor dengan konsep parkir bertingkat menggunakan sistem mekanis tanpa struktur beton.

    “Sistemnya seperti valet, motor dititipkan, lalu secara otomatis dinaikkan ke lantai delapan atau sembilan. Teknologi ini sudah digunakan di beberapa wilayah Jakarta dan biayanya relatif terjangkau,” ujarnya.

    Rudy menambahkan, penataan parkir menjadi bagian penting dalam pengembangan kawasan Stadion Pakansari sebagai pusat kegiatan olahraga, rekreasi, dan ekonomi masyarakat.

    “Kami ingin penataan ini cepat terealisasi agar kawasan Pakansari semakin nyaman, tertib, dan mendukung aktivitas masyarakat,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Lapor LHKPN, Yovie Widianto Punya Harta Rp 43,2 Miliar
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Juni 2025

    Lapor LHKPN, Yovie Widianto Punya Harta Rp 43,2 Miliar Nasional 27 Juni 2025

    Lapor LHKPN, Yovie Widianto Punya Harta Rp 43,2 Miliar
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) mengatakan,
    Yovie Widianto
    selaku Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif sudah melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
    “Terupdate, Sdr. Yovie Widianto selaku Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif juga telah melaporkan LHKPN-nya, dan sudah dipublikasikan di website e-lhkpn.
    kpk
    .go.id,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangannya, Jumat (27/6/2025).
    Berdasarkan data LHKPN yang disampaikan pada 17 Januari 2025, Yovie memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 43,2 miliar atau tepatnya Rp 43.276.514.249.
    Harta kekayaan terbesar yang dimiliki Yovie berupa tanah dan bangunan dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 28,5 miliar.
    Pria yang tenar lewat grup band Kahitna ini tercatat memiliki 5 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Bekasi, Jakarta Timur, dan Bogor.
    Yovie juga memiliki alat transportasi dan mesin dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 2,07 miliar.
    Komisioner PT Pupuk Indonesia ini tercatat memiliki 5 unit mobil dari merek Toyota, yaitu Alphard 2012, Camry, Lexus, Alphard 2024, dan Mercedes S400.
    Selain itu, Yovie juga memiliki surat berharga sebesar Rp 125 juta, harta bergerak lainnya Rp 1,73 miliar, serta kas dan setara kas sebesar Rp 12,62 miliar, dan harta lainnya sebesar Rp 138 juta.
    Kemudian, ia memiliki utang senilai Rp 1,9 miliar.
    Dengan demikian, total harta
    kekayaan Yovie Widianto
    sebesar Rp 43,2 miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sayyida Asal Bogor yang Tertahan di Azerbaijan Mahasiswi Berprestasi dan Hafal Al Quran
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        26 Juni 2025

    Sayyida Asal Bogor yang Tertahan di Azerbaijan Mahasiswi Berprestasi dan Hafal Al Quran Bandung 26 Juni 2025

    Sayyida Asal Bogor yang Tertahan di Azerbaijan Mahasiswi Berprestasi dan Hafal Al Quran
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com

    Sayyida
    (31), seorang warga negara Indonesia (WNI), saat ini tertahan di
    Azerbaijan
    setelah dievakuasi akibat konflik antara Iran dan Israel.
    Sayyida adalah mahasiswi asal Bogor yang sedang menempuh studi doktoral di Ahlul Bayt International University, Teheran, Iran, dengan fokus pada bidang Ilmu Hadist.
    Evakuasi dilakukan setelah Sayyida berlindung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran.
    “Sekarang masih tertahan di Azerbaijan. Harusnya pesawatnya sudah berangkat kemarin dan sampai ke sini sore ini, tapi delay. Jadi belum tahu pasti kapan pulangnya,” kata Maryamah (61), ibu Sayyida, saat ditemui di rumahnya, Kamis (26/6/2025).
    Maryamah menjelaskan bahwa putrinya tergabung dalam kloter ketiga evakuasi, yang merupakan kloter terakhir setelah proses evakuasi.
    Sayyida dievakuasi bersama puluhan WNI lainnya di Baku, Azerbaijan.
    Saat ini, ia belum bisa kembali ke Indonesia karena jadwal penerbangannya mengalami penundaan.
    Maryamah menyampaikan bahwa komunikasi terakhir dengan Sayyida terjadi pada Rabu (25/6/2025) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
    Saat itu, Sayyida mengabarkan bahwa penerbangannya tertunda dan diminta kembali ke hotel oleh pihak KBRI.
    “Dia bilang pesawatnya delay, jadi nggak berangkat. Balik lagi ke hotel. Saya tanya tinggal di mana, katanya masih bersama pihak KBRI,” ujarnya.
    Sayyida kini berada di Baku, Azerbaijan, bersama rombongan WNI lain yang tergabung dalam kloter ketiga evakuasi, yang jumlahnya sekitar 31 orang, mayoritas adalah mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Iran.
    “Katanya sekarang dia bersama teman-temannya juga, ada yang dari sekampus dia, yang pulangnya ke Cirebon,” tambah Maryamah.
    Meski Sayyida selalu terdengar tenang dalam setiap percakapan, Maryamah mengaku tetap diliputi rasa cemas.
    “Anaknya itu selalu bilang ‘Mamah tenang aja, tenang’, tapi namanya ibu ya pasti khawatir. Saya sampai sakit karena mikirin,” tuturnya.
    Maryamah menjelaskan bahwa Sayyida telah menempuh pendidikan di Iran sejak tahun 2020 dan merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.
    “Dia itu
    cum laude
    dan hafal 30 juz Al Qur’an. Dapat beasiswa juga. Dia satu-satunya anak perempuan yang merantau ke Timur Tengah,” ujarnya.
    Sayyida terakhir pulang ke Indonesia pada September 2024 untuk menjenguk ayahnya yang sakit.
    Namun, tak lama setelah ia kembali ke Iran, sang ayah wafat.
    “Bapaknya itu dulu rektor, sangat mendukung anak perempuannya menuntut ilmu ke luar negeri. Alhamdulillah Sayyida juga kuat, tegar,” tambah Maryamah.
    Meskipun masih tertahan, Maryamah bersyukur anaknya dalam kondisi baik dan mendapatkan perhatian dari pihak KBRI.
    “Katanya semua diurus, makan, tempat tinggal, diperhatikan. Tapi tetap saja saya belum tenang sebelum anak saya sampai di rumah,” ucapnya.
    Maryamah berharap putrinya dapat segera terbang ke Indonesia dan tiba dengan selamat.
    “Mudah-mudahan selamat, sehat, sukses sekolahnya. Saya sudah siapkan makanan kesukaannya, opor ayam kampung,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perjuangan Penumpang KRL Stasiun Nambo Kejar Waktu, kalau Telat Harus Tunggu Sejam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juni 2025

    Perjuangan Penumpang KRL Stasiun Nambo Kejar Waktu, kalau Telat Harus Tunggu Sejam Megapolitan 26 Juni 2025

    Perjuangan Penumpang KRL Stasiun Nambo Kejar Waktu, kalau Telat Harus Tunggu Sejam
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Naik
    KRL
    Commuter Line dari
    Stasiun Nambo
    , Kabupaten Bogor, bukan perkara mudah bagi sejumlah orang. 
    Dede (22), mahasiswa asal Klapanunggal, Kabupaten Bogor harus berangkat pagi setiap hari demi mengejar KRL dari Stasiun Nambo menuju kampusnya di Depok.
    “Kalau kesiangan dikit saja bisa kelabakan. Jadi sekarang saya udah hafal jam pasti keretanya dan selalu pasang alarm dua kali,” ujar Dede saat ditemui
    Kompas.com 
    di Stasiun Nambo, Kamis (26/6/2025).
    Tak seperti stasiun-stasiun lain, Dede bilang, hanya ada satu KRL di Stasiun Nambo setiap satu jam. 
    Kondisi ini membuat para penumpang KRL dari Stasiun Nambo harus ekstra disiplin. Jika terlambat sedikit saja, penumpang mau tak mau menunggu jadwal KRL berikutnya.
    Senada, Adel (23), pengguna rutin KRL dari Stasiun Nambo ke Jakarta Kota menyebut, waktu adalah hal paling krusial bagi penumpang rute ini.
    “Kalau mau naik dari Nambo, harus disiplin. Aku udah biasa siap-siap sejak jam lima kalau ada jadwal pagi. Karena kalau enggak, bisa enggak masuk kuliah,” kata Adel.
    Adel menambahkan, ia juga harus memperhatikan jam pulang karena jadwal kereta dari Jakarta Kota menuju Nambo terbatas. 
    “Jam pulang juga harus dipikirin. Aku selalu cek jadwal terakhir, jangan sampai kelamaan di kampus atau nongkrong, bisa-bisa enggak bisa pulang,” ujarnya.
    Sebelumnya diberitakan, Stasiun Nambo atau yang dijuluki “Rock Bottom” di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, terlihat sepi dari penumpang kereta listrik (KRL) Commuter Line.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Kamis (26/6/2025), hanya segelintir penumpang KRL yang terlihat menunggu kereta di peron, sedangkan sejumlah petugas tampak bersiaga menjalankan tugasnya.
    Di jalur 1, rangkaian KRL tujuan Jakarta Kota terparkir dengan pintu terbuka menanti jadwal keberangkatan.
    Dari dalam gerbong KRL tersebut, beberapa penumpang tampak duduk menunggu kereta berjalan sambil berbincang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Stasiun Nambo Dikepung Kawasan Industri, Penumpang KRL Disambut Bising Mesin
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juni 2025

    Stasiun Nambo Dikepung Kawasan Industri, Penumpang KRL Disambut Bising Mesin Megapolitan 26 Juni 2025

    Stasiun Nambo Dikepung Kawasan Industri, Penumpang KRL Disambut Bising Mesin
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Ada suasana tak biasa jika pengguna
    KRL
    Commuter Line turun di
    Stasiun Nambo
    , Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
    Nambo merupakan stasiun paling ujung yang letaknya persis setelah Stasiun Cibinong. 
    Suasana sekitar stasiun sebenarnya relatif sepi. Stasiun pun tampak lengang penumpang. Selain itu, wilayah sekitar stasiun juga dikelilingi pohon dan rerumputan hijau.
    Namun, di balik kondisi itu, terdengar deru mesin dari kawasan industri yang memekakkan telinga.
    Memang, Stasiun Nambo dikelilingi sejumlah pabrik besar, termasuk industri beton, logistik, hingga manufaktur. Alhasil, suasana sekitar stasiun cenderung bising terutama pada jam-jam sibuk produksi.
    “Kalau pagi sampai sore mah berisik banget, Mas. Apalagi jam 9 ke atas, mesin pabrik udah mulai bunyi terus,” ujar Tisna (45), warga sekitar
    stasiun Nambo
    kepada
    Kompas.com
    Kamis (26/6/2025).
    Tisna mengatakan, suara mesin-mesin pabrik tersebut sudah menjadi hal biasa bagi warga yang tinggal di sekitar jalur rel Stasiun Nambo dan kawasan industri.
    “Kami sih udah biasa, cuma buat orang baru atau penumpang yang turun pertama kali pasti kaget. Apalagi kalau pas musim lembur, malam pun masih kedengeran,” tambah Tisna.
    Hal senada disampaikan Dendi (29), warga yang setiap hari naik KRL dari Stasiun Nambo menuju Jakarta. Menurutnya, atmosfer industri di sekitar stasiun cukup terasa.
    Bahkan, bukan cuma bising, terkadang debu dari truk pengangkut ikut terbawa angin di sekitar stasiun. 
    “Kalau turun pas siang, panasnya nyengat dan suara mesin keras. Kadang ada bau asap atau debu juga dari arah sana,” ujar Dendi sambil menunjuk area belakang stasiun.
    Meski demikian, Dendi mengaku bersyukur karena KRL menjangkau Stasiun Nambo, sehingga sangat membantunya untuk bekerja di Jakarta tanpa perlu mengandalkan kendaraan pribadi.
    “Biar suasananya panas dan bising, ya tetap bersyukur ada KRL dari Nambo. Lumayan, bisa irit ongkos,” katanya.
    Stasiun Nambo sendiri tergolong stasiun kelas III. Selain melayani penumpang, stasiun ini juga dulunya difungsikan sebagai titik distribusi barang dan semen dari pabrik sekitar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harta Kekayaan Enggartiasto Lukita, Eks Mendag Bakal Diperiksa dalam Korupsi Impor Gula?

    Harta Kekayaan Enggartiasto Lukita, Eks Mendag Bakal Diperiksa dalam Korupsi Impor Gula?

    PIKIRAN RAKYAT – Pusaran kasus dugaan korupsi dalam importasi gula kembali menghangat. Nama Enggartiasto Lukita, yang pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) periode 2016-2019, kini santer disebut oleh jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam persidangan kasus tersebut. Penyebutan ini menambah daftar panjang pejabat yang terindikasi terlibat dalam kasus yang merugikan keuangan negara ini.

    Mengurai Benang Merah Dugaan Korupsi Impor Gula

    Kasus dugaan korupsi importasi gula ini telah bergulir cukup lama dan melibatkan beberapa pihak, baik dari kalangan pejabat negara maupun pengusaha.

    Inti dari permasalahan ini adalah dugaan adanya penyalahgunaan wewenang dalam pemberian izin impor gula, yang seharusnya ditujukan untuk stabilisasi harga dan pasokan, namun justru berpotensi merugikan petani lokal dan menimbulkan praktik kartel.

    Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, dalam surat dakwaan terhadap delapan pengusaha gula, jaksa penuntut umum secara eksplisit menyebut nama Enggartiasto Lukita.

    Ia bersama eks Direktur Pengembangan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Charles Sitorus, diduga memiliki peran sentral dalam membuka ‘keran’ izin impor.

    Indikasi ini mengisyaratkan adanya kebijakan atau keputusan yang diambil oleh Mendag kala itu yang memfasilitasi importasi gula secara tidak sesuai prosedur atau demi kepentingan pihak tertentu.

    Penyebutan nama Enggar yang ‘membuka keran izin impor’ mengingatkan pada dakwaan serupa yang sebelumnya ditujukan kepada Thomas Trikasih Lembong, atau yang lebih dikenal Tom Lembong.

    Hal ini mengindikasikan adanya pola yang sama dalam dugaan penyalahgunaan wewenang di Kementerian Perdagangan pada periode yang berbeda. Dugaan ini menunjukkan sistem atau celah yang mungkin dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

    Penyebutan nama Enggartiasto Lukita dalam persidangan ini menggarisbawahi komitmen Kejagung untuk membongkar tuntas praktik korupsi di sektor strategis seperti pangan. Publik tentu berharap proses hukum berjalan transparan dan adil, demi tegaknya keadilan dan pemulihan kerugian negara.

    Harta Kekayaan Enggartiasto Lukita

    Di tengah sorotan atas dugaan keterlibatannya dalam kasus impor gula, profil keuangan Enggartiasto Lukita menjadi perhatian. Sebagai mantan Menteri Perdagangan, ia adalah penyelenggara negara yang wajib melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

    Ketua MWA UPI Nana Sukarna dan Ketua IKA UPI Enggartiasto Lukita berkomitmen menjalankan pemilihan rektor secara transparan.

    Berdasarkan LHKPN per tanggal penyampaian 13 Desember 2019, berikut rincian harta kekayaan Enggartiasto Lukita:

    A. TANAH DAN BANGUNAN: Total Rp85.054.724.571

    Tanah Seluas 1024 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI: Rp1.657.124.571

    Tanah dan Bangunan Seluas 1307 m2/701 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI: Rp38.582.000.000

    Tanah dan Bangunan Seluas 718 m2/200 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI: Rp20.864.000.000

    Tanah Seluas 1956 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI: Rp6.063.600.000

    Tanah Seluas 625 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI: Rp17.888.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN: Total Rp275.000.000

    MOBIL, TOYOTA ALPHARD MINIBUS Tahun 2009, HASIL SENDIRI: Rp275.000.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA: Total Rp3.880.000.000

    D. SURAT BERHARGA: Total Rp52.344.750.000

    E. KAS DAN SETARA KAS: Total Rp27.021.027.844

    F. HARTA LAINNYA: Total Rp427.298.268.413

    Sub Total Harta Kekayaan: Rp595.873.770.828

    III. HUTANG: Total Rp137.950.000.000

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN BERSIH: Rp457.923.770.828

    Dengan demikian, total harta kekayaan bersih Enggartiasto Lukita per LHKPN 13 Desember 2019 adalah Rp457.923.770.828. Angka ini menempatkannya sebagai salah satu pejabat publik dengan kekayaan fantastis, bahkan mencapai nyaris setengah triliun rupiah.

    Kasus dugaan korupsi importasi gula ini menjadi ujian bagi komitmen penegakan hukum di Indonesia. Publik akan terus memantau setiap perkembangan, berharap keadilan ditegakkan dan pelaku kejahatan korupsi mendapatkan ganjaran setimpal, serta kerugian negara dapat dipulihkan.***

  • "Headway" KRL Nambo Satu Jam, Penumpang Harus Pintar Atur Waktu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juni 2025

    "Headway" KRL Nambo Satu Jam, Penumpang Harus Pintar Atur Waktu Megapolitan 26 Juni 2025

    “Headway” KRL Nambo Satu Jam, Penumpang Harus Pintar Atur Waktu
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Sejumlah penumpang di Stasiun
    Nambo
    , Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten
    Bogor
    , mengaku harus mengatur waktu keberangkatan dengan cermat jika tidak ingin tertinggal kereta.
    Pasalnya, Stasiun Nambo merupakan salah satu stasiun KRL Jabodetabek dengan jadwal keberangkatan yang masih sangat terbatas. Setiap harinya, KRL lintas Nambo hanya melayani keberangkatan dengan selisih waktu antar kereta (headway) sekitar 55 menit hingga satu jam.
    “Saya biasanya sampai di stasiun sebelum jam tujuh. Kalau telat sedikit aja, bisa nunggu sampai hampir jam delapan. Itu bisa bikin telat ngampus,” ujar Dede (22), seorang mahasiswa, saat ditemui di peron Stasiun Nambo, Kamis (26/6/2025).
    Menurut Dede, frekuensi kereta di Stasiun Nambo jauh berbeda dibandingkan stasiun lain yang memiliki jadwal lebih padat terutama di jam-jam sibuk.
    “Beda banget sama stasiun lain. Di sini kayaknya kalau kelewat satu kereta, hari itu bisa langsung berantakan,” keluhnya.
    Saat ini, Stasiun Nambo hanya dilayani oleh KRL rute Nambo–Jakarta Kota pulang-pergi. Frekuensinya pun jauh lebih sedikit dibandingkan jalur utama yang memiliki headway 10–15 menit.
    Minimnya jadwal kereta juga berdampak pada waktu kepulangan penumpang. Kereta terakhir dari arah Jakarta Kota menuju Nambo diketahui berangkat sekitar pukul 21.55 WIB.
    “Pernah saya ketinggalan kereta terakhir, terpaksa naik ojek online dari Depok sampai Nambo. Ongkosnya bisa dua kali lipat dari ongkos PP naik KRL. Padahal cuma gara-gara kerja kelompok,” tutur Dede.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perjuangan Penumpang KRL Stasiun Nambo Kejar Waktu, kalau Telat Harus Tunggu Sejam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juni 2025

    Penumpang Harus Rogoh Ongkos 2 Kali Lipat jika Telat Naik KRL Nambo Megapolitan 26 Juni 2025

    Penumpang Harus Rogoh Ongkos 2 Kali Lipat jika Telat Naik KRL Nambo
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Sejumlah penumpang KRL lintas
    Nambo
    mengaku kerap merogoh kocek lebih dalam saat terlambat mengejar kereta terakhir dari Jakarta.
    Dendi (29), warga Klapanunggal yang bekerja di Jakarta, mengatakan, pernah mengalami hal tersebut saat harus lembur di kantornya.
    “Pernah saya kelamaan lembur, pas ke Stasiun Jakarta Kota kereta terakhir ke Nambo udah jalan. Terpaksa turun di Bojonggede terus naik ojek ke rumah. Ongkosnya bisa dua kali lipat, bahkan lebih,” ujar Dendi kepada Kompas.com, Kamis (26/6/2025).
    Menurut Dendi, tidak ada angkutan umum yang langsung menuju ke Klapanunggal saat malam, sehingga pilihan paling realistis hanya ojek online atau mengandalkan teman.
    “Pokonya kalau udah lewat isya tuh udah was-was. Angkot susah, ojek mahal, belum lagi kalau hujan,” kata dia.
    Hal serupa juga dirasakan Adel (23). Ia mengaku sudah menetapkan batas waktu agar tidak harus keluar biaya tambahan.
    “Aku udah patok kalau jam delapan malem belum naik kereta dari Jakarta, ya mending nginep di kost temen. Karena ongkos ojek ke Nambo itu mahal banget” kata Adel.
    Menurut Adel, biaya itu cukup memberatkan untuk mahasiswa. Ia berharap jadwal kepulangan ke Stasiun Nambo bisa diperpanjang sampai malam hari.
    “Kalau ada satu perjalanan malam lagi, misal jam sembilan malem, itu bakal ngebantu banget buat orang-orang kerja atau kuliah yang pulangnya enggak tentu,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pramono Bocorkan Dua Rute Baru Transjabodetabek

    Pramono Bocorkan Dua Rute Baru Transjabodetabek

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan kembali membuka dua rute baru Transjabodetabek, yakni Bekasi–Dukuh Atas (via Tol Becakayu) dan Blok M–Ancol.

    Meski demikian, Gubernur Jakarta Pramono Anung masih belum menyebutkan secara detail kapan dua rute tersebut akan diluncurkan.

    “Untuk rute baru yang sudah diputuskan, yang pertama adalah Bekasi lewat Becakayu sampai Dukuh Atas,” ujar Pramono di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (26/6/2025). 

    Pramono kemudian menuturkan bahwa rute tersebut diperkirakan akan dipadati penumpang karena tingginya minat masyarakat terhadap jalur tersebut.

    Lebih lanjut, pihaknya juga menyampaikan bahwa Pemprov Jakarta akan meluncurkan rute Ancol–Blok M.

    Jika nantinya rute ini terwujud, maka menurutnya fasilitas Blok M Hub dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat.

    “Ketika kami melakukan renovasi Blok M, orang awalnya memandang setengah hati. Sekarang semua datang ke Blok M memberikan apresiasi karena lebih bersih dan lebih gampang (diakses),” kata Pramono.

    5 Rute Transjabodetabek Baru 

    Sejauh ini, Pemprov Daerah Khusus Jakarta  memperluas jangkauan layanan Transjabodetabek, mencakup wilayah Bogor, Depok, Alam Sutera, Bekasi, dan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. 

    Pramono Anung Wakil Gubernur Rano Karno meluncurkan rute-rute baru ini sebagai bagian dari upaya integrasi transportasi publik di kawasan aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). 

    Menurut Pramono, pembukaan rute-rute ini, khususnya dari dan menuju Blok M, memenuhi permintaan publik yang sudah lama ditunggu.