kab/kota: Bogor

  • Uji Coba Sekolah Rakyat di Cibinong Senin Besok 14 Juli 2025, Cak Imin: Yang Belum Dijemput Harap Sabar – Page 3

    Uji Coba Sekolah Rakyat di Cibinong Senin Besok 14 Juli 2025, Cak Imin: Yang Belum Dijemput Harap Sabar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Sosial (Kemensos) akan melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar Sekolah Rakyat di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada Senin 14 Juli 2025 besok.

    Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, targetnya, 100 titik Sekolah Rakyat bakal aktif penuh akhir bulan ini dan langsung diresmikan Presiden Prabowo Subianto awal Agustus 2025.

    “Ya, besok itu uji coba pembelajaran di Cibinong. Kita akan mulai uji coba Sekolah Rakyat di Cibinong, pembelajaran simulasi, yang insya Allah pada akhir bulan ini 100 titik sudah siap,” ujar Cak Imin usai main padel bareng dalam turnamen ‘Padel Kali Bos’ di Republic Padel, TB Simatupang, Minggu (13/7/2025).

    “Sehingga awal Agustus akan diresmikan oleh Presiden secara langsung,” ucap dia.

    Cak Imin mengatakan, semua kebutuhan pokok sudah disiapkan, termasuk soal tenaga pengajar.

    “Semua sudah siap. Tenaga pengajar, kalau 100, saya tidak hafal persis ya, tapi terpenuhi semuanya,” terang dia.

    Yang perlu diketahui, lanjut Cak Imin, Sekolah Rakyat tidak ada pendaftaran seperti sekolah pada umumnya. Anak-anak yang masuk desil 1 langsung dijemput dari rumah.

    “Anak didiknya kita jemput, semua terdaftar berdasarkan data desil 1, jadi tidak ada pendaftaran. Tapi kita jemput. Yang memang membutuhkan,” ucap dia.

    Kendati, Cak Imin mengakui belum semua anak terjangkau.

    “Kepada yang belum dijemput, ya sabar,” tandas dia.

    Sebelumnya, sebanyak 100 anak dari keluarga miskin di Kota Cimahi, Jawa Barat telah terdaftar sebagai siswa Sekolah Rakyat jenjang SMP. Diketahui, proses pembelajaran sekolah yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini akan dimulai pada 14 Juli 2025.

    “Ada 100 orang yang diterima dan sudah melalui surat keputusan (SK) Wali Kota,” ucap Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cimahi, Supijan Malik dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat, 11 Juli 2025.

     

    Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan penyelesaian pembangunan fisik tahap pertama Sekolah Rakyat sebagai bagian dari program nasional untuk memutus rantai kemiskinan. Pada tahap 1A, sebanyak 63 hingga 64 sekolah ditargetkan selesai paling lambat …

  • Sekilas Definisi dan Cara Atasi Penyakit Patek Antraknosa pada Tanaman Cabai

    Sekilas Definisi dan Cara Atasi Penyakit Patek Antraknosa pada Tanaman Cabai

    Dikutip dari laman Digitani, dikelola Institut Pertanian Bogor (IPB), dijelaskan bahwa patek atau antraknosa adalah penyakit yang sering menyerang tanaman cabai, disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici. 

    Penyakit ini dapat menyerang hampir semua bagian tanaman, termasuk ranting, cabang, daun, dan buah, baik pada fase vegetatif (perkecambahan) maupun fase generatif (pembuahan). Gejala umumnya terlihat pada buah, berupa bercak melingkar cekung dengan warna cokelat di pusatnya dan cokelat muda di sekeliling lingkarannya.

    Cara mengatasi dan mencegah penyakit ini adalah sebagai berikut: 

    1. Gunakan bibit yang sehat dan bebas dari infeksi antraknosa.

    2. Bersihkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi dan buang jauh dari area kebun.

    3. Disinfeksi alat-alat pertanian setelah digunakan untuk mencegah penyebaran cendawan.

    4. Hindari over-irigasi dan pastikan sistem irigasi tidak menyebarkan penyakit antar tanaman.

    5. Lakukan pemeriksaan rutin pada tanaman untuk mendeteksi gejala awal dan ambil tindakan segera jika ditemukan tanda-tanda penyakit.

     Tanaman cabai diharapkan dapat terhindar dari kerusakan akibat penyakit patek dengan langkah-langkah tersebut.

     

  • Pelaku Samarkan Toko Obat Terlarang di Bekas Pabrik Bekasi Dekat Rumah Warga

    Pelaku Samarkan Toko Obat Terlarang di Bekas Pabrik Bekasi Dekat Rumah Warga

    Jakarta

    Polsek Cileungsi menggerebek toko penjual obat terlarang di perbatasan Bogor-Bekasi Jawa Barat. Toko penyuplai pengecer obat terlarang ini berkamuflase di lahan bekas pabrik sehingga tidak dicurigai warga.

    “Tokonya itu nggak di pinggir jalan. Jadi masuk ke arah perkampungan. Lokasinya di bekas pabrik, eks pabrik, di dalamnya ada dibuat rumah atau ruko. Jadi di lahan eks pabrik,” kata Kapolsek Cileungsi Kompol Edison, Minggu (13/7/2025).

    Edison menyebut, akses menuju toko lokasi penggerebekan jarang dilalui warga, dan hanya memiliki satu akses keluar dan masuk. Jadi, katanya, siapa pun yang masuk ke kawasan tersebut akan terpantau.

    “Jadi mereka punya satu akses pintu masuk dan keluar. Jadi siapa pun yang masuk ke dalam area itu pasti ketahuan. Yang masuk ke situ yang mau belanja saja, yang sering ke situ, yang tahu di dalamnya ada toko obat obatan itu,” kata Edison.

    “Kalau orang lain yang belum tahu mengiranya itu cuma pabrik aja, akses masuk ke gerbang juga cuma motor. Jadi kamuflasenya begitu. Jadi memang tidak kelihatan ada toko atau apa di belakang gerbang itu, yang tahu cuma yang sering ke situ saja,” imbuhnya.

    Suplai Pengecer Obat Terlarang di Bogor-Purwakarta

    Diberitakan sebelumnya, Polsek Cileungsi menggerebek toko obat-obatan terlarang di Jl Cempaka, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat. Sebanyak delapan orang, yang terdiri dari pegawai toko dan pembeli obat diamankan polisi.

    Edison menyebut toko yang digerebek itu merupakan penyuplai obat-obatan terlarang untuk penjual eceran di berbagai daerah Jawa Barat. Edison mengaku terjun langsung melakukan pengintaian hingga penggerebekan.

    “Jadi lokasi ini semacam distributor, yang beli di situ agen (pengecer Tramadol) dari mana-mana, ada yang dari Purwakarta, Cianjur, terus daerah Bogor Timur seperti Jonggol, Cielungsi, Klapanunggal, semua (pengecer) belinya di toko itu. Jadi itu toko partai besar lah penjualannya,” ucapnya.

    “Jadi kan beberapa kali kejadian tawuran, maling motor, terus geng motor itu setelah ditangkap, anak-anak SMP yang tawuran itu mereka minum Tramadol, kemudian yang maling motor minum Tramadol. Nah ternyata mereka belinya itu di lokasi yang kemarin saya gerebek itu,” kata Edison.

    (sol/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • BMKG: Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi Saat Musim Kemarau 2025 di Jateng – Page 3

    BMKG: Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi Saat Musim Kemarau 2025 di Jateng – Page 3

    Teguh mengatakan, tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Purbalingga, Banjarnegara, dan Pekalongan, masuk dalam kategori waspada terhadap curah hujan tinggi yang berkisar 150–200 milimeter per dasarian.

    “Bahkan, hujan lebat berpotensi terjadi pada hari ini di sejumlah wilayah dataran tinggi, seperti Karangreja dan Bojongsari (Kabupaten Purbalingga), Batur dan Kalibening (Banjarnegara), Paninggaran (Pekalongan), hingga wilayah selatan Kabupaten Tegal dan Brebes. Sementara untuk tanggal 14–20 Juli, potensi hujan lebat dinyatakan nihil,” jelas dia.

    Teguh mengimbau informasi mengenai peringatan dini cuaca dan iklim itu bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kedua kondisi tersebut.

    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menekan risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    Hal ini dilakukan karena curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dalam beberapa hari terakhir yang dapat berdampak kepada kehidupan masyarakat.

     

  • Program SESAMA Pertamina Salurkan 1.000 Seragam dan Alat Sekolah untuk Anak Pengemudi Ojek

    Program SESAMA Pertamina Salurkan 1.000 Seragam dan Alat Sekolah untuk Anak Pengemudi Ojek

    Program SESAMA Pertamina Salurkan 1.000 Seragam dan Alat Sekolah untuk Anak Pengemudi Ojek
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – PT
    Pertamina
    (Persero) menyalurkan
    bantuan
    seribu paket peralatan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) untuk anak-anak pengemudi ojek dari dari berbagai
    provider
    dan ojek pangkalan (opang) di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
    Penyaluran bantuan yang diberi nama “SESAMA: Seribu
    Seragam Sekolah
    Bersama Pertamina” itu digelar di Jakarta, Minggu (13/7/2025), dan dihadiri ribuan pengemudi ojek serta anggota keluarga.
    Adapun paket bantuan yang terdiri dari
    seragam sekolah
    , sepatu, alat tulis, hingga perlengkapan sekolah diberikan dalam rangka memasuki tahun ajaran baru sekolah 2025. Sebanyak 643 siswa SD dan 357 siswa SMP menerima bantuan tersebut.
    Komisaris Pertamina Nanik S Deyang mengatakan, program tersebut merupakan wujud cinta dari Pertamina kepada keluarga pengemudi ojek.
    “Kegiatan ini merupakan dukungan Pertamina pada program pemerintah Presiden Prabowo Subianto Asta Cita keempat, yaitu membangun untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia,” ujar Nanik dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu.
    Nanik melanjutkan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) tak terlepas dari peran pendidikan. Progam SESAMA merupakan wujud cinta pemerintah melalui Pertamina kepada keluarga pengemudi ojek.
    Pada kesempatan sama, Corporate Secretary Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan,
    program SESAMA
    merupakan bagian dari pilar sosial dari prinsip
    environmental, social, and governance
    (ESG) yang dijalankan Pertamina.

    Program SESAMA
    yang dilaksanakan Pertamina merupakan bagian upaya kami untuk mengapresiasi dan menghargai teman-teman dari pengemudi ojek,” ujar Arya.
    Arya melanjutkan, bantuan perlengkapan sekolah merupakan bagian dari wujud kepedulian Pertamina untuk pendidikan anak-anak Indonesia.
    Program tersebut juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pendidikan yang berkelanjutan.
    “Kami berharap, adik-adik bersemangat sekolah dan terus berprestasi mencapai cita-cita (yang diimpikan),” imbuh Arya.
    Arya turut berpesan kepada para pengemudi ojek untuk menjaga selalu keselamatan.
    “Jadi, jangan lupa mengingatkan penumpangnya untuk selalu menggunakan helm karena di sektor energi faktor keamanan itu merupakan prioritas utama. Jadi, kami juga ajak teman-teman pengemudi ojek untuk ikut menjaga keselamatan baik dirinya maupun penumpangnya,” tambahnya.
    Ia berharap, melalui program SESAMA, kehadiran Pertamina berdampak bagi mereka yang bertugas di lapangan.
    “Kami doakan semuanya dalam keadaan sehat dan selamat juga sehingga bisa memberikan manfaat bagi keluarga dan lingkungan di sekitarnya termasuk juga bagi Pertamina,” kata Arya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Orangtua Bocah Pelempar Batu ke KRL Baru di Bogor Siap Tanggung Jawab
                        Megapolitan

    2 Orangtua Bocah Pelempar Batu ke KRL Baru di Bogor Siap Tanggung Jawab Megapolitan

    Orangtua Bocah Pelempar Batu ke KRL Baru di Bogor Siap Tanggung Jawab
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
     
    Orangtua
    dua bocah yang melempar batu ke arah rangkaian commuter line atau KRL di kawasan Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah,
    Kota Bogor
    siap bertanggung jawab.
    Kasi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus mengatakan bahwa pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI), petugas keamanan, dan
    orangtua
    bocah sudah mediasi.
    Dalam pertemuan tersebut, kedua orangtua menyatakan kesediaannya untuk bertanggung jawab atas tindakan anak-anak mereka.
    “Telah dilakukan mediasi bersama pihak PT KAI dan keluarga pelaku, dan disepakati bahwa kedua orangtua bersedia bertanggung jawab serta membuat surat pernyataan agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Eko kepada Kompas.com, Minggu (13/7/2025).
    Adapun peristiwa ini terjadi saat sekumpulan anak sedang bermain di pinggir rel kereta, kawasan Cibogor, pada Jumat (11/7/2025).
    Saat KRL melintas dari arah Jakarta menuju Stasiun Bogor, dua bocah melemparkan batu ke arah rangkaian.
    Pukul 17.20 WIB, petugas PT KAI melakukan penyisiran dan berhasil menemukan kedua anak di sekitar lokasi.
    Keduanya mengaku sedang bermain lempar-lemparan dan tanpa sadar melempar ke arah KRL.
    Selanjutnya, pukul 17.50 WIB, petugas mendatangi rumah pelaku.
    Setelah dilakukan penelusuran ulang, sang bocah mengakui bahwa lemparan batu yang mengenai kaca KRL dilakukan bersama temannya.
    Pukul 18.25 WIB, kedua pelaku dan orangtuanya dibawa ke Stasiun Bogor.
    Lalu sekitar pukul 20.45 WIB diarahkan ke Polsek Bogor Tengah dan ditangani oleh petugas piket reskrim Aiptu Sugeng.
    Dua anak yang melakukan pelemparan masing-masing berusia sekitar 8 dan 10 tahun. Keduanya berdomisili di Kelurahan Cibogor.
    Karena pelaku masih di bawah umur, perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan.
    Pihak KAI, melalui Koordinator Keamanan Toto Fajar Prasetyo dan perwakilan COSA, menyepakati penyelesaian non-litigasi.
    Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengungkapkan, akibat insiden ini, kaca jendela pintu KRL pecah dan rangkaian tidak dapat beroperasi selama tiga hari.
    Kereta yang terdampak merupakan Commuter Line 1332 relasi Jakarta Kota–Bogor.
    “Rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/7/2025).
    Ia menegaskan bahwa
    pelemparan batu
    ke arah kereta adalah tindakan membahayakan dan masuk dalam kategori vandalisme.
    Meski dalam kasus ini pelaku masih anak-anak, KAI menegaskan akan tetap memproses tindakan serupa secara hukum apabila dilakukan oleh pelaku dewasa.
    KAI menyebut perusakan terhadap sarana publik seperti kereta api bisa membahayakan nyawa penumpang.
    “Kami sangat menyesalkan aksi pelemparan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal di lintas antara Stasiun Cilebut–Bogor. Ini tindakan yang sangat membahayakan,” ujar Joni.
    Ia menambahkan bahwa langkah hukum penting dilakukan untuk memberi efek jera dan membangun kesadaran bahwa aksi vandalisme bukan hanya melanggar hukum, tapi juga membahayakan keselamatan.
    “Kami harap masyarakat, termasuk orang tua, bisa meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, khususnya yang tinggal di dekat jalur kereta api,” tutup Joni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Fakta Terkini Terkait Kasus Temuan Jasad Tanpa Kepala di Kali Ciliwung – Page 3

    3 Fakta Terkini Terkait Kasus Temuan Jasad Tanpa Kepala di Kali Ciliwung – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Jasad pria ditemukan mengambang di Kali Ciliwung, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Rabu siang 9 Juli 2025. Kondisi jasad sangat mengenaskan tidak mengenakan busana dan sudah membusuk.

    Wakil Menteri Dalam Negeri atau Wamendagri Bima Arya pun membenarkan jenazah tanpa kepala yang ditemukan di kali Ciliwung tersebut merupakan salah satu pegawai dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    “Ada dugaan itu staff pengemudi biro umum Kemendagri,” kata Bima Arya saat dikonfirmasi, Jumat 11 Juli 2025.

    Bima Arya mengatakan korban sebelum ditemukan meninggal dunia, dia sempat memancing di kawasan Bogor, Jawa Barat. Nahas, korban juga pada saat itu sempat dilaporkan menghilang karena tertimpa longsor di kawasan Megamendung, Bogor beberapa waktu lalu.

    Polisi pun melakukan tes DNA. Pemeriksaan dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Untuk lebih akurat lagi pihak RS Polri melakukan tes DNA,” kata Kapolsek Pancoran Kompol Mansur, dikutip dari Antara.

    RS Polri, saat ini masih melakukan autopsi untuk pemeriksaan lebih lanjut yang nantinya akan dites DNA. Terlebih, dari hasil autopsi sudah mendekati ciri otentik yang diyakini keluarga korban dengan melihat langsung di RS Polri.

    “Dari autopsi hasil sudah mendekati otentik ciri-ciri seperti tahi lalat di bawah mata, tahi lalat di bawah dagu dan jenggot masih tersisa,” ucap Mansur.

    Berikut sederet fakta terkini usai temuan jasad tanpa kepala di Kali Ciliwung dihimpun Tim News Liputan6.com:

     

    Jasad kedua wanita pasien Covid-19 ini tertukar, salah satunya sempat dikubur. Beruntung keluarga menyadari kejadian ini, jenazah yang terlanjur dikuburkan pun dimandikan ulang, dan dimakamkan di wilayah yang berbeda.

  • Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB, Kabupaten Bogor Pertahankan Aturan Lama
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB, Kabupaten Bogor Pertahankan Aturan Lama Regional 13 Juli 2025

    Dedi Mulyadi Minta Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB, Kabupaten Bogor Pertahankan Aturan Lama
    Penulis
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kabupaten Bogor tidak mengikuti kebijakan Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , terkait aturan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB yang mulai diberlakukan pada Senin (14/7/2025). 
    Pelajar di jenjang PAUD, SD, dan SMP di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor tetap akan masuk sekolah pukul 07.00 WIB, sesuai dengan surat edaran terbaru dari Bupati Bogor, Rudy Susmanto.
    Rudy menyatakan bahwa pihaknya perlu melakukan kajian terlebih dahulu atas instruksi dari Gubernur Jawa Barat yang tertuang dalam Surat Edaran No: 58/PK.03/DISDIK mengenai perubahan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB.
    “Karakteristik setiap wilayah pasti berbeda, antara Bogor dengan Ciamis, Cianjur, dan tentunya apa pun yang akan kita putuskan semuanya terbaik untuk masyarakat,” ujarnya, Jumat (11/7/2025).
    Sebagai tindak lanjut, Rudy mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 400.3/164-DISDIK yang mengatur jam efektif dan hari sekolah bagi jenjang PAUD, SD, dan SMP di Kabupaten Bogor.
    Surat tersebut ditandatangani pada 7 Juli 2025, dengan ketentuan bahwa jam masuk sekolah tetap dimulai pukul 07.00 WIB.
    Kebijakan ini secara resmi menegaskan bahwa Kabupaten Bogor tidak mengikuti jam masuk pukul 06.30 WIB yang diinstruksikan Gubernur Jabar melalui edaran provinsi.
    Sebelumnya, sejumlah daerah di Jawa Barat telah menyatakan kesiapannya mengikuti kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi, termasuk Kabupaten Majalengka yang telah menerbitkan surat edaran dan akan memberlakukan jam masuk pukul 06.30 WIB mulai 16 Juli 2025.
    Namun, Kabupaten Bogor memilih langkah berbeda dengan menyesuaikan kebijakan berdasarkan kondisi lokal.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diamankan, Ternyata Pelaku Lempar Batu ke Komuter Arah Bogor Dua Bocah Iseng

    Diamankan, Ternyata Pelaku Lempar Batu ke Komuter Arah Bogor Dua Bocah Iseng

    GELORA.CO – Sebuah kereta rel listrik (KRL) menjadi sasaran aksi pelemparan saat melintas di wilayah Bogor pada Jumat (11/7/2025). Akibatnya, kaca pintu KRL itu mengalami kerusakan. 

    Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Bogor Ipda Eko Agus mengatakan, pelaku pelemparan juga telah diserahkan oleh pihak KAI kepada aparat kepolisian. Namun, pelaku pelemparan itu masih bestatus di bawah umur, yaitu dua orang bocah laki-laki masing-masing berusia 8 dan 10 tahun.

    “Pelaku masih di bawah umur,” kata dia melalui keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

    Eko menjelaskan, kronologi pelemparan itu bermula ketika anak-anak sedang bermain di pinggir rel kereta, sekitar Kampung Ardio, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Jumat pukul 16.30 WIB. Ketika itu, pelaku secara iseng melemparkan batu kecil ke arah kereta api yang melintas dari arah Jakarta menuju Stasiun Bogor. 

    Setelah itu, petugas KAI melakukan penyisiran di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Alhasil, pelaku pelemparan itu ditemukan oleh petugas di sekitar TKP pada pukul 17.20 WIB.

    “Menurut pengakuan, pelaku sedang main lempar-lemparan berdua dengan temannya,” kata Eko.

    Setelah itu, petugas KAI kemudiam mendatangi rumah orang tua pelaku pelemparan tersebut. Ketika kembali ditanya oleh petugas, pelaku mengakui bahwa lemparannya mengenai kaca jendela pintu KRL.

    Walhasil, kedua pelaku bersama orang tuanya masing-masing dibawa ke Stasiun Bogor. Kemudian, penanganan kasus itu diserahkan ke Polsek Bogor Tengah. Namun, pihak orang tua pelaku menyatakan siap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

    Menurut Eko, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk menyelesaikan kasus itu melalui pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan. Pasalnya, kedua pelaku masih bestatus di bawah umur.

    “Dikarenakan pelaku masih di bawah umur, kedua belah pihak sepakat untuk membuat pernyataan yangg isinya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut,” kata dia. 

    Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, mengatakan aksi pelemparan itu menyebabkan kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta. Namun, ia memastikan tidak ada penumpang yang terluka akibat peristiwa tersebut. 

    “Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” kata Joni saat dikonfirmasi Republika, Sabtu.

    KAI sangat menyesalkan adanya tindakan tersebut. Pasalnya, tindakan itu dinilai sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam Commuter Line, selain juga menimbulkan kerugian material.

    “Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni. 

    Setelah itu, petugas KAI kemudiam mendatangi rumah orang tua pelaku pelemparan tersebut. Ketika kembali ditanya oleh petugas, pelaku mengakui bahwa lemparannya mengenai kaca jendela pintu KRL.

    Walhasil, kedua pelaku bersama orang tuanya masing-masing dibawa ke Stasiun Bogor. Kemudian, penanganan kasus itu diserahkan ke Polsek Bogor Tengah. Namun, pihak orang tua pelaku menyatakan siap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

    Menurut Eko, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk menyelesaikan kasus itu melalui pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan. Pasalnya, kedua pelaku masih bestatus di bawah umur.

    “Dikarenakan pelaku masih di bawah umur, kedua belah pihak sepakat untuk membuat pernyataan yangg isinya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut,” kata dia. 

    Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, mengatakan aksi pelemparan itu menyebabkan kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta. Namun, ia memastikan tidak ada penumpang yang terluka akibat peristiwa tersebut. 

    “Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” kata Joni saat dikonfirmasi Republika, Sabtu.

    KAI sangat menyesalkan adanya tindakan tersebut. Pasalnya, tindakan itu dinilai sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam Commuter Line, selain juga menimbulkan kerugian material.

    “Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni.

  • KAI Comumuter Tindak Tegas Vandalisme, Pelaku Pelempar Batu Diamankan – Page 3

    KAI Comumuter Tindak Tegas Vandalisme, Pelaku Pelempar Batu Diamankan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – KAI Commuter mengecam aksi pelemparan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal di lintas antara Stasiun Cilebut – Stasiun Bogor, tepatnya di sekitar JPO Pasar Anyar, Bogor. Pelemparan ini terjadi pada Jumat (11/7) pukul 16.05 WIB terhadap Commuter Line No. 1322 relasi Jakarta Kota – Bogor.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan akibat pelemparan ini, kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta. “Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” jelas Joni dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

    Joni menambahkan, tindakan tersebut sangat berbahaya dan mengancam keselamatan para pengguna serta petugas yang berada di dalam Commuter Line, selain juga menimbulkan kerugian material.

    “Dampak dari pecahnya kaca di Kereta CLI-125 ini mengakibatkan rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” tambah Joni.

    Usai menerima laporan pelemparan, lanjutnya, petugas pengamanan segera terjun ke lokasi. Penelusuran tersebut membuahkan hasil, dan KAI Commuter berhasil menangkap pelaku pelemparan untuk selanjutnya diserahkan ke Kantor Polsek setempat.

    Atas kejadian tersebut, KAI Commuter menyatakan tidak akan mentolerir perbuatan semacam ini dan akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi serta menindaklanjuti proses hukumnya.

    “KAI Commuter berkomitmen dan serius dalam memberantas tindakan vandalisme pelemparan kereta ini karena tidak hanya merugikan, tetapi juga dapat menimbulkan korban jiwa,” unarnya.

    “Langkah ini dilakukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku vandalisme seperti pelemparan kereta, yang sangat membahayakan,” sambungnya.