kab/kota: Bogor

  • Ada Lowongan Kerja PT Combiphar, Ini Cara Daftar dan Syaratnya! – Page 3

    Ada Lowongan Kerja PT Combiphar, Ini Cara Daftar dan Syaratnya! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Perusahaan farmasi PT Combiphar membuka lowongan kerja terbaru untuk lulusan S1. Lowongan ini tersebar di beberapa daerah dari Jakarta hingga Papua. Jika berminat simak posisi dan syarat dalam tulisan ini. 

    Untuk diketahui,  Combiphar merupakan perusahaan farmasi di Indonesia yang berdiri sejak 1971. Pada tahun 2012 hingga 2017, Combiphar melakukan transformasi bisnis, bermitra dengan 19 negara. Pada rentang waktu ini, Combiphar juga mengakuisisi Insto dan Eye Mo dari GSK dan mulai memasuki pasar internasional di Filipina, Singapura, Malaysia, dan Kamboja. Combiphar juga membangun pabrik biosimilar di tahun 2015.

    Kali ini PT Combiphar tengah mencari kandidat untuk kalian semua yang sedang mencari pekerjaan.

    Berikut daftar posisi dan syaratnya:

    1.     Medical Representative

    Area Penempatan: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Pekanbaru, Medan, Lampung, Pematang Siantar, Yogyakarta, Kendal, Salatiga, Solo, Tasikmalaya Purwokerto, Denpasar, Palu Bontang

    Persyaratan:

    Pendidikan Sarjana (S1) minimal IPK 3.00
    Memiliki SIM C aktif
    Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan dapat bekerja baik dalam tim maupun individu
    Memiliki minat dalam bidang farmasi, sales dan marketing
    Dapat bekerja dengan target
    Diutamakan kandidat yang berdomisili di area setempat dan sekitarnya
    Memiliki kendaraan bermotor
    Tidak Merokok.

  • 13 Sekolah Rakyat di Jawa Barat Siap Beroperasi Mulai 14 Juli 2025

    13 Sekolah Rakyat di Jawa Barat Siap Beroperasi Mulai 14 Juli 2025

    Liputan6.com, Bandung – Sebanyak 13 Sekolah Rakyat rintisan di Jawa Barat siap beroperasi mulai Senin, 14 Juli 2025. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengungkap Sekolah Rakyat itu tersebar di sejumlah kabupaten dan kota.

    Di antaranya Sentra Terpadu Galih Pakuan Ciseeng dan Sentra Terpadu Inten Suweno Cibinong di Kabupaten Bogor, Sentra Pangudi Luhur di Kota Bekasi, Sentra Phalamarta di Kabupaten Sukabumi, Sentra Wyata Guna dan BPPKS Kemensos di Kabupaten Bandung Barat.

    Selain itu, Kompleks Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, Pokteksos dan Sentra Wyata Guna di Kota Bandung, BLK di Kabupaten Sumedang, SMPN 18 di Kota Cirebon, serta Sentra Abiyoso dan Dinsos Jawa Barat di Kota Cimahi.

    “Pemda Jabar sinergi dengan Kemensos menyiapkan 13 titik Sekolah Rakyat rintisan,” ujar Herman Suryatman di Bandung pada Sabtu, 12 Juli 2025.

    Angkatan pertama Sekolah Rakyat di Jawa Barat terdiri dari 75 siswa SD, 675 siswa SMP, dan 640 siswa SMA. Adapun tenaga pengajar, sarana dan prasarana, hingga pengelolaan akan menjadi kewenangan Kemensos.

    Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengapresiasi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Barat atas antusiasme dalam mendukung penyelenggaraan program yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini. 

    “Luar biasa itu 1.000 siswa lebih. Jawa Barat luar biasa, terima kasih,” katanya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.

    Saifullah mengatakan, Kemensos akan bergandengan tangan dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat. 

    “Tentu nanti secara bertahap kita akan realisasikan dengan bergandeng tangan Kementerian Sosial bersama Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/Kota untuk memberikan yang terbaik sesuai dengan arahan Bapak Presiden,” tutur Saifullah.

    Penulis: Arby Salim

    Perasaan Jokowi Menikahkan Anak Bungsu

  • Anggota DPR minta pemerintah selesaikan soal kelebihan pasokan semen

    Anggota DPR minta pemerintah selesaikan soal kelebihan pasokan semen

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini meminta permasalahan overkapasitas (kelebihan pasokan) semen di Indonesia harus diselesaikan oleh pemerintah.

    “Overkapasitas yang sudah terjadi selama lebih dari 10 tahun harus segera diselesaikan dengan pendekatan kebijakan yang strategis dan kolaboratif,” ujar Novita dalam kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/7).

    Menurut dia, pemerintah harus turun tangan karena penyelesaian masalah tersebut tidak dapat dibebankan kepada pelaku industri. Terlebih, kata dia, industri semen sangat bergantung pada kondisi ekonomi makro.

    Ia juga mengatakan bahwa kondisi stagnasi pertumbuhan di sektor konstruksi, serta tekanan geopolitik global yang memengaruhi permintaan semen dalam negeri menjadi alasan lain bagi pemerintah untuk turun tangan.

    Sementara itu, kepada pelaku industri semen, dia mengajak mereka untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.

    “Industri semen bisa mengambil peran sebagai bapak asuh dalam gerakan energi hijau daerah. Akan tetapi, faktanya, belum banyak MoU (nota kesepahaman) yang optimal antara industri dan pemerintah daerah,” usulnya.

    Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Komisi VII DPR RI yang membidangi perindustrian akan terus mengawal ekosistem industri semen di tanah air agar mampu tumbuh sehat dan berdaya saing.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Primayanti
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Video: 63 Sekolah Rakyat Resmi Beroperasi, Siswa Jalani Pengenalan

    Video: 63 Sekolah Rakyat Resmi Beroperasi, Siswa Jalani Pengenalan

    Jakarta, CNBC Indonesia – 63 Sekolah rakyat dari 100 resmi dibuka serentak hari ini. Salah satunya berada di Bogor. Ratusan siswa smp mulai mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS.

    Selengkapnya saksikan laporan Jurnalis Salma Wijaya dan Juru Kamera Arie Budi di Program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (14/07/2025).

  • KAI Pastikan Kaca KRL Gunakan Tempered Glass, Dirut: Enggak Bisa Pecah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Juli 2025

    KAI Pastikan Kaca KRL Gunakan Tempered Glass, Dirut: Enggak Bisa Pecah Megapolitan 14 Juli 2025

    KAI Pastikan Kaca KRL Gunakan Tempered Glass, Dirut: Enggak Bisa Pecah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menyatakan, KAI telah lama mengantisipasi ancaman pelemparan batu terhadap kereta rel listrik (KRL) dengan memasang kaca berkualitas tinggi, yakni
    tempered glass.
    “Sebenarnya KAI maupun KCI itu sudah mengantisipasi dengan kualitas kaca yang lebih baik dengan
    tempered
    ,” ujarnya dalam acara Capaian Kinerja Semester I-2025 di
    Jakarta
    , Senin (14/7/2025).
    Asdo menjelaskan, kaca
    tempered
    dirancang agar tidak mudah pecah saat terkena lemparan batu. Kerusakan maksimal yang terjadi biasanya hanya berupa retakan.
    “Artinya seperti yang di KRL kemarin, itu enggak bisa pecah, hanya retak,” ucapnya.
    Menurut Asdo, daya lempar batu dalam kasus pelemparan KRL di Bogor sebenarnya tidak terlalu kuat. Namun, karena kereta melaju dengan kecepatan tinggi, batu yang dilempar menjadi lebih berbahaya.
    “Itu batu yang dilempar mungkin dengan kekuatan yang biasa, tapi ditawar dengan kecepatan kereta, ini bisa menyebabkan yang sederhana jadi lebih keras. Kurang lebih teorinya seperti itu. Tapi kami sudah mengantisipasi bagaimana kaca itu supaya tidak tembus,” jelasnya.
    Ia menegaskan, pelemparan batu ke arah KRL adalah bentuk kejahatan serius yang berisiko menimbulkan luka bahkan kematian bagi petugas maupun penumpang.
    “Jangan sampai ada lagi pelemparan, bahwa ini tindak kejahatan. Kenapa tindak kejahatan? Karena bisa melukai orang di dalam, baik itu petugas maupun penumpang. Melukai itu bisa membuat cacat, baik cacat sementara, cacat permanen, maupun meninggal dunia,” tuturnya.
    Sebelumnya, KAI Commuter melaporkan terjadinya pelemparan batu terhadap Commuter Line No. 1322 relasi Jakarta Kota–Bogor.
    Insiden terjadi pada Jumat (11/7/2025) pukul 16.05 WIB di lintasan antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor, tepatnya di sekitar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Anyar, Bogor.
    Akibat kejadian tersebut, kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian CLI-125 mengalami retak di sisi kiri.
    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyatakan, KAI telah menindaklanjuti kejadian ini dengan serius.
    Kapolsek Bogor Tengah Komisaris Agustinus Manurung menyebutkan, pelaku pelemparan adalah dua anak yang sedang bermain di sekitar rel kereta api.
    “Sekumpulan anak-anak di sekitar TKP sedang bermain di pinggir rel kereta api dan anak secara iseng melemparkan batu kecil ke arah kereta api yang melintas dari arah Jakarta menuju stasiun Bogor,” ujar Agustinus dalam keterangannya, Minggu (13/7/2025).
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketika Main Batu Bocah di Bogor Buat KRL 3 Hari Tak Beroperasi…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Juli 2025

    Ketika Main Batu Bocah di Bogor Buat KRL 3 Hari Tak Beroperasi… Megapolitan 14 Juli 2025

    Ketika Main Batu Bocah di Bogor Buat KRL 3 Hari Tak Beroperasi…
    Penulis
    BOGOR, KOMPAS.com
    — Rangkaian kereta Commuter Line CLI-125 tak bisa beroperasi selama tiga hari setelah dilempari batu oleh dua bocah di kawasan Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jumat (11/7/2025).
    Insiden terjadi di lintas antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor, tepatnya di sekitar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Anyar. Akibatnya, kaca pintu kereta bagian belakang mengalami retak di sisi kiri.
    VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus mengatakan, insiden tidak menimbulkan korban jiwa, namun sangat membahayakan keselamatan pengguna maupun petugas.
    “Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” kata Joni.
    Ia menyebut tindakan ini termasuk vandalisme yang berdampak serius. Rangkaian Commuter Line itu tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena harus melalui proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta.
    “Rangkaian Commuter Line tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari karena membutuhkan proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta,” kata Joni.
    Setelah menerima laporan pelemparan, petugas PT KAI segera melakukan penyisiran.
    Pada pukul 17.20 WIB, mereka menemukan dua anak yang diduga pelaku.
    Keduanya mengaku tengah bermain lempar-lemparan batu di pinggir rel dan tak sadar batu mengenai KRL.
    Pukul 17.50 WIB, petugas mendatangi rumah pelaku. Setelah ditelusuri, salah satu anak mengakui bahwa batu yang mengenai kaca KRL dilempar bersama temannya.
    Kedua anak, masing-masing berusia 8 dan 10 tahun, dibawa ke Stasiun Bogor bersama orangtua mereka pada pukul 18.25 WIB.
    Kemudian sekitar pukul 20.45 WIB, mereka diarahkan ke Polsek Bogor Tengah dan ditangani petugas piket Reskrim Aiptu Sugeng.
    Karena masih di bawah umur, perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan.
    Kasi Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Eko Agus menyatakan, kedua orangtua anak telah menjalani mediasi dengan pihak PT KAI dan menyatakan siap bertanggung jawab.
    “Telah dilakukan mediasi bersama pihak PT KAI dan keluarga pelaku, dan disepakati bahwa kedua orangtua bersedia bertanggung jawab serta membuat surat pernyataan agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Eko, Minggu (13/7/2025).
    Pihak KAI Commuter, melalui Koordinator Keamanan Toto Fajar Prasetyo dan perwakilan COSA, menyepakati penyelesaian non-litigasi.
    Namun, Joni menegaskan bahwa jika perbuatan serupa dilakukan oleh pelaku dewasa, maka langkah hukum akan ditempuh.
    KAI menegaskan bahwa aksi semacam ini sangat membahayakan nyawa penumpang dan tidak bisa ditoleransi.
    KAI juga mengingatkan masyarakat yang tinggal dekat rel agar mengawasi anak-anak dan mendukung gerakan anti-vandalisme terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian.
    “Kami harap masyarakat, termasuk orangtua, bisa meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak,” tutup Joni.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mensos: Semua Serba Baru, Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari – Page 3

    Mensos: Semua Serba Baru, Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengemukakan, masa pengenalan atau orientasi siswa Sekolah Rakyat membutuhkan waktu sekitar 15 hari. Waktu tersebut lebih lama dari sekolah-sekolah umum karena seluruh tenaga kependidikan dan siswa benar-benar baru.

    “Kalau di sekolah umum yang melakukan pengenalan itu kan hanya murid baru, kalau ini semua baru. Kepala sekolahnya baru, gurunya baru, kemudian juga siswanya baru, tenaga kependidikan yang lain juga baru. Oleh karena itu, waktu kita lebih lama. Mungkin kalau yang umum itu hanya lima hari, kita bisa 15 hari atau dua minggu,” kata Saifullah Yusuf di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/7/2025), seperti dilansir dari Antara.

    Ia menjelaskan, setelah orientasi, siswa baru akan memasuki masa matrikulasi karena tidak ada tes akademik. Pada tahap ini, para siswa akan mendapatkan sosialisasi tentang proses pembelajaran.

    “Karena tidak ada tes akademik, anak-anak nanti akan melakukan sosialisasi dan adaptasi proses pembelajaran. Setelah nanti pemahamannya semua sama, maka proses belajar-mengajarnya dimulai. Kurikulumnya sama seperti kurikulum formal, ada pendidikan karakter, ada juga keterampilan, dan lain-lainnya sama,” ujar dia.

    Mensos juga menegaskan, untuk memastikan tidak ada perundungan atau bullying, Kemensos telah bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

    “Tidak ada bullying. Harus dihindari, harus dimitigasi, jangan sampai ada bullying, tidak ada kekerasan seksual, tidak ada intoleransi. Nah dalam keperluannya, kita kerja sama dengan Kementerian PPPA juga dengan KPAI, kemudian juga dengan beberapa lagi lembaga untuk memitigasi agar itu tidak terjadi dengan mekanisme, prosedur, dan mungkin nanti juga dengan teknologi,” tuturnya.

  • Kelakar Cak Imin, Mensos Bakal Diberi Bintang Penghargaan jika Berhasil Bangun 100 Sekolah Rakyat

    Kelakar Cak Imin, Mensos Bakal Diberi Bintang Penghargaan jika Berhasil Bangun 100 Sekolah Rakyat

    Kelakar Cak Imin, Mensos Bakal Diberi Bintang Penghargaan jika Berhasil Bangun 100 Sekolah Rakyat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM)
    Muhaimin Iskandar
    atau Cak Imin berkelakar bahwa Menteri Sosial (Mensos)
    Saifullah Yusuf
    akan mendapatkan bintang penghargaan dari Presiden RI
    Prabowo Subianto
    .
    Mulanya, Cak Imin menceritakan bahwa Prabowo meminta Saifullah untuk membangun 100
    Sekolah Rakyat
    Tahun Ajaran 2025/2026.
    “Presiden bilang 100 untuk angkatan belajar semester untuk 2025, harus bisa. Pak Saifullah (bilang) ‘ya sanggup lah, kita kira 50-an pak’. ‘Harus sanggup! Nanti kalau sanggup saya kasih bintang penghargaan kamu’, katanya (Prabowo) begitu,” cerita Cak Imin dalam Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026 di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/7/2025).
    Cak Imin melanjutkan, dengan keyakinan penuh, Saifullah berhasil menyanggupi keinginan Prabowo untuk menjalankan 100 Sekolah Rakyat.
    “Insya Allah yakin, Agustus kita menyaksikan 100 Sekolah Rakyat diresmikan langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia,” kata dia.
    Bahkan, kata Cak Imin, pemerintah merencanakan akan ada lebih dari 100 titik Sekolah Rakyat yang tersebar di Indonesia.
    “Bahkan, bisik-bisik tetangga, Insya Allah awal Agustus lebih dari 100, amin,” tambah Cak Imin.
    Menurut Cak Imin, Sekolah Rakyat adalah gagasan strategis dari pemerintah untuk memutus mata rantai pengentasan kemiskinan.
    “Ini langkah cepat yang luar biasa dan terbukti. Semua bisa kita lakukan, semua kementerian terlibat, semua bergerak cepat,” kata dia.
    Sebelumnya, Mensos Saifullah Yusuf menyebut bahwa Sekolah Rakyat merupakan strategi besar Prabowo untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia.
    Sekolah Rakyat bukan hanya untuk memperluas akses pendidikan, tetapi juga menghentikan siklus kemiskinan antargenerasi.
    “Sekolah Rakyat adalah strategi besar Presiden Prabowo untuk memutus mata rantai kemiskinan,” kata Saifullah.
    Ia yakin, Sekolah Rakyat dapat menghasilkan anak-anak cerdas yang tidak kalah hebatnya dengan anak-anak dari sekolah umum.
    “Sekolah Rakyat memberikan harapan, menumbuhkan asa, mengubah mimpi yang tidak mungkin menjadi mungkin,” ucapnya.                     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penumpang KRL hingga Semester I Tembus 166,4 Juta Orang

    Penumpang KRL hingga Semester I Tembus 166,4 Juta Orang

    Jakarta

    KAI Commuter mencatat kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek berhasil mengangkut penumpang mencapai 166.432.692 orang hingga semester-I 2025. Angka ini naik sebesar 6,13% dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.

    Direkrut Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto sempat mengatakan pihaknya akan mengalami krisis armada pada semester II-2024 dan semester I-2025. Sebab, di tahun 2023, ada 10 trainset memasuki konservasi dan pensiun sehingga tidak dapat beroperasi lagi. Pada 2023, ada 19 trainset yang harus memasuki konservasi.

    “Dan ini benar terjadi, terjadi kekurangan armada, namun kami dari KCI tidak tinggal diam. Artinya kita melakukan berbagai pola operasi. Tentu saja yang pertama safety ya, safety tetap harus kita jaga, namun untuk memenuhi kebutuhan pengguna KRL kita melakukan rekomposisi,” kata Asdo dalam acara konferensi pers, di Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025).

    Asdo menerangkan pihaknya tetap menjaga headway setiap jalur KRL, misalnya headway untuk Bogor Line tetap 3-5 menit, Parung Panjang Line tetap 8-10 menit. Dengan begitu, pengguna KRL tetap mendapatkan kepastian, meskipun kapasitas rangkaian keretanya dikurangi.

    Kendati begitu, pihaknya menambah frekuensi perjalanan mulai 1 Februari 2025. Perjalanan KRL Jabodetabek meningkat menjadi 1.063 perjalanan dari sebelumnya 1.048 perjalanan. Dengan pola operasi ini di tengah kekurangan armada, pengguna KRL tetap meningkat.

    “Di semester pertama di tahun 2023 ini jumlah volumenya 135 juta di tahun 2024 meningkat menjadi 156 juta. Nah di tahun 2025 ini semester-I ini meningkat 6,13% yaitu sebesar 166 juta. Artinya apa? dalam keterbatasan armada, namun dengan pola operasi yang kita tingkatkan yang lebih baik kita tetap bisa mengangkut penumpang lebih tinggi,” terang Asdo.

    Volume penumpang tertinggi terjadi pada 5 Juli 2025 yang mencapai 1,3 juta penumpang. Adapun rata-rata harian pada weekday mencapai 1 juta orang.

    Asdo memperkirakan volume penumpang akan terus meningkat seiring kereta baru diperhatikan. Asdo menyebut kereta baru produksi INKA maupun dari China dapat mengangkut hingga 3.400 orang dalam sekali perjalanan.

    Sementara, untuk KRL Merak pada semester-I 2025, jumlah pengguna mencapai 2.206.671 orang atau naik sebesar 4,77% dibandingkan tahun 2024 yang mencatat 2.106.275 orang. Volume tertinggi terjadi pada 7 April 2025, dengan pengguna menembus angka 17.054 orang.

    Sedangkan KAI Commuter Basoetta mencatat capaian volume pengguna pada semester-I 2025 sebanyak 1.062.363 orang atau rata-rata volume pengguna sebanyak 6-7 ribu orang per hari kerja dan 4-5 ribu orang pada hari libur.

    Tonton juga video “Intip Pola Baru Naik-Turun Penumpang di Stasiun Tanah Abang” di sini:

    (rea/kil)

  • Hari Pertama Sekolah Rakyat di Bandung, Siswa Bakal Jalani Pemeriksaan Kesehatan

    Hari Pertama Sekolah Rakyat di Bandung, Siswa Bakal Jalani Pemeriksaan Kesehatan

    Sebanyak 13 Sekolah Rakyat rintisan di Jawa Barat siap beroperasi mulai Senin, 14 Juli 2025. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengungkap Sekolah Rakyat itu tersebar di sejumlah kabupaten dan kota.

    Di antaranya Sentra Terpadu Galih Pakuan Ciseeng dan Sentra Terpadu Inten Suweno Cibinong di Kabupaten Bogor, Sentra Pangudi Luhur di Kota Bekasi, Sentra Phalamarta di Kabupaten Sukabumi, Sentra Wyata Guna dan BPPKS Kemensos di Kabupaten Bandung Barat.

    Selain itu, Kompleks Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, Pokteksos dan Sentra Wyata Guna di Kota Bandung, BLK di Kabupaten Sumedang, SMPN 18 di Kota Cirebon, serta Sentra Abiyoso dan Dinsos Jawa Barat di Kota Cimahi.

    “Pemda Jabar sinergi dengan Kemensos menyiapkan 13 titik Sekolah Rakyat rintisan,” ujar Herman Suryatman di Bandung pada Sabtu, 12 Juli 2025.

    Angkatan pertama Sekolah Rakyat di Jawa Barat terdiri dari 75 siswa SD, 675 siswa SMP, dan 640 siswa SMA. Adapun tenaga pengajar, sarana dan prasarana, hingga pengelolaan akan menjadi kewenangan Kemensos.

     

    Penulis: Arby Salim