kab/kota: Bogor

  • Viral Pria Cekcok Sambil Todongkan Parang dan Airsoft Gun di Cigudeg Bogor
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 Juli 2025

    Viral Pria Cekcok Sambil Todongkan Parang dan Airsoft Gun di Cigudeg Bogor Bandung 16 Juli 2025

    Viral Pria Cekcok Sambil Todongkan Parang dan Airsoft Gun di Cigudeg Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang menampilkan dua pria cekcok sambil menenteng parang dan airsoft gun di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten
    Bogor
    ,
    viral di media sosial
    X.
    Dalam video yang beredar, keduanya terlibat adu mulut dengan seorang warga di area PT BCMG Tani Berkah, Desa Cintamanik.
    Mereka sambil menenteng parang dan senjata api jenis airsoft gun.
    Video tersebut pun menjadi perhatian publik.
    “Setelah kami lakukan patroli siber dan penyelidikan, kejadian diketahui terjadi pada Jumat, 11 Juli 2025,” ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam keterangannya, Rabu (16/7/2025).
    Dari hasil penyelidikan, kedua pria tersebut berinisial KS (33) dan ES (26).
    KS membawa parang sambil mengancam ke leher warga. Keributan fisik pun sempat terjadi.
    Sementara itu, ES membawa airsoft gun yang diselipkan di pinggang.
    Ia kemudian menenteng parang yang terjatuh dari tangan rekannya dan turut berkonfrontasi dengan warga lain.
    Aksi itu terekam dalam dua video yang kini menjadi barang bukti.
    “KS maupun ES tidak memiliki izin atas senjata yang mereka bawa. Tindakan mereka melanggar UU Darurat No. 12 Tahun 1951,” kata Kapolres.
    Polisi telah menyita satu bilah parang, satu unit airsoft gun jenis pistol warna hitam, serta dua rekaman video peristiwa.
    Setelah memeriksa sejumlah saksi dan menggelar perkara, penyidik menetapkan keduanya sebagai tersangka.
    Saat ini, KS dan ES sudah ditahan di Polres Bogor untuk proses hukum lebih lanjut.
    Polisi juga berkomitmen menindak tegas
    pelanggaran hukum
    yang mengancam keamanan masyarakat, termasuk penyalahgunaan senjata.
    “Berkas perkara akan segera kami limpahkan ke Jaksa Penuntut Umum,” tegas Rio.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Adit Pilih Jaga Palang Kereta untuk Sambung Hidup, Tolak Ikut Sekolah Rakyat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Juli 2025

    Cerita Adit Pilih Jaga Palang Kereta untuk Sambung Hidup, Tolak Ikut Sekolah Rakyat Megapolitan 16 Juli 2025

    Cerita Adit Pilih Jaga Palang Kereta untuk Sambung Hidup, Tolak Ikut Sekolah Rakyat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Faktor ekonomi masih menjadi penyebab utama yang membuat sejumlah anak di Jakarta
    putus sekolah
    .
    Ketiadaan biaya pada akhirnya membuat sejumlah anak terpaksa bekerja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti yang dialami Aditya (16), warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung, Jalan Tenaga Listrik, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
    Di usianya yang baru menginjak 16 tahun, Aditya sudah menjadi tulang punggung bagi keluarganya.
    “Aku terakhir sekolah di Palembang pas sekolah dasar, setelah itu aku tidak sekolah karena enggak ada biaya,” ujarnya kepada
    Kompas.com
    di area Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2025).
    Kini, Aditya harus membantu kedua orangtuanya untuk menutupi kebutuhan hidup dan membayar utang keluarga.
    Setiap hari, ia berjaga di sebuah palang pintu rel kereta api tanpa pembatas, menjaga kendaraan yang melintas agar tetap aman.
    Ia mengungkapkan bahwa keluarganya tengah terlilit utang, termasuk untuk membayar biaya kontrakan yang mereka tinggali.
    “Parkir aja Bang setiap hari, ini kan relnya enggak ada pembatasnya. Jadi saya yang berjaga di sini, dan uangnya dikumpulkan untuk sehari-hari dan bayar hutang,” imbuhnya.
    Meski telah memikul beban besar sejak muda, Aditya tetap semangat untuk membahagiakan keluarganya.
     
    Namun, ketika ditanya apakah ingin melanjutkan pendidikan melalui
    Sekolah Rakyat
    , ia menolak. Meski program itu gratis, ia lebih memilih bekerja demi kelangsungan hidup keluarganya.
    “Enggak mau, mau cari duit aja, karena buat bayar hutang,” kata dia.
    Aditya bercerita bahwa ia sudah mulai bekerja sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.
    Dari hasil kerja tersebut, ia mendapatkan uang yang jumlahnya tak selalu menentu.
    “Enggak tentu (uang yang didapat), terkadang sehari bisa Rp 60 ribu, terkadang bisa RP 30 ribu, tapi kan itu lumayan,” ungkap dia.
    Sebelumnya diberitakan, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjelaskan, Sekolah Rakyat adalah program pemerintah yang hadir sebagai upaya mengedepankan kesetaraan kesempatan pendidikan bagi seluruh anak-anak di Indonesia.
    Program tersebut diselenggarakan oleh pemerintah bukan untuk memperlihatkan adanya kesenjangan sosial.
    “Sekolah Rakyat mengedepankan kesetaraan kesempatan, bukan kesenjangan sosial. Sekolah Rakyat menumbuhkan solidaritas, bukan kompetisi yang timpang,” ujar Gus Ipul dalam sambutan Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026 di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (14/7/2025).
    Sekolah Rakyat merupakan strategi besar Presiden Prabowo Subianto untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia. Ia yakin, Sekolah Rakyat dapat menghasilkan anak-anak cerdas yang tidak kalah hebatnya dengan anak-anak dari sekolah umum.
    “Untuk menjalin pendidikan yang bermutu untuk anak keluarga miskin dan miskin ekstrem, dan tidak boleh ada yang tertinggal dalam pendidikan,” ujar Gus Ipul.
    Pada Senin (14/7/2025), pemerintah resmi memulai operasi Sekolah Rakyat di 63 titik dengan peserta didik mencapai 6.130 siswa.
    Targetnya, total 100 titik Sekolah Rakyat dapat beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, di mana 37 titik tambahan dijadwalkan akan dibuka pada akhir Juli 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Melihat Strategi Lippo Cikarang Hadapi Tantangan di Sektor Properti – Page 3

    Melihat Strategi Lippo Cikarang Hadapi Tantangan di Sektor Properti – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Meskipun pasar properti nasional masih menghadapi berbagai tantangan, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menunjukkan kinerja yang baik dan punya prospek cerah, terutama di sektor perumahan dan komersial. Ini terlihat dari angka pra-penjualan mereka dan strategi perusahaan dalam menghadirkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

    Survei Property Outlook 2025 dari Knight Frank Indonesia menunjukkan bahwa sektor perumahan masih menjadi pendorong utama pertumbuhan industri properti di Indonesia. Permintaan terhadap berbagai jenis hunian, mulai dari rumah biasa untuk kalangan menengah, hunian di dekat universitas, hingga konsep co-living di perkotaan, membuat sektor ini tetap menarik di tengah tantangan daya beli masyarakat.

    Wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) diprediksi akan terus berkembang menjadi kawasan metropolitan dengan potensi pertumbuhan properti yang tinggi. Selain itu, kota-kota seperti Makassar, Semarang, dan Surabaya juga menjadi incaran investasi properti di tahun 2025. Sementara itu, subsektor industri, pusat data (data center), dan gudang diperkirakan akan tumbuh positif tahun ini.

    Lippo Cikarang Optimis dengan Produk Inovatif

    Menanggapi kondisi pasar, LPCK tetap optimis dan aktif mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di segmen perumahan terjangkau. Presiden Direktur LPCK, Marlo Budiman, mengungkapkan bahwa perusahaan membukukan pra-penjualan sebesar Rp323 miliar pada kuartal I 2025. Angka ini setara dengan 19,6% dari target tahunan mereka sebesar Rp1,65 triliun.

    “Capaian ini menunjukkan bahwa minat pasar terhadap produk LPCK, baik hunian maupun komersial, masih sangat kuat,” ujar Marlo dalam keterangan tertulis, Rabu (16/7/2025).

     

  • Badan Gizi Sebut MBG Terbukti Naikkan Massa Tubuh Anak dan Remaja

    Badan Gizi Sebut MBG Terbukti Naikkan Massa Tubuh Anak dan Remaja

    Badan Gizi Sebut MBG Terbukti Naikkan Massa Tubuh Anak dan Remaja
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dewan Pakar Bidang Gizi dari
    Badan Gizi Nasional
    (
    BGN
    ), Ikeu Tanziha, mengatakan bahwa Program
    Makan Bergizi Gratis
    (
    MBG
    ) telah meningkatkan
    Indeks Massa Tubuh
    (IMT) pada anak-anak dan remaja di sejumlah daerah penerima MBG.
    “Hasil pemantauan selama 15 minggu pelaksanaan program di Kota Bogor menunjukkan adanya peningkatan rata-rata IMT menurut umur,” kata Ikeu dalam keterangan resmi, Rabu (16/7/2025).
    “Hal serupa juga terjadi di Aceh, di mana status gizi siswa sekolah dasar penerima Program MBG menunjukkan perbaikan ke arah status gizi yang lebih baik,” lanjut Ikeu.
    IMT adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui status gizi seseorang dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan.
    IMT dapat digunakan untuk memperkirakan apakah seseorang memiliki berat badan kurang, normal, berlebih, atau obesitas.
    Program MBG merupakan inisiatif pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah gizi, terutama stunting, pada anak-anak dan ibu hamil/menyusui.
    Melalui Program MBG, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui penyediaan makanan bergizi secara langsung, baik di sekolah maupun bagi kelompok rentan seperti balita dan ibu hamil.
    Ikeu menegaskan, masalah gizi tidak hanya menjadi tantangan nasional, tetapi juga isu global.
    Organisasi-organisasi internasional seperti WHO dan UNICEF telah menetapkan enam target global untuk menanggulangi permasalahan gizi, yakni:

    1. Penurunan prevalensi stunting

    2. Penurunan prevalensi anemia

    3. Penurunan prevalensi berat badan lahir rendah (BBLR)

    4. Penurunan prevalensi kelebihan berat badan (overweight)

    5. Peningkatan pemberian ASI eksklusif

    6. Penurunan prevalensi wasting (kurus akibat gizi buruk akut).
    “Di Indonesia, anak-anak masih menghadapi tantangan besar berupa Triple Burden of Malnutrition atau tiga beban gizi,” jelasnya.
    Kondisi ini terjadi ketika suatu daerah secara bersamaan menghadapi undernutrition (gizi kurang), overnutrition (gizi lebih/obesitas), micronutrient Deficiency (kekurangan zat gizi mikro).
    Meski demikian, berbagai intervensi pemerintah untuk mengatasi permasalahan gizi mulai menunjukkan hasil positif.
    Data BGN menunjukkan prevalensi stunting menurun dari 21,5 persen pada tahun 2023 menjadi 14,8 persen pada tahun 2024.
    Begitu juga dengan prevalensi wasting yang turun dari 8,5 persen menjadi 7,4 persen pada periode yang sama.
    “Karena itu, kita harus terus mengupayakan penurunan permasalahan gizi anak-anak bangsa demi mewujudkan Indonesia Maju 2045,” kata dia.
    “Intervensi harus dilakukan sepanjang siklus kehidupan, dimulai dari ibu hamil, ibu menyusui (untuk meningkatkan kualitas ASI), hingga pada anak balita dan remaja,” tambah Ikeu.
    Ia juga menekankan pentingnya intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan, yakni sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
    Masa ini disebut sebagai “periode emas” dalam menentukan status gizi dan tumbuh kembang anak ke depan.
    “Karena itu, BGN sangat menaruh perhatian pada kelompok ini. Salah satu sasaran utama penerima makanan bergizi adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita dalam 1.000 hari pertama mereka,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • SPMB Jabar 2025 Diklaim Adem Ayem, Dedi Mulyadi: Baru Kali Ini Tidak Ada Ribut dan Protes

    SPMB Jabar 2025 Diklaim Adem Ayem, Dedi Mulyadi: Baru Kali Ini Tidak Ada Ribut dan Protes

    Liputan6.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengeklaim Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 berjalan dengan mulus tanpa adanya protes dari pihak siswa maupun orangtua.

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi menerapkan sejumlah kebijakan dalam bidang pendidikan, termasuk di antaranya menambah rombongan belajar (rombel) maksimal 50 siswa dalam satu kelas.

    “Anda kebayang kalau saya tidak ngambil keputusan itu, apa yang terjadi hari ini? Protes terjadi di mana-mana, di setiap sekolah, orangtua siswa berteriak tidak bisa masuk sekolah nanti ada orang yang memboikot mobil masuk ke sekolah, ragam akan terjadi,” kata Dedi di Bandung, dikutip pada Selasa, 15 Juli 2025.

    Sementara pada tahun ini, Dedi menilai penerimaan siswa baru justru berjalan adem ayem.

    “Tapi hari ini Anda bisa lihat bahwa sepanjang sejarah dulu PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) sekarang SPMB, baru kali ini penerimaan siswa baru tidak ada keributan, tidak ada hiruk-pikuk, tidak ada protes-protes,” ucap dia.

    Dedi lantas menyoroti sistem zonasi dalam PPDB saat dirinya masih menjabat sebagai anggota DPR RI, kala itu banyak orangtua siswa yang melakukan pengukuran jarak dari titik koordinasi rumah ke titik koordinat sekolah.

    “Dulu sampai ada di Bogor saya inget betul, (sewaktu) masih anggota DPR RI, ngukur jalan dari rumah ke sekolah di-meter loh, bayangin,” imbuhnya.

    Keributan serupa, kata Dedi, tidak terjadi pada SPMB tahun ini. “Hari ini tidak terjadi karena negara sudah hadir untuk melindungi warganya agar bisa bersekolah sampai SMA,” pungkasnya.

     

    Penulis: Arby Salim

     

  • Komisi VII DPR minta pemerintah hadir atasi masalah industri semen

    Komisi VII DPR minta pemerintah hadir atasi masalah industri semen

    Jakarta (ANTARA) – Komisi VII DPR RI meminta pemerintah hadir guna mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh industri semen di Indonesia.

    Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty, dalam keterangan yang diterima pada Selasa, mengatakan harga produk semen Indonesia masih kalah bersaing dengan semen impor, terutama dari produk China.

    “Pemerintah itu harus hadir di tengah-tengah permasalahan yang dihadapi oleh teman-teman ini,” kata Evita saat kunjungan kerja ke Semen Indonesia Group (SIG) di Bogor, Jawa Barat.

    Dia pun setuju apabila ada pemberian insentif bagi industri semen yang menerapkan ekosistem energi terbarukan dan penerapan sistem tersebut tidak murah.

    Menurut dia, proyek-proyek strategis nasional harus diwajibkan oleh pemerintah untuk menggunakan produk Semen Indonesia Group.

    Selain itu, menurut dia, pemerintah juga perlu memikirkan mobilisasi bagi industri semen untuk bisa mendistribusikan produk-produknya.

    Misalnya, kata dia, keberadaan infrastruktur masih diperlukan bagi para pelaku industri.

    “Mereka punya masalah, pemerintah harus cari solusi dalam hal ini. Kemudian juga membuka pangsa pasar internasional,” kata dia.

    Dia pun berharap pemerintah benar-benar hadir dalam menangani masalah industri semen, karena DPR RI ingin industri nasional di semua sektor berkembang.

    Untuk itu, dia juga meminta agar para pelaku industri semen untuk saling berkonsolidasi guna merumuskan masalah-masalah yang membutuhkan bantuan dari pemerintah.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sambut Super League 2025/2026, PSSI Tingkatkan Wasit: Datangkan Instruktur Teknis FIFA 

    Sambut Super League 2025/2026, PSSI Tingkatkan Wasit: Datangkan Instruktur Teknis FIFA 

    JAKARTA – Musim Super League 2025/2026 akan mulai bergulir pada 8 Agustus 2025. Jelang itu, PSSI meningkat kualitas wasit dengan mendatangkan instruktur berlisensi FIFA dan menyelenggarakan FIFA MA Course Super League. 

    Berlangsung di Bogor, Jawa Barat, pada 12–16 Juli 2025, agenda ini diikuti 31 wasit dan 46 asisten wasit yang dipilih berdasarkan performa mereka selama musim lalu.

    Menurut Yoshimi Ogawa, selaku Wakil Komite Wasit PSSI, terdapat peningkatan substansi dibandingkan tahun sebelumnya.

    Salah satunya, sesi spesial bersama Subkhiddin Mohd Salleh, yang merupakan instruktur teknis FIFA, yang turut membimbing wasit hingga semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.

    Sesi ini memberikan wawasan langsung tentang standar dan ekspektasi wasit di kancah global, yang kini menjadi acuan dalam penyelenggaraan Super League.

    “Kursus kali ini menjadi fondasi penting untuk menciptakan wasit yang lebih disiplin dan berkualitas tinggi.”

    “Kami ingin setiap pengambilan keputusan di lapangan memiliki standar internasional,” ujar Yoshimi Ogawa di Jakarta dikutip dari rilis resmi PSSI pada Selasa, 15 Juli 2025. 

    Melalui pelatihan ini, PSSI percaya bahwa para wasit akan menunjukkan peningkatan signifikan, baik secara teknis maupun mental. Ogawa juga menyampaikan evaluasi positif terhadap perkembangan para wasit Indonesia.

    “Meskipun kesalahan individu masih terjadi, kami melihat adanya perubahan sikap. Mereka kini mampu mendisiplinkan diri sendiri.”

    “Ini adalah kemajuan besar. Dengan semangat disiplin diri, segala sesuatu mungkin terjadi, kami yakin kualitas perwasitan akan semakin kokoh,” tuturnya.

  • Dibawa Jakarta-Bogor, Seberapa Irit Mobil Listrik GMW ORA 03?

    Dibawa Jakarta-Bogor, Seberapa Irit Mobil Listrik GMW ORA 03?

    Jakarta – Redaksi detikOto telah menjajal mobil listrik terbaru Great Wall Motors (GWM), yakni ORA 03 dari Jakarta ke Bogor, Jawa Barat. Lantas, seberapa irit mobil hatchback yang dibanderol Rp 360 jutaan tersebut?

    Sebagai catatan, kami semobil bersama tiga jurnalis lain yang secara postur dan berat badan hampir sama. Perjalanan dimulai dari kawasan SCBD, Jakarta Selatan, kemudian melaju memasuki ruas Tol Dalam Kota dan tembus ke Tol Jagorawi arah Bogor.

    Rute yang kami lalui didominasi jalan tol dengan kondisi lengang. Namun, setibanya di Bogor, kami sempat mengitari kawasan setempat untuk menguji sejumlah fitur dan melakukan pergantian pengemudi.

    Test Driver GWM ORA 03. Foto: Doc. Herdi.

    Perjalanan singkat tersebut hanya memerlukan jarak 55 km. Jadi, seirit apa mobil listrik berdimensi kompak tersebut?

    Seberapa Irit GWM ORA 03?

    Sebelum membahas hasil pengujian, mari kita sedikit membedah spesifikasi GWM ORA 03. Mobil listrik tersebut menggunakan motor listrik dengan semburan tenaga 105 kw dan torsi 210 Nm. Sementara baterainya Lithium Iron Phosphate 47,8 kWh dengan Energy Density >170 Wh/kg.

    Pabrikan mengklaim, GWM ORA 03 bisa melaju sejauh 400 km dalam kondisi baterai penuh. Kemudian untuk mengecasnya dari 30 ke 80 persen hanya memerlukan waktu 30 menit dengan fitur fast charging.

    Test Drive GWM ORA 03. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Nah, selama pengujian kendaraan, kami hanya menggunakan mode ECO dengan kecepatan rata 40 km/jam. Sementara pendingin ruangan atau AC menyala di level medium dengan musik dan navigasi yang terus menyala.

    Hasilnya, menurut hasil komputasi yang ditampilkan MID, konsumsi daya GWM ORA 03 mencapai 15,1 kwh/100 km. Namun, ada peserta lain yang catatan angkanya jauh lebih baik.

    Sebagai gambaran, dengan biaya listrik per kWh sekira Rp 1.699 untuk rumah berdaya 6.600 VA ke atas, maka kendaraan tersebut hanya menghabiskan Rp 25.654 untuk perjalanan 100 km. Sedangkan untuk menempuh perjalanan dari Jakarta ke Bogor dengan jarak 55 km hanya memerlukan Rp 14.110!

    Lebih rinci lagi, kita hanya perlu mengeluarkan biaya Rp 256 perak untuk perjalanan 1 km dengan GWM ORA 03. Meski bukan yang teririt, namun menurut kami angka tersebut cukup impresif.

    (sfn/rgr)

  • Jadi Salah Satu Pemicu Banjir, Taman Safari Indonesia Kena Sanksi Tanam Ribuan Pohon – Page 3

    Jadi Salah Satu Pemicu Banjir, Taman Safari Indonesia Kena Sanksi Tanam Ribuan Pohon – Page 3

    Menurutnya, alih fungsi lahan di hulu menyebabkan daya serap air berkurang dan merusak ekosistem di kawasan Puncak, Bogor. Kondisi ini berpotensi bencana banjir dan longsor.

    “Kami menjamin bahwa apa yang dilakukan PTPN, Taman Safari berdampak serius untuk mengurangi dampak air permukaan yang berpotensi berkontribusi menjadi banjir di bagian tengah maupun hilir,” terangnya.

    Ia mengatakan menjaga alam dan ekosistem adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah, masyarakat dan pengusaha perlu bekerja sama untuk melestarikan lingkungan demi keberlangsungan hidup.

    Ia menyebut luas tutupan di kawasan Puncak berkurang sekitar 5 ribu hektare. Sementara dari enam DAS di Kabupaten Bogor yang menghilir ke Provinsi Jakarta, hanya DAS Ciliwung yang memiliki tutupan hutan, itu pun hanya tertinggal 3.565 hektar saja atau 12,22%.

    Secara total persentase tutupan hutan dari enam  DAS yang menghilir ke Provinsi Jakarta hanya 4,30%, sangat kritis untuk menyangga wilayah ibu kota.

    “Sekarang kita harus serius, bersama Provinsi Jabar dan Pemda Khusus Jakarta. Karena DAS Ciliwung yang seluas 39 ribu ini, bermuara ke Jakarta sehingga terganggunya areal ini akan terganggu di hilir Jakarta,” terangnya.

     

  • 2 Pemerkosa Gadis Cianjur Kabur usai Viral, Diduga Ada di Bogor-Jakarta

    2 Pemerkosa Gadis Cianjur Kabur usai Viral, Diduga Ada di Bogor-Jakarta

    Jakarta

    Polisi masih memburu dua pelaku pemerkosaan seorang gadis berusia 16 tahun selama berhari-hari di Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Para pelaku kabur usai kasus tersebut dilaporkan korban dan beritanya viral.

    “Dua lagi, lagi kita cari. Karena viral itu perkaranya, dia kayaknya bersembunyi, lagi kita buru,” kata Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto saat dihubungi, Selasa (15/7/2025).

    Pelaku diduga berada di wilayah Jakarta atau Bogor. Saat ini Polres Cianjur berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dan polres jajaran.

    “Kemungkinan berada di daerah Bogor dan Jakarta. Nomornya off, jadi sekarang lagi kita analisa dulu. Nggak hanya (koordinasi) Polda Metro, kita koordinasi sama teman-teman yang lain, lagi kita analisa dulu,” ujarnya.

    Tono menambahkan, pihak kepolisian bersama stakeholder terkait juga memberikan pendampingan terhadap korban. Dalam waktu dekat, korban akan menjalani pemeriksaan psikologis.

    “Kita fasilitasi untuk pendampingan psikologi. Di minggu-minggu ini kita akan melakukan pemeriksaan psikologi terhadap korban,” imbuhnya

    Korban pertama kali diperkosa empat pemuda di salah satu rumah di kawasan Puncak pada 19 Juni dan pada 20 Juni korban diserahkan kepada dua orang pelaku lain yang melakukan hal yang sama.

    Polisi bergerak cepat dan berhasil menangkap 10 orang pelaku pemerkosaan. Mirisnya, empat orang pelaku di antaranya masih berusia anak atau belum 17 tahun.

    (wnv/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini