Bengkel Vespa di Bekasi yang Tipu Korban Miliar Rupiah Tutup
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Sebuah bengkel Vespa ternama di Jalan Cipendawa, Rawalumbu, Kota
Bekasi
, tengah menjadi sorotan usai sang pemilik berinisial AWP diduga menipu puluhan orang hingga merugi miliaran rupiah.
Bengkel ini semula menjadi “primadona” para pecinta Vespa untuk meremajakan unitnya.
Hasil peremajaannya yang tak mengecewakan membuat nama bengkel ini melambung.
Ketenarannya bahkan sampai ke telinga pecinta Vespa dari berbagai daerah, mulai dari Sumatera hingga Sulawesi.
Namun kesohorannya perlahan memudar seiring mencuatnya kasus dugaan
penipuan
dengan berbagai modus oleh sang pemilik.
Menurunnya pamor tersebut bahkan membuat bengkel akhirnya tutup sejak Maret 2025. Penutupan terjadi seiring semakin santernya kasus yang menyeret sang pemilik.
Kompas.com di lokasi Rabu (30/7/2025), kondisi pelataran bengkel tampak berantakan.
Sampah, debu, hingga puing pepohonan berserakan di halaman bengkel.
Kondisi yang sama juga terjadi di sudut-sudut tembok bangunan bengkel.
Tampak sawang atau sarang laba-laba berwarna pekat menempel di tembok bangunan.
Sementara pada bagian rolling door dan tembok bangunan terpasang sebuah stiker “segera dijual/dilelang”.
Diketahui, bangunan bengkel berlantai dua ini telah diagunkan oleh pemilik ke salah satu bank dengan nilai Rp 1,2 miliar.
Salah satu korban, Andree Noviar Pradana (32) mendatangi lokasi bengkel milik pelaku pada Rabu hari ini.
Dari lokasi ini, Andree menaruh harapan besar pelaku segera ditangkap polisi agar tak ada lagi korban lain.
Pasalnya, hingga kini pelaku diduga masih melancarkan penipuan yang menyasar pecinta Vespa.
“Kami berharap segera ditangkap agar pelaku berhenti menipu, karena pelaku masih menipu. Jadi korban akan terus ada kalau polisi tidak memproses,” ucap Andree kepada Kompas.com di lokasi.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 63 orang diduga tertipu jual beli Vespa oleh seorang pemilik bengkel berinisial AWP di Jalan Cipendawa, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Pelaku diduga menipu korban dengan modus seperti jual beli Vespa, servis, restorasi, hingga jual beli spare part atau aksesori Vespa.
Puluhan korban tersebut berasal dari berbagai daerah, mulai dari Kota Bekasi, Jakarta, Bogor, Palembang, Riau, Karawang, Cikarang, Subang, Wonosobo, hingga Makassar.
Para korban kemudian melaporkan pelaku ke Polres Metro Bekasi Kota pada 17 Juli.
Laporan tersebut teregistrasi bernomor: LP/B/1.722/VII/2025/SPKT.SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ.
Kompas.com telah mengonfirmasi terkait laporan korban ke Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, namun hingga kini belum direspons.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Bogor
-
/data/photo/2025/07/30/688a024eb5331.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Bengkel Vespa di Bekasi yang Tipu Korban Miliar Rupiah Tutup Megapolitan
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5300174/original/006112300_1753862732-d5cf9c22-eb33-4de8-b5ba-50b20400c217.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dukung Pertanian Berkelanjutan, Bank Mandiri Kembangkan Budidaya Sorgum di Kabupaten Bogor – Page 3
Liputan6.com, Bogor – Sebagai bagian dari komitmennya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan, Bank Mandiri melalui program Mandiri Sahabat Desa menggulirkan inisiatif pemberdayaan pertanian sorgum di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Kolaborasi ini dijalankan bersama Koperasi Produsen Gerak Nusantara Bogor Raya (K-GNBR) guna mendorong pertumbuhan ekonomi desa berbasis pertanian berkelanjutan.
Melalui program ini, Bank Mandiri memberikan edukasi teknis pertanian modern dan pelatihan intensif selama 10 bulan. Sebanyak 50 peserta dilatih budidaya sorgum, sementara 50 lainnya dibekali keterampilan mengolah sorgum menjadi pakan ternak. Tak hanya itu, 100 peserta juga mendapat pelatihan pengolahan sorgum skala besar dan produksi tepung sorgum, sebagai upaya menciptakan nilai tambah dari hasil panen sekaligus mendorong inovasi agrikultur di tingkat desa.
Tak berhenti di situ, Bank Mandiri juga mendistribusikan alat produksi pertanian berupa mesin rontok, sosoh, dan penepung sorgum, serta mesin chopper batang daun sorgum, dan alat olahan turunannya. Termasuk edukasi terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong akses pembiayaan produktif juga diberikan kepada petani guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.
Dalam menyukseskan program ini, Bank Mandiri berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor serta Tambiyaku sebagai salah satu alumni Wirausaha Muda Mandiri (WMM) tahun 2023 yang telah berpengalaman dalam bidang pertanian dan pengolahan produk pertanian.
Adapun peluncuran Mandiri Sahabat Desa ini ditandai dengan pemotongan bulir dan batang daun sorgum serta uji coba mesin sosoh dan penepung bantuan dari Bank Mandiri pada Rabu (30/07) di Kabupaten Bogor. Kegiatan ini disaksikan oleh Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT)Ahmad Riza Patria, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Daerah Tertinggal PDT Tabrani, Regional CEO Bank Mandiri Region V/Jakarta 3 Lourentius Aris Budiyanto serta Founder dan CEO Tambiyaku Muhammad Bayu Hermawan.
Wakil Menteri Desa dan PDT, Ahmad Riza Patria, menyampaikan bahwa sorgum bukan sekadar komoditas alternatif, tetapi bagian penting dari strategi besar ketahanan pangan nasional.
“Sorgum adalah cermin kemandirian desa. Melalui budidaya sorgum, kita bukan hanya menanam benih pangan, tetapi juga benih harapan, kedaulatan, dan kemajuan desa. Kegiatan ini merupakan wujud nyata gotong royong dalam pembangunan desa, sekaligus bentuk nyata dari kolaborasi octahelix yang melibatkan dunia usaha termasuk perbankan, komunitas, dan masyarakat desa. Inilah bukti bahwa membangun desa adalah tanggung jawab kolektif bangsa,” paparnya.
Ia menegaskan bahwa inisiatif seperti ini merupakan inspirasi bagi seluruh pihak bahwa desa bisa menjadi pusat inovasi dan ketahanan, bukan hanya sekadar penerima pembangunan, tetapi pelaku utama pembangunan itu sendiri.
“Kami berharap program Mandiri Sabahat Desa ini mampu meningkatkan hasil panen, menciptakan lapangan kerja baru, serta melibatkan perempuan desa dalam pembudidayaan sorgum. Langkah ini turut berperan dalam mengaktifkan lahan-lahan tidur tidak produktif di Kecamatan Jasinga dan mendukung ketahanan pangan lokal,” tambah Regional CEO Bank Mandiri Region V/Jakarta 3 Lourentius Aris Budiyanto.
Langkah strategis Bank Mandiri ini sejalan dengan semangat HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju. Juga sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam hal mewujudkan kedaulatan pangan, mengaktifkan lahan tidur, dan mengurangi ketimpangan ekonomi antarwilayah.
Lantaran, program berkelanjutan ini bisa meningkatkan penyediaan panen hingga 40-50 ton per bulan dari lahan seluas 10 hektar. Sekaligus meningkatkan nilai jual sorgum menjadi Rp 5.000–6.000/kg.
Aris menyebut Mandiri Sahabat Desa dirancang khusus untuk memberdayakan masyarakat desa melalui berbagai kegiatan yang berfokus pada peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan. Program ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.
“Kami ingin membangun desa yang lebih kompetitif dan mandiri, sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus memperluas program Mandiri Sahabat Desa lewat kolaborasi dengan berbagai pihak,” tutup Aris.
(*)
-
/data/photo/2025/07/30/68899f73a533d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Puluhan Korban Penipuan Vespa di Bekasi, Ada yang dari Bogor hingga Riau Megapolitan 30 Juli 2025
Puluhan Korban Penipuan Vespa di Bekasi, Ada yang dari Bogor hingga Riau
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Sebanyak 63 orang diduga tertipu jual beli Vespa oleh seorang pemilik bengkel ternama berinisial AWP di Jalan Cipendawa, Rawalumbu, Kota
Bekasi
.
Korban berasal dari berbagai daerah di Tanah Air dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar.
“Korbannya ada dari Jakarta, Bogor, Palembang, Riau, Karawang, Cikarang, Subang, Wonosobo, dengan kerugian Rp 1,5 miliar,” ujar salah satu korban, Andree Noviar Pradana (32), kepada
Kompas.com,
Rabu (30/7/2025).
Andree mengaku turut menjadi
korban penipuan
saat pelaku menawarkannya bisnis jual beli Vespa dengan pihak ketiga senilai puluhan juta pada Januari 2025.
Tawaran tersebut membuat Andree kaget karena pelaku memiliki relasi luas di kalangan komunitas Vespa, tetapi justru memilih dirinya sebagai rekan dalam jual beli unit Vespa.
Karena hal ini, akhirnya korban kepincut. Ia kemudian mengirim uang sebesar Rp 25,5 juta ke nomor rekening pelaku.
Namun, setelah uang diserahkan, korban tak kunjung mendapatkan kepastian mengenai unit Vespa tersebut. Andree lantas berupaya mencari keberadaan pelaku.
Andree kemudian kehilangan jejak setelah pelaku diduga kabur ke Jawa Tengah. Andree semakin kesulitan mencari persembunyian pelaku setelah bengkel Vespa miliknya tiba-tiba tutup mendadak pada Maret 2025.
Kondisi ini membuat Andree curiga. Akhirnya, ia mencari informasi mengenai sosok pelaku ke sesama komunitas Vespa.
Dari pendalaman ini terungkap fakta bahwa pelaku juga menipu puluhan orang lainnya dengan berbagai modus.
Modus tersebut mulai dari jual beli Vespa, servis, restorasi, hingga jual beli spare part atau aksesori Vespa. Bahkan, beberapa unit Vespa milik konsumen diduga dijual pelaku.
“Jadi modusnya itu, ada jual beli, servis, restorasi, sama investasi spare part,” tutur warga Jatibening, Pondok Gede itu.
Setelah berbulan-bulan mencari keberadaan pelaku, Andree akhirnya mendapatkan alamat persembunyiannya di kawasan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Andree lantas menemui pelaku pada 29 Juni 2025. Dalam pertemuan ini, pelaku berdalih belum bisa mengembalikan uang lantaran tengah menghadapi permasalahan ekonomi.
Pelaku juga disebut mengakui kesalahannya yang membuat puluhan korban menelan kerugian miliaran rupiah.
“Dia mengaku salah, bahkan dia ngaku siap dipenjara,” ucap Andree.
Tak puas dengan jawaban tersebut, ia pun mempertanyakan bentuk pertanggungjawaban pelaku.
Saat itu, menurut Andree, pelaku mengaku hendak menjual ruko bengkel berlantai dua miliknya senilai Rp 1,7 miliar.
Setelah ditelusuri, ternyata sertifikat hak milik (SHM) bengkelnya telah dijaminkan ke sebuah bank senilai Rp 1,2 miliar.
Merasa penjualan ruko tak bisa menutupi seluruh kerugian, Andree dan belasan korban lainnya akhirnya melaporkan pelaku ke Polres Metro Bekasi Kota pada 17 Juli.
Laporan tersebut teregistrasi bernomor: LP/B/1.722/VII/2025/SPKT.SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ.
“Kami berharap laporan diproses dan pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya,” imbuh dia.
Kompas.com
telah mengonfirmasi terkait laporan korban ke Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, namun hingga kini belum direspons.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps Dibuka, Ada di Aceh Sampai Papua
Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membuka lelang seleksi frekuensi 1,4 Ghz. Lelang tersebut untuk layanan akses nirkabel pita lebar dengan tujuan memperluas jangkauan internet tetap serta pemerataan transformasi di Indonesia.
“Langkah ini tidak hanya membuka ruang bagi penyelenggara jaringan untuk meningkatkan kapasitas dan cakupan layanan, tetapi juga memperluas pilihan akses internet yang lebih terjangkau bagi masyarakat,” ujar Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto dalam keterangannya dikutip Rabu (30/7/2025).
Dia menambahkan pihaknya memastikan pita frekuensi dimanfaatkan secara maksimal. Dengan begitu dapat meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan internet berbasis jaringan pita lebar.
“Fokus kami adalah memastikan pita frekuensi ini dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan internet berbasis jaringan pitalebar tetap, termasuk di wilayah-wilayah yang belum terlayani secara optimal,” jelasnya.
Proses seleksi akan dilakukan melalui sistem e-Auction. Penyelenggara yang ingin mengikutinya bisa mengambil akun pada 11-13 Agustus dan melakukan reservasi paling lambat 8 Agustus 2025 mendatang.
Lelang frekuensi ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 337 Tahun 2025 tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025.
Terdapat tiga regional yang ditetapkan sebagai objek seleksi. Objek seleksi ini memiliki rentang frekuensi 1432 MHz hingga 1512 Mhz, untuk total lebar pita 80 Mhz:
Regional 1
Zona 4 : Banten, Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi
Zona 5 : Jawa Barat (kecuali Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi)
Zona 6 : Jawa Tengah dan Yogyakarta
Zona 7 : Jawa Timur
Zona 9 : Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya
Zona 10 : Maluku dan Maluku UtaraRegional 2
Zona 1 : Aceh dan Sumatra Utara
Zona 2 : Sumatra Barat, Riau, dan Jambi
Zona 3 : Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung
Zona 8 : Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
Zona 15 : Kepulauan RiauRegional 3
Zona 11 : Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara
Zona 12 : Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah
Zona 13 : Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat
Zona 14 : Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
-

Mensos tindak lanjuti usulan Seskab Teddy jadi Duta Sekolah Rakyat
Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti usulan dari dua kepala Sekolah Rakyat yang menginginkan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya menjadi Duta Sekolah Rakyat.
Pernyataan itu disampaikan Mensos berkaitan dengan kunjungan Seskab Teddy ke Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (27/7) lalu.
“Memang kemarin waktu di Cibinong, ada dua kepala sekolah yang mengusulkan Pak Teddy bisa jadi Duta Sekolah Rakyat. Karena memang dari awal Pak Teddy dianggap mengikuti secara sungguh-sungguh dan memberikan perhatian yang serius,” kata Mensos saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Mensos menjelaskan bahwa Seskab Teddy dinilai mengikuti secara sungguh-sungguh Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo.
Seskab Teddy dinilai memberikan perhatian yang serius, terutama sejak program Sekolah Rakyat dicanangkan hingga akhirnya diluncurkan pada 14 Juli 2025, dan kini telah berjalan lebih dari dua pekan.
Kemensos pun menyambut baik usulan tersebut dan siap menindaklanjuti. Meski demikian, Seskab Teddy belum memberikan tanggapan terhadap usulan itu.
“Tentu ini kami sambut baik dan akan kita tindak lanjuti. Sementara Pak Teddy sendiri juga belum memberikan jawaban,” kata Mensos.
Seperti diberitakan sebelumnya, Seskab Teddy mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Cibinong yang berada di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, pada Minggu (27/7) malam.
“Senang berjumpa dengan adik-adik, para siswa siswi Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Cibinong di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong,” kata Seskab Teddy.
Dalam kunjungannya yang dilakukan atas undangan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf itu, Teddy meninjau langsung fasilitas-fasilitas modern yang dimiliki sekolah tersebut, seperti ruang kelas, asrama, masjid, laboratorium, perpustakaan, ruang konseling, ruang komputer, hingga lapangan futsal.
Teddy juga mengaku senang bisa berinteraksi langsung dengan para siswa-siswi SRMP 10 Cibinong seraya menyebut sambutan mereka sangat meriah dan menyenangkan.
Seskab berharap keberadaan sekolah ini dapat membuka jalan bagi para siswa untuk meraih masa depan yang lebih baik bagi diri mereka, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/03/09/67cd28585d913.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
KLH dan DLH Jabar Sanksi 21 TPA Sampah karena Belum Lengkapi Dokumen Izin Bandung 29 Juli 2025
KLH dan DLH Jabar Sanksi 21 TPA Sampah karena Belum Lengkapi Dokumen Izin
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com
– Sebanyak 21
tempat pemrosesan akhir
(TPA)
sampah
di sejumlah wilayah di
Jawa Barat
dikenai sanksi oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar karena belum melengkapi
izin lingkungan
.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan DLH Jabar, Resmiani, menjelaskan sanksi diberikan lantaran TPA tersebut belum menyelesaikan dokumen lingkungan serta masih menerapkan sistem
open dumping
atau pembuangan sampah secara terbuka.
Ia memastikan bahwa sanksi yang diberikan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Namun, ia menegaskan bahwa tidak semua TPA dari total 21 lokasi tersebut dikenai sanksi.
“Total sanksi administratif ada 21 TPA, tidak ada denda, hanya perbaikan, harus perbaikan. Terutama sebagian besar adalah untuk melengkapi dengan dokumen-dokumen (lingkungan) juga,” kata Resmiani saat ditemui di Hotel Pullman, Kota Bandung, Selasa (29/7/2025).
Resmiani mengatakan, KLH terlebih dahulu memberikan sanksi kepada 16 TPA di wilayah Bandung Raya.
Saat ini, perbaikan tengah dilakukan.
Kondisinya pun kini jauh lebih baik dibandingkan saat pertama kali dikenai sanksi.
DLH Jabar juga menyoroti seluruh TPA yang dikenai sanksi.
Menurut Resmiani, masih banyak di antaranya yang menerapkan sistem
open dumping
, padahal metode tersebut sudah tidak diperbolehkan lagi oleh pemerintah pusat.
“Jadi sebagian besar tidak boleh lagi
open dumping
, kemudian dokumen lingkungannya harus diperbaiki, terus kemudian pengelolaan air lindinya harus dilengkapi, seperti itu,” ucapnya.
“TPA ini kan sudah dioperasikan sudah lama, tata kelola persampahan dari dulu tuh baru sekarang lah jadi seperti bom waktu, dan harus betul-betul dibenahi, sementara mungkin banyak sekali kabupaten kota kesulitan dari segi penganggaran,” tambah Resmiani.
Ia menerangkan bahwa persoalan sampah bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat.
Salah satunya dengan memilah sampah dari rumah agar tidak membebani TPA.
“Kalau sudah ada sampah organik, itu yang berbahaya adalah tumpukan gas di dalam TPA yang suatu saat bisa meledak atau misalnya memicu kebakaran,” tutur Resmiani.
1. TPA Galuga (Kabupaten Bogor), disanksi KLHK
2. TPA Jalupang (Kabupaten Karawang),
sanksi KLH
3. TPA Cikolotok (Kabupaten Purwakarta), sanksi KLH
4. TPA Jalumpang (Kabupaten Subang), sanksi KLH
5. TPA Cibereum (Kabupaten Sumedang), sanksi KLH
6. TPA Nangkaleah (Kabupaten Tasikmalaya), sanksi KLH
7. TPA Sumur Batu (Kota Bekasi), sanksi KLH
8. TPA Kopi Luhur (Kota Cirebon), sanksi DLH Jabar
9. TPA Cipayung (Kota Depok), sanksi KLH
10. TPA Cikundul (Kota Sukabumi), sanksi KLH
11. TPA Cimenteng (Kabupaten Sukabumi), sanksi KLH
12. TPA Mekarsari (Kabupaten Cianjur), sanksi KLH
13. TPA Purbahayu (Kabupaten Pangandaran), sanksi KLH
14. TPA Kubandeleg (Kabupaten Cirebon), sanksi KLH
15. TPA Heleut (Kabupaten Majalengka), sanksi KLH
16. TPA Sarimukti (Bandung Raya), sanksi KLH
17. TPA Burangkeng (Kabupaten Bekasi), disanksi oleh DLH Jabar dan KLHK
18. TPA Ciangir (Kota Tasikmalaya), disanksi DLH Jabar
19. TPA Pasir Bajing (Kabupaten Garut), disanksi DLH Jabar
20. TPA Ciniru (Kabupaten Kuningan), sanksi DLH Jabar
21. TPA Cibeureum (Kota Banjar), sanksi DLH Jabar
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pemotor Tabrak Penyeberang Jalan di Bogor, Tiga Orang Terluka
Bogor –
Pengendara motor menabrak seorang penyebarang jalan di Jalan Raya Citereup-Sentul, Kabupaten Bogor. Total tiga orang mengalami luka akibat kecelakaan tersebut.
“Telah terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Umum Citeureup Sentul Kecamatan Citeureup. Korban tiga orang, sudah dibawa ke rumah sakit,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor Ipda Ferhyan Mulya, Selasa (29/7/2025).
Kecelakaan melibatkan pengendara motor yang sedang berboncengan dengan wanita penyeberang jalan. Para korban yang mengalami luka sudah dibawa ke rumah sakit.
“Korban laka (yakni) pengendara motor inisial A (20) asal Bekasi, mengalami luka memar di bagian kepala dan wajah, (kemudian) penumpang motor bernama IH (20) asal Bekasi mengalami luka lecet di tangan dan kaki, penyeberang jalan yang bernama A (53), wanita asal Cianjur luka memar dibagian kepala, kaki dan pinggang,” kata Ferdhyan.
Ferdhyan mengatakan, kecelakaan terjadi ketika pemotor sedang melaju dari arah Sentul menuju Citereup. Di lokasi, pengendara motor diduga kurang konsentrasi dan menabrak wanita yang sedang menyeberang jalan.
(sol/ygs)
-

Lelang Frekuensi 1,4 GHz, Komdigi Lakukan Ini Demi Internet 100 Mbps
Jakarta –
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah membuka seleksi frekuensi 1,4 GHz yang diperuntukkan layanan akses nirkabel pitalebar atau broadband wireless access (BWA). Lebar pita 80 MHz di spektrum tersebut dibagi ke dalam 15 zona di tiga regional.
Komdigi mengatakan bahwa penggunaannya nanti diberikan dalam bentuk Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) kepada penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet switched dengan wilayah layanan berdasarkan regional.
Adapun, 15 zona tersebut Komdigi bagi ke dalam tiga regional yang mencakup seluruh wilayah Tanah Air, yaitu di antaranya:
Regional 1
Zona 4 : Banten, Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi
Zona 5 : Jawa Barat (kecuali Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi)
Zona 6 : Jawa Tengah dan Yogyakarta
Zona 7 : Jawa Timur
Zona 9 : Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya
Zona 10 : Maluku dan Maluku UtaraRegional 2
Zona 1 : Aceh dan Sumatera Utara
Zona 2 : Sumatera Barat, Riau, dan Jambi
Zona 3 : Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung
Zona 8 : Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
Zona 15 : Kepulauan RiauRegional 3
Zona 11 : Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara
Zona 12 : Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah
Zona 13 : Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat
Zona 14 : Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan TimurDi tiga regional tersebut rentang frekuensinya dari 1432 – 1512 MHz yang terdiri dari satu blok dengan lebar pita 80 MHz. Mode frekuensinya time division duplex (TDD) dengan masa berlaku IPFR 10 tahun.
“Pita frekuensi yang menjadi objek seleksi meliputi rentang1432 MHz hingga 1512 MHz, dengan total lebar pita80 MHz. Frekuensi ini direncanakan akan digunakan untuk penyelenggaraan layanan akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access), yang diharapkan dapat menyediakan layanan internet cepat dengan kecepatan sampai dengan (up to)100 Mbps dengan harga terjangkau bagi masyarakat luas,” tulis Komdigi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/7/2025).
Dengan menghidupkan kembali layanan BWA, Komdigi mengatakan frekuensi 1,4 GHz itu akan menjadi pembuka jalan masukknya jaringan fiber optik di daerah yang berlum terjangkau fiber optik dan juga pemantik demand untuk layanan fixed broadband.
Komdigi menyebutkan bahwa proses seleksi frekuensi 1,4 GHz itu dilakukan melalui sistem e-Auction. Seleksi dilakukan ini juga dilakukan melalui metode penawaran harga alias lelang harga.
“Peserta seleksi wajib mengikuti seleksi untuk seluruh regional dan dimungkinkan untuk memenangkan objek seleksi di seluruh Regional I, II, dan III,” kata Komdigi.
(agt/agt)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5297962/original/061586200_1753703261-IMG-20250727-WA0020.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Pendakian Terakhir Suami Istri Asal Sukabumi di Gunung Slamet Berujung Duka
Yuswandi dan Ati Kusmiati berangkat dari Sukabumi pada Selasa (22/7), menuju Bandung, Purwokerto, dan Tegal. Almarhum merupakan anggota organisasi Kuttab Al-Fatih, sebuah lembaga pendidikan yang ia wakafkan tanahnya untuk pembangunan sekolah TK dan SD sederajat.
“Di sini pun dimakamkan di tanah Kuttab yang beliau wakafkan di Kuttab Al-Fatih Sukabumi. Wasiat dimakamkan di tanah wakaf ini karena ada keberkahan di situlah,” jelasnya.
Ghazi menceritakan momen penjemputan jenazah dan ibunya. Mereka bertemu dengan ambulans yang membawa jenazah di Cirebon pada habis Subuh, setelah berangkat dari Sukabumi pukul 01.00 WIB. Jenazah tiba di Sukabumi sekitar pukul 08.00 WIB proses pemakaman dilakukan sesampainya di Sukabumi.
“Ya walaupun ditemani pihak ambulans tapi kan bukan keluarga. Jadi kita pun langsung menyusul untuk menemani. Banyaklah, adik saya, keluarga yang lain, menjemput menemani ibu saya,” tuturnya.
Selain hobi mendaki, almarhum Yuswandi juga dikenal sebagai seorang pengusaha di bidang ritel mainan anak.
Yuswandi meninggalkan seorang istri, Ati Kusmiati, dan tiga orang anak, dengan Ghazi sebagai anak pertama dan satu-satunya laki-laki, serta dua adik perempuan. Bisnis yang ditinggalkannya meliputi tiga toko di Sukabumi dan satu toko di Bogor.
-
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5298085/original/051894800_1753717962-IMG-20250728-WA0036.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Warga Temukan Mayat Membusuk di Bawah Jembatan Sukabumi, Kepala Tinggal Tengkorak
Misteri hilangnya seorang pemuda asal Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi yang diduga menjadi korban kecelakaan lalu lintas dua pekan lalu akhirnya terkuak.
Korban bernama Agis Gistandi (26), warga Kampung Babakan Peundeuy RT 02 RW 05, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi. Korban dilaporkan hilang sejak mengalami kecelakaan lalu lintas di lokasi yang sama, Jumat (11/7).
Identitas penemuan mayat tersebut dibenarkan oleh Asep Juana (50), paman korban menuturkan, kabar terakhir korban sempat dibonceng menggunakan motor dari arah Sukabumi menuju Bogor. Rombongan mereka terdiri dari dua sepeda motor yang berjalan beriringan.
“Di sekitar jembatan Sekarwangi, mereka bertabrakan dengan mobil minibus dari arah berlawanan. Setelah itu, Agis sempat terlihat berjalan sempoyongan, lalu tiba-tiba hilang di sekitar jembatan,” kata Asep.
Menurut Asep, sejak saat itu keluarga dan teman-temannya langsung melakukan pencarian. Mereka menyisir area sekitar jembatan hingga ke bawah, namun tak membuahkan hasil.
“Tidak ada tanda-tanda bekas jatuh atau jejak korban. Bahkan HP yang dibawanya saat kejadian pun tidak bisa dihubungi,” ungkapnya.
Upaya pencarian tidak hanya dilakukan secara langsung, tetapi juga menyebar kabar orang hilang melalui media sosial. Sayangnya, selama lebih dari dua minggu tak membuahkan hasil.
“Hingga akhirnya siang tadi ada kabar penemuan mayat. Saya dan beberapa teman korban langsung mengecek ke lokasi, dan benar, itu Agis. Di celananya masih ada dompet berisi KTP,” tuturnya.
Terpisah, Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi Iptu Wangsit Wibowo mengatakan, tidak ada laporan kecelakaan pada saat itu. Namun, kasus tersebut akan diselidiki termasuk memastikan itu korban kecelakaan atau bukan.
“Belum bisa memastikan apakah korban itu meninggal saat kecelakaan,” singkatnya.