kab/kota: Bogor

  • KRL Bogor-Jakarta Kota Gangguan, Gerbong Commuter Line Sesak – Page 3

    KRL Bogor-Jakarta Kota Gangguan, Gerbong Commuter Line Sesak – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah kereta Commuter Line menuju Jakarta Kota langsung dipenuhi penumpang. Hal ini Imbas anjloknya rangkaian Commuter Line No.1189 relasi Bogor – Jakarta Kota pada Selasa (5/8/2025) pagi.

    Stasiun di Bogor mendadak ramai. Begitu kereta datang, penumpang langsung berebutan untuk masuk ke dalam kereta.

    “Gara-gara kereta gangguan, perjalanan kereta jadi terhambat. Nah sementara posisi stasiun sudah penuh. Jadi begitu datang kereta mereka langsung maksa masuk akhirnya kereta penuh,” ujar Lia, salah satu penumpang.

    Menurut Lia, tak sedikit penumpang yang terpaksa turun di Stasiun Lenteng Agung karena situasi di dalam gerbong tak karuan

    “Rasanya hampir sulit badan ketekuk-tekuk. Akhirnya banyak yang milih turun di Stasiun Lenteng.”

    Kondisi ini terjadi usai kereta anjlok di emplasemen Stasiun Jakarta Kota pukul 07.17 WIB. KAI Commuter menyampaikan permohonan maaf.

    “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh pengguna yang terdampak. Keselamatan dan kenyamanan pengguna tetap menjadi prioritas utama kami,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Selasa.

    Joni memastikan semua penumpang berhasil dievakuasi dengan aman oleh petugas yang bertugas di lapangan.

    “Keselamatan penumpang menjadi prioritas utama kami, dan segera melakukan tindakan untuk menghindari potensi bahaya lebih lanjut,” ujar dia.

     

  • KRL Gangguan Selasa Pagi karena Kereta Anjlok di Stasiun Jakarta Kota
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    KRL Gangguan Selasa Pagi karena Kereta Anjlok di Stasiun Jakarta Kota Megapolitan 5 Agustus 2025

    KRL Gangguan Selasa Pagi karena Kereta Anjlok di Stasiun Jakarta Kota
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – KRL Commuter Line relasi Bogor-Jakarta Kota No. 1189 anjlok di emplasemen Stasiun Jakarta Kota, Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 07.17 WIB.
    Hal itu berakibat pada perjalanan rangkaian KRL Commuter Line relasi Bogor-Jakarta Kota terganggu.
    Untuk sementara, KRL hanya melayani sampai Stasiun Manggarai.
    “KAI Commuter mohon maaf atas terjadinya kendala operasional Commuter Line Bogor imbas anjloknya rangkaian Commuter Line No. 1189 relasi Bogor-Jakarta Kota,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Selasa.
    Joni memastikan seluruh penumpang terdampak di dekat lokasi telah dievakuasi dengan selamat.
    Saat ini, para petugas juga masih berada di lokasi melakukan proses evakuasi rangkaian Commuter Line.
    “Dan melakukan perbaikan dan pemeriksaan sarana hingga prasarana untuk normalisasi kembali operasional pelayanan,” ujar Joni.
    Oleh karena itu, KAI Commuter Line melakukan rekayasa pola operasi agar layanan lainnya tetap berjalan, khususnya lintas Bogor-Manggarai.
    “Jadi untuk sementara waktu, pola operasinya Commuter Line lintas Bogor-Jakarta Kota sampai Manggarai saja,” terang Joni.
    Di samping itu, seorang karyawan swasta bernama Ririn (56) yang bekerja di daerah Pademangan, Jakarta Utara, menjadi salah satu yang terkena imbas pada insiden ini.
    “Ini baru sampai Depok tapi sudah diinformasikan sama petugas bahwa KRL arah Jakarta Kota cuma sampai Manggarai semua,” kata Ririn saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Selasa.
    Ia berencana turun di Stasiun Tebet dan melanjutkan menggunakan Transjakarta ke arah Ancol.
    “Mau coba turun di Stasiun Tebet karena katanya Stasiun Manggarai infonya penuh banget,” ujar Ririn.
    “Dari sana naik ojek online ke arah Salemba buat lanjut Transjakarta ke Ancol,” sambung dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KRL Gangguan, Perjalanan Rute Bogor–Jakarta Kota Hanya Sampai Manggarai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    KRL Gangguan, Perjalanan Rute Bogor–Jakarta Kota Hanya Sampai Manggarai Megapolitan 5 Agustus 2025

    KRL Gangguan, Perjalanan Rute Bogor–Jakarta Kota Hanya Sampai Manggarai
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Layanan KRL Commuter Line relasi Bogor–Jakarta Kota mengalami gangguan, Senin (5/8/2025) pagi.
    Akibatnya, perjalanan kereta dari arah Bogor hanya dilayani hingga Stasiun Manggarai.
    “Sehubungan dengan adanya gangguan operasional di Jakarta Kota, saat ini rangkaian hanya sampai di stasiun transit Manggarai. Bagi penumpang yang bertujuan Jakarta Kota bisa menggunakan moda transportasi lain,” ujar salah satu petugas di Stasiun Bogor.
    Pantauan
    Kompas.com,
    seluruh kereta yang berada di Stasiun Bogor hanya menampilkan tujuan Manggarai pada layar LED.
    Informasi serupa juga terpampang di papan pengumuman digital.
    “Sehubungan dengan adanya gangguan operasional di jalur 9 Jakarta Kota, kereta hanya sampai Stasiun Manggarai. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” demikian tulisan pada layar pengumuman.
    Gangguan ini juga membuat sejumlah kereta tertahan di setiap stasiun, seperti Stasiun Bojong Gede, Depok, Depok Baru karena menunggu sinyal keberangkatan.
    Salah satu penumpang, Ira (27), mengaku harus mengubah perjalanannya.
    Semula ia hendak turun di Stasiun Gondangdia, namun terpaksa berhenti di Manggarai.
    “Iya tadi, penumpang lain juga pada turun Manggarai. Sebenarnya bisa sih lanjut transit lewat Stasiun Tanah Abang, tapi penuh,” ucap Ira.
    Ia akhirnya memilih menggunakan ojek online untuk melanjutkan perjalanan.
    Hingga berita ini diturunkan, pihak KRL Commuter Line belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab gangguan operasional tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Alternatif Baru ke Puncak Terus Dirampungkan, Bisa Hindari Macet di Pusat Kota Bogor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    Jalan Alternatif Baru ke Puncak Terus Dirampungkan, Bisa Hindari Macet di Pusat Kota Bogor Megapolitan 5 Agustus 2025

    Jalan Alternatif Baru ke Puncak Terus Dirampungkan, Bisa Hindari Macet di Pusat Kota Bogor
    Penulis

    BOGOR, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus mengebut pembangunan Jalan R3 sebagai solusi jangka panjang untuk mengurai kemacetan parah di pusat kota Bogor, seperti kawasan Tajur.
    Jalan ini diproyeksikan menjadi rute alternatif penting bagi kendaraan dari arah Puncak dan Sukabumi yang selama ini harus melintasi titik-titik padat seperti Tajur dan Pajajaran.
    Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan bahwa betonisasi tahap lanjutan sepanjang 350 meter dari Katulampa Bulet ke Katulampa Ciliwung akan dilaksanakan tahun ini.
    “Tahun ini kami lanjutkan betonisasinya kurang lebih 350 meter. Kemudian tahun depan kami upayakan sampai dengan batas jembatan Ciliwung,” ujarnya, dikutip dari Tribun Bogor, Sabtu (2/8/2025).
    Dedie menegaskan bahwa Jalan R3 bukan sekadar proyek jalan biasa, melainkan bagian dari infrastruktur strategis yang dirancang untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Kota Bogor.
    Rute ini diharapkan bisa langsung menghubungkan kendaraan dari arah Puncak dan Sukabumi ke kawasan Warung Jambu, tanpa harus masuk ke kawasan Sisesa atau pusat kota.
    “Kalau ini terwujud, maka beban Jalan Tajur yang selama ini langsung menusuk ke Pajajaran bisa diurai. Masyarakat yang datang dari wilayah Puncak, Sukabumi tidak perlu masuk ke Sisesa, tapi bisa langsung ke Warung Jambu,” jelas Dedie.
    Meski beberapa segmen telah selesai dibangun, Pemkot Bogor masih menghadapi tantangan dalam pembebasan lahan, terutama di ruas Sindangrasa–Wangun.
    Menurut Dedie, masih ada sekitar 1,47 hektar lahan yang belum dibebaskan, terdiri dari beberapa bidang milik warga.
    “Secara keseluruhan, kalau yang di Katulampa Bulet sampai batas Katulampa Ciliwung itu sudah selesai. Yang belum itu dari Sindangrasa sampai Wangun, sekitar 1,47 hektar. Mudah-mudahan keuangan daerahnya sehat dan bisa kita alokasikan untuk pembebasan lahannya,” ungkapnya.
    Salah satu bagian paling krusial dari proyek Jalan R3 adalah pembangunan jembatan dua jalur di atas Sungai Ciliwung.
    Jembatan ini dirancang dengan spesifikasi lebar 32 meter dan bentangan lebih dari 60 meter, menjadikannya salah satu konstruksi besar dalam proyek ini.
    “Tantangan kami adalah membangun jembatan dengan lebar 32 meter dan bentangan lebih dari 60 meter. Itu tentunya butuh anggaran yang tidak sedikit. Maka kita sedang review DED-nya,” kata Dedie.
    Ia menambahkan, Pemkot akan segera menyelesaikan dokumen perencanaan teknis (DED) dan meminta rekomendasi teknis dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR.
    Ini menjadi prasyarat sebelum pengajuan pembiayaan ke pemerintah pusat.
    Dalam menghadapi tantangan anggaran, Dedie membuka peluang untuk mengusulkan pembiayaan dari pemerintah pusat.
    Namun, ia menekankan bahwa semua proses administratif dan teknis harus diselesaikan terlebih dahulu.
    “Kami mencari peruntungan, siapa tahu pemerintah pusat bisa membiayai. Tapi yang penting, seluruh proses administrasi dan syarat teknis kita selesaikan lebih dulu. Setelah itu baru kita ajukan untuk mendapatkan alokasi anggaran dari pusat,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Akhir Pelarian Penipu Jual Beli Vespa Fiktif di Bekasi yang Rugikan Korban Rp 1,5 Miliar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    Akhir Pelarian Penipu Jual Beli Vespa Fiktif di Bekasi yang Rugikan Korban Rp 1,5 Miliar Megapolitan 5 Agustus 2025

    Akhir Pelarian Penipu Jual Beli Vespa Fiktif di Bekasi yang Rugikan Korban Rp 1,5 Miliar
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Pelarian AWP, pemilik bengkel Vespa ternama di Jalan Cipendawa, Rawalumbu, Kota Bekasi, berakhir.
    AWP yang dilaporkan atas dugaan kasus jual beli Vespa fiktif ditangkap petugas di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Senin (4/8/2025) sore.
    “Pelaku AWP sudah kita tangkap sore ini di daerah Cikarang,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi saat dikonfirmasi.
    Saat ini, pelaku sudah dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
    “Kita bawa ke kantor untuk pemeriksaan lebih lanjut,” imbuh dia.
    Penangkapan AWP berangkat dari laporan seorang warga bernama Andree Noviar Pradana terkait penipuan jual beli Vespa pada 17 Juli 2025.
    Laporan tersebut teregistrasi bernomor: LP/B/1.722/VII/2025/SPKT.SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ.
    Andree mengaku turut menjadi korban penipuan saat pelaku menawarkannya kerja sama jual beli Vespa dengan pihak ketiga senilai Rp 26 juta pada Januari 2025.
    Tawaran tersebut membuat Andree kaget karena pelaku memiliki relasi luas di kalangan komunitas Vespa, tetapi justru memilih dirinya sebagai rekan dalam jual beli unit Vespa.
    Karena hal ini, akhirnya korban kepincut. Ia kemudian mengirim uang sebesar Rp 25,5 juta ke nomor rekening pelaku.
    Namun, setelah uang diserahkan, korban tak kunjung mendapatkan kepastian mengenai unit Vespa tersebut.
    Andree lantas berupaya mencari keberadaan pelaku. Namun, ia kehilangan jejak setelah pelaku diduga kabur ke Jawa Tengah.
    “Dia bilangnya pergi ke luar kota, ke Jawa Tengah,” ucap dia.
    Andree semakin kesulitan mencari persembunyian pelaku setelah bengkel Vespa miliknya tiba-tiba tutup mendadak pada Maret 2025.
    Kondisi ini membuat Andree curiga. Akhirnya, ia mencari informasi mengenai sosok pelaku ke sesama komunitas Vespa.
    Dari pendalaman ini, terungkap fakta bahwa pelaku juga menipu puluhan orang lain dengan berbagai modus.
    Modus tersebut mulai dari jual beli Vespa, servis, restorasi, hingga jual beli
    spare part
    atau aksesori Vespa.
    Bahkan, beberapa unit Vespa milik konsumen diduga dijual pelaku.
    “Jadi modusnya itu, ada jual beli, servis, restorasi, sama investasi
    spare part
    ,” tutur warga Jatibening, Pondok Gede itu.
    Total terdapat 63 orang yang menjadi korban. Seluruh korban berasal dari berbagai daerah di Tanah Air dengan total kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
    “Korbannya ada dari Jakarta, Bogor, Palembang, Riau, Karawang, Cikarang, Subang, Wonosobo, Makassar, dengan kerugian Rp 1,5 miliar,” ungkap Andree.
    Setelah berbulan-bulan mencari, Andree akhirnya mendapatkan alamat persembunyian pelaku, yakni di wilayah Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
    Andree lantas menemui pelaku pada 29 Juni 2025.
    Dalam pertemuan ini, pelaku berdalih belum bisa mengembalikan uang lantaran tengah menghadapi permasalahan ekonomi.
    Pelaku juga disebut mengakui kesalahannya yang membuat puluhan korban menelan kerugian miliaran rupiah.
    “Dia mengaku salah, bahkan dia ngaku siap dipenjara,” ucap Andree.
    Tak puas dengan jawaban tersebut, ia pun mempertanyakan bentuk pertanggungjawaban pelaku.
    Saat itu, menurut Andree, pelaku mengaku hendak menjual ruko bengkel berlantai dua miliknya senilai Rp 1,7 miliar.
    Setelah ditelusuri, ternyata sertifikat hak milik (SHM) bengkelnya telah dijaminkan ke sebuah bank senilai Rp 1,2 miliar.
    Merasa penjualan ruko tak bisa menutupi seluruh kerugian, Andree dan belasan korban lainnya akhirnya melaporkan pelaku ke Polres Metro Bekasi Kota.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mungkin Belum Terbiasa Makan Enak!

    Mungkin Belum Terbiasa Makan Enak!

    GELORA.CO –  Sebanyak tujuh siswa Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dilaporkan mengalami gangguan kesehatan pada pekan lalu.

    Hal itu diketahui saat Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau akrab disapa Gus Ipul, mengunjungi lokasi dan mengadakan acara makan malam bersama para siswa dalam rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

    Dari total 100 siswa yang mengikuti kegiatan MPLS, hanya 93 siswa yang hadir dalam makan malam tersebut. Sisanya, tujuh siswa tidak dapat mengikuti karena mengalami keluhan kesehatan seperti sakit perut hingga cacar air.

    “Dari 100 siswa Sekolah Rakyat di Bogor, tadi yang ikut makan malam bersama saya ada 93. Yang tujuh tidak hadir karena sakit,” ujar Gus Ipul.

    Ia menjelaskan bahwa para siswa tersebut masih dalam proses adaptasi terhadap lingkungan baru, terutama karena sistem asrama yang membuat mereka harus tinggal jauh dari keluarga. Selain itu, pola makan yang berbeda dengan kebiasaan mereka di rumah juga menjadi perhatian.

    “Ada yang mengeluh sakit perut, mungkin karena belum terbiasa makan enak, tiga kali sehari dengan buah, susu, dan snack,” kata Gus Ipul.

    Meski demikian, pihaknya memastikan bahwa seluruh siswa yang mengalami gangguan kesehatan akan mendapatkan penanganan medis secara menyeluruh. Jika diperlukan, mereka akan dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

    “Insya Allah semua akan ditangani. Kalau perlu dirujuk ke rumah sakit, akan kami kawal sampai sembuh,” tegasnya.

    Gus Ipul juga mengungkapkan bahwa kejadian serupa tidak hanya terjadi di Cibinong. Beberapa Sekolah Rakyat lain di berbagai daerah juga melaporkan adanya siswa yang sakit pada masa awal pembelajaran.

    Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari proses penyesuaian siswa yang berasal dari berbagai latar belakang, terutama anak-anak dari keluarga prasejahtera yang belum terbiasa dengan fasilitas dan pelayanan yang lebih baik di Sekolah Rakyat.

    “Sekolah Rakyat ini bukan program biasa. Ini adalah amanat besar dari Presiden Prabowo Subianto untuk menghadirkan keadilan sosial melalui pendidikan,” ujar Gus Ipul.

    Ia menyebutkan, para siswa yang belajar di Sekolah Rakyat mayoritas berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Bagi mereka, keberadaan sekolah ini adalah kesempatan langka untuk mengubah masa depan melalui pendidikan yang layak dan berkualitas.

    Gus Ipul menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat merupakan gagasan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, sebagai bagian dari prioritas pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

    “Jadi ini adalah gagasan dan program prioritas dari Presiden Prabowo. Ini asli dari Pak Presiden. Saya hanya pembantunya. Kami, para menteri, hanya membantu Presiden melaksanakan apa yang menjadi gagasannya,” jelas Gus Ipul.

    Ia menambahkan, lewat Sekolah Rakyat, Presiden ingin memuliakan kaum kecil (wong cilik) dan memberi mereka kesempatan untuk menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia 2045.

    Program ini diharapkan menjadi jalan cepat bagi keluarga kurang mampu untuk menyiapkan anak-anak mereka menjadi generasi yang tangguh dan mampu bersaing di masa depan.

    Dalam paparannya, Gus Ipul menekankan bahwa output dari Sekolah Rakyat bukan sekadar anak yang cerdas secara akademik. Namun juga memiliki karakter kuat, jati diri, dan rasa cinta terhadap keluarga serta tanah air.

    “Setelah lulus dari Sekolah Rakyat, anak-anak diharapkan menjadi terdidik, berkarakter, dan terampil,” ungkapnya.

    Ia menjelaskan, “Pintar atau terdidik yang dimaksud di sini adalah mampu menggunakan akalnya dengan baik. Berkarakter artinya punya jati diri, bangga terhadap orang tua, dan cinta tanah air.”

    Menurutnya, itulah esensi dari pendidikan yang berkelanjutan, yakni menghasilkan generasi muda yang tidak hanya berprestasi, tapi juga memiliki integritas dan kepedulian terhadap sesama.

    “Anak-anak kita harus menjadi pribadi yang mencintai keluarga, mencintai orang lain, dan mencintai negeri ini,” pungkas Gus Ipul.***

  • VIDEO: Kronologi Lengkap, Pilot Tempur Gugur Usai Pesawat Jatuh di Bogor

    VIDEO: Kronologi Lengkap, Pilot Tempur Gugur Usai Pesawat Jatuh di Bogor

    Suasana duka menyelimuti Ciampea, Bogor, setelah sebuah pesawat latih sipil milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) jatuh dan menewaskan Pilot Tempur Marsma TNI Fajar Adrianto.

    Ringkasan

  • Pelindo beri beasiswa 60 mahasiswa berorientasi pada sektor industri

    Pelindo beri beasiswa 60 mahasiswa berorientasi pada sektor industri

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) (Persero) memberikan beasiswa kepada 60 mahasiswa melalui program Pelindo Prestasi yang berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia unggul di sektor industri dan mendukung kemajuan pendidikan nasional.

    “Beasiswa pendidikan diberikan kepada 60 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, dilengkapi dengan pelatihan peningkatan keterampilan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja pasca kuliah,” kata Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Dia menyebut program itu menjadi salah satu cara perusahaan mendukung pendidikan tinggi yang lebih inklusif dan berorientasi pada kebutuhan industri.

    “Kami berharap para penerima beasiswa dapat mengembangkan potensi akademiknya sekaligus memahami tantangan nyata dunia kerja,” ujarnya.

    Program itu diluncurkan melalui acara inagurasi yang digelar di Kampus Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI), Ciawi, Bogor, Jawa Barat.

    Selain penyerahan simbolis beasiswa, peserta juga mengikuti pelatihan tahap awal sebagai bagian dari rangkaian pembinaan yang akan berlangsung selama empat semester.

    Arif mengatakan mahasiswa di era sekarang sangat kaya akan informasi. Namun, hal tersebut justru bisa menimbulkan kelelahan informasi, penurunan daya fokus, dan pemahaman yang dangkal.

    “Karena itu, penguatan soft skill seperti komunikasi, kreativitas, dan empati menjadi sama pentingnya dengan prestasi akademik,” tuturnya.

    Beasiswa diberikan dalam bentuk subsidi uang kuliah tunggal (UKT) sebesar Rp3 juta per semester untuk empat semester, mulai dari semester lima hingga delapan. Selain itu, mahasiswa juga memperoleh bantuan biaya penyusunan skripsi senilai Rp3 juta pada semester akhir.

    Selain dukungan pembiayaan, peserta beasiswa mengikuti pelatihan daring dan sesi mentoring setiap semester. Materi pelatihan meliputi keterampilan komunikasi, penulisan akademik hingga persiapan memasuki dunia kerja.

    Sementara itu, sesi mentoring difokuskan pada pendampingan penulisan tugas akhir dan pengembangan karier.

    Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Pelindo Dwi Fatan Lilyana mengatakan banyak lulusan perguruan tinggi yang belum siap menghadapi kebutuhan sektor industri, terutama maritim dan logistik.

    Untuk itu, Pelindo ingin membentuk jalur pembinaan sejak mahasiswa masih duduk di bangku kuliah.

    “Kami percaya bahwa setiap investasi pendidikan akan menghasilkan efek ganda, yakni menciptakan insan unggul, memperkuat daya saing bangsa serta membuka jalan bagi pertumbuhan kolektif, baik bagi Pelindo maupun ekosistem industri yang lebih luas,” katanya.

    Seluruh penerima beasiswa telah melalui proses seleksi administratif, asesmen, dan wawancara yang berlangsung dari Maret hingga Juni 2025. Mereka berasal dari delapan perguruan tinggi negeri dan dipilih berdasarkan kombinasi prestasi akademik serta potensi pengembangan diri.

    Lilyana menjelaskan program tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan yang mengacu pada arahan Kementerian BUMN.

    Dalam kebijakan tersebut, pendidikan menjadi salah satu dari tiga bidang prioritas TJSL, bersama dengan lingkungan dan pengembangan usaha mikro dan kecil.

    “Melalui program ini, kami berharap muncul generasi muda yang tidak hanya berpendidikan tinggi, tetapi juga punya kesiapan berperan dalam pembangunan sektor logistik nasional yang lebih kompetitif. Bangsa ini terlalu besar untuk disuarakan oleh suara yang biasa,” kata dia.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bupati Bogor ajak masyarakat kobarkan semangat kemerdekaan

    Bupati Bogor ajak masyarakat kobarkan semangat kemerdekaan

    Kabupaten Bogor (ANTARA) – Bupati Bogor Rudy Susmanto mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengobarkan semangat kemerdekaan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-80 Republik Indonesia.

    Ajakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Bupati Bogor Nomor 200.1.2.3/1023-Bakesbangpol sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Nomor 400.40.1.1/3823/SJ tentang Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih Tahun 2025.

    “Gerakan ini bukan sekadar seremonial, tapi bagian dari upaya kita bersama untuk menumbuhkan kembali semangat kebangsaan, nasionalisme, dan rasa cinta tanah air di tengah masyarakat,” kata Rudy Susmanto di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.

    Dalam edaran itu, Rudy menginstruksikan seluruh perangkat daerah, kecamatan, desa, hingga masyarakat umum untuk melaksanakan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih secara masif dan terkoordinasi mulai tanggal 1 hingga 17 Agustus 2025.

    Masyarakat juga diajak menghias rumah, tempat usaha, ruang kerja, dan fasilitas publik dengan nuansa merah putih sebagai bentuk partisipasi aktif menyambut hari kemerdekaan.

    “Semua pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, komunitas, hingga keluarga di rumah, diharapkan ikut mengobarkan semangat merah putih. Kita ciptakan lingkungan yang bersih, tertib, dan penuh semangat nasionalisme,” ujar Rudy.

    Gerakan dilakukan dengan pendekatan edukatif, yakni mendorong masyarakat memasang bendera sejak tanggal 1 hingga 31 Agustus 2025, terutama bagi yang belum memiliki bendera.

    Ia juga meminta para camat mengawali kegiatan pembagian bendera dengan pencanangan bersama unsur forkopimcam, pemerintah desa atau kelurahan, serta melibatkan tokoh masyarakat, agama, pemuda, perempuan, dan pelaku usaha.

    “Camat, kepala desa, RW dan RT juga perlu turun langsung ke lapangan, memantau, sekaligus memberikan edukasi kepada warga dengan pendekatan yang persuasif,” kata Rudy.

    Perangkat daerah, RSUD, dan BUMD juga diminta turut serta dengan membagikan sedikitnya 200 bendera Merah Putih berukuran 90×60 cm dan memasang bendera di seluruh kendaraan dinas jabatan maupun operasional.

    Beberapa organisasi perangkat daerah, seperti Disdagin, Dinkop UMKM, Disdik, Diskominfo, Disbudpar, Disnaker, dan Dinkes juga diimbau menggandeng mitra binaan, seperti pelaku UMKM, dunia usaha, lembaga pendidikan, media, dan fasilitas kesehatan.

    “Kita ingin seluruh penjuru wilayah Kabupaten Bogor semarak dengan suasana kemerdekaan. Ini sekaligus momentum menumbuhkan kembali semangat persatuan, gotong royong, dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,” ujar Bupati Bogor.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Aksi Sekelompok Remaja Cegat Truk di Bogor Meresahkan Pengguna Jalan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Agustus 2025

    Aksi Sekelompok Remaja Cegat Truk di Bogor Meresahkan Pengguna Jalan Megapolitan 4 Agustus 2025

    Aksi Sekelompok Remaja Cegat Truk di Bogor Meresahkan Pengguna Jalan
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok remaja nekat memberhentikan truk di tengah jalan viral di media sosial. Aksi itu terjadi di Simpang Yasmin, Jalan Soleh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat.
    Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @bogordailynews dan direkam pada Sabtu (2/8/2025) malam.
    Dalam video, tampak beberapa remaja mengenakan kopiah sedang memberhentikan kendaraan di lampu merah.
    Aksi tersebut menuai kecaman dari masyarakat karena dinilai membahayakan pengguna jalan dan keselamatan remaja itu sendiri.
    “Sejumlah remaja terlihat memberhentikan truk yang melintas di lampu merah Simpang Yasmin, pada Sabtu malam, 2 Agustus 2025. Aksi ini dapat membahayakan pengguna jalan dan remaja tersebut,” bunyi narasi dalam video tersebut, dikutip
    Kompas.com
    , Senin (4/8/2025).
    Menanggapi video itu, KBO Satlantas Polresta Bogor Kota Iptu Lukito mengaku, polisi sering menerima laporan terkait aksi sekelompok remaja yang kerap melakukan hal serupa di jalan.
    Menurut Lukito, masyarakat mengenal kelompok karena sering berpakaian lengkap kopiah dan sarung.
    “Kami dari Satlantas sudah jauh-jauh hari memberikan imbauan dan sosialisasi terkait keberadaan remaja yang suka stop mobil truk maupun kendaraan bak terbuka,” ucap Lukito saat dikonfirmasi.
    Lukito mengatakan, kejadian pada Sabtu malam itu bertepatan dengan digelarnya acara keagamaan di GOR Pajajaran hingga tengah malam. Rombongan tersebut biasanya muncul saat ada kegiatan keagamaan besar.
    “Terkait soal video itu memang pada hari Sabtu kemarin memang sedang ada acara keagamaan di GOR Pajajaran sampai jam 12 malam,” sambungnya.
    Lukito berujar, para remaja ini sengaja mencari truk atau kendaraan bak terbuka untuk ditumpangi secara ilegal, atau biasa disebut “nge-BM”.
    Ia menegaskan, aksi tersebut sangat membahayakan, baik bagi para remaja sendiri maupun pengguna jalan lain.
    “Anak-anak ini ada pas acara besar. Kalau hari-hari biasa enggak ada,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.