Drama Penangkapan Bupati Kolaka Timur Abdul Azis: Sempat Dibantah, Kini Jadi Tersangka
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Penangkapan Bupati Kolaka Timur Abdul Azis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diwarnai kontroversi.
Sejak awal, beredar kabar bahwa Azis ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Sulawesi Tenggara itu. Namun kabar tersebut langsung dibantah.
Partai Nasdem tempat Azis bernaung bahkan sempat menggelar konferensi pers untuk membantah kabar itu.
Namun satu hari kemudian, Azis benar-benar ditangkap KPK. Bagaimana ceritanya?
Azis membantah kabar yang menyebut dirinya terjaring OTT KPK pada Kamis (7/8/2025). Ketika itu, Abdul Azis mengaku dirinya dalam kondisi baik dan tidak mengetahui perihal OTT tersebut hingga beberapa jam sebelumnya.
“Terkait adanya berita ini sejauh ini saya baru dengar tiga jam lalu, saya baru dapat kabar terkait masalah OTT. Saya hadir di sini dalam kondisi baik,” ujar Azis.
Purnawirawan Polri ini menegaskan bahwa pemberitaan soal keterlibatannya dalam OTT sangat mengganggu dirinya dan keluarga. Bahkan, ia menyebut narasi yang berkembang sudah seperti drama.
“Tapi terkait dengan drama atau framing ini, dari kami secara keluarga tidak menerima. Secara psikologi terganggu kita,” ucap Azis.
Meski membantah, faktanya ruang kerja Abdul Azis serta sejumlah ruang di kantor Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur sudah disegel KPK pada saat itu.
Kabar penangkapan Abdul Azis tersebar ketika Partai Nasdem sedang menggelar rakernas di Makassar. Bendahara Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni, pun turut memberikan klarifikasi dalam kesempatan yang sama.
“Dengan ini kami menyampaikan bahwa Abdul Azis ada di sebelah saya. Kiranya teman-teman pahami bahwa OTT itu adalah kejadian di mana pada satu tempat terjadi tindak pidana,” kata Sahroni.
Sahroni juga menyayangkan pernyataan pimpinan KPK yang menyebut salah satu kader Partai NasDem ditangkap, tanpa informasi yang akurat.
“Abdul Azis ada di sebelah saya dan sedang mengikuti Rakernas Partai NasDem di Makassar,” tegasnya.
Namun hanya beberapa jam setelah konferensi pers itu, Abdul Azis benar-benar ditangkap KPK. Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengatakan, Abdul Azis ditangkap setelah mengikuti Rakernas Partai Nasdem di Makassar pada Kamis malam.
“Setelah selesai Rakernas (Abdul Azis ditangkap),” kata Fitroh pada Jumat (8/8/2025).
Abdul Azis langsung dibawa ke Gedung Merah Putih di Jakarta pada hari yang sama.
Pantauan Kompas.com, Abdul Azis tiba di Gedung KPK pukul 16.30 WIB. Dia terlihat mengenakan jaket cokelat, topi putih, dan masker.
Abdul Azis berjalan ke dalam gedung KPK sambil membawa koper hitam tanpa menggunakan rompi tahanan dan tangan yang tidak diborgol.
Kepada wartawan, Abdul Azis sempat membantah dirinya terkena OTT.
“Enggak,” kata dia.
Pada Sabtu (9/8/2025) dini hari, Abdul Azis ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan RSUD Kolaka Timur.
Dia ditetapkan sebagai tersangka bersama empat orang lainnya usai serangkaian OTT di Sulawesi Tenggara (Sultra), Jakarta, dan Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Kamis (7/8/2025).
Di antaranya, Andi Lukman Hakim selaku PIC Kemenkes untuk Pembangunan RSUD; Ageng Dermanto selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek Pembangunan RSUD di Kolaka Timur; Deddy Karnady selaku pihak swasta PT PCP; dan Arif Rahman selaku pihak swasta PT PCP.
“Menetapkan lima orang tersangka sebagai berikut: ABZ (Bupati Kolaka Timur Abdul Azis), ALH (Andi Lukman Hakim), AGD (Ageng Dermanto), DK (Deddy Karnady), AR (Arif Rahman),” kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada Sabtu.
Abdul Azis, Andi Lukman Hakim, dan Ageng Dermanto selaku tersangka penerima suap dijerat Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12B UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sementara itu, para tersangka pemberi suap, yakni Deddy Karnady dan Arif Rahman, dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Abdul Azis diduga meminta komitmen fee sebesar 8 persen dari proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolaka Timur.
“Saudara ABZ dengan saudara AGD mintanya 8 persen. Yaitu kira-kira sekitar Rp9 miliar lah,” kata Asep.
ABZ yang disebut Asep adaalah Abdul Azis selaku Bupati Kolaka Timur. Adapun AGD adalah Ageng Dermanto selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pembangunan RSUD Kolaka Timur.
Ada pula nama inisial DK yakni Deddy Karnady selaku pihak swasta dari PT Pilar Cerdas Putra.
“Saudara DK juga menyampaikan permintaan dari Saudara AGD kepada rekan-rekan di PT PCP, terkait komitmen fee sebesar 8 persen,” kata Asep.
Kasus ini berkaitan dengan pemenangan satu perusahaan swasta dalam lelang pengerjaan pembangunan RSUD Kolaka Timur.
Asep Guntur Rahayu mengatakan bahwa pada Januari 2025, terjadi pertemuan antara Pemkab Kolaka Timur (Koltim) dengan pihak Kemenkes untuk membahas pengaturan lelang pembangunan rumah sakit tipe C di Kolaka Timur.
Ageng Darmanto selaku PPK proyek RSUD Kolaka Timur memberi sejumlah uang kepada Andi Lukman Hakim selaku PIC Kemenkes di proyek ini.
Bupati Koltim ke Jakarta diduga untuk mengkondisikan agar PT Pilar Cerdas Putra atau PT PCP memenangkan lelang pembangunan RSUD Kelas C Kabupaten Koltim itu.
Pemenang lelang itu sudah diumumkan di situs web LPSE Koltim. Nilai proyek RSUD Koltim ini adalah Rp126,3 miliar.
Ageng Darmanto selaku PPK memberi uang Rp30 juta kepada Andi Lukman Hakim di Bogor pada April 2025.
Pada Mei hingga Juni 2025, Deddy Karnady dari PT PCP menarik uang Rp2,09 miliar. Sebanyak Rp500 juta dari 2,09 miliar itu diserahkan ke Ageng Dermanto di lokasi proyek RSUD Koltim.
“Selain itu, Saudara DK (Deddy Karnady) juga menyampaikan permintaan dari Saudara AGD (Ageng Dermanto) kepada rekan-rekan di PT PCP, terkait komitmen fee sebesar 8%,” kata Asep Guntur Rahayu.
“Saudara ABZ dengan saudara AGD mintanya 8 persen. Yaitu kira-kira sekitar Rp9 miliar lah,” kata Asep.
Deddy Karnady dari PT PCP kemudian melakukan penarikan cek Rp 1,6 miliar yang selanjutnya diserahkan ke Ageng Dermanto.
Ageng Dermanto kemudian menyerahkan uang itu kepada Yasin selaku staf Bupati Kolaka Timur Abdul Azis.
“Penyerahan dan pengelolaan uang tersebut diketahui oleh Saudara ABZ (Abdul Azis) yang di antaranya untuk membeli kebutuhan Saudara ABZ,” kata Asep.
Deddy Karnady juga menarik Rp200 juta, diserahkan kepada Ageng Dermanto. PT PCP juga menarik cek sebesar Rp3,3 miliar.
“Tim KPK kemudian menangkap Saudara AGD (Ageng Dermanto) dengan barang bukti uang tunai sejumlah Rp200 juta, yang diterimanya sebagai kompensasi atau bagian dari komitmen fee sebesar 8% atau sekitar Rp9 miliar, dari nilai proyek pembangunan RSUD Kabupaten Koltim sebesar Rp126,3 miliar,” papar Asep.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Bogor
-
/data/photo/2025/08/09/68964580eed60.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Drama Penangkapan Bupati Kolaka Timur Abdul Azis: Sempat Dibantah, Kini Jadi Tersangka Nasional 9 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/08/6895c3791f764.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 5 Bulan Menjabat, Bupati Kolaka Timur Abdul Azis Jadi Tersangka Korupsi Nasional
5 Bulan Menjabat, Bupati Kolaka Timur Abdul Azis Jadi Tersangka Korupsi
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Abdul Azis ditetapkan sebagai tersangka bersama empat orang lainnya usai serangkaian Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Sulawesi Tenggara (Sultra), Jakarta, dan Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Kamis (7/8/2025).
Di antaranya, Andi Lukman Hakim selaku PIC Kemenkes untuk Pembangunan RSUD; Ageng Dermanto selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek Pembangunan RSUD di Kolaka Timur; Deddy Karnady selaku pihak swasta PT PCP; dan Arif Rahman selaku pihak swasta PT PCP.
“Menetapkan lima orang tersangka sebagai berikut: ABZ (Bupati Kolaka Timur Abdul Azis), ALH (Andi Lukman Hakim), AGD (Ageng Dermanto), DK (Deddy Karnady), AR (Arif Rahman),” kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada Sabtu (9/8/2025).
Bupati Kolaka Abdul Azis, Andi Lukman Hakim, dan Ageng Dermanto selaku tersangka penerima suap dijerat Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12B UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sementara itu, para tersangka pemberi suap, yakni Deddy Karnady dan Arif Rahman, dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Proyek Peningkatan RSUD Kolaka Timur dari Tipe C ke B senilai Rp126,3 miliar. Anggaran tersebut berasal dari dana alokasi khusus (DAK) bidang kesehatan.
Kasus ini bermula pada Desember 2024, ketika Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengundang lima konsultan perencana untuk membahas Basic Design RSUD. Proyek ini ditangani oleh Nugroho Budiharto.
Sebulan kemudian, yakni pada Januari 2025, berlangsung pertemuan antara Pemkab Kolaka Timur dan Kemenkes untuk membahas pengaturan lelang.
Dalam pertemuan ini, Ageng Dermanto selaku PPK diduga memberikan uang kepada Andi Lukman Hakim, pejabat Kemenkes.
Tak lama setelah itu, Bupati Kolaka Timur Abdul Azis bersama sejumlah pejabat daerah berangkat ke Jakarta.
Mereka diduga mengatur agar PT PCP memenangkan lelang proyek RSUD Kolaka Timur yang sudah diumumkan di laman LPSE.
“Pada Maret 2025, Ageng Dermanto selaku PPK melakukan penandatanganan Kontrak Pekerjaan Pembangunan RSUD Kabupaten Kolaka Timur dengan PT PCP senilai Rp 126,3 miliar,” kata Asep.
Pada April, Ageng memberikan Rp 30 juta kepada Andi Lukman di Bogor.
Lalu pada periode Mei-Juni, PT PCP melalui Deddy Karnady juga menarik dana Rp 2,09 miliar, lalu menyerahkan Rp 500 juta kepada Ageng di lokasi proyek.
Lalu Abdul Azis dan Ageng meminta
commitment fee
sebesar 8 persen kepada PT PCP. “Saudara ABZ dengan saudara AGD mintanya 8 persen. Yaitu kira-kira sekitar Rp9 miliar lah,” kata Asep.
Selanjutnya, pada Agustus 2025, Deddy Karnady melakukan penarikan cek Rp1,6 miliar dan diserahkan kepada Ageng.
Uang tersebut oleh Ageng diserahkan kepada Yasin selaku staf dari Abdul Azis.
“Penyerahan dan pengelolaan uang tersebut diketahui oleh Sdr. ABZ (Abdul Azis) yang di antaranya untuk membeli kebutuhan Sdr. ABZ,” ujarnya.
Asep menyebut Deddy Karnady juga melakukan penarikan tunai sebesar Rp200 juta yang selanjutnya diserahkan kepada Ageng.
Selain itu, PT PCP juga melakukan penarikan cek sebesar Rp3,3 miliar.
“Tim KPK kemudian menangkap Sdr. AGD (Ageng Dermanto) dengan barang bukti uang tunai sejumlah Rp 200 juta yang diterimanya sebagai kompensasi atau bagian dari
commitment fee
sebesar 8 persen atau sekitar Rp9 miliar, dari nilai proyek pembangunan RSUD Kabupaten Kolaka Timur sebesar Rp126,3 miliar,” ujar Asep.
Abdul Azis menjadi kepala daerah pertama hasil pilkada 2024 yang menjadi tersangka korupsi.
Diketahui, Abdul Azis baru menjabat lima bulan sejak dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.
Abdul Azis memenangkan pilkada bersama pasangannya, Yosep Sahaka.
Keduanya diusung dan didukung oleh NasDem, PAN, dan PBB.
Selain itu, Abdul Azis merupakan salah satu bupati yang mengikuti retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah berkoordinasi dengan Gubernur Sultra Andi Sumangerukka terkait kasus hukum yang menjerat Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis.
Wakil Bupati Kolaka Timur, Yosep Sahaka, dimungkinkan bakal menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kolaka.
“Kalau yang bersangkutan langsung ditahan, Wakil Bupati (akan jadi Plt) akan dikeluarkan surat dari Gubernur, dan dari saya juga akan menyampaikan untuk wakilnya menjadi Plt,” tuturnya.
Tito mengatakan pihaknya menghormati proses hukum yang berlaku.Dia juga menyampaikan, Kemendagri telah melakukan pencegahan terkait praktik korupsi di pemerintahan daerah.
“Saya kira sudah berkali-kali dalam banyak sekali sudah, apa namanya itu, langkah-langkah untuk pencegahan yang dilakukan, termasuk di antaranya kegiatan-kegiatan penjelasan, pengarahan, membuat sistem monitoring center bersama KPK dilakukan,” ucapnya.
“Tapi kadang-kadang saja ada oknum yang, oknum dalam petik ya, yang melakukan pelanggaran,” tandasnya.
Dilansir dari laman Kabupaten Kolaka Timur, Abdul Azis lahir pada 5 Januari 1986 di Kabupaten Enrekang, Sulsel. Ia merupakan lulusan Diktukba Polri SPN Batua pada 2004.
Abdul Azis adalah mantan anggota kepolisian dengan pangkat terakhirnya adalah Aipda atau Ajun Inspektur Polisi Dua.
Abdul Azis juga mengenyam pendidikan S1 di Universitas Sulawesi Tenggara dan lulus pada 2016. Di universitas yang sama, ia juga mengambil S2 dan lulus pada 2023.
Sebelum menjabat sebagai Bupati Kolaka Timur untuk periode 2024-2029, ia merupakan Wakil Bupati Kolaka Timur pada 24 Agustus 2022 hingga 27 November 2023.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK per 28 Maret 2024, total kekayaannya sebesar Rp 7.217.149.804.
Aset terbesar ada di tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp 5,9 miliar. Tanahnya tersebar di Kota Kendari dan Kota Mamuju.
Abdul Azis memiliki aset kendaraan senilai Rp 900 jutaan, terdiri dari mobil Toyota Hilux (Rp 400.000.000), mobil Toyota Venturer (Rp 400.000.000), motor KTM 85 SX (Rp 101.000.000), dan motor Yamaha BJ8 (Rp 13.000.000).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Presiden Prabowo dan tokoh penting Kadin bertemu dua jam di Hambalang
Tangkapan layar – Presiden Prabowo Subianto dan jajaran pengurus Kadin sei-Indonesia berfoto di kediaman di kawasan Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/8/2025). ANTARA/HO-Kadin
Presiden Prabowo dan tokoh penting Kadin bertemu dua jam di Hambalang
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 08 Agustus 2025 – 22:09 WIBElshinta.com – Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan selama dua jam dengan sejumlah tokoh penting Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) beserta perwakilan anggotanya dari 38 provinsi di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/8).
Dalam pertemuan tertutup di kediaman Presiden Prabowo, tepatnya di Pendopo Garuda Yaksa, itu, hadir Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie beserta sederet ketua umum terdahulu, seperti Arsjad Rasjid, Suryo Bambang Sulisto, hingga Adi Putra Tahir.
“Alhamdulillah, baru selesai dengan Pak Prabowo. Tadi beliau baik sekali, dari jam 16.00 sampai 18.00 WIB diberikan waktu kepada Kadin,” kata Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie melalui akun media sosialnya sesuai bertemu Presiden Prabowo di Hambalang.
Ia mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas pertemuan Presiden Prabowo dengan perwakilan Kadin dari 38 provinsi, berikut 25 perwakilan asosiasi.
Menariknya, kata Anindya, kehadiran para tokoh penting dunia usaha yang pernah menjabat sebagai ketua umum Kadin menunjukkan kekompakan dalam mendukung arah strategis Kadin ke depan.
“Artinya, Kadin ini komplit dan kompak. Bahkan pengusaha-pengusaha besar juga hadir, menyatakan bahwa Kadin itu solid, kompak, dan juga bermitra strategis dengan pemerintah,” katanya.
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana santai, namun produktif itu, juga diselingi dengan jamuan makan dari tuan rumah.
“Terima kasih Bapak Prabowo, kita dikasih makan enak. Ada yang dapat soto, ada yang dapat bakso, juga makanan prasmanan,” katanya.
Usai pertemuan, rombongan Kadin langsung bertolak ke Magelang, Jawa Tengah, menggunakan pesawat Hercules untuk mengikuti agenda retret yang bergulir hingga 10 Agustus 2025.
“Insyaallah selamat sampai tujuan,” kata Anindya.
Kadin dalam keterangan resminya menyatakan bahwa Retret Kadin Indonesia 2025 menjadi ajang mempersatukan para pelaku usaha nasional untuk memperkuat semangat gotong royong dan menyatukan visi membangun ekonomi bangsa.
Mengusung semangat “Indonesia Incorporated”, Kadin menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing.
Dari Magelang, organisasi para pelaku usaha ini menyampaikan pesan kuat bahwa dunia usaha bersatu, bergerak, dan siap mengambil peran aktif mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Sumber : Antara
-
/data/photo/2025/08/09/6896518ba3b6e.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kasus Korupsi Proyek RSUD, Bupati Kolaka Timur Diduga Minta Fee Rp9 Miliar Nasional 9 Agustus 2025
Kasus Korupsi Proyek RSUD, Bupati Kolaka Timur Diduga Minta Fee Rp9 Miliar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Bupati Kolaka Timur Abdul Azis diduga meminta komitmen fee sebesar 8 persen dari proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolaka Timur.
“Saudara ABZ dengan saudara AGD mintanya 8 persen. Yaitu kira-kira sekitar Rp9 miliar lah,” kata Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi, Asep Guntur Rahayu, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Sabtu (9/8/2025) dini hari.
ABZ yang disebut Asep adaalah Abdul Azis selaku Bupati Kolaka Timur.
Adapun AGD adalah Ageng Dermanto selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek pembangunan RSUD Kolaka Timur.
Ada pula nama inisial DK yakni Deddy Karnady selaku pihak swasta dari PT Pilar Cerdas Putra.
“Saudara DK juga menyampaikan permintaan dari Saudara AGD kepada rekan-rekan di PT PCP, terkait komitmen fee sebesar 8 persen,” kata Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi, Asep.
Di kasus korupsi pembangunan RSUD Kolaka Timur, KPK menetapkan lima orang tersangka, Abdul Aziz, Deddy Karnady, dan Ageng Dermanto adalah adalah tiga di antaranya.
Dua tersangka lainnya adalah Andi Lukman Hakim selaku PIC atau Person In Charge alais penanggung jawab proyek Kemenkes untuk pembangunan RSUD, dan Arif Rahman selaku pihak swasta yakni Kerja Sama Operasi (KSO) PT Pilar Cerdas Putra.
Kasus ini berkaitan dengan pemenangan satu perusahaan swasta dalam lelang pengerjaan pembangunan RSUD Kolaka Timur.
Asep Guntur Rahayu mengatakan bahwa pada Januari 2025, terjadi pertemuan antara Pemkab Kolaka Timur (Koltim) dengan pihak Kemenkes untuk membahas pengaturan lelang pembangunan rumah sakit tipe C di Kolaka Timur.
Ageng Darmanto selaku PPK proyek RSUD Kolaka Timur memberi sejumlah uang kepada Andi Lukman Hakim selaku PIC Kemenkes di proyek ini.
Bupati Koltim ke Jakarta diduga untuk mengkondisikan agar PT Pilar Cerdas Putra atau PT PCP memenangkan lelang pembangunan RSUD Kelas C Kabupaten Koltim itu. Pemenang lelang itu sudah diumumkan di situs web LPSE Koltim.
Nilai proyek RSUD Koltim ini adalah Rp126,3 miliar.
Ageng Darmanto selaku PPK memberi uang Rp30 juta kepada Andi Lukman Hakimm di Bogor pada April 2025.
Pada Mei hingga Juni 2025, Deddy Karnady dari PT PCP menarik uang Rp2,09 miliar. Sebanyak Rp500 juta dari 2,09 miliar itu diserahkan ke Ageng Dermanto di lokasi proyek RSUD Koltim.
“Selain itu, Saudara DK (Deddy Karnady) juga menyampaikan permintaan dari Saudara AGD (Ageng Dermanto) kepada rekan-rekan di PT PCP, terkait komitmen fee sebesar 8%,” kata Asep Guntur Rahayu.
“Saudara ABZ dengan saudara AGD mintanya 8 persen. Yaitu kira-kira sekitar Rp9 miliar lah,” kata Asep.
Deddy Karnady dari PT PCP kemudian melakukan penarikan cek Rp 1,6 miliar yang selanjutnya diserahkan ke Ageng Dermanto.
Ageng Dermanto kemudian menyerahkan uang itu kepada Yasin selaku staf Bupati Kolaka Timur Abdul Azis.
“Penyerahan dan pengelolaan uang tersebut diketahui oleh Saudara ABZ (Abdul Azis) yang di antaranya untuk membeli kebutuhan Saudara ABZ,” kata Asep.
Deddy Karnady juga menarik Rp200 juta, diserahkan kepada Ageng Dermanto. PT PCP juga menarik cek sebesar Rp3,3 miliar.
“Tim KPK kemudian menangkap Saudara AGD (Ageng Dermanto) dengan barang bukti uang tunai sejumlah Rp200 juta, yang diterimanya sebagai kompensasi atau bagian dari komitmen fee sebesar 8% atau sekitar Rp9 miliar, dari nilai proyek pembangunan RSUD Kabupaten Koltim sebesar Rp126,3 miliar,” papar Asep.
Bupati Abdul Azis, bersama-sama dengan Ageng Dermanto dan Andi Lukman Hakim disebut KPK menerima suap.
“Ini dari Bupati Koltim, dari Kemenkes, dan PPK itu sebagai pihak penerima sebagaimana diatur dalam Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12B UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,” kata Asep.
Pihak pemberi suap adalah Deddy Karnady dan Arif Rahman selaku pihak swasta dari PT PCP.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Prabowo beri arahan dan lepas keberangkatan retret anggota KADIN
Presiden Prabowo Subianto saat melangsungkan pertemuan dengan para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di kediamannya, kawasan Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/8/2025). (ANTARA/HO-Sekretariat Presiden)
Prabowo beri arahan dan lepas keberangkatan retret anggota KADIN
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 08 Agustus 2025 – 22:59 WIBElshinta.com – Presiden Prabowo Subianto memberikan pengarahan sekaligus melepas keberangkatan anggota Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menuju kegiatan retret di Magelang, Jawa Tengah, pada 8 hingga 10 Agustus 2025.
Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (8/8) malam, menginformasikan bahwa pertemuan yang berlangsung di kediaman Presiden di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini dihadiri sekitar 230 anggota KADIN yang terdiri atas pengurus pusat dan ketua pengurus provinsi dari seluruh Indonesia.
“Atas undangan Ketua Umum KADIN, Presiden Prabowo memberikan arahan sekaligus melepas keberangkatan peserta retret tersebut,” kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Ia mengatakan bahwa para peserta dalam kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Bakrie.
Dalam keterangannya, Seskab Teddy juga menjelaskan tujuan pelaksanaan retret pengurus KADIN.
“Retret tersebut diselenggarakan untuk membentuk disiplin, nasionalisme, ketekunan, pengetahuan serta wawasan kebangsaan kepada para peserta yang merupakan pimpinan dan pemegang usaha industri swasta yang bergerak di berbagai bidang,” katanya.
Kegiatan ini juga diharapkan Teddy menjadi momentum penguatan komitmen antara pemerintah dan pelaku usaha untuk bersinergi dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya di tengah tantangan global.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Sumber : Antara
-

Prabowo Lepas Peserta Retret Kadin, Titip Pesan Indonesia Incorporated
Presiden Meminta Kadin Mendukung Indonesia Inc untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat
Kabupaten Bogor, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung konsep Indonesia Incorporated guna mempercepat terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yakni masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur.
Tidak ada warga Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pelaku usaha yang masuk kategori menengah dan besar harus membantu usaha kecil dan mikro serta rakyat yang tertinggal.
“Pelaku usaha menengah, apalagi yang besar, sudah bisa jalan sendiri tanpa bantuan pemerintah. Tugas saya (pemerintah) adalah membantu yang kecil, mikro, dan yang tertinggal,” kata Prabowo ketika melepas keberangkatan 200 peserta Retret Kadin Indonesia 2025 di Hambalang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (08/08/2025).
Selama sekitar dua jam, mulai dari pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB, Prabowo memberikan arahan tentang wawasan kebangsaan dan urgensi peran para pelaku usaha anggota Kadin ikut mewujudkan cita-cita kemerdekaan sebagaimana disampaikan di awal.
Prabowo mengimbau anggota Kadin untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri dan kelompok usahanya, melainkan nasib sesama bangsa yang masih tertinggal, hidup di bawah garis kemiskinan, bahkan hidup dalam kemiskinan ekstrem.
“Tidak baik buat kehidupan bernegara jika hanya kita yang sejahtera dan makmur, sementara banyak orang yang hidup susah. Jika situasi ini dibiarkan, semua pihak akan rugi. Karena masalah sosial yang tidak dikehendaki akan terjadi,” ujar Prabowo.
“Jika semua rakyat sejahtera, usaha Anda semua akan berjalan lebih bagus. Ekonomi bertumbuh lebih cepat karena akan semakin banyak orang yang belanja produk Anda, belanja di mal, membeli properti, dan sebagainya,” lanjutnya.
Membantu yang kecil dan tertinggal untuk ikut maju adalah bagian dari semangat Indonesia Inc.
Pemerintah, lanjut Prabowo, sedang melaksanakan sejumlah program untuk mengangkat kesejahteraan rakyat dan memberantas kemiskinan. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan hanya mempersiapkan generasi yang sehat dan cerdas, melainkan juga menggerakkan ekonomi lokal.
Selain MBG, pemerintah menggulirkan program tiga juta rumah, pembentukan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Cek Kesehatan Gratis (CKG), dan perlindungan pekerja migran.
Presiden memberikan perhatian besar terhadap pembangunan di wilayah perdesaan. Di samping percepatan pembangunan sektor pertanian, pemerintah akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di setiap desa. Di atas lahan satu hektare dibangun solar panel dan di bawahnya dibangun hortikultura dan budidaya ikan.
Prabowo mengapresiasi anggota Kadin yang bersedia meluangkan waktu mengikuti retret di Akmil Magelang untuk menyerap nilai patriotisme dan wawasan kebangsaan.
“Saya harap retret nanti menghasilkan pengusaha pejuang yang bekerja dalam semangat Indonesia Incorporated,” kata Prabowo.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengapresiasi kesediaan Prabowo di tengah kesibukannya memberikan arahan tentang wawasan kebangsaan kepada para anggota dan pengurus Kadin pusat hingga daerah. Dia menegaskan, Kadin mendukung konsep Indonesia Inc dan sebagai mitra pemerintah.
“Kadin mendukung program pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 8% dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Pesan bapak presiden tadi sangat menggugah,” ujar Anin.
Turut hadir pada pengarahan kepala negara di Hambalang adalah sejumlah tokoh dan pengusaha senior, yakni Aburizal Bakrie, MS Hidayat, Suryo Bambang Sulisto, Oesman Sapta Odang, Sharif Cicip Sutardjo, James T. Riady, Tomy Winata, Franky Oesman Widjaja, dan Hilmi Panigoro. Tampak hadir pula Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Arsjad Rasjid, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara Rosan Roslani dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam keterangan tertulisnya menjelaskan para peserta dipimpin langsung oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie.
“Atas undangan Ketua Umum Kadin, Presiden Prabowo memberikan arahan sekaligus melepas keberangkatan peserta retret tersebut,” ujar Seskab Teddy.
Seskab Teddy juga menjelaskan tujuan pelaksanaan retret pengurus Kadin adalah untuk membentuk disiplin, nasionalisme, ketekunan, pengetahuan serta wawasan kebangsaan kepada para peserta yang merupakan pimpinan dan pemegang usaha industri swasta yang bergerak di berbagai bidang.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi momentum penguatan komitmen antara pemerintah dan pelaku usaha untuk bersinergi dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya di tengah tantangan global.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
-

Pengusaha Kunjungi Rumah Prabowo di Hambalang Sebelum Retret ke Magelang
Jakarta –
Para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berkumpul di kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto, kawasan Hambalang, Bogor, Jumat (8/8/2025).
Mengutip Instagram Sekretariat Kabinet, @sekretariat.kabinet, sebanyak 230 orang anggota Kadin hadir di Hambalang dipimpin langsung Ketua Umum Anindya Bakrie.
Para anggota Kadin ini akan menggelar retret di Magelang mulai 8-10 Agustus 2025.
“Atas undangan Ketua Umum Kadin, Presiden Prabowo memberikan arahan sekaligus melepas keberangkatan peserta retret tersebut,” dikutip dari Instagram Sekretariat Kabinet, Jumat (8/10).
Retrat tersebut diselenggarakan untuk membentuk kedisiplinan, nasionalisme, ketekunan, pengetahuan serta wawasan kebangsaan kepada para peserta yang merupakan pimpinan dan pemegang usaha industri swasta yang bergerak di berbagai bidang.
Sebelumnya, Anindya Bakrie mengatakan Anindya Bakrie Arahan Prabowo menjadi salah satu rangkaian retret yang dilakukan Kadin.
“Hari ini hari spesial, tanggal 8/8. 8 Agustus menuju ke HUT Kemerdekaan ke 80. Dan kepada teman-teman yang ada di sini, tadi pagi, nggak lama lalu, kita dapat konfirmasi. Nanti insyaallah. Jam 3 kita diterima oleh Presiden ke-8. Pak Presiden Prabowo. Tepuk tangan untuk beliau,” ujar Anin di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (8/8/2025).
(hns/hns)
-

Prabowo dan tokoh penting Kadin bertemu selama dua jam di Hambalang
Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan selama dua jam dengan sejumlah tokoh penting Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) beserta perwakilan anggotanya dari 38 provinsi di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Dalam pertemuan tertutup di kediaman Presiden Prabowo, tepatnya di Pendopo Garuda Yaksa, itu, hadir Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie beserta sederet ketua umum terdahulu, seperti Arsjad Rasjid, Suryo Bambang Sulisto, hingga Adi Putra Tahir.
“Alhamdulillah, baru selesai dengan Pak Prabowo. Tadi beliau baik sekali, dari jam 16.00 sampai 18.00 WIB diberikan waktu kepada Kadin,” kata Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie melalui akun media sosialnya sesuai bertemu Presiden Prabowo di Hambalang.
Ia mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas pertemuan Presiden Prabowo dengan perwakilan Kadin dari 38 provinsi, berikut 25 perwakilan asosiasi.
Menariknya, kata Anindya, kehadiran para tokoh penting dunia usaha yang pernah menjabat sebagai ketua umum Kadin menunjukkan kekompakan dalam mendukung arah strategis Kadin ke depan.
“Artinya, Kadin ini komplit dan kompak. Bahkan pengusaha-pengusaha besar juga hadir, menyatakan bahwa Kadin itu solid, kompak, dan juga bermitra strategis dengan pemerintah,” katanya.
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana santai, namun produktif itu, juga diselingi dengan jamuan makan dari tuan rumah.
“Terima kasih Bapak Prabowo, kita dikasih makan enak. Ada yang dapat soto, ada yang dapat bakso, juga makanan prasmanan,” katanya.
Usai pertemuan, rombongan Kadin langsung bertolak ke Magelang, Jawa Tengah, menggunakan pesawat Hercules untuk mengikuti agenda retret yang bergulir hingga 10 Agustus 2025.
“Insyaallah selamat sampai tujuan,” kata Anindya.
Kadin dalam keterangan resminya menyatakan bahwa Retret Kadin Indonesia 2025 menjadi ajang mempersatukan para pelaku usaha nasional untuk memperkuat semangat gotong royong dan menyatukan visi membangun ekonomi bangsa.
Mengusung semangat “Indonesia Incorporated”, Kadin menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing.
Dari Magelang, organisasi para pelaku usaha ini menyampaikan pesan kuat bahwa dunia usaha bersatu, bergerak, dan siap mengambil peran aktif mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3275113/original/091928800_1603357472-20201022-Hadapi-Musim-Hujan_-Saluran-Drainase-Jalan-TB-Simatupang-Diperlebar-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Macet Horor dan Proyek ‘Ajaib’ di Jalan TB Simatupang – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Setiap kali akan melintas di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan (Jaksel), Indah (29) sudah tahu apa yang menunggunya. Deretan kendaraan yang bergerak pelan. Klakson yang bersahutan. Waktu yang terasa terbuang sia-sia.
Dari arah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Indah memacu motornya menuju tempat kerja yang berada di Jalan TB Simatupang. Melewati lajur dalam kota di Jalan Raya Bogor hingga Lenteng Agung.
“Dari dulu sudah sering lewat TB Simatupang, dari zaman kuliah 2013. Kalau mau ke kampus atau sekarang kerja, jalurnya ya itu-itu saja,” kata Indah kepada Liputan6.com, Jumat (8/8/2025).
Adapun Jalan TB Simatupang membentang memutari sisi selatan kota, menghubungkan sejumlah kawasan penting seperti Pasar Minggu, Cilandak, Fatmawati, hingga Lenteng Agung, dan dikenal sebagai bagian dari ring road luar Jakarta.
Kemacetan di TB Simatupang bukan cerita baru. Bagi Indah, jalan itu memang terkenal ‘horor’ di jam berangkat dan pulang kerja. Terlebih saat ini di kawasan itu ada proyek pemasangan pipa.
“Naik motor saja bisa lama banget, apalagi naik angkot. Dulu belum ada galian pipa saja sudah macet. Sekarang ada galian, ya siap-siap bawa sabar lebih banyak. Kalau tidak, yang ada cuma emosi,” ucap dia.
Sejak proyek pemasangan pipa berjalan, waktu tempuh Indah yang seorang karyawan swasta ini bertambah drastis. “Biasanya 40 menit, sekarang sejam lebih banyak,” keluhnya.
Sayangnya, ia tak punya pilihan jalur lain yang harus ditempuh untuk pergi dan pulang kantor. “Mau enggak mau harus lewat situ. Ganggu banget, karena waktu terbuang banyak,” ucap Indah.
Informasi soal proyek pun, menurut Indah sangat minim. Proyek galian di kawasan TB Simatupang juga disebut Indah tidak jelas alias ajaib. Tiba-tiba muncul dan bikin macet.
“Dari dulu ada penggalian di sana enggak pernah jelas. Di angkot isinya orang-orang ngeluh, nanya ini galian apalagi,” kata Indah.
Meski pun ada petugas yang berjaga di lapangan, kemacetan di kawasan itu tetap saja semrawut. Bahkan ada pengendara yang disebut Indah terkadang nekat lawan arah.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309511/original/051928500_1754630253-1000072508.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengusaha Kadin Indonesia Merapat ke Hambalang Jelang Retret di Magelang – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah pengusaha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bakal menyambangi kediaman Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Hal ini dilakukan menjelang keberangkatan para pengusaha nasional itu dapam rangka retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menyampaikan rombongan pengusaha berangkat ke Hambalang siang ini. Kemudian akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto sekitar pukul 15.00 WIB.
“Kita dapat konfirmasi, nanti InsyaaAlllah jam 3 kita diterima oleh Presiden ke-8, Pak Presiden Prabowo,” ungkap Anindya Bakrie dalam rangkaian Retret Kadin Indonesia, di Skuadron Udara 17, Lanud Halimperdanakusuma, Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Rangkaian Reret Kadin Indonesia dimulai 7-10 Agustus 2025. Rombongan retret akan diberangkatkan ke Magelang dari Lanud Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Hercules.
“Intinya bukan pakai (pesawat) Hercules-nya, bukan militernya, tapi bagaimana Indonesia itu bisa mempunyai pengusaha pejuang, pejuang ekonomi,” tegas Anindya.
Dia menegaskan kembali Retret Kadin Indonesia untuk meningkatkan kerja sama demi menjaga ketahanan ekonomi nasional.
Diikuti 150 Pimpinan Kadin
Diberitakan sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) akan menggelar kegiatan retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah pada awal Agustus 2025.
Retret ini akan diikuti oleh sekitar 150 pimpinan Kadin, termasuk para Ketua Umum Kadin se-Indonesia. Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, retret ini dirancang dengan nuansa kebangsaan yang kuat. Para peserta akan mengenakan seragam loreng, dan direncanakan berangkat menggunakan pesawat Hercules.
“Persiapannya luar biasa. Bajunya sudah ada, lorengnya sudah. Warnanya loreng biru, mirip Angkatan Laut tapi berbeda. Teman-teman (Kadin) juga semangat untuk naik Hercules, dan kita tinggal di kemah,” ungkap Anin, Jumat (18/7/2025).