kab/kota: Bogor

  • 119 Juta Orang Bakal Tumpah ke Jalan Saat Nataru, Waspadai 2 Hal Ini!

    119 Juta Orang Bakal Tumpah ke Jalan Saat Nataru, Waspadai 2 Hal Ini!

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dapat mencapai 119,5 juta orang. Mayoritas akan menggunakan moda transportasi darat, khususnya kendaraan pribadi seperti mobil dan motor.

    Secara rinci, Menteri Perhubungan (Menhu) Dudy Purwagandhi mengatakan dari jumlah tersebut sebanyak 51,12 juta orang atau 42,78% dari total pemudik, berencana melakukan perjalanan dengan mobil pribadi. Kemudian disusul oleh pengguna sepeda motor pribadi sebesar 18,41% dan bus 8,17%.

    “Mobil sewa, mobil travel, pesawat sebesar 3,57% atau 4,27 juta, kereta api jarak jauh 3,29% atau 3,94 juta, kapal penyeberangan 3,14% atau 3,75 juta, kapal laut 2,20% atau sekitar 2,62 juta,” jelas Dudy dalam Press Briefing Operasi Penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2025).

    Dudy mengaku khawatir terhadap jumlah penggunaan kendaraan pribadi dan angkutan darat selama periode libur Nataru kali ini. Sebab dalam periode tersebut, curah hujan diperkirakan cukup tinggi yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.

    “Penggunaan kendaraan pribadi masih cukup dominan sehingga kami sangat concern terhadap penggunaan kendaraan pribadi. Karena untuk Nataru kali ini kalau melihat perkiraan cuaca di wilayah Jawa itu curah hujan kemungkinan cukup akan tinggi,” ucapnya.

    Selain curah hujan yang tinggi, Kemenhub juga memperkirakan adanya potensi kemacetan di beberapa titik selama Nataru, khususnya di Pulau Jawa. Misalkan saja di Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) hingga akses menuju Pelabuhan Merak, Banten.

    “Titik macet di jalan yang kami antisipasi adalah di Bocimi itu karena memang salah satu destinasi wisata yang kemungkinan akan meningkat adalah ke arah puncak maupun ke Sukabumi itu salah satunya,” katanya.

    “Kemudian Merak, kemudian di Ketapang, dan juga di jalur Jawa Tengah. Itu titik-titik yang kami coba petakan kemungkinan terjadi kepadatan,” sambungnya.

    Untuk itu, Dudy mengatakan selama periode Nataru ini pihaknya akan membuka posko pengamanan perjalanan mudik mulai dari 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. Bersamaan dengan itu, ia mengimbau seluruh pengguna jalan tetap berhati-hati.

    “Jadi kita juga harus memerhatikan wilayah-wilayah yang kemungkinan akan terjadi curah hujan yang cukup tinggi, dan kita akan mengingatkan kepada para pengguna sarana transportasi, seluruh sarana transportasi baik darat, laut dan udara, begitu juga kepada operator untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca,” kata Dudy.

    “Kita sudah berlangsung dari mulai bulan Oktober untuk melakukan ramp check dan masih terus berlangsung sampai dengan pelaksanaan angkutan Nataru 2025-2026. Kita tentunya berharap semoga kita dapat menyelenggarakan ini dengan zero accident dan zero fatality,” tegasnya lagi.

    (igo/fdl)

  • Diterjang Angin Kencang, Kanopi Ruko di Bogor Ambruk Timpa Mobil dan Motor
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Diterjang Angin Kencang, Kanopi Ruko di Bogor Ambruk Timpa Mobil dan Motor Megapolitan 5 Desember 2025

    Diterjang Angin Kencang, Kanopi Ruko di Bogor Ambruk Timpa Mobil dan Motor
    Editor
    BOGOR, KOMPAS.com –
     Kanopi sebuah ruko di Perumahan Tamansari Persada, Tanah Sareal, Kota Bogor, terhempas dan menimpa sebuah mobil dan sepeda motor pada Jumat (5/12/2025) sore.
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Dimas Tiko mengatakan, kejadian tersebut disebabkan oleh hujan deras disertai
    angin kencang
    .
    “Kejadiannya sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu hujan deras disertai angin kencang terjadi di wilayah tersebut,” kata Dimas, dikutip dari
    Tribunnewsbogor.com
    , Jumat.
    Kanopi yang terlepas langsung menimpa mobil dan sepeda motor yang sedang terparkir.
    Namun, Dimas memastikan mobil yang terdampak dalam kondisi tidak ada orang di dalamnya
    “Untuk mobil yang sedang terparkir itu memang sedang kosong,” ujarnya.
    Menurut Dimas, kanopi tersebut tidak mengenai objek lain selain mobil dan sepeda motor.
    Petugas bersama warga kemudian langsung mengangkat dan menyingkirkannya.
    “Tidak ada korban luka dari kejadian ini. Kanopi sudah berhasil diangkat,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Katulampa Sempat Naik ke Siaga 3, Air Kiriman Diprediksi Tiba di Jakarta 7–9 Jam Lagi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Katulampa Sempat Naik ke Siaga 3, Air Kiriman Diprediksi Tiba di Jakarta 7–9 Jam Lagi Megapolitan 5 Desember 2025

    Katulampa Sempat Naik ke Siaga 3, Air Kiriman Diprediksi Tiba di Jakarta 7–9 Jam Lagi
    Tim Redaksi

    BOGOR, KOMPAS.com –
    Ketinggian muka air di
    Bendung Katulampa
    , Kota Bogor, Jawa Barat, sempat meningkat hingga berstatus
    siaga 3
    pada Jumat (5/12/2025) sore.
    Pada pukul 16.00 WIB, tinggi muka air (TMA) tercatat mencapai 90 sentimeter.
    Namun, satu jam kemudian kondisi mulai membaik. Petugas Bendung Katulampa melaporkan bahwa
    ketinggian air
    turun menjadi 70 sentimeter, sehingga status berubah menjadi siaga 4.
    “Tinggi muka air (TMA) 90 sentimeter, berstatus siaga 3 pukul 16.00 WIB. Pukul 17.00 WIB, sudah turun 70 sentimeter atau siaga 4,” kata Petugas Jaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman, dalam keterangannya, Jumat.
    Meski status telah menurun, warga yang tinggal di bantaran
    Sungai Ciliwung
    tetap diminta tetap waspada.
    Air kiriman
    dari Katulampa diperkirakan akan tiba di Jakarta dalam 7–9 jam ke depan.
    “Saat ini, kondisi curah hujan di kawasan Bogor masih gerimis,” ujarnya.
    “Tadi debit air sempat naik akibat hujan deras di kawasan Puncak yang menjadi hulu Ciliwung,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar UMK Jabar 2026 Jika Naik 3,5%: Bekasi Rp5,88 Juta, Karawang Berapa?

    Daftar UMK Jabar 2026 Jika Naik 3,5%: Bekasi Rp5,88 Juta, Karawang Berapa?

    Bisnis.com, JAKARTA — Besaran kenaikan upah minimum baik di tingkat provinsi (UMP) maupun kabupaten/kota (UMK) 2026 akan diumumkan oleh pemerintah pada Desember ini, termasuk UMK Jabar 2026.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan bahwa regulasi terbaru terkait UMP 2026 sudah selesai dibahas, meskipun enggan menjelaskan waktu pengumumannya.

    “Regulasi sudah diparaf [ditandatangani],” ujar Airlangga singkat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (5/12/2025).

    Adapun, pemerintah menerapkan mekanisme baru dalam penetapan UMP, yakni dengan mempertimbangkan perhitungan kebutuhan hidup layak (KHL).

    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyampaikan bahwa basis perhitungan KHL memungkinkan kenaikan upah minimum yang bergantung kondisi ekonomi setiap kabupaten/kota, biarpun berada dalam provinsi yang sama.

    “Bisa jadi ada yang lebih tinggi dari tahun lalu, tetapi bisa juga ada yang lebih rendah,” kata Yassierli di Jakarta, Selasa (2/12/2025).

    Sementara itu, kalangan buruh mengkhawatirkan kenaikan UMP 2026 lebih rendah dari tahun sebelumnya. Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban berujar bahwa belum ada titik temu antara pengusaha dan pekerja terkait rentang alfa dalam formula UMP 2026.

    Dia menyebut kenaikan UMP 2026 berpotensi hanya sebesar 3,5% dan ditempuh melalui diskresi presiden, sebagaimana kenaikan UMP 2025 sebesar 6,5% yang diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Informasi yang kita dapatkan mengatakan kenaikan [UMP 2026] hanya 3,5%. Kemungkinan diskresi presiden akan berlaku lagi,” ujar Elly kepada Bisnis, Selasa (2/12/2025).

    Berikut daftar UMK 2026 di Jawa Barat (Jabar) Jika hanya naik 3,5%:

    Kota Bekasi: dari Rp5.690.752 menjadi Rp5.889.928
    Kabupaten Karawang: dari Rp5.599.593 menjadi Rp5.795.578
    Kabupaten Bekasi: dari Rp5.558.515 menjadi Rp5.753.063
    Kabupaten Purwakarta: dari Rp4.792.252 menjadi Rp4.959.980
    Kabupaten Subang: dari Rp3.508.626 menjadi Rp3.631.427
    Kota Depok: dari Rp5.195.721 menjadi Rp5.377.571
    Kota Bogor: dari Rp5.126.897 menjadi Rp5.306.338
    Kabupaten Bogor: dari Rp4.877.211 menjadi Rp5.047.913
    Kabupaten Sukabumi: dari Rp3.604.482 menjadi Rp3.730.638
    Kabupaten Cianjur: dari Rp3.104.583 menjadi Rp3.213.243
    Kota Sukabumi: dari Rp3.018.634 menjadi Rp3.124.286
    Kota Bandung: dari Rp4.482.914 menjadi Rp4.639.815
    Kota Cimahi: dari Rp3.863.692 menjadi Rp3.998.921
    Kabupaten Bandung Barat: dari Rp3.736.741 menjadi Rp3.867.526
    Kabupaten Sumedang: dari Rp3.732.088 menjadi Rp3.862.711
    Kabupaten Bandung: dari Rp3.757.284 menjadi Rp3.888.788
    Kabupaten Indramayu: dari Rp2.794.237 menjadi Rp2.892.035
    Kota Cirebon: dari Rp2.697.685 menjadi Rp2.792.103
    Kabupaten Cirebon: dari Rp2.681.382 menjadi Rp2.775.230
    Kabupaten Majalengka: dari Rp2.404.632 menjadi Rp2.488.794
    Kabupaten Kuningan: dari Rp2.209.519 menjadi Rp2.286.852
    Kota Tasikmalaya: dari Rp2.801.962 menjadi Rp2.900.030
    Kabupaten Tasikmalaya: dari Rp2.699.992 menjadi Rp2.794.491
    Kabupaten Garut: dari Rp2.328.555 menjadi Rp2.410.054
    Kabupaten Ciamis: dari Rp2.225.279 menjadi Rp2.303.163
    Kabupaten Pangandaran: dari Rp2.221.724 menjadi Rp2.299.484
    Kota Banjar: dari Rp2.204.754 menjadi Rp2.281.920

  • KAI Jakarta catat 289 ribu tiket dipesan periode libur Nataru

    KAI Jakarta catat 289 ribu tiket dipesan periode libur Nataru

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mencatat 289.380 orang telah memesan tiket untuk perjalanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dan Kereta Api Lokal pada masa liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    “Data pemesanan tiket masih akan bertambah hingga hari keberangkatan,” kata Pejabat yang melaksanakan tugas (PYMT) Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Detty Nurfatma Kusumah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Dari total pemesanan, lanjut dia, sebanyak 280.502 orang memesan tiket KAJJ, sementara 8.878 sisanya memesan tiket KA Lokal Pangrango.

    Detty mengatakan, pada masa angkutan Nataru kali ini yang berlangsung sejak 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, KAI Daop 1 Jakarta menyediakan 909.536 tempat duduk.

    Jumlah ini terdiri dari 367.020 tempat duduk untuk keberangkatan di Stasiun Gambir, 441.932 tempat duduk untuk keberangkatan di Pasar Senen, dan 100.584 tempat duduk untuk KA Lokal Pangrango dan Siliwangi.

    KAI Jakarta mengoperasikan total 1.530 perjalanan KAJJ, dengan rata-rata 85 perjalanan per hari. Sekitar 45 perjalanan per hari dari Stasiun Gambir, sisanya Stasiun Pasar Senen.

    Sementara untuk KA Lokal Pangrango relasi Bogor Paledang – Sukabumi PP dan Siliwangi relasi Sukabumi – Cipatat, KAI Jakarta mengoperasikan sebanyak 198 perjalanan.

    Selain kesiapan operasional kereta api, tambah Detty, KAI Jakarta juga menghadirkan berbagai program diskon sebagai bentuk apresiasi kepada penumpang antara lain diskon 30 persen untuk sejumlah KA Ekonomi komersial, diskon 20 persen untuk penumpang lansia, dan diskon 20 persen untuk penumpang disabilitas.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jembatan Penghubung Bogor-Karawang Putus, Siswa Seberangi Sungai ke Sekolah Digendong Orangtuanya
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        5 Desember 2025

    Jembatan Penghubung Bogor-Karawang Putus, Siswa Seberangi Sungai ke Sekolah Digendong Orangtuanya Bandung 5 Desember 2025

    Jembatan Penghubung Bogor-Karawang Putus, Siswa Seberangi Sungai ke Sekolah Digendong Orangtuanya
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Putusnya jembatan bambu penghubung Bogor-Karawang sejak Kamis (4/12/2025) memaksa siswa menyeberangi Sungai Ciomas dengan cara digendong orangtua mereka di Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/12/2025).
    Kejadian ini terjadi setelah jembatan yang menjadi akses harian di dua kabupaten tersebut hilang tersapu banjir.
    Camat Cariu, Agus Sopyan menjelaskan, jembatan bambu tersebut ambruk akibat luapan
    Sungai Ciomas
    setelah hujan deras disertai angin kencang.
    “Sejak kemarin, jembatannya sudah tidak ada, sudah hilang,” kata Agus kepada Kompas.com.
    Tanpa jembatan, pelajar kini hanya memiliki dua pilihan, yakni memutar jauh melalui jalur Tonjong-Grand Canyon atau menyeberangi aliran Sungai Ciomas yang mulai surut pada pagi hari.
    Menurut Agus, sejumlah orangtua memilih opsi kedua karena lebih cepat, meski berisiko.

    Anak sekolah
    tadi pagi melintas ke bawah dengan cara digendong oleh orangtuanya,” tuturnya.
    Arus Sungai Ciomas yang sempat meluap pada hari sebelumnya mulai menurun, sehingga memungkinkan warga untuk menyeberang secara manual.
    Namun, akses ini tetap tidak ideal bagi mobilitas harian, terutama bagi pelajar dan warga yang bekerja di dua wilayah tersebut.
    Agus menambahkan, warga terpaksa memutar melalui jalur yang lebih jauh menggunakan kendaraan.
    Hingga siang ini, proses pemantauan dan penanganan dilakukan oleh aparat kecamatan bersama perangkat desa dan unsur keamanan.
    Ia memastikan bahwa koordinasi lanjutan akan digelar untuk menentukan langkah penanganan akses warga, mengingat aktivitas sosial dan pendidikan terganggu sejak jembatan tersebut ambruk.
    Untuk sementara, pemerintah dan masyarakat bergerak cepat membangun jembatan darurat dari bambu agar pejalan kaki dapat melintas kembali.
    “Kita bangun jembatan darurat dulu untuk orang saja, bukan motor. Bahannya pakai bambu supaya warga dan anak sekolah bisa melintas lagi,” ucap Agus.
    Sebelumnya, sebuah jembatan bambu yang menjadi akses utama warga ambruk terseret aliran Sungai Ciomas setelah hujan deras mengguyur wilayah Desa Cikutamahi, Kecamatan Cariu, Kabupaten
    Bogor
    ,
    Jawa Barat
    , Kamis (4/12/2025).
    Titik penghubung antara Kabupaten Bogor dan Kabupaten
    Karawang
    tersebut putus sekitar pukul 14.00 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemendagri: Musrenbang HAM Nasional sejalan Astacita Presiden

    Kemendagri: Musrenbang HAM Nasional sejalan Astacita Presiden

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menyatakan Kemendagri mendukung Kementerian Hak Asasi Manusia yang akan menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang HAM Nasional.

    Bima mengatakan Kemendagri siap berpartisipasi dalam Musrenbang HAM Nasional, yang dinilai penting agar menjamin pembangunan nasional berbasis HAM.

    “Tentu Kemendagri mendukung itu. Kami siap bersedia (kalau diundang untuk mengisi materi),” kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Bima meyakini Musrenbang HAM Nasional sejalan dengan Astacita yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto.

    Oleh karena itu, Bima menyebut Musrenbang HAM Nasional wajib mendapat perhatian khusus.

    “Ya ini kan bagian dari Asta Cita yang sifatnya mandatory harus menjadi atensi tidak hanya pemerintah pusat tapi kepala daerah juga,” ujarnya.

    Bima mengingatkan pemerintah daerah merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat sehingga pemda didorong melaksanakan nilai-nilai HAM dalam pembangunan.

    “Karena kepala daerah ini ujung tombak pemenuhan hak-hak dasar warga, jadi kepala daerah harus bisa memahami itu (nilai-nilai HAM),” ujar mantan Wali Kota Bogor tersebut.

    Kementerian HAM merumuskan langkah-langkah pembangunan HAM dalam Musrenbang HAM Nasional yang bakal digelar pada Senin (8/12) hingga Rabu (10/12).

    Menteri HAM Natalius Pigai mengatakan Musrenbang HAM Nasional ini merupakan yang pertama di Indonesia. Langkah ini merupakan tonggak sejarah pembangunan HAM sebagai aset yang tidak berwujud.

    “Selama ini musyawarah pembangunan nasional, sekarang ada lagi Musrenbang HAM Nasional yang secara resmi dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia. Ini salah satu tonggak sejarah terpenting,” ucapnya.

    Pigai meyakini Musrenbang HAM Nasional merupakan bagian dari rencana strategis nasional, sekaligus tindak lanjut dari amanat Astacita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan aspek HAM dalam butir pertama.

    Musrenbang tersebut merumuskan langkah-langkah pembangunan HAM nasional untuk mewujudkan rencana strategis, mengarusutamakan HAM dalam pembangunan nasional, dan mencapai target Indonesia memimpin dunia pada tahun 2045.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemendagri: Musrenbang HAM Nasional sejalan Astacita Presiden

    Kemendagri: Musrenbang HAM Nasional sejalan Astacita Presiden

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menyatakan Kemendagri mendukung Kementerian Hak Asasi Manusia yang akan menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang HAM Nasional.

    Bima mengatakan Kemendagri siap berpartisipasi dalam Musrenbang HAM Nasional, yang dinilai penting agar menjamin pembangunan nasional berbasis HAM.

    “Tentu Kemendagri mendukung itu. Kami siap bersedia (kalau diundang untuk mengisi materi),” kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Bima meyakini Musrenbang HAM Nasional sejalan dengan Astacita yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto.

    Oleh karena itu, Bima menyebut Musrenbang HAM Nasional wajib mendapat perhatian khusus.

    “Ya ini kan bagian dari Asta Cita yang sifatnya mandatory harus menjadi atensi tidak hanya pemerintah pusat tapi kepala daerah juga,” ujarnya.

    Bima mengingatkan pemerintah daerah merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat sehingga pemda didorong melaksanakan nilai-nilai HAM dalam pembangunan.

    “Karena kepala daerah ini ujung tombak pemenuhan hak-hak dasar warga, jadi kepala daerah harus bisa memahami itu (nilai-nilai HAM),” ujar mantan Wali Kota Bogor tersebut.

    Kementerian HAM merumuskan langkah-langkah pembangunan HAM dalam Musrenbang HAM Nasional yang bakal digelar pada Senin (8/12) hingga Rabu (10/12).

    Menteri HAM Natalius Pigai mengatakan Musrenbang HAM Nasional ini merupakan yang pertama di Indonesia. Langkah ini merupakan tonggak sejarah pembangunan HAM sebagai aset yang tidak berwujud.

    “Selama ini musyawarah pembangunan nasional, sekarang ada lagi Musrenbang HAM Nasional yang secara resmi dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia. Ini salah satu tonggak sejarah terpenting,” ucapnya.

    Pigai meyakini Musrenbang HAM Nasional merupakan bagian dari rencana strategis nasional, sekaligus tindak lanjut dari amanat Astacita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan aspek HAM dalam butir pertama.

    Musrenbang tersebut merumuskan langkah-langkah pembangunan HAM nasional untuk mewujudkan rencana strategis, mengarusutamakan HAM dalam pembangunan nasional, dan mencapai target Indonesia memimpin dunia pada tahun 2045.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Taman Bermain Anak Ciremai Menanti Sentuhan Perbaikan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Taman Bermain Anak Ciremai Menanti Sentuhan Perbaikan Megapolitan 5 Desember 2025

    Taman Bermain Anak Ciremai Menanti Sentuhan Perbaikan
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Pagi di Taman Bermain Anak Ciremai tidak pernah benar-benar sepi, tetapi tidak juga begitu ramai.
    Di antara rimbun pepohonan tua yang menaungi bangku-bangku semen, taman kecil ini seperti menahan napas panjang—masih hidup, namun jelas menua.
    Di sudut taman, seorang pria berjaket biru duduk sendirian di bangku berbentuk kubus.
    Ia sibuk dengan ponselnya, sesekali menengok ke jalan raya yang membentang di depan taman.
    Lalu lalang motor, angkot yang berhenti menunggu penumpang, dan pejalan kaki yang melintas pelan menjadi latar suara keseharian yang terus mengiringi.
    Dari situ, wahana bermain anak yang dulu mungkin menjadi rebutan kini tampak berdiri kaku.
    Sebuah monkey bar berwarna merah, biru, dan kuning yang semestinya memanggil anak-anak untuk memanjat—memperlihatkan cat yang mengelupas dan karat di sana-sini.
    Lingkaran-lingkarannya yang tersusun vertikal tampak kusam, menandakan usia panjang tanpa perawatan berarti.
    Tak jauh dari situ, ayunan besi menjadi saksi bisu betapa lama taman ini tidak tersentuh pembaruan.
    Rantainya bukan lagi rantai utuh, sebagian adalah tambalan kain dan tali yang sudah rapuh, diikat seadanya agar kursi ayunan tetap tergantung.
    Kursinya sendiri memudar, cat kuning dan biru bergantian menutupi besi yang telah tipis oleh karat.
    Ayunan itu bergeming, seolah tidak percaya diri lagi untuk menampung berat seorang anak.
    Di area tengah, jalur pedestrian dari conblock mengitari taman kecil ini.
    Sebagian batu permukaan sudah ditumbuhi lumut, menandakan lembap dan teduhnya tempat itu sepanjang hari.
    Beberapa pengunjung tampak memanfaatkan taman sekadar untuk beristirahat.
    Di antara suasana yang sunyi itu, Taman Bermain Anak Ciremai terasa seperti ruang publik yang masih bertahan berkat pepohonannya, bukan lagi karena fasilitas bermainnya.
    Salah seorang warga yang datang membawa anaknya bermain pagi itu, Untung (50), menuturkan bahwa taman sudah rusak lebih dari setahun lalu.
    Awalnya hanya cat yang mulai pudar kemudian lantai mulai ambles, hingga akhirnya ayunan benar-benar tidak bisa dipakai lagi.
    “Ada setahun lah lebih kali ya, tapi masih suka dipakai, ya seadanya aja,” ujar Untung saat ditemui, Kamis (4/12/2025).
    Ia mengatakan, warga yang punya anak kecil termasuk dirinya masih membawa anaknya ke taman ini, tetapi kini harus lebih berhati-hati.
    Jika dulu anak-anak leluasa bermain, sekarang mereka sering kali hanya bisa duduk atau bermain di bagian taman yang masih aman.
    “Kurang lengkap aja kali ya. Kalau buat anak-anak, yang ada-adanya aja dipakai. Kayak ini kan sebenarnya rusak-rusak (ayunan),” katanya sambil menunjuk ke salah satu rangka ayunan.
    Untung masih ingat masa ketika taman ini jauh lebih hidup.
    Pada pagi hari, anak-anak berlarian, sementara warga dewasa berolahraga ringan atau sekadar berbincang.
    Menjelang sore, suara tawa anak-anak memenuhi udara ketika matahari mulai turun.
    “Dulu ya rame. Pagi sore pasti banyak yang main,” ujarnya.
    Masalah lain sempat muncul ketika rumput dibiarkan tumbuh tinggi.
    Kondisi itu memicu keberadaan nyamuk dalam jumlah lebih banyak dari biasanya.
    Meski kini rumput sudah dipangkas, warga tetap mengingat masa itu sebagai tanda betapa kurang terawatnya area ini.
    “Iya kalau banyak nyamuk ya, emang waktu itu juga sih udah banyak. Tadinya rumput-rumputnya pada tinggi,” kata Untung.
    Selain masalah fasilitas, taman ini juga mengalami perubahan fungsi yang tidak positif.
    Seiring kurangnya perawatan dan minimnya penerangan di malam hari, taman sering dijadikan tempat nongkrong remaja.
    Untung yang bekerja dengan sistem shift kerap melewati taman pada malam hari sepulang kerja.
    Dari pengalamannya, ia sering melihat beberapa anak muda berkumpul di sudut taman.
    “Nah itu suka, anak-anak suka kadang-kadang buat nongkrong ya. Kalau pulang malam gitu lihat, banyak orang gitu, kayak ngerokok gitu-gitu,” ujar dia.
    Ia tidak mengatakan hal itu sebagai masalah besar, tetapi mengakui bahwa kondisi tersebut membuat sebagian warga merasa waswas.
    Terlebih ketika ada anak kecil atau ibu-ibu yang harus melewati area itu pada malam hari.
    Darmadi (47), warga lainnya yang sudah tinggal sejak 2010, mengatakan hal serupa. Dalam kesehariannya, ia hampir selalu melewati taman, entah pagi saat berangkat kerja atau sore ketika menemani anak-anak bermain.
    Baginya, perubahan wajah taman kini sangat jelas dibandingkan masa ketika tempat itu masih terawat.
    “Beda lah, kadang ada aja anak nongkrong sambil ngerokok. Nggak tiap hari, cuma sering keliatan kalau saya pulang malam,” kata dia.
    Darmadi juga mengatakan bahwa
    kondisi taman
    yang mulai rusak membuat anak-anak tidak lagi bisa bermain bebas.
    Akibatnya, sebagian memilih bermain di jalan atau berpindah ke taman lain yang kondisinya lebih baik.
    “Sekarang mereka main seadanya aja. Karena fasilitasnya banyak yang nggak lengkap. Kadang malah main di jalan,” ujarnya.
    Meski kondisinya menurun, warga tidak pernah kehilangan harapan. Ribuan langkah dan suara warga sudah akrab dengan taman kecil itu.
    Sebagai ruang publik yang berada di tengah permukiman, keberadaannya dianggap penting, bukan hanya sebagai tempat bermain, tetapi juga ruang interaksi sosial warga.
    Untung berharap pemerintah setempat dapat memberi perhatian lebih pada taman-taman kecil seperti
    Taman Ciremai
    .
    Menurut dia, fasilitas sederhana saja sudah cukup, asal aman dan nyaman.
    “Ya mungkin lebih itu aja kali ya. Lebih diperbaiki aja ya fasilitasnya sama keamanannya kali ya kalau malam,” kata dia.
    Darmadi juga memiliki harapan serupa. Baginya, taman ini tidak perlu dibuat mewah.
    Cukup memastikan ayunan berfungsi, perosotan aman, bangku kokoh, dan penerangan terang.
    “Ayunannya dibenerin dulu. Itu yang paling dipakai anak-anak,” kata dia.
    Ia menilai taman kecil seperti ini sering luput dari perhatian, padahal justru menjadi ruang vital bagi warga sekitar.
    Anak-anak yang tinggal di permukiman sangat bergantung pada satu-satunya ruang terbuka di lingkungan mereka.
    “Penting banget, taman ini tuh tempat mereka gerak dan ketemu teman,” kata Darmadi.
    Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Devi Librianti, menegaskan bahwa taman tersebut tetap dirawat.
    “Sebenarnya taman tidak terbengkalai, ada petugas yang rutin membersihkan, ada pemeriksaan rutin namun beberapa part belum diganti,” kata Devi.
    Menurut dia, rutinitas kebersihan tetap berjalan setiap hari. Daun jatuh dibersihkan, sampah dikumpulkan, dan alat permainan diperiksa.
    Namun pemeriksaan bukan berarti semua kerusakan bisa langsung dibenahi.
    Devi mengatakan, taman-taman kecil seperti Ciremai biasanya mendapatkan pemeliharaan ringan.
    Jika ada bagian permainan yang patah, petugas bisa melakukan perbaikan cepat seperti pengelasan.
    “Untuk perbaikan mainan kalau patah bisa langsung dilas, tapi kalau ada part yang hilang kami harus mengusulkannya dulu di penganggaran karena kami tidak menyetok part,” ujarnya.
    Devi menjelaskan bahwa taman Ciremai sebenarnya sudah mendapatkan pembaruan, terakhir pada 2023.
    “Untuk fasilitas bermain anaknya terakhir diperbaharui tahun 2023,” kata dia.
    Namun pembaruan itu belum berlanjut ke revitalisasi besar.
    Rencana prioritas tahun ini tidak memasukkan taman Ciremai sebagai lokasi revitalisasi menyeluruh.
    “Taman ini belum masuk daftar prioritas untuk direvitalisasi, paling pemeliharaan alatnya saja,” ujar Devi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warung di Bogor yang Menjadi Pelabuhan Mahasiswa Saat Sumatera Berduka
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Warung di Bogor yang Menjadi Pelabuhan Mahasiswa Saat Sumatera Berduka Megapolitan 5 Desember 2025

    Warung di Bogor yang Menjadi Pelabuhan Mahasiswa Saat Sumatera Berduka
    Editor
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Sebuah warung mie di Kota Bogor, Jawa Barat menjadi tempat singgah bagi mahasiswa asal Aceh dan Sumatera yang terdampak bencana di kampung halaman mereka.
    Warung
    Mie Aceh Semeru
    di Jalan Cilandek, Bogor Barat itu menawarkan
    makanan gratis
    bagi para mahasiswa perantauan. Mereka dipersilakan memesan menu apa pun secara gratis.
    Bagi Rahmad, pemilik warung, langkah ini ia lakukan agar mahasiswa perantauan tetap mendapat dukungan di masa sulit.
    “Biasanya kan kalau terjadi musibah, kita hanya fokus ke korban yang berdampak langsung. Sedangkan korban-korban yang tidak secara langsung seperti anak-anak (mahasiswa perantauan) itu sering terlupakan, padahal mereka juga harus kita bantu,” ucap Rahmad, Kamis (4/12/2025).
    Rahmad menyebut banyak mahasiswa yang datang ke warungnya belum bisa menghubungi keluarga akibat akses komunikasi yang terputus.
    Kiriman uang dari kampung halaman pun terhambat, membuat kebutuhan kuliah dan makan sehari-hari menjadi beban tersendiri.
    “Mereka harus bertahan hidup di tempat perantauan. Sementara, mereka juga butuh biaya untuk kuliah dan makan,” tuturnya.
    Situasi itu juga mengingatkan Rahmad pada kondisi keluarganya di Aceh.
    “Saya ikut merasakan apa yang mereka alami. Rumah keluarga saya di Aceh juga hancur. Akses bantuan dan komunikasi terputus. Kebetulan saya punya rezeki lebih, jadi saya bantu sebisa mungkin. Sudah saatnya kita saling bantu membantu,” imbuh dia.
    Dalam empat hari berjalan, lebih dari 40 mahasiswa dari berbagai kampus di Bogor datang ke warung tersebut.
    Selain makan gratis, sebagian juga menerima bantuan sembako dan uang saku.
    “Ada yang rutin datang ke sini untuk makan. Nanti setelah makan kita berikan bantuan sembako sama donasi, uang saku lah untuk bantu-bantu,” sebutnya.
    Meskipun tidak membuka donasi, Rahmad mengatakan bantuan justru banyak berdatangan dari teman-temannya.
    “Sebenarnya, saya enggak buka donasi. Tapi justru malah banyak orang yang datang untuk kasih donasi. Jadi, saya hanya menerima donasi dari orang-orang yang saya kenal aja,” tambahnya.
    Rahmad memastikan kegiatan sosial ini akan terus berjalan hingga wilayah Aceh dan Sumatera kembali pulih.
    “Untuk makan gratis di Mie Aceh Semeru ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Selama belum kondusif, Mie Aceh Semeru ini menjadi rumah kedua bagi mereka. Silakan datang ke sini, makan sepuasnya, makan semaunya,” pungkas dia.
    (Reporter: Ramdhan Triyadi Bempah | Editor: Faieq Hidayat)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.