kab/kota: Blora

  • Dampak Wabah PMK Sangat Dirasakan Peternak Sapi di Blora, Harga Jual Jadi Anjlok

    Dampak Wabah PMK Sangat Dirasakan Peternak Sapi di Blora, Harga Jual Jadi Anjlok

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Dampak dari mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Blora sangat signifikan.

    Terutama pada anjloknya harga sapi. Penurunan harga jual sapi dinilai merugikan peternak.

    Hal itu seperti yang dirasakan oleh peternak sapi asal Desa Gedangdowo, Kecamatan Jepon, Sutikno.

    Sutikno mengatakan imbas kasus PMK harga jual sapi di Blora sangat menurun drastis.

    “Penurunannya bisa sampai Rp 2 juta sampai Rp 3 juta, apalagi kalau sudah terkena  PMK itu sudah nggak ada harganya,” jelasnya, Jumat (10/1/2025).

    Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang sapi asal Blora, Sutrisno (35).

    Sutrisno mengatakan sejak muncul wabah PMK, harga jual sapi anjlok. 

    “Harga jual jadi anjlok, misalnya sapi yang harusnya bisa terjual dengan harga Rp 16 juta, jadi hanya terjual Rp 14 juta. Jadi pengaruh PMK ini harga sapi jadi anjlok,” terangnya.

    Selain itu, saat ini Sutrisno juga khawatir untuk transaksi jual beli hewan di pasar hewan lantaran, takut sapi dagangannya terpapar PMK.

    Sementara itu, Petugas Kesehatan Hewan dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Sri Hartatik, mengatakan terus berupaya melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada peternak terkait pencegahan dan penanganan PMK.

    “Kita sarankan kepada peternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang, dan melakukan penyemprotan disinfektan kandang.”

    “Kemudian isolasi sapi yang sakit, atau sapi yang baru datang dari pasar. Selain itu, kita juga terus menggencarkan vaksinasi PMK ke sapi-sapi yang sehat,” jelasnya.

    Pihaknya mengimbau kepada peternak jika menemukan ternak bergejala PMK untuk segera melaporkannya ke petugas kesehatan hewan.

    “Kalau menemui gejala PMK pada ternak segera melaporkan ke petugas kesehatan hewan,” terangnya.

    Menurut Sri Hartatik, peternak juga bisa melakukan penanganan untuk sapi yang terjangkit PMK, secara mandiri.

    “Misal dengan pemberian vitamin, penyemprotan disinfektan di kandang, dan merawat sapi, jika sapi tidak mau makan karena mulut luka, peternak bisa menyuapi sapi,” paparnya.(Iqs)

  • Besok KPU Tetapkan Paslon Terpilih Pilkada Blora 2024, Tetap Dilaksanakan Meski 1 Paslon Tak Hadir

    Besok KPU Tetapkan Paslon Terpilih Pilkada Blora 2024, Tetap Dilaksanakan Meski 1 Paslon Tak Hadir

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Blora bakal menggelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Blora dalam Pemilihan tahun 2024, Kamis (9/1/2025) besok, pukul 08.00 WIB, di Gedung PKPRI Blora.

    Ketua KPU Blora, Widi Nurintan Ary Kurnianto, mengatakan, telah mengundang kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati yang berkontestasi di Pilkada 2024.

    Di antaranya, Paslon nomor urut 1, Arief Rohman dan Sri Setyorini. Kemudian juga Paslon nomor urut 2, Abu Nafi dan Andika Adikrishna Gunarjo.

    “Kedua Paslon sudah kami undang, terus tim pemenangan, parpol pengusul, juga kami undang semua,” katanya, kepada Tribunjateng, Rabu (8/1/2025).

    Lebih lanjut, Widi menyebut belum mengetahui apakah kedua Paslon bakal hadir dalam penetapan Paslon Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang digelar besok.

    “Kalau konfirmasi kehadiran nggak ada mas. Karena kamu juga nggak membuka konfirmasi kehadiran.”

    “Terpenting kewajiban kami KPU adalah mengundang semua Paslon. Dibuktikan dengan surat undangan yang telah kami kirimkan,” jelasnya.

    Kendati demikian, Widi menyampaikan andaikan salah satu Paslon atau kedua Paslon tidak hadir, penetapan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Blora terpilih akan tetap dilaksanakan.

    “Saat penetapan, jika kedua Paslon nggak hadir, ya nggakpapa. Jadi tidak mempengaruhi, karena tidak ada berkas yang ditandatangani oleh Paslon. Jadi akan tetap ditetapkan pemenangnya,” paparnya.

    Meskipun begitu, pihaknya tetap mengharapkan kedua Paslon hadir dalam kegiatan penetapan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Blora terpilih besok.

    “Ya pastinya kani mengharapkan Paslon hadir semua,” paparnya.

    Diketahui, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Blora, nomor urut 1, Arief Rohman dan Sri Setyorini, unggul perolehan suara di Pilkada Blora 2024, atas Paslon nomor urut 2, Abu Nafi dan Andika Adikrishna Gunarjo (Abdi).

    Paslon Arief Rohman dan Sri Setyorini memperoleh sebanyak 395.827 suara atau 83,75 persen. Sedangkan Paslon Abu Nafi dan Andika Adikrishna Gunarjo hanya memperoleh 76.795 suara atau 16,25 persen.(Iqs)

  • Parkir Elektronik di Pasar Rakyat Sido Makmur Blora Bakal Diterapkan Februari Mendatang 

    Parkir Elektronik di Pasar Rakyat Sido Makmur Blora Bakal Diterapkan Februari Mendatang 

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Dindagkop UKM) merencanakan penggunaan e-Parkir di Pasar Rakyat Sido Makmur, mulai Februari mendatang.

    Kepala Bidang (Kabid) Pasar, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Blora, Margo Yuwono, mengatakan, saat ini sistem e-Parkir di Pasar Sido Makmur masih dalam tahap penataan. 

    Margo menyebut sudah melakukan uji coba pada 2024 dan sudah memasang beberapa alat parkir baru.

    “Saat ini kami baru bisa menyiapkan regulasi yang berisi petunjuk dan penerapan e parkir Pasar Sido Makmur. Kami sudah membahas regulasi hukumnya dari Perda sudah dan Perbup yang baru dibahas bareng dengan bagian hukum. Paling lambat semoga saja Februari sudah beroperasi,” katanya, Rabu (8/1/2025).

    Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan, untuk pemberlakuan e-Parkir ini tetap melibatkan petugas parkir yang sudah ada. 

    Hanya saja, pengunjung pasar sudah tidak lagi memberikan uang untuk juru parkir sebagai imbalan. 

    “Jika sudah diberlakukan E parkir, pengunjung hanya membayar uang untuk retribusi parkir pasar saja di loket. Untuk petugas yang dibutuhkan itu asumsi awal kami sekitar 40 orang. Hanya saja saat ini kami menunggu pemenang dari rekanan ini,” terangnya.

    Margo menjelaskan, untuk awal waktu uji coba itu, hanya menggunakan dua pintu keluar dan dua pintu masuk. Namun, setelah itu dilakukan evaluasi dan penambahan alat e-Parkir. 

    “Kami tambah 3 alat parkir dengan anggaran Rp 200 juta. Sekarang ada empat pintu masuk dan tiga pintu keluar. Pintu masuk ditambah dua alat dan pintu keluar ditambah satu alat,” paparnya.(Iqs)

  • Cegah Warga Jadi Korban Penipuan Catut Program Makan Bergizi Gratis, Dandim Blora Kerahkan Babinsa 

    Cegah Warga Jadi Korban Penipuan Catut Program Makan Bergizi Gratis, Dandim Blora Kerahkan Babinsa 

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Kodim 0721/Blora mendukung program makan bergizi gratis di Kabupaten Blora.

    Kendati demikian, Dandim 0721 Blora, Letkol  Czi Yuli Hartanto, mengimbau masyarakat Blora untuk mewaspadai aksi penipuan yang mengatasnamakan program makan bergizi gratis.

    Oleh karena itu, untuk mencegah adanya korban penipuan yang mencatut program makan bergizi gratis, Yuli Hartanto mengerahkan seluruh Babinsa di Blora untuk meneruskan pesannya itu ke masyarakat.

    “Jadi para Babinsa saya tekankan supaya ikut mengimbau kepada masyarakat, bahwasannya Badan Gizi Nasional (BGN) hanya satu, kalau di daerah satu pintu melalui Dandim, dan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” katanya, Rabu (8/1/2025).

    Oleh karena itu, kata Yuli, apabila masyarakat menemui oknum yang mengatasnamakan utusan dari BGN, lalu menawarkan untuk menjadi mitra, agar segera ditolak.

    “Kalau masyarakat ragu, bisa langsung kroscek ke saya. Apalagi kalau oknum itu sampai meminta masyarakat untuk mengeluarkan sejumlah uang, seribu rupiah pun jangan,” paparnya.

    Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora, Artika Diannita, mengatakan untuk proses pendaftaran menjadi mitra BGN, guna menyukseskan program makan bergizi gratis, semuanya dilakukan secara online, yakni melalu website mitra.bgn.go.id.

    “Seleksi untuk menjadi mitra itu langsung dari pusat. Jika ingin menjadi mitra BGN itu, masyarakat bisa mendaftar di web resmi BGN. Proses seleksi dilakukan oleh pusat , dan diputuskan langsung oleh pusat, semuanya via online,” paparnya.(Iqs)

  • Ratusan Ternak di Blora Terpapar PMK, Vaksinasi Bisa Jadi Pilihan untuk Menekan Lonjakan Kasus

    Ratusan Ternak di Blora Terpapar PMK, Vaksinasi Bisa Jadi Pilihan untuk Menekan Lonjakan Kasus

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk ternak menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran virus PMK.

    Pasalnya, saat ini di Kabupaten Blora, berdasarkan data dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, ada 360 ekor sapi terpapar PMK, dan 25 ekor sapi mati.

    Ratusan ekor sapi yang terpapar PMK itu, data sejak awal Desember 2024, hingga 4 Januari 2025.

    Untuk mencegah melonjaknya kasus PMK di Blora, vaksinasi PMK untuk ternak sapi yang masih sehat bisa menjadi salah satu solusi. 

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan DP4 Blora, Rasmiyana, mengatakan tujuan dari vaksinasi itu untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.

    Oleh karena itu, vaksinasi PMK terhadap sapi-sapi atau ternak ruminansia yang masih sehat bisa membantu ternak tidak mudah terpapar PMK.

    “Jadi vaksin PMK ini, bertujuan agar ternak yang divaksin, bisa lebih kebal terhadap serangan virus PMK,” katanya, kepada Tribunjateng, Rabu (8/1/2025).

    Kendati demikian, kata Rasmiyana, penggunaan vaksin untuk membantu meningkatkan kekebalan ternak bersifat sementara. 

    “Secara teori atau secara ilmu kedokteran, memang vaksin itu tidak bisa melindungi ternak selamanya, jadi ada batas waktu tertentu.”

    “Jika tingkat kekebalannya sudah kembali rendah, maka perlu dilakukan vaksinasi lanjutan. Biasanya kalau sudah 6 bulan, itu perlu divaksin lagi ternaknya,” paparnya.

    Selain vaksinasi PMK, cara pencegahan lainnya yakni dengan menjaga kebersihan kandang, hingga penyemprotan disinfektan di area kandang.(Iqs)

     

  • 3000 Orang Jadi Sasaran Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis di Blora

    3000 Orang Jadi Sasaran Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis di Blora

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Penerima manfaat progam makan bergizi gratis di Blora sudah mulai dipetakan.

    Pasalnya, sampai saat ini jumlah dapur sehat yang ada di Blora baru ada satu, yang lokasinya berada di Jalan Bhayangkara atau tepatnya di sebelah barat Lapangan Kridosono Blora.

    Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora, Artika Diannita, mengatakan untuk sasaran penerima manfaat program makan bergizi gratis dipilih dari yang lokasinya dekat dengan dapur sehat.

    “Jadi sasaran penerima manfaat dari program makan bergizi gratis ini, yaitu yang lokasinya dekat dari dapur,” katanya, kepada Tribunjateng, Rabu (8/1/2025).

    Lebih lanjut, Artika menyampaikan ada beberapa kategori sasaran penerima manfaat program makan bergizi gratis.

    Di antaranya, Siswa-siswi mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMK. Kemudian ada juga balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

    “Untuk mendapatkan datanya itu kemarin sudah konfirmasi ke dinas pendidikan. Kemudian untuk penerima manfaat kategori ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, kami sudah berkoordinasi dengan puskesmas setempat,” jelasnya.

    Artika mengatakan total sasaran program makan bergizi gratis di Blora sebanyak 3.000 penerima manfaat.

    Ribuan penerima manfaat itu, ditentukan dari lokasi terdekat dari dapur sehat.

    Di antaranya, PAUD At-Taqwa, TK At-Taqwa, TK Kartika, SD Kedungjenar, SD Karangjati, SD Bangkle, SMP 6 Blora, SMK Negeri 2 Blora.

    “Kemudian ada juga dari balita, ibu menyusui, dan ibu hamil. Kita dapatkan datanya dari Puskesmas yang terdekat dari dapur sehat sini,” paparnya.

    Sebagai informasi, program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Blora batal dilaksanakan Senin, 6 Januari 2025, lalu.

    Pasalnya, berdasarkan jadwal dari Pemerintah, secara serentak program makan bergizi gratis bakal dilaksanakan mulai 6 Januari 2025.

    Namun, untuk Kabupaten Blora, ternyata belum siap untuk menerapkan program Makan Bergizi Gratis tersebut. 

    Sehingga, pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Blora rencananya diundur. SPPG Blora saat ini masih menunggu arahan dari Badan Gizi Nasional (BGN) terkait jadwal penerapan makan bergizi gratis di Blora.(Iqs)

     

  • Pemkot Jakpus tertibkan PKL dan ojek online di sepanjang Jalan Blora

    Pemkot Jakpus tertibkan PKL dan ojek online di sepanjang Jalan Blora

    kita melakukan penataan di sepanjang Jalan Blora mengarah ke stasiun karena terjadi kesemrawutan dengan adanya ojek online (ojol) parkir di pinggir jalan serta adanya PKL yang berdagang di trotoar

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan ojek online di sepanjang Jalan Blora, Menteng, Jakarta Pusat.

    Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Tumbur Parluhutan Purba menyebut hal ini merupakan bagian dari penataan yang dilakukan karena berada di kawasan Transit Oriented Development (TOD) stasiun kereta atau Moda Raya Terpadu (MRT) di Kecamatan Menteng.

    “Jadi kita melakukan penataan di sepanjang Jalan Blora mengarah ke stasiun karena terjadi kesemrawutan dengan adanya ojek online (ojol) parkir di pinggir jalan serta adanya PKL yang berdagang di trotoar,” kata Purba di Jakarta, Selasa.

    Pada penataan dan pembersihan tersebut, kata Purba, pihaknya mengerahkan 100 personel gabungan yang terdiri atas petugas Satpol PP, Suku Dinas Perhubungan, perangkat kecamatan dan kelurahan serta TNI/Polri.

    “Kita lakukan penindakan, kita berikan kartu kuning dan kita akan bawa ke prosedur tindak pidana ringan (tipiring), serta bagi ojol dan pemotor ditindak oleh Sudin Perhubungan,” ujar Purba.

    Menurut Purba, sudah disiapkan tempat parkir bagi sepeda motor dalam hal ini ojek online (ojol), namun karena terlalu banyak ojol sehingga parkir hingga ke jalan.

    Lalu, pihaknya juga menyiapkan petugas untuk berjaga menghalau PKL yang berjualan di trotoar memanfaatkan penumpang turun naik baik dari KAI dan MRT.

    “Masyarakat sudah kita berikan imbauan, serta kita berikan sosialisasi menggunakan pengeras suara, untuk tidak parkir ke jalan dan bagi PKL untuk tidak berdagang di trotoar,” ucap Purba.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Teknisi Tersengat Listrik Saat Pasang Instalasi Kabel Internet di Wiyung Surabaya, Jatuh dari Tangga

    Teknisi Tersengat Listrik Saat Pasang Instalasi Kabel Internet di Wiyung Surabaya, Jatuh dari Tangga

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Seorang teknisi kabel internet nyaris tewas tersengat listrik saat memasang instalasi kabel tiang internet milik perusahaannya di Jalan Raya Menganti Babatan, Babatan, Wiyung, Surabaya, pada Senin (6/1/2025). 

    Informasinya, korban laki-laki berinisial FC (25) warga asal Pilang, Randublatung, Blora, Jateng yang tinggal di Menganti, Sidoarjo. 

    Insiden tersebut terjadi saat korban dan beberapa temannya sedang memasang instalasi kabel internet sebuah tiang di bahu jalan tersebut, sekitar pukul 12.30 WIB. 

    Kapolsek Wiyung Polrestabes Surabaya Kompol Slamet Agus Sumbono mengatakan, korban tersengat listrik saat memasang instalasi kabel internet di tiang milik perusahaan, menggunakan pijakan tangga teleskopik. 

    Korban mengalami luka bakar pada tubuhnya, sekitar 40 persen. Lalu, tubuh korban terjatuh dari atas tiang dan terkapar di pinggir jalan. 

    Beberapa orang teman sesama teknisi berupaya menolong korban dengan membawanya ke RS Wiyung Sejahtera Surabaya. 

    Hingga Senin sore, lanjut Slamet mengungkapkan, korban masih menjalani perawatan medis di RS untuk memulihkan kondisi kesehatannya. 

    “Dia teknisi lagi pasang kabel di atas pakai tangga. Jam 12.30 kesetrum, lalu jatuh. Korban masih selamat cuma mengalami luka bakar 40 persen,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Senin (6/1/2025). 

    Sementara itu, saksi warga sekitar mengatakan, korban tak sadarkan diri karena tersengat listrik saat memasang kabel internet di tiang tersebut. Kemudian, korban dievakuasi ke RS Wiyung Sejahtera Surabaya. 

    “Korban satu orang yang dievakuasi ke RS,” ujar saksi yang enggan disebutkan namanya, saat dihubungi TribunJatim.com

  • Wabah PMK Kembali Terjadi di Blora, Berikut Gejala-gejala PMK yang Perlu Diketahui oleh Peternak 

    Wabah PMK Kembali Terjadi di Blora, Berikut Gejala-gejala PMK yang Perlu Diketahui oleh Peternak 

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali mewabah di beberapa daerah termasuk di Kabupaten Blora.

    Oleh karena itu, peternak diminta untuk mengenali gejala PMK, sekaligus cara penanganan ketika ternak terpapar PMK.

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Rasmiyana, menyampaikan peternak atau pedagang perlu mengenali gejala PMK.

    “Gejala ternak yang terkena PMK itu biasanya mengeluarkan air liur yang berlebih, sampai berbusa di mulutnya.”

    “Kemudian diikuti dengan suhu tubuh yang meningkat atau demam, di samping itu sapi tidak mau makan, kondisi tubuhnya juga lemas,” jelasnya, kepada Tribunjateng, Senin (6/1/2025).

    Suasana Pasar Pon Kabupaten Blora, Senin (6/1/2025). (Tribunjateng/M Iqbal Shukri)

    Lebih lanjut, menurutnya gejala PMK lainnya yakni kaki ternak pincang. Lantaran PMK menyerang mulut dan kuku ternak.

    “Kalau sampai parah ya biasanya sampai ada luka di lidah, dan di gusi ternaknya,” jelasnya.

    Rasmiyana meminta kepada peternak jika mengetahui terdapat gejala-gejala PMK pada ternaknya untuk segera melaporkannya ke petugas kesehatan hewan dibawah DP4 Blora.

    “Jika ternak bergejala PMK, segera laporkan ke petugas. Petugas nanti akan memberikan arahan dan juga akan memberikan pengobatan-pengobatan yang diperlukan.

    “Misalnya sapi demam, tidak mau makan, juga harus diberikan obat untuk menambah nafsu makan, dan mengurangi rasa sakitnya kalau sudah menunjukkan gejala luka-luka,” terangnya.

    Selain itu, kata Rasmiyana, peternak juga bisa melakukan perawatan secara rutin terhadap ternak yang terpapar PMK.

    “Seperti pemberian makanan yang cukup bergizi. Kalau pun jika ternak luka dan tidak mau makan, jadi minumnya harus diperkuat.”

    “Misalnya diberikan bahan empon-empon seperti kunir, jahe, direbus, kemudian dicampur gula. Setelah itu diberikan ke ternak. Cara itu bisa membantu pertahanan tubuh sapi,” paparnya.

    Rasmiyana juga menekankan agar peternak selalu menjaga kebersihan kandang, untuk mencegah penyebaran virus di kandang.

     “Kandang harus dijaga kebersihannya, bisa dilakukan penyemprotan disinfektan, untuk mengurangi penyebaran virus PMK,” paparnya. (Iqs)

  • Melihat Produksi Menu Makan Bergizi Gratis di Depok, Masak Ayam Filet dan Sayur Sejak Jam 3 Pagi – Halaman all

    Melihat Produksi Menu Makan Bergizi Gratis di Depok, Masak Ayam Filet dan Sayur Sejak Jam 3 Pagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Program pemberian makan bergizi gratis (MBG) serentak dilakukan di 26 provinsi di Indonesia, sejak Senin (6/1/2025). 

    Program MBG juga aakan diterima di Kota Depok, Jawa Barat pada Senin (6/1/2025).

    Sekitar 18 ribu porsi yang diproduksi oleh enam Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di hari pertama.

    Proses memasak dan mengemas menu MKG ini diawasi langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjamin kualitasnya.

    Tribunnews.com Network melihat langsung  ke Dapur SPPG Cilangkap, Tapos.

    Ddi dapur ini terlihat proses produksi sudah bersiap sejak diniharu. 

    Petugas mulai menyiapkan menu MKG sekira pukul 03.00 WIB.

    Di hari pertama program MKG, Dapur SPPG Cilangkap memasak menu ayam fillet, sayur wortel buncis, tahu, dan tambahan buah jeruk.

    Tribunnews.com Network melihat langsung  ke Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cilangkap, Tapos tempat produksi menu makan bergizi grati

    Dandim 0508/Depok, Kolonel (INF) Iman Widhiarto menjelaskan, Dapur SPPG Cilangkap memproduksi 3 ribu porsi menu MKG.

    “Real kita sudah melaksanakan persiapan beberapa hari, kemudian finishing terakhir kemarin, hingga malam ini kita sudah mulai memasak,” kata Iman di lokasi.

    “Target setiap SPPG itu akan serving, menyediakan sekitar 3 ribu porsi makanan, jadi kalau hari ini beroperasional di Kota Depok ada 6 SPPG Jadi sekitar 18 ribu porsi,” sambungnya.

    Nantinya, puluhan ribu porsi menu MKG akan disalurkan ke sejumlah sekolah mulai tingkat TK, SD, SMP, dan SMA sederajat di wilayah Kota Depok. 

    MBG Perdana Sasar 3 Juta Siswa

    Program makan bergizi gratis (MBG) akan dimulai pelaksanaannya pada Senin (6/1/2025) senilai Rp 10.000 per anak. 

    Menurut Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Dedek Prayudi, ada sekitar 3,2 juta-3,3 juta siswa yang akan menerima manfaat MBG saat kick off program tersebut.

    “Jadi kita targetkan kurang lebih ada 3,2 juta atau 3,3 juta lah yang akan menerima manfaat makan bergizi gratis ketika kick off nanti tanggal 6 Januari,” ujar Dedek dilansir siaran Kompas TV, Sabtu (4/1/2024).

    Ia menjelaskan, nantinya akan ada sekitar 1.000 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang di berbagai daerah di Indonesia yang siap untuk melaksanakan MBG.

    Dalam sehari, satu SPPG akan bertanggungjawab memberikan makanan sebanyak 3.000-3.500 porsi.

    Terpisah, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati mengatakan, lebih dari 3 juta penerima makan bergizi gratis (MBG) itu merupakan target penerima manfaat pada Januari hingga Maret 2025.

    Di dalamnya akan nanti termasuk ibu hamil dan balita yang akan menerima MBG.

    Jumlah penerima makan bergizi gratis (MBG) akan ditingkatkan bertahap. 

    “Nantinya pada April-Juni penerima manfaat MBG akan bertambah menjadi 6 juta. Lalu, Juli-Agustus akan bertambah lagi jadi sekitar 15 juta penerima,” tutur Adita.

    Badan Gizi Nasional (BGN) melaksanakan uji coba program pemberian makan siang bergizi gratis di 47 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). (Dok. Humas BGN)

    “Targetnya pada 2025 ini sekitar 40 persen penerima manfaat dari MBG bisa terpenuhi,” lanjutnya.

    Adapun jumlah total penerima manfaat MBG yakni 82 juta orang.

    Program makan bergizi gratis (MBG) sendiri rencananya akan berjalan selama lima tahun hingga 2029.

    Sementara itu, untuk pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) selama 2025, pemerintah sudah menyiapkan dana sebesar Rp 71 triliun.

    Lebih lanjut Adita menjelaskan, program MBG akan langsung diberikan setiap hari selama hari masuk sekolah.

    Setiap harinya siswa sekolah akan dapat makanan senilai Rp 10.000.

    Nilai tersebut juga di luar unsur produksi dan jasa MBG.

     “Untuk menu bisa disesuaikan dengan daerah masing-masing. Sesuai situasi daerah setempat,” kata Adita.

    Ia mengungkapkan, pemberian makanan dilakukan di jam sekolah menurut tingkat satuan pendidikan, yakni mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), TK, SD, SMP dan SMA.

    “Kalau MBG kan memang tiap hari ya di jam-jam sekolah. Jadi setiap hari akan ada makan bergizi gratis,” kata Adita.

    Adita merinci untuk PAUD dan TK, makanan akan diberikan di pagi hari karena jam sekolah yang terbatas tidak sampai siang hari.

    Lalu untuk siswa SD makanan akan diberikan sebelum pukul 12.00 waktu setempat.

     “Sementara kalau SMP dan SMA itu di jam makan siang. Ini juga sesuai dengan beberapa uji coba yang sudah dilakukan oleh pemerintah,” katanya.
     

     Sebaran Dapur Pembagian Makanan

    Berdasarkan data yang dibagikan, 190 titik dapur SPPG yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia. 

    Adapun, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah titik lokasi SPPG terbanyak dengan total 57 titik lokasi SPPG yang dioperasikan. 

    Dapur itu bekerja sama dengan satuan koperasi, yayasan, hingga perusahaan perseroan terbatas.

    Uji coba program makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri Kedung Babak 1, Bogor. (Tribunnews/Reza Deni)

    Berikut daftar lengkap jumlah titik dapur SPPG di setiap kecamatan dari setiap provinsi yang terdaftar dalam dokumen yang dibagikan. 

    1. Aceh; 1 titik di Kecamatan Johan Pahlawan, 1 titik di Kecamatan Tapak Tuan, 1 titik di Kecamatan Bebesen, 1 titik di Kecamatan Babussalam, 1 titik di Kecamatan Peureulak, 1 titik di Kecamatan Ulee Kareng.

    2. Bali; 1 titik di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

    3. Banten; 1 titik di Kecamatan Pamulang, 1 titik di Kecamatan Pamulang Timur, 1 titik di Kecamatan Serpong.

    4. DI Yogyakarta; 1 titik di Kecamatan Banguntapan, 1 titik di Kecamatan Wonosari, 1 titik di Kecamatan Kalasan.

    5. DKI Jakarta; 1 titik di Kecamatan Mampang Prapatan, 1 titik di Kecamatan Kebayoran Lama, 2 titik di Kecamatan Pancoran, 1 titik di Kecamatan Duren Sawit.

    6.  Gorontalo;  1 titik di Kota Tengah.

    7. Jawa Barat; 1 titik di Kecamatan Bojong Soang, 1 titik di Kecamatan Cicalengka, 1 titik di Kecamatan Ciparay, 1 titik di Kecamatan Nagreg, 1 titik di Rancaekek, 1 titik di Kecamatan Batujajar, 1 titik di Kecamatan Cibitung, 1 titik di Pebayuran, 1 titik di Kecamatan Babakan Madang, 1 titik di Kecamatan Caringin, 1 titik di Kecamatan Banjarsari, 1 titik di Kecamatan Cugenang, 1 titik di Kecamatan Cikelet, 2 titik di Kecamatan Garut Kota, 1 titik di Kecamatan Sukawening, 2 titik di Kecamatan Tarogong Kidul, 1 titik di Kecamatan Karawang Barat, 1 titik di Kecamatan Cikampek, 2 titik di Kecamatan Majalengka, 2 titik di Cijulang, 1 titik di Kecamatan Pangandaran, 1 titik di Kecamatan Purwakarta, 1 titik di Purwakarta, 1 titik di Kecamatan Kalijati, 1 titik di Kecamatan Pegaden, 1 titik di Kecamatan Pegaden Barat, 1 titik di Kecamatan Purwadadi, 1 titik di Subang, 1 titik di Kecamatan Ciracap, 1 titik di Warungkiara, 1 titik di Kecamatan Rajapolah, 1 titik di Kecamatan Singaparna, 2 titik di Kecamatan Cicendo, 1 titik di Kecamatan Sukajadi, 2 titik di Kecamatan Bekasi Barat, 1 titik di Kecamatan Bekasi Selatan, 1 titik di Kecamatan Jatiasih, 1 titik di Kecamatan Tambun Selatan, 1 titik di Kecamatan Bogor Barat, 1 titik di Kecamatan Bogor Timur, 1 titik di Kecamatan Tanah Sareal, 1 titik di Tanah Sareal, 1 titik di Kecamatan Cimahi Utara, 1 titik di Kecamatan Kesambi, 1 titik di Kecamatan Sawangan, 5 titik di Kecamatan Tapos, 1 titik di Tapos, 1 titik di Kecamatan Cibeureum, 1 titik di Tawang.

    8. Jawa Tengah; 1 titik di Kecamatan Purwokerto Timur, 1 titik di Kandeman, 1 titik di Blora (Blora kota), 1 titik di Kecamatan Kebon Bimo, 4 titik di Kecamatan Ngemplak, 1 titik di Kecamatan Ketanggungan, 1 titik di Songgom, 1 titik di Cilacap Tengah, 1 titik di Kecamatan Jepara, 1 titik di Kecamatan Kalinyamatan, 1 titik di Gondangrejo, 1 titik di Kecamatan Colomadu, 1 titik di Kendal, 1 titik di Kecamatan Karangdowo, 1 titik di Kecamatan Mejobo, 1 titik di Margorejo, 1 titik di Wonopringgo, 1 titik di Pemalang, 1 titik di Kemangkon, 1 titik di Kecamatan Kemiri, 1 titik di Kecamatan Pituruh, 1 titik di Sragen, 1 titik di Kecamatan Baki, 1 titik di Sukoharjo, 1 titik di Slawi, 1 titik di Temanggung, 1 titik di Kecamatan Sidoarjo, 1 titik di Kecamatan Wonogiri, 1 titik di Kecamatan Kejajar, 1 titik di Magelang Selatan, 2 titik di Kecamatan Banyumanik, 1 titik di Kecamatan Ngaliyan, 1 titik di Kecamatan Semarang Utara, 1 titik di Tembalang, 1 titik di Jebres, 1 titik di Kecamatan Laweyan.

    9. Jawa Timur; 1 titik di Bangkalan, 1 titik di Kecamatan Modung, 1 titik di Rogojampi, 1 titik di Kecamatan Bojonegoro, 1 titik di Bondowoso, 1 titik di Kecamatan Grujugan, 1 titik di Patrang, 1 titik di Kecamatan Jombang, 1 titik di Kecamatan Lamongan, 1 titik di Kecamatan Paciran, 1 titik di Magetan, 3 titik di Kecamatan Bululawang,  1 titik di Kepanjen, 1 titik di Kecamatan Pacet, 1 titik di Ngawi, 1 titik di Pacitan, 1 titik di Pademawu, 1 titik di Ponorogo, 1 titik di Kecamatan Pejarakan, 1 titik di Candi, 1 titik di Kecamatan Sidokare, 1 titik di Situbondo,  1 titik di Kota Sumenep, 1 titik di Kalidawir, 1 titik di Kecamatan Kedungwaru, 1 titik di Manguharjo, 1 titik di Wonoasih, 1 titik di Kecamatan Wonocolo.

    10. Kalimantan Selatan; 1 titik di Kecamatan Banjarmasin Selatan, 1 titik di Kecamatan Banjarmasin Utara.

    11. Kalimantan Timur; 1 titik di Kecamatan Tenggarong.

    12. Kalimantan Utara; 1 titik di Kecamatan Nunukan Selatan.

    13. Kepulauan Riau; 1 titik di Kecamatan Bintan Timur, 1 titik di Kecamatan Tebing, 1 titik di Kecamatan Bunguran Timur, 1 titik di Kecamatan Batam Kota, 2 titik di Kecamatan Bengkong, 1 titik di Kecamatan Sagulung, 1 titik di Kecamatan Bukit Bestari.

    14. Lampung; 1 titik di Kecamatan Kalirejo, 1 titik di Kecamatan Pringsewu, 1 titik di Kecamatan Baradatu, 1 titik di Kecamatan Blambangan Umpu.

    15. Maluku; 2 titik di Kecamatan Teluk Ambon.

    16. Maluku Utara; 1 titik di Kecamatan Ternate Tengah, 1 tiitk di Pulau Ternate.

    17. Nusa Tenggara Timur; 1 titik di Kecamatan Kupang Tengah.

    18. Papua Barat; 1 titik di Ransiki, 1 titik di Manokwari Barat.

    19. Papua Selatan; 1 titik di Merauke.

    20. Riau; 1 titik di Kecamatan Bathin Solapan, 1 tiitk di Kecamatan Mandau, 1 titik di Kecamatan Tualang.

    21. Sulawesi Barat; 1 titik di Kecamatan Simboro.

    22. Sulawesi Selatan; 1 titik di Kecamatan Barru, 1 titik di Kecamatan Ujungbulu, 1 titik di Kecamatan Binamu, 1 titik di Kecamatan Mandai, 1 titik di Kecamatan Lalabata, 1 titik di Kecamatan Bringkanaya, 1 titik di Kecamatan Mamajang, 1 titik di Kecamatan Manggala

    23. Sulawesi Tenggara; 1 titik di Kecamatan Unaaha, 1 titik di Mandonga.

    24. Sulawesi Utara; 1 titik di Kecamatan Langoan Utara.

    25. Sumatera Barat; 1 titik di Kecamatan Pariaman Tengah.

    26. Sumatera Utara; 1 titik di Kecamatan Medan Timur.

    (WartaKotalive.com/M. Rifqi Ibnumasy) (Tribunnews.com/Kompas.com)