kab/kota: Blora

  • Bentrokan Pemuda Pancaila dan GRIB di Blora Berakhir Damai, Bupati Minta Maaf – Halaman all

    Bentrokan Pemuda Pancaila dan GRIB di Blora Berakhir Damai, Bupati Minta Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi bentrokan antara ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) di Blora, Jawa Tengah.

    Bentrokan terjadi di dua lokasi, yakni Perempatan Karangjati dan Kecamatan Kunduran, Selasa (14/1/2025).

    12 orang pun luka-luka akibat bentrokan ini.

    Bupati Blora, Arief Rohman pun turun tangan dengan memanggil Ketua PP Blora, Munaji dan Ketua GRIB Jaya Blora, Sugiyanto.

    Keduanya akhirnya menandatangani pernyataan damai yang disaksikan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Rabu (15/1/2024),

    “Pada kesempatan ini kita menyaksikan berdua dari PP dan GRIB untuk membuat surat pernyataan yang akan ditandatangani berdua untuk perdamaian Blora, disaksikan Forkopimda,” ungkap Arief, dikutip dari Kompas.com.

    Sementara itu, Munaji atau biasa disapa Mbah Mun menegaskan pihaknya siap untuk berdamai dengan GRIB Jaya Blora.

    “Salam Pancasila, saya Mbah Mun selaku ketua Pemuda Pancasila Blora untuk kejadian kemarin itu kita jadikan kejadian yang pertama dan terakhir. Yang penting mulai detik ini setelah kesepakatan kita buat antara saya selaku ketua PP Blora dan ketua GRIB,” ujarnya.

    Ia pun berkomitmen untuk menciptakan situasi yang kondusif di wilayahnya.

    Sementara itu, Sugiyanto menyambut baik kesepakatan damai ini.

    “Saya menyambut baik, iktikad baik Mbah Mun,”

    “Saya terima kita bekerja sama yang baik. Kita lupakan kejadian yang kemarin. Kita ciptakan Blora ini sejuk, indah, dan damai. Saya tidak banyak kata, cukup itu saja, terima kasih,” jelasnya.

    Arief Rohman selaku Bupati Blora pun menyesalkan kejadian bentrokan kedua ormas ini.

    “Tentunya kita prihatin dan menyesalkan kejadian kemarin, kita ingin Blora ini aman dan kondusif,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).

    Mengutip TribunJateng.com, Arief Rohman pun meminta maaf atas kejadian bentrokan ini.

    “Tentunya saya mohon maaf, atas kejadian kemarin, yang mana Blora ini terkenal aman dan kondusif,” jelasnya.

    Sebelumnya, pihak Polres Blora telah meringkus belasan terduga pelaku yang terlibat bentrokan.

    Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto menuturkan, ada 19 orang yang diamankan.

    “Sampai saat ini ada 19 terduga pelaku yang kami amankan, dan saat ini masih dalam pemeriksaan,” katanya, saat konferensi pers di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025).

    Ia menuturkan, sejumlah benda digunakan dalambentrokan ini.

    “Kalau yang bawa sajam, kami belum mendapatkan informasi,”

    “Tetapi ada yang menggunakan kayu, batu, yang digunakan untuk sebagai alat bentrok,” terangnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sesalkan Bentrokan Ormas PP dan GRIB Jaya, Bupati Blora Arief Rohman Minta Maaf

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, M Iqbal Shukri)(Kompas.com, Aria Rusta Yuli Pradana)

  • Bentrokan Pemuda Pancaila dan GRIB di Blora Berakhir Damai, Bupati Minta Maaf – Halaman all

    Pemuda Pancasila Blora Kritik Bakesbangpol SKT GRIB Keluar Hanya Perlu Waktu 3 Bulan: PP 2 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BLORA – Pemuda Pancasila (PP) Blora, Jawa Tengah menyampaikan kritik kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) yang mengeluarkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) untuk Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.

    Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Blora, Munaji menilai Bakesbangpol Blora terlalu mudah mengeluarkan SKT.

    “Kesbangpol terlalu mudah mengeluarkan SKT-nya, baru dua sampai tiga bulan, kok sudah dikeluarkan SKT-nya,” katanya, saat dihubungi sebelum adanya mediasi di Pendopo Kabupaten Blora, Rabu (15/1/2025) pagi.

    Lebih lanjut, Munaji membandingkan dengan Ormas PP Blora yang harus menunggu SKT selama dua tahun.

    “PP itu dua tahun mas, baru mendapatkan SKT, itu pun ormas sosial harus diterapkan dulu di masyarakat, nggak asal mengeluarkan SKT,” katanya.

    Sebelumnya diberitakan, Organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila Blora menggeruduk kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang berada di wilayah Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Senin (13/1/2025) sore.

    Berdasarkan pantauan Tribunjateng, Ormas PP datang dengan membawa beberapa mobil dan truk. 

    Kedatangan Ormas Pemuda Pancasila itu dalam rangka menolak adanya Ormas GRIB Jaya di Blora.

    Bahkan personel polisi juga tampak berjaga-jaga di area Markas GRIB Jaya, agar tidak terjadi bentrokan antar ormas. Sekaligus agar arus di sekitar lalulintas tidak terganggu.

    Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila, Munaji mengatakan pihaknya tidak suka adanya GRIB di Kabupaten Blora.

    “Perlu diingat yang saya sampaikan, bahwa Pemuda Pancasila dan masyarakat tidak suka hadirnya GRIB di Blora. Kalau ada pasti akan berurusan dengan kita,” jelasnya, Senin (13/1/2025).

    Munaji menilai bahwa keberadaan ormas GRIB Jaya masih ilegal. Dia mengatakan bahwa banyak anggota GRIB Jaya meresahkan masyarakat. 

    “Kalau mau kepingen jadi organisasi di Blora, izin legalitas harus dipenuhi dulu. Jangan menjadi preman atau bangsat seperti itu. Itu saya sampaikan. Ini Blora bukan Timur Timur. Kalau menjadi organisasi tolong kepentingan masyarakat diutamakan, jangan kepentingan perut sendiri,” ujarnya.

    Munaji menegaskan bahwa dia menolak adanya GRIB Jaya di Blora. Dia juga mengancam kalau ada GRIB Jaya akan berurusan dengan ormas Pemuda Pancasila.

    “Sekali lagi pesan saya, jangan ada GRIB keluar Blora. Kalau keluar saya sikat, urusan dengan Pemuda Pancasila. Ini Blora mas, tidak sekonyong konyong koder.”

    “Kita juga ucapkan terimakasih kepada jajaran TNI dan Polri, sehingga kegiatan ini bisa kondusif, kita juga tidak akan terjadinya anarkis, tidak akan terjadi di sini. Jangan ada berdirinya grib di Kabupaten Blora ini. Itu yang kita minta,” tambahnya.

    Pihak Pemuda Pancasila mengaku bakal mendatangi Polres Blora untuk melaporkan hal tersebut. 

    Lebih lanjut, Munaji juga menduga bahwa Ketua GRIB Jaya Blora menjadi mafia pupuk bersubsidi.

    “Bahwa calon Ketua GRIB menjadi biang kerok pupuk subsidi di Blora. Sarang pupuk subsidi di Kabupaten Blora. Kalau di dalam kita masuki, arak miras banyak di dalam. Biangkerok pupuk subsidi adalah calon Ketua GRIB sendiri. Jangan biarkan preman berkeliaran di Blora,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua DPC GRIB Jaya Blora, Sugiyanto membantah soal legalitas GRIB Jaya. Menurutnya ormas yang ia pimpin di Blora sudah legal.

    “Ya kalau menurut saya pribadi saya nggak tahu kok, jelas legalitas saya juga jelas. Lha mau dibubarkan atas dasar apa? Ini kan sebuah organisasi sudah jelas, ilegal jelas, jelas semuanya. Bahkan kita diakui secara nasional,” jelasnya.

    Sugiyanto menambahkan, ormas dengan ketua umum Herchules ini, Blora sudah ada sekitar 750 anggota. Di Blora ormas GRIB Jaya baru ada sekitar 3 bulan.

    Sugiyanto merasa heran dengan ormas Pemuda Pancasila yang tidak ingin GRIB Jaya berada di Blora. Dia juga tidak terpancing atas kedatangan ormas Pemuda Pancasila.

    “Visi misi dari sana (Pemuda Pancasila) untuk ke sini saya juga tidak tahu. Mau membubarkan dasarnya apa saya juga ndak tahu. Makanya anggota ya cilent cilent aja. Jadi untuk anggota saya sementara tidak akan terpancing itu. Karena itu hanya membuat keributan saja. (Legalitas) Resmi mas semuanya 100 persen sudah ada,” jelasnya.

    Dia juga membantah dianggap sebagai mafia pupuk subsidi. Dia meminta bukti ketika dituduh menjadi mafia pupuk. Dia mengaku hanya berjualan pupuk non-subsidi.

    “Memang saya jual pupuk non-subsidi kok. Memang saya jual pupuk, kan dia gak tahu. Lha apa bisa membuktikan kalau saya itu mafia pupuk, dari mana? Tolong lah ada bukti satupun, memang saya ndak kok,” paparnya.(Iqs)

    Penulis: M Iqbal Shukri

     

  • Bentrok Ormas Pemuda Pancasila vs GRIB Jaya di Blora: Ada Korban Luka, Mobil Loreng & 3 Motor Rusak – Halaman all

    Bentrok Ormas Pemuda Pancasila vs GRIB Jaya di Blora: Ada Korban Luka, Mobil Loreng & 3 Motor Rusak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bentrokan yang melibatkan organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya terjadi di perempatan traffic light di  Kelurahan Karangjati, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Selasa (14/1/2025).

    Dikutip dari Tribun Jateng, bentrokan bermula ketika mobil loreng yang dikendarai anggota Pemuda Pancasila melaju dan berhenti di traffic light perempatan Kelurahan Karangjati.

    Lalu, di saat yang bersamaan, mobil tersebut langsung diadang oleh anggota GRIB Jaya.

    “Kayaknya mobil Pemuda Pancasila dari arah utara berhenti di bangjo (traffic light) karena lampu merah, kebetulan kepergok sama kelompoknya GRIB dari selatan, terus dimassa,” kata Ketua RT setempat, Sigit, Selasa.

    Saat mobil diadang, Sigit mengatakan satu anggota Pemuda Pancasila langsung dikeroyok oleh anggota GRIB.

    Akibatnya, kata Sigit, korban mengalami luka di kepalanya akibat dihantam batu.

    “Ndelalah (Kebetulan) ada satu (anggota PP) yang tidak bisa lari, dimassa (dihajar), dihantam batu kepalanya, terus dia terkapar di trotoar situ, saya kasihan, saya amankan di teras,” jelasnya.

    Sigit juga mengatakan adanya ancaman dari anggota GRIB agar korban melepas atribut Pemuda Pancasila jika tidak ingin dihabisi.

    “Ada salah satu kelompoknya GRIB datang minta supaya pemuda tadi melepas atribut Pemuda Pancasila, jaket e dilepas. Akhirna dilepas terus saya suruh sembunyi di belakang. Di perjalanan darah itu kececeran,” terangnya.

    Setelah insiden tersebut, beberapa orang yang mengalami luka dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

    Selain korban luka, mobil Pemuda Pancasila bernomor polisi B 1728 UZM juga mengalami kerusakan.

    Berdasarkan pantauan Tribun Jateng, seluruh kaca mobil tersebut pecah.

    Adapun diduga mobil tersebut milik ormas Pemuda Pancasila cabang Kabupaten Rembang. Selain itu adapula tiga sepeda motor di lokasi juga mengalami kerusakan.

    Pengrusakan dan Penganiayaan Dilakukan GRIB Jaya Luar Blora

    Masih dikutip dari Tribun Jateng, Ketua DPC GRIB Jaya Blora, Sugiyanto, mengatakan pengrusakan bukan dilakukan oleh anggota GRIB Jaya yang dipimpinnya.

    Dia mengklaim anggota GRIB Jaya itu justru diadang terlebih dahulu oleh anggota Pemuda Pancasila.

    Namun, anggota GRIB Jaya terlebih dahulu menghajar anggota Pemuda Pancasila.

    “Iya (anggota GRIB). Ini kan mau pulang diadang. Ini tadi dari Blora sudah di-rembug (didiskusikan). Yang penting pulang dengan damai, ya sudah pulang.”

    “Diaadang sama PP Rembang makanya langsung dihancurkan itu. Polisi tahu itu, kita dari Kudus itu tidak semena-mena, dihadang langsung dihabisin itu,” kata Sugiyanto, Selasa.

    Polisi Masih Lakukan Penyelidikan

    Di sisi lain, polisi masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan informasi terkait peristiwa tersebut.

    “Untuk sementara rekan-rekan kami masih mengumpulkan informasi yang masuk dari masyarakat, kemudian untuk kejadian di beberapa titik masih dalam tahap penyelidikan.

    “Apabila sudah ada titik terang terkait kejadian tersebut, kami akan secepatnya memberikan informasi ke awak media,” kata Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, Selasa malam.

    Pemuda Pancasila Sempat Tolak Keberadaan GRIB Jaya di Blora

    Suasana Ormas Pemuda Pancasila saat menggeruduk markas Ormas GRIB Blora, Senin (13/1/2025).

    Sebelum insiden terjadi, Pemuda Pancasila sempat menggeruduk kantor DPC GRIB Jaya di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, pada Senin (13/1/2025).

    Adapun kedatangan rombongan Pemuda Pancasila tersebut untuk menolak adanya GRIB Jaya di Blora.

    Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila, Munaji, mengatakan pihaknya tidak suka adanya GRIB di Kabupaten Blora.

    “Perlu diingat yang saya sampaikan, bahwa Pemuda Pancasila dan masyarakat tidak suka hadirnya GRIB di Blora. Kalau ada pasti akan berurusan dengan kita,” jelasnya, Senin (13/1/2025).

    Munaji menilai keberadaan ormas GRIB Jaya masih ilegal. Dia mengatakan banyak anggota GRIB Jaya meresahkan masyarakat. 

    “Kalau mau kepengin jadi organisasi di Blora, izin legalitas harus dipenuhi dulu. Jangan menjadi preman atau seperti itu. Itu saya sampaikan.”

    “Kalau menjadi organisasi tolong kepentingan masyarakat diutamakan, jangan kepentingan perut sendiri,” ujarnya.

    Munaji menegaskan pihaknya menolak adanya GRIB Jaya di Blora. 

    “Sekali lagi pesan saya, jangan ada GRIB keluar Blora. Kalau keluar saya sikat, urusan dengan Pemuda Pancasila. Ini Blora mas, tidak sekonyong konyong koder.”

    “Kita juga ucapkan terima kasih kepada jajaran TNI dan Polri, sehingga kegiatan ini bisa kondusif, kita juga tidak akan terjadinya anarkis, tidak akan terjadi di sini.”

    “Jangan ada berdirinya GRIB di Kabupaten Blora ini. Itu yang kita minta,” tambahnya.

    Pihak Pemuda Pancasila mengaku bakal mendatangi Polres Blora untuk melaporkan hal tersebut. 

    Lebih lanjut, Munaji juga menduga Ketua GRIB Jaya Blora menjadi mafia pupuk bersubsidi.

    “Bahwa calon Ketua GRIB menjadi biang kerok pupuk subsidi di Blora. Sarang pupuk subsidi di Kabupaten Blora. Kalau di dalam kita masuki, arak miras banyak di dalam.”

    “Biangkerok pupuk subsidi adalah calon Ketua GRIB sendiri. Jangan biarkan preman berkeliaran di Blora,” jelasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul “Polisi Buka Suara Terkait Bentrokan Ormas Pemuda Pancasila dengan GRIB Jaya di Blora”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/M Iqbal Shukri)

  • Lansia Surabaya Ngaku Dibegal dan Dilempar ke Sungai ternyata Fiktif

    Lansia Surabaya Ngaku Dibegal dan Dilempar ke Sungai ternyata Fiktif

    Surabaya (beritajatim.com) – Lansia Surabaya yang viral mengaku menjadi korban begal dan dilempar ke sungai di Jalan Undaan Kulon pada Sabtu (11/01/2025) kemarin ternyata bukanlah korban kejahatan.

    Pria asal Blora, Jawa Tengah itu merangkai cerita menjadi korban pembegalan lantaran malu ditemukan warga tercebur di sungai.

    Kapolsek Genteng, AKP Grandika Indera Waspada mengatakan dari hasil pemeriksaan CCTV di lokasi, tidak nampak Suli (57) menjadi korban kejahatan begal. Ia nampak berjalan ke arah sungai lalu terpeleset dan masuk ke dalam.

    “Bahwa hasil analisa CCTV, pada hari Sabtu 11 Januari 2025 pukul 23.00 wib, pada titik TKP sesuai pengakuan pelapor, tidak terdapat peristiwa curas di jl. Undaan Surabaya,” kata Grandika, Selasa (14/01/2025).

    Setelah ditunjukan hasil kamera CCTV, Suli (57) mengakui bahwa ia bukan korban begal seperti pengakuan sebelumnya kepada media dan warga sekitar. Ia mengaku memiliki penyakit mata katarak sehingga pandangannya tidak begitu jelas apalagi saat malam hari.

    “Pelapor (Suli) seolah melihat jembatan kecil di sungai. Padahal tidak ada jembatan. Ketika melangkah ya terjatuh ke dalam sungai. Hal itu karena pelapor punya penyakit mata (katarak),” tuturnya.

    Sementara itu, Suli juga mengakui kesalahannya. Ia menceritakan saat itu ia sedang jalan di Undaan Kulon usai pulang kampung dari Blora, Jawa Tengah. Ia berangkat dari Blora menggunakan Kereta Api (KA) tujuan Stasiun Pasar Turi.

    Dari stasiun, Suli berjalan kaki menuju ke proyek tempat kerjanya di Mulyorejo. Saat di Jalan Undaan Kulon, ia menyeberang jalan dari barat ke timur. Takut tertabrak kendaraan, ia berinisiatif untuk berlari.

    “Saat itu hujan, jadi jalannya tidak kelihatan dan licin. Saya tak melihat sungai akhirnya jatuh,” ujar Suli.

    Beberapa menit tak sadarkan diri, ketika tersadar Suli lalu meminta tolong warga sekitar. Warga yang membantu mengira ia menjadi korban begal. Hal itu diperkuat dari pernyataannya yang menyebut jika baru saja dibegal.

    “Setelah laporan dan beritanya viral itu, saya baru sadar jika telah membuat gaduh warga Surabaya. Makanya saya ke Polsek untuk membuat klarifikasi. Untuk HP saya ada di desa, ketinggalan pak,” pungkasnya. (ang/ted)

  • Bentrok Berdarah Pemuda Pancasila dan Ormas GRIB Pecah di Blora, Ini Duduk Perkaranya

    Bentrok Berdarah Pemuda Pancasila dan Ormas GRIB Pecah di Blora, Ini Duduk Perkaranya

    Liputan6.com, Blora – Bentrokan antara organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila dengan GRIB (Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu) Jaya di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menyebabkan anggota dari kedua belah pihak luka-luka, Selasa sore (14/1/2024).

    Berdasarkan pantauan, bentrokan tersebut terjadi di Jalan Raya Blora – Rembang tepatnya area perempatan Karangjati Blora, atau di depan markas ormas Pemuda Pancasila. Tampak kendaraan milik Pemuda Pancasila kondisinya rusak parah.

    “Tadi diisi 7 atau 8 orang dari Ormas Pemuda Pancasila, kondisinya luka-luka sudah dibawa ke RS,” kata salah satu anggota Polres Blora saat ditanya Liputan6.com di lokasi kejadian.

    Anggota ormas Pemuda Pancasila disebut kalah jumlah dengan anggota ormas GRIB Jaya saat terjadi bentrokan di lokasi setempat.

    “Tidak ada yang mati, tapi do moncrot (berdarah) di bagian muka karena dipukuli. Itu mobil juga dirusak,” jawabnya.

    Peristiwa mencekam ini viral di jagat maya dan menjadi tontonan banyak orang yang lewat jalan raya setempat.

    Selain terjadi di area perempatan Karangjati Blora, bentrokan juga terjadi di Jalan Raya Ngawen – Kunduran tepatnya di Desa Klokah, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora.

    Berdasarkan video amatir yang beredar dari lokasi setempat, ada sekitar 4 orang dari anggota Ormas GRIB Jaya mengalami luka-luka dan beberapa di antaranya dengan kondisi berlumuran darah.

    “Izin ndan ini dari Kunduran, untuk anggota GRIB diserang sama anggota PP,” ujar suara dari rekaman tersebut.

    Banyak anggota TNI Polri diturunkan agar bentrokan tidak semakin parah. Adanya peristiwa mencekam ini, sebelumnya diketahui ratusan anggota GRIB Jaya dari berbagai penjuru daerah di Jawa Tengah berdatangan ke Kabupaten Blora.

    Mereka sempat berkumpul di tengah Alun-alun Blora. Kemudian, berdatangan ke markas Polres Blora untuk melaporkan Ketua ormas Pemuda Pancasila Blora, Munaji.

     

  • 10
                    
                        Ormas GRIB dan Pemuda Pancasila Bentrok di Blora
                        Regional

    10 Ormas GRIB dan Pemuda Pancasila Bentrok di Blora Regional

    Ormas GRIB dan Pemuda Pancasila Bentrok di Blora
    Tim Redaksi
     
    BLORA, KOMPAS.com
    – Dua organisasi masyarakat (ormas),
    Pemuda Pancasila
    (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (
    GRIB
    ) terlibat bentrok di perempatan Karangjati,
    Blora
    , Jawa Tengah, Selasa (14/1/2025).
    Kasi Humas Polres Blora, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Gembong Widodo mengonfirmasi adanya bentrokan.
    Polisi hingga kini mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut.
    “Untuk sementara rekan-rekan kami masih mengumpulkan informasi yang masuk dari masyarakat, kemudian untuk kejadian di beberapa titik masih dalam tahap penyelidikan,” kata Gembong saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa malam.
    “Apabila sudah ada titik terang terkait kejadian tersebut, kami akan secepatnya memberikan informasi ke awak media,” sambungnya.
    Ketua RT 2 RW 2 Kelurahan Karangjati, Sigit, menyampaikan kronologi bentrok di tengah jalan tersebut.
    “Kayaknya mobil Pemuda Pancasila dari arah utara berhenti di bangjo (traffic light) karena lampu merah, kebetulan kepergok sama kelompoknya GRIB dari selatan, terus dimasa,” kata Sigit sebagaimana dilansir Tribunnews.com.
    Menurutnya anggota Pemuda Pancasila selain mengendarai mobil ada juga yang mengendarai sepeda motor.
    Kelompok PP ada yang tidak bisa melarikan diri kemudian dihajar kelompok GRIB.
    “Ndelalah ada 1 yang tidak bisa lari mas, dimasa, dihantam batu kepalanya, terus dia terkapar di trotoar situ, saya kasihan, saya amankan di teras,” jelasnya.
    Kelompok GRIB juga sempat mengancam akan menghabisi anggota PP itu ketika tidak melepas atribut yang dikenakan. Korban tersebut juga berlumuran darah.
    Sejumlah orang yang mengalami luka kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
    Satu mobil dan tiga sepeda motor yang diduga milik anggota PP dirusak oleh anggota GRIB.
    “Setelah itu, GRIB lari ke utara,” ujarnya.
    Ketua DPC GRIB Blora, Sugiyanto membenarkan anggota GRIB dari luar daerah Blora melakukan pengerusakan tersebut.
    “Ini tadi dari Blora sudah dirembug. Yang penting pulang dengan damai, ya sudah pulang , dihadang sama PP Rembang makanya langsung dihancurkan itu. Polisi tahu itu, kita dari Kudus itu tidak semena-mena, diadang langsung dihabisin itu,” kata dia saat dihubungi wartawan, Selasa (14/1/2025).
    Selain di Karangjati Blora, aksi kerusuhan tersebut juga terjadi di Jalan Ngawen – Kunduran.
    Dirinya mengaku anggota GRIB Semarang menjadi sasaran oleh anggota PP. Akibatnya korban dibawa ke rumah sakit.
    “Kalau di Kunduran, itu memang dari semarang dihajar oleh PP itu terluka parah itu sekarang di RS Bhayangkara (Blora). Saya baru diimbau pak kapolres nanti ada penindakan juga dari kepolisian, bukan wewenang kita,” terang dia.
    Kompas.com masih berupaya menghubungi pihak ormas Pemuda Pancasila terkait bentrok ini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bakal Diguyur Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca Blora Selasa 14 Januari 2025

    Bakal Diguyur Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca Blora Selasa 14 Januari 2025

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Berikut prakiraan cuaca di Kabupaten Blora  berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Selasa (14/1/2025).

    BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Kabupaten Blora diprediksi bakal diguyur hujan.

    Pada pagi hari pukul 08.00 WIB langit di wilayah Blora diperkirakan berawan dengan suhu udara 27 derajat Celsius. Kelembaban udara 82 persen dan kecepatan angin 8 km/jam dari Barat Laut.

    Pukul 10.00 WIB langit di Blora diprediksi cerah berawan dengan suhu 28 derajat Celsius. Kelembaban udara 78 persen dan kecepatan angin 8 km/jam dari arah Barat Laut.

    Siang harinya pukul 13.00 WIB BMKG memprediksi wilayah Blora hujan ringan dengan suhu 27 derajat Celsius. Kelembaban udara 82 persen dan kecepatan angin 11 km/jam dari arah Barat Laut.

    Sore hari pukul 16.00 WIB sebagian besar wilayah Blora diprediksi hujan ringan dengan suhu udara 27 derajat Celsius. Kelembaban udara 86 persen dan kecepatan angin 1 km/jam dari arah Tenggara.

    Memasuki malam hari pukul 19.00 WIB wilayah Blora diprediksi hujan ringan dengan suhu udara 24 derajat Celsius. Kelembaban udara 94 persen dan kecepatan angin 6 km/jam dari arah Selatan.

    Malam hari pada pukul 22.00 WIB wilayah Blora diprediksi berawan dengan suhu udara 24 derajat Celsius. Kelembaban udara 95 persen dan kecepatan angin 6 km/jam dari arah Selatan.

    Dengan adanya informasi prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, masyarakat di wilayah  Kabupaten Blora  disarankan untuk selalu waspada terhadap segala perubahan cuaca yang terjadi. (Iqs)

  • Suguhkan Kesenian Barongan Khas Blora di Jakarta, Event Blora Engkek Bakal Jadi Agenda Tahunan

    Suguhkan Kesenian Barongan Khas Blora di Jakarta, Event Blora Engkek Bakal Jadi Agenda Tahunan

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA –  Ikatan Alumni SMAN 1 Blora (ILUSA) bekerjasama dengan Pemkab Blora, menggelar Event Festival Budaya Blora yang bertajuk “Blora Engkek” di arena Car Free Day (CFD) Kota Jakarta, di Sudirman hingga Bundaran HI, Minggu (12/1/25) pagi lalu.

    Event itu mampu menyedot perhatian banyak warga Jakarta. Blora Engkek menyuguhkan kesenian daerah khas Blora, khususnya Seni Barong, lengkap dengan beberapa kuliner khas Blora.

    Ribuan warga ibu kota yang sedang berolahraga pagi di arena CFD, banyak yang ikut menyaksikan pentas kesenian khas Blora yang ditampilkan paguyuban Seni Barongan Risang Guntur Seto (RGS). 

    Para personil RGS bahkan ikut jalan kaki kirab dari Halte Dukuh Atas Sudirman ke Bundaran HI dan kembali lagi ke Taman Dukuh Atas. 

    Suasana event Blora Engkek yang digelar di arena Car Free Day (CFD) Kota Jakarta, Minggu (12/1/25).(Dok. Pemkab Blora)

    Tidak hanya menampilkan Barongan, stand kuliner khas Blora seperti sate ayam, Lontong Tahu, hingga asem-asem yang digelar di arena CFD, turut ludes diserbu warga masyarakat. 

    Baik para Diaspora Blora yang ada di Jakarta maupun warga asli Jakarta yang penasaran dan ingin mengenal Blora.

    Acara yang sudah dilaksanakan keempat kalinya inipun diapresiasi banyak warga. Salah satunya Bagas Putra Prayoga, salah satu Diaspora Blora yang selama ini kerja di Jakarta. 

    “Terimakasih Pak Bupati sudah menyelenggarakan acara Blora Engkek di Sudirman dan HI. Terus maju dan Blora dapat dikenal luas dari budayanya. Semoga kegiatan ini bisa terus diadakan rutin tahunan,” kata Bagas.

    Hal yang sama juga disampaikan oleh Ahmad, salah seorang diaspora Blora asal Ketangar Karangjati. 

    Ia ingin agar kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan rutin setiap tahun.

    “Perlu Pak, sangat perlu. Acara seperti harus dilaksanakan rutin. Agar seni budaya Blora bisa dikenal luas. Selain itu juga jadi ajang silaturahmi para Diaspora Blora yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Kami yakin bersama Pak Arief, Blora bisa semakin dikenal. Terimakasih juga kepada Ilusa,” jelasnya.

    Begitu juga Amelia, mahasiswi asli Kebayoran Lama, Jakarta ini merasa tertarik dan senang melihat barongan. Saat mengikuti CFD bersama teman temannya, ia mengaku kaget ada pertunjukan kesenian pagi itu yang ternyata acara Blora Engkek.

    “Baru kali ini saya ikut CFD ada pertunjukan kesenian daerah seperti ini. Bagus, untuk ajang memperkenalkan kesenian daerah.” 

    “Tadi saya kira dari Ponorogo karena sekilas seperti reyog. Ternyata barongan dari Blora dan setelah saya ikuti pertunjukannya beda dengan reyog. Menambah pengetahuan saya tentang seni daerah. Semoga acara seperti ini bisa terus diselenggarakan dan bisa dicontoh daerah lain,” harapnya.

    Sementara itu, Sekjen Ilusa, Yeni, menyampaikan bahwa sebenarnya Blora Engkek ini sudah diselenggarakan Ilusa untuk ketiga kalinya. 

    “Pertama dulu tahun 2017, kemudian 2018, dan berhenti karena pandemi. Alhamdulillah saat ini bersama kepengurusan Ilusa yang baru didukung penuh Pak Bupati. Bisa kembali menyelenggarakan Blora Engkek di awal 2025 yang sebenarnya masih dalam rangka rangkaian Hari Jadi Blora  Desember kemarin. Semoga tahun depan bisa dilanjutkan karena sambutan warga masyarakat di Jakarta juga bagus,” ujar Yeni.

    Bupati Blora, Arief Rohman, dalam sambutannya merasa senang atas terselenggaranya event Blora Engkek ini. 

    Arief juga sempat jalan kaki dari Bundaran HI ke Taman Dukuh Atas bersama istri dan dua putra putrinya.

    “Kira – kira kalau dijadikan sebagai event tahunan cocok ya? Kita ingin Blora Engkek tahun depan bisa diselenggarakan lagi, kalau bisa jadi event tahunan yang didukung langsung Pemkab. Ini juga ada Pak Ketua Dewan (DPRD) pasti beliau juga siap dukung,” papar Bupati Arief.

    Dikemukakan,  ternyata banyak juga yang nonton Seni Barong khas Blora. Sampai-sampai  penarinya kurang leluasa menari karena saking banyaknya penonton. Semoga tahun depan bisa dikemas lebih baik lagi. 

    ”Terimakasih Pak Jendral Mashudi, Ketua Umum Ilusa yang telah membangkitkan kembali Blora Engkek ini. InshaAllah Pemkab ke depan siap mendukung jadi agenda tahunan,” jelasnya.

    Dalam kesempatan itu juga hadir Forkopimda Blora, para Kepala Perangkat Daerah, dan Diaspora Blora lainnya. Baik dari paguyuban Kopra maupun para mahasiswa yang sedang berada di Jakarta. (Iqs)

  • Senangnya Siswi SMP di Blora Dapat Rasakan Makan Bergizi Gratis, Menghemat Uang Saku
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Januari 2025

    Senangnya Siswi SMP di Blora Dapat Rasakan Makan Bergizi Gratis, Menghemat Uang Saku Regional 13 Januari 2025

    Senangnya Siswi SMP di Blora Dapat Rasakan Makan Bergizi Gratis, Menghemat Uang Saku
    Tim Redaksi
    BLORA, KOMPAS.com

    Program Makan Bergizi Gratis
    (MBG) di Kabupaten
    Blora
    , Jawa Tengah, resmi diluncurkan pada hari pertama pelaksanaannya, Senin (13/1/2025).
    Program ini ditujukan untuk mendukung dunia pendidikan, dengan
    SMPN 6 Blora
    menjadi salah satu sekolah yang beruntung mendapatkan kesempatan sebagai lokasi pendistribusian.
    Salah seorang siswi SMPN 6 Blora, Sekar Ayu, menyatakan rasa senangnya atas program ini.
    “Saya senang dapat makanan gratis karena bisa menghemat bujet uang sakunya,” ujarnya saat ditemui di ruang kelasnya.
    Menu makanan yang disajikan dalam program MBG ini antara lain nasi putih, ayam kecap, dan tumis pelangi yang terdiri dari wortel, buncis, dan jagung manis.
    Selain itu, siswa juga mendapatkan buah semangka dan satu kotak susu.
    “Menunya enak dan lumayan banyak. Alhamdulilah
    sih
    saya suka karena saya suka makan sayur. Kalau bisa susunya yang
    gede
    enggak apa-apa,” tambah Sekar.


     
    KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA Pendistribusian makan bergizi gratis di SDN Kedungjenar Blora, Jawa Tengah, Senin (13/1/2025)
    Pelaksanaan MBG di SMPN 6 Blora turut disaksikan oleh jajaran pejabat setempat, termasuk Bupati Blora
    Arief Rohman
    , Dandim 0721/Blora Letkol Czi Yuli Hartanto, dan Kapolres Blora AKBP Andi Wawan Susanto.
    Bupati Blora, Arief Rohman, mengucapkan terima kasih kepada Badan Gizi Nasional (BGN) yang telah menunjuk wilayahnya sebagai penerima manfaat program MBG.
    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Badan Gizi Nasional yang ditugaskan oleh pemerintah pusat untuk melaksanakan
    program makan bergizi gratis
    , akhirnya di Blora ini sebagai tahap awal perdana terwujud di 8 sekolahan,” kata Bupati Arief.
    Dengan peluncuran program ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi siswa dan mendukung keberhasilan pendidikan di Kabupaten Blora.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Surabaya Dilempar ke Sungai Undaan oleh Komplotan Jambret, Hape Dirampas Dipukul dari Belakang

    Warga Surabaya Dilempar ke Sungai Undaan oleh Komplotan Jambret, Hape Dirampas Dipukul dari Belakang

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Insiden penjambretan disertai kekerasan terjadi di Jalan Undaan Kulon, Genteng, Surabaya, Minggu dini hari (12/1). 

    Korbannya, Suli (55), warga Jalan Kanginan. Dia dilempar ke Kali Undaan Kulon setelah handphonenya dirampas.

    Ditemui di rumahnya, Suli cerita baru tiba di Stasiun Pasar Turi sekitar pukul 23.30 WIB dari Blora, sulit menghubungi anaknya. 

    Pesan ojek online pun tidak bisa caranya. Karena itu, Suli memutuskan untuk pulang jalan kaki.

    Suli dari stasiun berjalan ke arah Jalan Pahlawan, lalu Jalan Jagalan, dan kemudian Jalan Undaan Kulon. 

    Namun, di depan Gang III Jalan Undaan Kulon, tiba-tiba, Suli dipukul dari belakang oleh tiga laki-laki yang datang dengan dua sepeda motor.

    “Satu pelaku membekap mulut saya, pelaku lainnya memegang tangan dan mengambil handphone saya. Lalu saya diangkat dan dilempar ke Kali Undaan,” kata Suli.

    Pelaku kemudian kabur. Suli dengan kondisi sebenarnya mencoba sendiri keluar dari sungai. 

    Namun, karena kesakitan ia hanya bisa teriak-teriak meminta tolong dari sungai.

    “Warga banyak yang datang terus ditolongi. Sekarang kaki kiri kayak keseleo dan punggung belakang bekas dipukul itu rasanya nyeri sekali,” ujarnya.

    Maman, warga Jalan Undaan Kulon III, sempat ikut menolong Suli keluar dari kali.  

    Petugas Satpol PP dan BPBD Surabaya juga turut serta dalam proses evakuasi tersebut. 

    Setelah dievakuasi, Suli kemudian diantar pulang oleh Maman. 

    Rencananya Suli akan membuat laporan polisi jika kondisinya sudah membaik.