kab/kota: Blora

  • Bupati Blora, Ngawi, dan Bojonegoro Sepakati Kerja Sama Pembangunan Kawasan Wiranegoro

    Bupati Blora, Ngawi, dan Bojonegoro Sepakati Kerja Sama Pembangunan Kawasan Wiranegoro

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Konsep pembangunan daerah berbasis kawasan untuk kemajuan bersama terus dilanjutkan oleh tiga Bupati di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

    Yakni, Bupati Ngawi, Jawa Timur, Ony Anwar Harsono, Bupati Blora, Jawa Tengah, Arief Rohman, dan Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Setyo Wahono.

    Ketiganya, pasca pelantikan Bupati serentak 20 Februari 2025, langsung intens berkomunikasi dan saling sharing untuk kelanjutan kerjasama pembangunan kawasan ‘Wiranegoro’ (Ngawi Blora Bojonegoro).

    Konkretnya, tepat satu bulan pasca pelantikan, Kamis (20/3/2025), ketiganya bertemu dalam satu forum untuk menyepakati dan membangun komitmen bersama. Yakni dalam acara Musrenbang RKPD Kabupaten Ngawi yang dilaksanakan di Pendopo Wedya Graha Pemkab Ngawi.

    Dalam acara ini, ketiga Bupati melakukan penandatanganan naskah atau dokumen rancangan awal pembangunan yang disiapkan Pemkab Ngawi. 

    “Saya bersama Mas Bupati Ngawi dan Mas Bupati Bojonegoro bertemu di Pendopo Ngawi. Saya hadir sebagai wujud membangun komitmen bersama, dan terkhusus untuk mengucapkan terimakasih kepada Bupati Ngawi dan Bojonegoro,” kata Bupati Blora, Arief Rohman.

    Menurutnya, berkat kerjasama pembangunan antar kawasan ini. Sekarang Kabupaten Blora wilayah Selatan yang sebelumnya terpencil di perbatasan dengan Ngawi dan Bojonegoro, sudah mulai bangkit ekonominya setelah pembukaan akses jalan tembus Ngawi dan Ngraho Bojonegoro.

    “Terimakasih Bupati Ngawi, sekarang Blora ke Solo bisa tembus 2 jam setelah Bupati Ngawi turut mendukung pembangunan akses langsung Randublatung – Getas – Ngawi.”

    “Begitu juga Bupati Bojonegoro, terimakasih sudah dibangunkan jembatan sehingga Randublatung – Menden – Ngraho sekarang bagus lancar. Inilah wujud pembangunan kawasan.”

    “Kita tidak bisa sendiri, pembangunan 3 kabupaten ini menyatu untuk mendukung ketahanan pangan dan ketahanan energi nasional. Kami bertiga akan fokus kesana kedepannya,” ucap Arief Rohman.

    “Mohon bimbingan dan arahannya Mensesneg Prasetyo Hadi, Menko PMK Pratikno dan Menteri Imipas Agus Andrianto. 3 Menteri Diaspora Ngawi, Bojonegoro dan Blora untuk tanah kelahiran,” paparnya.

    Sementara itu, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono menyatakan,  dirinya senang dalam pelaksanaan Musrenbang RKPD Ngawi 2026 kemarin dihadiri 2 Bupati tetangga yang top markotop.

    “Terima kasih kepada 2 Bupati Top Markotop dari Bojonegoro dan Blora. Kita ingin memastikan bagaimana kegiatan pembangunan wilayah sekitar Ngawi, termasuk Blora dan Bojonegoro dapat berjalan saling mendukung dan berlanjut. Bersinergi dengan baik, membentuk interkoneksi kewilayahan yang baik untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi,” jelas Bupati Ngawi.

    Senada dengan Bupati Blora dan Ngawi, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono juga menyatakan siap untuk bersinergi dan semakin kompak dalam menjalin Kerjasama silaturahmi diantara ketiganya.

    “Pokoknya kita bertiga selalu toplah..!! Kolaborasi kita harus segera kita bangun terus. Bojonegoro, Blora, Ngawi luar biasa..!!,” tegas Setyo Wahono.

    Tampak hadir mendampingi Sekda Kabupaten Blora Komang Gede Irawadi, dan masing-masing Bappeda dari Blora, Ngawi, dan Bojonegoro. (Iqs)

  • Progres Pendirian Politeknik Agro Industri Blora, Bupati Targetkan Tahun Depan Bisa Terima Mahasiswa

    Progres Pendirian Politeknik Agro Industri Blora, Bupati Targetkan Tahun Depan Bisa Terima Mahasiswa

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Bupati Blora, Arief Rohman, menyebut tahapan pendirian Politeknik Agro Industri Blora terus bergulir dan semakin dimatangkan.

    Apalagi, dengan sudah adanya tim perumus yang dipimpin langsung Prof. Ali Agus, seorang Guru Besar Fakultas Peternakan UGM, asli Blora, yang juga menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Pertanian Republik Indonesia, bidang Hilirisasi Produk Peternakan.

    “Rabu malam (19/3/2025) lalu, kami berkumpul dengan tim perumus dalam sebuah pertemuan terbatas di Yogyakarta. Hadir para guru besar, profesor diaspora Blora yang ada di UGM. Mulai Prof. Ali Agus, kemudian Prof. Dr. drh. Agustina Dwi Wijayanti, M.P., bersama dengan suaminya Prof. drh. Agung Budiyanto, M.P., Ph.D, keduanya Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan,” kata Arief, Jumat (21/3/2025).

    Selain itu ada Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro, dan Dr. Ratih Ida Adharini, dari Fakultas Perikanan UGM dan lainnya.

    Di pertemuan itu, selain membahas penyiapan dokumen naskah akademik, tim perumus juga mulai memetakan kebutuhan SDM dosen yang akan diajak untuk mengajar di Politeknik Agro Industri Blora, nantinya.

    Dalam hal ini sesuai jurusan Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan di Kabupaten Blora.

    “Komandannya Prof. Ali Agus. Kami berharap tahun depan bisa mulai menerima mahasiswa baru di Blora. Untuk lokasinya nanti sementara akan menggunakan gedung sekolah yang ada di Blora terlebih dahulu. Sambil kedepan menunggu pembangunan gedung kampus baru,” terang Arief.

    Sementara itu, Prof. Ali Agus, menyampaikan, saat ini tim yang ia pimpin sedang menyiapkan proposalnya dan berbagai dokumen yang dibutuhkan untuk pendirian Politeknik Agro Industri.

    “Termasuk mulai menyiapkan kandidat kandidat dosen yang akan terlibat di dalamnya. Itupun juga sudah kita inventarisir. Termasuk calon calon mitra pendukung penyelenggaraan prodi prodi yang ada di lingkup Politeknik Agro Industri. Mohon doa restunya, perlahan tapi pasti kita melangkah untuk menyiapkan SDM unggul Blora, memanfaatkan potensi agroekosistem yang ada di Kawasan Blora,” terangnya.

    Termasuk, lanjutnya,  di dalamnya ada lahan lahan marginal. Karena kedepan seluruh negara akan dihadapkan pada permasalahan pangan, efek global warming , dan banyak lahan kering dari Sabang sampai Merauke.

    “Tentunya ke depan akan banyak dibutuhkan skill, memerlukan SDM, memerlukan teknologi dan itu harus kita siapkan dari sekarang. Termasuk mengurus akreditasinya agar saat menerima mahasiswa nanti bisa aman dari segi administrasinya. Mohon doanya semoga lancar,” jelasnya.

    Pendirian politeknik ini, menurutnya juga selaras dengan program Presiden yang sedang memprioritaskan ketahanan pangan dan swasembada pangan nasional.

    Tidak hanya mempersiapkan lahan namun juga SDM nya. Blora mengambil peran disini. (Iqs)

  • Polres Blora Musnahkan Ribuan Botol Miras Hasil Sitaan Operasi Pekat Candi 2025

    Polres Blora Musnahkan Ribuan Botol Miras Hasil Sitaan Operasi Pekat Candi 2025

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Polres Blora musnahkan ribuan barang bukti hasil Operasi Pekat Candi 2025 Jumat, (21/3/2025).

    Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengatakan total ada 1.000 botol minuman keras (miras) berbagai merek berhasil disita selama operasi tersebut. 

    “Pemusnahan ini merupakan bagian dari upaya Polres Blora untuk menekan peredaran miras ilegal dan menjaga stabilitas keamanan di Blora,” terangnya, saat ditemui usai gelar pemusnahan.

    Lebih lanjut, AKBP Wawan, menjelaskan bahwa ribuan botol miras tersebut merupakan hasil razia yang dilakukan dalam rangka Operasi Pekat Candi 2025, yang menyasar berbagai lokasi rawan peredaran barang terlarang. 

    “Kami berhasil menyita lebih dari 1.000 botol miras dari berbagai jenis dan ukuran, yang kemudian dimusnahkan hari ini untuk memastikan barang bukti ini tidak disalahgunakan,” ujarnya. 

    Operasi ini, lanjutnya, juga bertujuan memberikan efek jera kepada pelaku peredaran miras ilegal di Kabupaten Blora.

    Proses pemusnahan dilakukan dengan bantuan kendaraan berat jenis slender, yang digunakan untuk menghancurkan ribuan botol miras tersebut. 

    Satu per satu, botol-botol miras dilindas dengan alat berat hingga hancur berkeping-keping, memastikan barang bukti tersebut tidak dapat digunakan kembali. 

    Pemusnahan ini dilakukan secara terbuka dan diawasi ketat oleh petugas untuk menjamin transparansi pelaksanaan tugas kepolisian.

    Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto mengimbau masyarakat untuk turut mendukung upaya kepolisian dengan melaporkan aktivitas mencurigakan terkait peredaran miras atau barang terlarang lainnya. 

    Pihaknya menegaskan bahwa Polres Blora akan terus menggelar operasi serupa guna menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, terutama menjelang perayaan besar seperti Hari Raya Idul Fitri.

    Acara pemusnahan barang bukti turut dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Blora sebagai tamu undangan. 

    Mereka menyaksikan langsung prosesi pemusnahan sekaligus memberikan dukungan atas langkah Polres Blora dalam menegakkan hukum dan menjaga ketertiban masyarakat. 

    Kehadiran Forkopimda menegaskan komitmen bersama antara kepolisian dan pemerintah daerah dalam memberantas peredaran miras yang dapat memicu gangguan kamtibmas. (Iqs)

  • Jadwal Film Bioskop Blora Hari Ini, Sabtu 22 Maret 2025, Ada 4 Film Tayang

    Jadwal Film Bioskop Blora Hari Ini, Sabtu 22 Maret 2025, Ada 4 Film Tayang

    Berikut adalah jadwal pemutaran film di Bioskop Platinum Cineplex Blora, Sabtu (22/3/2025).

    Tayang: Sabtu, 22 Maret 2025 13:53 WIB

    TRIBUNJATENG/M Iqbal Shukri

    BIOSKOP BLORA – Ilustrasi suasana di dalam studio Bioskop Platinum Cineplex Blora. Jadwal Bioskop Blora hari Ini, Minggu (9/2/2025).(Iqbal/Tribunjateng) 

    TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Berikut adalah jadwal pemutaran film di Bioskop Platinum Cineplex Blora, Sabtu (22/3/2025).

    Bioskop Platinum Cineplex Blora menayangkan beberapa film pilihan, yang bisa Anda tonton.

    Berikut TribunMuria.com menyuguhkan jadwal Bioskop Platinum Cineplex Blora :

    1. Snow White 

    Studio 1 (11.30 WIB) (13.40 WIB) (19.35 WIB)

    2. NE ZHA 2 

    Studio 2 (13.20 WIB) (19.15 WIB)

    3. Singsot 

    Studio 2 (16.05 WIB)

    4. Desa Mati 

    Studio 2 (11.45 WIB)

    Studio 1 (15.50 WIB)

    Harga Tiket Masuk :

    Senin-Kamis : Rp 25 ribu 

    Jumat: Rp 30 ribu

    Sabtu-Minggu: Rp 35 ribu

    Hari Libur Nasional: Rp 35 ribu

    Catatan: Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’40’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’40’,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Kandang Ternak di Todanan Blora Terbakar, Kerugian Capai Puluhan Juta, Diduga Korsleting Listrik 

    Kandang Ternak di Todanan Blora Terbakar, Kerugian Capai Puluhan Juta, Diduga Korsleting Listrik 

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Kebakaran rumah terjadi di Dukuh Tapelan, Desa Pelemsengir, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Sabtu (22/3/2025) dini hari.

    Kabid Damkar Satpol PP Blora, Hariyanto Purnomo, mengatakan peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekira pukul 00.15 WIB.

    “Rumah yang terbakar milik warga setempat atas nama Warji,” katanya, kepada Tribunjateng.

    Lebih lanjut, Hariyanto menjelaskan kronologi kebakaran pertama kali diketahui oleh seorang warga yang sedang berada di warung melihat api menjulang tinggi dari lokasi rumah yang terbakar.

    “Kemudian melihat hal itu, warga tersebut langsung berteriak meminta tolong kepada warga sekitar, kemudian warga sekitar berdatangan untuk memadamkan api.”

    “Karena nyala api semakin membesar dan warga kesulitan mendapatkan air sehingga api tidak dapat dipadamkan,” jelasnya.

    Kemudian, warga melaporkan kejadian itu ke kepala desa, selanjutnya kepala desa melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Todanan dan Tim Damkar. 

    “Setelah mendapat laporan itu, langsung saya terjunkan tim damkar dari Pos Ngawen untuk membantu memadamkan api. Lalu api dapat dipadamkan sekira 1 jam kemudian,” terangnya.

    Adapun rumah yang terbakar adalah rumah kayu berbentuk limas dengan ukuran 12 m x 9 m.

    “Rumah saat terbakar dalam keadaan kosong yang sehari-harinya digunakan untuk kandang kambing dan digunakan untuk menyimpan pakan ternak jerami kering.”

    “Kambing yang ada di kandang berhasil diselamatkan,” terangnya.

    Adapun untuk penyebab kebakaran, diduga dari korsleting listrik. Akibat kejadian ini, korban menderita kerugian hingga Rp 30 juta.

    “Satu rumah yang digunakan untuk kandan ludes terbakar, tidak ada korban jiwa, kerugian materil mencapai Rp 30 juta,” paparnya.(Iqs)

  • Nasib Tragis Remaja 15 Tahun di Blora, Tenggelam Saat Mancing di Embung, Diduga Tak Pandai Berenang

    Nasib Tragis Remaja 15 Tahun di Blora, Tenggelam Saat Mancing di Embung, Diduga Tak Pandai Berenang

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Nasib nahas menimpa remaja laki-laki AKA (15), warga Dukuh Boleran, Desa Jiken, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora.

    AKA tenggelam di Embung Dukuh Boleran, Desa Jiken, Kecamatan Jiken,  Kabupaten Blora, Jumat (21/3/2025).

    Plt Kapolsek Jiken, AKP Nur Dwi Edi, mengatakan peristiwa remaja tenggelam di Embung tersebut sekira pukul 13.30 WIB.

    AKP Nur Dwi menjelaskan kronologi korban tenggelam, bermula saat korban bersama seorang temannya pergi memancing di Embung tersebut.

    “Sesampainya di Embung korban dan temannya tersebut mulai memancing. Setelah beberapa saat, karena angin dan udara di embung terasa panas, dan pada saat itulah korban dan temannya mandi di Embung sambil berenang.”

    “Akan tetapi hanya di pinggir dan di tempat yang dangkal, setelah itu korban berjalan naik pinggir Embung dan akan meloncat  ke tempat  yang airnya dalam, namun oleh temannya dilarang karena setahu temannya itu, korban tidak pandai berenang,” jelasnya, kepada Tribunjateng.

    Meskipun sudah diingatkan oleh temannya, korban tetap meloncat  pada tempat yang airnya dalam.

    “Dan benar  temannya itu melihat korban  melambai-lambaikan tangannya meminta tolong.”

    “Namun temannya itu tidak berani menolong karena takut ikut tenggelam. Kemudian lari ke sekitar  Embung   memanggil orang di sebuah Gardu dekat dengan embung tersebut untuk meminta bantuan pertolongan,” jelasnya.

    Kemudian, kata AKP Nur Dwi, orang yang ada di Gardu mendengar teriakan minta tolong dari teman korban.

    “Lalu seketika orang-orang yang ada di tempat tersebut berlarian menuju ke Embung tersebut, berusaha mencari dengan menyelam ke dasar kolam,” jelasnya.

    Selanjutnya, kejadian tersebut dilaporkan ke Kepala Desa, kemudian diteruskan ke Polsek Jiken.

    “Setelah kurang lebih 15 menit kemudian  korban  berhasil ditemukan, namun sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.

    Mendapatkan laporan adanya orang tenggelam, Polsek Jiken, langsung meluncur ke lokasi kejadian.

    “Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, korban meninggal karena tenggelam, tidak ada tanda-tanda penganiayaan,” paparnya.

    Selanjutnya, korban diserahkan ke keluarga, untuk dimakamkan sebagaimana mestinya.(Iqs)

  • Salah Baca Jam Keberangkatan, Pemudik Ini Ditinggal Kereta di Stasiun Senen

    Salah Baca Jam Keberangkatan, Pemudik Ini Ditinggal Kereta di Stasiun Senen

    Jakarta

    Kereta api merupakan salah satu transportasi mudik yang banyak dipilih oleh warga. Cerita-cerita unik selama mudik menggunakan kereta pun dialami oleh para pemudik.

    Cerita unik itu datang dari pemudik, Anwar, di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Anwar mulanya merupakan calon penumpang di Stasiun Pasar Senen.

    Anwar mengaku mudik lebih awal untuk menghindari penumpukan penumpang. Sialnya, Anwar justru malah ketinggalan kereta yang dipesan dari Stasiun Pasar Senen.

    “Ketinggalan tadi di Senen, ini udah dari Senen ketinggalan, sekarang lari ke sini. Seumur-umur baru ini ketinggalan,” kata Pak Anwar kepada detikcom ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (22/3/2025).

    Anwar mengatakan dirinya pun terpaksa harus membeli ulang tiket yang jauh lebih mahal lantaran berangkat dari Stasiun Gambir. Padahal, kata dia, tiket yang dibeli sebelumnya lebih murah.

    “Kalau Sembrani Rp 800 ribu, kalau airlangga Rp 110 ribu. Berhubung ini ketinggalan, sudah beli, ketinggalan, ya sudah lari ke sini (Stasiun Gambir),” jelas Anwar.

    “Miss jam nya, kita lupa, inget nya jam 11 nggak taunya pas cek lagi jam 9, makanya haduh. Biarin lah gimana caranya bisa pulang hari ini, akhirnya saya nyari dapetnya yang harga 800-an,” ungkap Miftah.

    Cerita lainnya, datang dari Sri, warga Cepu, Kabupaten Blora, yang memilih mudik lebih awal. Berbeda dengan anaknya, Nisa, yang memilih mudik menggunakan mobil keesokan harinya.

    Nisa mengatakan dirinya dan suami akan mengunjungi sejumlah kota saat perjalanan mudik. Sebab itu, dia memilih mudik menggunakan mobil.

    “Lebih fleksibel, karena kan nanti mau berhenti dulu di Semarang, di Solo berhenti, karena Ibu di Cepu, kita mau ke Solo dulu karena ada orang tua di Solo baru abis itu ke Cepu,” ungkap Nisa.

    Sementara itu, Sri mengaku memilih mudik lebih awal lantaran cepat dan aman. Sri mengaku telah terbiasa mudik menggunakan kereta api.

    “Saya duluan, nanti anaknya nyusul, udah biasa naik kereta begitu, lebih aman, lebih cepat. Saya tuh rutin, dulu dari Cepu tuh ada pesawat, ini karena nggak ada pesawat, jadi langsung kereta aja,” kata Sri.

    (amw/amw)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pupuk Indonesia: Petroganik tingkatkan produktivitas padi di Blora

    Pupuk Indonesia: Petroganik tingkatkan produktivitas padi di Blora

    Kami dari Pupuk Indonesia sedang mengedukasi agar petani mau menggunakan pupuk organik dalam rangka menyeimbangkan penggunaan pupuk organik dan anorganik. Alhamdulillah dengan penggunaan pupuk berimbang ini bisa menunjukkan hasil yang cukup baik

    Jakarta (ANTARA) – PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sekitar 17,2 persen dengan menggunakan pupuk organik bersubsidi Petroganik, berdasarkan program “Rembuk Tani dan Panen Raya Petroganik”.

    “Kami dari Pupuk Indonesia sedang mengedukasi agar petani mau menggunakan pupuk organik dalam rangka menyeimbangkan penggunaan pupuk organik dan anorganik. Alhamdulillah dengan penggunaan pupuk berimbang ini bisa menunjukkan hasil yang cukup baik,” ujar Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Produktivitas budi daya padi petani sebelumnya hanya 6,5 ton per hektare. Sementara produktivitas padi lahan demonstration plot (demplot) atau lahan percontohan Petroganik di Desa Kamolan, Blora meningkat menjadi 7,4 ton per hektare.

    Hal ini dikarenakan penggunaan Petroganik secara konsisten dan sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan pertanian berkelanjutan.

    Tri Wahyudi mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia berinisiatif untuk melakukan demplot Petroganik untuk memberikan percontohan kepada petani. Kombinasi penggunaan pupuk anorganik dan organik dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas.

    Tri Wahyudi menceritakan bahwa kandungan C-Organik tanah lahan pertanian di Kabupaten Blora, berdasarkan hasil uji sampel, masih rendah atau di bawah 2 persen. Kondisi ini juga terjadi untuk rata-rata tanah pertanian di Indonesia.

    Dari penggunaan Petroganik dengan dosis 500 kilogram per hektar, ungkapnya, kondisi pertanaman terlihat cukup bagus. Diharapkan sistem budidaya demplot ini diduplikasi oleh petani di Kabupaten Blora, sehingga penggunaan Petroganik yang konsisten dapat meningkatkan produktivitas untuk lahan pertanian di Kabupaten Blora, dalam rangka mewujudkan swasembada pangan nasional.

    “Ini merupakan program kerja sama kami dari Pupuk Indonesia, bersama Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah untuk mendukung Astacita Bapak Presiden Prabowo untuk swasembada pangan. Demplot ini tidak hanya ada di sini tapi juga beberapa daerah,” ujar Tri Wahyudi.

    Lebih lanjut ia menjelaskan, Kabupaten Blora pada 2025 ini memiliki alokasi pupuk bersubsidi terbesar nomor dua di Provinsi Jawa Tengah. Total alokasinya mencapai 122.500 ton, dengan rincian 67.500 ton Urea, 50.000 NPK Phonska, dan 5.000 ton Organik.

    Khusus untuk pupuk bersubsidi organik, Kabupaten Blora mendapatkan 10 persen dari total alokasi Jawa Tengah sebanyak 50.341 ton.

    Sementara terkait realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Blora hingga saat ini di angka 27.208 ton atau 22 persen dari total alokasi. Sebagai perbandingan, persentase penebusan pupuk bersubsidi Jawa Tengah masih 18 persen atau 246.165 ton.

    “Serapan Blora ini masuk urutan nomor lima secara nasional. Serapan Blora sudah di atas serapan rata-rata nasional,” ujar Tri Wahyudi.

    Khusus untuk penyaluran pupuk organik Petroganik di Blora, menurut Tri Wahyudi terbilang baik, karena sekarang sudah mencapai 44 persen dari alokasi.

    Ia berharap kesadaran penebusan pupuk bersubsidi ini diikuti oleh petani-petani lain di Jawa Tengah untuk mendapatkan hasil panen lebih optimal.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Manfaatkan Petroganik, Produktivitas Padi di Blora Naik 17,2%

    Manfaatkan Petroganik, Produktivitas Padi di Blora Naik 17,2%

    Jakarta

    PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah sebesar 17,2% melalui penggunaan pupuk organik bersubsidi Petroganik. Kenaikan ini terlihat dari hasil program ‘Rembuk Tani & Panen Raya Petroganik’ di Desa Kamolan, Kecamatan Blora.

    Diketahui, produktivitas budidaya padi petani sebelumnya hanya 6,5 ton per hektare. Sementara produktivitas padi lahan demonstration plot (demplot) atau lahan percontohan Petroganik di Desa Kamolan, Blora meningkat menjadi 7,4 ton per hektare.

    Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh mengatakan demplot Petroganik bertujuan untuk memberikan percontohan kepada petani. Kombinasi penggunaan pupuk anorganik dan organik dinilainya dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan produktivitas padi. Adapun penggunaan Petroganik dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mewujudkan pertanian berkelanjutan.

    “Kami dari Pupuk Indonesia sedang mengedukasi agar petani mau menggunakan pupuk organik dalam rangka menyeimbangkan penggunaan pupuk organik dan anorganik. Alhamdulillah dengan penggunaan pupuk berimbang ini bisa menunjukkan hasil yang cukup baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/3/2025).

    Dia menjelaskan berdasarkan hasil uji sampel, kandungan C-Organik tanah lahan pertanian di Kabupaten Blora masih rendah atau di bawah 2 persen. Kondisi ini juga terjadi untuk rata-rata tanah pertanian di Indonesia.

    Dari penggunaan Petroganik dengan dosis 500 kilogram per hektare, kata dia, kondisi pertanaman terlihat cukup bagus. Pihaknya berharap ke depan sistem budidaya demplot ini dapat diduplikasi oleh petani di Kabupaten Blora. Dengan begitu penggunaan Petroganik dapat mendorong produktivitas lahan pertanian di Kabupaten Blora guna mewujudkan swasembada pangan nasional.

    “Ini merupakan program kerja sama kami dari Pupuk Indonesia, bersama Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah untuk mendukung Asta Cita Bapak Presiden Prabowo untuk swasembada pangan. Demplot ini tidak hanya ada di sini tapi juga beberapa daerah,” ujar Tri Wahyudi.

    Lebih lanjut ia menjelaskan, Kabupaten Blora tahun 2025 memiliki alokasi pupuk bersubsidi terbesar nomor dua di Provinsi Jawa Tengah. Total alokasinya mencapai 122.500 ton, dengan rincian 67.500 ton Urea, 50.000 NPK Phonska, dan 5.000 ton Organik. Khusus untuk pupuk bersubsidi Organik, Kabupaten Blora mendapatkan 10 persen dari total alokasi Jawa Tengah sebanyak 50.341 ton.

    Sementara terkait realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Blora hingga saat ini di angka 27.208 ton atau 22 persen dari total alokasi. Sebagai perbandingan, persentase penebusan pupuk bersubsidi Jawa Tengah masih 18 persen atau 246.165 ton.

    “Serapan Blora ini masuk urutan nomor lima secara nasional. Serapan Blora sudah di atas serapan rata-rata nasional,” jelasnya.

    Khusus untuk penyaluran pupuk organik Petroganik di Blora, menurutnya terbilang baik, karena sekarang sudah mencapai 44 persen dari alokasi. Ia pun berharap kesadaran penebusan pupuk bersubsidi ini diikuti oleh petani-petani lain di Jawa Tengah agar mendapatkan hasil panen lebih optimal.

    Sementara itu, Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, Jekvy Hendra mengapresiasi dukungan seluruh stakeholder Blora dalam pengembangan pupuk organik. Dia menyebut penggunaan pupuk Petroganik tidak lantas menghilangkan penggunaan pupuk kimia, melainkan menyeimbangkan penggunaan pupuk organik dengan pupuk kimia. Harapannya keberlanjutan tanah dapat terpelihara.

    “Hari ini data terbaru Blora melakukan penyerapan yang tinggi untuk pupuk organik Petroganik, dan menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia. Semangat ini yang harus kita pupuk,” katanya.

    Di sisi lain, Bupati Blora, Arief Rohman mengungkapkan pihaknya bertekad untuk menjadi salah satu lumbung pangan Jawa Tengah. Karena itu, ia mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menyampaikan terima kasih adanya edukasi dari Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian.

    “Semoga petani yang menggunakan Petroganik nanti semakin banyak lagi. Karena hasilnya bagus, kami minta Dinas Pertanian bersama jajaran untuk mengembangkan penggunaan produk yang bagus ini,” ujarnya.

    Sebagai informasi, Pupuk Indonesia menggelar program Rembuk Tani yang merupakan wadah sosialisasi Perusahaan untuk memastikan akses yang lebih luas dan terjangkau terhadap pupuk bagi petani, serta mendorong peningkatan hasil pertanian melalui dialog dan program diskon khusus. Inisiatif ini diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil panen yang optimal dengan biaya yang efisien.

    Dalam program Rembuk Tani, Pupuk Indonesia mengadakan program promosi untuk transaksi pembelian pupuk Petroganik dan Phonska Plus pada Ramadan. Dengan pembelian minimal transaksi Rp200.000, petani berhak mendapatkan kupon undian, dan berkesempatan mendapatkan berbagai hadiah menarik.

    (akn/ega)

  • Petroganik Tingkatkan Produktivitas Padi dan Lestarikan Lingkungan

    Petroganik Tingkatkan Produktivitas Padi dan Lestarikan Lingkungan

    Blora, Beritasatu.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah sekitar 17,2 persen dengan menggunakan pupuk organik bersubsidi Petroganik. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil program “Rembuk Tani & Panen Raya Petroganik” di Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Jumat (21/3/2025).
     
    Produktivitas budidaya padi petani sebelumnya hanya 6,5 ton per hektar. Sementara produktivitas padi lahan demonstration plot (demplot) atau lahan percontohan Petroganik di Desa Kamolan, Blora meningkat menjadi 7,4 ton per hektar. Hal ini dikarenakan penggunaan Petroganik secara konsisten dan sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan pertanian berkelanjutan.