kab/kota: Blora

  • Siswa SMA Negeri 1 Blora Dilarang Konvoi Kelulusan, Wakepsek Koordinasi dengan Polisi

    Siswa SMA Negeri 1 Blora Dilarang Konvoi Kelulusan, Wakepsek Koordinasi dengan Polisi

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – SMA Negeri 1 Blora melakukan berbagai upaya untuk mencegah agar siswa siswi tidak melakukan aksi konvoi kelulusan.

    Pasalnya, kelulusan di SMA N 1 Blora bakal diumumkan hari ini, Senin (5/5/2025) sekira pukul 18.30 WIB.

    Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 1 Blora, Sri Wahyu Dini Astari, menjelaskan berbagai upaya pihak sekolah untuk mencegah siswa siswi agar tidak melakukan konvoi kelulusan.

    “Kami sudah imbau pada anak-anak yang lulus nanti untuk tidak konvoi, terus coret-coret baju, itu kami larang,” katanya, kepada Tribunjateng.

    Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan imbauan juga disampaikan kepada paguyuban orang tua atau wali murid untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak konvoi kelulusan.

    “Selain itu, kami kemarin juga sudah koordinasi dengan Polsek Blora Kota, agar jika menemukan siswa siswi yang melakukan konvoi untuk ditertibkan,” jelasnya.

    Dini Astari, menyebut berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya siswa siswi yang lulus tertib, tidak ada konvoi kelulusan.

    “Alhamdulillah kalau di sekolah kami di tahun-tahun sebelumnya tidak ada laporan anak-anak konvoi, semoga nanti juga sama, tertib tidak ada yang konvoi kelulusan,” ujarnya.(Iqs)

  • Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pemkab Blora Gelar Pelatihan Budidaya Lele di 16 Kecamatan

    Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Pemkab Blora Gelar Pelatihan Budidaya Lele di 16 Kecamatan

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Bupati Blora, Arief Rohman, mengatakan, upaya untuk memajukan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan harus terus ditunjukkan secara nyata. 

    Kali ini, melalui launching Pelatihan Budidaya Ikan Lele untuk 16 kecamatan se- Blora.

    Launching pelatihan digelar di pendopo Kecamatan Cepu, Senin (5/5/2025).

    Kegiatan pelatihan sebagai langkah konkret Pemkab Blora melalui Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) setempat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal yakni perikanan.

    Tak hanya pelatihan, Bupati Arief juga menyerahkan paket bantuan sarana budidaya ikan lele kepada sejumlah kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) sebagai dukungan langsung kepada para pelaku usaha mikro sektor perikanan.

    Sejumlah Pokdakan dari wilayah Kecamatan Cepu, Kedungtuban, Jiken, dan Sambong turut hadir dan menerima bantuan paket budidaya ikan lele.  

    Masing-masing, Pokdakan Sarang Lele Milenial Kelurahan Cepu, Pokdakan Berkah Mandiri Temengeng, Desa Temengeng, Sambong, Pokdakan Barokah Lele Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, lalu Pokdakan Mina Sanggar Pule Desa Nglobo, Jiken.

    Paket bantuan yang diserahkan kepada tiap Pokdakan tersebut dalam bentuk Set Kolam Bulat, Benih Ikan Lele, Pakan Ikan, dll.

    Selanjutnya, pelatihan dan penyerahan bantuan akan digelar di sejumlah wilayah kecamatan-kecamatan lainnya di Kabupaten Blora. 

    Ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal penguatan sektor perikanan Blora dan menjadikan Kabupaten Blora sebagai salah satu sentra budidaya ikan lele unggulan di Jawa Tengah.

    Bupati Arief, mengatakan program ini merupakan bagian dari agenda prioritas 99 hari kerja yang ia jalankan bersama Wakil Bupati Blora Hj. Sri Setyorini

    “Kita punya program di 99 hari ini. Saya bersama Ibu Wakil Bupati berkomitmen bagaimana sektor pertanian, peternakan, dan perikanan di Blora ini bisa dikembangkan. Potensi pengembangan lele sangat prospektif, dan pasarnya pun masih sangat terbuka,” terangnya.

    Semangat ini diperkuat dengan pengalamannya saat berkunjung ke lapangan, Bupati menyebut salah satu contoh yang menginspirasi, yakni Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, yang dinilainya berhasil mengembangkan budidaya ikan lele secara efektif.

    Blora sendiri dikenal sebagai daerah dengan potensi besar di sektor pertanian. Tak hanya unggul di produksi jagung dan padi, Bupati berharap sektor perikanan bisa menyusul sebagai andalan baru.

    “Kita ingin agar Blora ini disamping menjadi penyumbang jagung itu terbesar kedua dan untuk padi kita itu juga nomor 6 di Jawa Tengah, kita berharap di sektor perikanan ini akan bisa memberikan sumbangsih karena kita juga berbatasan dengan Jawa Timur, tentunya kalau bisa pasarnya akan terus kita kembangkan,” jelasnya.

    Kepada peserta pelatihan, Bupati mendorong agar ilmu yang diperoleh dalam pelatihan dapat langsung dipraktekkan di lapangan dan menjadi bagian dari penguatan ekonomi desa.

    “Semoga bermanfaat dan saya tunggu ya. Ini teorinya, nanti di masing-masing desa prakteknya ya. Nanti suatu saat saya akan kunjungi. Ilmu yang diajarkan ini nanti dipraktikkan, syukur-syukur bisa dikembangkan,” terangnya.

    Sementara itu, Sugiyanto, dari Pokdakan “Barokah Lele” dari Desa Panolan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Blora atas dukungan dan pendampingan yang telah diberikan dalam pengembangan sektor perikanan, khususnya budidaya lele.

    Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian Pemkab yang telah berulang kali merespons kebutuhan dan kegiatan para pembudidaya lele.

    “Kami selaku pembudidaya lele di Panolan merasa sangat berterima kasih. Ada tindak lanjut nyata dari Pemkab dalam menggali dan mengembangkan potensi desa kami,” kata Sugiyanto.

    Ia menyebutkan bahwa sejak tahun 2019, kelompoknya telah menerima bantuan berupa kolam lele. Meski awalnya masyarakat sempat pesimis karena adanya anggapan bahwa budidaya lele cenderung merugi, kini anggapan tersebut mulai berubah. 

    “Setelah kami tekun dan mendapat pendampingan dari dinas terkait, ternyata lele bisa memberikan tambahan ekonomi bagi kami,” jelasnya.

    Potensi perikanan lele di Desa Panolan dinilai sangat menjanjikan. Hal ini dibuktikan dengan terus bertambahnya jumlah kolam dan anggota.

    Hingga saat ini, kelompok Barokah memiliki puluhan anggota aktif dan lebih dari 300 kolam lele. 

    Banyak pemuda desa yang kini tertarik bergabung dan belajar menjadi mitra budidaya lele. Mereka juga mendapat penyuluhan serta pendampingan dalam pembuatan kolam.

    “Kami menyambut baik antusiasme generasi muda. Setiap ada yang berminat, kami bantu mulai dari penyuluhan sampai pembuatan kolam,” jelasnya.

    Ia pun menyampaikan apresiasi khusus kepada Bupati Blora atas perhatian dan program pemerintah terhadap pengembangan potensi desanya.

    “Dukungan ini memberi kami semangat untuk terus berkembang dan menjadi kelompok yang mandiri serta berdaya saing,” paparnya. (Iqs)

  • Kabupaten Blora Raih Penghargaan Pelayanan Publik ‘Sangat Baik’ dari Kementerian PAN RB

    Kabupaten Blora Raih Penghargaan Pelayanan Publik ‘Sangat Baik’ dari Kementerian PAN RB

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Pemkab Blora kembali menorehkan prestasi nasional. Yakni, menerima penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) terkait penilaian penyelenggaraan pelayanan publik selama 2024. 

    Tidak tanggung-tanggung, penghargaan yang diraih kabupaten yang dikenal dengan budaya kerja SAMIN (Sederhana, Amanah, Mandiri, Ikhlas, dan Normatif)-nya ini, predikatnya “Sangat Baik”. 

    Dengan Indeks Pelayanan Publik (IPP) 4,42 pada Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik (PEKPPP) Tahun 2024 dari Menpan RB.

    Penghargaan diserahkan oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN RB, Dr. Otok Kuswandaru, mewakili Menteri PAN RB. Rini Widyantini, kepada Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini, dalam forum Musrenbang RPJMD Jawa Tengah 2025-2030, Senin, (5/5/2025) siang.

    Ikut menyaksikan penyerahan penghargaan yang dilaksanakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.

    Atas raihan penghargaan tersebut, Wakil Bupati, Sri Setyorini mewakili Bupati Arief Rohman mengucap syukur dan berterima kasih atas kerjasama seluruh stakeholder Pemkab Blora.

    “Saya mewakili Pak Bupati, alhamdulillah bisa hadir menerima penghargaan dari Kementerian PAN RB terkait penilaian pelayanan publik dengan hasil yang bagus. Blora dapat predikat sangat baik dengan indeks penilaian 4,42.”

    “Tentunya ini bukan hasil kerja Pak Bupati bersama saya saja. Tetapi ini hasil kerja keras seluruh tim, seluruh dinas instansi, seluruh stakeholder Pemerintah Kabupaten Blora. Utamanya yang menjalankan pelayanan publik kepada masyarakat luas. Terimakasih untuk seluruh tim,” kata Wabup Sri Setyorini.

    Menurut Rini, penghargaan ini bukan tujuan akhir dalam pembangunan pelayanan publik yang prima di Kabupaten Blora. 

    Melainkan pemacu dari Pemerintah Pusat yang akan dijadikan penyemangat untuk lebih aktif lagi dalam meningkatkan pelayanan.

    “Masih banyak yang bisa terus kita lakukan bersama untuk peningkatan pelayanan publik. Mari jadikan penghargaan ini menjadi penyemangat agar bisa lebih baik lagi, lebih responsif lagi, lebih cepat lagi dan lebih mudah lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Yang lebih sat set dan terukur.”

    “Tidak hanya pelayanan yang bersifat konvensional saja namun juga terus mendorong peningkatan pelayanan digital melalui berbagai program aplikasinya. Kami bersama Pak Bupati berkomitmen agar kedepan Blora semakin maju dan berkelanjutan,” tambah Wabup Sri Setyorini.

    Sementara itu, Bupati Arief Rohman, mengaku senang dan akan terus mendorong peningkatan pelayanan publik dengan inovasi daerah.

    “Pelayanan publik harus terus ditingkatkan untuk masyarakat umum dengan berbagi inovasi. Apalagi kemajuan teknologi informasi begitu cepat berjalan, sehingga inovasi untuk pelayanan juga harus terus dilakukan.”

    “Kami berharap penilaian pelayanan publik tahun 2025 ini nanti bisa lebih baik lagi hasilnya. Kami mohon sinerginya dari seluruh stakeholder Pemkab Blora. Kita optimis Blora pasti bisa lebih meningkat,” paparnya.(Iqs)

     

  • Sosok Bambang Gatot Ariyono, Eks Pejabat ESDM yang Divonis 4 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Timah – Halaman all

    Sosok Bambang Gatot Ariyono, Eks Pejabat ESDM yang Divonis 4 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Timah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Eks Dirjen Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono divonis 4 tahun penjara dan denda Rp 500 juta dalam kasus  korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.

    Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat menyatakan Bambang Gatot Ariyono bersalah dalam kasus korupsi timah yang disebut merugikan negara Rp 300 triliun.

    Diketahui Bambang didakwa melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    Hal yang memberatkan hukumannya, karena Bambang dinilai tidak membantu pemerintah dalam program pemberantasan korupsi.

    Selain itu, terdakwa dinilai tidak merasa bersalah atas perbuatannya.

    Sementara itu, hal yang meringankan hukuman terdakwa, di antaranya karena dia belum pernah dipidana.

    “Bersikap sopan di persidangan,” kata Hakim Ketua Fajar Kusuma Aji saat membacakan putusan di ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025).

    Vonis hakim untuk Bambang Gatot Ariyono lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum.

    Bambang Gatot Ariyono, sebelumnya dituntut 8 tahun penjara dan membayar denda Rp 750 juta, serta membayar uang pengganti Rp 60 juta.

    Peran Bambang Gatot Ariyono di Kasus Timah

    Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Kuntadi sebelumnya mengungkap peran Bambang Gatot Aryono dalam kasus korupsi timah.

    Bambang Gatot Aryono, disinyalir mengabaikan prosedur untuk mengubah Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2019 menjadi 68 ribu metrik ton, atau 100 persen lebih dari semula.

    “Diubah dengan mengabaikan prosedur yang benar menjadi 68 ribu metrik ton, naik 100 persen lebih,” kata Kuntadi dalam jumpa pers, Rabu (29/5/2024).

    Bambang Gatot Ariyono menjadi orang ke 22 yang terjerat dalam kasus Timah.

    Sosok Bambang Gatot Ariyono

    Bambang Gatot Ariyono lahir di Blora, Jawa Tengah pada 9 April 1960.

    Sebelum menjadi Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono diketahui pernah menempati sejumlah posisi strategis di Kementerian ESDM.

    Tercatat ia pernah menempati jabatan Kasubdit Pengembangan Layanan Bisnis pada 2001-2006.

    Kemudian ia dipercaya menjadi Kasubdit Pengembangan Investasi, Kerja sama Mineral dan Panas Bumi pada 2006-2008.

    Selanjutnya ia menjabat sebagai Kepala Bisnis Mineral dan Batubara kementerian ESDM pada 2008-2013.

    Posisinya kian moncer, ia dipercaya menjadi Staf Ahli Kementerian ESDM bidang Ekonomi dan Keuangan pada 2014-2015.

    Selanjutnya ia menjabat menjadi Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM sejak 6 Mei 2015 hingga purna tugas pada 1 Mei 2020.

    Ia merupakan lulusan Fakultas Teknik Geologi Universitas Pembangunan Nasional-Veteran Yogyakarta pada 1987.

    Kemudian ia melanjutkan pendidikannya pada program Magister Manajemen dari IPWI Jakarta pada tahun 1997 dan berhasil meraih gelar Doktor dari Ecola Nationale Mines De Paris pada tahun 2002.

    (Tribunnews.com/ adi suhendi/ ibriza)

  • Cerita Pak RT di Semarang Tegas Lawan Ormas Minta Sumbangan, Kabur Saat Ditantang Bukti Surat Resmi – Halaman all

    Cerita Pak RT di Semarang Tegas Lawan Ormas Minta Sumbangan, Kabur Saat Ditantang Bukti Surat Resmi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang Ketua Rukun Tetangga (RT) di Kota Semarang, Jawa Tengah menceritakan kisahnya tegas melawan organisasi masyarakat (ormas) yang meresahkan dalam melancarkan modus minta sumbangan.

    Maraknya fenomena ormas demi mendapatkan sumbangan untuk kepentingannya membuat warga resah karena rentan terjadi intimidasi.

    Ketua RT di wilayah Kecamatan Barat, Kota Semarang bernama Muhammad ini, mengaku sempat berhadapan langsung dengan beberapa orang yang mengaku sebagai anggota ormas.

    Terhitung Muhammad dua kali menghadapi ormas yang meminta sumbangan langsung ke warga dan pengusaha.

    Bahkan, dia mengatakan peristiwa itu jauh sebelum insiden bentrokan ormas terjadi di Kabupaten Blora.

    Oknum ormas tersebut yakni Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang meminta sumbangan dengan membawa proposal pembangunan pos.

    “Pertama kali mereka datang membawa proposal pembangunan pos GRIB Jaya di wilayah Semarang Barat. Waktu itu belum ada kejadian bentrok ormas yang di Blora,” ujar Muhammad melalui sambungan telepon, Senin (5/5/2025).

    Saat itu, warga sempat hampir memberikan uang kepada ormas itu. 

    Tetapi warga kemudian tidak memberikan sumbangan setelah berkonsultasi melalui grup WhatsApp RT.  

    Muhammad langsung meminta warga untuk menolak permintaan itu karena dianggap tidak jelas asal-usul dan legalitas proposal itu.

    Sebab, daripada membantu yang tidak berdampak positif bagi warga, Muhammad lebih memilih untuk fokus membangun fasilitas di wilayahnya.

    “Saya langsung larang. Warga sepakat, lebih baik bantu untuk perbaikan pos satpam atau masjid. Memberi uang ke ormas yang tidak jelas tidak ada dampak positifnya,” ujarnya.

    Tak lama berselang, beberapa oknum dari GRIB Jaya langsung mendatangi pos satpam lingkungan.

    Kemudian terjadi perdebatan panas hingga nyaris berujung adu fisik.

    Namun, saat ditanya terkait bukti surat resmi yang didukung oleh pihak Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), oknum tersebut kebingungan.

    Bahkan, oknum yang bersangkutan tidak mengetahui tentang Kesbangpol.

    “Saya tanya, mana surat resminya? Mereka malah bingung dan tidak tahu apa itu Kesbangpol,” ujar Muhammad.

    Dia kemudian menegaskan, apabila ormas tidak mengetahui lembaga Kesbangpol, maka mustahil untuk memiliki nomor registrasi resmi.

    “Akhirnya mereka pergi. Saya hanya ingin memberi penegasan, bukan cari ribut,” lanjutnya.

    Masih dengan ormas yang sama, insiden kedua dialami Muhammad saat oknum ormas itu meminta sumbangan Tunjangan Hari Raya (THR) ke beberapa pemilik ruko di wilayahnya.

    Saat itu, mereka tertangkap basah oleh satpam hingga dilaporkan ke Muhammad.

    Dia pun turun tangan untuk meminta surat izin resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot).

    Namun, sama dengan sebelumnya, mereka hanya membawa proposal dengan kop surat GRIB Jaya tanpa bisa menunjukkan izin resminya.

    “Saya datangi, lagi-lagi saya tanya, mana aturan resminya? Mana izin dari pemerintah kota? Mereka hanya bawa proposal dengan kop surat GRIB Jaya, tapi tidak bisa memberi penjelasan,” jelasnya.

    Muhammad kemudian mengambil langkah tegas dan menantang oknum yang bersangkutan untuk membuktikan surat resmi dari Pemkot Semarang.

    “Saya bilang, kalau memang sudah ada izin resmi dari Pemkot, ayo saya antar sekalian cari sumbangan. Tapi kalau tidak ada, saya juga siap antar mereka ke Pemkot buat klarifikasi,” katanya.

    Mendengar pernyataan Muhammad, para oknum langsung pergi dengan tergesa-gesa.

    Dia menegaskan, aksi perlawanan ini untuk melindungi warganya di wilayahnya.

    Sebab, menurut Muhammad, apabila fenomena ini terus dibiarkan, oknum ormas akan berpotensi merugikan masyarakat.

    “Kalau dibiarkan, nanti masyarakat yang dirugikan. Jadi kita perlu tegas. Jangan sampai praktik-praktik seperti ini terus dibiarkan,” imbuhnya

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Pak RT di Semarang Dimintai Dana Pembangunan Hingga THR Oleh Ormas, Nyaris Adu Jotos.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJateng.com/Budi Susanto)

  • Dari Blora ke Melbourne Australia, Sosok Dinda Siswi SMAN 1 Blora Raih Beasiswa di Monash University

    Dari Blora ke Melbourne Australia, Sosok Dinda Siswi SMAN 1 Blora Raih Beasiswa di Monash University

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Siswi SMA Negeri 1 Blora, Rizqi Aulia Dinda Primadani diterima di Monash University, Melbourne, Australia, jurusan Biomedical Engineering.

    Dinda menceritakan proses dirinya bisa diterima kuliah di luar negeri, di universitas dengan peringkat 37 dunia tersebut.

    Sebelum diterima, Dinda mengikuti program Beasiswa Indonesia Maju Taman Sains non gelar atau program persiapan S1 Luar Negeri.

    “Kami memang disiapkan untuk mendapatkan beasiswa di luar negeri.”

    “Saya mengikuti bimbingannya itu di Jakarta selama 10 bulan,” jelasnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (4/5/2025).

    Selama 10 bulan itu, Dinda mendapatkan bimbingan agar bisa diterima di universitas luar negeri.

    Utamanya, mulai pembelajaran untuk menguasai bahasa asing.

    Ada dua bahasa asing yang dipelajari yakni bahasa Inggris dan Mandarin.

    Pembelajaran dua bahasa asing itu menjadi tantangan tersendiri bagi Dinda. 

    Namun lantaran sudah menjadi komitmennya, akhirnya Dinda bisa melampaui tantangan itu.

    “Kalau tantangannya mungkin dalam belajar bahasa asing.”

    “Kalau di sekolah untuk bahasa Inggris itu kurang di speaking.”

    “Sementara kalau untuk tes IELTS, itu perlu ada 4 aspek yakni listening, speaking, reading, dan writing.”

    “Jadi saya lebih berjuangnya di speaking, karena belum terbiasa ngomong dalam bahasa Inggris.”

  • Wabup Blora Sri Setyorini Hadiri Rakortek Perumahan Perdesaan Dukung Program Tiga Juta Rumah

    Wabup Blora Sri Setyorini Hadiri Rakortek Perumahan Perdesaan Dukung Program Tiga Juta Rumah

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini, menghadiri Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Perumahan Perdesaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan. 

    Kegiatan itu berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, pada Selasa (29/4/2025).

    Rakortek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung Program Pembangunan Tiga Juta Rumah. 

    Acara dibuka oleh Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, serta dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk, Dirjen Perumahan Pedesaan, para pejabat eselon I dari berbagai kementerian terkait, serta para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota dari seluruh Indonesia. Wakil Bupati Blora turut hadir bersama Kepala Dinas Perumahan, Permukiman, dan Perhubungan Kabupaten Blora, Pitoyo.

    Agenda Rakortek difokuskan pada pengarahan dan sinkronisasi kebijakan sektor perumahan dan kawasan permukiman, dengan penekanan pada percepatan penyediaan hunian layak, khususnya di wilayah perdesaan.

    “Kehadiran kami di sini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Blora dalam mendukung program nasional penyediaan perumahan, terutama di wilayah perdesaan yang masih membutuhkan hunian layak,” kata Wakil Bupati Sri Setyorini, dalam keterangannya, Kamis (1/5/2025).

    Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Blora akan terus menjalin koordinasi dengan pemerintah pusat agar program pembangunan perumahan dapat berjalan efektif dan tepat sasaran di daerah.

    Dalam sambutannya, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung program ini. 

    Ia menegaskan bahwa Program Tiga Juta Rumah merupakan inisiatif Presiden RI Prabowo Subianto dalam memperkuat kebijakan perumahan nasional.

    “Di sini saya ingin menyampaikan tiga hal: skala persoalan yang kita hadapi, cara penyelesaiannya, dan tugas masing-masing pihak dalam mengatasi persoalan tersebut,” ujarnya.

    Fahri Hamzah juga menyampaikan apresiasi kepada sejumlah perusahaan yang telah menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk mendukung pembangunan perumahan.

    Melalui Rakortek ini, pemerintah daerah diharapkan dapat menyelaraskan rencana pembangunan daerah dengan kebijakan strategis nasional guna mewujudkan permukiman yang layak, sehat, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, khususnya di kawasan perdesaan.(Iqs)

  • Sukseskan Penyusunan Buku Ajar, Bupati Blora Arief Apresiasi Kontribusi Guru PAI dalam Program SSN

    Sukseskan Penyusunan Buku Ajar, Bupati Blora Arief Apresiasi Kontribusi Guru PAI dalam Program SSN

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) se Kabupaten Blora turut mensukseskan penyusunan buku ajar program Sekolah Sisan Ngaji (SSN).

    Bupati Blora, Arief Rohman mengucapkan terimakasih atas kontribusi para guru dalam mensukseskan salah satu program prioritas 9 program dalam 99 hari.

    “Saya sampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh guru PAI di kabupaten Blora atas kontribusinya dalam mensukseskan Penyusunan Buku Ajar Program SSN.”

    “Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Blora, saya juga mengucapkan Selamat Idulfitri 1446H. Melalui budaya halal bihalal mari kita jadikan bulan Syawal ini sebagai penyemangat kita untuk berusaha menuju fitri dengan memaafkan satu sama lain,” kata Bupati Arief dalam acara Halal Bihalal Guru PAI se Kabupaten Blora di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Rabu (30/4/2025).

    Program SSN tersebut juga sebagai penjabaran dari misi kedua Bupati Arief Rohman – Wakil Bupati Sri Setyorini, Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia.

    Orang nomor satu di Blora itu berpesan agar program tersebut segera ditindaklanjuti dengan pemakaian buku ajar yang telah disusun.

    “Saya juga terbuka menerima saran dan kritik untuk keberlanjutan program SSN ini, serta kita juga untuk selalu mengevaluasi atas jalannya program tersebut.”

    “Beberapa kabupaten kota sekitar, beberapa waktu lalu datang ke Blora untuk studi tiru terkait program ini, bahkan juga dijadikan objek penelitian oleh beberapa mahasiswa,” jelasnya.

    Melalui program Sekolah Sisan Ngaji (SSN) ini diharapkan generasi penerus di Kabupaten Blora bisa mendapatkan pengetahuan keagamaan yang lebih intensif.

    “Ini merupakan poin penting dalam mempersiapkan generasi muda kita, generasi emas pada tahun 2045.”

    “Saya titip, kepada guru-guru PAI untuk menanamkan akhlak yang baik kepada anak-anak kita yang nantinya akan meneruskan pembangunan di Kabupaten Blora. Tumbuhkembangkan etika, adab, serta karakter kebangsaan pada anak-anak Kabupaten Blora,” paparnya.(Iqs)

     

     

  • Setahun Pasca Kebakaran, Bupati Blora Arief Janjikan Pasar Ngawen Bakal Dibangun Kembali 2025 Ini

    Setahun Pasca Kebakaran, Bupati Blora Arief Janjikan Pasar Ngawen Bakal Dibangun Kembali 2025 Ini

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Bupati Blora, Arief Rohman, menjanjikan Pasar Ngawen bakal kembali dibangun pada tahun 2025 ini.

    Pasalnya, Pasar Ngawen ludes terbakar pada (9/1/2024) lalu hingga mengalami total kerugian mencapai 30,6 miliar.

    Setelah peristiwa itu, Bupati Blora, Arief Rohman, rajin melobi ke pemerintah pusat, agar Pasar Ngawen bisa dibangun kembali dengan dana APBN.

    Hal itu, lantaran kebutuhan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan pasar itu diperkirakan bisa menelan anggaran yang cukup besar.

    Sudah setahun lebih, sejak kejadian, Bupati Arief menjanjikan tahun 2025 ini Pasar Ngawen bisa dibangun kembali.

    “Kemarin kami sudah Zoom dengan Kementerian PU, dan kita diminta melengkapi syarat-syaratnya,” terangnya, saat ditemui Selasa (29/4/2025).

    Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan Pasar Ngawen akan dibangun dengan anggaran sekitar Rp 30 miliar.

    “Dan kemungkinan insyaallah mulai tahun ini Pasar Ngawen sudah bisa dibangun dengan pengajuan anggaran mendekati hampir Rp 30 miliar,” paparnya.(Iqs)

  • Setahun Pasca Kebakaran, Bupati Blora Arief Janjikan Pasar Ngawen Bakal Dibangun Kembali 2025 Ini

    Gubernur Jateng Telepon Bupati Arief Rohman, Gunakan Susi Air untuk Aktifkan Bandara Ngloram Blora

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Setelah resmi menjadikan Bandara Ahmad Yani Semarang berstatus internasional per 25 April 2025 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2025, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi kini bakal fokus mengaktifkan dua bandara perintis yaitu Bandara Dewandaru Jepara dan Bandara Ngloram Blora.

    Menanggapi hal itu, Bupati Blora, Arief Rohman telah berkomunikasi dengan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.

    “Pak Gubernur sudah telepon saya.”

    “Ini lagi pembahasan final.”

    “Kemungkinan maskapainya adalah Susi Air, untuk kami aktifkan kembali.”

    “Kami masih menunggu untuk Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait tahapan finalisasi tersebut,” jelasnya saat ditemui seusai pelantikan PPPK di Alun-alun Blora, Selasa (29/4/2025).

    Lebih lanjut, Arief Rohman berharap, dengan rencana pengaktifan kembali Bandara Ngloram bisa berdampak pada sektor perekonomian di Blora.

    “Semoga bisa membuka akses untuk Investasi di Blora.”

    “Tentunya juga dari sektor pariwisata di Blora.”

    “Pak Gubernur sedang mencoba untuk itu seperti beberapa kota seperti Jepara, Blora, dan Cilacap.”

    “Yang di Purbalingga juga mau diaktifkan untuk bandaranya,” terangnya.

    Sebagai informasi, Bandara Ngloram Blora diresmikan kembali pada akhir 2021 dengan dana APBN Rp132 miliar. (*)