kab/kota: Blitar

  • 9 Desa dan 1 Kelurahan di Blitar Porak Poranda Disapu Angin Kencang

    9 Desa dan 1 Kelurahan di Blitar Porak Poranda Disapu Angin Kencang

    Blitar (beritajatim.com) – Sebanyak sembilan desa dan satu kelurahan di Kabupaten Blitar terdampak bencana angin kencang. Sejumlah bangunan rusak dan dua orang dilaporkan luka usai tertimpa pohon tumbang.

    Data di BPBD Kabupaten Blitar tercatat ada 9 desa dan satu kelurahan yang terdampak angin kencang. Kesembilan desa yang terdampak tersebut diantaranya adalah Desa Sukosewu dan Tambakan di Kecamatan Gandusari, Kelurahan Bence, Desa Karangrejo dan Slorok di Kecamatan Garum, Desa Ploso Selopuro, Desa Jegu Sutojayan, Desa Sumberasri, Dayu dan Kedawung di Kecamatan Nglegok.

    Ivong Berttyanto, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar menegaskan bahwa pihaknya langsung turun ke lapangan untuk melakukan asesmen dan evakuasi pohon serta bangunan yang rusak. BPBD Kabupaten Blitar pun kini tengah siaga untuk menangani bencana angin kencang yang sedang melanda.

    “Ada TK Alhidayah 2 di Desa Karangrejo mengalami kerusakan berat karena tertimpa pohon tumbang. Selanjutnya di Desa Sukosewu ada pohon waru tumbang menimpa dapur rumah warga sehingga mengalami kerusakan berat,” kata Ivong, Jumat (31/1/2025).

    Dalam bencana angin kencang ini ada 2 korban luka. Satu korban luka berasal dari Desa Ploso dan satu lagi berasal dari Desa Kedawung Kabupaten Blitar. Pohon yang tumbang menimpa dapur rumah warga di Desa Ploso, mengakibatkan satu orang tertimpa material tembok rumah hingga mengalami luka bagian kepala serta pundak.

    Sementara di Desa Kedawung, pohon tumbang juga menimpa atap dapur dan bangunan warga yang menyebabkan satu korban luka di kaki.Kini kedua korban sudah mendapatkan perawatan intensif dari tim medis.

    “Penanganan kedaruratan sampai saat ini masih terus dilakukan seperti pembersihan lokasi dan asesmen. Untuk 2 orang yang mengalami luka ringan dipastikan sudah mendapat penanganan medis,” tegasnya.

    Salah satu bangunan yang rusak parah adalah TK Alhidayah 2 di Desa Karangrejo Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. Bangunan kelas yang ada di TK tersebut rusak parah usai tertimpa pohon yang roboh.

    Beruntung saat kejadian anak-anak TK sudah pulang. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    “Ada 2 kelas yang rusak masih baru kog ini masih 8 bulan berdiri kelasnya, beruntung anak-anak sudah pulang,” kata Tamyis, pemilik yayasan TK Alhidayah 2.

    Kini warga bersama pengurus tengah melakukan pembersihan pohon yang tumbang dan menimpa bangunan kelas tersebut. Sementara waktu pembelajaran di TK tersebut juga dihentikan hingga proses evakuasi selesai. [owi/beq]

  • Baru Dibangun, 2 Ruang Kelas TK Al Hidayah 2 Karangrejo Garum Blitar Rusak Parah Tertimpa Pohon

    Baru Dibangun, 2 Ruang Kelas TK Al Hidayah 2 Karangrejo Garum Blitar Rusak Parah Tertimpa Pohon

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

    TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Bangunan dua ruang kelas TK Al Hidayah 2 di Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, rusak parah tertimpa pohon tumbang, Kamis (30/1/2025).

    Hingga Jumat (31/1/2025), sejumlah warga bergotong royong membersihkan material bangunan yang hancur tertimpa pohon.

    Sejumlah warga terlihat menurunkan genteng atap ruang kelas di TK Al Hidayah 2 Desa Karangrejo.

    Sebagian warga lainnya memotong batang pohon sengon yang menimpa bangunan ruang kelas TK.

    “Kejadiannya kemarin sekitar pukul 12.30 WIB. Kondisi TK kosong. Anak-anak sudah pulang,” kata Pendiri Yayasan TK Al Hidayah 2 Desa Karangrejo, Tamyis (68), Jumat (31/1/2025).

    Tamyis mengatakan ada ruang kelas di sisi timur yang rusak tertimpa pohon sengon dengan diameter 1,5 meter.

    Di TK itu ada enam ruang kelas, yaitu, dua ruang kelas TK A, dua ruang kelas TK B, dan dua ruang kelas PAUD.

    Bangunan dua ruang kelas yang rusak tertimpa pohon di TK A.

    “Ini bangunan baru selesai dibangun sekitar delapan bulan lalu,” ujarnya.

    Menurut Tamyis, kondisi angin pada Kamis (30/1/2025) memang sangat kencang.

    Padahal, posisi pohon sengon yang tumbang jauh dari lokasi ruang kelas. Posisi pohon juga doyong ke arah timur utara.

    Diperkirakan, jika pohon tumbang, tidak akan menimpa bangunan ruang kelas.

    “Tapi, karena angin sangat kencang, batang pohon terhempas ke selatan dan menimpa ruang kelas,” katanya.

    Saat ini, kata Tamyis, kegiatan anak-anak TK diliburkan sementara.

    Para guru masih membersihkan barang-barang di ruang kelas yang tertimpa pohon.

    “Rencananya, kegiatan anak-anak sementara dipindah ke Masjid di depan TK,” ujarnya

  • Telan Anggaran Rp1,7 M, Pasar Ikan Hias Blitar Siap Jadi Parkiran Bus

    Telan Anggaran Rp1,7 M, Pasar Ikan Hias Blitar Siap Jadi Parkiran Bus

    Blitar (beritajatim.com) – Proses revitalisasi Pasar Ikan Hias Kota Blitar yang menelan anggaran Rp1,7 miliar telah rampung dikerjakan. Setelah satu tahun pembangunan, kini pasar tersebut siap menjadi parkiran bus.

    Renovasi Pasar Ikan Hias Blitar ini bukan untuk menambah jumlah kios pedagang ikan hias. Karena meski direnovasi, jumlah kios pedagang di Pasar Ikan Hias ini tetap yakni 13 kios.

    Alih-alih menambah jumlah kios agar Pasar Ikan Hias lebih ramai, renovasi ini nampaknya memang didesain untuk mewadahi lahan parkir bagi kendaraan wisatawan Masjid Ar-Rahman. Pasalnya, lahan parkir Pasar Ikan Hias kini jauh lebih luas dari yang dulu dan akan mampu menampung lebih banyak kendaraan.

    “Jumlah kiosnya tetap tidak ada penambahan apapun. Karena yang kita lakukan adalah hanya merelokasi pedagang ini dipusatkan di bagian utara,” ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh, Jumat (31/1/2025).

    Meski begitu Pemerintah Kota Blitar tetap enggan disebut bahwa pembangunan Pasar Ikan Hias ini hanya untuk kepentingan lahan parkir kendaraan wisatawan Masjid Ar-Rahman. Pemerintah Kota Blitar tetap kekeh menyebut bahwa renovasi ini agar Pasar Ikan Hias lebih maju dan bisa menggelar berbagai kontes ikan.

    Pemerintah Kota Blitar menyebut dengan lahan parkir yang luas maka Pasar Ikan Hias bisa untuk menggelar berbagai kontes ikan tingkat nasional maupun regional. Jadi Pemkot Blitar beralasan lahan parkir yang luas ini bukan semata untuk mewadahi kendaraan masjid Ar-Rahman saja, namun juga untuk keperluan kontes ikan yang biasa dilakukan oleh Pemerintah Kota Blitar.

    “Kami juga membangun ulang kantor, mushola dan toilet agar lebih bagus sehingga akan mendukung jika ada kontes,” imbuhnya.

    Namun benarkah revitalisasi pasar ikan hias ini murni untuk event kontes ikan tingkat nasional. Pasalnya kontes ikan tingkat nasional biasanya hanya digelar setiap sekali dalam kurun waktu 2 tahun.

    Lantas apakah selama tidak ada kontes ikan, lokasi tersebut tidak digunakan untuk parkiran bus. Tentu tidak ada jaminan, pasalnya selama ini masjid Ar-Rahman belum memiliki lokasi parkir.

    Selain itu kendaraan wisatawan selama ini diparkir di tepi Jalan Raung Kota Blitar. Kondisi itu menimbulkan kemacetan serta kesemrawutan lalu lintas. Maka dari itu kemungkinan besar kendaraan wisatawan masjid Ar-Rahman akan diparkir di dalam area pasar ikan hias.

    Kini para pedagang hanya bisa berharap agar desain Pasar Ikan Hias yang baru ini bisa mendatangkan berkah. Bukan hanya sekedar untuk kepentingan PAD parkir untuk pemerintah daerah semata.

    “Ya semoga lebih ramai saja, tidak hanya ramai kendaraan yang parkir,” ucap Robi, pedagang Pasar Ikan. [owi/beq]

  • Populer Nasional: Respons Oegroseno soal Pagar Laut Tangerang – Pegawai Kementerian ATR/BPN Disanksi – Halaman all

    Populer Nasional: Respons Oegroseno soal Pagar Laut Tangerang – Pegawai Kementerian ATR/BPN Disanksi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut berita populer dari kanal nasional Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir, 30-31 Januari 2025.

    Kasus pagar laut di Tangerang, Banten, memasuki babak baru.

    Sejumlah pegawai Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) disanksi buntut terbitnya Sertifikat Hak Guna Bangun (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di perairan Tangerang.

    Selain itu, kasus ini juga memantik respons dari eks Wakapolri, Komjen (Purn) Oegroseno.

    Berikut empat berita nasional populer dalam 24 jam terakhir:

    1. Pegawai ATR/BPN Disanksi Berat Buntut Pagar Laut

    Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyatakan pihaknya telah menjatuhkan sanksi terhadap delapan pegawai buntut dari terbitnya SHGB dan SHM di perairan Tangerang.

    SHGB atau SHM itu berkaitan dengan munculnya pagar bambu sepanjang 30 kilometer di Laut Tangerang.

    Mulanya, Nusron menyatakan pihaknya telah melakukan investigasi terhadap munculnya penerbitan sertifikat tersebut.

    “Dari hasil audit tersebut, kita merekomendasikan, pertama, rekomendasi pencabutan lisensi kepada KJSB, Kantor Jasa Survei Berlisensi. Karena yang melakukan survei dan pengukuran itu perusahaan swasta. Karena kita menggunakan dua survei,” kata Nusron saat rapat kerja dengan Komisi II DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Baca Selengkapnya

    2. Respons Oegroseno soal Pagar Laut

    Mantan Wakapolri, Komjen (Purn) Oegroseno, menyebut pembangunan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten, melanggar setidaknya tujuh undang-undang.

    Undang-undang yang dimaksud termasuk UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Nomor 31 Tahun 1999.

    “Saya melihat beberapa undang-undang yang potensi dilanggar itu cukup banyak,” kata Oegroseno dalam siniar Abraham Samad SPEAK UP yang tayang pada Selasa (28/1/2025), dikutip Tribunnews.com.

    “Pertama, Undang-undang berkaitan dengan KUHP. Kemudian Undang-undang Pokok Agraria, Nomor 5 atau 60 itu. Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Nomor 32 Tahun 2009.”

    Ada juga Undang-undang tentang Kelautan Nomor 32 Tahun 2014. 

    Atas hal itu, Oegroseno menduga kuat kasus pagar laut di Tangerang memuat unsur gratifikasi dan korupsi.

    Baca Selengkapnya 

    3. Nasib Gugatan Calon Bupati yang Meninggal

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) Teluk Bintuni menyatakan pasangan calon nomor urut 2, Daniel Asmorom dan Alimudin Baedu, tidak lagi memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

    Pasalnya calon bupati Teluk Bintani Daniel Asmorom telah meninggal dunia. 

    Hal ini disampaikan oleh kuasa hukum KPU Teluk Bintuni, Ali Nurdin, dalam sidang perkara 101/PHPU.BUP-XXIII/2025 di gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2025). 

    “Pemohon bukan lagi pasangan calon, dengan meninggalnya calon Bupati atas nama Daniel Asmorom. Maka pemohon tidak lagi bertindak sebagai pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni 2024 nomor urut 2,” kata Ali.

    Ali menjelaskan bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat 1 huruf b PMK Nomor 3 Tahun 2024, pemohon dalam perkara perselisihan hasil pilkada harus merupakan pasangan calon. 

    Baca Selengkapnya

    4. Fakta Pisau Kasus Mutilasi Uswatun Khasanah

    Terdapat kejanggalan di pisau buah yang digunakan Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) untuk memutilasi jasad Uswatun Khasanah (29), perempuan asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

    Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Marjoko, mengungkapkan tidak ditemukan jejak darah di pisau yang digunakan Antok untuk memutilasi Uswatun.

    “Pisau dengan sarung senjata tajam plastik warna hijau panjang sekitar 20 cm ini negatif darah,” jelas Marjoko, Senin (27/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Marjoko memastikan pisau itu negatif darah manusia. Hal ini diketahui setelah tim Labfor Polda Jatim mengidentifikasinya menggunakan sampel darah yang diambil dari resapan di lantai kamar mandi melalui kasa.

    Baca Selengkapnya

    (Tribunnews.com)

  • 20 Wilayah Jatim Bakal Hujan Petir Besok Jumat, 31 Januari 2025, Pasuruan Sejak Pagi hingga Siang

    20 Wilayah Jatim Bakal Hujan Petir Besok Jumat, 31 Januari 2025, Pasuruan Sejak Pagi hingga Siang

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok Jumat, 31 Januari 2025.

    Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puluhan wilayah Jawa Timur akan hujan petir.

    Sebagian besar hujan ini akan turun saat pagi hingga siang.

    Sekitar pukul 06.00 WIB, cuaca ini akan terjadi di Malang, Probolinggo, Pamekasan, Pasuruan, Probolinggo, dan Trenggalek.

    Wilayah yang terguyur hujan petir ini bertambah pada pukul 09.00 WIB.

    Daerah-daerah yang dimaksud antara lain Banyuwangi, Blitar, Bondowoso, Kota Batu, Pasuruan, Lamongan, Magetan, Malang, Pacitan, Ponorogo, Sidoarjo, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.

    Selain hujan petir, hujan ringan juga turun di waktu bersamaan di Jombang, Kediri, Madiun, Mojokerto, Probolinggo, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Probolinggo, dan Situbondo.

    Hujan petir terus berlangsung saat siang sekira pukul 12.00 WIB, seperti Blitar, Bojonegoro, Kota Batu, Madiun, Malang, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Pasuruan, Trenggalek, dan Tulungagung.

    Saat sore, hujan petir masih mengguyur di Trenggalek dan Tulungagung.

    Malang kembali diguyur hujan pada pukul 18.00 WIB.

    Selain cuaca hujan, sebagian besar wilayah akan berawan saat sore hingga malam.

    Mengingat cuaca hujan, warga diharapkan membawa jas hujan atau payung sebelum beraktivitas di luar ruangan.

    Para pengguna jalan juga diimbau berhati-hati sebab jalanan basah.

    Informasi selengkapnya mengenai ramalan cuaca Jatim besok, 31 Januari 2025, bisa diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Perlu Perbaikan Regulasi Perlindungan PMI

    Perlu Perbaikan Regulasi Perlindungan PMI

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menilai perlu perbaikan regulasi yang tertuang dalam UU No.18/2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Terutama penataan regulasi yang lebih meningkatkan kualitas perlindungan bagi PMI.

    “Fokusnya adalah pada pelaksanaan di lapangan dan penguatan perlindungan hukum terhadap PMI di negara tujuan kerja,” kata politikus Partai Nasdem itu.

    Menurutnya, mekanisme dalam pengaturan PMI perlu dievaluasi, termasuk dalam seleksi agensi dan pelatihan pra keberangkatan.

    “Agensi penempatan harus bertanggung jawab tidak hanya dalam proses awal, tetapi juga dalam pengawasan kesejahteraan PMI di luar negeri, serta penguatan regulasi,” tambahnya.

    Dalam kesempatan itu, dia mengecam tragedi penembakan terhadap lima pekerja migran Indonesia (PMI) di perairan Malaysia, Jumat (24/1/2025). Nurhadi pun mendesak pemerintah Indonesia agar mengupayakan perlindungan bagi PMI di luar negeri agar terhindar dari ancaman yang membahayakan keselamatan pekerja Indonesia.

    “Tragedi seperti ini tidak boleh terulang dan negara harus hadir dalam setiap upaya perlindungan warga negaranya, termasuk di luar negeri,” ujar legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI (Kabupaten Tulungagung, Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Blitar) itu.

    Dia pun mendorong agar dibentuk sistem pengaduan yang efektif, sehingga PMI dapat dengan segera melaporkan potensi ancaman yang dihadapi di luar negeri. Termasuk, peningkatan kesadaran dan edukasi bagi PMI.

    “Selain penguatan regulasi, kami juga mendorong adanya program edukasi yang lebih intensif kepada calon PMI terkait hak-hak mereka, risiko kerja, dan cara melindungi diri selama berada di luar negeri,” tegasnya. [kun]

  • Nasib Wanita Diajak Ngamar Pria yang Baru Dikenalnya, Tak Sadar saat Pelaku Pinjam Kunci Motor

    Nasib Wanita Diajak Ngamar Pria yang Baru Dikenalnya, Tak Sadar saat Pelaku Pinjam Kunci Motor

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang perempuan berinisial NP (34) asal Cilacap menjadi korban penipuan orang yang baru ia kenal.

    NP ternyata baru kenal dengan seorang pria berinisial WD (31) asal Banyumas di sebuah aplikasi.

    NP kehilangan motor setelah dibawa kabur oleh WD.

    Peristiwa itu terjadi ketika mereka berkencan di hotel.

    Kasihumas Polresta Cilacap Ipda Galih Soecahyo mengungkapkan, kejadian tersebut bermula ketika korban berkenalan dengan pelaku melalui sebuah aplikasi pertemanan pada 10 Januari 2025 lalu.

    Setelah berkomunikasi melalui aplikasi dan berlanjut ke WhatsApp, keduanya sepakat bertemu di salah satu hotel di kecamatan Cilacap Tengah.

    Dalam pertemuan pertama itu, diketahui pelaku sempat berbincang dengan korban di kamar hotel.

    “Korban sempat berbincang dengan pelaku di kamar hotel, bahkan keluar bersama ke Pantai Teluk Penyu sebelum kembali ke hotel,” ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com

    Dikatakan Ipda Galih bahwa pada malam harinya, pelaku meminjam sepeda motor milik korban dengan alasan ingin mengambil barang di rumah temannya. 

    Setelah kunci motor diserahkan, pelaku pun meninggalkan hotel dan menghilang tanpa jejak. 

    “Korban sudah berupaya menghubungi pelaku, namun gagal karena nomor telepon pelaku sudah tidak aktif,” kata Galih.

    Karena kondisi itu, korban pun akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke
    Polsek Cilacap Tengah. 

    Menerima laporan dari korban, polisi pun gerak cepat melakukan penyelidikan.

    Dari hasil penyelidikan, pelaku diketahui sedang menginap di salah satu hotel di Cilacap.

    “Polisi langsung bergerak dan menangkap pelaku di kamar hotel tersebut,” ungkap dia.

    Usai penangkapan, pelaku pun diinterogasi oleh polisi.

    Dari hasil interogasi, WD mengakui bahwa dirinya melakukan aksi penipuan itu.

    Bahkan penipuan kali ini bukanlah yang pertama kali dilakukan.

    “Sebelumnya dia sudah melakukan penipuan serupa di beberapa wilayah, termasuk Cilacap Utara, Sidareja, Wangon dan Cilongok,” kata Galih.

    Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti termasuk satu unit sepeda motor Yamaha Mio milik korban, BPKB, STNK, serta ponsel milik pelaku.

    “Tersangka sudah kami amankan untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Dia dijerat pasal 378 dan/atau pasal 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan,” tambah Ipda Galih. (pnk)

    Sementara itu, petaka dari orang yang baru kenal juga pernah terjadi di Jakarta.

    Seorang pria emosi saat ditolak teman wanitanya ketika mengajak berhubungan badan.

    Padahal, keduanya baru saja berkenalan di media sosial.

    Hingga akhirnya pelaku yang terlanjur geram lalu menusuk wanita kenalannya berinisial NRS.

    Aksi itu terjadu di sebuah apartemen di Jalan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    Seorang pria ditangkap polisi karena melakukan aksi penusukan terhadap perempuan kenalannya, NRS, di Jalan Barito, Kebayoran Baru.

    Keduanya sempat cekcok sebelum akhirnya pelaku menusuk korban pada Senin (22/7/2024) subuh.

    “Pelaku penusukan perempuan di Barito yang kenal melalui sarana medsos sudah tertangkap,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, Kamis (25/7/2024).

    Kata Bintoro, pelaku dan korban baru saja berkenalan melalui media sosial dan bertemu di sebuah apartemen di Jalan Barito.

    Bintoro mengatakan, cekcok berawal ketika korban meminta pulang dan enggan berhubungan badan dengan pelaku.

    Cekcok kemudian terjadi lagi setelah pelaku dan korban keluar dari apartemen lalu masuk ke mobil pelaku.

    Pelaku naik pitam dan melukai korban dengan pisau.

    “Saat keluar dari apartemen, di dalam mobil terlapor terjadi pertengkaran antara korban dan terlapor, yang kemudian dikarenakan emosi, terlapor kemudian melukai korban dengan pisau,” ujar Bintoro.

    Akibatnya, korban menderita luka pada bagian jari tangan dan lehernya.

    Korban kemudian melaporkan hal ini ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    Sementara itu, kasus serupa juga pernah terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

     Seorang pria berinisial RRD (28) aniaya pacarnya bernama Resti (30) hingga alami luka-luka.

    Hingga akhirnya pelaku ditangkap polisi, Senin (22/7/2024).

    Pelaku yang merupakan warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu melakukan penganiayaan itu akibat cemburu dan sakit hati.

    Hal itu diungkap oleh Kapolsek Megamendung AKP Dedi Hermawan,SH.

    Ia menjelaskan, aksi penusukan itu terjadi pada Senin (22/7/2024) sekitar pukul 15.30 WIB.

    “Lokasi penganiayaan di Jalan Raya Puncak, Kampung Cibogo, Desa Cipayung Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor,” kata Dedi kepada wartawan Selasa (23/7/2024).

    Tersangka RRD menganiaya korban karena cemburu dan sakit hati.

    “RRD sakit hati pacarnya ketahuan sering chatting (kirim pesan) via WhatsApp dengan mantan suaminya,” ujarnya.

    Rasa cemburu yang memuncak membuat tersangka marah dan nekat menusuk korban secara membabi buta.

    “Penusukan ini mengakibatkan korban mendapatkan luka-luka di bagian tubuh, bagian wajah, kepala, kedua belah tangan, pundak, dan punggung,” papar Dedi.

    Menurut Dedi, korban kini sudah ditangani pihak medis dan mendapat jahitan di bagian kepala, wajah, tangan sebelah kanan dan kiri, punggung dan pundak.

    Korban lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Megamendung.

    “Pelaku langsung ditangkap dan sudah dalam penanganan proses hukum lanjut di Mako Polsek Megamendung,” ungkap Dedi.

    Pelaku dikenakan Pasal 351 KUHP ayat (2) tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman diatas 5 tahun penjara.

    Sementara itu, kasus lainnya soal cemburu juga pernah terjadi di Situbondo.

    Sudah berusia 80 tahun, Mbah Taryono bakal menghabiskan masa tuanya di penjara.

    Itu semua karena ia cemburu dan melakukan aksi nekat.

    Mbah Taryono diketahui membakar rumah istrinya sendiri pada Kamis (18/7/2024).

    Aksi Mbah Taryono justru membuat harta berharganya lenyap.

    Mbah Taryon merupakan waga Dusun Lugudang, Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo.

    Akibat cemburu kepada istrinya, pria berusia 80 tahun ini harus berurusan dengan pihak polisi dan terancam mendekam di tahahan Mapolres Siitubondo.

    Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Momon membenarkan penangkapan pelaku pembakaran rumah istrinya itu.

    Menurutnya, sebelum membakar rumah istrinya itu, pelaku sekitar 22.00 WIB membeli BBM di SPBU dan mendatangi rumah istrinya di Desa Talkandang dan membakarnya dengan menggunakan BBM jenis pertalite.

    “Pelaku membakar rumah istrinya karena dipicu cemburu,” ujarnya.

    Untungnya, kata mantan penyidik Polda Jatim ini menerangkan, kebakaran itu diketahui Indah Wati, yang merupakan istri pelaku yang sedang membuat susu anaknya.

     Sehingga bergegas membangunkan kedua orang tuanya dan membawa anaknya keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

    Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun rumah korban dan satu unit mobil dan enam sepeda motor serta dokumen penting yang ada didalam rumahnya ludes terbakar.

    “Untuk kerugiannya masih ditotal,” katanya.

    Dikatakan, setelah membakar rumahnya istrinya, pelaku melarikan diri dan berhasil diamankan di selatan RSU Abdoer Rahem, Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo.

    “Iya pelakunya sudah berhasil diamankan ke Polres Stubondo,” ucapnya.

    Untuk mendalami motifnya, lanjutnya, pihak penyidik Satreskrim masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka yang membakar rumah istrinya itu.

    “Kalau motif awalnya cemburu, tapi kami masih mendalaminya,” kata Momon.

    Selain mengamankan pelaku, sambung AKP Momon, pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti, diantaranya satu unit sepeda motor yang digunakan pelaku, dua tutup botol jerigen 10 liter, dua buah jerigen berisi BBM, sarung, dua kertas berisu tulisaan dan sepasang sandal.

    ”Semua barang buktinya sudah kita amankan bersama pelaku ke Polres,” pungkasnya

    Sebelumnya, jasad seorang wanita bernama Sri Juanah (64) ditemukan tengkurap di sungai di Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (6/11/2023).

    Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap korban dibunuh suaminya sendiri yang berinisial STS (73).

    Berdasarkan keterangan pelaku, motif pembunuhan ini karena asmara.

    Korban diduga berselingkuh sehingga pelaku menghabisi istrinya di kamar mandi rumah.

    Pelaku kemudian membuang jasad korban ke sungai yang berjarak sekitar 100 meter rumahnya.

    Pelaku membawa jasad korban menggunakan gerobak dorong.

    Ada dua luka akibat benda tumpul di kepala bagian belakang korban.

    Pasangan suami istri yang sudah dikarunia tiga anak itu sehari-hari tinggal berdua di rumahnya.

    Ketiga anaknya, dua perempuan dan satu laki-laki sudah berumah tangga dan tinggal terpisah.

    “Motifnya (kasus KDRT yang mengakibatkan korban meninggal dunia) asmara. Pelaku menuduh korban berselingkuh,” kata Kasat Reskrim Polres Blitar, Febby Pahlevi Rizal, Rabu (8/11/2023).

    “Pelaku cemburu buta dan melakukan pembunuhan (terhadap istrinya),” lanjut Febby.

    Febby mengatakan dugaan korban berselingkuh itu berdasarkan keterangan dari pelaku.

    Untuk memastikan motif kasus itu, kata Febby, polisi juga meminta keterangan kepada keluarga dan tetangga korban.

    “Kami juga minta keterangan kepada tetangga dan keluarga korban untuk mendalami motif kasus tersebut,” ujarnya.

    Dikatakan Febby, setelah melakukan aksinya, pelaku sempat kabur meninggalkan rumahnya.

    Polisi menangkap pelaku dua jam setelah menerima laporan di wilayah Kota Blitar.

    “Pelaku setelah kejadian meninggalkan rumah menggunakan sepeda motor. Pelaku kami tangkap di wilayah Kota Blitar,” katanya.

    Ketua RT 1 RW 3 Dusun Talok, Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Wardoyo mengatakan selama ini korban tinggal berdua dengan suaminya.

    Namun, saat jasad Sri ditemukan meninggal dunia di sungai, suaminya tidak ada di rumah.

    Tiga anak korban sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dengan orang tuanya. Satu anak korban tinggal di Tulungagung, satu lagi di Jatinom Kabupaten Blitar dan satu lagi di Desa Papungan, Kabupaten Blitar.

    “Anak laki-laki korban yang tinggal di Dusun Salam (Desa Papungan) yang tiap hari ke sini (rumah Sri). Kadang korban juga tidur di rumah anak laki-lakinya,” kata Wardoyo.

    Dikatakan Wardoyo, korban membuka toko kelontong di rumah, sedang suaminya bertani.

    “Korban memang asli warga Dusun Talok, kalau suaminya berasal dari Bendogerit (Kota Blitar),” ujarnya.

    Menurut Wardoyo, tetangga tidak mendengar suara keributan dari rumah korban sebelum jasad korban ditemukan meninggal dunia di sungai.

    “Tetangga tidak ada yang mendengar keributan dari rumah korban,” katanya.

    “Suami korban memang agak pendiam, terus info dari tetangga (suaminya) agak cemburuan. Korban sering cerita ke tetangga, kalau suaminya cemburuan,” lanjutnya.

    Tetangga korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan melihat korban terakhir di rumah pada Minggu (5/11/2023).

    Ketika itu, korban masih membuka toko kelontong yang ada di depan rumah. “Pagi ini tadi toko milik korban tutup, korban juga tidak kelihatan,” katanya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Video Polda Jatim Ungkap Fakta Kasus Mutilasi di Ngawi, Hasil Identifikasi Pisau Bersih dari Darah – Halaman all

    Video Polda Jatim Ungkap Fakta Kasus Mutilasi di Ngawi, Hasil Identifikasi Pisau Bersih dari Darah – Halaman all

    Polda Jatim menemukan fakta baru terkait kasus mutilasi yang dilakukan Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) atas korbannya Uswatun Khasanah (29).

    Tayang: Kamis, 30 Januari 2025 20:03 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Jatim menemukan fakta baru terkait kasus mutilasi yang dilakukan Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) atas korbannya Uswatun Khasanah (29) asal Blitar Jawa Timur.

    Polisi mengungkapkan tidak ditemukannya jejak darah pada pisau yang digunakan Antok dalam memutilasi Uswatun.

    Dikutip dari TribunJatim.com, Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Marjoko, mengatakan tidak ditemukannya jejak darah pada pisau yang digunakan Antok dalam memutilasi korban, Senin (27/1/2025).(*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Polda Jatim Ungkap Penyebab Kematian Uswatun Khasanah, Bukan Dicekik

    Polda Jatim Ungkap Penyebab Kematian Uswatun Khasanah, Bukan Dicekik

    Surabaya (beritajatim.com) – Polda Jatim akhirnya mengungkap penyebab kematian Uswatun Khasanah (29), wanita asal Blitar yang mayatnya ditemukan dalam koper merah di Ngawi. Berdasarkan hasil autopsi, kematian korban bukan akibat dicekik, sebagaimana pengakuan tersangka Rohmad Tri Hartanto alias Antok.

    Kepala sub Direktorat III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan hasil autopsi menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang menjadi penyebab kematian korban.

    “Tapi tidak bisa saya ungkapkan secara rinci apa penyebabnya, yang jelas ada penyebab lain kematian korban,” ujarnya, Kamis (30/1/2025).

    Terkait keberadaan MA, kerabat dari tersangka yang diminta mengangkat yang berisi jenasah korban. Jumhur mengatakan bahwa MA pernah menanyakan hal itu ke tersangka.

    “Sempat ditanyakan ke tersangka, ‘Iki isine opo, kok abot? (ini isinya apa, kok berat?)‘ dijawab itu isie gombalan (isinya kain bekas),” ujar Jumhur.

    MA sendiri dipanggil paska tersangka mengeksekusi korban. Oleh tersangka, MA diminta mengemudikan mobil korban.

    “Setelah eksekusi, MA dipanggil untuk nyetirin saja,” ujarnya.

    Keterlibatan penadah mobil korban yang dijual tersangka, saat ini masih didalami penyidik. Paska melakukan pemeriksaan terhadap penadah mobil, penyidik menemukan pihak lain yang saat ini masih dicari.

    ” Sudah diperiksa sebagai saksi, nanti akan didalami, saksi lain yang masih kita cari, penghubungnya sama. Apakah dititipi atau dibeli? Ini masih kita kembangkan,” ujar Jumhur.

    Perlu diketahui, Polda Jatim melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, saksi yang sudah dimintai keterangan di antaranya adalah MA, kerabat Antok, dan penadah mobil Suzuki Ertiga milik korban yang dijual tersangka.

    Dari hasil pemeriksaan penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim didapatkan fakta bahwa MA kerabat Antok yang sempat diminta tolong oleh Antok untuk mengangkat koper yang di dalamnya ada jasad korban.

    MA sempat bertanya ke Antok, apa isi koper tersebut karena dirasa cukup berat. Saat itu, Antok menjawab bahwa koper tersebut berisi baju.

    “MA sampai saat ini masih berstatus saksi dan kita kenakan wajib lapor,” ujar Dirreskrimum Polda Jatim Kombespol Farman, Kamis (30/1/2025).

    Sementara untuk pembeli mobil korban, sampai saat ini masih dalam penyelidikan polisi.

    “Pembeli mobil tersebut merupakan warga Kediri dan ada di Sidoarjo. Keterangannya telah kami ambil,” ujarnya.

    Lebih jauh, Farman menyebut, jika kasus mutilasi ini dalam tahap penyelidikan intensif. Polda Jatim berkomitmen untuk mengungkap seluruh fakta dan motif di balik pembunuhan keji ini, termasuk peran MA yang masih menjadi misteri. [uci/beq]

  • Cuaca Ekstrem, Taman Kebon Rojo Kota Blitar Ditutup Sementara

    Cuaca Ekstrem, Taman Kebon Rojo Kota Blitar Ditutup Sementara

    Blitar (beritajatim.com) – Taman Kebon Rojo Kota Blitar ditutup sementara dipicu cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi hingga beberapa hari ke depan. Penutupan dilakukan mulai hari ini, Kamis (30/1/2025) hingga cuaca kembali normal.

    Langkah ini diambil Pemerintah Kota Blitar usai sejumlah pohon yang ada di Taman Kebon Rojo Blitar tumbang usai diterjang angin kencang. Sejumlah pohon yang ada di dalam Taman Kebon Rojo tidak sanggup untuk menahan kencangnya angin, hingga akhirnya tumbang.

    “Benar kita tutup untuk sementara. Akan kita buka jika cuacanya sudah memungkinkan,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Blitar, Jajuk Indihartati, Kamis (30/1/2025).

    Taman Kebon Rojo sendiri merupakan tempat wisata berkonsep alam dan berada di tengah kota. Taman ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Hindia Belanda pada tahun 1890-an.

    Sejak itu, taman ini terus berkembang dan menjadi salah satu aset berharga kota Blitar. Kini Taman Kebon Rojo menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Blitar.

    Di sana wisatawan bisa mengenal flora dan fauna secara gratis. Para pengunjung tidak dipungut biaya seperpun untuk masuk dan menikmati keindahan Taman Kebon Rojo.

    Namun untuk sementara waktu taman yang berada di tengah kota itu harus ditutup. Tentu penutupan terpaksa dilakukan demi keselamatan warga.

    “Ini dilakukan demi keselamatan warga dan mencegah jatuhnya korban jiwa,” tandasnya.

    Sejak hari ini, Kota Blitar memang diterjang cuaca buruk dan angin kencang. Akibat hembusan angin kencang yang terjadi di wilayah Kota Blitar, ada 4 titik yang mengalami pohon tumbang diantaranya di Kelurahan Blitar menimpa satu rumah warga.

    Kemudian di Kelurahan Gedog Kecamatan Sananwetan ada dua titik pohon tumbang, dan dahan patah di wisata Kebon Rojo. Pemerintah Kota Blitar pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati utamanya saat beraktifitas di luar ruangan, karena cuaca buruk dan angin kencang diprediksi terus akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. [owi/beq]