kab/kota: Bireuen

  • Jembatan Meureudu yang Putus Akibat Banjir Aceh Kembali Bisa Dilintasi

    Jembatan Meureudu yang Putus Akibat Banjir Aceh Kembali Bisa Dilintasi

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Jembatan Krueng Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh yang putus diterjang banjir bandang pada akhir November 2025 mulai difungsikan lagi setelah selesai penanganan sementara bagian opritnya. Jembatan di lintasan Jalan Nasional Banda Aceh-Medan itu resmi dibuka kembali, Jumat (12/12/2025). 

    “Kami dari Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dengan resmi menyatakan jembatan ini dibuka untuk umum,” kata Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi.

    Sibral mengingatkan masyarakat maupun pengendara untuk berhati-hati dan waspada saat melintasi jembatan tersebut karena saat ini penanganannya masih bersifat sementara atau darurat. Kondisi jalan juga masih licin dan belum diaspal. 

    PPK 1.2 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Rita Marleni mengatakan penanganan sementara oprit Jembatan Krueng Meureudu telah berhasil diselesaikan sehingga sudah dapat dilintasi kembali kendaraan.

    “Penanganan sementara terhadap kerusakan oprit Jembatan Krueng Meureudu sudah dilakukan. Alhamdulillah, jembatan mulai fungsional dan kembali dibuka sejak hari ini,” ujar Rita Marleni.

    Jembatan Krueng Meureudu merupakan jalur penting penghubung Banda Aceh menuju Kabupaten Bireuen hingga ke Sumatera Utara.

    Sebelumnya, BPJN Aceh telah melakukan sejumlah penanganan, seperti penimbunan oprit jembatan serta pemasangan batu boulder untuk mempercepat pemulihan akses jalur nasional lintas timur Aceh itu.

    Selain itu, BPJN Aceh juga telah menyelesaikan pembersihan jalan pendekat Jembatan Krueng Meureudu dari lumpur tebal sisa banjir bandang.

    Diketahui, Jembatan Krueng Meureudu putus diterjang banjir bandang pada Rabu (26/11/2025). Akibatnya, akses Jalan Banda Aceh-Medan yang merupakan jalur utama penghubung Aceh dengan Sumatera Utara putus total.

  • 22,5 Ton Bantuan Logistik Dikirim untuk 12 Desa Terdampak Bencana di Aceh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Desember 2025

    22,5 Ton Bantuan Logistik Dikirim untuk 12 Desa Terdampak Bencana di Aceh Megapolitan 12 Desember 2025

    22,5 Ton Bantuan Logistik Dikirim untuk 12 Desa Terdampak Bencana di Aceh
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 22,5 ton bantuan logistik dikirim oleh Wide Fund For Nature (WWF) Indonesia dari Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, untuk membantu warga di 12 desa terdampak bencana di Aceh, Jumat (12/12/2025).
    Bantuan itu ditujukan untuk wilayah Bireuen dan Bener Meriah yang masih kesulitan akses dan membutuhkan suplai kebutuhan pokok.
    “Ini pengiriman yang ke delapan dan yang paling besar. Kita kirimkan 22,5 ton, termasuk 15 ton beras dan berbagai kebutuhan lain seperti pembalut, pakaian, peralatan medis, serta perlengkapan untuk tim penyalur,” ujar CEO WWF Indonesia, Aditya Bayunanda, di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta.
    Ia menjelaskan, distribusi ke Aceh dipilih karena lembaganya memiliki jaringan dan infrastruktur yang memudahkan penyaluran hingga ke desa-desa.
    “Itu wilayah kerja kita, sehingga kita bisa memfokuskan pengiriman ke sana,” kata Aditya.
    Dengan pengiriman terbaru ini, total bantuan yang masuk ke Aceh melalui WWF mencapai sekitar 57 ton.
    Namun, Aditya menyebut kebutuhan warga masih cukup besar, terutama bahan pangan.
    “Saat ini yang paling dibutuhkan masih sembako. Tapi minggu depan kami akan melakukan assessment langsung ke desa-desa untuk melihat apa yang benar-benar masih mereka perlukan,” jelasnya.
    Selain logistik untuk warga, disiapkan pula bantuan khusus untuk hewan yang terdampak bencana, berupa 400 kilogram makanan kucing dan anjing.
    “Ada 400 kg untuk makanan hewan, karena ini bagian dari tragedi ini yang enggak terliput ya tapi memang di sana pets, baik kucing dan anjing yang juga merasakan dampak dari bencana ini,” ujar Aditya.
    Sementara itu, Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Ronald C Payung mengatakan sejak awal Desember sudah ada sekitar 160 ton bantuan yang dikirim melalui sembilan penerbangan.
    “Pengiriman 6–7 kali menggunakan maskapai Garuda, Batik, Super Air Jet, Citilink, dan Pelita Air,” jelas Ronald.
    Sisanya dikirim melalui maskapai kargo Rimbun Air dengan sekali pengangkutan lebih dari 500 kilogram.
    Total bantuan Polri mencapai sekitar 157 ton, sementara bantuan masyarakat yang difasilitasi Polresta Bandara Soekarno-Hatta berada di kisaran 6–7 ton.
    “Ini akan terus berjalan karena sampai hari ini kami masih menerima bantuan masyarakat untuk kami distribusikan melalui personel Polri di daerah terdampak,” ujar Ronald.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BSI dan BSI Maslahat Telah Salurkan 78,7 Ton Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

    BSI dan BSI Maslahat Telah Salurkan 78,7 Ton Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

    Aceh, Beritasatu.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bersama BSI Maslahat telah menyalurkan bantuan total sebesar 78,7 ton senilai Rp 12 miliar untuk korban bencana di wilayah Sumatera. Sebagian besar alokasi bantuan didistribusikan ke Provinsi Aceh. 

    BSI telah aktif mendistribusikan bantuan sejak awal musibah bencana hidrometeorologi yang menimpa provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Selain mengirimkan bantuan berupa logistik, BSI melalui BSI Maslahat juga mengirimkan relawan yang aktif membantu distribusi bantuan serta pendampingan penyintas bencana. 

    Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengungkap bantuan dikirimkan berupa makanan, obat-obatan, perlengkapan kebersihan, pakaian serta pendukung berupa perahu karet dan alat bantu komunikasi berupa Starlink dan telepon satelit yang diperuntukkan mensupport kegiatan pemerintah daerah setempat di dalam mengatasi bencana ini.  

    Selain mendistribusikan logistik, BSI dan BSI Maslahat serta warga setempat juga menyediakan dapur umum di Langsa dan Bireuen serta posko kesehatan di Kuala Simpang. Setiap hari dua ribu paket makanan didistribusikan untuk membantu mensupport kegiatan masyarakat di masa tanggap darurat. 

    Dapur umum, kata Wisnu, mulai aktif 6 Desember 2025 hasil kolaborasi BSI bersama BSI Maslahat mendirikan dapur umum di Kawasan Langsa karena wilayah ini relatif siap dengan ketersediaan air bersih dan sarana pendukung lainnya. 

    Dapur umum ini akan mendistribusikan 2 ribu paket makanan dengan wilayah distribusi Tamiang, Langsa, dan Kuala Simpang. 

    Selain membantu logistik, BSI juga terus meningkatkan aksesibilitas nasabah pada layanan bank. Dari 23 wilayah kabupaten di Provinsi Aceh, terdapat 13 wilayah yang terdampak bencana. Terhitung sejak Senin, 8 Desember 2025, BSI sudah bisa menghadirkan coverage operasional di 13 wilayah tersebut termasuk di wilayah Kuala Simpang, Tamiang, meskipun belum 100 persen cabang beroperasi. 

    Hingga 11 Desember 2025, dari total 145 kantor BSI di Region Aceh, sebanyak 136 kantor telah kembali beroperasi, sehingga tersisa 9 kantor yang masih menunggu kesiapan hingga kondisi memungkinkan. Layanan di daerah bencana dioperasikan menggunakan genset dan starlink.

    Pada saat yang sama, 497 dari 920 unit ATM telah berstatus in service dengan availability sebesar 54%. 

    Di Region Medan, seluruh cabang kini telah beroperasi 100%, dan 450 dari 488 unit ATM kembali berjalan sehingga mencatatkan availability sebesar 92%.

    Di wilayah Sumatera Barat, seluruh kantor layanan dan ATM BSI sudah normal 100%. Khusus untuk wilayah dengan dampak relatif berat seperti Langsa, BSI sudah menyala di KCP Gampong Jawa, KCP Langsa Kota, sementara untuk wilayah Kuala Simpang di KC Seumadam dan KCP Sungai Liput. Untuk mensupport kebutuhan uang tunai BSI juga mengirimkan mobil kas keliling ke wilayah Tamiang untuk membantu masyarakat sementara mesin ATM masih dalam tahap perbaikan. 

    Sepanjang pekan kemarin BSI melakukan pembersihan dan penyiapan operasional agar outlet bisa segera beroperasi melayani nasabah dan ATM juga dapat digunakan. 

    “Alhamdulillah tersisa 9 kantor yang menunggu kesiapan operasi dan sedang diupayakan maksimal pembersihan dan alternatif agar cabang dan ATM segera dapat beroperasi,” kata Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar.

    Kantor BSI saat ini juga dijadikan salah satu pusat kegiatan warga yang membutuhkan akses wifi dari Starlink yang beroperasi di Cabang serta mengisi daya battery mobile phone yang digunakan warga berkomunikasi dengan kerabatnya di luar wilayah.

    Untuk mensupport operasional di Kabupaten terdampak bencana, BSI juga mengirimkan bantuan tenaga operasional bank untuk meringankan pegawai yang juga masih dalam proses pemulihan tempat tinggal yang juga terdampak bencana.

  • Ini yang Langsung Dilakukan Prabowo Saat Kembali ke Aceh Tamiang

    Ini yang Langsung Dilakukan Prabowo Saat Kembali ke Aceh Tamiang

    Setelahnya, Prabowo melakukan peninjauan atas kondisi jembatan Tamiang yang rusak terdampak bencana banjir bandang.

    Sebagai informasi, Prabowo pertama kali mengunjungi daerah terdampak bencana di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara pada 1 Desember 2025. Saat itu, Prabowo juga meninjau daerah terdampak bencana di Sumatra Utara dan Sumatra Barat.

    Setelah itu, Prabowo mengunjungi Kabupaten Bireuen, Aceh, Minggu (7/12/2025). Dalam kunjungan ke Aceh ini, Prabowo meninjau pembangunan Jembatan Bailey di Bireuen sekaligus menggelar rapat terbatas penanganan bencana di Lanud Sultan Iskandar Muda.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menekankan dirinya akan rutin mendatangi daerah-daerah di Sumatera yang terdampak bencana banjir dan longsor. Selain memberi dukungan moril kepada korban terdampak, Prabowo ingin mendengarkan langsung apa yang dibutuhkan para korban.

    “Saya akan terus monitor. Mungkin tiap beberapa hari, saya akan datang terus ke semua daerah. Saya bukannya hanya mau memberi moril, saya hanya mau tahu, dengar langsung apa yang dibutuhkan,” kata Prabowo saat memimpin rapat terbatas penanganan banjir Sumatra di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, Minggu (7/12/2025).

     

  • Kementerian PU Kebut Perbaikan 13 Jembatan Putus di Aceh

    Kementerian PU Kebut Perbaikan 13 Jembatan Putus di Aceh

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memaksimalkan penanganan infrastruktur yang terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh. Sebanyak 13 jembatan di jalur Lintas Tengah menjadi fokus utama karena kerusakannya menghambat pergerakan logistik dan mobilitas masyarakat, terutama pada akses penghubung wilayah pegunungan Takengon.

    “Kementerian PU terus berusaha agar akses ini kembali fungsional secepat mungkin. Jalan dan jembatan merupakan urat nadi pergerakan masyarakat dan distribusi logistik,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo, Jumat (12/12/2025).

    Hingga kini, beberapa ruas jalan nasional masih terputus akibat banjir bandang dan longsor, terutama pada rute Meureudu-Bireuen, Bireuen-Bener Meriah, serta Gayo Lues-Aceh Tenggara. Penanganan darurat telah dilakukan melalui pengerahan alat berat, penimbunan oprit jembatan, pembersihan material longsor, hingga pemasangan jembatan Bailey secara bertahap.

    Penanganan terbesar saat ini terpusat pada Jembatan Teupin Mane, pintu masuk utama menuju Lintas Tengah. Proses erection Bailey dimulai sejak 10 Desember dan ditargetkan jembatan darurat ini berfungsi pada 15 Desember 2025.

    Setelah Teupin Mane tersambung, pemasangan Bailey di jembatan-jembatan yang putus lainnya akan dilanjutkan hingga seluruh akses menuju Bener Meriah dan Aceh Tengah kembali terbuka.

    Di beberapa wilayah pegunungan, seperti Blangkejeren-Aceh Tenggara dan Geumpang-Pameue-Takengon, penanganan skala besar masih berlangsung. Pengangkutan material Bailey, perbaikan oprit jembatan, serta pembersihan longsoran dikebut dengan target selesai akhir Desember 2025.

    Pemulihan konektivitas menjadi kunci agar distribusi bantuan, mobilitas warga, dan aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan normal.

    Selain Lintas Tengah, dua koridor lainnya, yaitu Lintas Barat dan Lintas Timur Aceh juga menunjukkan progres besar. Sejumlah ruas yang sebelumnya terisolasi kini telah kembali dapat dilalui, seperti Banda Aceh-Meureudu, Lhokseumawe-Langsa, Langsa-Kuala Simpang, Kota Kutacane-perbatasan Sumatera Utara.

    Di ruas Simpang Uning-Uwaq-Blangkejeren, kendaraan roda dua sudah dapat melintas, sedangkan jalur roda empat ditargetkan tembus 15 Desember 2025. Dua jembatan yang putus di Lintas Timur Aceh pun ditargetkan rampung 14 Desember 2025.

    Sementara itu, seluruh jalur di Lintas Barat sudah kembali fungsional dan kini memasuki tahap pembersihan material banjir serta perbaikan minor.

    Kementerian PU memastikan seluruh tim BPJN Aceh bekerja intensif dengan dukungan alat berat, unit Bailey, serta koordinasi erat dengan pemerintah daerah dan instansi terkait.

  • Selain Aceh, Presiden Prabowo Akan Tinjau Sumut dan Sumbar Setelah dari Rusia

    Selain Aceh, Presiden Prabowo Akan Tinjau Sumut dan Sumbar Setelah dari Rusia

    Selain Aceh, Presiden Prabowo Akan Tinjau Sumut dan Sumbar Setelah dari Rusia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto akan kembali mengunjungi wilayah bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera.
    Kepala Negara juga dijadwalkan mengunjungi
    Sumatera Utara
    dan Sumatera Barat, selain Aceh.
    Adapun
    kunjungan ke Aceh
    akan dilaksanakan, pada Jumat (12/12/2025).
    Kunjungan tersebut dilakukan sepulangnya Presiden Prabowo dari Moskow, Rusia.
    “Dari Moskow hari ini, Presiden Prabowo bertolak ke Tanah Air, dan akan langsung mengunjungi Aceh, untuk ketiga kalinya, kemudian dilanjutkan ke Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” kata Teddy, dalam akun Instagram @sekretariat.kabinet, Jumat.
    Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) itu juga disebut telah mengunjungi Aceh Bireuen untuk meninjau penanganan bencana pada pekan lalu.
    Sementara itu, kunjungan kerja Presiden ke luar negeri dilakukan kurang dari tiga hari ke Pakistan dan Rusia.
    Di Islamabad, Pakistan, Presiden melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan Presiden Asif Ali Zardari.
    “Di Moskow, Rusia, Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Vladimir Putin selama 3 jam,” ujar Teddy.
    Sebelumnya diberitakan, Prabowo tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, pada Jumat (12/12/2025) dini hari.
    Pantauan Kompas.com, pesawat Republik Indonesia PK-GIG yang ditumpangi Presiden Prabowo mendarat sekitar pukul 02.40 WIB.
    Ia kemudian menuruni pesawat sekitar pukul 03.00 WIB setelah pintu pesawat dibuka.
    Kehadirannya disambut langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) RI Angga Raka Prabowo, dan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution.
    Pada pagi nanti, mantan Menteri Pertahanan (Menhan) itu dijadwalkan mengunjungi sejumlah daerah terdampak yang masih membutuhkan pemulihan.
    Beberapa di antaranya adalah Aceh Tamiang, Takengon, hingga Bener Meriah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kekompakan 100 Siswa Lintas Sekolah di Aceh Gotong Royong Bersihkan Sekolah Terdampak Banjir
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 Desember 2025

    Kekompakan 100 Siswa Lintas Sekolah di Aceh Gotong Royong Bersihkan Sekolah Terdampak Banjir Regional 12 Desember 2025

    Kekompakan 100 Siswa Lintas Sekolah di Aceh Gotong Royong Bersihkan Sekolah Terdampak Banjir
    Editor
    BIREUEN, KOMPAS.com
    – Sekitar seratus siswa SMA Sukma Bangsa, Bireuen, turun tangan membantu membersihkan SMAN 1 Peusangan yang terdampak banjir.
    Aksi gotong royong ini menjadi wujud kepedulian para pelajar terhadap
    sekolah
    -sekolah yang mengalami kerusakan dan dipenuhi lumpur akibat bencana.
    Kepala SMA Sukma Bangsa Bireuen, Dian mengatakan, gerak cepat para
    siswa
    dilakukan sebagai respons atas ajakan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen, Abdul Hamid SPd MPd.
    “Kami hubungi Pak Kacab bahwa kami siap membantu membersihkan sekolah berlumpur. Pak Kacabdin pun meminta kami fokus membantu SMAN 1 Peusangan,” ujar Dian dikutip dari Serambinews, Jumat (12/12/2025).
    Tidak hanya siswa Sukma Bangsa, relawan pelajar dari SMAN 3 Bireuen juga bergerak membersihkan SMAN 2 Kutablang pada hari yang sama.
    Kehadiran para pelajar ini membuat proses pembersihan fasilitas pendidikan berlangsung lebih cepat.
    Kacabdin Bireuen, Abdul Hamid, menyampaikan apresiasi kepada seluruh siswa dan pihak sekolah yang terlibat dalam aksi spontan ini.
    “Ini bentuk kepedulian yang luar biasa. Kita saling bantu agar proses belajar di sekolah-sekolah terdampak dapat segera pulih,” ujarnya.
    Ia berharap solidaritas lintas sekolah ini terus dilanjutkan hingga seluruh fasilitas pendidikan yang terdampak banjir kembali berfungsi normal.
    Aksi gotong royong para pelajar di Bireuen memunculkan harapan baru bagi pulihnya kegiatan belajar mengajar.
    Dengan kondisi ruang kelas yang mulai bersih dari lumpur dan sampah, sekolah-sekolah terdampak kini perlahan bersiap kembali membuka kegiatan pendidikan.
    Berita sebelumnya, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bireuen terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Arus banjir yang deras juga membawa material kayu, pasir, dan sampah ke permukiman termasuk sekolah.
    Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Siswa SMA Sukma Bangsa Terjun Bersihkan SMAN 1 Peusangan, Pelajar SMAN 3 Bireuen di SMAN 2 Kutablang
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dugaan Konflik Kepentingan di Balik Keengganan Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional

    Dugaan Konflik Kepentingan di Balik Keengganan Pemerintah Tetapkan Status Bencana Nasional

    JAKARTA – Hampir seribu orang meninggal dunia dalam banjir bandang dan longsor yang terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Tapi pemerintah bergeming, dengan tidak menetapkan bencana nasional.

    Pemerintah disebut tidak memiliki sense of humanity karena tak juga mengeluarkan status bencana nasional atas peristiwa memilukan di sejumlah wilayah di Sumatera.

    Bahkan ketika Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dang longsor di tiga provinsi tersebut menjadi 969 orang sampai Rabu (10/12). Sedangkan jumlah pengungsi mencapai 902 ribu orang.

    Melihat banyaknya jumlah korban dan kondisi wilayah terdampak, masyarakat mendesak agar pemerintah menetapkan status bencana nasional. Usulan ini juga disampaikan hampir semua fraksi di DPR, termasuk oleh anggota Fraksi Gerindra, melalui Wakil Ketua Komisi XIII Sugiat Santoso.

    “Saya berharap bahwa secepatnya saja ditetapkan status bencana ini sebagai bencana nasional. Supaya pemerintah pusat bisa turun langsung menangani ini. Kalau tidak, bahaya kan,” kata Sugiat.

    Warga membersihkan rumah dari tumpukan material banjir bandang di Jorong Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Senin (8/12/2025). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

    Namun hingga kini pemerintah bergeming. Alih-alih menjadi darurat nasional, pemerintah hanya menyebut banjir Sumatera dan Aceh sebagai prioritas nasional.

    Bukan Musibah Alamiah

    Dosen Fakultas Ekologi Institut Pertanian Bogor (IPB) Rina Mardiana mengatakan, banjir di wilayah Sumatera tidak bisa dilihat sebagai musibah alamiah.

    Rina berujar, banjir ini terjadi akibat dari serangkaian keputusan politik yang mengabaikan kajian ilmiah, menyingkirkan suara akademisi, dan menutup mata terhadap peringatan berbagai organisasi lingkungan.

    Kebijakan yang diambil tanpa basis pengetahuan, lebih memprioritaskan kepentingan jangka pendek dan relasi kuasa oligarki dibanding keselamatan warga. Relasi kuasa itu menegaskan bahwa pusat melihat daerah sebagai wilayah eksploitasi, bukan sebagai ruang hidup yang wajib dilindungi.

    “Kami menilai tragedi ini sebagai bencana kebijakan, sebuah istilah yang menegaskan bahwa penderitaan rakyat bukanlah takdir alam, melainkan akibat langsung dari serangkaian keputusan politik yang keliru,” kata dia.

    Rina menyesalkan sikap pemerintah yang enggan menetapkan status bencana sebagai darurat nasional. Padahal, kata dia, pemerintah mestinya tahu betul jika kas daerah menepis setelah pemangkasan dana transfer daerah.

    “Lebih gilanya, pos pendanaan bencana yang terparkir di BNPB, hanya berkisar Rp491 milliar. Jauh lebih tinggi anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mencapai Rp1,2 triliun per hari. Rezim ini memang tidak punya sense of humanity,” tegasnya.

    Salah satu hal yang menjadi perhatian masyarakat dalam bencana ini adalah kemunculan ribuan kayu gelondongan yang hanyut terbawa derasnya air banjir.

    Kayu-kayu tersebut, disebut-sebut dari hasil penebangan hutan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor tambang maupun sawit. Direktur Eksekutif Forest Watch Indonesia (FWI) Mufti Barri mengatakan bencana di Aceh adalah hasil dari kerusakan hutan yang berlangsung bertahun-tahun di Sumatera. FWI mencatat, hutan Aceh menyusut sekitar 177 ribu hektare selama tujuh tahun terakhir, termasuk 16 ribu ha hilang pada 2024.

    Dikaitkan dengan Presiden

    Menanggapi desakan publik agar pemerintah menelusuri dugaan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq telah menindak empat perusahaan yang ia sebut berkontribusi meningkatkan tekanan ekologis di sejumlah hulu sungai di Sumatera Utara.

    Tiga dari empat perusahaan itu adalah PT Agincourt Resources, PT Perkebunan Nusantara III, dan PT North Sumatera Hydro Energy. Satu perusahaan lainnya tidak disebut Hanif. Ia juga menegaskan pihaknya belum menutup kemungkinan untuk menjatuhkan sanksi pidana jika empat perusahaan itu terbukti melakukan pelanggaran berat.

    Namun Koordinator Jaringan Antitambang (Jatam) Melky Nahar menuturkan empat perusahaan yang sedang diaudit itu hanya sedikit dari korporasi di hutan-hutan Sumatera.

    Salah satu perusahaan yang kini menjadi perbincangan adalah PT Tusam Hutani Lestani yang tersebar di Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, dan Aceh Utara. korporasi dengan konsesi lahan hingga 97 ribu hektare itu dikaitkan dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Merujuk sejumlah sumber, nama Prabowo memang tidak muncul sebagai pemilik, namun orang dekatnya terlihat jelas memiliki hubungan dengan perusahaan ini. Dokumen Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) menunjukkan Direktur Utama PT Tusam Hutani Lestani adalah Edhy Prabowo. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu menduduki jabatan tersebut sejak Agustus 2024.

    Sebelum Edhy, jabatan itu diduduki Prasetyo Hadi, yang saat ini menjabat Menteri Sektretaris Negara. Edhy Prabowo adalah eks Wakil Ketua Umum Gerindra, sedangkan Prasetyo Hadi kini mengisi posisi Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan DPP Gerindra.

    Presiden Prabowo Subianto didampingi Gubernur Aceh Muzakir Manaf mencicipi makanan yang dimasak di dapur umum posko pengungsian bencana alam Desa Belee Panah, Bireun, Aceh, Minggu (7/12/2025). (ANTARA/Irwansyah Putra/tom)

    Isu kepemilikan Prabowo terhadap PT Tusam Hutani Lestani sudah pernah mencuat pada 2019, tepatnya saat debat kedua Pilpres. Waktu itu, petahana Joko Widodo (Jokowi) menyindir ratusan ribu hektare lahan yang dimiliki oleh Prabowo. Jokowi menyebut Prabowo memiliki 340 ribu hektare lahan, dengan rincian 220 ribu hektare lahan di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektare di Aceh.

    Prabowo tidak membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan, lahan yang dimaksud merupakan hak guna usaha (HGU), yang menurutnya tetap menjadi milik negara. Prabowo juga mengaku lebih baik mengelola lahan tersebut daripada pihak asing, karena ia menganggap dirinya sebagai nasionalis dan patriot.

    Kemudian pada Pilpres 2024, giliran mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang mengukitnya kembali. Anies menyinggung keberadaan 340 ribu hektare lahan punya Prabowo dalam debat capres, yang kembali direspons dengan pernyataan patriotisme.

    Secara keseluruhan, Jatam menyebut Prabowo Subianto melalui PT Tusam Hutani Lestari ikut  menggerus tutupan hutan-hutan di pegunungan dan hulu sungai di Aceh sehingga akhirnya merusak daerah tangkapan air, dan melemahkan kemampuan alam menahan limpasan hujan. Termasuk saat hujan ekstrem melanda dampak Siklon Tropis Senyar pada November lalu. Namun Melky pesimistis penegakan hukum yang dijanjikan Menteri Lingkungan Hidup bakal berjalan sesuai harapan publik. 

    “Tidak akan leluasa melakukan penegakan hukum kalau presiden sendiri terlibat dalam konflik kepentingan yang sama,” tegas Melky.

  • Bantuan 80 Ton Logistik untuk Korban Banjir di Wilayah Tengah Aceh Dilaporkan Hilang

    Bantuan 80 Ton Logistik untuk Korban Banjir di Wilayah Tengah Aceh Dilaporkan Hilang

    Sementara itu, listrik di wilayah Aceh Tengah sudah mulai menyala untuk pertama kali setelah 13 hari padam total pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda daerah setempat.

    “Alhamdulillah listrik mulai menyala kemarin malam, Senin tanggal 8. Tapi sepertinya belum optimal,” kata seorang warga, Dimas.

    Dirinya menjelaskan, belum maksimal kelistrikan ini karena setelah menyala malam harinya, listrik kembali padam di pagi hari hingga Selasa sore.

    “Kemudian, menyala lagi sore sampai malam, kemudian tengah malam padam lagi sampai Rabu sore,” ujarnya.

    Meskipun demikian, warga mengaku bersyukur listrik mulai menyala. Setidaknya, sudah bisa memasak nasi pakai rice cooker, kecuali untuk lauknya, serta telah dapat mengambil air bersih dari sumur bor.

    Selain itu, warga tidak lagi harus memikirkan penerangan di rumah untuk malam hari, khususnya bagi mereka memiliki anak kecil di rumah.

    Untuk mengantisipasi listrik kembali padam sewaktu-waktu pada tengah malam, warga sudah bisa mempersiapkan mengisi baterai handphone masing-masing yang dapat digunakan untuk penerangan darurat.

    Sementara itu, Kepala PLN Takengon, Muhammad Furqan menyampaikan pemulihan listrik untuk wilayah Aceh dan Aceh Tengah khususnya memang belum sepenuhnya berjalan sempurna.

    Menurutnya, kerusakan infrastruktur listrik di wilayah Aceh Tengah pasca bencana mencapai 40 persen.

    “Untuk Aceh Tengah 40 persen kerusakan, tapi untuk pemulihan menyeluruh kita juga masih tergantung pada perbaikan tower sutet di jalur Bireuen-Takengon,” demikian M Furqan.

     

     

     

     

  • TNI Kerahkan Alat Berat untuk Buka Jalur yang Tertimbun Lumpur di Aceh

    TNI Kerahkan Alat Berat untuk Buka Jalur yang Tertimbun Lumpur di Aceh

    JAKARTA  – TNI AD melalui Kodam Iskandar Muda dan Babinsa Koramil 07/Jangka, Kodim 0111/Bireuen mengerahkan alat berat untuk membuka jalur darat tertimbun lumpur akibat banjir di Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh.

    Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Donny Pramono menjelaskan jalan itu dibersihkan untuk mempermudah akses warga sekaligus mempercepat penyaluran logistik ke wilayah terdampak bencana.

    Saat itu, ujar dia, jalan tersebut ditutupi lumpur yang cukup tebal.

    “Jalan utama tertimbun lumpur setinggi 30–40 sentimeter, sehingga menghambat mobilitas warga dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan akibat lingkungan yang kotor,” kata dia dilansir ANTARA, Rabu, 10 Desember.

    Untuk memindahkan lumpur tersebut, TNI AD mengerahkan kendaraan alat berat bernama loader untuk mengangkat dan memindahkan campuran lumpur, tanah, pasir, kerikil, serta puing bangunan yang terbawa arus banjir.

    Selain pembersihan badan jalan, ia mengatakan, personel TNI dan masyarakat setempat juga mengatasi beberapa lokasi drainase yang tersumbat.

    “Dengan aliran air yang kembali lancar, risiko banjir susulan dapat ditekan, sekaligus memulihkan aktivitas warga secara bertahap,” kata Donny.

    Dia menjelaskan pembukaan jalur yang tertimbun tanah itu pun berjalan dengan lancar dan kini akses jalan sudah bisa dilewati.

    Dengan adanya akses ini, ia mengatakan, mobilitas masyarakat setempat kembali normal.