kab/kota: Bireuen

  • Konser Dewa 19 Dilarang di Lhokseumawe, 1.000 Pembeli Tiket Gelisah: Jadi atau Tidak?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 November 2025

    Konser Dewa 19 Dilarang di Lhokseumawe, 1.000 Pembeli Tiket Gelisah: Jadi atau Tidak? Regional 6 November 2025

    Konser Dewa 19 Dilarang di Lhokseumawe, 1.000 Pembeli Tiket Gelisah: Jadi atau Tidak?
    Tim Redaksi
    LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com-  
    Sejumlah pembeli tiket konser Dewa 19 mengaku kecewa atas dilarangnya konser yang rencananya digelar di Stadion Perta Arun Gas (PAG), Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, pada 29 November 2025 mendatang.
    Seperti diketahui, Pemkot Lhokseumawe melarang konser tersebut karena dinilai berpotensi melanggar syariat Islam. Padahal, 1.000 tiket sudah terjual.
    Calon penonton gelisah karena belum ada penjelasan resmi dari pihak penyelenggara acara, EO Melofest, apakah konser jadi digelar atau tidak.
    “Saya lihat akun resmi EO @melofest.id masih aktif dan bahkan masih memposting promosi konser itu. Jadi mana yang benar? Apakah konsernya jadi atau tidak? Kami berharap EO memberi kepastian,” ujar M Zaid Muqrim, pembeli tiket asal Kabupaten Bireuen, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (6/11/2025).
    Zaid menyebutkan, kepastian tersebut penting agar penonton yang sudah membeli tiket bisa mengambil langkah selanjutnya.
    “Kalau sudah jelas tidak jadi atau batal konser, maka kami minta pengembalian biaya tiket,” katanya.
    Hal serupa disampaikan oleh Hairani, pembeli tiket asal Kabupaten Aceh Utara.
    “Belum tentu tidak jadi juga kan, karena EO masih aktif mempromosikan acara. Kalau saya, bagaimana kata ulama dan umara saja, ikut saja saya,” ujarnya.
    Saat dihubungi terpisah, pihak EO Melofest menyebutkan bahwa mereka juga masih menunggu keputusan dari pimpinan perusahaan lokal di bawah CV Omar Jaya.
    “Saya tidak bisa berkomentar banyak. Saya juga sedang menunggu kejelasan. Silakan kirim pesan melalui Instagram Melofest,” kata perwakilan EO tersebut, Kamis.
    Hingga berita ini ditayangkan, pesan yang dikirimkan ke akun Instagram EO Melofest dan CV Omar Jaya belum mendapat balasan.
    Nasib sekitar 1.000 tiket yang telah terjual pun masih belum jelas.
    Kompas.com juga telah berupaya mengonfirmasi pembatalan konser ini kepada akun resmi @officialdewa19, namun hingga kini belum mendapat jawaban.
    Sebelumnya, Pemerintah Kota Lhokseumawe memutuskan untuk melarang konser Dewa 19 setelah Wali Kota Sayuti Abubakar dan Wakil Wali Kota Husaini menemui Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Lhokseumawe, Tgk Abubakar Ismail, Rabu (5/11/2025).
    “Konser perlu dicegah karena dinilai berpotensi menimbulkan pelanggaran terhadap syariat Islam,” ujar Sayuti dalam keterangan tertulisnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polri Ungkap Kasus Narkoba Menonjol Sepanjang 2025, Didominasi Jaringan Aceh
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Oktober 2025

    Polri Ungkap Kasus Narkoba Menonjol Sepanjang 2025, Didominasi Jaringan Aceh Nasional 23 Oktober 2025

    Polri Ungkap Kasus Narkoba Menonjol Sepanjang 2025, Didominasi Jaringan Aceh
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) pada Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyampaikan deretan kasus narkoba berskala besar atau kasus menonjol yang berhasil diungkap sepanjang Januari hingga Oktober 2025.
    Sejumlah kasus tersebut didominasi peredaran sabu jaringan internasional yang beroperasi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
    “Yang pertama adalah pengungkapan kasus narkoba dengan barang bukti sabu sebanyak 135 kilogram di Lhokseumawe,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu (22/10/2025).
    Di Aceh, Eko bilang, Polri berhasil melakukan penyitaan 135 kilogram sabu dengan empat orang tersangka pada 7–8 Februari 2025.
    Selang beberapa pekan kemudian, pada 25 Februari 2025, polisi kembali menggagalkan penyelundupan 188 kilogram sabu di Aceh Tamiang dan menahan satu tersangka.
    Pengungkapan berikutnya terjadi pada 8 April 2025, yakni sabu seberat 192 kilogram di Bireuen, Aceh, serta 99 kilogram sabu di Kota Langsa, Aceh, pada 4–5 Mei 2025.
    Selain sabu, Polri juga menyita 248 kilogram ganja di Lampung Tengah pada 4 Juni 2025 dan menangkap dua tersangka.
    Sepekan kemudian, pada 20–22 Juni 2025, penyidik menemukan ladang ganja seluas 25 hektar di Desa Belang Meredeh dan Desa Kute Tenggoh di Aceh.
    Ladang tersebut ditaksir menghasilkan 180 ton ganja basah.

    Pada 5 Oktober 2025, Polri kembali menggagalkan peredaran sabu seberat 4,3 kilogram dan ekstasi sebanyak 155.000 butir di Aceh Timur.
    Dalam kasus ini, satu tersangka berhasil ditangkap.
    Selain pengungkapan di tingkat Bareskrim, Eko menjelaskan bahwa jajaran Polda juga berhasil menindak kasus peredaran narkoba berskala besar di sejumlah daerah.
    Pada 10 April 2025, Ditresnarkoba Polda Aceh menyita 25 kilogram kokain di wilayah Langsa, Aceh Tamiang, dan Langkat, Sumatera Utara, serta menangkap enam tersangka.
    Kasus menonjol lainnya adalah pengungkapan 98 kilogram sabu di Sungai Raya, Aceh Timur, pada 16 April 2025 oleh Polda Aceh; penyitaan 25 kilogram sabu, 5.842 butir ekstasi, dan 15.000 butir Happy Five di Medan pada 17 Juni 2025 oleh Polda Sumut; serta 100 kilogram sabu di Tanjung Balai pada 30 Juni 2025 dan 190 kilogram sabu di Langkat pada hari yang sama.
    Pengungkapan terbesar di wilayah Jawa terjadi pada 12 Agustus 2025 ketika Polda Metro Jaya menyita 471 kilogram sabu mendekati setengah ton di Bekasi, Jawa Barat, dan menetapkan satu tersangka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polda Aceh tingkatkan pengawasan di Selat Malaka terkait narkotika

    Polda Aceh tingkatkan pengawasan di Selat Malaka terkait narkotika

    “Pintu masuknya narkotika itu kan melalui jalan-jalan tikus,”

    Meulaboh (ANTARA) – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh hingga saat ini terus berupaya meningkatkan pengawasan dan pemantauan di sejumlah titik di sepanjang Selat Malaka, sebagai upaya untuk mencegah masuknya penyelundupan narkotika ke daratan Aceh.

    “Pintu masuknya narkotika itu kan melalui jalan-jalan tikus,” kata Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah kepada wartawan di Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu.

    Ia mengakui transaksi atau penyelundupan narkotika dari luar negeri ke tanah air melalui daratan Aceh, selama ini diketahui banyak dilakukan di wilayah pantai utara Aceh karena kawasan tersebut berbatasan langsung dengan negara tetangga.

    Ada pun motif penyelundupan narkotika dari luar negeri tersebut, dengan melibatkan atau memanfaatkan warga lokal termasuk nelayan.

    Kapolda Marzuki Ali Basyah mengatakan selama ini aktivitas penyelundupan narkotika jenis sabu atau sejenisnya, melibatkan warga lokal Aceh yang kerap bepergian ke luar negeri seperti negara Malaysia dan Thailand.

    Guna memudahkan aktivitas ilegal tersebut, para pelaku yang diduga memiliki jaringan internasional ini, melibatkan warga lokal Aceh atau masyarakat kampung yang tidak mengerti dengan narkotika.

    Oleh karena itu, kata dia, Polda Aceh saat ini terus berupaya memperkuat kerjasama dengan lintas sektor seperti Bea Cukai, TNI, TNI angkatan laut, Bakamla termasuk dengan jajaran lembaga pemangku adat panglima laut.

    Pihaknya juga aktif melakukan pengawasan terhadap aktivitas nelayan khususnya di wilayah pantai utara Aceh, guna memastikan aktivitas nelayan tidak melanggar ketentuan yang berlaku.

    “Kita juga mengecek nelayan yang berangkat melaut, dicek kembali kesiapan nya, kalau mereka tidak membawa peralatan melaut maka diyakinkan mereka menjadi kurir narkoba,” katanya.

    Kapolda mengakui selama ini jajarannya telah berhasil mengungkap banyak kasus penyelundupan narkotika di Aceh, khususnya di wilayah pantai utara Aceh.

    Khusus untuk wilayah pantai barat Aceh, Kapolda Marzuki Ali Basyah mengatakan kondisi laut di daerah tersebut sangat berbeda dengan perairan di wilayah pantai utara Aceh, jarang masuk peredaran narkoba dari jaringan internasional.

    “Jadi kita yakinkan disini (pantai barat Aceh) bukan jalur transportasi nya,” katanya.

    Ia mengakui jaringan pemasok narkotika di Aceh tidak lokal, namun pelakunya merupakan warga lokal Aceh, demikian Kapolda Aceh Marzuki Ali Basyah.

    Sementara itu peristiwa terbaru pada Rabu (15/10) Satuan Reserse Narkoba Polres Aceh Utara menangkap seorang pria berinisial S (37) warga Kabupaten Bireuen, Aceh karena menyimpan 1,87 kilogram narkotika jenis sabu-sabu.

    Tersangka merupakan mantan penyanyi Aceh yang sempat tenar melalui band Birboy.

    Tersangka S ditangkap di kawasan Gampong Beurawang, Bireuen, beserta barang bukti berupa dua bungkusan sabu-sabu dalam kemasan teh merek Guanyinwang seberat 1,87 kilogram.

    Kasat Reserse Narkoba Polres Aceh Utara, AKP Erwinsyah Putra, di Aceh Utara, Jumat (17/10) mengatakan dalam penangkapan dengan metode penyamaran ini, polisi menemukan dua bungkusan barang bukti dari lokasi berbeda. Satu bungkus didapat di lokasi penangkapan, di sepeda motornya.

    Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sistem Kelistrikan Aceh Normal Kembali, PLN Kerahkan 839 Personel – Page 3

    Sistem Kelistrikan Aceh Normal Kembali, PLN Kerahkan 839 Personel – Page 3

    Gangguan listrik sebelumnya terjadi pada Senin (29/9) pukul 16.23 WIB, yang berdampak pada sejumlah wilayah termasuk Pidie, Aceh Utara, Lhokseumawe, Langsa, Bireuen, hingga Aceh Selatan. Gangguan tersebut memengaruhi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun.

    “Sesaat setelah gangguan terjadi, kami langsung menerjunkan 839 personel untuk bekerja 24 jam memulihkan kembali sistem kelistrikan,” ujar Mundhakir.

  • 3 Hari Gelap Gulita, Warga Aceh Berebut Lampu Darurat, Warkop Jadi Penyelamat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Oktober 2025

    3 Hari Gelap Gulita, Warga Aceh Berebut Lampu Darurat, Warkop Jadi Penyelamat Regional 1 Oktober 2025

    3 Hari Gelap Gulita, Warga Aceh Berebut Lampu Darurat, Warkop Jadi Penyelamat
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com – 
    Warga Banda Aceh, Provinsi Aceh, ramai-ramai memburu lampu darurat atau
    emergency lamp
    , Rabu (1/10/2025).
    Ini dikarenakan pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN di sejumlah daerah di Provinsi Aceh sejak 29 September hingga hari ini.
    Salah satunya di kawasan Lingke, Banda Aceh. Warga tampak memenuhi salah satu toko yang menjual peralatan elektronik.
    Di sana mereka antri memilih dan membeli lampu darurat.
    “Iya, beli lampu cas karena di rumah gelap sekali. Dengan lampu ini setidaknya ada penerangan sedikit. Karena belum tahu sampai kapan kondisi gangguan listrik ini,” kata Fira Junida, di Banda Aceh, Rabu (1/10/2025) malam.
    Selama tiga hari ini warung kopi (warkop) di Kota Banda Aceh juga dipenuhi warga.
    Mereka datang untuk mengisi daya ponsel dan laptop.
    “Setelah shalat Isya tadi langsung keluar. Sengaja lebih cepat karena takut warkop penuh. Selain untuk ngecas HP dan belajar, di rumah juga panas, makanya kami keluar,” kata Marissa, salah seorang mahasiswa.
     
    Keluhan lainnya juga dirasakan oleh Reza Munawir, dampak pemadaman listrik mengakibatkan aktivitas di rumahnya lumpuh.
    “Saya tidak bisa memasak, juga tidak ada air. Nasi di rumah sudah habis sisa masak sore kemarin saat listrik sempat menyala sebelum akhirnya padam total,” katanya.
    Reza megaku, dirinya kalang kabut selama arus listrik padam, ditambah jaringan internet milik BUMN juga terganggu.
    “Ironis memang, kasus ini bukan pertama kali. Tidak hanya listrik, layanan keuangan juga pernah seperti ini. Kita surplus listrik di Aceh dan di indonesia, tapi sistem yang dijalankan PLN sangat berisiko bagi layanan untuk pelanggannya,” tuturnya.
    Menurut Reza, sudah seharusnya Pemerintah Aceh mengintervensi PLN agar membangun gardu step-up (gardu induk), untuk menampung listrik dari pembangkit di Aceh untuk selanjutnya disalurkan langsung ke pelanggan di tanah rencong.
    Pemadaman listrik juga berdampak pada kemacetan lalu lintas di kawasan Simpang Surabaya dan Jamboe Tape akibat lampu merah ikut mati.
    Tampak sejumlah petugas kepolisian tampak berjaga dan mengatur arus lalu lintas.
    Sebelumnya, Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Aceh, Lukman Hakim, mengatakan pemadaman terjadi akibat gangguan sistem.
    Namun, ia tidak merinci lebih jauh penyebab gangguan tersebut.
    “PLN UID Aceh telah memulihkan lebih dari 60 persen sistem kelistrikan di Aceh dalam waktu kurang dari 24 jam setelah terjadi gangguan sistem yang meluas pada Senin (29/9/2025) pukul 16.40 WIB,” kata Lukman saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (1/10/2025).
    Gangguan ini berdampak pada sebagian kabupaten dan kota di Provinsi Aceh, meliputi Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Langsa, Aceh Tamiang, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Besar, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Banjir Sumatera Histeris Depan Presiden Prabowo

    Korban Banjir Sumatera Histeris Depan Presiden Prabowo

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 08 Des 2025, 10:03 WIB

    Diterbitkan 08 Des 2025, 08:55 WIB

    Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke tenda pengungsian korban banjir di Kabupaten Bireuen, Aceh, pada Minggu (7/12/2025), diwarnai suasana haru. Seorang ibu korban banjir tak kuasa menahan tangis saat menceritakan rumahnya hanyut terseret derasnya arus sungai.

  • Prabowo Janji Bangun 500 Sekolah Rakyat untuk Siswa Kurang Mampu

    Prabowo Janji Bangun 500 Sekolah Rakyat untuk Siswa Kurang Mampu

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya memperluas pembangunan Sekolah Rakyat sebagai upaya menghadirkan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

    Prabowo mengungkapkan saat ini sudah ada 100 Sekolah Rakyat yang beroperasi. Jumlah itu akan bertambah menjadi 165 sekolah pada akhir September, dan dijadwalkan diresmikan secara langsung olehnya pada Oktober mendatang.

    “Tahun depan akan kita tambah 100 lagi ya, 100 lagi terus tiap tahun 100. Sasaran kita 500 Sekolah Rakyat di titik-titik kantong rakyat kita yang paling tertinggal, rakyat kita yang paling ekonominya susah, kalau istilah statistik desil 1 dan 2,” katanya saat meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).

    Meski begitu, Prabowo mengaku juga merencanakan untuk memfasilitasi sekolah ini yang ditujukan bagi desil 2, 3, 4, dan 5.

    “Supaya semua anak-anak kita harus mengalami pendidikan dengan fasilitas yang bagus. Kita tidak boleh ketinggalan dengan bangsa lain,” ujar Prabowo.

    Menurutnya, keberadaan Sekolah Rakyat menjadi solusi bagi anak-anak yang putus sekolah maupun berasal dari keluarga prasejahtera agar tetap mendapat pendidikan layak.

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan konstruksi Sekolah Rakyat (SR) tahap 1C tengah dikebut pembangunannya sepanjang tahun ini. Di mana, setidaknya terdapat 65 SR baru yang akan dibangun

    Menteri PU, Dody Hanggodo menuturkan bahwa 63 lokasi SR Tahap IC itu nantinya akan dibangun menggunakan APBN, sementara untuk 2 lokasi SR Tahap IC dibangun menggunakan APBD.

    Pada saat yang sama, Dody juga menegaskan bahwa pelaksanaan pembangunan SR Tahap IC saat ini berjalan sesuai rencana dan menunjukkan progres yang signifikan. 

    “Dari sisi pelaksanaan konstruksi, progres fisik menunjukkan capaian positif. Ditargetkan, SR Tahap IC sudah dapat beroperasi pada awal September 2025,” tegas Dody dalam keterangan resmi (24/8/2025).

    Lebih lanjut, 65 Sekolah Rakyat yang akan dibangun itu akan menampung sebanyak 248 rombongan belajar (rombel) dengan kapasitas 6.190 siswa, meliputi jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

    Adapun, secara keseluruhan konstruksi SR Tahap IC telah menunjukkan progres di atas 90% di beberapa lokasi seperti BLK Subulussalam, BLK Bireuen, dan Gedung Eks SMP Unggul di Pidie Jaya, Aceh.

    Sementara itu, Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp24,9 triliun untuk Sekolah Rakyat (SR) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

    Jumlah tersebut melonjak 255,71% dibandingkan dengan anggaran pada 2025 yang hanya sebesar Rp7 triliun.

    Perincian penyalurannya, sebanyak Rp20 triliun digunakan untuk pembangunan 200 SR yang dilaksanakan oleh Kementerian PU. sedangkan sisanya Rp4,9 triliun untuk operasional 200 SR dilaksanakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

    “Anak-anak yang tadinya mungkin merasa rendah diri karena orang tua sangat susah hidupnya, kita tarik keluar, kita beri lingkungan sebaik-baiknya supaya dia percaya diri dan mendapat pendidikan terbaik yang bisa kita berikan,” tandas Prabowo.

  • Polisi Gagalkan Penyelundupan 11,8 Kg Sabu di Bakauheni, Dua Kurir Asal Aceh Ditangkap

    Polisi Gagalkan Penyelundupan 11,8 Kg Sabu di Bakauheni, Dua Kurir Asal Aceh Ditangkap

    JAKARTA – Upaya penyelundupan narkotika kembali digagalkan di jalur perlintasan Sumatra–Jawa. Dua pria asal Aceh yang berperan sebagai kurir ditangkap saat membawa belasan kilogram sabu di kawasan Bakauheni, Lampung Selatan. Aksi itu terbongkar berkat laporan awak bus yang curiga dengan gerak-gerik mereka.

    Satuan Reserse Narkoba Polres Lampung Selatan kemudian bergerak cepat dan berhasil mengamankan barang bukti sabu seberat 11,8 kilogram.

    “Dari hasil pemeriksaan, benar bahwa kedua tersangka membawa 11 paket sabu dengan total berat bruto 11.827 gram yang disimpan di dalam tas ransel. Mereka mengaku diperintah untuk mengantarkan barang haram ini ke Jakarta,” ujar Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan, AKP Widodo Prasojo, di Kalianda, seperti dikutip ANTARA.

    Penangkapan terjadi saat bus Medan–Jakarta yang ditumpangi pelaku berhenti di sebuah rumah makan di Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni. Polisi kemudian mengamankan dua pria, yakni Edi Murtaza (31), buruh asal Desa Cot Lagasawa, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, dan Hendri Azwar (30), seorang petani dari desa yang sama. Dari tas ransel coklat milik keduanya ditemukan 11 bungkus sabu dengan total berat 11.827 gram.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan, keduanya hanyalah kurir yang diperintah membawa narkotika dari Aceh menuju Jakarta. Barang bukti yang disita diperkirakan bernilai Rp11,8 miliar dan disebut mampu menyelamatkan sekitar 59 ribu jiwa dari ancaman penyalahgunaan narkoba.

    Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 112 ayat (2), Pasal 114 ayat (2), juncto Pasal 132 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun penjara.

    “Kami akan terus memperketat pengawasan, terutama di jalur penyeberangan Pelabuhan Bakauheni yang kerap dijadikan pintu masuk jaringan narkotika lintas provinsi,” tegas Widodo.

  • Kulminasi Matahari Bisa Dilihat di Indonesia Bulan Ini, Catat Tanggalnya

    Kulminasi Matahari Bisa Dilihat di Indonesia Bulan Ini, Catat Tanggalnya

    Jakarta

    Fenomena Kulminasi Matahari atau yang dikenal juga dengan sebutan Hari Tanpa Bayangan akan kembali terjadi di wilayah Indonesia. Peristiwa alam ini akan dimulai pada 7 September 2025 dan berlangsung hingga pertengahan Oktober mendatang.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis jadwal lengkap Kulminasi Matahari atau Hari Tanpa Bayangan untuk periode kedua tahun ini.

    Apa itu Kulminasi Matahari?

    Kulminasi Matahari atau Kulminasi Utama adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat itu, bayangan benda yang berdiri tegak akan “menghilang” selama beberapa saat karena tertutup oleh benda itu sendiri. Ini terjadi karena posisi Matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa.

    Peristiwa ini terjadi dua kali dalam setahun untuk kota-kota yang terletak di antara Garis Balik Utara (23,5º Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (23,5º Lintang Selatan). Indonesia, yang sebagian besar wilayahnya berada di antara garis-garis lintang tersebut, akan mengalami fenomena ini.

    Jadwal dan Kota yang Mengalami

    Berdasarkan data resmi dari BMKG, fenomena ini akan terjadi secara bertahap di berbagai kota di Indonesia. Jadwalnya dimulai dari wilayah paling barat Indonesia dan bergerak ke arah timur. Peristiwa Hari Tanpa Bayangan pertama akan dimulai di Sabang, Aceh, pada 7 September 2025.

    Perjalanan fenomena ini akan berlanjut ke wilayah lain di Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi dan berakhir di wilayah timur Indonesia. Jadwal kulminasi ini berbeda di setiap kota karena posisinya yang juga berbeda. Puncak fenomena ini akan terjadi di Baa, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 21 Oktober 2025.

    7 September: Sabang8 September: Banda Aceh9 September: Jantho, Sigli, Meureudu, Bireuen, Lhokseumawe, Lhoksukon10 September: Simpang Tiga Redelong, Idi Rayeuk11 September: Calang, Takengon, Langsa12 September: Meulaboh, Suka Makmue, Blang Kejeren, Karang Baru13 September: Medan, Stabat, Binjai, Lubuk Pakam, Sei Rampah, Blangpidie14 September: Tapak Tuan, Kutacane, Tebing Tinggi, Limapuluh15 September: Tanjungselor, Sidikalang, Kabanjahe, Pematangsiantar, Kisaran, Tanjung Balai16 September: Sinabang, Subulussalam, Salak, Panguruan, Parapat, Aek Kanopan17 September: Singkil, Dolok Sanggul, Tarutung, Balige, Rantau Prapat, Bagan Siapiapi18 September: Sibolga, Pandan, Sipirok, Kota Pinang, Dumai19 September: Lotu, Gunung Sitoli, Padang Sidempuan, Gunung Tua, Manado, Bengkalis20 September: Tanjung Pinang, Lahomi, Panyabungan, Sibuhuan, Pasir Pengaraian, Siak Sri Indrapura, Selat Panjang, Tanjung Balai Karimun, Batam, Bandar Seri Bentan21 September: Pekanbaru, Teluk Dalam, Gorontalo, Sofifi22 September: Simpang Ampek, Lubuk Sikaping, Bangkinang, Pangkalan Kerinci23 September: Pontianak, Tembilahan, Lubuk Basung, Bukittinggi, Payakumbuh, Sarilamak24 September: Samarinda, Teluk Kuantan, Rengat, Pariaman, Parit Malintang, Padangpanjang, Batusangkar, Sawahlunto, Muaro Sijunjung25 September: Padang, Palu, Manokwari, Sorong, Arosuka, Solok, Sungai Dareh, Kuala Tungkal, Muara Sabak26 September: Painan, Muaro Bungo, Muara Tebo, Sengeti27 September: Jambi, Padang Aro, Muara Bulian28 September: Pangkal Pinang, Palangka Raya, Tua Pejat, Siulak, Sungai Penuh, Bangko, Sorolangun29 September: Mamuju, Jayapura, Mukomuko30 September: Palembang

    Adapun wilayah lain, termasuk Jakarta, akan mengalami fenomena Kulminasi Utama atau Hari Tanpa Bayangan mulai bulan Oktober 2025. Untuk jadwal lengkapnya bisa simak di situs resmi BMKG atau pada lampiran di bawah ini.

    (wia/idn)

  • Pemuda Aceh Curi Kartu ATM Sahabat, Rp 94 Juta Ludes buat Judol
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Agustus 2025

    Pemuda Aceh Curi Kartu ATM Sahabat, Rp 94 Juta Ludes buat Judol Regional 29 Agustus 2025

    Pemuda Aceh Curi Kartu ATM Sahabat, Rp 94 Juta Ludes buat Judol
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com
    – Seorang pemuda berinisial AW (25), warga Kabupaten Bireuen, Aceh, ditangkap polisi setelah mencuri kartu ATM sahabatnya sendiri dan menguras uang Rp 94 juta untuk bermain judi online.
    Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, AKP Donna Briadi mengatakan korban adalah Ikhsan (24), warga Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar. Kasus ini terbongkar setelah Ikhsan mengetahui uangnya berkurang saat bertransaksi di salah satu galeri ATM kawasan Lampineung, Banda Aceh.
    “Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak bank untuk membuka CCTV secara bersurat, sehingga pelaku diamankan saat bersembunyi di Kabupaten lain yaitu di Bireuen,” kata Donna kepada wartawan di Banda Aceh, Jumat (29/8/2025).
    Donna menjelaskan, pelaku ditangkap tim Opsnal Unit Jatanras Satreskrim Polresta Banda Aceh pada Kamis (28/8/2025) malam sekitar pukul 23.00 WIB di sebuah pondok samping rumahnya di Kecamatan Juli, Bireuen.
    Dari pemeriksaan, AW mengaku menggunakan hasil kejahatannya untuk membeli sepeda motor CBR 250 cc seharga Rp 45 juta, sementara sisanya habis dipakai bermain
    slot
    judi
    online
    .
    “Tidak tanggung-tanggung jumlah deposit yang ia lakukan. Jumlahnya fantastis, di antaranya ada yang Rp 10 juta beberapa kali, ada juga Rp 5 juta beberapa kali,” ujarnya.
    Donna menyebut, korban dan pelaku sebelumnya bersahabat dekat. Pelaku mengetahui PIN ATM korban ketika membantu pembuatan kartu di bank, lalu mencuri kartu tersebut yang disimpan di rumah korban.
    Akibatnya, korban mengalami kerugian Rp 94 juta. Kini AW telah dibawa ke Mapolresta Banda Aceh untuk menjalani proses hukum.
    Donna mengimbau masyarakat menjaga kerahasiaan PIN ATM agar tidak mudah diketahui orang lain.
    “Setiap kita memencet nomor PIN itu, agar ditutup menggunakan tangan untuk lebih safety. Jangan terlalu tebuka,” kata Donna.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.