kab/kota: Bintaro

  • Infografis Jalan Panjang Alvaro Hilang hingga Ditemukan Meninggal Dunia

    Infografis Jalan Panjang Alvaro Hilang hingga Ditemukan Meninggal Dunia

    Liputan6.com, Jakarta – Alvaro Kiano Nugroho, bocah berusia 6 tahun itu dinyatakan hilang sejak Kamis sore, 6 Maret 2025. Tak patah arah, keluarga terus mencari keberadaan Alvaro.

    Alvaro diketahui tinggal bersama kakek dan neneknya di kawasan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel). Kejadian bermula pada Kamis 6 Maret 2025 usai Alvaro sempat menemani sang nenek berobat di RSUD Pesanggrahan. Sepulangnya, ia meminta dibelikan susu kepada kakeknya, Tugimin (71).

    “Terus saya bilang, ‘Dek, kan puasa.’ ‘Puasa mah anak kecil setengah hari boleh, Pak,’” kata Tugimin.

    Saat azan Ashar berkumandang, Alvaro langsung bergegas menuju Masjid Jami Al Muflihun. Ia terlihat berada di masjid tersebut hingga menjelang waktu berbuka puasa, yang mana saat itu bertepatan dengan bulan Ramadan.

    Namun pada momen itu, seorang pria datang ke masjid dan mengaku sebagai ayah Alvaro. Hal itu berdasarkan pengakuan marbot masjid. Belakangan diketahui, ia adalah ayah tiri Alvaro bernama Alexander Iskandar.

    Sementara itu, kakek Alvaro, Tugimin panik lantaran sang cucu tak kunjung pulang. Saat itu sudah pukul 21.30 dan Tugimin memutuskan untuk lapor polisi. Sayangnya laporan Tugimin ditolak polisi karena belum 1×24 jam.

    Keesokan harinya Jumat 7 Maret 2025, Tugimin ke Polres Metro Jakarta Selatan dan membuat laporan dengan Nomor LP/1186/B/III/2025/PMJ/Res Jaksel. Sejak saat itu, aparat kepolisian juga turut mencari dimana keberadaan Alvaro.

    Namun kisah pilu terjadi. Alvaro yang terus menangis saat dibawa sang ayah tiri pada Kamis sore 6 Maret 2025 dibekap hingga meninggal dunia. Sang ayah tiri pun sempat menyimpan jasad Alvaro di kediamannya di Bogor, Jawa Barat.

    Lantas, seperti apa perjalanan panjang Alvaro yang sempat dinyatakan hilang hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

  • Kapan Stok BBM Shell RON 92 Ada Lagi?

    Kapan Stok BBM Shell RON 92 Ada Lagi?

    Jakarta

    SPBU Vivo dan BP sudah kembali menjual bensin RON 92. Tapi stok BBM RON 92 Shell justru masih kosong. Kapan BBM RON 92 Shell itu ada lagi?

    Stok BBM Shell masih kosong. SPBU Shell hanya menjual bahan bakar jenis diesel. Kondisi ini justru berbeda dengan dua SPBU swasta lain yakni Vivo dan BP. Stok bensin RON 92 di SPBU Vivo dan BP sudah terisi.

    Kapan Stok BBM Shell RON 92 Ada Lagi?

    Buat kamu pengguna Shell tentu bertanya-tanya kapan stok Shell Super itu ada lagi. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan berdasarkan informasi yang ia terima, pengiriman impor kargo BBM murni tersebut tengah bergerak dari tempat pengisian.

    “Shell sudah final negosiasi. Dalam waktu dekat, jadi informasinya kargo sedang persiapan bergerak dari tempat pengisian,” ujar Laode dikutip detikFinance.

    Diperkirakan, bensin Shell Super itu akan tersedia di penghujung bulan November 2025. Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra membenarkan proses negosiasi BBM dengan Shell sudah final.

    “Sekarang sudah negoisasi final,” kata Mars Ega.

    Adapun BBM RON 92 di SPBU swasta ini sudah tersedia sejak awal November 2025. Dimulai dari BP yang membeli 100 ribu barel base fuel dari Pertamina. Meski begitu, BP memastikan bahwa kualitas BBM yang dijual sesuai standar yang dimiliki perusahaan.

    “Prioritas kami jelas, BP 92 kembali tersedia dan kualitas produk yang dihadirkan konsisten terjaga. Fokus mutu ini bagian dari komitmen jangka panjang kami membangun layanan energi yang terpercaya di Indonesia,” ujar Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura.

    Sementara Vivo dalam pengumuman di akun Instagramnya, bensin RON 92 mulai tersedia per Minggu (23/11/2025). Ketersediaannya pun masih bertahap. Belum semua SPBU Vivo tersedia stok BBM RON 92.

    “Kini, BBM Revvo 92 Sudah Tersedia Kembali di SPBU VIVO secara bertahap mulai hari ini. Petugas kami siap mengisi penuh tangki dengan bahan bakar berkualitas untuk performa mesin yang lebih optimal,” demikian dikutip dari akun Instagram resmi SPBU Vivo.

    Nah buat kamu pengguna BBM Vivo dan BP, berikut ini daftar SPBU yang sudah tersedia bensin RON 92

    Daftar SPBU BP yang Jual BBM RON di Jabodetabek

    Bekasi

    Bogor

    Jakarta

    Citra PalemKalideresPluit Indah

    Tangerang

    Asterra West BSDPuspitek RayaBSD Delatinos

    Daftar SPBU Vivo yang Jual BBM RON 92 di Jabodetabek

    Jakarta

    Antasari (hampir habis)Bintaro S1 (hampir habis)CidengCilandak (hampir habis)CilangkapDaan Mogot (hampir habis)HankamJambore(hampir habis)Kedoya (hampir habis)KemangMT HaryonoMeruyaPasar Minggu (hampir habis)PejatenRadar Auri (hampir habis)Warung Buncit (hampir habis)

    Bekasi

    Bekasi (hampir habis)CimuningKalimalangJatikramatJatibening (hampir habis)Margajaya (hampir habis)KrangganPekayonTambun

    Bogor

    BatutulisBogor SempurSentul (hampir habis)PajajaranParung

    Depok

    Limo (hampir habis)Sawangan

    Tangerang

    BSD (hampir habis)Bintaro S7 (hampir habis)Ciater (hampir habis)CipondohImam BonjolLegok (hampir habis)Modern LandPamulang

    (dry/din)

  • Delapan Bulan Misteri Alvaro Kiano Terungkap: Diculik dan Dihabisi Ayah Tiri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 November 2025

    Delapan Bulan Misteri Alvaro Kiano Terungkap: Diculik dan Dihabisi Ayah Tiri Megapolitan 25 November 2025

    Delapan Bulan Misteri Alvaro Kiano Terungkap: Diculik dan Dihabisi Ayah Tiri
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Delapan bulan setelah
    Alvaro Kiano
    Nugroho hilang di dekat rumahnya di Tanah Kusir, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, misteri keberadaannya akhirnya terungkap.
    Bocah enam tahun itu ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka di pinggir Kali Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, pada Minggu (23/11/2025). Penemuan ini dilakukan setelah pencarian yang telah berlangsung sejak Sabtu (22/11/2025).
    Kerangka Alvaro ditemukan di antara tumpukan sampah bersama kemeja putih lengan panjang dan celana pendek yang diduga miliknya. Proses pencarian juga melibatkan anjing pelacak.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam menyampaikan informasi tersebut kepada keluarga. Ia menegaskan, polisi telah menangkap orang yang diduga bertanggung jawab atas hilangnya Alvaro, yaitu ayah tirinya sendiri, Alex Iskandar (49).
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Seala, Minggu (23/11/2025).
    Pengungkapan kasus ini tidak lepas dari pemeriksaan intensif terhadap Alex. Awalnya, ia berkali-kali membantah terlibat. Namun kesaksian anak-anak di sekitar lokasi kejadian justru membuka jalan bagi polisi.
    Sejumlah anak dimintai keterangan dan ditunjukkan foto beberapa orang, termasuk Alex. Mereka diminta mengidentifikasi siapa sosok yang terakhir terlihat berada di masjid tempat Alvaro sempat berada.
    “Anak-anak kan sudah dibawa ke kantor polisi. Terus dikasih fotonya. Ini siapa? Tahunya kan Omnya Alvaro, ya. Terus, ini siapa? Omnya Omnya Alvaro. Terus, ‘Ini kemarin yang di masjid, bukan?’ terus dijawab, ‘Iya dia,’” ujar nenek Alvaro, Sayem (53), saat ditemui di rumah duka, Senin (24/11/2025).
    Polisi kemudian menggelar pra-rekonstruksi melibatkan marbut masjid. Meski marbut mengaku tidak memperhatikan wajah pelaku karena sedang menyiapkan takjil, ia masih ingat suara pria yang menjemput Alvaro.
    “Coba Pak, kalau enggak tahu orangnya, suaranya saja,” kata penyidik, menurut Sayem.
    Dalam sesi pengenalan suara itu, marbut memastikan suara Alex cocok dengan orang yang datang mencari Alvaro pada 6 Maret 2025.
    Alex pun ditangkap pada Jumat (21/11/2025) di rumahnya di Tangerang, Banten. Setelah diperiksa intensif, ia akhirnya mengakui perbuatannya.
    Motif Alex berakar dari rasa dendam dan cemburu terhadap istrinya yang bekerja di luar negeri. Ia curiga istrinya berselingkuh.
    “Muncul adanya dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh istrinya. Nah, di situ ada motif tersendiri terhadap si tersangka ini untuk melakukan pembunuhan itu terhadap anak,” jelas Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).
    Sebelum penculikan, Alex kerap mengirim pesan ancaman kepada istrinya, termasuk rencana balas dendam.
    Pada sore hari kejadian, Alex datang ke rumah Alvaro di Bintaro, Pesanggrahan, dan mengajak bocah itu membeli mainan. Namun Alvaro kemudian menangis mencari kakeknya, Tugimin. Alex yang kesal kemudian membekap mulut Alvaro dengan handuk.
    “Pada saat korban tiba dalam kondisi menangis enggak berhenti sehingga diikat hingga meninggal dunia,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto.
    Jasad Alvaro lalu dimasukkan Alex ke dalam plastik dan disimpan di garasi rumah, tertutup mobil silver, selama tiga hari.
    Selama periode itu, Alex bolak-balik ke Tenjo, Kabupaten Bogor, untuk mencari tempat pembuangan. Ia memilih daerah tersebut karena memiliki kerabat yang tinggal di sana dan diduga terlibat membantu.
    “Tersangka ini sudah bolak-balik untuk ke Tenjo. Dan dia tahu lokasi mana yang sepi untuk membuang di sana. Dan akhirnya memilih salah satu tempat yang mana di jembatan (Cilalay) itu dibuang,” jelas Ardian.
    Pada 9 Maret 2025, Alex membawa jasad Alvaro dan membuangnya di lokasi tersebut. Kerabat yang diperiksa, berinisial G, mengaku tidak mengetahui isi plastik yang dibawa Alex.
    “Untuk isinya dia menyatakan bahwa dia tidak tahu dan disampaikan oleh tersangka bahwa isinya bangkai anjing. Tapi dia enggak ngecek lagi,” tutur Ardian.
    Pagi sebelum penemuan kerangka Alvaro, Alex mengakhiri hidupnya di ruang konseling Mapolres Jakarta Selatan saat sedang dipersiapkan untuk ditetapkan sebagai tersangka.
    Ia sebelumnya meminta celana ganti karena mengaku buang air di celana. Penyidik memberikan celana pendek. Namun G, yang menjadi saksi kunci, melihat Alex sudha tak bernyawa.
    “Berkisar dari pukul 6.30 sampai dengan 8.00 atau jam 9.00 pagi, ditemukan oleh rekannya tadi, yaitu inisial G, dilihat dari pintu, itu ada bilah kaca di tengah, melihat tersangka sudah dalam posisi menghilangkan nyawanya,” ungkap Ardian.
    Keluarga Alvaro mengaku marah dan kecewa karena pelaku meninggal sebelum mempertanggungjawabkan perbuatannya di pengadilan. Sayem berharap Alex seharusnya dihukum mati oleh negara, bukan mengakhiri hidupnya sendiri.
    Meski pelaku utama tewas, ia meminta polisi tetap menyelidiki kemungkinan keterlibatan kerabat Alex lainnya.
    “Ya, saya mau berbuat apa juga udah nggak bisa ya. Karena pelaku udah enggak ada ya. Kalau pelaku masih ada sih ya penginnya kalau itu dihukum mati juga,” tutur dia.
    Meski Alex sebagai pelaku utama sudah tiada, Sayem berharap polisi tetap melanjutkan penyelidikan untuk melihat keterlibatan kerabat Alex lainnya.
     Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto memastikan hal tersebut.
    “Penyelidikan terhadap pihak-pihak lain terus kami akan lakukan, termasuk informasi apapun, apakah ada pihak-pihak lain yang turut serta di dalam melakukan aksi penculikan sampai dengan mengakibatkan hilangnya nyawa Ananda AKN. Ini terus kami lakukan,” jelas Budi.
    Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
    Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
    Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
    Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website
    Into the Light Indonesia
    di bawah ini:
    https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/.

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Tetap Dalami Kematian Alvaro meski Pelaku Tewas Bunuh Diri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 November 2025

    Polisi Tetap Dalami Kematian Alvaro meski Pelaku Tewas Bunuh Diri Megapolitan 25 November 2025

    Polisi Tetap Dalami Kematian Alvaro meski Pelaku Tewas Bunuh Diri
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Meski Alex Iskandar (49), ayah tiri sekaligus penculik dan pembunuh
    Alvaro Kiano Nugroho
    , telah tewas setelah mengakhiri hidupnya, polisi memastikan penyelidikan kasus tersebut tidak otomatis berhenti. Polisi masih mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan, polisi tetap mengawasi penyelidikan yang ditangani Satreskrim Polres Jakarta Selatan.
    “Penyelidikan terhadap pihak-pihak lain terus kami akan lakukan, termasuk informasi apa pun, apakah ada pihak-pihak lain yang turut serta di dalam melakukan aksi penculikan sampai dengan mengakibatkan hilangnya nyawa Ananda AKN. Ini terus kami lakukan,” ujar Budi dalam konferensi pers, Senin (24/11/2025).
    Selain itu, polisi juga akan menyelidiki penyebab tewasnya Alex di ruang konseling Mapolres Jakarta Selatan.
    “Pastinya akan didalami oleh Propam, mari kita beri ruang untuk mendalami hal tersebut,” kata Budi.
    Alex menculik Alvaro dilatarbelakangi dendam terhadap ibu korban, Arum, yang dicurigai berselingkuh saat bekerja di luar negeri. Arum berulang kali meminta cerai, namun Alex menolak dan kerap mengirim pesan bernada ancaman.
    “Dari
    handphone
    yang diamankan, terlapor setelah terang-terangan menuliskan kalimat, ‘
    gimana caranya gue balas dendam
    ,’” ungkap penyidik.
    Keluarga korban berharap penyelidikan tidak berhenti setelah Alex tewas. Sayem (53), nenek Alvaro, meminta polisi menelusuri dugaan keterlibatan kerabat pelaku yang tinggal di Tenjo, Kabupaten Bogor.
    “Iya, harapannya enggak berhenti sampai Alex saja,” ujar Sayem saat ditemui di rumah duka, Senin.
    Kerabat tersebut dicurigai ikut berperan setelah Alvaro tewas dan jasadnya dibawa ke wilayah tersebut.
    Sebelumnya,
    Alvaro Kiano
    Nugroho, bocah enam tahun yang hilang sejak Maret 2025 di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mengatakan penculik sekaligus penyebab kematian Alvaro telah ditangkap.
    Alvaro terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, pada Kamis (6/3/2025). Pada hari itu, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro datang ke masjid mencari anak tersebut — informasi yang baru diketahui keluarga tiga hari kemudian dari marbut masjid.
    Menurut keterangan kakek Alvaro, Tugimin, pria tersebut sempat diarahkan marbut ke area lantai atas masjid.
    “‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya…’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tak lagi memperhatikan gerak-gerik pria tersebut karena bersiap untuk shalat Magrib dan berbuka puasa.
    Hingga malam tiba, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin baru merasa curiga sekitar pukul 21.30 WIB dan mulai melakukan pencarian ke sejumlah lokasi, termasuk menemui teman-teman yang biasa bermain dengan Alvaro. Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil.
    Ayah kandung Alvaro diketahui sedang menjalani hukuman kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, sang ibu bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” kata Tugimin.
    Keluarga sempat mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro, namun mereka telah pindah.
    “Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar Tugimin.
    “Suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu.”
    Keluarga telah melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi sejak awal kejadian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ayah Tiri Bolak-Balik ke Tenjo Bogor, Cari Lokasi untuk Buang Jasad Alvaro
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Ayah Tiri Bolak-Balik ke Tenjo Bogor, Cari Lokasi untuk Buang Jasad Alvaro Megapolitan 24 November 2025

    Ayah Tiri Bolak-Balik ke Tenjo Bogor, Cari Lokasi untuk Buang Jasad Alvaro
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ayah tiri, Alex Iskandar sempat bolak-balik ke Tenjo, Kabupaten Bogor, untuk membuang jasad bocah Alvaro Kiano (6), Kamis (6/3/2025).
    Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio mengatakan pelaku saat itu mencari tempat yang tepat untuk membuang jasad Alvaro.
    “Tersangka ini sudah bolak-balik untuk ke Tenjo. Dan dia tahu lokasi mana yang sepi untuk membuang di sana. Dan akhirnya memilih salah satu tempat yang mana di jembatan itu dibuang,” jelas Ardian dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).
    Alex memilih Tenjo sebagai tempat membuang Alvaro karena memiliki kerabat yang tinggal di sana.
    “Kenapa dibuang ke Tenjo? Saya jawab bahwa ada salah satu kerabat dari tersangka ini yang tinggal di sana,” kata Ardian.
    Sementara itu, jasad Alvaro disimpan di garasi rumah dalam keadaan terbungkus plastik.
    Setelah tiga hari, tepat di hari kakek Alvaro melaporkan telah kehilangan cucunya, Alex membawa jasad korban ke Jembatan Kali Cilalay, Tenjo.
    Motif pelaku Alex Iskandar menculik dan membunuh Alvaro karena dendam terhadap istrinya yang dicurigai berselingkuh selama bekerja di luar negeri. 
    “Jadi motifnya sudah ada dorongan dan terakumulasi. Diduga istrinya memiliki pria idaman lain,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto.
    Pelaku kerap mengirimkan pesan yang menjurus kepada ancaman kepada sang istri.
    “Penyelidik menemukan adanya indikasi kuat dorongan emosional pelaku. Dari handphone yang diamankan, terlapor setelah terang-terangan menuliskan kalimat, gimana caranya gue balas dendam,” jelas dia.
    Kemudian, rasa dendam dan marah itu membuat pelaku menculik Alvaro yang sedang bermain di Masjid Al Muflihun. 
    Alvaro terus menangis mencari kakeknya saat dibawa ayah tirinya, sehingga mulutnya dibekap sampai meninggal dunia. 
    “Pada saat korban dibawa, dalam kondisi menangis yang tidak berhenti, sehingga dibekap hingga meninggal dunia,” jelas dia.
    Sebagai informasi,
    Alvaro Kiano
    Nugroho terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin, dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut.
    Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa. Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang.
    Tugimin belum merasa curiga, karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
    Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar dia.
    Akhirnya keluarga melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ayah Tiri Bolak-Balik ke Tenjo Bogor, Cari Lokasi untuk Buang Jasad Alvaro
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Kerabat Tersangka Mengira Jasad Alvaro Adalah Bangkai Anjing Megapolitan 24 November 2025

    Kerabat Tersangka Mengira Jasad Alvaro Adalah Bangkai Anjing
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jasad bocah enam tahun, Alvaro Kiano Nugroho, yang dibuang di Kali Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, sempat dikira bangkai anjing oleh G.
    G merupakan kerabat tersangka
    Alexander Iskandar
    ,
    ayah tiri korban
    , yang disebut terlibat dalam aksi pembuangan Alvaro.
    “Dia menyatakan bahwa dia tidak tahu dan disampaikan oleh tersangka bahwa isinya bangkai anjing,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio, dalam konferensi pers, Senin (24/11/2025).
    G disebut tak memeriksa isi plastik hitam yang dibawa tersangka dari rumah di kawasan Bogor, Jawa Barat.
    Sementara itu, keluarga korban sebelumnya menjelaskan, warga setempat sempat mencium bau dari plastik berisi
    jasad Alvaro
    .
    “Katanya, ada yang ngomong tetangga, ini kok udah bau apaan, katanya. Ini mah bangkai anjing, katanya. Padahal itu Alvaro,” tutur nenek korban, Sayem (53), saat ditemui di rumah duka kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    Sebelumnya. Alvaro terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Setelah dinyatakan hilang, pihak kepolisian melakukan pencarian dan akhirnya menemukan jasadnya di
    Kali Cilalay
    , Kabupaten Bogor.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam memastikan tersangka yang menyebabkan hilangnya dan meninggalnya Alvaro telah diamankan.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Seala, Minggu (23/11/2025).
    Kakek korban, Tugimin, menceritakan kronologi pencarian cucunya.
    Pada hari hilangnya Alvaro, seorang pria yang mengaku sebagai ayah korban sempat datang ke masjid untuk mencari Alvaro.
    Marbut masjid kemudian menanyakan kedatangannya, namun tidak mencurigai gerak-gerik pria itu karena sibuk menyiapkan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Usai waktu Maghrib, Alvaro tidak kunjung pulang.
    Tugimin, pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus, segera menyusuri lokasi terakhir cucunya terlihat dan mendatangi teman-temannya, namun upaya itu tidak membuahkan hasil.
    Ayah kandung Alvaro saat ini menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang, sementara ibunya bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
    Pihak keluarga sempat mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro, tetapi mereka sudah pindah.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar Tugimin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Ayah Tiri Alvaro Tewas Diduga Bunuh Diri di Ruang Konseling Polres Jaksel
                        Megapolitan

    8 Ayah Tiri Alvaro Tewas Diduga Bunuh Diri di Ruang Konseling Polres Jaksel Megapolitan

    Ayah Tiri Alvaro Tewas Diduga Bunuh Diri di Ruang Konseling Polres Jaksel
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Terduga penculik dan pembunuh
    Alvaro Kiano Nugroho
    , Alex Iskandar, tewas diduga bunuh diri di ruang konseling Mapolres Jakarta Selatan pada Minggu (23/11/2025) dini hari. Peristiwa itu terjadi sebelum Alex resmi ditahan sebagai tersangka.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menegaskan, tindakan bunuh diri tersebut tidak terjadi di ruang tahanan.
    “Yang bersangkutan diduga bunuh diri dalam ruang konseling. Bukan di sel tahanan,” kata Budi kepada wartawan, Senin (24/11/2025).
    Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyampaikan, Alex mengakhiri hidupnya sesaat sebelum proses penahanan sebagai tersangka kasus penculikan Alvaro.
    “Iya, untuk sementara satu tersangka, yang sudah ditetapkan jadi tersangka mau ditahan,” ujar Nicolas.
    Sebelumnya,
    Alvaro Kiano
    Nugroho bocah berusia enam tahun yang hilang sejak Maret 2025, ditemukan dalam kondisi meninggal.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mengatakan polisi telah menangkap pelaku yang menyebabkan Alvaro hilang dan tewas.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Seala pada Minggu (23/11/2025).
    Alvaro terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, pada Kamis (6/3/2025). Di hari yang sama, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro datang ke masjid untuk mencari bocah tersebut.
    Keterangan mengenai kehadiran pria itu baru diketahui keluarga tiga hari setelah Alvaro hilang. Tugimin, kakek Alvaro, mendapatkan informasi tersebut dari marbut masjid.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah memberikan informasi itu, marbut kembali beraktivitas menyiapkan ibadah Maghrib dan tidak melihat lagi keberadaan pria tersebut.
    Hingga malam hari, Alvaro tidak pulang. Tugimin awalnya tidak curiga karena cucunya kerap bermain bola pada malam hari. Namun, ketiadaan kabar membuatnya waswas.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujarnya.
    Ia kemudian menyusuri lokasi terakhir Alvaro terlihat dan menanyakan teman-temannya, namun tidak menemukan petunjuk apa pun.
    Tugimin menjelaskan, ayah kandung Alvaro sedang menjalani hukuman dalam kasus narkoba di Lapas Cipinang, sementara sang ibu bekerja di Malaysia. Ia menambahkan bahwa ibu Alvaro telah menikah kembali secara resmi.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” kata Tugimin.
    Pihak keluarga sempat menelusuri alamat lama keluarga ayah kandung Alvaro, namun mereka sudah pindah.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar dia.
    Tugimin menambahkan bahwa polisi telah membawa kerabat ayah kandung Alvaro untuk ditunjukkan kepada marbut, tetapi ia bukan pria yang terlihat hari kejadian.
    “Dan bahkan sampai, suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu,” lanjutnya.
     Keluarga telah melaporkan hilangnya Alvaro kepada kepolisian sejak awal.
    Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
    Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
    Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
    Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website
    Into the Light Indonesia
    di bawah ini:
    https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Ayah Tiri Disebut Tewas Usai Jasad Alvaro Ditemukan
                        Megapolitan

    2 Ayah Tiri Disebut Tewas Usai Jasad Alvaro Ditemukan Megapolitan

    Ayah Tiri Disebut Tewas Usai Jasad Alvaro Ditemukan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Terduga pelaku penculikan Alvaro Kiano Nugroho dikabarkan meninggal. Informasi ini diterima nenek Alvaro, Sayem (53), bersamaan dengan kabar bahwa cucunya ditemukan tak bernyawa.
    “Terus, saya tanya (ke polisi), ‘Ibu, enggak adanya itu bagaimana maksudnya? Saya enggak ngerti.’ Dijawab, ‘Enggak ada itu sudah meninggal, Alvaronya. Terus tersangka tadi jam 08.00 pagi itu juga katanya bunuh diri’,” ungkap Sayem kepada wartawan di rumah duka, Senin (24/11/2025).
    Sayem dan suaminya kemudian ditunjukkan foto berisi batu nisan terduga pelaku, yang merupakan ayah tiri Alvaro, yakni Alex Iskandar.
    Hingga kini, ia belum mendapatkan informasi lanjutan terkait detail meninggalnya terduga pelaku tersebut.
    Sayem mengaku ingin meluapkan amarahnya terhadap pelaku yang diduga memilih mengakhiri hidup setelah ditangkap. Namun hal itu tidak mungkin dilakukan.
    “Pengennya sih marah, tapi gimana ya, orang sudah enggak ada. Kami kan sudah enggak bisa ngomong ke dia lagi,” ujar dia.
    Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly sebelumnya mengungkapkan bahwa terduga penculik
    Alvaro Kiano Nugroho
    adalah ayah tiri korban, Alex Iskandar.
    Ia juga mengonfirmasi keterangan keluarga Alvaro soal kematian Alex Iskandar.
    “Yang diceritakan oleh keluarga korban Alvaro itu benar adanya. Karena itu penyampaian dari pihak kepolisian ke keluarga korban juga,” ucap Nicolas.
    Menurut Nicolas, Alex sudah diperiksa sebagai tersangka dan segera ditahan. Namun, Alex tewas dalam masa penangkapan tersebut.
    “Sudah diperiksa sebagai tersangka, dan mau ditahan. Karena masih masuk penangkapan. (Tewas) sudah di kantor Polres,” ucap Nicolas.
    Untuk lebih jelasnya, kata Nicolas, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto lewat konferensi pers.
    “Tapi, untuk lebih jelasnya, nanti malam ya dengan Pak Kabid Humas (Polda Metro) karena data-datanya, Pak Kabid Humas yang bicara. 
    Sebelumnya,
    Alvaro Kiano
    Nugroho, bocah enam tahun yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak Maret 2025, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam menyebut polisi telah menangkap orang yang menyebabkan Alvaro hilang dan tewas.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” ujar Seala, Minggu (23/11/2025).
    Alvaro terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Kamis (6/3/2025). Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro datang ke masjid untuk mencari anak tersebut.
    Informasi kedatangan pria itu baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin, dari marbut masjid tiga hari setelah cucunya dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Marbut tidak sempat memperhatikan pergerakan pria itu lebih lanjut karena sibuk menyiapkan buka puasa dan waktu salat Maghrib. Setelah Maghrib, Alvaro tidak kunjung pulang.
    Tugimin belum langsung curiga karena cucunya biasa bermain sepak bola pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujarnya.
    Sebagai pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus, Tugimin langsung menyusuri lokasi terakhir cucunya terlihat dan menanyai teman-teman bermain Alvaro, namun hasilnya nihil.
    Diketahui, ayah kandung Alvaro sedang menjalani hukuman kasus narkoba di Lapas Cipinang, sementara ibunya bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
    Keluarga juga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro, tetapi mereka diketahui sudah pindah. Arah keberadaan keluarga tersebut kemudian ditemukan polisi.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujarnya.
    “Dan bahkan sampai, suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu,” lanjutnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Akhir Pilu Pencarian Alvaro: 8 Bulan Menghilang, Ditemukan dalam Kondisi Tinggal Kerangka
                        Megapolitan

    9 Akhir Pilu Pencarian Alvaro: 8 Bulan Menghilang, Ditemukan dalam Kondisi Tinggal Kerangka Megapolitan

    Akhir Pilu Pencarian Alvaro: 8 Bulan Menghilang, Ditemukan dalam Kondisi Tinggal Kerangka
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Alvaro Kiano Nugroho, bocah di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang hilang sejak delapan bulan lalu, akhirnya ditemukan.
    Namun, bocah berusia enam tahun itu ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
    Seala mengatakan, pihaknya telah menangkap seorang yang diduga menjadi dalang di balik hilangnya Alvaro.
    “Tersangka sudah diamankan,” kata dia.
    Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan, penyidik menemukan kerangka manusia yang diduga Alvaro di sekitar kawasan Kali Cilalay, Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
    “Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro,” kata Nicolas kepada wartawan, Minggu.
    Namun, Nicolas menegaskan bahwa pihaknya harus memastikan identitas kerangka tersebut melalui pemeriksaan DNA.
    “Tapi kami butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan Labfor ya,” sambung dia.
    Setelah menerima kabar penemuan Alvaro, kakek dan nenek korban langsung menangis. Tugimin, kakek Alvaro, hanya bisa terdiam. Air matanya mengalir tanpa ia mampu mengucapkan sepatah kata.
    Sang nenek pun langsung jatuh lemas. Ia berteriak histeris saat polisi menyampaikan kabar penemuan Alvaro yang sudah meninggal di depan rumah mereka, Minggu sore.
    “Saya enggak bisa ngomong, air mata keluar. Ibu langsung jatuh ke lantai, dibantuin sama polisi dan warga untuk mereda nangisnya, karena langsung jerit-jeritan,” jelas Tugimin saat ditemui di kediamannya, Minggu.
    Tugimin dan istrinya sangat terpukul atas kabar kematian Alvaro. Sebab, bocah malang itu mereka rawat sejak kecil karena orangtuanya berpisah dan sang ibu bekerja di luar negeri.
    “Bagaimana kami tidak
    shock
    , (dia diurus dari kecil sama neneknya. Ke mana pun, Alvaro ikut dengan saya, enggak mau ketinggalan, undangan ke Solo, ke Demak, dia ikut,” ungkap dia.
    Rasa kaget dan kecewa Tugimin bertambah ketika polisi menginformasikan bahwa
    ayah tiri Alvaro
    , AI, diduga terlibat dalam kasus hilangnya dan tewasnya Alvaro.
    Tugimin tak menyangka ayah tiri Alvaro bisa melakukan hal tersebut.
    “Kami enggak sangka-sangka bapak tirinya sendiri yang melakukan hal sekeji ini. Alvaro belum punya dosa, kok dijadikan korban? itu yang sangat disesalkan,” ucap dia.
    Ironisnya, AI sempat ikut membantu Tugimin mencari Alvaro. Ia bahkan menemani Tugimin menelusuri wilayah Bogor berdasarkan informasi yang mereka terima.
    “Bapak tirinya itu juga ikut membantu mencari. Misalkan, ‘Pak, saya mau ke daerah Bogor, katanya ada informasi ke Bogor, suruh nelusurin Jalan Raya Bogor sampai terminal sampai Stasiun,’ nah itu nyari berdua sampai malam baru pulang,” tutur Tugimin ditemui di lokasi, Minggu (23/11/2025).
    Ia semakin terpukul setelah mengetahui bahwa bantuan AI selama ini ternyata hanya kedok.
    “Saya itu enggak sangka, ternyata kebaikan dia itu hanya ibaratnya ya buat kedok saja,” ucap dia.
    Penemuan kerangka Alvaro akhirnya terjadi berdasarkan pengakuan AI saat dimintai keterangan oleh penyidik. AI mengarahkan polisi ke lokasi di sekitar sungai tempat kerangka Alvaro berada.
    Sebagai informasi,
    Alvaro Kiano Nugroho
    terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
    Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin belum merasa curiga karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
    Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Kakek Alvaro Kaget Ayah Tiri Cucunya Jadi Terduga Pelaku Penculikan
                        Megapolitan

    8 Kakek Alvaro Kaget Ayah Tiri Cucunya Jadi Terduga Pelaku Penculikan Megapolitan

    Kakek Alvaro Kaget Ayah Tiri Cucunya Jadi Terduga Pelaku Penculikan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Tugimin, kakek dari Alvaro Kiano Nugroho, tidak menyangka bahwa ayah tiri cucunya, Alex Iskandar, diduga berada di balik hilangnya bocah berusia 6 tahun tersebut.
    “Kami enggak sangka-sangka bapak tirinya sendiri yang melakukan hal sekeji ini. Alvaro belum punya dosa, kok dijadikan korban? Itu yg sangat disesalkan,” ungkap Tugimin saat ditemui di lokasi, Minggu (23/11/2025).
    Menurut Tugimin, hubungan Alvaro dengan ayah tirinya itu terlihat cukup baik. AI rutin datang pada akhir pekan untuk mengajak Alvaro jalan-jalan atau membeli makanan.
    Alex bahkan sempat berkali-kali membantu Tugimin mencari Alvaro berdasarkan petunjuk yang mereka dapatkan.
    “Bapak tirinya itu juga ikut membantu mencari. Misalkan, ‘Pak, saya mau ke daerah Bogor, katanya ada informasi ke Bogor, suruh nelusurin Jalan Raya Bogor sampai terminal sampai Stasiun,’ nah itu nyari berdua sampai malam baru pulang,” tutur Tugimin.
    Karena itu, Tugimin merasa dikhianati ketika mengetahui kebenaran di balik tindakan Alex.
    “Saya itu enggak sangka, ternyata kebaikan dia itu hanya ibaratnya ya buat kedok saja,” ucap dia.
    Tugimin juga mengungkapkan bahwa Alex dan istrinya, Arumi, sesekali pernah berselisih hingga melibatkan dirinya. Biasanya, Alex marah karena Arumi tidak mengangkat teleponnya.
    Alex kemudian meminta bantuan Tugimin agar Arumi mau menjawab panggilan tersebut. Namun, menurut Tugimin, Arumi sering merasa terganggu karena Alex menelepon berulang kali saat ia sedang bekerja.
    “Jadi, kalau nelpon itu enggak cukup hanya sekali, kadang-kadang jarak beberapa menit, sering ditelepon. Jadi, mungkin si Arum itu ya, merasa kesal lah, namanya lagi kerja diganggu,” tutur dia.
    Adapun Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly membenarkan bahwa
    ayah tiri Alvaro
    lah yang menjadi pelaku dalam kejadian penculikan berujung maut ini.
    Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap satu tersangka usai Alvaro, bocah di Pesanggarahan, Jakarta Selatan yang hilang sejak Maret ditemukan tewas.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
    Namun polisi belum mengungkap identitas siapa tersangka yang ditangkap. Saat ini polisi juga sedang menunggu hasil pemeriksaan Labfor usai menemukan kerangka diduga Alvaro.
    Sebagai informasi,
    Alvaro Kiano Nugroho
    terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
    Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin belum merasa curiga karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat. Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya.
    Namun, upayanya tak membuahkan hasil. Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
    Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar dia.
    “Dan bahkan sampai, suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu,” lanjutnya.
    Keluarga juga telah melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.