kab/kota: Bintaro

  • Refleksi Spiritual Visualisasi Jalan Salib di Gereja St Matius Penginjil Bintaro – Halaman all

    Refleksi Spiritual Visualisasi Jalan Salib di Gereja St Matius Penginjil Bintaro – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Antusias Umat Katolik Gereja St. Matius Penginjil Bintaro menyaksikan tablo visualisasi jalan salib pada Jumat Agung, 18 April 2025 pukul 08.00 WIB sangat terasa.

    Tablo visualisasi jalan salib tahun ini jadi pertunjukan perdana dari Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Bintaro setelah sempat terhenti sejak 2019 akibat pandemi covid-19.

    Visualisasi jalan salib ini dimulai dari Lapangan Parkir GKP Matius Bintaro dan berakhir di kanopi gereja.

    Drama jalan salib mengenang kisah sengsara Yesus Kristus ini jadi tontonan penuh haru bagi umat Paroki Bintaro. 

    Tablo jalan salib ini bukan hanya sekedar pertunjukan teatrikal semata tapi momen refleksi spiritual tersendiri bagi umat Kristiani.

    Para OMK yang mengambil bagian dari Tablo ini sukses membuat haru umat, banyak juga yang meneteskan air mata utamanya saat pemeran Yesus disiksa hingga disalibkan.

    Perayaan Tablo dan Jumat Agung di Gereja St. Matius Penginjil Bintaro tahun ini menjadi momen yang mendalam bagi umat untuk merenungkan kasih dan pengorbanan Kristus, serta mempererat kebersamaan dalam iman.

     

    Jumat Agung di Gereja St. Matius Penginjil Bintaro

    ​Jumat Agung adalah hari suci dalam tradisi Katolik yang diperingati pada hari Jumat sebelum Minggu Paskah.

    Hari ini menandai penyaliban dan wafat Yesus Kristus di Bukit Golgota sebagai pengorbanan-Nya untuk menebus dosa umat manusia.

    Dan peristiwa ini menjadi inti dari iman Katolik, karena melalui kematian-Nya, Yesus membuka jalan keselamatan bagi semua orang yang percaya pada-Nya

    Jumat Agung memiliki makna mendalam sebagai hari pengorbanan dan kasih yang tak terbatas dari Yesus Kristus.

    Meskipun disebut “Agung”,  hari ini adalah momen berkabung dan refleksi atas penderitaan dan kematian Yesus Kristus.

    Dalam penderitaan tersebut, umat Katolik menemukan harapan akan kebangkitan dan kehidupan kekal yang dijanjikan.​

    Selama ibadat, altar pun dibiarkan kosong dan tanpa hiasan sama sekali.

    Hal ini mencerminkan suasana duka dan penantian akan kebangkitan.​

    Selain ibadat di gereja, umat Katolik juga menjalani puasa dan pantang sebagai bentuk pertobatan dan solidaritas dengan penderitaan Kristus.

    Jumat Agung bukan hanya untuk mengenang kematian Yesus, tetapi juga mengajak umat untuk merenungkan makna pengorbanan, kasih, dan harapan akan kehidupan baru dalam kebangkitan-Nya.

    Ibadat Jumat Agung juga diselenggarakan di Gereja St. Matius Penginjil Bintaro pada Jumat, 18 April 2025.

    Rangkaian ibadat hari ini pukul 18.00 WIB dipimpin oleh Rm. Yakobus Sriyatmoko,SX dan didampingi oleh 3 orang Romo lain yakni Rm Petrus Hardiyanto, SX, Rm Fabien Kalehezo T’Chiribuka,SX dan Rm FX. Sudarmanto,SX

    Dalam homilinya Rm FX. Sudarmanto, SX menjelaskan alasan mengapa Tuhan Yesus mau menderita dan meninggal dunia dengan cara yang mengerikan dan menyedihkan.

    Menurut Romo Sudarmanto, itu semua karena Yesus bersedia merelakan dirinya menjadi silih atas dosa-dosa kita umat manusia.

    Atau dengan kata lain, Yesus menyerahkan diriNya demi menyelamatkan umat manusia dari dosa demi untuk memulihkan hubungan antara manusia dan Allah.

    Pengorbanan Yesus di salib adalah bukti kasih Allah yang tak terhingga kepada manusia.

    Seperti tertulis dalam Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal.” Melalui penderitaan dan kematian-Nya, Yesus menunjukkan betapa besar kasih-Nya kepada umat manusia.

    Sepanjang pelaksanaan ibadat, berlangsung dengan khidmat dan penuh makna, untuk mengenang sengsara dan wafat Yesus Kristus.

    Rangkaian ibadat mencakup Liturgi Sabda, Penghormatan Salib, dan Komuni Kudus.  

    Suasana ibadat yang tenang dan penuh perenungan mengajak umat untuk merenungkan pengorbanan Kristus dan memperdalam iman mereka dalam menyambut kebangkitan-Nya.

     

  • Bocah 6 Tahun di Pesanggrahan Jaksel Hilang 42 Hari dan Belum Ditemukan

    Bocah 6 Tahun di Pesanggrahan Jaksel Hilang 42 Hari dan Belum Ditemukan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Bocah laki-laki bernama Alvaro Kiano Nugroho hilang dan belum ditemukan hingga hari ini, Jumat (18/4/2025).

    Alvaro dinyatakan hilang sejak Kamis (6/3/2025).

    Ia terakhir kali terlihat di sekitar Tanah Kusir, Jalan RC Veteran, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Terhitung sejak 6 Maret 2025, Alvaro sudah hilang selama 42 hari.

    Sang ibu, Arumi, mengunggah informasi soal anaknya yang hilang akun Instagram pribadinya.

    “Anak saya hilang sejak tanggal 6 Maret 2025. Mohon bantuannya teman-teman,” tulis Arumi dalam salah satu unggahannya yang turut menampilkan foto Alvaro.

    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mengatakan, pihaknya menerima dua laporan terkait anak hilang yang salah satunya adalah Alvaro.

    “Sampai saat ini terkait dua anak hilang yang TKP akhirnya berada di Pesanggrahan kami masih terus mendalami dan pengembangan dari setiap info yang masuk,” kata Seala, Jumat (18/7/2025).

    Seala menuturkan, hingga saat ini jajarannya masih berupaya mencari keberadaan Alvaro.

    “Di beberapa platform media dan forum komunikasi grup warga juga kami sebar agar dibantu sebarluaskan juga ke masyarakat lainnya,” tutur Kapolsek.

    (Tribunjakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Harga Emas Terus Naik, Warga Rela Antre Beli Sejak Dini Hari

    Harga Emas Terus Naik, Warga Rela Antre Beli Sejak Dini Hari

    Tangerang Selatan, Beritasatu.com – Tren harga emas yang terus naik membuat masyarakat berbondong-bondong membeli emas sebagai investasi. Kondisi ini salah satunya terlihat di butik emas yang ada di Ruko Kebayoran Arcade, Jalan Boulevard Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Rabu (14/4/2025).

    Warga bahkan rela datang sejak dini hari demi mendapatkan logam mulia incarannya. Mereka khawatir kehabisan stok karena adanya pembatasan pembelian yang diberlakukan oleh pihak gerai.

    Rahmat, salah satu warga, mengaku sudah datang sejak pukul 00.30 WIB untuk mengambil nomor antrean. Rahmat mengaku tertarik berinvestasi emas karena harganya yang terus naik.

    “Kita dikasih satu orang itu (beli) tiga keping emas, tetapi bebas berapa gramnya. Warga yang lain juga mengantre sejak subuh karena takut kehabisan,” kata Rahmat.

    Hal serupa juga disampaikan Ahmad, warga lain yang datang pukul 04.00 WIB. Ia rela antre sejak masih gelap karena takut kehabisan emas Antam.

    Pada Rabu (16/4/2025), harga emas Antam telah menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa mencapai Rp 1,916 juta per gram. Sementara itu, harga emas dunia pada hari ini juga sudah menyentuh level tertinggi mencapai US$ 3.290,10 per troy ounce. 

  • Polisi Ungkap Status Pelaku Aborsi di Tangsel: Hanya Pacaran dan Suami Orang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 April 2025

    Polisi Ungkap Status Pelaku Aborsi di Tangsel: Hanya Pacaran dan Suami Orang Megapolitan 12 April 2025

    Polisi Ungkap Status Pelaku Aborsi di Tangsel: Hanya Pacaran dan Suami Orang
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Polisi mengungkap aborsi dan pembuangan janin yang terjadi di lahan kosong di Jalan Boulevard Bintaro Jaya, Parigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
    Pelaku yang berinisial AT dan SGS, diketahui merupakan sepasang kekasih yang belum menikah dan telah menjalin hubungan sejak 2024.
    Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren AKP Junaedi menjelaskan, meskipun AT sudah memiliki istri, mereka telah pisah ranjang.
    “Hubungan keduanya, masih hubungan tanpa status, cuma pacaran. Untuk pengakuan dari AT, dia punya istri tapi sudah pisah ranjang,” ungkap Junaedi, Jumat (11/4/2025).
    SGS hamil setelah menjalin hubungan dengan AT selama sekitar satu tahun.
    Karena takut diketahui oleh keluarga dan merasa malu, mereka memutuskan untuk melakukan aborsi secara mandiri.
    “Motifnya karena takut ketahuan dan malu terhadap keluarganya akibat hubungan gelapnya,” kata Junaedi.
    Kapolsek Pondok Aren Komisaris Muhibbur menjelaskan, tersangka obat penggugur kandungan secara daring sebanyak dua kali, yakni pada Januari dan Maret 2025.
    Pada percobaan pertama, SGS membeli dua butir obat, namun tidak bereaksi. Pada percobaan kedua, ia membeli delapan butir dengan harga Rp 700.000.
    Pada 9 April 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, SGS mengonsumsi empat butir obat yang sama.
    “Lalu sekitar pukul 02.00 WIB, yang bersangkutan sampai dengan pukul 12.00 WIB, terjadi kontraksi,” jelas Kompol Muhibbur.
    Setelah janin keluar, SGS memotong tali pusarnya dengan gunting, dan AT membungkusnya dengan kain putih sebelum dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam.
    AT kemudian membawa janin tersebut menggunakan sepeda motor Honda Beat berwarna hijau dan membuangnya dengan cara dikubur di lokasi kejadian.
    Polisi telah menyita sejumlah barang bukti, termasuk sepeda motor, centong nasi, gunting hitam, sisa obat penggugur, serta dua unit ponsel milik pelaku.
    Kedua pelaku dijerat dengan Pasal 77A UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Pasal 346 dan 348 KUHP, serta Pasal 427 UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
    Mereka terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sejoli di Tangsel Buang Janinnya karena Takut Hubungan Gelapnya Ketahuan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 April 2025

    Sejoli di Tangsel Buang Janinnya karena Takut Hubungan Gelapnya Ketahuan Megapolitan 12 April 2025

    Sejoli di Tangsel Buang Janinnya karena Takut Hubungan Gelapnya Ketahuan
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren AKP Junaedi mengatakan, alasan AT dan SGS melakukan aborsi dan membuang janin hasil hubungan gelap mereka ke lahan kosong di Pondok Aren, Tangerang Selatan, karena takut dan malu dengan keluarga.
    SGS merasa panik setelah mengetahui dirinya hamil di luar nikah dan kemudian memutuskan untuk menggugurkan kandungan tanpa bantuan medis, alias secara mandiri.
    “Motifnya karena takut ketahuan dan malu terhadap keluarganya akibat hubungan gelapnya,” ujar Junaedi saat konferensi pers di Kantor Polsek Pondok Aren, Tangsel, Jumat (11/4/2025).
    SGS dan kekasihnya, AT, diketahui sudah menjalin hubungan selama lebih dari satu tahun, yakni sejak 2024. Keduanya bekerja di restoran yang sama dan tinggal bersama, meskipun tidak memiliki ikatan pernikahan.
    AT diketahui masih memiliki istri, tetapi mengaku sudah pisah ranjang.
    “Hubungan keduanya, masih hubungan tanpa status, cuma pacaran. Untuk pengakuan dari AT, dia punya istri tapi sudah pisah ranjang,” kata dia.
    Dari hasil menjalin kasih selama satu tahun, AT dan SGS dikaruniai seorang anak yang masih berumur empat bulan di dalam janin.
    Namun, SGS tidak menginginkan janin tersebut dan memilih untuk menggugurkannya dengan cara meminum obat penggugur kandungan jenis misoprostol dari akun TikTok.
    “Cara menggulurkan kandungan tersebut dengan meminum obat yang didapat dari orang lain, yaitu akun TikTok ya. Nah ini masih dalam proses pengembangan, penyitikan oleh kami,” jelas dia.
    Obat itu dibeli dua kali oleh SGS, yakni pertama pada Januari 2025 sebanyak dua butir, namun tidak bereaksi. Kemudian, SGS membeli lagi delapan butir pada akhir Maret 2025 dengan harga Rp 700.000.
    “Tanggal 9 April 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, sodara SGS meminum obat misoprostol sebanyak dua butir dan dua butir lagi itu dimasukkan ke dalam alat kelaminnya. Lalu sekitar pukul 02.00 WIB, yang bersangkutan sampai dengan pukul 12.00 WIB, terjadi kontraksi,” jelas dia.
    Setelah melahirkan janin dalam kondisi tidak bernyawa di kamar mandi tempat tinggalnya, SGS pun memotong tali pusar menggunakan gunting.
    Sedangkan AT kemudian membungkus janin dengan kain putih dan plastik hitam, lalu membuangnya ke lahan kosong di Jalan Boulevard Bintaro Jaya, Parigi, Pondok Aren, Tangsel.
    Atas kejadian tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti termasuk sepeda motor, centong nasi, gunting hitam, sisa obat misoprostol, serta dua unit ponsel milik pelaku.
    Kedua pelaku dijerat Pasal 77A UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Pasal 346 dan 348 KUHP, serta Pasal 427 UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Mereka terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PGN Perluas Jaringan Gas Rumah Tangga di Tangerang Selatan

    PGN Perluas Jaringan Gas Rumah Tangga di Tangerang Selatan

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatatkan lebih dari 10.000 pendaftar jaringan gas atau jargas rumah tangga di wilayah Tangerang Selatan.

    Penyaluran gas itu meliputi Bintaro Jaya, Graha Raya, dan Villa Melati Mas. Sekitar 6.000 keluarga di wilayah tersebut pun sebelumnya telah merasakan manfaat gas bumi yang lebih hemat, praktis, dan aman.

    Secara nasional, PGN mengelola lebih dari 815.000 sambungan rumah (SR) dengan jaringan pipa sepanjang 20.000 km.

    Pj. Project Manager City Gas 2 PGN Rudi Permadi mengatakan, pihaknya akan terus mengupayakan percepatan pembangunan jargas.

    Dia juga mengapresiasi dukungan pengelola kawasan, pengurus klaster, dan warga di Bintaro Jaya, Graha Raya, serta Villa Melati Mas yang turut mendorong keberhasilan jargas sebagai poyek strategis nasional (PSN).

    “Jargas tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga mampu meringankan beban subsidi dan impor energi,” katanya melalui keterangan resmi dikutip Sabtu (12/4/2025).

    Area Head PGN Tangerang Heny Purwati juga menegaskan komitmen PGN dalam memberikan manfaat gas bumi bagi masyarakat.

    “Kami terus memperluas jangkauan layanan agar semakin banyak masyarakat mendapatkan energi gas bumi yang selalu tersedia setiap saat. Melalui jargas, kami percaya setiap keluarga dapat menjalani kehidupan yang lebih praktis dan nyaman,” ujarnya.

    Sebagai bentuk dukungan bagi pelanggan baru, PGN memberikan pemasangan pipa gas gratis hingga 15 meter dari meteran ke kompor. Tidak hanya itu, PGN juga menyediakan konversi kompor gratis untuk dua tungku agar pelanggan bisa langsung beralih ke gas bumi tanpa kendala.

  • Nggak Takut Kehabisan Gas saat Masak, Jargas Diperluas Hingga Tangsel

    Nggak Takut Kehabisan Gas saat Masak, Jargas Diperluas Hingga Tangsel

    Banten: Kini warga Tangerang Selatan, khususnya di kawasan Bintaro Jaya, Graha Raya, dan Villa Melati Mas bisa bernapas lega. 
     
    PT PGN Tbk (PGN), anak usaha Pertamina, terus memperluas jaringan gas bumi (jargas) demi menghadirkan energi bersih yang hemat, aman, dan praktis langsung ke dapur keluarga Indonesia.
     
    Langkah terbaru PGN adalah menyalurkan gas ke tiga cluster perumahan baru di Bintaro Jaya. Sebelumnya, PGN sudah menjangkau sejumlah perumahan di kawasan ini. 

    Pj. Project Manager City Gas 2 PGN, Rudi Permadi mengungkapkan, langkah ini membuat semakin banyak rumah tangga yang bisa memasak tanpa khawatir kehabisan gas di tengah-tengah proses menumis atau menggoreng.
     
    PGN mencatat, sudah ada lebih dari 10.000 warga Tangerang Selatan yang mendaftar sebagai pelanggan jargas. Dari jumlah tersebut, sekitar 6.000 keluarga sudah merasakan langsung manfaat gas bumi. 
     
    Secara nasional, PGN telah mengelola lebih dari 815.000 sambungan rumah tangga (SR) melalui jaringan pipa yang membentang sejauh 20.000 km.
     

    “Jargas tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga mampu meringankan beban subsidi dan impor energi,” kata dia dalam keterangan tertulis, Sabtu, 12 April 2025.
     
    Rudi juga menyampaikan apresiasinya kepada para pengelola kawasan, pengurus cluster, dan warga yang mendukung penuh keberhasilan program jargas sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional.
     
    Senada dengan itu, Area Head PGN Tangerang, Heny Purwati, menegaskan komitmen PGN untuk memperluas jangkauan layanan jargas ke lebih banyak keluarga.
     
    “Kami terus memperluas jangkauan layanan agar semakin banyak masyarakat mendapatkan energi gas bumi yang selalu tersedia setiap saat. Melalui jargas, kami percaya setiap keluarga dapat menjalani kehidupan yang lebih praktis dan nyaman,” ujar heny.
    Gratis pemasangan dan konversi kompor
    PGN juga memberikan bonus menarik untuk pelanggan baru. Setiap rumah tangga mendapatkan pemasangan pipa gas gratis sepanjang 15 meter dari meteran hingga ke kompor. 
     
    Tidak hanya itu, pelanggan juga mendapat konversi gratis untuk dua tungku kompor, jadi bisa langsung pakai jargas tanpa repot.
     
    Salah satu pelanggan, Tini, merasakan betul manfaat dari beralih ke gas bumi.
     
    “Ibu-ibu tuh takut kalau gas habis. Untuk masang lagi, paling minta tolongnya ke bapak-bapak atau anak laki-laki,” ungkapnya.
     
    Ia pun mengaku kini bisa memasak lebih nyaman, tanpa khawatir kehabisan gas di tengah kegiatan dapur.
     
    “Kalau gas yang biasa habis di tengah-tengah masak, harus pasang dulu. Kalau pakai jargas ini kan tidak takut habis, non-stop terus. Selama kita masak, ya tidak terganggu,” imbuhnya.
     
    Heny menambahkan bahwa kenyamanan dan keamanan pelanggan adalah prioritas utama PGN.
     
    “PGN akan menjaga stabilitas pasokan, sehingga ibu-ibu bisa memasak dengan tenang dengan gas yang terus mengalir,” ujar Heny.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • PGN terus perluas jargas di Tangerang Selatan

    PGN terus perluas jargas di Tangerang Selatan

    Jakarta (ANTARA) – PT PGN Tbk (PGN) terus berkomitmen memperluas penggunaan jaringan gas bumi (jargas) di wilayah Tangerang Selatan Banten dalam rangka membuka lebih banyak lagi akses energi bersih tersebut bagi keluarga di tanah air.

    Pj Project Manager City Gas 2 PGN Rudi Permadi dalam keterangan di Jakarta, Sabtu mengatakan kali ini, PGN menambahkan penyaluran gas bumi ke tiga kawasan perumahan di Tangerang Selatan, setelah sebelumnya memasok di klaster-klaster lainnya di kawasan tersebut.

    “Dengan bertambahnya jumlah perumahan yang mendapatkan gas PGN, semakin banyak keluarga dapat memasak dengan tenang tanpa khawatir kehabisan gas,” ujarnya.

    PGN mencatatkan lebih dari 10.000 pendaftar jargas di wilayah Tangerang Selatan, meliputi Bintaro Jaya, Graha Raya, dan Villa Melati Mas.

    Sekitar 6.000 keluarga di wilayah tersebut pun telah merasakan manfaat gas bumi yang lebih hemat, praktis, dan aman.

    Sementara, secara nasional, PGN mengelola lebih dari 815.000 sambungan rumah (SR) dengan jaringan pipa gas sepanjang 20.000 km.

    Rudi menambahkan bahwa PGN akan terus mengupayakan percepatan pembangunan jargas di Indonesia.

    Ia juga mengapresiasi dukungan pengelola kawasan, pengurus klaster, dan warga di Bintaro Jaya, Graha Raya, serta Villa Melati Mas, yang turut mendorong keberhasilan jargas sebagai proyek strategis nasional.

    “Jargas tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga mampu meringankan beban subsidi dan impor energi,” katanya.

    Area Head PGN Tangerang Heny Purwati juga menegaskan komitmen PGN dalam memberikan manfaat gas bumi bagi masyarakat.

    “Kami terus memperluas jangkauan layanan agar semakin banyak masyarakat mendapatkan energi gas bumi yang selalu tersedia setiap saat. Melalui jargas ini, kami percaya setiap keluarga dapat menjalani kehidupan yang lebih praktis dan nyaman,” ujarnya.

    Sebagai bentuk dukungan bagi pelanggan baru, lanjutnya, PGN memberikan pemasangan pipa gas gratis hingga 15 meter dari meteran ke kompor pelanggan.

    Tidak hanya itu, PGN juga menyediakan konversi kompor gratis untuk dua tungku agar pelanggan bisa langsung beralih ke gas bumi tanpa kendala.

    Tini, salah satu pelanggan, merasakan manfaat besar dari penggunaan jargas, seperti penghematan biaya, keamanan, dan ketersediaan gas yang selalu terjamin.

    “Ibu-ibu sering takut kalau (tabung) gas habis. Untuk pasang lagi, paling minta tolongnya ke bapak-bapak atau anak laki-laki,” ucapnya.

    “Jadi, kalau gas yang biasa kan kalau habis di tengah-tengah masak, harus pasang dulu. Kalau (pakai jargas) ini tidak takut habis, nonstop terus, selama kita masak, tidak akan terganggu,” lanjutnya.

    Keunggulan itu, menurut dia, telah sangat membantu, terutama saat momen penting seperti Lebaran kemarin.

    “Keamanan pelanggan adalah prioritas kami. PGN akan menjaga stabilitas pasokan, sehingga ibu-ibu bisa memasak dengan tenang dengan gas yang terus mengalir,” sebut Heny.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Buka Akses Energi Bersih untuk Keluarga, PGN Terus Perluas Jargas di Tangerang Selatan

    Buka Akses Energi Bersih untuk Keluarga, PGN Terus Perluas Jargas di Tangerang Selatan

    JABAR EKSPRES  – PT PGN Tbk (PGN) terus berkomitmen memperluas akses energi bersih melalui jaringan gas bumi (jargas). Kali ini, PGN menambahkan penyaluran gas ke tiga cluster perumahan di Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, setelah sebelumnya menyalurkan gas ke cluster-cluster lainnya di kawasan tersebut. Dengan bertambahnya jumlah perumahan yang mendapatkan gas PGN, semakin banyak keluarga dapat memasak dengan tenang tanpa khawatir kehabisan gas.

    PGN mencatatkan >10.000 pendaftar jargas di wilayah Tangerang Selatan, meliputi Bintaro Jaya, Graha Raya, dan Villa Melati Mas. Sekitar 6.000 keluarga di wilayah tersebut pun telah merasakan manfaat gas bumi yang lebih hemat, praktis, dan aman. Secara nasional, PGN mengelola >815.000 sambungan rumah (SR) dengan jaringan pipa sepanjang 20.000 km.

    Pj. Project Manager City Gas 2 PGN, Rudi Permadi mengatakan bahwa PGN akan terus mengupayakan percepatan pembangunan jargas. Ia juga mengapresiasi dukungan pengelola kawasan, pengurus cluster, dan warga di Bintaro Jaya, Graha Raya, serta Villa Melati Mas yang turut mendorong keberhasilan jargas sebagai Proyek Strategis Nasional.
    “Jargas tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga mampu meringankan beban subsidi dan impor energi,” katanya.

    Heny Purwati selaku Area Head PGN Tangerang juga menegaskan komitmen PGN dalam memberikan manfaat gas bumi bagi masyarakat. “Kami terus memperluas jangkauan layanan agar semakin banyak masyarakat mendapatkan energi gas bumi yang selalu tersedia setiap saat. Melalui jargas, kami percaya setiap keluarga dapat menjalani kehidupan yang lebih praktis dan nyaman,” ujarnya.

    Sebagai bentuk dukungan bagi pelanggan baru, PGN memberikan pemasangan pipa gas gratis hingga 15 meter dari meteran ke kompor. Tidak hanya itu, PGN juga menyediakan konversi kompor gratis untuk dua tungku agar pelanggan bisa langsung beralih ke gas bumi tanpa kendala.

    Tini, salah satu pelanggan, telah merasakan manfaat besar dari penggunaan jargas, seperti penghematan biaya, keamanan, dan ketersediaan gas yang selalu terjamin. “Ibu-ibu tuh takut kalau gas habis. Untuk masang lagi, paling minta tolongnya ke bapak-bapak atau anak laki-laki,” ucap Tini terkait kekhawatirannya sebelum beralih ke jargas.

  • Pemkot Jaksel koordinasi dengan PPKUKM terkait kebakaran Pasar Bintaro

    Pemkot Jaksel koordinasi dengan PPKUKM terkait kebakaran Pasar Bintaro

    perbaikan baru bisa dilaksanakan pada 2026 karena mempertimbangkan anggaran

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan masih berkoordinasi dengan Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) terkait nasib pedagang Pasar Bintaro, Pesanggrahan yang terdampak kebakaran.

    “Nanti kami koordinasikan dulu dengan Suku Dinas UMKM, karena itu ada di bawah mereka,” kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin saat ditemui di Jakarta, Jumat.

    Munjirin mengatakan akan mempertimbangkan untuk memberikan bantuan kepada warga maupun pedagang yang terdampak.

    Dihubungi terpisah, Kasudin PPKUKM Jakarta Selatan Parulian Tampubolon menjelaskan telah menampung sejumlah permohonan dari pedagang Pasar Bintaro yang terdampak kebakaran.

    “Para pedagang memohon segera dilakukan perbaikan dan meminta untuk segera disambungkan arus listrik yang terputus,” ujar Parulian.

    Parulian menambahkan perbaikan baru bisa dilaksanakan pada 2026 karena mempertimbangkan anggaran.

    Pasar Bintaro, Jalan Bintaro Permai, Kelurahan Pesanggrahan terbakar pada Senin (7/4) menghanguskan 23 kios di lantai dua.

    Peristiwa kebakaran diduga akibat korsleting.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025