kab/kota: Bintaro

  • Polisi Umumkan Hasil Tes DNA Kerangka Diduga Bocah Alvaro Besok

    Polisi Umumkan Hasil Tes DNA Kerangka Diduga Bocah Alvaro Besok

    Jakarta

    Polda Metro Jaya mengatakan tes DNA terkait temuan kerangka diduga bocah Alvaro Kiano (6) yang hilang sejak Maret lalu telah selesai. Hasil tes DNA akan diumumkan besok.

    “Hasil sudah keluar. Tapi biar dokter forensik yang menyampaikan ya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Rabu (3/12/2025).

    Budi mengatakan pengumuman hasil tes DNA akan dipimpin Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly. Setelah pengumuman, kerangka akan dimakamkan.

    “Di RS Polri jam 12 oleh Kapolres Jaksel, dilanjutkan penyerahan jenazah dan pemakaman,” katanya.

    Seperti diketahui, Alvaro diculik pada Maret 2025 di wilayah Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Saat diculik, Alvaro disebut menangis tidak berhenti hingga akhirnya dibekap hingga meninggal dunia.

    Alvaro dibuang pada 9 Maret 2025 setelah diculik dan dibunuh. Sementara, Alex Iskandar melakukan bunuh diri pada Minggu (23/11) setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    (kuf/haf)

  • Naik RX-King, Terpelanting Tabrak Pohon

    Naik RX-King, Terpelanting Tabrak Pohon

    Jakarta

    Polisi dan saksi di lokasi mengungkap detik-detik kecelakaan maut yang merenggut nyawa Gary Iskak. Menurut informasi yang kami terima, tunggangan yang dikendarai aktor senior tersebut merupakan Yamaha RX-King. Dia terpelanting setelah menghantam pohon!

    “Menurut saksi karyawan pencucian mobil Rainbow bahwa korban terpelanting dari pohon karena out of control,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto, dikutip dari detikNews, Sabtu (29/11).

    Sementara itu, Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mengatakan kecelakaan yang dialami Gary Iskak itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB tadi. Dia menuturkan kecelakaan tepatnya terjadi di depan tempat cuci mobil Rainbow.

    “Terpelanting ke jalan. Keterangan Saksi, korban nabrak pohon, out of control,” kata Seala.

    Lokasi kecelakaan yang menewaskan aktor Gary Iskak di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Foto: Rumondang/detikcom

    Kemudian saksi yang berada di lokasi kejadian, Angga (28) mengaku terkejut setelah mendengar suara benturan keras dari arah jalan raya. Ketika dicari tahu, ternyata motor Gary yang merupakan RX-King menabrak pohon!

    Angga awalnya tak tahu sosok korban dalam kecelakaan tunggal itu, hingga akhirnya mengirim video singkat peristiwa itu ke sebuah grup motor yang diikutinya. Sejumlah anggota grup ternyata mengenal sosok korban dalam kecelakaan itu yang ternyata adalah Gary Iskak.

    “Kalau saya sih kurang tahu juga orangnya, eh tapi saya tahu sama motornya, kenal lah. Terus saya share di grup. Alhamdulillah sebagian orang ada yang kenal gitu loh, eh ternyata dia Bang Gary,” cerita Angga.

    Angga menyebut pada kejadian, Gary dengan motornya melaju dari arah Tanah Kusir menuju Bintaro. Gary mengendarai motor Yamaha RX King seorang diri tanpa menggunakan helm.

    “Posisi dari arah lampu merah. Iya dari arah sana, dari arah Tanah Kusir lah, posisi jalan lagi sepi juga sih. Bang Gary-nya itu sendiri, bawa motornya sendiri. Nggak pakai helm posisinya,” kata Angga.

    Kami dari redaksi detikOto menghaturkan belasungkawa sedalam-dalam atas meninggalnya Gary Iskak. Semoga amal almarhum diterima di sisinya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.

    (sfn/lth)

  • Gary Iskak Meninggal Usai Kecelakaan, Warganet Berduka & Kenang Latahnya

    Gary Iskak Meninggal Usai Kecelakaan, Warganet Berduka & Kenang Latahnya

    Jakarta

    Dunia hiburan Tanah Air kembali kehilangan sosok penting. Aktor senior Gary Iskak meninggal dunia pada Sabtu (29/11/2025) pagi setelah mengalami kecelakaan motor di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Kepergiannya pada usia 52 tahun memicu gelombang duka dari rekan artis hingga warganet yang mengenang dirinya sebagai komedian berbakat dengan ciri khas “latah” yang ikonik.

    Dilansir dari detikHot, kabar duka ini pertama kali beredar melalui unggahan Instagram Stories milik Ade Jigo, sahabat dekat sekaligus sesama komedian. Ia menerima rekaman kecelakaan dari grup WhatsApp Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PaSKI).

    Dalam video tersebut, Gary terlihat tergeletak di aspal Jalan Kesehatan Raya, Bintaro. Sepeda motor yang dikendarainya rusak parah, dan helmnya terlepas akibat benturan keras setelah menabrak sebuah pohon, menurut keterangan kepolisian setempat.

    Gary segera dilarikan ke RS Suyoto Veteran Bintaro untuk mendapatkan penanganan medis. Namun nyawanya tidak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhir pada pukul 09.24 WIB. Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Ajeng, manajer istri Gary, Richa Novisha.

    “Iya (benar), Mas Gary meninggal dunia,” ujar Ajeng singkat kepada detikcom.

    Tak butuh waktu lama, lini masa X (Twitter) langsung dipenuhi ucapan duka dan unggahan kenangan. Tagar Gary Iskak melesat ke trending.

    “Selamat jalan Mas Gary, lawakan latahmu jadi kenangan dan amal jariahmu, karena sdh bikin orang tertawa..!!” ucap @bebasbaru.

    “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun Gary Iskak. Gue selalu inget peran dia di D’bijis dan di video musik Krisdayanti,” ungkap @shura_ni.

    “Hah ya Allah.. barusan lewat ibunya raisa, sekarang gary iskak…. Innalillahi… :(” tulis @blushandoff.

    Dalam unggahan terakhir di Instagram Story, Gary tampak tertawa bersama Demian Aditya dan Carrisa Perusset. Tak ada yang menyangka momen hangat itu menjadi unggahan terakhir sebelum ia pergi untuk selamanya.

    Kolom komentar postingan video Reels cuplikan Sitkom MamiKost dibanjiri ucapan duka.

    “Sungguh kematian itu rahasia Allah. IGS nya masih belum hilang tapi yang punya sudah berpulang 😢.Allahumaghfir lahu warhamhu wa aafihi wa fu anhu. Husnul khotimah, aamiin,” ujar @hikmah_ummufatih.

    “Ya Allah gar. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu 🤲. Istirahat dibtamannya taman surga ya gar. Aamiin,” tulis artis Mona Ratuliu.

    (afr/afr)

  • Kronologi Kecelakaan yang Renggut Nyawa Aktor Gary Iskak di Pesanggrahan Jaksel

    Kronologi Kecelakaan yang Renggut Nyawa Aktor Gary Iskak di Pesanggrahan Jaksel

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air dengan berpulangnya Gary Iskak yang meninggal dunia akibat kecelakaan sepeda motor. Informasi mengejutkan ini pertama kali diposting Ade Jigo di Akun Instagram-nya.

    Saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Ade Jigo menceritakan bahwa ia pertama kali mengetahui insiden tersebut melalui pesan berantai di grup WhatsApp saat. Ia menuturkan bagaimana informasi awal kecelakaan Garry Iskak yang masuk ke ponselnya pada dini hari tadi.

    “Ya. Jadi semalam itu kan saya perjalanan dari Jakarta ke Surabaya… eh ke Lumajang, Jawa Timur. Di kereta itu saya masih scroll-scroll media sosial kan. Nah, tiba-tiba di WA Grup itu ada informasi, sekitar jam setengah satu (00:30) masuk informasi itu kalau Bang Gary kecelakaan motor. Dan dikirim video beliau sudah tergeletak, jatuh di aspal terus sama motornya,” tutur Ade Jigo melalui sambungan telepon.

    “Nah, terus dari situ saya tanya ke yang ngirim itu, ‘Benar nggak ini?’ ‘Iya benar kejadiannya di daerah Jalan Kesehatan Bintaro,” Ade Jigo menambahkan.

  • Polisi Ungkap Alasan Ayah Tiri Bekap Alvaro hingga Tewas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 November 2025

    Polisi Ungkap Alasan Ayah Tiri Bekap Alvaro hingga Tewas Megapolitan 27 November 2025

    Polisi Ungkap Alasan Ayah Tiri Bekap Alvaro hingga Tewas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi mengungkapkan alasan Alex Iskandar membekap anak tirinya, Alvaro Kiano Nugroho (6), hingga tewas.
    Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, awalnya Alex menjemput Alvaro untuk diajak membeli mainan ke mal. Namun sebelum ke mal, Alex membawa Alvaro ke rumahnya di wilayah Tangerang terlebih dahulu untuk mandi.
    Setelah itu Alvaro mulai merasa tidak nyaman karena ayah tirinya mandi terlalu lama. Ia menangis dan meminta diantar pulang ke rumah kakek dan neneknya di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    “Sampai di rumah itulah, karena AKN (Alvaro) ini rewel dan nangis ingin pulang, dan mainan yang dijanjikan itu tidak kunjung ada, belum dibeli,” jelas Nicolas kepada wartawan, Kamis (27/11/2025).
    Tak tahan mendengar rengekan Alvaro, Alex mengambil handuk yang tergantung di rak dan membekap mulut anak tirinya itu. Ia kemudian mencekik serta menindih tubuh Alvaro hingga bocah tersebut tidak lagi bernapas.
    Setelah itu Alex panik dan mulai memikirkan cara menghilangkan jejak pembunuhan yang dilakukannya.
    “Setelah itu karena panik, dia masih berusaha untuk bagaimana mencari supaya mau menghilangkan barang bukti korban AKN,” jelas dia.
    Alex mengikat tubuh Alvaro dengan tali, memasukkannya ke dalam plastik hitam, dan menyimpannya di garasi rumah dalam posisi tertutup mobil.
    “Dari situlah dia meninggalkan korban AKN ini kurang lebih selama tiga hari,” kata dia.
    Nicolas melanjutkan, Alex mulai mencari tempat lain ketika jasad Alvaro mulai membusuk. Ia kemudian teringat wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor, karena memiliki saudara yang tinggal di sana.
    “Karena mayat itu sudah mulai membusuk dan akhirnya pada tanggal 9 Maret itu, dia berusaha untuk mencari tempat yang aman untuk dia mau membuang mayat tersebut,” kata Nicolas.
    Akhirnya, Alex mengangkat jasad Alvaro ke dalam mobil dan membawanya ke bawah Jembatan Cilalay, lokasi yang kerap dipakai warga untuk membuang sampah secara ilegal.
    Setelah itu, Alex bahkan membantu keluarga membuat laporan kehilangan ke Polsek Pesanggrahan, membuat polisi tidak mencurigainya.
    “Karena pada saat penjemputan itu dia mengaku bahwa, ‘saya mau jemput anak saya.’ Sedangkan juga kakek daripada si AKN ini juga meminta bantuan ayah tirinya untuk mencari,” tutur Nicolas.
    Sebelumnya,
    Alvaro Kiano Nugroho
    , bocah enam tahun yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak Maret 2025 lalu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mengatakan, pihaknya sudah menangkap orang yang menyebabkan
    Alvaro hilang
    dan tewas, yakni ayah tiri korban, Alex Iskandar.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Seala kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
    Sebagai informasi,
    Alvaro Kiano
    Nugroho terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan salat Maghrib dan berbuka puasa. Usai berbuka puasa dan salat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang.
    Tugimin belum merasa curiga karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Stok Bensin Kembali Tersedia di 63 SPBU BP, Cek Daftar Lokasinya!

    Stok Bensin Kembali Tersedia di 63 SPBU BP, Cek Daftar Lokasinya!

    Bisnis.com, JAKARTA – Stok bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin BP 92 (RON 92) telah kembali tersedia di 63 SPBU BP yang tersebar di Jakarta hingga Surabaya.

    Stok BBM SPBU BP kembali terisi usai badan usaha swasta tersebut membeli pasokan base fuel dari PT Pertamina Patra Niaga.

    PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR) kembali menyerap 100.000 barel pasokan base fuel atau BBM murni dari Pertamina. Secara total, BP-AKR telah membeli 200.000 barel base fuel dari perusahaan pelat merah itu sejak akhir Oktober 2025.

    Presiden Direktur BP-AKR Vanda Laura menuturkan, dengan tambahan itu, pasokan bensin besutan BP-AKR yakni BP 92 mulai didistribusikan secara bertahap ke jaringan SPBU BP.

    Menurutnya, pengadaan pasokan ini menjadi bukti komitmen dan konsistensi BP-AKR dalam menjaga keberlanjutan suplai bagi lebih dari 70 jaringan SPBU BP yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

    “Secara bertahap, jaringan SPBU BP kini telah dapat kembali memberikan layanan pembelian bahan bakar berkualitas BP 92. Kami berterima kasih atas kepercayaan pelanggan dan akan terus memastikan dalam menjaga standar kualitas dan keandalan layanan di seluruh jaringan SPBU BP,” ujar Vanda melalui keterangan resmi, dikutip Kamis (27/11/2025).

    Dia menjelaskan, pengadaan kembali bahan bakar BP 92 melalui mekanisme kerja sama business to business (B2B) dengan PT Pertamina Patra Niaga dilakukan secara hati-hati, terukur, dan bertanggung jawab.

    Kesepakatan juga diambil setelah seluruh aspek tata kelola—kepatuhan (compliance), kesesuaian spesifikasi dan standar kualitas, serta pertimbangan komersial—terpenuhi.

    Menurut Vanda, langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya BP-AKR untuk memperkuat ketahanan pasokan nasional.

    Dia menegaskan, base fuel RON 92 yang digunakan telah memenuhi spesifikasi dan standar kualitas yang ditetapkan pemerintah Indonesia dan BP internasional.

    Adapun, proses uji mutu dijalankan sesuai prosedur sehingga konsumen mendapatkan kualitas dan performa BP 92 yang konsisten.

    Berikut daftar SPBU BP yang mulai menjual kembali BP 92 per 27 November 2025:

    Bandung

    Dago
    Buah Batu

    Bekasi

    Grand Galaxy
    Grand Wisata
    KHI Boulevard
    Mustika Vida

    Bogor

    Ahmad Yani
    Alternatif Sentul
    Cibubur Transyogi
    Gunung Putri
    Pajajaran

    Depok

    Citralake Parung
    Margonda Raya
    Raffles Hills

    Jakarta

    Citra Palem
    Daan Mogot
    Jalan Panjang
    Joglo Raya
    Jakarta Garden City
    Kalideres
    Karang Tengah
    Kelapa Gading
    Lenteng Agung
    Lingkar Luar Barat
    Margasatwa Barat
    Meruya Ilir
    Minangkabau
    Pangeran Antasari
    Perdatam Pancoran
    Pluit Indah
    Sunter Selatan
    Tanjung Barat
    TB Simatupang
    Teuku Nyak Arief
    Tomang Raya

    Karawang

    Karawang Barat

    Malang

    Batu Malang
    Panglima Sudirman
    Perusahaan Raya
    Soekarno Hatta

    Probolinggo

    Rest Area KM 819A
    Rest Area KM 833B

    Surabaya

    Citraland Surabaya
    Embong Malang
    Gubeng Raya
    HR Muhammad
    Kertajaya Indah
    Margorejo Indah
    Merr Rungkut
    Nginden Raya
    Pemuda Surabaya

    Tangerang

    Asterra West BSD
    Bintaro Emerald
    BSD Delatinos
    Ciater Raya
    GR Silktown
    GS Paramount
    Legok Summarecon
    Metland Cybercity
    MH Thamrin
    Pondok Cabe
    PIK 2
    Puspitek Raya

  • Tempat Dugaan Akhir Perjalanan Alvaro

    Tempat Dugaan Akhir Perjalanan Alvaro

    Duka menyelimuti Gang Al-Muflihun 1, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak kepergian Alvaro Kiano Nugroho. Bocah berusia 6 tahun ini hilang diculik delapan bulan lalu. Alvaro ditemukan tak bernyawa, tinggal kerangka. Dia menjadi korban kekerasan ayah tirinya, Alex Iskandar.

    Gapura kecil dengan sisa-sisa ornamen bulan kemerdekaan masih berdiri di mulut gang. Tepat di sisi gapura, sebuah bendera kuning duka digantung. Setengah layu diterpa angin, di bagian tengahnya tertera nama “Alvaro bin Agus”.

    Nama yang menjadi pertanda. Kehilangan itu bukan hanya milik satu keluarga, tetapi milik seluruh penghuni gang. Sebuah duka yang bergelayut di atas gang kecil  itu. Kisah tragis Alvaro menyelinap pelan dalam ingatan orang-orang di sekitarnya.

    Kisah tragisnya membawa duka yang menutup gang kecil itu dengan kesunyian. Termasuk di mata seorang ibu tetangga Alvaro, yang tak ingin disebutkan namanya.

    Sejak awal, dia selalu menenangkan keluarga Alvaro. Dia berpesan pada kakek dan nenek Alvaro. Agar mendoakan bacaan Al-Fatihah 41 kali. “Sebut namanya, pasti pulang,” katanya saat berbincang dengan Liputan6, Senin (24/11/2025).

    Di gang inilah, warga tumbuh bersama kenangan tentang bocah yang dikenal rajin beribadah, ceria, dan gemar jajan. Suasana di gang ini berubah drastis. Anak-anak yang dulu bermain dan berlarian bersama Alvaro, kini tak sama lagi.

    Kesedihan yang muncul bukan hanya kehilangan seorang anak, melainkan kehilangan sebuah warna yang selama ini melapisi kehidupan mereka sehari-hari.  

    Bagi banyak warga, Alvaro bukan sekadar bocah biasa yang tinggal di ujung gang. Dia adalah bagian dari denyut kehidupan dan rutinitas kecil yang tanpa disadari telah mengikat rasa sayang mereka.

    “Sudah seperti cucu sendiri,” ujar ibu tersebut dengan suara pelan menahan getir.

    Ibu itu masih ingat jelas kebiasaan kecil Alvaro. Sering pula Alvaro bermain atau sekadar mampir untuk meminta jajan, terutama saat kakeknya sedang tidak membawa uang.

    Tawa kecilnya, sifatnya yang rajin salat, kegemaran jajan, rengekan manja meminta uang, meninggalkan lubang besar yang tak dapat diisi lagi.

    “Rajin salat, waktu puasa kemarin, emang pada rajin sih anak-anak kecil di sini salat nya di masjid.” sambungnya.

  • 6
                    
                        Ayah Tiri Sempat Pura-pura Bantu Cari Alvaro, Ibu Korban: Kayak Meledek
                        Megapolitan

    6 Ayah Tiri Sempat Pura-pura Bantu Cari Alvaro, Ibu Korban: Kayak Meledek Megapolitan

    Ayah Tiri Sempat Pura-pura Bantu Cari Alvaro, Ibu Korban: Kayak Meledek
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Ibu Alvaro Kiano Nugroho, Arum Indah, merasa diledek saat suaminya, Alex Iskandar, sempat berpura-pura ikut membantu mencari Alvaro, padahal dia adalah orang yang menculik hingga menghabisi anak tirinya.
    “Saya cari (Alvaro) sampai ke mana pun itu sama dia (Alex). Berarti kan dia kayak ngeledek ya kan, dia tahu, tapi dia ya sudah, enggak ngerti lagi deh sama dia. Enggak habis pikir, ternyata dia bunuh,” tutur Arum saat ditemui di rumah duka di wilayah Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2025).
    Setelah semuanya terungkap, Arum teringat pada hari kejadian di mana
    Alvaro hilang
    . Saat itu, Arum menghubungi Alex untuk ikut membantu mencari Alvaro bersama kedua orangtuanya.
    “Itu di tanggal 6 Maret (Alvaro hilang), kan bingung mau hubungin siapa, orang rumah udah pada nyari semua. Saya telepon dia lah, ya kan, ‘Beb, tolong ke rumah dulu, si Alvaro hilang.’ Karena dia tuh kalau misalnya saya yang nyuruh mau,” ungkap Arum.
    Menurut Arum, saat itu napas Alex terdengar cepat dan pendek, membuatnya curiga bahwa suaminya baru saja melakukan tindakan keji terhadap Alvaro.
    “Akhirnya dia ke rumah, itu saya juga baru sadar tuh, oh, iya, waktu itu dia ngangkat telepon dalam kondisi ngos-ngosan ya kan, atau mungkin dia lagi habis eksekusi Alvaro,” sambung dia.
    Sementara itu, ibu dari Arum, Sayem, mengungkapkan bahwa Alex juga menyarankan dirinya untuk mencari Alvaro melalui paranormal.
    Sayem dan suaminya, Tugimin, pun diarahkan ke berbagai kota oleh sejumlah paranormal untuk menemukan Alvaro. Alex selalu mengantar Tugimin ke lokasi yang ditunjukkan paranormal
    “Jadi dia kayak orang enggak punya salah aja gitu. Terus nganterin saya ke orang pinter. Diarahin ke Kerawang, ke Bogor. Namanya kami pengen ketemu cucu. Diajak ke mana aja, ‘Ya sudah, yuk’ Itu masih dianterin sama dia,” ungkap Sayem.
    Sayem dan Tugimin kemudian disarankan untuk memperbanyak ibadah agar Alvaro segera kembali, tetapi pada kenyatannya cucu mereka ternyata diculik dan telah dihabisi oleh Alex.
    Sebelumnya,
    Alvaro Kiano Nugroho
    , bocah enam tahun yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak Maret 2025 lalu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mengatakan, pihaknya sudah menangkap orang yang menyebabkan Alvaro hilang dan tewas, yakni ayah tiri korban, Alex Iskandar.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Seala kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
    Sebagai informasi,
    Alvaro Kiano
    Nugroho terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan salat Maghrib dan berbuka puasa.
    Usai berbuka puasa dan waktu salat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin belum merasa curiga karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6
                    
                        Ayah Tiri Sempat Pura-pura Bantu Cari Alvaro, Ibu Korban: Kayak Meledek
                        Megapolitan

    Ayah Tiri Sempat Ancam Culik Alvaro untuk Bujuk Istrinya Rujuk Megapolitan 25 November 2025

    Ayah Tiri Sempat Ancam Culik Alvaro untuk Bujuk Istrinya Rujuk
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Ibu dari Alvaro Kiano Nugroho, Arum Indah, mengaku pernah diancam oleh suami keduanya, Alex Iskandar, akan menculik putranya jika menolak rujuk.
    Arum mengatakan, ancaman itu muncul karena ia sudah mantap meninggalkan Alex akibat sederet sikap buruknya, mulai dari temperamen tinggi hingga kebiasaan melakukan kekerasan.
    “Emang dia pernah melontarkan, ‘Kalau lo enggak mau balik lagi sama gue, gue bakal culik anak itu,’” ujar Arum saat ditemui di rumah duka, Selasa (25/11/2025).
    Saat mendengar ancaman tersebut, Arum sempat menganggap Alex hanya menggertak.
    Saat itu, Alex menunjukkan bahwa Alvaro sedang diajak bermain dengannya.
    “Dia pernah melontarkan itu, kirain cuma bercanda, enggak akan terjadi, soalnya ‘Nih anak lu lagi sama gue,’ ternyata dia lagi jajan, main. Oh, ya aku pikir, oh, enggak mungkin lah ya kan, dia culik kayak gitu,” kata Arum.
    Menurut Arum, ancaman itu hanya terjadi sekali pada 2024, sehingga ia tidak menaruh kecurigaan meski kemudian meninggalkan Alex.
    Arum menyebut Alex memiliki temperamen buruk, keras kepala, bahkan tidak menyukai anak-anak.
    Selain itu, Alex tidak menafkahi keluarga, sehingga Arum lah yang menanggung biaya hidup dengan bekerja ke luar negeri.
    Ia juga mengungkap adanya kekerasan dalam rumah tangga selama mereka tinggal bersama.
    “Oh, dulu iya (kekerasan). Cuma karena dipikir, dulu kan enggak pernah mau bilang sama orang tua karena kan itu masalah rumah tangga sendiri ya kan,” ucap Arum. Ia menyebut adik Alex turut menjadi saksi kekerasan tersebut.
    Sebelumnya, Alvaro (6) yang hilang sejak Maret 2025, ditemukan meninggal dunia.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam menyatakan pihaknya telah menangkap orang yang menyebabkan Alvaro hilang dan tewas.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” ujar Seala, Minggu (23/11/2025).
    Adapun Alvaro terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan pada Kamis (6/3/2025).
    Pada hari itu, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang mencari anak tersebut.
    Kakek Alvaro, Tugimin, baru mengetahui informasi ini tiga hari kemudian dari marbut masjid.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ujar Tugimin.
    Pasca berbuka dan shalat Magrib, Alvaro tidak juga pulang. Tugimin awalnya tak curiga karena cucunya sering bermain sepak bola pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” tuturnya.
    Ia kemudian mencari Alvaro ke lokasi terakhir dan menanyakan kepada teman-teman sang cucu, namun tidak membuahkan hasil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alvaro Kiano Bakal Dimakamkan di Dekat Rumahnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 November 2025

    Alvaro Kiano Bakal Dimakamkan di Dekat Rumahnya Megapolitan 25 November 2025

    Alvaro Kiano Bakal Dimakamkan di Dekat Rumahnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Keluarga berencana memakamkan jenazah Alvaro Kiano Nugroho di pemakaman dekat rumahnya wilayah Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    “Kami sudah rencana nanti (dimakamkan) di tanah wakaf di sini, di atas (dekat masjid),” kata kakek Alvaro, Tugimin, saat ditemui di rumahnya, Selasa (25/11/2025).
    Namun, Tugimin belum bisa memastikan kapan Alvaro akan dimakamkan, mengingat hasil tes DNA belum dikeluarkan oleh pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
    “Umpamanya kalau hari ini keluar (hasil tes DNA), ya langsung kami bawa pulang (jenazah Alvaro), kami urus. Kalau sempat hari ini bisa kami makamkan, ya, langsung kami makamkan, tapi belum bisa,” tutur dia.
    Tugimin menyampaikan, ibu Alvaro, Arum, baru menjalani tes DNA saat tiba di Jakarta pada Senin (24/11/2025). Ia langsung dijemput polisi dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
    “Nah, ini sampai sore kemarin juga baru pulang. Saya pulang dari Polres juga, dia kelihatannya belum lama pulang dari Rumah Sakit juga. Itu, sekarang ini tinggal menunggu hasil DNA dari Rumah Sakit Polri,” jelas dia.
    Polisi sebelumnya telah mengidentifikasi temuan kerangka yang diduga milik Alvaro. Dokter Forensik RS Polri, dr. Farah, mengatakan pihaknya kesulitan menentukan usia tulang karena tidak ditemukan gigi.
    Meski begitu, dapat dipastikan bahwa tulang itu milik seorang laki-laki dengan ras Mongoloid.
    “Untuk usia kami tidak bisa mendapatkan secara persis sehingga kami juga dibantu oleh patologi forensik dokter Debby di rumah sakit, tapi tidak bisa dilakukan analisa terhadap gigi karena tulang rahang tidak ditemukan,” kata dia dalam konferensi pers, Senin (24/11/2025).
    Sebelumnya,
    Alvaro Kiano Nugroho
    , bocah enam tahun yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak Maret 2025 lalu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mengatakan, pihaknya sudah menangkap orang yang menyebabkan
    Alvaro hilang
    dan tewas.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Seala kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
    Sebagai informasi,
    Alvaro Kiano
    Nugroho terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan salat Maghrib dan berbuka puasa.
    Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang.
    Tugimin belum merasa curiga, karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.