Malangnya Bocah Tergeletak di Jalan Tol, Terekam Kamera Jatuh dari Bus Mabes AD
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Seorang bocah laki-laki tergeletak di jalan
Tol JORR
Joglo Ciledug – Veteran Bintaro, Jakarta Selatan, setelah terjatuh dari bus Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Mabes AD), Senin (30/6/2025).
Peristiwa itu terekam kamera dashboard (dashcam) pengemudi mobil yang melintas di belakang bus dan viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Threads @eni.santoso72, bocah tersebut terlihat jatuh dari sisi kanan bus saat kendaraan melaju cukup kencang di lajur tiga tol KM 12 A wilayah Joglo.
Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Dhanar Dono Vernandhie, membenarkan insiden tersebut dan menyebut bus yang ditumpangi bocah itu bertuliskan “Mabes AD”.
Menurut dia, kejadian bermula saat bus melaju dari arah Meruya menuju Ciledug.
“Telah terjadi kejadian anak kecil yang terjatuh dari bus yang bertuliskan Mabes AD,” ujar Dhanar saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (1/7/2025).
Setibanya di KM 12 A, bocah tersebut tiba-tiba terjatuh dari sisi kanan kendaraan.
Insiden itu langsung disaksikan pengemudi mobil di belakang bus yang kemudian menghentikan laju kendaraannya untuk memberikan pertolongan.
Atas kejadian itu, polisi menyelidiki sosok pengemudi bus itu sekaligus berkoordinasi dengan Mabes AD.
“Kami sedang memeriksa dan mencari identitas pengemudi dan kendaraan. Kami juga telah melakukan koordinasi dengan Danton Rantis Mabes AD,” kata dia.
Salah satu pengemudi mobil yang berada di belakang bus bertindak cepat menolong bocah itu dan membawanya ke dalam mobil.
Dalam unggahannya di media sosial, Eni, istri pengemudi tersebut, menceritakan, sang suami berusaha menenangkan anak yang terus menangis.
“Saat anak tersebut digendong dan dibawa ke dalam mobil, anak itu terus menangis. Suami saya melihat ada luka di kening anak itu, meskipun tidak berdarah, hanya seperti luka tergores,” tulis Eni dalam akun Threads-nya.
Sambil melanjutkan perjalanan dengan hati-hati, pengemudi mobil tersebut mencoba menyusul bus yang diduga ditumpangi orang tua bocah itu.
Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), pengemudi melihat sejumlah orang menepi dan berjalan melawan arah di pinggir tol.
“Setelah melihat orang-orang berjalan di pinggir tol melawan arah seperti mencari sesuatu, suami saya mulai menyalakan lampu dim untuk memberi isyarat kepada mereka,” ujar Eni.
Setelah memastikan situasi aman, sang suami menepikan mobil.
Seorang pria dari rombongan bus kemudian menghampiri, dan bocah itu diserahkan kepada pria tersebut. “Meskipun suami saya tidak mengetahui pasti apakah orang tersebut adalah orang tuanya, beliau percaya anak itu akan aman karena orang-orang itu merupakan rombongan dari dalam bus,” lanjut Eni.
Kasubdispenum Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Kolonel Mujahidin, menjelaskan, bus tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan keluarga besar TNI.
“Bus yang ditumpangi tersebut adalah kendaraan dukungan kepada anggota dan keluarga untuk keperluan takziah menjenguk anggota yang sedang mengalami musibah di wilayah Bogor,” jelas Mujahidin dalam keterangannya, Selasa.
Ia mengatakan, anak yang terjatuh duduk di dekat pintu darurat.
Karena tidak mengetahui prosedur keamanan, pintu darurat itupun terbuka dan bocah tersebut terjatuh dari
bus Mabes AD
.
“Sesaat setelah terjatuh, pengemudi bus segera berhenti. Kondisi anak tersebut dalam keadaan sehat, tidak terdapat luka serius, hanya luka lecet ringan,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Bintaro
-
/data/photo/2025/07/01/686384e87b14d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kesaksian Warga Terkait Kondisi Bocah Terjatuh dari Bus di Tol JORR Megapolitan 1 Juli 2025
Kesaksian Warga Terkait Kondisi Bocah Terjatuh dari Bus di Tol JORR
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Seorang bocah laki-laki terjatuh dari
bus
yang melaju di
Tol JORR
Joglo Ciledug-Veteran Bintaro pada Senin (30/6/2025) sekitar pukul 16.58 WIB.
Peristiwa tersebut terjadi saat bus yang bertuliskan
Mabes AD
melaju dari arah Meruya menuju Ciledug.
Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (Kasat PJR) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kompol Dhanar Dono Vernandhie menjelaskan, bahwa insiden terjadi di KM 12 A wilayah Joglo, lajur 3, ketika bocah tersebut terjatuh dari sisi kanan bus.
Kejadian ini terekam oleh kamera dashboard (dashcam) mobil yang berada di belakang bus.
Ahmad Syafrudin, warga yang menyaksikan kejadian tersebut, mengatakan bahwa korban jatuh dari jendela di sisi kanan bus.
“Waktu saya kebetulan lewat, itu anak kecil jatoh. Gatau dari jendela kayanya itu,” ujar Syafrudin, dilansir dari Kompas TV, Selasa, (1/7/2025).
Meski demikian, korban hanya mengalami luka ringan dan dalam kondisi sadar saat ditolong.
“Tapi kondisinya pas ditolongin sama mobil pribadi kayanya masih gerak sih. Kayanya luka ringan, semacam lecet atau gimana gitu. Tapi masih sadar,” kata Syafrudin.
Pengemudi mobil yang berada di belakang bus langsung menghentikan kendaraannya dan membawa bocah tersebut sampai KM 14 A di wilayah Ciledug.
Selanjutnya, korban diserahkan kembali kepada kru bus dan bus melanjutkan perjalanannya. Menurut pengemudi mobil, bocah itu mengalami luka ringan akibat tergores.
Kasat PJR menambahkan, bahwa polisi telah mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan serta pencarian identitas pengemudi dan kendaraan bus yang terlibat.
Saat ini, penyebab pasti jatuhnya bocah tersebut masih dalam penyelidikan, dan pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Danton Rantis Mabes AD.
Sebelumnya, peristiwa ini sempat viral setelah rekaman dashcam yang merekam detik-detik bocah terjatuh diunggah oleh akun Threads @
eni.santoso72
.
Eni, pemilik akun tersebut, mengungkapkan kronologi kejadian berdasarkan keterangan suaminya yang menjadi pengemudi mobil penolong.
“Saat anak itu digendong dan dibawa ke dalam mobil, anak tersebut terus menangis. Suami saya melihat ada luka di kening anak, meskipun tidak berdarah, hanya seperti tergores,” tulis Eni.
Suami Eni berusaha menenangkan bocah tersebut sambil mengendarai mobil untuk menyusul bus yang membawa korban.
Sesampainya di lokasi, suami Eni melihat sejumlah orang berdiri di bahu jalan tol, termasuk seseorang yang diduga sebagai orangtua bocah tersebut.
Setelah memastikan keadaan aman, korban akhirnya diserahkan ke orangtua yang diduga berasal dari rombongan dalam bus.
Meskipun belum dipastikan apakah orang tersebut benar orangtua korban, suami Eni yakin bahwa bocah itu berada dalam pengawasan yang aman.
(Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Fitria Chusna Farisa)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/27/685e0a867f40b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Asal-usul di Balik Nama Daerah Cawang, Cakung, dan Bintaro Megapolitan 27 Juni 2025
Asal-usul di Balik Nama Daerah Cawang, Cakung, dan Bintaro
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
— Nama-nama tempat di Jakarta dan sekitarnya sering kali terdengar biasa di telinga kita.
Namun, di balik kata-kata yang terucap harian seperti
Bintaro
,
Cakung
, atau
Cawang
, tersimpan kisah panjang tentang alam, kolonialisme, hingga tokoh-tokoh yang nyaris terlupakan sejarah.
Dikutip dari buku “Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta” karya Rachmat Ruchiat (2018), penamaan wilayah di Jakarta Timur dan Selatan ini bukan semata penunjuk lokasi, tapi juga jejak peradaban yang melibatkan cerita rakyat, bahasa lokal, hingga kekuasaan kolonial.
Bintaro bukan sekadar kawasan elit di perbatasan Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.
Nama itu diambil dari tanaman Cerbera manghas, sejenis perdu yang banyak ditemukan di Asia Tenggara dan kawasan tropis lainnya.
Tanaman ini berdaun mengilap, berbentuk mata tombak, dan bunganya putih serta harum.
Namun di balik keindahannya, Bintaro menyimpan racun mematikan.
Buahnya berbentuk bundar telur, sementara bijinya mengandung odolin, senyawa yang berasa pahit dan bersifat toksik.
Bahkan, kulit kayunya mengandung glukosida serbesin yang cukup berbahaya.
Meski demikian, hampir seluruh bagian tanaman ini dipakai dalam pengobatan tradisional.
Nama Bintaro yang lekat dengan racun dan obat, kini menjelma jadi kawasan pemukiman dan komersial modern.
Ironi menarik dari sejarah yang membaur dengan masa kini.
Nama Cakung berasal dari nama sungai yang melintasi wilayah itu: Kali Cakung.
Dalam bahasa Sunda, ”
cakung
” berarti sejenis katak pohon atau katak terbang (Rhacophorus) yang mampu menempel di daun dan batang karena perekat alami di kakinya.
Namun kisah Cakung tak berhenti di situ. Pada masa kolonial, wilayah ini menjadi
tanah partikelir
yang berpindah tangan dari satu elit VOC ke elit lainnya.
Tahun 1686, Cakung tercatat sebagai milik Johannes Cops, pejabat tinggi VOC.
Kemudian, kepemilikan beralih kepada janda Kapten Johan Ruys, Elisabeth, lalu ke tangan pejabat militer Jawa bernama Soedjar, hingga terakhir tercatat atas nama Kauw Tieng Tjoan pada 1881.
Setelah Indonesia merdeka dan sistem partikelir dihapus pada 1942, status tanah Cakung berubah.
Namun jejak sejarah tanah itu tetap tertanam dalam struktur sosial dan tata ruang kawasan.
Cawang, kelurahan di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, menyimpan asal-usul dari nama seorang tokoh Melayu.
Enci Awang, seorang letnan yang mengabdi pada Kompeni, bermukim di daerah itu bersama pasukannya.
Dari sebutan Enci Awang itulah, nama Cawang lahir, hasil transformasi bahasa dan lidah masyarakat setempat.
Enci Awang adalah bawahan Kapten Wan Abdul Bagus, pemimpin pasukan yang bermukim di wilayah yang kini dikenal sebagai Kampung Melayu, Jatinegara.
Pada pertengahan abad ke-18, Cawang sempat tercatat sebagai milik Pieter van den Velde, tuan tanah yang menguasai berbagai wilayah lain seperti Tanjung Timur dan Cililitan.
Cawang juga menjadi perbincangan publik awal abad ke-20 karena menjadi tempat tinggal pesilat aliran kebatinan bernama Sairin, alias Bapak Cungok.
Sosok ini dituduh oleh Belanda sebagai dalang kerusuhan Tangerang tahun 1924 serta terlibat dalam pemberontakan Entong Gendut di Condet pada 1916—wilayah yang kala itu masih bagian dari tanah partikelir Tanjung Timur.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/25/685be40acab31.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Vadel Badjideh Minta Maaf Usai Dengar Dakwaan Jaksa Megapolitan 25 Juni 2025
Vadel Badjideh Minta Maaf Usai Dengar Dakwaan Jaksa
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Terdakwa
Vadel Badjideh
meminta maaf usai menjalani sidang perdana agenda pembacaan dakwaan terkait perkara persetubuhan dan aborsi terhadap anak artis Nikita Mirzani, LM (17).
“Vadel juga meminta maaf atas kegaduhan yang sudah terjadi kemarin, yang Vadel berbohong juga kemarin kepada publik,” kata Vadel usai menjalani sidang perdananya di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).
Dalam kesempatan ini, Vadel Badjideh menyampaikan harapannya agar proses hukum yang tengah dihadapinya dapat menjadi pelajaran berharga untuk menjadikannya pribadi yang lebih baik di masa depan.
Ia juga tidak banyak menyampaikan pernyataan. Petugas dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan bergegas membawa Vadel ke ruang tunggu terdakwa.
Di sisi lain, Vadel belum bisa menyampaikan apakah merasa keberatan dengan dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum (JPU).
Sebab, persidangan berlangsung secara tertutup mengingat korban merupakan anak di bawah umur.
Secara terpisah, kuasa hukum Vadel, Oya Abdul Malik, menyatakan bahwa kliennya tidak akan mengajukan eksepsi atas dakwaan JPU.
“Vadel sendiri tidak ada eksepsi terhadap tuntutan yang diberikan hakim,” tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, Nikita Mirzani melaporkan Vadel ke Polres Metro Jakarta Selatan atas kasus persetubuhan dan aborsi terhadap anaknya, LM.
Laporan polisi (LP) teregistrasi dengan nomor LP/B/2811/IX/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
Usai laporan dibuat, Nikita menjemput paksa LM di apartemen kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, agar sang buah hati menjalani visum.
Sementara, Vadel sempat membantah tudingan Nikita.
Walau begitu, penyidik Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan Vadel sebagai tersangka pada Kamis, 13 Februari 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/25/685b9e973908d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sidang Vadel Badjideh Digelar Tertutup di PN Jaksel Megapolitan 25 Juni 2025
Sidang Vadel Badjideh Digelar Tertutup di PN Jaksel
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN)
Jakarta
Selatan menggelar sidang terdakwa
Vadel Alfajar Badjideh
secara tertutup, Rabu (25/6/2025).
Pasalnya, perkara yang melibatkan Vadel ini terkait persetubuhan dan aborsi terhadap anak
Nikita Mirzani
berinisial LM (17).
Oleh karena itu, hakim ketua meminta awak media untuk menunggu di luar ruang sidang. Sedangkan, petugas dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan tampak menutup pintu ruangan.
Setelah selesai, Vadel sempat menyampaikan sedikit pernyataan saat dia dibawa ke ruang tunggu terdakwa.
Dalam kesempatan ini, Vadel meminta maaf karena sempat berbohong kepada publik berkait perkara ini.
“Vadel juga meminta maaf atas kegaduhan yang sudah terjadi kemarin, yang Vadel berbohong juga kemarin kepada publik,” kata Vadel di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu.
Ia hanya berharap agar bisa menjadi pribadi lebih baik lagi di kemudian hari.
Untuk diketahui, Vadel Badjideh dilaporkan oleh Nikita Mirzani pada 13 Februari 2025, terkait dugaan persetubuhan dan aborsi terhadap LM.
Laporan tersebut terdaftar dengan nomor: LP/B/2811/IX/2024/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
Nikita sempat menjemput paksa LM di sebuah apartemen di Bintaro, Tangerang Selatan, untuk melaksanakan visum lalu dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Sementara, Vadel membantah semua tudingan yang disangkakan oleh Nikita.
Vadel resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini. Penetapan status tersangka ini setelah Vadel menjalani pemeriksaan selama hampir lima jam di Polres Metro Jakarta Selatan pada hari Kamis, 13 Februari 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

PAM Jaya gelar khitanan massal di wilayah Jakarta dan raih rekor MURI
Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.
PAM Jaya gelar khitanan massal di wilayah Jakarta dan raih rekor MURI
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Senin, 23 Juni 2025 – 19:05 WIBElshinta.com – Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak, PAM JAYA melalui Daya Wanita PAM JAYA, kembali menggelar Khitanan Massal Gratis, yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HU ke-498 Kota Jakarta.
Tahun ini menjadi tonggak sejarah baru, dengan jumlah peserta mencapai 1.293 anak, tersebar di enam wilayah administrasi DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. Capaian ini menjadikan PAM JAYA dianugerahi Rekor MURI untuk kategori “Khitan dengan Metode Klem secara Seri dengan Jumlah Peserta Terbanyak.”
Kegiatan khitanan dilaksanakan di enam titik lokasi di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu.
1. Jakarta Timur, RPTRA Mustika, Kramat Jati, 16 Juni 2025.
2. Jakarta Selatan, RPTRA Taman Anggrek, Bintaro, 17 Juni 2025.
3. Jakarta Utara, RPTRA Tipar Asri, 18 Juni 2025.
4. Jakarta Barat, RPTRA Cengkareng Timur Berseri, 19 Juni 2025.
5. Kab. Kepulauan Seribu, RPTRA Tidung Ceria, 20 Juni 2025.
6 Jakarta Pusat, RPTRA Borobudur, Pegangsaan, 22 Juni 2025.
Metode yang digunakan adalah Mahdian Klem, yaitu teknik tanpa jahitan, minim pendarahan, dan memungkinkan anak-anak kembali beraktivitas dengan cepat. Selain mendapatkan layanan khitan gratis, setiap peserta juga menerima celana khitan, uang tunai Rp250.000, tumbler, kaos, snack, dan makan siang.
Ketua Daya Wanita PAM JAYA, Lya Arief, menyampaikan, “Ini merupakan bentuk nyata kepedulian PAM JAYA terhadap masyarakat Jakarta. Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia air bersih, tetapi juga sebagai mitra sosial warga Jakarta yang peduli terhadap generasi masa depan.”
Ketua Umum Badan Kerjasama Organinasi Wanita Provinsi DKI Jakarta, Dewi Indriati Rano Karno, juga memberikan apresiasi dalam kegiatan ini.
“Khitanan massal ini adalah bukti bagaimana kolaborasi antara BUMD dan masyarakat bisa berdampak besar. Terima kasih kepada PAM JAYA dan seluruh pihak yang memastikan ribuan anak mendapatkan layanan kesehatan yang aman dan berkualitas.”
Selaras dengan upaya peningkatan taraf hidup warga, PAM JAYA juga terus memperluas cakupan layanan air perpipaan. Salah satu lokasi terbarunya adalah RPTRA Borobudur, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi penutup kegiatan khitanan.
Kini, wilayah tersebut memperoleh pasokan air dari penambahan suplai IPA Pejompongan 1, serta akan ditambah dari sumber air Jatiluhur. Dengan potensi hingga 3.000 sambungan rumah baru, PAM JAYA mendukung pengurangan konsumsi air tanah, yang menurut kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tahun 2023, telah tercemar dan tidak layak konsumsi.
Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, menyatakan: “Eksploitasi air tanah bukan hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga mengancam struktur lingkungan seperti penurunan muka tanah. Air perpipaan PAM JAYA adalah solusi yang lebih sehat dan lebih hemat. Tarif kami hanya Rp1 per liter, jauh lebih murah dibanding air jeriken yang bisa mencapai Rp400 per liter.”
Air perpipaan PAM JAYA diproduksi sesuai standar Permenkes tentang kualitas air minum. Meski belum disarankan untuk diminum langsung karena kondisi pipa lama, air ini sangat layak untuk keperluan sehari-hari.
Sumber : Radio Elshinta
-

PAM JAYA Sukses Gelar Khitanan Massal di Seluruh Jakarta, Masuk Rekor MURI
Jakarta: Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak, PAM JAYA melalui Daya Wanita PAM JAYA kembali menggelar Khitanan Massal Gratis yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta.
Tahun ini menjadi tonggak sejarah baru, dengan jumlah peserta mencapai 1.293 anak, tersebar di enam wilayah administrasi DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. Capaian ini menjadikan PAM JAYA dianugerahi Rekor MURI untuk kategori “Khitan dengan Metode Klem secara Seri dengan Jumlah Peserta Terbanyak.”
Kegiatan khitanan dilaksanakan di enam titik lokasi di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu:
Metode yang digunakan adalah Mahdian Klem, yaitu teknik tanpa jahitan, minim pendarahan, dan memungkinkan anak-anak kembali beraktivitas dengan cepat. Selain mendapatkan layanan khitan gratis, setiap peserta juga menerima celana khitan, uang tunai Rp250.000, tumbler, kaos, snack, dan makan siang.
Ketua Daya Wanita PAM JAYA, Lya Arief, menyampaikan, “Ini merupakan bentuk nyata kepedulian PAM JAYA terhadap masyarakat Jakarta. Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia air bersih, tetapi juga sebagai mitra sosial warga Jakarta yang peduli terhadap generasi masa depan.”
Ketua Umum Badan Kerjasama Organinasi Wanita Provinsi DKI Jakarta, Dewi Indriati Rano Karno, juga memberikan apresiasi dalam kegiatan ini. “Khitanan massal ini adalah bukti bagaimana kolaborasi antara BUMD dan masyarakat bisa berdampak besar. Terima kasih kepada PAM JAYA dan seluruh pihak yang memastikan ribuan anak mendapatkan layanan kesehatan yang aman dan berkualitas.”
Selaras dengan upaya peningkatan taraf hidup warga, PAM JAYA juga terus memperluas cakupan layanan air perpipaan. Salah satu lokasi terbarunya adalah RPTRA Borobudur, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi penutup kegiatan khitanan.
Kini, wilayah tersebut memperoleh pasokan air dari penambahan suplai IPA Pejompongan 1 serta akan ditambah dari sumber air Jatiluhur. Dengan potensi hingga 3.000 sambungan rumah baru, PAM JAYA mendukung pengurangan konsumsi air tanah, yang menurut kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tahun 2023, telah tercemar dan tidak layak konsumsi.
Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, menyatakan: “Eksploitasi air tanah bukan hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga mengancam struktur lingkungan seperti penurunan muka tanah. Air perpipaan PAM JAYA adalah solusi yang lebih sehat dan lebih hemat. Tarif kami hanya Rp1 per liter, jauh lebih murah dibanding air jeriken yang bisa mencapai Rp400 per liter.”
Air perpipaan PAM JAYA diproduksi sesuai standar Permenkes tentang kualitas air minum. Meski belum disarankan untuk diminum langsung karena kondisi pipa lama, air ini sangat layak untuk keperluan sehari-hari.
Jakarta: Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak, PAM JAYA melalui Daya Wanita PAM JAYA kembali menggelar Khitanan Massal Gratis yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta.
Tahun ini menjadi tonggak sejarah baru, dengan jumlah peserta mencapai 1.293 anak, tersebar di enam wilayah administrasi DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. Capaian ini menjadikan PAM JAYA dianugerahi Rekor MURI untuk kategori “Khitan dengan Metode Klem secara Seri dengan Jumlah Peserta Terbanyak.”
Kegiatan khitanan dilaksanakan di enam titik lokasi di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu:
No
Kota Administrasi
Lokasi
Tanggal1
Jakarta Timur
RPTRA Mustika, Kramat Jati
16 Juni 20252
Jakarta Selatan
RPTRA Taman Anggrek Bintaro
17 Juni 20253
Jakarta Utara
RPTRA Tipar Asri
18 Juni 20254
Jakarta Barat
RPTRA Cengkareng Timur Berseri
19 Juni 20255
Kab. Kepulauan Seribu
RPTRA Tidung Ceria
20 Juni 20256
Jakarta Pusat
RPTRA Borobudur, Pegangsaan
22 Juni 2025Metode yang digunakan adalah Mahdian Klem, yaitu teknik tanpa jahitan, minim pendarahan, dan memungkinkan anak-anak kembali beraktivitas dengan cepat. Selain mendapatkan layanan khitan gratis, setiap peserta juga menerima celana khitan, uang tunai Rp250.000, tumbler, kaos, snack, dan makan siang.
Ketua Daya Wanita PAM JAYA, Lya Arief, menyampaikan, “Ini merupakan bentuk nyata kepedulian PAM JAYA terhadap masyarakat Jakarta. Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia air bersih, tetapi juga sebagai mitra sosial warga Jakarta yang peduli terhadap generasi masa depan.”
Ketua Umum Badan Kerjasama Organinasi Wanita Provinsi DKI Jakarta, Dewi Indriati Rano Karno, juga memberikan apresiasi dalam kegiatan ini. “Khitanan massal ini adalah bukti bagaimana kolaborasi antara BUMD dan masyarakat bisa berdampak besar. Terima kasih kepada PAM JAYA dan seluruh pihak yang memastikan ribuan anak mendapatkan layanan kesehatan yang aman dan berkualitas.”
Selaras dengan upaya peningkatan taraf hidup warga, PAM JAYA juga terus memperluas cakupan layanan air perpipaan. Salah satu lokasi terbarunya adalah RPTRA Borobudur, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi penutup kegiatan khitanan.
Kini, wilayah tersebut memperoleh pasokan air dari penambahan suplai IPA Pejompongan 1 serta akan ditambah dari sumber air Jatiluhur. Dengan potensi hingga 3.000 sambungan rumah baru, PAM JAYA mendukung pengurangan konsumsi air tanah, yang menurut kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tahun 2023, telah tercemar dan tidak layak konsumsi.
Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, menyatakan: “Eksploitasi air tanah bukan hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga mengancam struktur lingkungan seperti penurunan muka tanah. Air perpipaan PAM JAYA adalah solusi yang lebih sehat dan lebih hemat. Tarif kami hanya Rp1 per liter, jauh lebih murah dibanding air jeriken yang bisa mencapai Rp400 per liter.”
Air perpipaan PAM JAYA diproduksi sesuai standar Permenkes tentang kualitas air minum. Meski belum disarankan untuk diminum langsung karena kondisi pipa lama, air ini sangat layak untuk keperluan sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(MMI)
-

Polres Tangsel Ungkap Angka Tawuran Menurun Berkat Program CETAR
Jakarta –
Polres Tangerang Selatan mengungkap angka tawuran di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Hal tersebut berkat program CETAR (Cegah Tawuran Antar Pelajar) yang dicanangkan Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang.
Hal tersebut disampaikan AKBP Victor saat menggelar dialog publik di CFD Jalan Boulevard, Bintaro, Minggu (22/6). Talkshow juga diisi Walikota Tangsel Benyamin Davnie.
Polres Tangsel juga membuka beberapa pelayanan publik dalam rangka menyambut HUT ke-79 Bhayangkara yang jatuh pada 1 Juli 2025 mendatang. Polres Tangsel membuka pelayan publik berupa pemeriksaan kesehatan gratis hingga pembuatan SKCK dan perpanjangan SIM (A dan C).
“Kegiatan hari ini dalam rangka kami akan merayakan HUT Bhayangkara 1 Juli, kegiatannya serempak dipimpin Kapolri di Bundaran HI,untuk Tangsel khusus diberikan tugas untuk mengadakan di Car Free Day Bintaro” kata AKBP Victor dalam keterangannya, Minggu (22/6/2025).
Victor mengatakan program CETAR sendiri sudah berlangsung selama 7 bulan lamanya. Dia menyebut angka tawuran di wilayah Tangerang Selatan menurun berkat program tersebut.
“Bersama-sama Forkopimda, Progam CETAR sudah kita jalankan kurang lebih 7 bulan, dengan adanya program ini Alhamdulillah sangat signifikan menekan angka terjadinya tawuran di Kota Tangerang Selatan,” ujarnya.
Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengajak peran serta masyarakat khususnya para orang tua. Dia meminta mereka mengawasi pergaulan anak-anaknya untuk tidak terlibat hal negatif (tawuran).
“Diluncurkan program CETAR oleh Polres bersama Forkopimda untuk menyelamatkan generasi muda penerus. Harus kita pahami tawuran tidak ada manfaatnya, salah satu penyebabnya informasi yang tidak jelas dari handphone, maka tolong bantu kita, jaga hati dan pikirannya jangan sampai terprovokasi oleh hasutan yang tidak benar,” kata Benyamin.
(wnv/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

