kab/kota: Bintaro

  • Rumah Dijarah, Sri Mulyani Minta Maaf dan Bicara Demokrasi Tanpa Anarki

    Rumah Dijarah, Sri Mulyani Minta Maaf dan Bicara Demokrasi Tanpa Anarki

    Jakarta

    Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani angkat bicara terkait insiden penjarahan yang terjadi di rumahnya. Sri Mulyani menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan semua pihak serta menyampaikan permohonan maaf.

    Hal ini disampaikannya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @smindrawati dengan meng-capture berita penjarahan di rumahnya.

    “Terima kasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini,” tulis Sri Mulyani, Senin ( 1/9/2025).

    Lalu, Sri Mulyani menerangkan ia telah disumpah untuk menjalankan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan semua peraturan perundang-undangan sebagai pejabat negara. Ia memahami membangun Indonesia tidaklah mudah, terjal, dan sering berbahaya.

    Menurutnya, politik merupakan perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur.

    “Ini bukan ranah atau selera pribadi. UU (undang-undang) disusun melibatkan Pemerintah, DPR, DPD, dan Partisipasi Masyarakat secara terbuka dan transparan,” terang Sri Mulyani.

    Ia menyebut masyarakat dapat mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi apabila dinilai tidak puas dan terjadi pelanggaran hak konstitusi. Jika dalam pelaksanaan UU menyimpang, masyarakat dapat membawa perkara ke pengadilan hingga ke Mahkamah Agung.

    Ia menekankan upaya tersebut merupakan sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Ia mengakui dalam pelaksanaannya belum dan tidak sempurna.

    “Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Pasti belum dan tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradab tidak dengan anarki, intimidasi serta represi,” jelas Sri Mulyani.

    Bendahara Negara itu menilai tugas negara harus dilakukan dengan amanah, kejujuran, integritas, kepantasan dan kepatutan, profesional, transparan, akuntabel, dan jelas kami dilarang korupsi. Menurutnya, tugas ini tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan kebijaksanaan, empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia.

    “Terima kasih kepada seluruh masyarakat umum termasuk netizen, guru, dosen, mahasiswa, media masa, pelaku usaha UMKM, Koperasi, usaha besar, dan semua pemangku kepentingan yang terus menerus menyampaikan masukan, kritikan, sindiran bahkan makian, juga nasihat. Juga doa dan semangat untuk kami berbenah diri. Itu adalah bagian dari proses membangun Indonesia,” tambahnya.

    Tonton juga video “Sri Mulyani Angkat Bicara Setelah Rumahnya Dijarah” di sini:

    Sri Mulyani Minta Maaf

    Lalu, ia mengajak masyarakat agar tetap menjaga dan membangun Indonesia dengan tidak merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik.

    “Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki menerus. Semoga Allah SWT memberkahi dan melindungi Indonesia,” pungkas Sri Mulyani.

    Sebelumnya, kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor III, Tangerang Selatan, Banten, menjadi sasaran para penjarah pada Minggu (31/8/2025). Info tersebut mulanya beredar melalui video di sejumlah media sosial yang menampilkan sekelompok oknum masyarakat yang membawa barang-barang dari kediaman Sri Mulyani.

    Rumah Sri Mulyani menjadi objek penjarahan sekelompok orang tidak dikenal pada Minggu dini hari. Penjarahan bahkan terjadi dua kali, sekitar pukul 00.30 WIB dan 03.30 WIB.

    Sejumlah barang berharga seperti peralatan elektronik, pakaian, hingga lukisan ikut raib dibawa massa. Salah seorang warga sekitar, Olav, menuturkan gelombang kedua penjarahan jauh lebih besar dibanding yang pertama.

    “Jumlah orangnya, untuk gelombang satu sama gelombang kedua itu, lebih banyak gelombang kedua,” katanya kepada detikcom, Minggu (31/8/2025).

    Lihat Video ‘Dua Truk Putih Angkut Sisa Barang Sri Mulyani Pasca-Penjarahan’:

    Halaman 2 dari 2

    (rea/ara)

  • Ada yang Kembalikan Mobil Mainan & Piring ke Rumah Sri Mulyani

    Ada yang Kembalikan Mobil Mainan & Piring ke Rumah Sri Mulyani

    Jakarta

    Kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor III, Tangerang Selatan, Banten, menjadi sasaran para penjarah pada Minggu (31/8/2025). Info tersebut mulanya beredar melalui video di sejumlah media sosial yang menampilkan sekelompok oknum masyarakat yang membawa barang-barang dari kediaman Sri Mulyani.

    Berdasarkan pantauan detikcom, hari ini kediaman Sri Mulyani masih dijaga ketat oleh pihak TNI AD. Sekitar pukul 16.03 WIB, seorang pria yang mengaku warga sekitar datang dengan niat mengembalikan barang yang sebelumnya berserakan di jalan.

    Barang-barang tersebut meliputi sebuah mobil mainan berwarna merah berukuran cukup besar, serta sejumlah alat makan seperti piring, cangkir, hingga panci.

    “Tadi ada mobil mainan, sama panci-pancian, gelas,” ujar pria tersebut saat memberikan keterangan di Jalan Mandar, Bintaro Sektor III, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (31/8/2025).

    Ia mengaku menemukan barang tersebut sekitar pukul 02.30 WIB. Kala itu, ia mengaku penasaran karena adanya keramaian, lalu menghampiri keramaian tersebut dan menemukan barang yang tercecer.

    “(Dikembalikan) Daripada saya dikira yang enggak-enggak,” ujar dia.

    Namun, tak berselang lama sejumlah personel TNI AD mempertanyakan status orang yang mengaku warga itu. Pasalnya, dalam video yang beredar, ia terlihat berlari sambil membawa barang-barang tersebut.

    Saat ini, pria itu tengah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian sekitar pukul 16.30 WIB. Polisi masih mendalami status hukumnya, apakah ia terbukti sebagai pelaku penjarahan atau sebaliknya.

    Diketahui, rumah Sri Mulyani menjadi objek penjarahan sekelompok orang tidak dikenal pada Minggu dini hari. Penjarahan bahkan terjadi dua kali, sekitar pukul 00.30 WIB dan 03.30 WIB.

    Sejumlah barang berharga seperti peralatan elektronik, pakaian, hingga lukisan ikut raib dibawa massa. Salah seorang warga sekitar, Olav, menuturkan gelombang kedua penjarahan jauh lebih besar dibanding yang pertama.

    “Jumlah orangnya, untuk gelombang satu sama gelombang kedua itu, lebih banyak gelombang kedua,” katanya.

    Pantauan detikcom sejak pagi, rumah Sri Mulyani dijaga ketat aparat TNI AD. Akses jalan di sekitar kediaman juga dipasangi portal agar tidak sembarang orang bisa masuk. Sejumlah warga masih terlihat berdiri di luar pagar rumah untuk menyaksikan kondisi pasca-kericuhan.

    Lihat Video ‘TNI Jaga Ketat Rumah Sri Mulyani Usai Dijarah Massa’:

    (kil/kil)

  • Geger Rumah Sri Mulyani Dijarah dan Kabar Bakal Mundur dari Kabinet

    Geger Rumah Sri Mulyani Dijarah dan Kabar Bakal Mundur dari Kabinet

    Jakarta

    Serangkaian peristiwa dialami Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Minggu (31/8) kemarin. Pada Minggu pagi, tersebar video yang menunjukkan rumahnya menjadi sasaran penjarahan sekelompok orang.

    Di hari yang sama, berhembus kabar yang menyebut Bendahara Negara itu mengajukan pengunduran diri ke Presiden Prabowo Subianto dari Kabinet Merah Putih. Meskipun, kabar tersebut pada akhirnya ditepis oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

    Berikut rangkaian lengkap peristiwa yang dialami Sri Mulyani:

    1. Kediaman Pribadi Dijarah

    Kediaman Sri Mulyani Indrawati di Jalan Mandar, Bintaro Sektor III, Tangerang Selatan, menjadi sasaran penjarahan orang tak dikenal. Berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, tampak sekelompok massa masuk ke dalam rumah dan membawa sejumlah barang dari kediaman tersebut.

    Seorang warga sekitar, Olav, menuturkan penjarahan tidak terjadi sekali, melainkan dua kali dalam satu malam. Gelombang pertama berlangsung sekitar pukul 00.30 WIB, sementara gelombang kedua kembali terjadi sekitar pukul 03.30 WIB.

    “Jumlah orangnya, untuk gelombang pertama sama gelombang kedua itu beda. Yang kedua lebih banyak. Gelombang satu itu jam 00.30, gelombang keduanya jam 03.30,” ungkap Olav saat ditemui wartawan di sekitar kediaman Sri Mulyani, Minggu (31/8/2025).

    Menurut Olav, dalam aksi tersebut para pelaku membawa berbagai macam barang dari dalam rumah. Barang-barang yang diangkut mulai dari peralatan elektronik hingga barang rumah tangga.

    “TV, lukisan, ya itu yang gelombang kedua aja bawa piring, bawa baju. Mereka ribut, teriak-teriak segala macam, ada yang bilang, ‘buat ini nih, buat ibu gua’,” ujarnya menirukan teriakan penjarah.

    Olav menambahkan, suasana di sekitar lokasi sempat mencekam karena massa yang datang dalam jumlah cukup banyak. Warga sekitar hanya bisa menyaksikan dari kejauhan lantaran khawatir terjadi bentrokan.

    “Kalau lihat, orang-orang sekitar nggak ada yang berani mendekat. Mereka (penjarah) ramai sekali, bawa kendaraan juga. Jadi ya kita hanya bisa lihat dari jauh,” tuturnya.

    2. Berhembus Kabar Sri Mulyani Bakal Mundur Sebagai Menkeu

    Sri Mulyani disebut sudah mendatangi kediaman Prabowo di Hambalang untuk mengajukan pengunduran diri. Kabar ini sempat direspons oleh Airlangga sebelum melakukan rapat kabinet dengan Prabowo di Istana Negara.

    “Belum saya dengar ya, terima kasih,” ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (31/8/2025).

    Saat ditanya langkah pemerintah menjaga stabilitas ekonomi di tengah isu mundurnya Sri Mulyani, Airlangga menyebut perlu melihat situasi terlebih dahulu. Respons yang sama dilontarkan Airlangga saat menjawab kemungkinan turunnya rupiah dan IHSG pada hari Senin.

    “Nanti saya lihat dulu situasinya ya, terima kasih,” tuturnya.

    Belakangan, tekanan kuat mengarah pada Sri Mulyani yang disorot publik usai ucapannya soal kesejahteraan guru dan dosen yang menuai kontroversi. Pernyataan itu dinilai menyinggung masyarakat, meski Kementerian Keuangan menegaskan video yang viral tersebut merupakan hasil manipulasi alias deepfake.

    Nama Sri Mulyani juga dikaitkan dengan tunjangan rumah DPR RI yang mencapai Rp 50 juta per bulan. Besarnya tunjangan tersebut menjadi salah satu pemicu demonstrasi besar-besaran yang terjadi beberapa hari terakhir di Jakarta.

    3. Isu Sri Mulyani Mundur Ditepis Airlangga-Hadiri di Sidang Kabinet

    Sri Mulyani Indrawati diketahui menghadiri sidang kabinet di Istana Negara. Sri Mulyani tetap hadir di tengah isu yang menyebut dirinya mengajukan pengunduran diri dari Kabinet Merah Putih Pimpinan Prabowo.

    Adapun hal ini diketahui dari pernyataan Airlangga. Menurut Airlangga, Bendahara Negara ikut dalam rapat bersama menteri-menteri lainnya.

    “Ada, ada. Ibu (Sri Mulyani) ikut dalam rapat,” ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/8/2025).

    Airlangga juga membantah isu Sri Mulyani bakal mundur. “Tidak, tidak (tidak mundur),” singkat Airlangga.

    Menurut Airlangga, dalam rapat tersebut Prabowo memberikan arahan kepada menteri-menterinya. Tidak ada paparan yang disampaikan menteri kepada Prabowo.

    Simak Video ‘Airlangga Tepis Isu Sri Mulyani Mundur’:

    (kil/kil)

  • 4
                    
                        Golkar, PAN, Nasdem Nonaktifkan Kader di DPR yang Picu Kemarahan Publik: Sahroni hingga Uya Kuya
                        Nasional

    4 Golkar, PAN, Nasdem Nonaktifkan Kader di DPR yang Picu Kemarahan Publik: Sahroni hingga Uya Kuya Nasional

    Golkar, PAN, Nasdem Nonaktifkan Kader di DPR yang Picu Kemarahan Publik: Sahroni hingga Uya Kuya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah anggota DPR yang baru-baru ini mengeluarkan pernyataan dan aksi kontroversial dinonaktifkan oleh partainya masing-masing.
    Pasalnya, pernyataan dan sikap mereka ini diduga memicu kemarahan publik, mulai dari berjoget di saat masyarakat susah, menyebut rakyat tolol, hingga membela tunjangan ratusan juta rupiah yang diterima anggota DPR.
    Masyarakat pun akhirnya melakukan demo besar-besaran di berbagai daerah.
    Bahkan, demo ini telah memakan korban jiwa.
    Selain itu, penjarahan rumah dan pembakaran fasilitas umum juga terjadi di mana-mana.
    Berikut sejumlah partai yang telah menonaktifkan kader-kadernya yang dianggap memicu kemarahan publik.
    Partai Nasdem memutuskan menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI.
    Keputusan itu diteken langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim pada Minggu (31/8/2025).
    Keduanya bakal tidak lagi aktif menjadi anggota DPR RI per 1 September 2025.
    “Bahwa atas pertimbangan hal-hal tersebut di atas, dengan ini DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025, DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem,” kata Hermawi dalam keterangan resminya, Minggu.
    Hermawi menuturkan, aspirasi masyarakat menjadi acuan utama Partai Nasdem.
    Namun, kata Hermawi, dalam perjalanan mengawal aspirasi masyarakat itu terdapat kader Nasdem yang pernyataannya mencederai perasaan publik.
    Menurut dia, tindakan mereka tidak selaras dengan wajah perjuangan Nasdem.
    “Hal tersebut merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai NasDem,” ujar dia.
    Sahroni dan Nafa Urbach diketahui sama-sama menyampaikan pernyataan yang memantik kemarahan publik.
    Sahroni sempat menyebutkan bahwa usulan untuk membubarkan DPR RI disampaikan oleh orang tolol.
    Ia juga menyatakan mendukung Polda Metro Jaya menangkap dan memenjarakan massa aksi yang bertindak anarkistis, sekalipun mereka masih anak-anak.
    Sementara itu, Nafa Urbach membela kenaikan tunjangan anggota DPR RI.
    Ia menyebutkan, perjalanan dari rumahnya di Bintaro ke DPR RI, Senayan macet, sehingga membutuhkan tunjangan perumahan.
    Partai Amanat Nasional (PAN) resmi memutuskan untuk menonaktifkan Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya dari DPR RI.
    “Mencermati dinamika dan perkembangan saat ini, DPP PAN memutuskan untuk menonaktifkan Saudaraku Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Saudaraku Surya Utama (Uya Kuya) sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PAN DPR RI, terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025,” kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, dalam keterangan resminya, Minggu (31/8/2025).
    Viva Yoga Mauladi mengatakan keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan dinamika politik di tanah air selama beberapa hari terakhir.
    Viva meminta masyarakat tetap bersikap tenang menghadapi gejolak sosial politik selama beberapa hari terakhir.
    Pihaknya juga meminta masyarakat percaya bahwa pemerintahan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto bisa menyelesaikan polemik.
     
    “Mempercayakan secara penuh kepada pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan persoalan ini secara tepat, cepat, dan selalu berpihak kepada rakyat serta untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depan,” ujar Viva.
    Eko yang juga menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN ini sempat menuai kontroversi karena mengunggah video parodi menanggapi kritikan terhadap anggota DPR yang berjoget saat Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2025.
    Melalui akun TikTok pribadinya @ekopatriosuper, Eko Patrio mengunggah sebuah video parodi yang menampilkan dirinya sedang berakting menjadi DJ yang menyetel musik dengan sound horeg.
    Tindakan itu Eko lakukan untuk membalas kritik publik atas sejumlah anggota dewan yang berjoget setelah Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto, sementara situasi masyarakat sedang sulit.
    “Biar jogednya lebih keren pakai sound ini aja,” tulis Eko.
    Termasuk anggota dewan yang berjoget itu adalah Uya Kuya.
    Partai Golkar memutuskan untuk menonaktifkan Adies Kadir dari Fraksi Golkar DPR RI.
    “Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar resmi menonaktifkan saudara Adies Kadir sebagai Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, terhitung sejak Senin, 1 September 2025,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, dalam keterangan resmi, Minggu (31/8/2025).
    Adapun Adies merupakan Wakil Ketua DPR RI yang menuai kritik setelah menjelaskan uraian kenaikan tunjangan anggota dewan.
    Belakangan, keterangannya ia ralat.
    Sarmuji mengatakan, keputusan itu diambil setelah Partai Golkar mempertimbangkan eskalasi sosial yang meningkat beberapa hari terakhir.
    Ia menegaskan, aspirasi masyarakat menjadi pertimbangan utama Partai Golkar.
    Menurutnya, seluruh kiprah perjuangan Partai Golkar merupakan kristalisasi semangat kerakyatan yang berdasar pada undang-undang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Airlangga Bantah Isu Sri Mulyani Mundur dari Kabinet
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Agustus 2025

    Airlangga Bantah Isu Sri Mulyani Mundur dari Kabinet Nasional 31 Agustus 2025

    Airlangga Bantah Isu Sri Mulyani Mundur dari Kabinet
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah isu yang menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mundur dari kabinet.
    “Tidak, tidak,” kata Airlangga saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (31/8/2025).
    Airlangga memastikan Sri Mulyani hadir dalam rapat kabinet yang digelar hari ini.
    “Ada, ada. Tadi Ibu ada di dalam ikut rapat,” ujar dia.
    Namun, kata Airlangga, Sri Mulyani tidak memberikan paparan khusus dalam rapat tersebut.
    “Enggak, (agenda rapat) hanya pengarahan Presiden saja,” tutur dia.
    Isu mundurnya Sri Mulyani sendiri sempat ramai beredar, dengan narasi berbeda-beda.
    Ada yang menyebut Sri Mulyani menghadap Presiden Prabowo untuk menyerahkan surat pengunduran diri, sementara versi lain menyebut Prabowo yang memanggil Sri Mulyani ke Hambalang.
    Isu pengunduran diri Sri Mulyani muncul di tengah sorotan publik setelah rumah pribadinya di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, dijarah massa pada Minggu dini hari.
    Penjarahan tersebut berlangsung dalam dua gelombang, yakni sekitar pukul 01.00 WIB dan gelombang kedua sekitar pukul 03.00 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Airlangga Bantah Sri Mulyani Mundur, Masih Ikut Sidang Kabinet Prabowo

    Airlangga Bantah Sri Mulyani Mundur, Masih Ikut Sidang Kabinet Prabowo

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto membantah kabar mundurnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

    “Tidak (tidak benar mundur,” kata Airlangga singkat usai Sidang Kabinet bersama Presiden RI Prabowo Subianto, di Istana Negara, Minggu (31/8/2025).

    Airlangga bahkan menegaskan, bahwa Sri Mulyani turun hadir dalam agenda sidang kabinet yang berdurasi dua jam tersebut. Adapun Sidang Kabinet itu dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Ibu (Sri Mulyani) ikut kita rapat,” ungkapnya. Dalam agenda itu, kata Airlangga, Sri Mulyani tidak menyampaikan pemaparan. Seluruhnya disampaikan oleh Presiden Prabowo. 

    Dalam rapat Sidang Kabinet kali ini, kehadiran Sri Mulyani tidak terlihat oleh awak media. Dikabarkan, Sri Mulyani melalui jalur samping Istana Negara.

    Sebagaimana diketahui, isu mundurnya Sri Mulyani dari kursi Menkeu beredar pasca rumahnya di Bintaro menjadi salah satu korban penjarahan oleh orang-orang yang tak dikenal pada Malam Sabtu kemarin.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ahmad Khozinudin Prediksi Rumah Jokowi di Solo Bisa Jadi Target Berikutnya

    Ahmad Khozinudin Prediksi Rumah Jokowi di Solo Bisa Jadi Target Berikutnya

    GELORA.CO –  Ahmad Khozinudin, buka suara terkait viralnya penjarahan rumah sejumlah pejabat dan selebritis usai gelombang aksi massa semakin tak terkendali.

    Ia menilai situasi yang terjadi mencerminkan kemarahan publik yang sudah tak terbendung.

    Dikatakan Ahmad, warganet kini tidak lagi fokus pada demo di gedung DPR atau kantor polisi.

    “Sosial media ramai, bukan lagi mengabarkan demo ke gedung DPR atau kantor Polisi. Hari ini, video viral hilir mudik mengabarkan sejumlah penjarahan di rumah pejabat publik,” ujar Ahmad kepada fajar.co.id, Minggu (31/8/2025).

    Pengacara Roy Suryo ini menyebut, rumah Ahmad Sahroni menjadi lokasi pertama yang diserbu massa. Barang-barang mewah politisi yang dikenal sebagai Crazy Rich Priok itu dijarah habis.

    “Sejumlah aset milik ‘Crazy Rich’ Priok dijarah. Dari jam mahal Richard Mill, tas mewah Luis Vitton, hingga Robot Iron Man,” bebernya.

    Tak hanya itu, Ahmad menambahkan, brankas berisi uang rupiah hingga mata uang asing pun dihamburkan dan dibagi kepada massa.

    Mobil-mobil mewah Sahroni ikut dirusak. Bahkan, ada yang nekat berenang di kolam renang rumah anggota DPR dari NasDem tersebut.

    Lebih jauh, ia menyinggung hal yang menurutnya memalukan, yakni penjarahan koleksi pribadi yang bersifat sensitif.

    “Ada yang menjarah sejumlah CD Porno koleksi Anggora Dewan dari Nasdem ini. Bahkan, ijazah ‘tolol’ kebanggaannya, dengan nilai mayoritas 6 (mewah) turut dijarah dan dipamerkan kepada publik,” sindirnya.

    Ahmad mengatakan, Sahroni marah besar setelah mengetahui rumahnya ludes dijarah. Namun, ia meyakini bila Sahroni tidak kabur, nyawanya pun bisa ikut terancam.

    “Dari tempat kabur, Sahroni marah-marah gak karuan. Marah, karena barangnya dijarah. Padahal, klo dia tidak kabur, kuat dugaan nyawa Sahroni pun bakal ‘dijarah’ massa,” tegasnya.

    Peristiwa serupa, lanjut Ahmad, juga menimpa rumah Eko Patrio. Kediaman anggota DPR dari PAN itu hancur berantakan.

    “Rumah yang menjadi simbol kemewahan sekaligus kesombongan Aleg PAN ini, turut diluluhlantakkan. Nyaris tak bersisa, kecuali lantai, dinding dan langit-langit rumah yang tak bisa dijarah,” kata Ahmad.

    Tidak berhenti di situ, rumah Uya Kuya pun tak luput dari amukan massa. Semua harta benda diangkut hingga hewan peliharaan ikut raib.

    “Semua diangkut, hingga kucing Uya Kuya juga dibawa massa,” ungkap Ahmad.

    Ia menambahkan, Uya Kuya hanya bisa pasrah menyaksikan rumahnya hancur melalui media sosial.

    “Mau melawan? Siapa yang mau dilawan? Berani melawan massa yang jumlahnya tak bisa dihitung?” timpalnya.

    Sastrawan politik ini juga mengungkap, kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bintaro menjadi sasaran. Ia menyindir ironi situasi ini.

    “Ustadzah yang memberikan nasehat, dibalik harta kita ada hak orang lain, kini wejangan dan tausiah itu dipraktikan oleh massa. Dibalik harta Ibu Menteri Kekurangan, ada hak rakyat, maka massa mengesahkan UU perampasan aset, untuk mengambil hak rakyat dari harta pejabat. Tak terkecuali rumah Sri Mulyani,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Ahmad memprediksi rumah siapa lagi yang akan jadi target berikutnya.

    “Entah, rumah siapa lagi yang menjadi target. Kabarnya, rumah Jokowi di Solo hari ini juga akan didemo. Mungkin saja, kembali berujung penjarahan,” terangnya.

    Ia menyoroti reaksi publik di media sosial yang justru mendukung aksi ini.

    “Anehnya, mayoritas Netizen berkomentar bangga dan bahagia. Bangga, pada keberanian massa yang mengesahkan RUU perampasan aset, yang tak kunjung disahkan oleh DPR. Bahagia, menyaksikan kekayaan wakil rakyat diambil kembali secara paksa oleh rakyat,” tandasnya.

    Ahmad bilang, massa terlihat begitu percaya diri dan tanpa rasa takut saat menjarah.

    “Saat menjarah, massa terlihat gembira dan bersuka cita. Tak ada sedikitpun wajah takut. Anggota TNI yang ada di TKP, hanya bisa angkat tangan. Anggota Polisi? Apa lagi,” kuncinya.

  • Satpam Lihat Ada Koordinator Massa Saat Penjarahan Rumah Dikira Milik Nafa Urbach

    Satpam Lihat Ada Koordinator Massa Saat Penjarahan Rumah Dikira Milik Nafa Urbach

    Jakarta

    Rumah yang dikira milik Nafa Urbach di Bintaro, Tangerang Selatan, dijarah massa. Satpam perumahan tersebut, melihat ada koordinator yang menggerakan masa saat penjarahan.

    “Cuman ada sih beberapa rekan yang di belakang rusuh-rusuh, cuma ada koordinatornya (massa) bilang jangan rusuh, jangan rusuh,” kata Syamsul kepada wartawan di perumahan tersebut, Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025).

    Syamsul menyebut sudah tidak bisa mencegah massa yang datang. Jumlah mereka pun banyak dan datang dalam dua gelombang.

    “Kalau kita tidak bisa mencegah ya, soalnya warga itu sangat banyak yang datang, massanya banyak, kita mau ngomong sedikit aja kita langsung dibantah, jadi nggak bisa,” ujarnya.

    Syamsul menyebut awalnya beberapa orang yang diduga sebagai koordinator massa datang ke rumah tersebut. Ketika sudah ditemukan lokasi rumahnya, massa yang lain ikut serta dan menyerbu.

    Sebelumnya, Syamsul, mengatakan rumah tersebut milik mantan suami Nafa dan statusnya kontrak. Namun, Nafa memang kerap berkunjung ke sana.

    “Sebenarnya rumah ini bukan rumah Ibu Nafa, tapi mantan suaminya. Yang saya tahu ya,” kata Syamsul kepada wartawan di lokasi, Minggu (31/8).

    Pantauan detikcom di rumah tersebut, kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025), sejumlah barang berserakan di halaman rumah. Salah satunya terdapat lemari kayu yang tergeletak.

    Ada pula sebuah kulkas hingga treadmill berada di teras rumah tersebut. Terdapat juga tulisan ‘rumah ini sudah dijarah’ yang diletakkan di depan rumah. Kondisi rumah pun terlihat kosong.

    (ial/dwr)

  • Sri Mulyani Dikabarkan Mundur dari Menkeu, Airlangga hingga Tommy Djiwandono Bungkam

    Sri Mulyani Dikabarkan Mundur dari Menkeu, Airlangga hingga Tommy Djiwandono Bungkam

    Bisnis.com, JAKARTA – Isu pengunduran diri Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dari Kabinet Merah Putih kian menguat dengan kabar pertemuannya dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor. 

    Namun, sejumlah pejabat terkait justru enggan berkomentar dan memilih bungkam ketika ditanya soal kabar mundurnya Sri Mulyani.

    Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono juga menolak memastikan kabar tersebut kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan. 

    “Nanti ya, rapat dulu ya. Nanti ya, nanti ya. Sabar ya semua,” kata Thomas ketika dicecar pertanyaan soal mundurnya Sri Mulyani, Selasa (26/8/2025).

    Senada, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara juga enggan berkomentar banyak soal isu mundurnya Sri Mulyani. 

    “Kami rapat dulu ya, terima kasih-terima kasih,” ujarnya singkat.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengaku belum mengetahui informasi soal rekan kerjanya di kabinet Merah Putih.

    “Belum saya dengar, terima kasih ya,” ucapnya.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Sri Mulyani maupun Istana. Diberitakan sebelumnya, ratusan orang tak dikenal menjarah rumah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani di Jalan Mandar, Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, pada Minggu (31/8/2025) dini hari. 

    “Gelombang pertama sekitar jam satu [dini hari], gelombang kedua terjadi sekitar jam tiga (dini hari),” kata staf pengamanan di rumah itu, Joko Sutrisno dilansir dari Antara. 

    Kesaksian Joko sejalan dengan keterangan beberapa warga termasuk seorang warga yang meminta disapa dengan nama Renzi. 

    Keterangan sama disampaikan tiga tenaga satuan pengamanan di mulut kompleks Mandar dan seberang jalan perumahan itu, yang berjarak sekitar 150-160 meter dari rumah yang dijarah oleh massa. 

    “Tapi Bu Sri [Mulyani] tidak ada di rumah kok,” kata Renzi, yang diamini Joko Sutrisno.

  • Selain Sahroni, Nasdem Juga Copot Nafa Urbach Sebagai Anggota DPR, Ini Penyebabnya

    Selain Sahroni, Nasdem Juga Copot Nafa Urbach Sebagai Anggota DPR, Ini Penyebabnya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Partai Nasional Demokrat (NasDem)  resmi menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai anggota DPR RI, terhitung per 1 September 2025.

    Berdasarkan surat yang beredar, hal tersebut telah ditandatangani oleh Ketua Umum Surya Paloh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hermawi F. Taslim.

    “Dengan ini, DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025 DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR-RI dari Farksi Partai NasDem,” demikian bunyi pernyataan Partai NasDem, dikutip Minggu (31/8).

    Sahroni dan Nafa merupakan dua anggota Partai NasDem yang paling disorot belakangan ini, karena pernyataannya yang kontroversial di tengah kritikan masyarakat.

    Sahroni menuturkan bahwa desakan untuk membubarkan DPR adalah sikap yang keliru. Ia bahkan menyebut pandangan tersebut sebagai pandangan dan mental orang tolol.

    “Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita,” ujar Sahroni saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumut pada 22 Agustus 2025.

    Sementara itu, Nafa Urbach menuai kritikan karena video yang menyatakan dukungan pada tunjangan rumah DPR. Ia dinilai tidak memiliki empati terhadap rakyat dengan pernyataannya saat live di media sosial TikTok @nafaurbach80.

    Nafa mengaku kerap terjebak macet dalam perjalanan menuju Gedung DPR/MPR di Senayan, Jakarta dari rumahnya di Bintaro, Tangerang Selatan, sehingga mendukung adanya tunjangan rumah tersebut. (Pram/Fajar)