kab/kota: Biak

  • KKP Optimistis Program KNMP Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan

    KKP Optimistis Program KNMP Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan

    Jakarta

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya mengoptimalkan potensi maritim Indonesia. Salah satu langkah strategis yang tengah dijalankan ialah melalui program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP), yang diharapkan mampu mentransformasi kampung nelayan menjadi kawasan yang lebih modern, produktif, dan sejahtera.

    Indonesia memiliki potensi besar di sektor maritim. Dari total luas wilayah nasional, sekitar 6,4 juta kilometer persegi merupakan perairan, jauh lebih luas dibandingkan daratan yang hanya 1,9 juta kilometer persegi. Kondisi ini menjadikan sekitar 60% penduduk Indonesia yang tinggal di wilayah pesisir, sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor kelautan dan perikanan.

    Ketua Tim Pelaksana Program KNMP Trian Yunanda menyampaikan, program ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi nelayan, sekaligus menghapus stigma kampung nelayan yang selama ini identik dengan kawasan kumuh, minim sarana, rendah produktivitas dan nilai tambah serta keterbatasan terhadap berbagai akses.

    “Ini adalah program transformasi dari Kampung Nelayan Modern yang digagas Pak Menteri Trenggono untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Kita harus pastikan lokasi memenuhi syarat dan kriteria, khususnya terkait lahan,” ujar Trian, Minggu (26/10/2025).

    Fokus Tak Hanya pada Infrastruktur

    Trian menegaskan, program KNMP tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) nelayan dan pengelola kampung nelayan. Upaya ini juga dilakukan agar Indonesia mampu meningkatkan kontribusinya terhadap pasokan kebutuhan protein nasional, bahkan perikanan dunia yang saat ini baru sekitar 10%.

    Untuk mendukung hal tersebut, KKP telah menyiapkan roadmap pembangunan KNMP hingga 2028. Khusus pada tahun 2025, KKP menargetkan pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih yang diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja langsung hingga 7.000 orang.

    Fasilitas Modern dan Kemandirian Ekonomi

    Melalui KNMP, KKP akan melakukan intervensi berbagai fasilitas di kampung nelayan, mulai dari infrastruktur dasar, fasilitas unit usaha, hingga pendukung ekonomi dan sosial lainnya. Beberapa fasilitas yang akan dibangun antara lain tambatan perahu, gudang beku,pabrik es, sentra kuliner, tempat pelelangan ikan, kios perbekalan, bengkel nelayan, balai pelatihan nelayan, SPBUN dan sistem drainase dan IPAL, hingga gedung kantor koperasi sebagai pengelola KNMP

    “Kami ingin melanjutkan keberhasilan transformasi wajah kampung nelayan seperti yang sudah terwujud di Biak Numfor, Papua,” jelas Trian.

    Selain itu, KNMP juga akan diintegrasikan dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdeskel Merah Putih) sebagai penggerak utama aktivitas ekonomi masyarakat yang mandiri.

    “Program ini akan terintegrasi dengan Kopdeskel Merah Putih yang berperan sebagai tulang punggung dan pusat kegiatan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.

    Pemberdayaan dan Pendampingan Nelayan

    Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap turut melaksanakan Program Pemberdayaan Nelayan di lokasi KNMP untuk mengoptimalkan pemanfaatan bantuan. Program ini mencakup:

    Coaching clinic bagi tenaga pendamping KNMP yang berasal dari Penyuluh Perikanan,

    Capacity building bagi pengurus dan pengelola Kopdeskel Merah Putih sebagai pengelola KNMP

    Pendampingan intensif oleh tenaga profesional di bidang pengembangan usaha koperasi.

    Peningkatan kapasitas nelayan dan masyarakat pesisir melalui pelatihan kewirausahaan, diversifikasi usaha dan bimbingan teknis penggunaan alat tangkap ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah.

    Untuk itu, Trian kembali menegaskan bahwa KNMP tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan struktur dan kapasitas masyarakat nelayan agar program berjalan berkelanjutan.

    “Kami ingin memastikan program ini memberi dampak nyata bagi kesejahteraan nelayan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pesisir,” pungkas Trian.

    (akd/ega)

  • Video: Bukti Sukses Kampung Nelayan Biak, Pendapatan Warga Naik 100%

    Video: Bukti Sukses Kampung Nelayan Biak, Pendapatan Warga Naik 100%

    Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono memastikan komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mendorong pengembangan Ekonomi Biru (Blue Economy) sebagai strategi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya laut berkelanjutan yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

    Salah satu bagian dari program mendorong ekonomi kelautan adalah pembangunan 4.000 Kampung Nelayan Merah Putih hingga akhir tahun 2029. Trenggono mengatakan di Indonesia terdapat sekitar 12.000 perkampungan yang masyarakatnya terkait dengan sektor perikanan dan kelautan yang masih membutuhkan penataan dan pengelolaan untuk mendorong produktivitas dan perekonomian masyarakat

    KKP mulai membangun fasilitas kampung nelayan percontohan di Biak, Papua dengan penyediaan dermaga dan bengkel kapal, pabrik es khusus ikan,cold storage, balai nelayan, SPBU hingga Koperasi logistik nelayan dengan pendampingan penyuluh perikanan dan pemerintah daerah. Hasilnya tingkat pendapatan nelayan hingga 100%.

    Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Jum’at, 24/10/2025)

  • Persebaya dan Persija Tampil di Kandang Lawan

    Persebaya dan Persija Tampil di Kandang Lawan

    JAKARTA – Pekan ke-10 Super League 2025/2026 kembali berlanjut pada Jumat, 24 Oktober 2025, Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya diagendakan tampil di kandang lawan.

    Laga panas akan tersaji antara Persija Jakarta melawan Madura United pada pekan ke-10 Super League 2025/2025. Kedua tim akan bertemu di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan pada Jumat, 24 Oktober 2025.

    Pertandingan ini bisa disaksikan lewat siaran langsung di Indosiar pada pukul 19.00 WIB. Selain itu, duel Madura United vs Persija juga dapat ditonton melalui Vidio.com.

    Saat ini, Macan Kemayoran sedang berada dalam performa yang cukup stabil meski dalam lima laga terakhir mereka meraih dua kemenangan, satu kali imbang, dan dua kekalahan.

    Tim asuhan Mauricio Souza bahkan berada di posisi kelima klasemen Super League dengan koleksi 14 poin dari delapan pertandingan yang sudah dijalani.

    Sementara itu, Madura United berada di posisi ke-13 klasemen dengan sembilan poin. Hasil itu dikumpulkan setelah mengalami dua kekalahan, dua kali imbang, dan hanya meraih satu kemenangan dalam lima laga terakhir mereka.

    Jelang duel ini, baik Persija maupun Madura United sama-sama mengantongi kemenangan dalam laga tandang terakhir mereka. Madura United berhasil menaklukkan Dewa United dengan skor 2-0, sementara Persija meraih kemenangan 3-1 atas Persebaya.

    Pertandingan ini diprediksi akan berlangsung sengit, mengingat kedua tim membutuhkan kemenangan untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen.

    Selain laga panas antara Madura United yang menjamu Persija Jakarta, pekan ke-10 akan lebih dulu menghadirkan laga antara PSBS Biak yang menjamu Persebaya Surabaya. 

    Pertandingan itu akan berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada pukul 15.30 WIB. Laga ini menjadi momen untuk kedua tim bangkit dari keterpurukan. 

    Persebaya sebelumnya kalah 1-3 dari Persija di kandang mereka sendiri. Sementara PSBS Biak juga dipecundangi 0-3 saat tandang ke markas Persib Bandung.

    Jadwal Pekan Ke-10 Super League 2025/2026

    Jumat, 24 Oktober 2025

    PSBS Biak vs Persebaya Surabaya

    Stadion Maguwoharjo, Sleman

    Kickoff pukul 15.30 WIB

    Madura United vs Persija Jakarta

    Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan

    Kickoff pukul 19.00 WIB

  • Gagal Tundukkan PSBS Biak, Pelatih Persebaya Tak Mau Bahas Kinerja Wasit yang Kartu Merah Pemain

    Gagal Tundukkan PSBS Biak, Pelatih Persebaya Tak Mau Bahas Kinerja Wasit yang Kartu Merah Pemain

    Surabaya (beritajatim.com) – Persebaya Surabaya kembali gagal meraih kemenangan setelah hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan PSBS Biak dalam laga yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (24/10/2025). Tim besutan Eduardo Perez harus berjuang ekstra keras setelah bermain dengan sembilan pemain sejak babak pertama.

    Pelatih Persebaya, Eduardo Perez, mengakui pertandingan tersebut berlangsung sangat berat bagi timnya. Dua pemain andalan, Leo Lelis dan Mikael Tata, masing-masing diganjar kartu merah pada menit ke-32 dan ke-45, membuat Bajul Ijo harus bertahan dengan sembilan pemain selama lebih dari 60 menit.

    “Pertandingan sore ini agak sulit untuk saya berkomentar karena kita bermain 60 menit dengan 9 pemain karena dua pemain kita mendapat kartu merah di babak pertama,” ungkap Eduardo usai pertandingan.

    Pelatih asal Spanyol itu menambahkan, dirinya tidak ingin menyalahkan wasit atas hasil imbang tersebut. Ia menegaskan sejak awal musim bahwa fokus utamanya adalah pada permainan tim, bukan keputusan wasit.

    “Sejak kemarin saya tidak ingin membicarakan bagaimana kinerja wasit karena saya tidak ingin berkomentar tentang mereka dan tentang permainan ini. Yang terpenting saya bangga dengan pemain saya bagaimana mereka bisa bermain selama 60 menit dengan 9 pemain,” imbuhnya.

    Sementara itu, gelandang asal Meksiko, Fransisco Rivera, mengaku bangga dengan perjuangan rekan-rekannya yang bermain dengan disiplin tinggi meski kekurangan pemain sejak babak pertama. Ia menilai hasil imbang ini tetap patut diapresiasi mengingat situasi sulit yang dihadapi tim.

    “Saya tahu ini cuma satu poin, tapi kalau kamu lihat pertandingannya itu sulit sekali jadi saya ingin memberi selamat kepada rekan satu tim saya,” ujar Rivera.

    Rivera menambahkan, dengan sembilan pemain, peluang mencetak gol memang sangat terbatas. Namun, semangat juang tim tetap tinggi hingga akhir laga.

    “Tapi dengan sembilan orang, itu sangat sulit, tapi kami bekerja sangat keras. Lagi pula, di final pertandingan, kami punya peluang satu banding sepuluh untuk mencetak gol. Tapi beginilah, kami ingin tiga poin. Dan kami tidak puas dengan poinnya tapi kami bekerja keras, saya bangga dengan teman-teman,” tutupnya. [way/ian]

  • Jaga Populasi Ikan, KKP Siap Bangun 100 Titik Kampung Nelayan

    Jaga Populasi Ikan, KKP Siap Bangun 100 Titik Kampung Nelayan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut pihaknya akan membangun 100 titik Kampung Nelayan pada 2025. Ini dilakukan untuk menjaga populasi perikanan.

    “Kita mulai membangun 100 titik di tahun ini. Cuma karena mulainya itu di menjelang-menjelang kuartal ketiga. Jadi mungkin nanti akhir Desember baru selesai 65. Tapi tiga bulan kemudian mungkin 100 titik,” ungkap dia dalam Prabowonomics: One Year of Prabowo’s Presidency, Jumat (24/10/2025).

    Trenggono memaparkan program ini merupakan arahan Presiden Prabowo. Adapun ditargetkan sebanyak 4.000 titik Kampung Nelayan hingga akhir 2029.

    “Kalau itu bisa terrealisasi dari model yang kita kembangkan di Biak sebagai satu contoh. Itu terjadi kenaikan 100% peningkatannya. Bayangkan kalau dia produktivitasnya naik sampai 100%. Itu dari pendapatannya,” ungkap dia.

    Dia menegaskan adanya Kampung Nelayan bertujuan untuk mengontrol populasi ikan. Di mana para pencari ikan merupakan nelayan-nelayan tradisional.

    “Yang sudah 80 tahun ini kita belum sentuh sama sekali. Belum kita sentuh. Nah ini kan kita naikkan semenjak pemerintahan Prabowo ini lah di antaranya itu. Maka itu kita buat model, sudah berhasil dengan baik model itu,” terang Trenggono.

    Selain itu, Menurut Trenggono, Kampung Nelayan akan meningkatkan pendapatan dari Rp 3 juta menjadi Rp 6 juta. Dengan kata lain, program ini memiliki efek berganda bagi perekonomian.

    “Ini yang dikejar nanti sebetulnya satu kesejahteraan masyarakat nelayan yang sudah 80 tahun tidak disentuh selama ini. Nah sekarang kemudian kita naikkan. Dan itu akan berdampak juga sebetulnya nanti kontribusinya kepada pertumbuhan,” tegas dia.

    Sebagai informasi Kampung Nelayan adalah program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan tujuan mengubah desa nelayan tradisional menjadi lebih modern, produktif, dan berdaya saing. Program ini mencakup transformasi desa nelayan dan budidaya, yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh proses dari hulu ke hilir demi menghasilkan produk perikanan yang lebih kompetitif.

    Kriteria Kampung Nelayan, yaitu mayoritas penduduk berprofesi sebagai nelayan/pembudidaya ikan lebih dari 80%, ketersediaan dan status lahan clear and clean untuk pembangunan fasilitas produksi lebih dari 1 hektar, memiliki potensi sumber daya ikan, budidaya ikan, dan wisata bahari yang dapat dikembangkan, serta terintegrasi dengan Koperasi Desa Merah Putih.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Polusi Mikroplastik Tingkatkan Resistensi Antimikroba

    Polusi Mikroplastik Tingkatkan Resistensi Antimikroba

    Jakarta

    Kontaminasi mikroplastik yang berlebihan dapat memicu antimicrobial resistance (AMR) atau resistensi antimikroba. Sebuah penelitian baru mengungkap, masalah ini semakin meningkat di seluruh dunia.

    Laporan yang diterbitkan dalam The Journal of Hazardous Materials menemukan bahwa plastik berperan sebagai wadah bagi biofilm, komunitas bakteri dan mikroba lain yang menempel pada permukaannya. Biofilm ini dapat mempercepat penyebaran resistensi obat dengan menciptakan lapisan pelindung yang menghalangi masuknya antibiotik ke dalam mikroba, dan membantu gen resistensi untuk bertransmisi lebih mudah dalam komunitas biofilm.

    Plastik menjadi masalah bagi AMR

    Laporan tersebut memperingatkan bahwa plastik dapat berperan dalam mendorong pengembangan dan penularan AMR sepanjang seluruh siklus hidupnya. Selama ekstraksi bahan baku untuk industri bahan bakar fosil, termasuk minyak mentah, gas alam, dan batu bara, biosida digunakan untuk mencegah bakteri mengkolonisasi pipa dan peralatan pengangkut minyak atau cairan tambang.

    Bahan kimia ini dapat terlepas secara tidak sengaja ke lingkungan, memicu AMR di area yang terdampak tumpahan. Paparan mikroba terhadap konsentrasi biosida yang dapat memicu munculnya resistensi dan penyebaran gen resistensi dalam komunitas biofilm.

    Demikian pula, zat aditif yang digunakan untuk meningkatkan kualitas plastik dalam industri kemasan dapat mendorong pertumbuhan mikroba yang resistan terhadap antibiotik, terutama pada orang yang terpapar bahan kimia yang larut dari kemasan makanan melalui saluran pencernaan atau pernapasan.

    Makanan panas, misalnya, meningkatkan pelarutan logam berat dari plastik, yang beberapa di antaranya dapat membantu pertumbuhan mikroba yang resistan. Kekhawatiran utamanya adalah partikel plastik kecil ini bertindak sebagai permukaan bagi mikroorganisme untuk menempel dan membentuk biofilm.

    “Di dalam biofilm ini, bakteri dapat secara selektif mengakumulasi gen resistensi antimikroba dan spesies patogen, menciptakan ekosistem mikroba unik yang berbeda dari perairan di sekitarnya,” kata Keerthi Guruge, ilmuwan dari National Agricultural and Food Research Organization (NARO) Jepang, dikutip dari Nature.

    Tahapan lain dalam siklus hidup plastik juga dapat menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi mikroba yang resistan terhadap obat, termasuk tempat pembuangan sampah dan pabrik daur ulang plastik. TPA mengakumulasi kontaminan kimia, dan curah hujan yang tinggi dapat menyebarkannya ke tanah dan air tanah di sekitarnya, menciptakan reservoir mikroba AMR.

    “Pada tahap ini, sangat sulit untuk mengukur kontribusi relatif mikroplastik dalam mendorong evolusi dan penyebaran AMR,” kata Emily Stevenson dari University of Exeter Medical School di Inggris, yang turut menulis laporan tersebut.

    “Yang kami ketahui adalah bahwa mikroplastik dan entitas AMR seperti gen, bakteri, patogen, dan residu antibiotik hidup berdampingan di beberapa kompartemen lingkungan, terutama air limbah, limbah padat, dan pelarutan TPA,” tambahnya.

    Mikroba menyukai plastik

    Mikroplastik telah menjadi masalah polusi global. Mikroplastik mengapung di laut, sungai, danau, dan bahkan di air minum. Sebuah tinjauan tentang mikroplastik dan AMR dalam sistem perairan yang ditulis oleh Guruge dan rekan-rekannya, dan diterbitkan di NanoImpact pada Mei 2025, melaporkan bahwa gen yang resistan terhadap antibiotik lebih kaya pada mikroplastik dibandingkan pada substrat non-plastik.

    Kesimpulannya adalah bahwa mikroplastik dapat secara selektif mendorong pertumbuhan mikroorganisme patogen dan berperan sebagai pembawa resistensi antibiotik di lingkungan perairan. Kombinasi mikroplastik dengan polutan lain dalam sistem air tawar dapat semakin meningkatkan potensi dampaknya terhadap kesehatan, demikian peringatan laporan tersebut.

    “Kekhawatiran utamanya adalah partikel plastik kecil ini bertindak sebagai permukaan bagi mikroorganisme untuk menempel dan membentuk biofilm,” kata Guruge.

    “Di dalam biofilm ini, bakteri dapat secara selektif mengakumulasi gen resistensi antimikroba dan spesies patogen, menciptakan ekosistem mikroba unik yang berbeda dari perairan di sekitarnya,” tambahnya.

    Pada 2023, sekitar satu dari enam infeksi bakteri yang dikonfirmasi laboratorium di seluruh dunia disebabkan oleh strain yang resistan terhadap antibiotik. Penelitian ini menjelaskan bagaimana plastik yang dilapisi biofilm ini dapat terkumpul dalam ‘plastiome’, menyebarkan kuman dan gen berbahaya yang membuat infeksi lebih sulit diobati.

    Mikroplastik yang tahan lama dan mudah bergerak dapat membawa bakteri dan gen yang resistan terhadap obat lintas batas, dari darat ke laut, bahkan ke dalam rantai makanan. Baik AMR maupun mikroplastik merupakan tantangan lingkungan dan kesehatan masyarakat global.

    “Interaksi keduanya dapat membuat keduanya lebih berbahaya jika digabungkan daripada jika dipisahkan,” ujar Guruge.

    Beberapa negara berisiko lebih tinggi

    Penelitian tentang hubungan antara mikroplastik dan AMR masih dalam tahap awal, dengan studi yang sejauh ini dilaporkan dari Jepang, China, dan beberapa negara Eropa. Namun, karena mikroplastik tersebar secara global, dari Arktik hingga sedimen laut dalam, kemungkinan besar masalah ini tersebar luas di semua wilayah.

    Negara-negara berkembang mungkin sangat rentan, karena terbatasnya fasilitas pengolahan air limbah dan infrastruktur pengelolaan limbah meningkatkan risiko pencemaran mikroplastik dan penyebaran mikroba resistan yang tidak terkendali.

    Para ahli yang menangani AMR menyoroti meningkatnya ancaman di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah. Laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia WHO tentang AMR menggemakan kekhawatiran ini.

    Berdasarkan lebih dari 23 juta infeksi yang dikonfirmasi secara bakteriologis di 104 negara, dan perkiraan resistensi terhadap 22 antibiotik terhadap delapan patogen bakteri umum, ditemukan bahwa pada 2023, sekitar satu dari enam infeksi bakteri yang dikonfirmasi laboratorium di seluruh dunia disebabkan oleh strain yang resistan terhadap antibiotik.

    Resistensi tertinggi terjadi di kawasan Asia Tenggara dan Mediterania Timur (hampir satu dari tiga infeksi), diikuti oleh Kawasan Afrika (satu dari lima), semuanya di atas median global. Resistensi lebih rendah di Kawasan Eropa (satu dari sepuluh) dan terendah di Kawasan Pasifik Barat (satu dari sebelas), menunjukkan disparitas regional yang lebar.

    Mengingat AMR dan mikroplastik hidup berdampingan di tempat pembuangan sampah dan air limbah, hal ini merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan, mengingat mikroplastik dapat memengaruhi beban, persistensi, dan penyebaran AMR.

    Artinya, di wilayah dunia yang pengelolaan limbahnya kurang efektif, mungkin terdapat lebih banyak kontaminan, dan karenanya bebannya mungkin lebih besar.

    “Di banyak negara berkembang, antibiotik seringkali diresepkan secara berlebihan, terkadang bahkan ketika tidak diperlukan secara medis,” kata Guruge.

    Emily Stevenson dari Fakultas Kedokteran University of Exeter menyebutkan, pertahanan terkuat adalah meningkatkan pengelolaan limbah untuk menghentikan masuknya kontaminan ini ke lingkungan sejak awal.

    Akses antibiotik yang dijual bebas atau daring semakin memicu penyalahgunaan, menciptakan tekanan selektif yang mendorong bakteri resistan yang membawa gen resistansi antibiotik untuk berkembang biak.

    “Ketika air limbah yang tidak diolah atau diolah dengan buruk dari rumah tangga, rumah sakit, dan industri masuk ke lingkungan, air tersebut membawa residu antibiotik dan bakteri resisten,” ujarnya.

    “Dikombinasikan dengan keberadaan mikroplastik, yang menyediakan permukaan stabil bagi pertumbuhan mikroba, kondisi ini menciptakan lingkungan ideal untuk amplifikasi dan pertukaran gen resistensi, yang memperburuk krisis AMR,” tambahnya lagi.

    Kekhawatiran serupa juga muncul di tempat lain. Misalnya, sebuah studi Jerman baru-baru ini, yang diterbitkan di Nature, mendeteksi jumlah bakteri patogen yang lebih tinggi dalam sampel air Sungai Oder yang terkontaminasi plastik, menggarisbawahi bagaimana polusi dapat mempercepat penyebaran resistensi di ekosistem alami.

    Sebagai prioritas, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya mekanisme mikroplastik memengaruhi AMR di lingkungan, serta konsekuensinya bagi manusia dan hewan,. Sejauh ini, mitigasi paling sederhana menurut para peneliti adalah meningkatkan pengelolaan sampah untuk mencegah kontaminan ini memasuki lingkungan sejak awal.

    (rns/rns)

  • Pertama Kalinya Nyamuk Ditemukan di Islandia, Pertanda Apa?

    Pertama Kalinya Nyamuk Ditemukan di Islandia, Pertanda Apa?

    Jakarta

    Islandia, yang selama ini dikenal sebagai salah satu dari sedikit tempat di dunia tanpa nyamuk, akhirnya mencatat temuan pertama serangga pengisap darah itu.

    Seorang peneliti dari Institut Ilmu Pengetahuan Alam Islandia, Matthias Alfredsson, mengonfirmasi kepada AFP ada tiga ekor nyamuk dari spesies Culiseta annulata yang ditemukan, dua betina dan satu jantan. Serangga tersebut ditemukan sekitar 30 kilometer di utara ibu kota Reykjavik.

    “Semua nyamuk dikumpulkan dari tali anggur yang sebenarnya dipasang untuk menarik ngengat,” jelas Alfredsson, dikutip dari CNA.

    Ia menjelaskan metode tersebut menggunakan anggur yang dipanaskan dan diserap ke tali atau kain untuk memikat serangga.

    Selama ini, hanya Antartika dan Islandia yang dikenal bebas dari populasi nyamuk. Karena itu, temuan kali ini menjadi catatan penting.

    “Ini adalah pertama kalinya nyamuk ditemukan hidup di lingkungan alami Islandia,” kata Alfredsson. Ia menambahkan, pernah ada satu spesimen nyamuk Arktik bernama Aedes nigripes yang ditemukan bertahun-tahun lalu di pesawat di Bandara Keflavik. Namun, spesies itu kini sudah hilang.

    Menurut Alfredsson, kemunculan tiga nyamuk tersebut kemungkinan besar merupakan introduksi baru, mungkin terbawa melalui kapal atau kontainer pengiriman barang. Ia menekankan pemantauan lanjutan pada musim semi mendatang perlu dilakukan untuk memastikan apakah nyamuk itu dapat berkembang biak dan membentuk populasi tetap di sana.

    Perubahan iklim global yang menyebabkan suhu meningkat, musim panas lebih panjang, dan musim dingin lebih ringan memang membuat wilayah utara bumi semakin cocok bagi nyamuk.

    Meski begitu, Alfredsson mengaku belum yakin bahwa temuan ini secara langsung disebabkan oleh cuaca yang lebih hangat. Menurutnya, spesies Culiseta annulata memang dikenal mampu beradaptasi dengan iklim dingin ekstrem.

    “Spesies ini bisa bertahan di musim dingin yang panjang dan keras, bahkan ketika suhu turun di bawah titik beku,” jelasnya.

    Ia menambahkan, keberadaan berbagai jenis habitat perkembangbiakan serangga juga membantu spesies tersebut bertahan di lingkungan Islandia yang keras.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Menkes soal Perangi Malaria dengan Perkuat Surveilans”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Peneliti Jerman Temukan Antibodi HIV yang Sangat Efektif

    Peneliti Jerman Temukan Antibodi HIV yang Sangat Efektif

    Jakarta

    Sejak pertama kali terdeteksi pada tahun 1981 dan secara resmi diidentifikasi pada 1983, HIV/AIDS telah merenggut nyawa sekitar 44 juta orang di seluruh dunia. AIDS dianggap sebagai salah satu epidemi paling mematikan dalam sejarah manusia.

    Jumlah kematian akibat AIDS memang terus menurun berkat kampanye kesadaran, edukasi, dan upaya pencegahan. Namun, masih banyak orang meninggal karena penyakit ini. Pada 2024, UNAIDS melaporkan sekitar 630.000 orang di seluruh dunia meninggal akibat AIDS setiap tahunnya.

    Kini, penemuan baru antibodi HIV oleh Rumah Sakit Universitas Kln, Jerman, memunculkan harapan akan hadirnya senjata baru dalam melawan virus tersebut.

    Lebih dari 800 antibodi diuji melawan HIV

    Tim peneliti yang dipimpin oleh Florian Klein, Direktur Institut Virologi di Kln, meneliti sampel darah dari 32 orang yang terinfeksi HIV. Menariknya, tubuh mereka mampu mengembangkan respons antibodi yang kuat dan efektif melawan virus itu tanpa bantuan pengobatan.

    Dari sampel tersebut, lebih dari 800 antibodi diuji untuk melihat kemampuannya menetralisir HIV.

    Satu antibodi menonjol: 04_A06. Antibodi ini mampu memblokir titik tempat virus menempel pada sel manusia saat infeksi terjadi sehingga HIV tidak bisa masuk ke dalam sel tubuh. Jika virus berhasil masuk, ia akan mengubah fungsi sel untuk memperbanyak diri, yang pada akhirnya melemahkan sistem kekebalan tubuh.

    Antibodi dalam tubuh manusia dihasilkan oleh sel B limfosit. Ketika sel B mendeteksi patogen, mereka berubah menjadi sel plasma yang melepaskan antibodi, seperti 04_A06.

    “Kami menggunakan cetak biru genetik antibodi, mentransfernya ke garis sel di laboratorium, lalu meminta sel lain untuk memproduksi antibodi tersebut,” jelas Klein kepada DW.

    Antibodi 04_A06 untuk pengobatan dan pencegahan HIV

    Dalam percobaan pada tikus yang telah terinfeksi HIV, antibodi 04_A06 terbukti mampu menetralisir sebagian besar infeksi HIV. Secara keseluruhan, tim menguji antibodi itu terhadap hampir 340 varian HIV, termasuk yang resisten terhadap antibodi lain.

    “HIV memiliki keragaman genetik yang sangat tinggi, setiap virusnya berbeda,” ujar Klein. “Itulah yang membuat HIV sulit diobati.”

    Namun, antibodi 04_A06 mampu menetralisir 98% varian HIV yang diuji. Para peneliti percaya antibodi ini bisa membantu orang yang sudah terinfeksi HIV karena mampu menghalangi virus masuk ke dalam sel tubuh.

    “Antibodi ini menempel pada protein selubung virus sehingga virus tidak bisa lagi menginfeksi sel target,” jelas Klein. Selain itu, virus yang diblokir oleh 04_A06 lebih mudah dikenali dan dihancurkan oleh sistem imun tubuh.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Para peneliti juga berharap antibodi ini bisa digunakan untuk mencegah infeksi HIV. “Antibodi ini mencegat virus sebelum sempat menginfeksi sel dan berkembang biak di dalam tubuh,” tambah Klein.

    Dengan kata lain, antibodi ini bisa berfungsi sebagai imunisasi pasif. Imunisasi aktif, seperti vaksin, memungkinkan tubuh memproduksi antibodi sendiri. Namun, hingga kini vaksin HIV belum tersedia.

    Perkembangan vaksin dan obat HIV

    Penelitian vaksin HIV berbasis teknologi mRNA masih berlangsung. Tujuannya adalah merangsang respons imun dengan menggunakan protein dari selubung luar virus HIV, mirip dengan virus penyebab COVID-19 yang memiliki duri protein untuk menempel dan menginfeksi sel. Namun, metode ini baru diuji pada satu varian HIV.

    Klein mengatakan tantangan besar ke depan adalah bagaimana merangsang tubuh agar bisa memproduksi antibodi yang kuat dan efektif secara luas melalui vaksin aktif.

    Sementara itu, berbagai obat pencegahan infeksi HIV telah tersedia, baik dalam bentuk pil maupun suntikan, dan terbukti sangat efektif. Hanya saja, pil biasanya harus diminum setiap hari.

    Ada juga obat suntik jangka panjang seperti lenacapavir atau cabotegravir yang bekerja seperti “depot” dalam tubuh, melepaskan zat aktif secara perlahan sehingga hanya perlu disuntik dua kali setahun.

    Klein menjelaskan bahwa tujuan dari profilaksis antibodi 04_A06 adalah agar orang tidak perlu lagi minum pil setiap hari karena antibodi ini memiliki potensi lebih dari 90% untuk mencegah infeksi. Suntikan antibodi ini cukup diberikan setiap enam bulan, mirip dengan lenacapavir.

    Alternatif dan tantangan ke depan

    Peneliti juga telah menemukan antibodi lain yang mampu menetralisir HIV secara luas. Namun, menurut Alexandra Trkola, Direktur Institut Virologi Medis di Universitas Zurich, “04_A06 jelas merupakan salah satu antibodi paling kuat dalam kelompok ini.”

    Kekuatan antibodi menentukan seberapa banyak atau sedikit antibodi yang dibutuhkan untuk memberikan efek yang signifikan. Hal ini penting jika antibodi 04_A06 akan dikembangkan menjadi obat suntik.

    Kekuatan tersebut juga memengaruhi seberapa sering seseorang harus disuntik. “Secara teori, 04_A06 sendiri sudah mencapai tingkat efektivitas yang biasanya hanya bisa dicapai lewat kombinasi beberapa antibodi,” kata Trkola, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

    Namun, butuh waktu sebelum 04_A06 benar-benar bisa menjadi obat. Christoph Spinner, Kepala Divisi Infeksiologi di Rumah Sakit Klinikum rechts der Isar, Universitas Teknik Mnchen (TUM), mengatakan bahwa sejauh ini hasil studi baru sebatas data laboratorium. “Jadi efektivitasnya belum bisa langsung diterapkan pada kondisi nyata,” ujarnya.

    Spinner menambahkan bahwa diperlukan studi lanjutan untuk mengetahui dosis tepat, toleransi tubuh manusia, dan efektivitas klinisnya.

    Trkola juga sepakat masih terlalu dini memastikan apakah antibodi ini akan berhasil digunakan secara klinis, meskipun menurutnya tanda-tanda awalnya “sangat menjanjikan.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Rivi Satrianegara

    Editor: Hani Anggraini

    Tonton juga video “Pembekuan Bantuan Trump Hentikan Uji Coba Vaksin HIV di Afrika Selatan” di sini:

    (haf/haf)

  • Ramuan Herbal untuk Lawan Flu dan Batuk, Begini Cara Minumnya yang Benar

    Ramuan Herbal untuk Lawan Flu dan Batuk, Begini Cara Minumnya yang Benar

    Jakarta

    Musim pancaroba bikin banyak orang gampang kena batuk dan flu. Banyak orang mengeluhkan badan meriang, tenggorokan sakit, hingga batuk pilek yang tak kunjung reda.

    Menurut dr Inggrid Tania, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), perubahan cuaca ekstrem jadi salah satu pemicunya.

    “Virus influenza lebih mudah berkembang biak ketika suhu udara menurun dan kelembapan meningkat,” jelas dr Inggrid saat dihubungi detikcom, Kamis (9/10/2025).

    dr Tania menjelaskan alam menyediakan banyak bahan herbal yang bisa membantu tubuh tetap fit, bahkan membantu pemulihan kalau sudah terlanjur sakit.

    Berikut beberapa resep ramuan herbal yang bisa dicoba.

    1. Daun Saga dan Madu: Pereda Batuk Alami

    Dalam videonya “Ramuan Pereda Batuk dan Pelega Pernapasan Berbasis Daun Saga dan Madu”, dr. Inggrid menjelaskan bahwa daun saga merupakan tanaman lokal yang punya efek ekspektoran alami, membantu mengencerkan dahak dan meredakan batuk kering.

    Madu ditambahkan karena sifatnya yang antibakteri dan menenangkan tenggorokan. Ramuan ini bisa diminum hangat dua kali sehari, terutama malam hari untuk membantu tidur lebih nyaman.

    Cara minum:

    Seduh 5-7 lembar daun saga kering dalam segelas air panas, tambahkan 1 sendok makan madu setelah agak hangat. Minum selagi hangat.

    2. Habbatussauda, Minyak Zaitun, Propolis Trigona, dan Madu

    Dalam video edukasinya, dr. Inggrid Tania menjelaskan racikan herbal sederhana yang bisa membantu menjaga daya tahan tubuh sekaligus mempercepat pemulihan dari flu, batuk, atau radang tenggorokan.

    Kombinasi habbatussauda (jinten hitam), minyak zaitun, propolis trigona, dan madu murni bekerja sinergis karena masing-masing memiliki khasiat sebagai antiradang, antivirus, antioksidan, dan imunomodulator alami.

    Cara minum:

    Campurkan 1 sendok teh minyak habbatussauda + 1 sendok teh madu + 3-5 tetes propolis ke dalam air hangat. Aduk rata dan minum 1-2 kali sehari.

    Untuk membantu pemulihan saat flu atau batuk, bisa diminum 3-4 kali sehari.

    3. Air Rebusan Jahe dan Madu

    Jahe (Zingiber officinale) mengandung senyawa aktif seperti gingerol, shogaol, dan komponennya telah dilaporkan memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan dalam banyak studi in vitro dan hewan. Beberapa literatur menyebut bahwa jahe juga memiliki aktivitas antimikroba dan antivirus dalam uji laboratorium, yang berpotensi membantu melawan patogen penyebab infeksi saluran napas atau tenggorokan.

    Cara minum:

    Parut sedikit jahe (sekitar 1 sdt parutan), campur dengan 1 sdm madu, konsumsi langsung atau larutkan dengan air hangat. Cara ini praktis untuk meredakan tenggorokan kering saat gejala mulai muncul. Bisa diminum pagi dan malam hari.

    Bila ada GERD (asam lambung) atau sensitif lambung, konsumsi jahe dalam jumlah sedang.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: 14 Anak di India Tewas Usai Konsumsi Sirop Obat Batuk”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Bau Mulut Bisa Jadi Peringatan Tersembunyi Sakit Jantung, Begini Ciri-cirinya

    Bau Mulut Bisa Jadi Peringatan Tersembunyi Sakit Jantung, Begini Ciri-cirinya

    Jakarta

    Bau mulut kerap tidak dianggap menjadi pertanda masalah serius kesehatan. Namun, belakangan ahli jantung intervensional Dr Pradip Jamnadas memperingatkan, kondisi tersebut sebenarnya bisa mengindikasikan penyakit kardiovaskular.

    Dikutip dari laman Times of India, risiko terkena penyakit jantung dipengaruhi oleh lebih dari sekadar pola makan dan olahraga. Menurut Dr Jamnadas, mikrobioma di mulut dan hidung berperan penting dalam kesehatan kardiovaskular.

    Kebersihan mulut yang buruk bisa memungkinkan bakteri berbahaya berkembang biak, yang berkontribusi pada peradangan sistemik, gangguan respons imun, penumpukan plak di arteri, dan meningkatkan risiko sakit jantung.

    Dia menekankan, mulut seringkali memberi tanda peringatan dini terhadap masalah kesehatan yang lebih luas. Tak hanya masalah gigi, bau mulut bisa mengindikasikan risiko jantung yang mendasarinya, seperti penyakit arteri koroner, ateroklerosis, dan gagguan kardiovaskular lainnya.

    “Ada mikroba yang menjalar dari hidung dan mulut ke sistem pencernaan. Setiap mikroba bersifat spesifik dan bisa menunjukkan apakah berisiko terkena penyakit kardiovaskular,” kata Dr Jamnadas.

    Paparan kronis terhadap bakteri mulut yang berbahaya bisa menyebabkan kalsifikasi dini pada katup jantung dan meningkatkan risiko stenosis aorta, serta kalsifikasi koroner. Sehingga, penting untuk menjaga kebersihan mulut bagi kesehatan jantung jangka panjang.

    Ciri-ciri Bau Mulut Pertanda Masalah Jantung

    Sinusitis kronis adalah infeksi atau peradangan pada sinus maksilaris dan frontalis yang seringkali menyebabkan hidung tersumbat terus-menerus, sakit kepala, dan batuk. Menurut Dr Jamnadas, kondisi ini bisa menyebabkan peradangan sistemk ringan yang dikaitkan dengan penyakit arteri koroner.

    “Terutama jika melibatkan infeksi jamur, peradangan yang dihasilkan bisa berkontribusi pada penyakit jantung,” katanya.

    Hubungan ini menggarsbawahi bahwa fakor risko kardiovaskular mencakup kondisi seperti infeksi sinus. Penyakit arteri koroner seringkali dikaitkan dengan pola makan, genetika, dan kurang olahraga. Namun, Dr Jamnadas mengajak untuk melihat dari sudut pandang yang lebih luas. Dia menjelaskan bahwa kesehatan mulut dan hdung, kesejahteraan mental, dan kebiasaan gaya hidup secara kolektif bisa memengaruhi kesehatan jantung.

    “Segala sesuatu dalam gaya hidup, mental, fisik, pola makan, memengaruhi arteri koroner,” katanya.

    Waspadai tanda-tanda bau mulut terus menerus, hidung tersumbat, atau infeksi sinus berulang. Tanda-tanda ini bisa menjadi indikator awal masalah terkait jantung.

    Terapkan pola makan seimbang, olahraga teratur, kesejahteraan mental, dan manajemen stres secara kolektif. Hal tersebut secara kolektif mendukung kesehatan mulut dan kardiovaskular.

    Langkah-langkah Melindungi Kesehatan Jantung dan Mulut

    Untuk menjaga kesehatan jantung dan mulut, lakukan kiat-kiat berikut:

    Jaga kebersihan mulut dengan baik. Sikat gigi dua kali sehari, gunakan benang gigi secara teratur, dan gunakan obat kumur untuk mengurangi bakteri berbahaya di mulut yang bisa menyebabkan penyakit jantung.Periksa gigi secara rutin. Kunjungan ke dokter gigi secara rutin bisa membantu mendeteksi masalah mulut sejak dini, mencegah infeksi yang bisa memengaruhi kesehatan kardiovaskular.Tangani masalah sinus kronis segera. Sebab, mengobati masalah seperti sinusitis kronis atau infeksi jamur bisa mengurangi peradangan sistemik, sehingga menurunkan risiko penyakit arteri koroner.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/naf)