kab/kota: Biak

  • Startup Antariksa Korea Ingin Luncurkan Roket dari Indonesia

    Startup Antariksa Korea Ingin Luncurkan Roket dari Indonesia

    Jakarta

    Nama Innospace, startup antariksa asal Korea Selatan, mungkin belum setenar SpaceX atau Boeing. Tapi, mereka sudah berambisi meluncurkan roket buatannya dari pusat peluncuran dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

    Win Marshal J. Bronzewall, Chief Global Business Officer dan Managing Director Innospace mengatakan saat ini perusahaannya memiliki kantor pusat, pusat pengembangan, dan manufaktur di Korea Selatan. Innospace juga memiliki kantor cabang di Brasil, Prancis, dan Uni Emirat Arab.

    Innospace didirikan oleh Kim Soo-jong pada tahun 2017 sebagai startup yang khusus mengembangkan roket hibrida. Keunggulan roket buatan Innospace adalah sistemnya yang modular, jadi komponen roket bisa dikirimkan ke lokasi peluncuran dalam keadaan terpisah, dan baru dirakit setelah tiba di lokasi.

    Pada tahun 2023, Innospace sukses melakukan peluncuran perdananya menggunakan roket HANBIT-TLV dari Alcantara Space Center di Brasil. Innospace berencana meluncurkan proyek roket selanjutnya, HANBIT-NANO, pada paruh kedua tahun ini.

    “Jadi kami sudah memiliki pengalaman dan tahu caranya meluncurkan dari Brasil. Kami sedang berupaya meluncurkan (roket) dari Australia, dan besar harapan kami bisa melakukan hal yang sama di Indonesia,” kata Bronzewall dalam ROK-Indonesia New Space Seminar di Jakarta, Senin (28/7/2025).

    Bronzewall menambahkan Innospace sudah mempelajari dua lokasi di Indonesia yang dirasa ideal sebagai pusat peluncuran roket yaitu Biak, Papua dan Pulau Morotai, Maluku Utara.

    Namun sebelum bisa menjadi pusat peluncuran roket, Bronzewall mengatakan pemerintah harus mempersiapkan infrastruktur pendukung terlebih dulu, terutama jalan raya untuk transportasi logistik yang lebih cepat.

    “Jadi apa yang akan kami butuhkan untuk mendirikan pusat peluncuran dan mulai meluncurkan (roket) dari Indonesia? Kami membutuhkan sistem kontrol peluncuran, fasilitas integrasi horizontal, platform peluncuran, landasan beton di mana kita akan membangun landasan peluncuran,” jelas Bronzewall.

    “Jika infrastruktur jalan berhasil dipenuhi, maka peluncuran dari Indonesia hanya tinggal masalah waktu,” pungkasnya.

    (vmp/fay)

  • 9 Tanda yang Muncul di Tubuh Jika Kurang Minum Air Putih, Bisa Terlihat di Kulit

    9 Tanda yang Muncul di Tubuh Jika Kurang Minum Air Putih, Bisa Terlihat di Kulit

    Jakarta

    Sekitar 60 persen tubuh manusia terdiri dari air, yang menjaga fungsi organ, mengatur suhu tubuh, mendukung pencernaan, hingga melindungi sendi. Tanpa air, beberapa organ tubuh tidak akan bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

    Namun, orang-orang kerap tidak sadar bahwa ia mengalami dehidrasi ringan setiap hari. Kekurangan asupan air putih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

    Dikutip dari Times of India, berikut beberapa tanda seseorang yang mengalami kekurangan asupan air putih:

    1. Mulut Kering dan Bau Mulut

    Rasa kering atau lengket di mulut menjadi salah satu tanda awal dehidrasi. Air liur tidak hanya menjaga kelembapan mulut, tetapi juga membantu mengendalikan bakteri.

    Tanpa asupan air yang memadai, produksi air liur menurun, menciptakan lingkungan bagi bakteri penyebab bau mulut berkembang biak. Inilah yang menyebabkan bau mulut yang terus-menerus terjadi, terutama di pagi hari atau setelah berolahraga.

    2. Urine Berwarna Kuning Tua atau Berbau Menyengat

    Urine memberikan gambaran yang cepat dan akurat tentang tingkat hidrasi tubuh. Idealnya, urine berwarna kuning pucat atau hampir bening.

    Jika urine berwarna kuning tua, pekat, atau berbau menyengat, itu pertanda ginjal sedang menghemat air. Urine seperti ini merupakan tanda dehidrasi, terutama disertai dengan jarang buang air kecil.

    Dehidrasi kronis juga meningkatkan risiko batu ginjal dan infeksi saluran kemih.

    3. Sakit Kepala atau Pusing

    Ketika tubuh mengalami dehidrasi, itu menyebabkan penurunan volume darah dan mempengaruhi suplai oksigen ke otak dan menyebabkan sakit kepala atau migrain. Selain itu, dehidrasi juga dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit, yang mengakibatkan pusing atau sakit kepala ringan.

    Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrition Reviews pada 2010 menyimpulkan bahwa dehidrasi berkaitan erat dengan efek neurologis, termasuk sakit kepala dan gangguan kinerja kognitif.

    4. Kulit Kering atau Bersisik

    Beberapa orang mungkin berpikir kulit yang kering disebabkan oleh kosmetik atau cuaca. Ternyata, kondisi ini juga menjadi tanda internal kurangnya hidrasi.

    Air membantu menjaga elastisitas dan kehalusan kulit. Tanpa cukup air, kulit bisa menjadi kering, gatal, atau bersisik.

    British Journal of Dermatology menemukan bahwa hidrasi tubuh yang memadai dapat meningkatkan ketebalan dan fungsi pelindung kulit, serta mengurangi kekeringan yang terlihat.

    5. Sembelit

    Air berperan penting dalam pencernaan, yakni untuk membantu memindahkan limbah melalui usus. Saat mengalami dehidrasi, usus besar menyerap kelebihan air dari tinja untuk mengimbanginya, yang menyebabkan tinja menjadi keras, kering, dan sulit dikeluarkan.

    6. Kelelahan atau Suasana Hati yang Buruk

    Merasa lelah atau suasana hati yang buruk mungkin menjadi salah satu tanda dari dehidrasi. Kekurangan air mempengaruhi sirkulasi darah dan membantu jantung bekerja lebih keras untuk menyalurkan oksigen, serta nutrisi.

    7. Keinginan Kuat pada Makanan atau Minuman Manis

    Mengidam atau sangat ingin makanan dan minuman manis bisa jadi merupakan permintaan tubuh akan air. Saat dehidrasi, tubuh mengalami kesulitan memproduksi glikogen (energi yang tersimpan) dari hati, yang memicu keinginan untuk mendapatkan bahan bakar cepat, yang biasanya dari gula atau hal yang manis.

    Sebuah artikel tahun 2016 di jurnal Physiology & Behavior menunjukkan bahwa dehidrasi dapat memengaruhi perilaku makan dan sinyal metabolisme, yang menyebabkan peningkatan keinginan.

    8. Fokus yang Buruk atau Kabut Otak (Brain Fog)

    Otak hampir 75 persen terdiri dari air, dan perlu tetap terhidrasi agar berfungsi optimal. Bahkan, dehidrasi ringan dapat mengganggu fungsi kognitif, seperti daya ingat, fokus, dan kewaspadaan.

    Sebuah studi dalam The American Journal of Clinical Nutrition (2011) menunjukkan dehidrasi ringan berdampak negatif pada daya ingat kerja, dan meningkatkan kecemasan serta kelelahan pada wanita muda yang sehat.

    9. Kram Otot atau Nyeri Sendi

    Air sangat penting untuk melumasi sendi dan mendukung fungsi otot. Saat mengalami dehidrasi, otot mungkin menjadi lebih rentan terhadap kram, kejang, atau kekakuan, terutama setelah berolahraga hingga cuaca panas.

    Harvard Health Publishing mencatat bahwa hidrasi yang tepat membantu menjaga keseimbangan elektrolit, yang mencegah kram dan mendukung kontraksi otot polos.

    Jika mengalami gejala-gejala ini, tubuh membutuhkan asupan air yang cukup. Pada orang dewasa, setidaknya harus mengonsumsi 2-3 liter (8-12 gelas) air setiap hari.

    Ada beberapa tips mudah agar tubuh dapat terhidrasi dengan baik, yakni:

    Minum segelas air putih di pagi hari.Atur pengingat telepon setiap beberapa jam.Gunakan botol air bertanda untuk melacak seberapa banyak asupan air.Beri rasa lemon, mint, atau mentimun pada air (infused water).Konsumsilah makanan yang kaya air, seperti melon, mentimun, semangka, jeruk, dan tomat.

    Halaman 2 dari 4

    (sao/kna)

  • Program Lisdes ESDM Percepat Pemerataan Akses Listrik PLN Papua

    Program Lisdes ESDM Percepat Pemerataan Akses Listrik PLN Papua

    Jakarta

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) terus berupaya mempercepat pemerataan akses listrik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) melalui Program Listrik Desa (Lisdes), salah satunya di Papua. Upaya ini menjadi wujud kehadiran negara dalam menjamin keadilan energi bagi rakyat Indonesia, sejalan dengan visi Presiden RI Prabowo Subianto.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia secara langsung meninjau sejumlah desa terpencil di Papua, termasuk Desa Tindaret di Kabupaten Kepulauan Yapen, Desa Sauyas, Kabupaten Supiori, serta Pulau Owi di Kabupaten Biak Numfor. Kunjungan ini sekaligus memastikan keberlangsungan pelaksanaan Program Lisdes di lapangan.

    “Saya ingin dengan listrik ini masuk, maka anak-anak kita sekolah bisa memakai teknologi. Suatu saat mereka-mereka itu akan menjadi pemimpin di Papua, akan menjadi pemimpin di bangsa ini, dan akan menjadi orang-orang hebat, itu bukan barang yang mustahil,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulis, Jumat (25/7/2025).

    Bahlil menambahkan saat ini pihaknya diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan akses listrik dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Maka Kementerian ESDM bersama PLN terus mendorong upaya tersebut agar keadilan energi melalui pemerataan akses listrik di seantero Tanah Air dapat terealisasi sesuai target yang telah dicanangkan.

    “Kita sekarang ada sekitar 5.758 desa, 4.310 dusun, jadi total 10.068 titik yang ditugaskan oleh Bapak Presiden Prabowo kepada kami sebagai Menteri ESDM untuk menerangi semua desa-desa, dusun-dusun, kampung-kampung dari Aceh sampai Papua,” ucap Bahlil.

    Sementara itu, berdasarkan roadmap Lisdes 2025-2029, rencananya untuk wilayah Papua total 4.310 lokasi dengan potensi sebanyak lebih dari 280 ribu keluarga yang akan dilistriki. Jumlah tersebut termasuk tiga kabupaten yang dikunjungi saat ini yakni 4 lokasi di Biak Numfor, 11 lokasi di Supiori, dan 71 lokasi di Kepulauan Yapen. Pembangunan akses listrik ketiga kabupaten tersebut akan dilakukan melalui perluasan jaringan listrik (grid), PLTS, dan SuperSUN.

    Sementara itu, Bupati Kepulauan Yapen Benyamin Arisoy menyampaikan apresiasinya atas perhatian dan kehadiran langsung Menteri ESDM dan jajaran PLN di wilayahnya. Menurutnya, Program Lisdes ini bukan hanya menghadirkan listrik menyala, tetapi juga membuka pintu kesempatan bagi perkembangan ekonomi dan sosial desa.

    “(Ini) wujud perhatian yang besar dari Bapak Menteri dan pemerintah pusat dalam rangka percepatan elektrifikasi atau penyediaan energi listrik yang bersumber dari energi terbarukan melalui pembangunan listrik tenaga surya pada dua kampung di Kabupaten Kepulauan Yapen,” ungkapnya.

    Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen perseroan untuk menjadikan Papua sebagai tonggak keadilan energi yang nyata. Pada semester I 2025, Program Lisdes di wilayah Papua telah berhasil menghadirkan akses listrik untuk 36 desa dengan total 1.606 keluarga dapat menikmati listrik PLN.

    “Arahan Pak Menteri sangat jelas, tidak boleh ada satupun saudara kita di Papua yang hidup dalam kegelapan, meski kita sudah merdeka hampir 80 tahun. Kami siap menjalankan perintah ini,” ujar Darmawan.

    Darmawan melanjutkan selain program listrik desa, sebagai bentuk dukungan dalam peningkatan kualitas pendidikan di Papua, PLN turut berpartisipasi dalam program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran yang diinisiasi Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

    PLN telah menyiapkan inovasi PLTS atap/SuperSUN sebagai sumber energi listrik yang akan disalurkan ke 693 sekolah di Papua. Hal ini merupakan salah satu upaya PLN dalam mendukung peningkatan proses belajar-mengajar yang modern dan inklusif bagi anak-anak Papua.

    “PLN akan terus berupaya mengalirkan listrik hingga pelosok negeri sebagai bentuk tanggung jawab membangun peradaban dan ekonomi bangsa. Dukungan Bapak Menteri sangat berarti bagi kami,” tutupnya.

    (akn/ega)

  • Bocah Umur 12 Tewas Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak saat Berenang di Danau

    Bocah Umur 12 Tewas Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak saat Berenang di Danau

    Jakarta

    Seorang bocah berusia 12 tahun di South Carolina, Amerika Serikat meninggal akibat terinfeksi amoeba pemakan otak saat berenang di danau.

    Prisma Health Children’s Hospital-Midlands, rumah sakit yang menangani pasien tersebut mengonfirmasi bahwa bocah malang itu meninggal karena Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM), infeksi otak langka namun seringkali berakibat fatal yang disebabkan oleh organisme Naegleria fowleri.

    Menurut Departemen Kesehatan Masyarakat South Carolina, paparan amoeba ini kemungkinan terjadi di Danau Murray, Colombia. Para pejabat kesehatan mengatakan ini adalah kasus pertama amuba pemakan otak di South Carolina sejak tahun 2016.

    Dr Anna-Kathryn Burch, dokter penyakit menular anak di rumah sakit tersebut menjelaskan bahwa infeksi ini sangat fatal, dengan sebagian besar kasus di Amerika Serikat berakhir dengan kematian.

    “Lebih dari 97% kasus yang terjadi sejak tahun 60-an berakhir fatal,” ungkapnya dikutip dari CBS News.

    Dr Burch menjelaskan bahwa infeksi terjadi ketika air bertekanan masuk ke hidung dan bisa menembus hingga ke otak. Ini bisa terjadi saat beraktivitas di air tawar hangat seperti danau, sungai, atau mata air panas, tempat amoeba ini berkembang biak.

    Amoeba pemakan otak umumnya ditemukan di perairan tawar hangat seperti danau, sungai, dan sumber air panas. Amoeba ini juga hidup di kolam renang yang kurang terawat atau minim klorin, dan tinggal di habitat tersebut untuk memakan bakteri.

    Infeksi amoeba pemakan otak sangat jarang terjadi, tetapi hampir selalu berakibat fatal. Gejala biasanya muncul dalam satu hingga 12 hari setelah terpapar dan dapat meliputi sakit kepala, demam, mual, muntah, leher kaku, kejang, dan perubahan kondisi mental.

    (kna/kna)

  • KKP gandeng Polda Sulsel laksanakan Kampung Nelayan Merah Putih

    KKP gandeng Polda Sulsel laksanakan Kampung Nelayan Merah Putih

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) melaksanakan Kampung Nelayan Merah Putih guna mendorong perikanan tangkap berkelanjutan dan mendukung terwujudnya ekonomi biru berbasis masyarakat pesisir.

    Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Lotharia Latif menilai dukungan Polda Sulawesi Selatan berperan penting untuk menyukseskan program pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) dan pengelolaan pelabuhan perikanan di daerah tersebut.

    “Pembangunan kampung nelayan merah putih sejalan juga dengan pembentukan koperasi desa/kelurahan merah putih yang akan menjadi penggerak kampung nelayan,” kata Latif dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Latif bertemu langsung Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol. Rusdi Hartono di Kota Makassar, Sulsel, pada Kamis (17/7). Dalam pertemuan itu, dia mengajak jajaran Polda Sulsel untuk bersinergi menyukseskan program KNMP.

    Berbagai program telah disiapkan KKP untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Tidak hanya pembangunan fisik namun juga penguatan kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) nelayan.

    KKP menargetkan pembangunan 1.100 Kampung Nelayan Merah Putih secara bertahap hingga 2027, dengan target 100 kampung pada 2025 untuk meningkatkan kesejahteraan pesisir dan ekonomi kelautan nasional.

    Program itu dirancang khusus untuk mengubah wajah desa pesisir dan kampung budidaya menjadi lebih produktif dan terintegrasi dalam menghasilkan produk perikanan yang berdaya saing, seperti di Kalamo, Biak, Papua.

    Sejauh ini KKP telah menerima 910 proposal pengajuan pelaksanaan program Kampung Nelayan Merah Putih dari berbagai daerah pesisir dan kampung perikanan budidaya di Indonesia. Untuk tahap awal di 2025, KKP akan membuat 100 Kampung Nelayan Merah Putih.

    Proses penetapan 100 lokasi terpilih dipastikan berlangsung ketat dan transparan dan KKP tengah menyiapkan regulasi yang menjadi dasar hukum pelaksanaan program tersebut.

    Kapolda Sulsel Irjen Pol. Rusdi Hartono menyambut baik inisiasi KKP untuk mengembangkan Sulawesi Selatan di sektor perikanan tangkap.

    Pihaknya mengaku siap untuk mendukung berbagai program pemerintah pusat yang dilaksanakan di daerah.

    “Kolaborasi ini adalah hal yang positif dan kami siap mendukung program nasional ini sesuai tusi kami,” ujarnya.

    Menurut Kapolda Sulsel melalui sinergi KKP, Polri dan pemerintah daerah, sejalan dengan pembangunan fisik, para nelayan akan didampingi dalam hal pengembangan usaha, legalitas koperasi, hingga akses permodalannya.

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan dukungan berbagai pihak diperlukan untuk mewujudkan program prioritas.

    Dengan adanya kerja sama dengan Polri, diharapkan pengawasan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Arie Novarina
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ada Laut Purba Isinya Penuh Cumi-cumi

    Ada Laut Purba Isinya Penuh Cumi-cumi

    Jakarta

    Melalui metode baru menggunakan teknologi, tim peneliti Jepang mengungkap lautan purba penuh dengan cumi-cumi, yang populasinya melebihi ikan dan amonit.

    Tim peneliti yang sebagian besar berasal dari Universitas Hokkaido menemukan sejumlah besar fosil cumi-cumi dari bebatuan pada akhir periode Cretaceous sekitar 70 juta hingga 100 juta tahun lalu dengan menggunakan teknik baru yang disebut penambangan fosil digital untuk memotret bagian dalam bebatuan dalam irisan melingkar.

    Dengan menggunakan teknik ini, tim tersebut meneliti batuan dari lapisan Kapur akhir di Hokkaido, membandingkan fosil cumi-cumi dengan fosil ikan dan amonit dari periode yang sama dan memperkirakan populasinya.

    Dikutip dari Japan Times, Jumat (18/7/2025) studi ini menemukan fakta bahwa lebih banyak cumi-cumi yang hidup di lautan pada periode Cretaceous daripada ikan dan amonit, yang diketahui berkembang biak saat itu.

    Hanya sedikit fosil cumi-cumi dengan jaringan keras yang ditemukan, dan proses evolusi serta keberhasilannya tidak diketahui. Hal ini mencerminkan kesulitan sebelumnya dalam mengekstraksi fosil spesies cumi-cumi, karena mereka kecil dan rapuh, meskipun mungkin meninggalkan paruh yang keras.

    Yasuhiro Iba, seorang profesor madya di Universitas Hokkaido, dan rekan-rekan peneliti mengembangkan metode baru, dengan mengeksplorasi batuan yang mengandung fosil dipoles dan difoto berulang kali dalam nanometer untuk mendigitalkan struktur internalnya dalam warna penuh resolusi tinggi.

    Hasilnya, total 1.000 fosil paruh sefalopoda ditemukan. Sebanyak 263 di antaranya adalah fosil cumi-cumi, dan 39 dari 40 spesies cumi-cumi merupakan spesies baru.

    Fosil cumi-cumi tertua berasal dari sekitar 100 juta tahun yang lalu. Fosil serupa belum ditemukan di formasi geologi sebelumnya, menunjukkan kemunculan cumi-cumi selama periode ini dan diversifikasi mereka yang pesat selama sekitar 6 juta tahun.

    (rns/fay)

  • 5 Ciri TBC yang Beda dari Flu Biasa, Jangan Sampai Salah Obat

    5 Ciri TBC yang Beda dari Flu Biasa, Jangan Sampai Salah Obat

    Jakarta

    Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Infeksi TBC sebenarnya bisa menyerang banyak organ, seperti otak, tulang belakang, dan getah bening. Namun, kasus yang paling banyak ditemukan menginfeksi paru-paru.

    Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, TBC dapat menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, tanpa menutup mulut. Ini membuat bakteri penyebab TBC menyebar dan bisa berpindah ke orang lain.

    Ciri TBC yang Beda dari Flu Biasa

    Pengobatan TBC bisa berlangsung sangat lama. Penting untuk mengetahui ciri-ciri TBC agar penanganan bisa dilakukan secara efektif dan lebih dini.

    Seringkali, gejala yang ditimbulkan TBC disalahartikan sebagai flu biasa atau common flu. Ini dikarenakan adanya kemiripan beberapa gejala seperti batuk dan demam yang muncul. Berikut ini beberapa ciri-ciri yang berbeda dari TBC dan kondisi flu biasa:

    1. Batuk Durasi Lama dan Berdarah

    Batuk akibat TBC biasanya akan berlangsung sangat lama. Bila gejala batuk terjadi lebih dari dua minggu, ada baiknya pemeriksaan segera dilakukan. Ini untuk memastikan apakah gejala batuk yang dialami berkaitan dengan TBC atau tidak.

    “Kalau dia batuk lebih dari 2 minggu dia harus periksakan ke tenaga kesehatan. Batuk dua minggu, lalu berdahak. Kemudian kalau ada batuk darah itu cepat untuk dicurigai sebagai TB, jadi harus diperiksakan secara lebih lanjut,” kata spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) dalam sebuah wawancara.

    Sedangkan untuk batuk akibat flu biasanya muncul secara tiba-tiba, cenderung parah, dan tidak memunculkan darah. Batuk akibat flu biasanya juga lebih cepat untuk sembuh.

    2. Keringat Malam

    Gejala TBC biasa disertai demam ringan dan keringat di malam hari. Meski kondisinya dingin, tubuh tetap mengeluarkan keringat.

    Keringat yang keluar merupakan respons imun tubuh yang berusaha melawan infeksi TBC. Proses ini meningkatkan suhu tubuh dan memicu keringat di malam hari.

    Sedangkan, untuk flu biasa biasanya demam cenderung lebih tinggi dan cepat mereda. Kondisi flu biasa juga jarang disertai keringat malam.

    3. Penurunan Berat Badan

    Pengidap TBC biasanya juga mengalami penurunan berat badan tidak wajar. Berat badan tetap turun meski tidak sedang menjalani diet penurunan berat badan tertentu. Kondisi ini biasanya disertai penurunan nafsu makan dan nyeri dada.

    Sedangkan, pada pengidap flu biasa penurunan berat badan tidak terjadi. Kalaupun muncul penurunan berat badan, cenderung tidak signifikan.

    4. Tidak Disertai Pilek

    Tidak seperti flu biasa, umumnya TBC tidak memunculkan gejala pilek. Ini dikarenakan Mycobacterium tuberculosis menyerang paru-paru, bukan saluran pernapasan atas seperti flu biasa.

    Flu biasa yang disebabkan oleh influenza biasanya menyerang saluran pernapasan atas, sehingga memicu gejala hidung meler atau pilek.

    5. Perkembangan Gejala Perlahan

    Masa inkubasi (durasi antara terinfeksi pertama sampai muncul gejala) TBC dan flu biasa berbeda. Dikutip dari Medical News Today, masa inkubasi TBC dalam sebuah studi di tahun 2018 disebut bisa mencapai beberapa bulan sampai 2 tahun.

    Sedangkan untuk flu biasa, masa inkubasi hanya memakan waktu 1-4 hari hari setelah paparan virus.

    Tahapan Lengkap Gejala TBC

    Dikutip dari Mayo Clinic, berikut gejala lengkap penyakit TBC yang harus diwaspadai. Segera lakukan pemeriksaan bila alami gejala ini, untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan efektif.

    Infeksi TBC Primer

    Tahap pertama disebut infeksi primer. Sel-sel sistem kekebalan tubuh menemukan dan menangkap kuman TB. Sistem kekebalan mungkin berhasil menghancurkan semua kuman, tetapi sebagian kuman yang tertangkap bisa tetap hidup dan berkembang biak.

    Umumnya gejala belum muncul pada fase ini. Tapi beberapa orang mungkin akan mengalami:

    Demam ringanMudah lelahBatuk

    Infeksi TB Laten

    Tahap selanjutnya disebut infeksi TB laten. Sel-sel sistem kekebalan membentuk dinding di sekitar jaringan paru-paru yang mengandung kuman TB.

    Selama sistem kekebalan bisa mengendalikan, kuman tidak akan menimbulkan kerusakan lebih lanjut, tapi kuman tetap hidup. Pada fase ini tidak ada gejala baru yang muncul.

    TB Aktif

    TB aktif terjadi ketika sistem kekebalan tidak dapat mengendalikan infeksi. Kuman menyebabkan penyakit di seluruh paru-paru atau bagian tubuh lainnya. Gejala yang muncul meliputi:

    BatukBatuk berdarah atau berdahakNyeri dadaNyeri saat bernapas atau batukDemamMenggigilBerkeringat di malam hariPenurunan berat badanTidak nafsu makanMudah lelahMerasa tidak enak badan secara umum

    Jika mengalami gejala batuk selama dua minggu, disertai dengan gejala-gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

    Langkah Pencegahan TBC

    TBC bisa dicegah dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Dikutip dari laman Kemenkes, berikut ini beberapa langkah pencegahan TBC yang bisa dilakukan secara pribadi.

    Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.Melakukan olahraga rutin.Mencuci tangan dengan sabun.Memastikan rumah mendapatkan sinar matahari yang cukup.Memastikan memiliki ventilasi yang baik sehingga sirkulasi baik dan udara segar bisa masuk.Menggunakan masker ketika bertemu orang yang memiliki gejala TBC.

    Selain itu, penting juga untuk menerapkan etika batuk yang benar. Aturannya meliputi:

    Menggunakan masker saat batuk.Tutup mulut dan hidung dengan lengan ketika batuk.Tutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk.Buang tisu atau masker bekas ke di tempat sampah.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah batuk.

    (avk/tgm)

  • Jessie J Jalani Mastektomi karena Kanker Payudara, Begini Kondisinya Pasca Operasi

    Jessie J Jalani Mastektomi karena Kanker Payudara, Begini Kondisinya Pasca Operasi

    Jakarta

    Penyanyi Jessie J mengungkapkan hasil tes setelah operasi kanker pada salah satu payudaranya. Hasilnya menunjukkan penyakit itu tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.

    Dalam unggahan media sosial, Jessie menulis bahwa dia menangis bahagia setelah menerima berita tersebut.

    Pada bulan Juni, Jessie mengungkapkan diagnosis penyakitnya dan menjalani operasi pengangkatan payudaranya. Wanita berusia 37 tahun itu telah mengunggah secara terbuka tentang pengalamannya menjalani mastektomi. Ia juga menerima komentar yang mendukung tindakannya.

    Sampai pada Senin (7/7/2025), Jessie merilis sebuah video yang diambil pada malam sebelum operasinya. Ia juga mengatakan pada putrinya bahwa kondisinya akan baik-baik saja.

    “Dan saya baik-baik saja,” tulisnya yang dikutip dari BBC, Selasa (8/7/2025).

    “Hasilnya, saya tidak mengalami penyebaran kanker. Air mata bahagia itu nyata, terima kasih atas doa, cinta, harapan baik, kegembiraan, dan semua energi positif,” sambungnya.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, kanker payudara merupakan kanker yang paling umum menyerang wanita. Kanker ini terjadi saat sel kanker di payudara berkembang biak dan menjadi tumor.

    Sekitar 80 persen kasus kanker payudara bersifat invasif, artinya tumor dapat menyebar dari payudara ke area tubuh lainnya.

    Kanker payudara stadium awal yang diidap Jessie J berarti kondisi kankernya masih kecil dan hanya terdapat di jaringan payudara. Dan seperti hasil pemeriksaan pasca operasi, kanker yang diidap Jessie tidak menyebar ke mana-mana.

    Jessie J juga mengakui telah melakukan mastektomi payudara atau mengangkat semua jaringan payudara. Dikutip dari Mayo Clinic, operasi ini paling sering dilakukan untuk mengobati atau mencegah kanker payudara.

    Selain jaringan payudara, mastektomi juga dapat mengangkat kulit payudara dan puting. Beberapa teknik mastektomi yang lebih baru dapat mengangkat kulit atau puting, yang bisa membantu memperbaiki penampilan payudara setelah operasi.

    Mastektomi digunakan untuk mengangkat semua jaringan payudara. Operasi ini juga dapat mencegah kanker payudara pada mereka yang berisiko sangat tinggi terkena kanker.

    Untuk mengangkat satu payudara disebut mastektomi unilateral. Pengangkatan kedua payudara disebut mastektomi bilateral.

    (sao/kna)

  • Ke Mana Nyamuk Aedes Aegypti Saat Siang Hari?

    Ke Mana Nyamuk Aedes Aegypti Saat Siang Hari?

    Jakarta

    Nyamuk seringkali dianggap sebagai hewan yang mengerikan. Meski ukurannya kecil, tapi nyamuk tertentu bisa menyebabkan penyakit yang membahayakan.

    Salah satu nyamuk yang membawa penyakit adalah aedes aegypti. Jika biasanya nyamuk banyak berkeliaran di malam hari, nyamuk aedes aegypti lebih suka menggigit saat siang hari. Di mana habitat nyamuk berbahaya ini?

    Apa Itu Nyamuk Aedes Aegypti?

    Nyamuk aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang membawa virus dengue, penyebab penyakit demam berdarah. Secara historis, nyamuk ini ditemukan di daerah tropis dan subtropis di daerah berhutan. Namun, dengan urbanisasi, aedes aegypti bisa bertahan hidup dalam berbagai wadah buatan, beradaptasi dengan habitat wadah akuatik di dalam maupun luar ruangan.

    Dikutip dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ahli Muda Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi BRIN, Tri Ramadhani mengatakan, aedes aegypti memiliki pola berbentuk garis putih yang berjumlah dua di punggung dan pola garis-garis pendek berwarna putih yang cukup banyak. Hal ini yang menyebabkan nyamuk aedes aegypti terlihat memiliki motif belang-belang.

    Ke Mana Nyamuk Aedes Aegypti Saat Siang Hari

    Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Pevention (CDC), nyamuk aedes aegypti lebih sering menggigit di siang hari dibanding malam hari. Spesies ini paling aktif sekitar dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam.

    Dijelaskan lebih lanjut oleh Tri, nyamuk aedes aegypti menghisap darah manusia setiap 2-3 hari sekali. Mereka suka beristirahat di tempat yang gelap, lembab, dan tersembunyi di dalam rumah, termasuk kamar tidur, kamar mandi, maupun dapur. Aedes aegypti menyukai tempat tinggal manusia karena menyediakan kemungkinan untuk beristirahat dan mencari inang. Serta sebagai hasilnya, dengan mudah memasuki bangunan.

    Nyamuk ini sangat bergantung pada wadah yang menyimpan air untuk bertelur. Mangkuk, cangkir, ban, tong, vas, bisa menjadi tempat berkembang biak yang baik untuk nyamuk aedes aegypti. Spesies ini juga ditemukan di kumpulan air bawah tanah, seperti septictank yang terbuka atau tidak tertutup rapat, saluran pembuangan air hujan, sumur, dan meteran air.

    Dikutip dari laman Universitas Airlangga, kondisi curah hujan tinggi yang meningkatkan kelembaban dan suhu juga mendukung aktivitas nyamuk untuk berkembang biak. Vektor Aedes aegepty berkembang optimal di suhu 20-28 derajat celsius.

    Indonesia, sebagai negara tropis dengan suhu 16-32 derajat celsus dan kelembaban udara 60-80 persen menjadi empat ideal untuk mendukyng perkembangan nyamuk ini. Terlebih, hujan deras seiring terjadi diserai angin kencang di malam hari dan panas menyengat di siang hari.

    “Secara biologis, cuaca yang tidak menentu ini berperan penting dalam penularan penyakit yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti,” kata Guru Besar Universitas Airlangga, Prof. Dr. Ririh Yudhastuti. drh., M.Sc.

    Cara Mencegah Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti

    Untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang bisa menyebabkan penyakit demam berdarah dengue, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan dan CDC berikut di antaranya:

    Bersihkan dan kuras secara rutin tempat penampungan air, seperti bak mandi, toren air, bak penampung air, dan lainnya yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.Jika ada wadah kosong, letakkan secara terbalik atau tutup sehingga tidak memungkinkan air mengisinyaManfaatkan kembali barang-barang bekas yang bernilai ekonomis. Limbah barang bekas yang tidak didaur ulang berpotensi menjadi sarang nyamuk.Perbaiki saluran dan talang air yang mampetBudidayakan ikan pemakan jentik nyamukPasang kawat kasa pada ventilasi dan jendela kamar dan ruanganPeriksa tempat penampungan airLetakkan baju bekas pakai dalam wadah tertutupJaga kebersihan lingkungan secara bergotong-royongLetakkan larvasida pada penampungan air yang sulit dibersihkanPelihara tanaman pengusir nyamuk, seperti lavender

    (elk/tgm)

  • Waspadai Gejala Tipes dan DBD Saat Cuaca Ekstrem

    Waspadai Gejala Tipes dan DBD Saat Cuaca Ekstrem

    Jakarta

    Demam berdarah dengue (DBD) dan tipes merupakan dua jenis penyakit yang seringkali muncul di cuaca ekstrem, seperti musim hujan. Kelompok rentan seperti anak-anak tak jarang menjadi korbannya.

    Kondisi lingkungan yang lembab dan kebersihan menurun memudahkan penyebaran bakteri serta virus pemicu DBD dan tipes. Khusus pada DBD, musim hujan dan munculnya genangan bisa menjadi waktu terbaik bagi nyamuk untuk berkembang biak.

    “Memang di musim penghujan ini kasusnya meningkat. Bisa dibilang tiap hari ada kasus,” kata Ketua Tim Arbovirosis Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Fadjar SM Silalahi dalam sebuah wawancara.

    Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)

    DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kondisi ini biasanya terjadi di cuaca ekstrem, seperti musim hujan. Dikutip dari laman Kemenkes, berikut ini beberapa gejala yang harus diwaspadai:

    1. Demam Tinggi Mendadak

    Demam tinggi secara tiba-tiba merupakan gejala awal yang umum pada pasien DBD. Suhu tubuh bisa mencapai hingga 40 derajat celsius.

    Tidak seperti flu biasa, demam ini biasanya tidak disertai batuk atau bersin. Kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa hari dan sulit diturunkan dengan obat demam biasa.

    2. Nyeri Otot dan Sendi

    Setelah demam muncul, pengidap DBD biasanya mulai merasakan nyeri di beberapa bagian tubuh. Rasa sakit dapat terjadi pada otot, sendi, tulang, hingga area di belakang mata.

    Gejala ini bisa cukup menyakitkan dan membuat tubuh terasa kaku. Karena itu, DBD juga sering dijuluki ‘breakbone fever’ atau demam tulang.

    3. Sakit Kepala Parah

    Sakit kepala umumnya terasa di area dahi atau sekitar pelipis. Rasa sakitnya bisa berdenyut dan berlangsung terus-menerus. Gejala ini sering membuat pasien sulit berkonsentrasi atau tidur.

    4. Mual dan Muntah

    Infeksi virus dengue dapat memengaruhi sistem pencernaan. Gejala ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman di perut hingga ke bagian punggung. Jika berlangsung terus-menerus, kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi.

    5. Kelelahan Parah

    Tubuh akan merasa sangat lelah akibat DBD. Nafsu makan biasanya juga menurun, sehingga energi tubuh juga ikut melemah.

    Rasa lesu dan tidak bertenaga ini bisa berlangsung beberapa hari. Istirahat total sangat dibutuhkan dalam fase ini untuk mempercepat pemulihan.

    Gejala Tipes

    Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Penularan biasanya terjadi melalui kontak dengan kotoran yang mengandung bakteri tersebut dengan masa inkubasi selama 3-60 hari.

    Bakteri ini bisa masuk ke makanan melalui lalat terkontaminasi yang hinggap. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko tipes antara lain tinggal di wilayah yang sanitasinya buruk, usia anak-anak, dan mengonsumsi air yang tercemar.

    1. Demam Panjang

    Demam akibat tipes biasanya berlangsung lebih dari seminggu dan tidak merespons obat penurun panas. Demam dapat meningkat tiap harinya dan berlangsung 3 pekan jika tidak diobati.

    2. Kelelahan Parah

    Pengidap tipes seringkali merasa kelelahan akibat infeksi sistemik yang menguras energ tubuh. Kelelahan ini bisa mengganggu aktivitas harian secara signifikan dan disertai gejala lain seperti demam dan mual.

    3. Perut Kembung atau Nyeri

    Infeksi bakteri Salmonella Typhi dapat mengganggu saluran pencernaan dan memicu rasa kembung pada perut atau nyeri.

    4. Diare atau Sulit Buang Air Besar

    Gangguan pencernaan akibat infeksi bisa memicu diare berair atau justru sembelit. Kondisi ini bisa bervariasi tergantung individu.

    Anak-anak lebih sering mengalami diare, sementara orang dewasa bisa mengalami konstipasi. Kedua kondisi ini memperburuk rasa tidak nyaman di perut.

    5. Batuk

    Meski bukan gejala utama, pasien tipes seringkali mengalami gejala batuk kering. Kondisi biasanya muncul pada minggu-minggu awal.

    Langkah Pencegahan

    Dokters spesialis anak dr Ari Prayogo, SpA menuturkan peralihan musim atau cuaca ekstrem membuat daya tahan tubuh menurun. Sebagai langkah pencegahan berbagai penyakit, dr Prayogo mengimbau untuk selalu menjaga kebersihan dan pola hidup sehat.

    “Untuk mencegah sebenarnya yaitu perilaku hidup bersih dan sehat itu tetap harus digaungkan kembali. Satu adalah cuci tangan, pastikan alat makan makanan yang digunakan, pengolahan makanan itu semua bersih,” katanya dalam sebuah wawancara.

    “Kedua untuk demam berdarah jangan lupa 3M plus, terus juga jangan lupa mengubur, membersihkan, mengeringkan air genangan-genangan air,” pungkasnya.

    (avk/up)