kab/kota: Biak

  • Hasil Super League 2025/2026: PSBS Tumbangkan Persita 2-1

    Hasil Super League 2025/2026: PSBS Tumbangkan Persita 2-1

    JAKARTA – PSBS Biak berhasil meraih tiga poin penuh saat menjamu Persita Tangerang pada pekan ke-12 Super League 2025/2026. Hasil itu dipastikan setelah tim Badai Pasifik menang 2-1 di kandang.

    PSBS Biak menjamu Persita Tangerang di Stadion Maguwoharjo pada Kamis, 6 November 2025, sore WIB. Pada laga itu, Persita yang bertindak sebagai tim tamu lebih dulu mengejutkan tuan rumah karena unggul 1-0 saat laga baru berjalan 10 menit.

    Skor itu tercipta lewat aksi Rayco Rodriguez menusuk dari sisi kiri dan melaju ke depan kotak penalti. Sandro Anibal berupaya membuang bola dari kaki Rayco, tapi malah menjebol gawang sendiri.

    Tertinggal lewat gol bunuh diri, PSBS beberapa kali coba menyerang pertahanan Persita, tapi selalu gagal. Skor 1-0 bertahan sampai babak pertama usai.

    Masuk ke babak kedua, PSBS menaikkan intensitas serangan untuk segera menyamakan skor. Tim tuan rumah akhirnya bisa menyamakan skor pada menit ke-69 lewat Ruyery Blanco.

    Kala itu, Blanco melepaskan tembakan keras yang tak bisa dihalau Igor Rodrigues di bawah mistar Persita. Skor pun berubah jadi 1-1.

    Setelah imbang, PSBS terus mencari peluang. Kali ada kans terbuka lewat upaya Yano yang akhirnya sukses mencatatkan perdana namanya di papan skor.

    Aksinya pada menit ke-90+2 berhasil membuat skor berubah unggul bagi PSBS jadi 2-1 hingga akhir laga.

    Dengan tambahan tiga poin, PSBS keluar dari zona merah untuk merangkak ke posisi ke-15 dengan sembilan poin dari 11 laga, unggul satu angka dari Persijap Jepara di posisi ke-10.

    Persita turun ke posisi kelima klasemen Super League dengan 18 poin, selisih satu angka dari Persib Bandung di urutan keempat.

  • Polda Papua Salurkan 165 Ton Beras di 3 Provinsi untuk Jaga Stabilitas Harga

    Polda Papua Salurkan 165 Ton Beras di 3 Provinsi untuk Jaga Stabilitas Harga

    Jayapura

    Kepolisian Daerah (Polda) Papua melaksanakan Gerakan Pangan Murah dengan menyalurkan sebanyak 165 ton beras SPHP ke tiga Provinsi Papua, Provinsi Papua Selatan, dan provinsi Papua Pegunungan. Tujuannya, untuk memastikan masyarakat di tiga provinsi tersebut memperoleh beras dengan harga yang terjangkau menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.

    Pelepasan pendistribusian dilakukan secara simbolis oleh Wakapolda Papua Brigjen Faizal Ramadhani di Mapolda Papua, Kamis (6/11/2025). Acara ini juga dihadiri Irwasda Polda Papua, DirReskrimsus Polda Papua, Kabid Humas Polda papua, Kakanwil Bulog Papua, Kepala Dinas Tanaman pangan,holtikultura dan pangan Provinsi Papua, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Papua, Kepala Dinas DPMPTSP Provinsi Papua, Kapolreta Jayapura, Kapolres Jayapura, Kapolres Sarmi dan Kapolres Keerom.

    Dari total 165 ton beras, sebanyak 95 ton akan disalurkan di wilayah Provinsi Papua. Penyaluran dilakukan melalui Ditreskrimsus Polda Papua sebanyak 20 ton, serta delapan Polres di antaranya Polresta Jayapura Kota, Polres Jayapura, polres Keerom, polres Sarmi, polres Biak Numfor, polres Supiori, polres Waropen, dan polres Kepulauan Yapen. Distribusi ke wilayah Jayapura hingga Sarmi menggunakan 12 truk.

    Sementara itu, Provinsi Papua Selatan mendistribusikan beras SPHP sebanyak 40 ton beras yang akan disalurkan masing-masing 10 ton melalui Polres Merauke, 10 ton polres Boven Digoel, 10 ton polres Asmat, dan 10 ton polres Mappi. Adapun Provinsi Papua Pegunungan juga menyalurkan sebanyak 30 ton beras SPHP Bulog yang akan disalurkan melalui Polres Jayawijaya 10 ton, polres Mamberamo Tengah 10 ton , dan polres Lanny Jaya 10 ton.

    Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Papua Kombes I Gde Era Adhinata mengatakan Gerakan Pangan Murah merupakan kerja sama Polri dengan Perum Bulog. Dia mengatakan tujuan kegiatan ini menjaga stabilitas harga beras di pasaran dan membantu meringankan beban masyarakat.

    “Kami tidak hanya bertugas menjaga keamanan dan menegakkkan hukum tetapi juga menjamin ketahanan pangan masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan fluktuasi harga beras dapat terkendali dan kebutuhan warga tetap terpenuhi,” ujar Era Adhinata.

    Ia mengatakan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah untuk wilayah Papua sebesar Rp 13.500/Kg. Namun, penjualan beras SPHP hanya dikemas menggunakan karung ukuran5 Kg dijual dengan harga HET 67.500.

    Dalam Keputusan Kapolri Nomor : KEP/ 1296/VII/2025, tanggal 27 Agustus 2025, telah ditetapkan target penyaluran beras SPHP untuk Polda Papua sebanyak 2.507.029 Kg atau sama dengan 2.508 Ton.

    Terakhir, ia berharap melalui pendistribusian beras ini mampu memperkuat ketersediaan stok pangan di daerah-daerah dan mencegah potensi kelangkaan menjelang periode akhir tahun.

    “Dengan adanya gerakan ini, Polda Papua berharap distribusi beras di tiga provinsi yakni Papua, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan dapat berjalan merata dan berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga pangan di tengah masyarakat,” pungkas Era.

    (zap/isa)

  • Gatal Bisa Jadi Salah Satu Gejala Diabetes, Seperti Ini Ciri-cirinya

    Gatal Bisa Jadi Salah Satu Gejala Diabetes, Seperti Ini Ciri-cirinya

    Jakarta

    Diabetes adalah penyakit parah dan biasanya seumur hidup yang menyebabkan kadar gula darah tinggi yang berbahaya. Ada dua jenis, yakni tipe 1 dan tipe 2, dengan diabetes tipe 2 yang lebih umum yakni sekitar 90 persen kasus.

    Hal ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti kelebihan berat badan, kurang aktivitas fisik, atau kecenderungan genetik terhadap penyakit diabetes. Sementara, penyebab pasti dari diabetes tipe 1 masih belum jelas.

    Dengan mempertimbangkan hal ini, seorang profesional medis memberikan indikator peringatan diabetes yang perlu diwaspadai.

    “Diabetes terkadang tidak terdeteksi karena beberapa gejala tidak disadari. Tetapi, sebaiknya diabetes diidentifikasi lebih dini agar Anda dapat menghindari komplikasi di kemudian hari atau bahkan terhindar dari diabetes sama sekali,” terang dokter umum di Lloyds Pharmacy Online, Dr Neel Patel, dikutip dari Mirror UK.

    Dr Patel menyoroti satu indikasi diabetes tipe 2 yang kurang diperhatkan dan perlu diwaspadai, yakni gatal pada area alat kelamin atau sariawan. Hal ini terjadi karena kadar gula darah yang terlalu tinggi.

    Gatal dan rasa terbakar pada alat kelamin dapat mengindikasikan infeksi jamur pada wanita atau pria. Infeksi jamur yang sering terjadi merupakan tanda diabetes tipe 2.

    Pada diabetes, kadar glukosa darah bisa sangat tinggi, yang dapat menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur alami dan juga mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

    Diabetes juga dapat menyebabkan kadar glukosa yang lebih tinggi dalam urine, yang merupakan tempat lain yang sangat cocok bagi jamur untuk berkembang biak. Hal ini dapat dengan mudah disalahartikan sebagai infeksi menular seksual (IMS), yang dapat menyebabkan gatal di area tersebut.

    Namun, jika dirasakan bersamaan dengan gejala diabetes lainnya, kemungkinan besar rasa gatal itu adalah tanda seseorang mengidapnya. Dr Patel menyampaikan gejala-gejala lain yang perlu diwaspadai, yakni:

    Buang air kecil lebih sering dari biasanya, terutama saat malam.Rasa haus yang tidak biasa.Merasa lelah.Berat badan turun tanpa disadari.Luka sembuh dalam waktu yang lebih lama.

    Dr Patel mengungkapkan kelompok yang paling berisiko terkena diabetes. Termasuk juga orang dengan ukuran pinggang yang tidak sehat dan orang-orang yang menyimpan terlalu banyak lemak di sekitar pankreas dan hati.

    “Umumnya, orang yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih berisiko terkena diabetes tipe 2,” tuturnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Pemuda Banyuwangi Ciptakan Aplikasi Identifikasi Spesies Hiu Berbasis AI
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 November 2025

    Pemuda Banyuwangi Ciptakan Aplikasi Identifikasi Spesies Hiu Berbasis AI Surabaya 4 November 2025

    Pemuda Banyuwangi Ciptakan Aplikasi Identifikasi Spesies Hiu Berbasis AI
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Seorang pemuda asal Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Oka Bayu Pratama menciptakan inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pelestarian hiu di Indonesia.
    Aplikasi tersebut bernama SeeShark yang diklaim mampu mengidentifikasi spesies hiu secara cepat dan akurat, bahkan dari potongan tubuh seperti sirip atau kulit, dengan tingkat akurasi mencapai 95,3 persen.
    Inovasi itu diciptakan karena keprihatinannya terhadap kondisi darurat konservasi hiu di Indonesia meski diketahui sebagai negara dengan keanekaragaman hiu tertinggi di dunia yang menyimpan 114 dari sekitar 500 jenis hiu di planet ini.
    Namun, Indonesia juga menjadi penangkap hiu terbesar secara global, dengan tangkapan rata-rata mencapai 110.000 ton per tahun, yang disebutnya mengkhawatirkan karena sebagian besar spesies hiu memiliki reproduksi yang lambat.
    “Banyak spesies baru bisa berkembang biak setelah berumur belasan tahun. Jika terus dieksploitasi tanpa data yang akurat, populasi mereka akan punah,” kata Oka, Selasa (4/11/2025).
    Masalah utama yang ia temukan di lapangan yakni lemahnya sistem identifikasi spesies hiu di pelabuhan pendaratan ikan, karena petugas enumerator kerap kesulitan mencatat data spesies karena hiu yang didaratkan sering kali sudah dalam bentuk potongan.
    Menurutnya, jika petugas harus menebak, kebijakan konservasi tak bisa efektif.
    Oleh karena itu, ia kemudian mengembangkan SeeShark bersama timnya di organisasi kepemudaan Garda Lestari.
    Aplikasi SeeShark
    dibangun menggunakan teknologi
    deep learning
    dengan basis data lebih dari 9.600 foto dari 10 spesies hiu paling rentan.
    “Selain memberikan hasil identifikasi cepat, SeeShark juga menampilkan status konservasi berdasarkan IUCN dan perlindungan CITES secara otomatis,” kata dia.
    Pengembangan SeeShark dilakukan secara mandiri. Oka membiayai risetnya dari hasil usaha budidaya lele yang dijalankan di
    Banyuwangi
    .
    “Untuk operasional di lapangan dan pengumpulan data, saya gunakan keuntungan usaha budidaya lele. Dari situ kami mulai bisa uji coba langsung ke pelabuhan,” ucap dia. 
    Kini, aplikasi tersebut telah diuji coba di tiga pelabuhan utama, yakni Banyuwangi, Lamongan, dan Lombok Timur, dan berhasil mengidentifikasi lebih dari 1.000 gambar hiu di lapangan.
    Proyek ini juga telah mendapatkan validasi teknis dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta dua hak cipta dan satu permohonan hak paten.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kodok Ajaib yang Berubah Kuning Cerah Hanya Dua Hari Setahun

    Kodok Ajaib yang Berubah Kuning Cerah Hanya Dua Hari Setahun

    Jakarta

    Ada banyak rahasia alam yang belum kita ketahui, salah satunya bagaimana spesies kodok tertentu bisa berubah warna menjadi kuning di waktu khusus. Ini terjadi pada Asian Common Toads.

    “Asian Common Toads (Duttaphrynus melanostictus) adalah katak yang sangat cepat berkembang biak. Katak jantan akan berubah warna dari cokelat menjadi kuning cerah selama dua hari ketika memasuki masa kawin,” demikian penjelasan sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Ichthyology & Herpetology.

    Studi ini dilakukan untuk menjawab mengapa amfibi ini berubah warna menjadi kuning neon selama 48 jam setiap tahunnya. Jawabannya, sesuai dugaan sebelumnya, perubahan tersebut untuk menarik kodok betina.

    “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa warna kuning yang ditunjukkan oleh kodok jantan ditujukan agar dapat dengan mudah dibedakan dari kodok betina berwarna cokelat dari sudut pandang kodok,” tulis para peneliti seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (4/11/2025).

    Secara intuitif, hal ini mungkin masuk akal, tetapi bukan berarti tidak perlu dibuktikan. Jadi untuk membuktikannya, tim tersebut mengambil pendekatan bercabang dua. Pertama, mereka membuat simulasi menjadi kodok. Menggunakan model komputer dan data spektrometer tentang warna hewan, mereka mengembangkan semacam simulator penglihatan kodok yang memungkinkan mereka melihat dunia melalui mata amfibi.

    “Kami menduga bahwa dikromatisme seksual dinamis pada Asian Common Toads telah berevolusi sebagai sinyal visual yang memediasi pengenalan pasangan secara cepat dalam kelompok perkembangbiakan yang padat dan terbatas waktu,” beber para penulis.

    Mereka menambahkan fakta bahwa dikromatisme seksual dinamis bertindak sebagai sinyal visual untuk memungkinkan pengenalan pasangan secara cepat dengan cara yang kemungkinan mengurangi ketidakcocokan jantan-jantan yang merugikan.

    Ketika kodok ingin kawin, mereka tidak punya waktu untuk hal-hal seperti memastikan kodok yang diincarnya benar-benar betina. Bahkan, mereka hampir tidak punya waktu untuk memastikan itu benar-benar kodok.

    “Kodok jantan mengamplifikasi (menempel) segala sesuatu yang berwarna cokelat, bahkan kumbang kacang sekalipun,” ujar Doris Preininger, seorang peneliti dan herpetologis di Vienna Zoo dan salah satu penulis makalah baru tersebut.

    Ketika tim menciptakan dua model kodok, satu cokelat dan satu kuning cerah, dan menempatkannya di dekat beberapa kodok yang ingin kawin, buktinya tampak jelas. “Selama eksperimen model, kodok jantan melakukan kontak fisik dua kali lebih banyak dengan model kodok berwarna cokelat dan memeluknya 40 kali lebih banyak dibandingkan model kodok kuning,” kata para peneliti.

    Namun menariknya, warna kuning tidak menandakan kesesuaian untuk berkembang biak. Singkatnya, kodok betina tidak punya banyak pilihan dalam seluruh pesta kawin kodok. Jadi kodok jantan tidak perlu menunjukkan betapa kuat atau sehatnya mereka.

    “Kami membandingkan ukuran, berat, dan kondisi tubuh. Kodok jantan kuning belum tentu lebih kuat atau lebih besar,” kata para peneliti.

    “Warnanya hanya menunjukkan bahwa itu jantan, tidak lebih tidak kurang. Tapi bagaimana hormon-hormon ini mempertahankan rona kuning itu selama satu atau dua hari masih belum sepenuhnya kami pahami,” kata mereka.

    Dengan kata lain, jika seekor katak jantan berubah menjadi kuning cerah, hal itu sementara hanyalah cara mudah untuk memastikan kodok jantan lain tidak mencoba kawin dengannya. Demikian pula, jika semua kodok berwarna kuning neon, mereka akan lebih mudah dihindari dan fokus hanya tertuju pada kodok betina.

    “Kodok jantan akan berkelahi, menendang, dan mencoba mengusir kodok jantan lain yang sudah menunggangi kodok betina,” ujar ahli herpetologi dan peneliti Vienna Zoo Susanne Stückler.

    Begitu bebas dan bertelur, kodok betina akan menyelam secepat mungkin. Mereka meninggalkan area kawin, mencoba bersembunyi di lubang-lubang dari gerombolan kodok jantan yang mengejar mereka saat keluar.

    “Terkadang, beberapa kodok jantan mencoba berkawin secara bersamaan dengan kodok betina yang sama. Hal itu bahkan dapat menyebabkan kodok betina tenggelam,” kata Stückler.

    Setidaknya, peristiwa ini akan berlangsung selama kurang lebih dua hari. “Sehari setelah kejadian, hanya akan terlihat untaian telur di air. Sekitar seminggu kemudian, kecebong akan menetas dan menyebar. Lalu tepat pada waktunya di tahun depan, mereka akan ‘berpesta’ mengulang siklus serupa,” tutup para peneliti.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: BRIN Temukan Spesies Tumbuhan Baru Homalomena chikmawatiae dari Riau”
    [Gambas:Video 20detik]
    (rns/fay)

  • Ega Raka Ghalih Resmi Jadi Pelatih Kepala PSIS Semarang 2025/2026
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 November 2025

    Ega Raka Ghalih Resmi Jadi Pelatih Kepala PSIS Semarang 2025/2026 Regional 4 November 2025

    Ega Raka Ghalih Resmi Jadi Pelatih Kepala PSIS Semarang 2025/2026
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Ega Raka Ghalih resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala PSIS Semarang untuk menghadapi kompetisi Pegadaian Championship 2025/2026.
    Sebelumnya, Ega merupakan asisten pelatih dan telah menjadi caretaker selama satu bulan setelah Kahudi Wahyu diberhentikan dari posisi
    pelatih kepala
    .
    Direktur Utama PT. Mahesa Jenar Semarang, Agung Buwono, mengatakan Ega merupakan pilihan yang paling tepat untuk menangani skuat PSIS musim ini.
    “Kami resmi menunjuk coach Ega sebagai pelatih kepala. Coach Ega untuk saat ini yang paling paham dengan skuat PSIS,” kata Agung, Selasa (4/11/2025).
    Agung menambahkan, di tangan Ega, PSIS diharapkan dapat bangkit dan memperbaiki posisi klasemen tim kebanggaan warga Kota Semarang.
    “Secara lisensi, coach Ega juga telah memenuhi syarat menjadi pelatih kepala di kompetisi
    Pegadaian Championship
    ,” ujarnya.
    Ega Raka lahir di Karawang pada 8 Desember 1982 dan telah menyelesaikan lisensi kepelatihan A AFC pada 2022.
    Ia pernah menjadi pelatih fisik Persija di era ISL, asisten pelatih PSIM Yogyakarta dan PSBS Biak, serta pernah menjadi pelatih kepala PSBS Biak.
    Dalam Daftar Susunan Pemain (DSP) saat PSIS menghadapi Persela Lamongan Jumat lalu, terlihat nama Ega resmi tercatat sebagai pelatih kepala.
    “Diharapkan (Ega) mampu membawa PSIS bangkit dan memperbaiki klasemen,” lanjut Agung. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Realisasi pendapatan asli daerah Biak Rp28 miliar

    Realisasi pendapatan asli daerah Biak Rp28 miliar

    Biak (ANTARA) – Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kabupaten Biak Numfor, Papua menyebut realisasi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) hingga Oktober 2025 mencapai Rp28 miliar.

    “Hingga sampai penghujung tahun 2025 berakhir saya harapkan bisa merealisasikan target penerimaan PAD sebesar Rp49,6 miliar,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Biak Numfor, Gusnadi di Biak, Jumat.

    Diakuinya, untuk total jumlah keseluruhan pendapatan daerah tahun anggaran 2025 ditargetkan sebesar Rp1,371 triliun.

    Gunadi menyatakan, untuk realisasi penerimaan pajak daerah Rp19,9 miliar atau 59,17 persen dari target dan realisasi retribusi daerah Rp1,8 miliar target Rp5,8 miliar.

    Gunadi menambahkan, untuk hasil pengelolaan yang dipisahkan ditargetkan Rp2,6 miliar serta lain-lain PAD yang sah ditargetkan Rp7,4 miliar dan realisasi Rp3,5 miliar.

    “Pajak hotel dan restoran, pajak penerangan jalan, opsen pajak kendaraan bermotor masih menjadi penyumbang terbesar PAD,” katanya.

    Sementara untuk jumlah pendapatan transfer pemerintah pusat periode Januari-Oktober 2025,lanjut dia, realisasi sebesar Rp840,6 miliar dari target Rp1,187 triliun atau 70,78 persen.

    Untuk pendapatan transfer antar daerah, menurut Gunadi, dari target Rp24,2 miliar dan terealisasi RpRp9,2 miliar atau 37,90 persen.

    “Kami optimistis dua bulan ke depan realisasi PAD bisa mencapai target Rp48,6 miliar atau melebihi target,” harap Gunadi.

    Pewarta: Muhsidin
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dirikan AgenBRILink di Pedalaman Papua, Guru Ini Dorong Inklusi dan Literasi Keuangan bagi Masyarakat

    Dirikan AgenBRILink di Pedalaman Papua, Guru Ini Dorong Inklusi dan Literasi Keuangan bagi Masyarakat

    Pengalaman di masa awal itulah yang menjadi bekal penting bagi Hamjah untuk membangun cara kerja yang lebih rapi dan terpercaya. Dari proses belajar itu, ia mulai memahami pola transaksi warga, kapan masyarakat ramai bertransaksi, apa saja kebutuhannya, dan bagaimana memberikan pelayanan yang aman. Perlahan, hal ini membuat semakin banyak warga yang percaya dan mengandalkan kiosnya untuk berbagai transaksi keuangan.

    Sebagai tenaga pendidik, Hamjah pun merasa perannya tidak berhenti pada pengelolaan transaksi harian semata. Ia juga terpanggil untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menabung dan bertransaksi secara aman, agar manfaat layanan keuangan bisa dirasakan lebih luas.

    Hamjah juga menyebut bahwa dirinya aktif dalam komunitas AgenBRILink di tingkat Kabupaten. Menurutnya, forum yang dilaksanakan secara online tersebut menjadi ruang bagi para agen untuk saling bertukar informasi, hingga saling memberi dukungan ketika menghadapi kendala di lapangan.

    “Kami tergabung dalam grup BRILink Kabupaten Biak Numfor secara virtual karena lokasi kami jauh dari kantor cabang. Tapi manfaatnya besar sekali, baik untuk pengembangan bisnis dan sebagai sarana bertukar pengalaman, agar kami bisa terus mengedukasi masyarakat tentang transaksi yang aman,” katanya.

    Pada kesempatan terpisah Direktur Bisnis Mikro BRI Akhmad Purwakajaya mengungkapkan bahwa peranan agen yang dijalani Hamjah telah menjadi cerminan nyata dari semangat inklusi keuangan yang dijalankan BRI di seluruh pelosok negeri. Hingga saat ini, jaringan AgenBRILink telah mencapai lebih dari 1 juta agen dan telah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, termasuk wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Melalui para mitra seperti Hamjah, BRI terus memperluas literasi keuangan, menghadirkan layanan yang mudah dijangkau, dan memperkuat partisipasi ekonomi masyarakat di level grassroot.

  • Viral Anak Muda China Makan Ulat demi Hidup Frugal, Murah-Tinggi Protein

    Viral Anak Muda China Makan Ulat demi Hidup Frugal, Murah-Tinggi Protein

    Jakarta

    Muncul sebuah tren di kalangan anak muda China makan ulat untuk frugal living atau hidup hemat. Tren ini pertama kali diusulkan dalam sebuah komunitas online bernama ‘Asosiasi Pria Hemat’ yang memiliki anggota 240 ribu.

    Salah satu unggahan yang viral dalam komunitas online itu adalah mengonsumsi ulat bread worm. Pengunggahnya menyebut ulat ini memiliki kandungan protein berkualitas, tapi harganya jauh lebih murah dibanding daging ayam atau sapi.

    Harganya sekitar 12 yuan (Rp 28 ribu) per kilo dan mengandung 20 persen protein di dalamnya. Ia juga menyebut ulat ini bisa berkembang biak tanpa henti, sehingga pasokannya selalu ada. Bahkan, rasanya disebut seperti susu almond.

    “Kemarin saya makan tiga kali pakai ulat ini, dan baru habis setengahnya. Total biayanya cuma sekitar tiga yuan (Rp 7 ribu),” tulis pengguna media sosial, dikutip dari SCMP, Senin (27/10/2025).

    Untuk menghemat minyak goreng, ulat itu diolah dengan cara dikukus. Sebagian orang yang mencoba bahkan menggiling ulat itu menjadi pasta seperti daging cincang, untuk dibuat pangsit atau dibuat patty burger.

    Pengguna media sosial juga menemukan efek ulat tersebut untuk mengatasi insomnia.

    “Bonus lainnya, di malam hari saya taruh mangkuk berisi ulat di samping tempat tidur. Suara mereka merayap seperti gema ombak laut. Itu membantu menyembuhkan insomnia saya,” klaimnya.

    Orang-orang dalam grup online itu melakukan apa saja demi berhemat. Selain mengonsumsi ulat, ada yang menyarankan untuk membekukan telur yang sudah dikocok dengan wadah es batu. Dengan cara ini, satu butir telur bisa dikonsumsi dalam 3 kali makan.

    Kulit dan tulang ayam pun dijadikan sup, sedangkan minyak dari kulit ayam panggang digunakan untuk menumis nasi agar tidak terbuang.

    Untuk menghemat biaya tempat tinggal, ada yang menyarankan menyewa apartemen tepat di bawah unit yang menggunakan pemanas lantai, agar tetap hangat di musim dingin tanpa biaya tambahan. Ada juga yang menyarankan mandi air dingin dan tidur di lantai saat musim panas untuk menghindari pemakaian AC.

    “Dulu saya menghabiskan lebih dari 30 ribu yuan (sekitar Rp 70 juta) per tahun. Sekarang, termasuk uang kuliah, saya hanya menghabiskan sedikit di atas 10 ribu yuan (Rp 23,3 juta),” kata netizen lain.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • KKP Optimistis Program KNMP Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan

    KKP Optimistis Program KNMP Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan

    Jakarta

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya mengoptimalkan potensi maritim Indonesia. Salah satu langkah strategis yang tengah dijalankan ialah melalui program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP), yang diharapkan mampu mentransformasi kampung nelayan menjadi kawasan yang lebih modern, produktif, dan sejahtera.

    Indonesia memiliki potensi besar di sektor maritim. Dari total luas wilayah nasional, sekitar 6,4 juta kilometer persegi merupakan perairan, jauh lebih luas dibandingkan daratan yang hanya 1,9 juta kilometer persegi. Kondisi ini menjadikan sekitar 60% penduduk Indonesia yang tinggal di wilayah pesisir, sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor kelautan dan perikanan.

    Ketua Tim Pelaksana Program KNMP Trian Yunanda menyampaikan, program ini diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi nelayan, sekaligus menghapus stigma kampung nelayan yang selama ini identik dengan kawasan kumuh, minim sarana, rendah produktivitas dan nilai tambah serta keterbatasan terhadap berbagai akses.

    “Ini adalah program transformasi dari Kampung Nelayan Modern yang digagas Pak Menteri Trenggono untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Kita harus pastikan lokasi memenuhi syarat dan kriteria, khususnya terkait lahan,” ujar Trian, Minggu (26/10/2025).

    Fokus Tak Hanya pada Infrastruktur

    Trian menegaskan, program KNMP tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) nelayan dan pengelola kampung nelayan. Upaya ini juga dilakukan agar Indonesia mampu meningkatkan kontribusinya terhadap pasokan kebutuhan protein nasional, bahkan perikanan dunia yang saat ini baru sekitar 10%.

    Untuk mendukung hal tersebut, KKP telah menyiapkan roadmap pembangunan KNMP hingga 2028. Khusus pada tahun 2025, KKP menargetkan pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih yang diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja langsung hingga 7.000 orang.

    Fasilitas Modern dan Kemandirian Ekonomi

    Melalui KNMP, KKP akan melakukan intervensi berbagai fasilitas di kampung nelayan, mulai dari infrastruktur dasar, fasilitas unit usaha, hingga pendukung ekonomi dan sosial lainnya. Beberapa fasilitas yang akan dibangun antara lain tambatan perahu, gudang beku,pabrik es, sentra kuliner, tempat pelelangan ikan, kios perbekalan, bengkel nelayan, balai pelatihan nelayan, SPBUN dan sistem drainase dan IPAL, hingga gedung kantor koperasi sebagai pengelola KNMP

    “Kami ingin melanjutkan keberhasilan transformasi wajah kampung nelayan seperti yang sudah terwujud di Biak Numfor, Papua,” jelas Trian.

    Selain itu, KNMP juga akan diintegrasikan dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdeskel Merah Putih) sebagai penggerak utama aktivitas ekonomi masyarakat yang mandiri.

    “Program ini akan terintegrasi dengan Kopdeskel Merah Putih yang berperan sebagai tulang punggung dan pusat kegiatan ekonomi masyarakat,” imbuhnya.

    Pemberdayaan dan Pendampingan Nelayan

    Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap turut melaksanakan Program Pemberdayaan Nelayan di lokasi KNMP untuk mengoptimalkan pemanfaatan bantuan. Program ini mencakup:

    Coaching clinic bagi tenaga pendamping KNMP yang berasal dari Penyuluh Perikanan,

    Capacity building bagi pengurus dan pengelola Kopdeskel Merah Putih sebagai pengelola KNMP

    Pendampingan intensif oleh tenaga profesional di bidang pengembangan usaha koperasi.

    Peningkatan kapasitas nelayan dan masyarakat pesisir melalui pelatihan kewirausahaan, diversifikasi usaha dan bimbingan teknis penggunaan alat tangkap ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah.

    Untuk itu, Trian kembali menegaskan bahwa KNMP tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan struktur dan kapasitas masyarakat nelayan agar program berjalan berkelanjutan.

    “Kami ingin memastikan program ini memberi dampak nyata bagi kesejahteraan nelayan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pesisir,” pungkas Trian.

    (akd/ega)