kab/kota: Berlin

  • Misteri Serangan Dahsyat Lumpuhkan Bandara, Ini Peringatan Pakar

    Misteri Serangan Dahsyat Lumpuhkan Bandara, Ini Peringatan Pakar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pakar keamanan siber mengingatkan serangan ransomware sering terjadi di Eropa. Terbaru, serangan dahsyat melumpuhkan sejumlah bandara di benua biru sejak akhir pekan lalu.

    Direktur intelijen ancaman di Sophos, Rafe Pilling mengatakan upaya serangan ransomware pada korban yang terkenal sudah tidak terlalu sering. Kini, penyerang menargetkan institusi yang memiliki dampak rusak lebih tinggi.

    “Serangan disruptif makin terlihat di Eropa, namun visibilitasnya tidak selalu sama dengan frekuensinya,” kata Piling dikutip dari Reuters, Selasa (23/9/2025).

    Ransomware yang kian sering terjadi di Eropa juga terungkap dalam survei kelompok industri asal Jerman, Bitkom. Survei pada 1.000 perusahaan menemukan ransomware jadi serangan paling umum, dan satu dari tujuh perusahaan berakhir dengan membayar tebusan.

    Sementara itu ENISA atau badan keamanan siber Uni Eropa mengonfirmasi ransomware jadi penyebab gangguan bandara beberapa hari terakhir. Serangan itu berdampak pada sejumlah bandara terbesar di Eropa hingga Senin kemarin.

    Beberapa bandara tersebut termasuk Brussels dan London Heathrow yang merupakan bandara tersibuk di Eropa. Begitu juga Bandara Berlin yang menghadapi banyak penumpang pada awal minggu usai gelaran Berlin Marathon.

    Reuters melaporkan peretas berhasil menyerang dan melumpuhkan sistem check-in otomatis dari Collin Aerospace milik RTX. Pihak layanan mengatakan tengah bekerja sama dengan bandara terdampak.

    “Maskapai penerbangan di Heathrow menerapkan kontinjensi dan pemasoknya, Collins Aerospace, beripaya mengatasi masalah dengan sistem check-in maskapai mereka di bandara yang ada di seluruh dunia,” kata juru bicara Heathrow.

    Selama beberapa waktu ini, sistem check-in otomatis praktis tak bisa digunakan. Di Berlin, boarding pass ditulis tangan akhirnya digunakan untuk proses naik pesawat para penumpang.

    Sementara Bandara Brussels menggunakan perangkat iPad dan laptop untuk check-in penumpang secara online.

    Bukan hanya sistem check-in yang terdampak, namun sejumlah penerbangan harus dibatalkan. Setidaknya 60 dari 550 penerbangan terpaksa dibatalkan pada hari Senin waktu setempat.

    Firma analisis penerbangan Cirium mengatakan bandara Brussels jadi yang tertinggi pada tingkat pembatalan mencapai 29 penerbangan. Hanya 42% penerbangan yang jadi berangkat satu jam dari jadwal.

    Hingga kini, kelompok yang bertanggung jawab atas serangan tersebut masih menjadi misteri. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Modus Hacker Serang Bandara, Penerbangan Lumpuh Seketika

    Modus Hacker Serang Bandara, Penerbangan Lumpuh Seketika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah bandara terbesar di Eropa terpaksa menghentikan sebagian operasional setelah sistem check-in otomatis mereka diserang peretas. Kondisi ini membuat penerbangan lumpuh seketika, memicu antrean panjang, penundaan, hingga pembatalan ratusan jadwal.

    Serangan siber yang terjadi pada Jumat (19/9) menargetkan Collins Aerospace, penyedia sistem check-in dan boarding yang dimiliki RTX. Gangguan ini berdampak pada Bandara Heathrow London, bandara tersibuk di Eropa, serta Bandara Berlin Brandenburg dan Brussels.

    Akibatnya, ribuan penumpang di tiga bandara tersebut mengalami kesulitan saat melakukan check-in dan boarding sejak Sabtu. Meski kondisi mulai membaik di Heathrow dan Berlin pada Minggu (21/9), otoritas Bandara Brussels menyebut masalah masih berlanjut.

    Brussels Airport bahkan meminta maskapai membatalkan separuh penerbangan keberangkatan pada Senin.

    Bandara Brussels mencatat 50 dari 257 jadwal keberangkatan pada Minggu dibatalkan untuk menghindari antrean panjang dan pembatalan mendadak. Sehari sebelumnya, 25 dari 234 penerbangan keluar juga dibatalkan.

    “Collins Aerospace belum memberikan pembaruan perangkat lunak yang aman untuk memulihkan sistem. Karena itu, kami harus meminta pembatalan tambahan,” ujar juru bicara Bandara Brussels, dikutip dari Senin (22/9/2025).

    RTX mengatakan pihaknya tengah berupaya memperbaiki masalah secepat mungkin. Perusahaan juga menyebut gangguan dapat diminimalisasi dengan proses check-in manual, meski tetap memperlambat operasional. Insiden ini berdampak pada perangkat lunak MUSE yang digunakan sejumlah maskapai besar di Eropa.

    Bandara Berlin menyebut telah menyiapkan solusi manual meski masih ada waktu tunggu lebih lama di layanan check-in, boarding, hingga bagasi. Sementara Heathrow menegaskan sebagian besar penerbangan tetap berjalan meski sistem check-in sempat lumpuh.

    Data dari Cirium menunjukkan tingkat penundaan di Heathrow tergolong rendah, Berlin sedang, sementara Brussels paling parah dengan penundaan signifikan.

    Otoritas regulasi regional mengatakan mereka tengah menyelidiki sumber serangan peretas tersebut, merupakan bagian dari rangkaian peretasan terhadap berbagai sektor mulai dari kesehatan hingga otomotif.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bandara di Eropa Kena Serangan Siber: Penerbangan Batal-Penumpang Terlantar

    Bandara di Eropa Kena Serangan Siber: Penerbangan Batal-Penumpang Terlantar

    Jakarta

    Serangan siber menghantam bandara-bandara tersibuk di Eropa. Insiden ini terjadi pada Sabtu kemarin, serangan itu membuat sistem check-in dan boarding penumpang menjadi terganggu.

    Operasional bandara pun ikut terdampak insiden ini. Penumpang menumpuk di bandara, bahkan beberapa maskapai ada yang menunda dan membatalkan penerbangannya.

    Dikutip dari Reuters, Minggu (21/9/2025), serangan siber pada hari Sabtu terpusat pada perangkat lunak MUSE yang dibuat oleh Collins Aerospace. Perangkat lunak itu menjadi sistem yang menyediakan layanan check in dan boarding untuk beberapa maskapai di bandara-bandara di seluruh dunia.

    RTX, perusahaan induk Collins Aerospace, membenarkan serangan siber memang terjadi pada perangkat lunak buatannya di bandara-bandara tertentu. Dalam keterangannya, RTX enggan menyebutkan nama bandara yang terkena masalah.

    Meski begitu, beberapa otoritas bandara secara resmi menyatakan mereka menjadi bagian dari serangan siber tersebut. Mulai dari Bandara Heathrow di Inggris, Bandara Brussel di Belgia, Bandara Berlin di Jerman, hingga Bandara Dublin dan Cork di Irlandia.

    “Sejauh ini dampaknya terbatas pada proses check-in pelanggan secara elektronik dan drop bagasi, dan dapat dikurangi dengan operasi check-in manual. Kami berupaya memperbaiki masalah ini secepat mungkin,” ujar RTX dalam pernyataan resmi.

    Sayangnya, RTX tidak memberikan informasi apa pun tentang siapa yang mungkin berada di balik serangan tersebut.

    Di Bandara Heathrow, Berlin, dan Brussels, ada sekitar 29 keberangkatan dan kedatangan penerbangan telah dibatalkan hingga pukul 11.30 GMT. Secara total, 651 keberangkatan dijadwalkan dari Heathrow, 228 dari Brussels, dan 226 dari Berlin pada hari Sabtu. Angka ini mengutip penyedia data penerbangan Cirium.

    Otoritas Bandara Brussels mengatakan telah terjadi empat pengalihan penerbangan, serta penundaan pada sebagian besar penerbangan yang berangkat. Bandara Brussels menyatakan telah meminta maskapai untuk membatalkan separuh jadwal keberangkatan penerbangan mereka pada hari Minggu guna menghindari antrean panjang dan pembatalan yang terlambat.

    Pada Minggu pagi, beberapa bandara besar di Eropa bergegas untuk memulihkan operasional agar kembali normal. Otoritas Bandara Berlin di Jerman menyatakan hingga Minggu pagi, sistem check in masih bermasalah, tetapi pihaknya sedang bekerja sama dengan perusahaan pembuat perangkat lunak untuk menyelesaikan masalah tersebut. Perusahaan yang dimaksud adalah Collins Aerospace yang merupakan bagian dari RTX.

    Bandara Berlin kini fokus melakukan standar operasional manual untuk para penumpang. Penundaan atau pembatalan penerbangan pun tidak terjadi sebesar kemarin.

    Otoritas Bandara Heathrow di Inggris juga mengatakan pada Minggu pagi pemulihan operasional terus dilakukan usai gangguan sistem check-in. Sebagian besar penerbangan tetap beroperasi dengan penanganan penumpang secara manual.

    Penumpang Terlantar

    Para calon penumpang yang akan terbang menjadi salah satu pihak yang mendapatkan kerugian besar karena kejadian ini. Banyak penumpang terlantar menunggu kepastian penerbangannya di bandara.

    Melansir Reuters, salah satu penumpang di Bandara Berlin sudah menunggu seharian untuk kepastian jadwal penerbangannya Sabtu kemarin. Kim Reisen, telah tiba di bandara sejak pukul 10.45 waktu setempat, namun hingga malam tiba penerbangannya tak kunjung jelas

    “Saya tiba di stasiun bandara sekitar pukul 10.45, dan kami belum diberi tahu apa pun kecuali bahwa ada kesalahan teknis. Tentu saja, di internet Anda dapat membaca bahwa itu mungkin serangan siber, dan sekarang kami hanya bisa menunggu di sini untuk melihat apa yang terjadi,” ungkap Kim Reisen.

    Seorang pelancong lainnya di Bandara Berlin, Siegfried Schwarz, mengatakan serangan siber ini tidak masuk akal. Menurutnya, serangan semacam ini tidak dapat dipahami. Di tengah kemajuan teknologi yang pesat mengapa otoritas bandara tidak bisa melindungi diri.

    “Saya juga merasa tidak masuk akal bahwa, dengan teknologi saat ini, tidak ada cara untuk melindungi diri dari hal seperti itu,” kaga Schwarz.

    Kondisi yang sama terjadi di Bandara Heathrow London, yang menjadi bandara tersibuk di Inggris. Salah seorang penumpang, Lucy Spencer, mengaku sudah dua jam melakukan check in namun tak kunjung bisa melakukan penerbangan. Petugas menurutnya bagaikan saling lempar tanggung jawab soal pengurusan penumpang.

    Dia akan melakukan penerbangan dengan Malaysia Airlines. Menurutnya petugas nampak kesulitan melakukan semua pekerjaan secara manual, antrean panjang pun tak terelakkan terjadi di Terminal 4 Bandara Heathrow.

    “Mereka meminta kami menggunakan boarding pass di ponsel, tetapi ketika kami sampai di gerbang, boarding pass tersebut tidak berfungsi. Mereka sekarang mengarahkan kami kembali ke gerbang check-in, ini seperti dilempar-lempar,” ujar Spencer dilansir dari BBC.

    Penumpang lain, Monazza Aslam, mengatakan dia telah duduk di landasan selama lebih dari satu jam tanpa tahu kapan dia dan keluarganya akan terbang. Bahkan, Aslam mengatakan dirinya telah ketinggalan penerbangan transitnya di Doha karena kekacauan di Bandara Heathrow.

    “Saya sudah berada di Heathrow bersama orang tua saya yang sudah lanjut usia sejak pukul 05.00. Kami sudah lapar dan lelah,” sebut Aslam.

    Tonton juga video “Bandara Polandia Tangguhkan Penerbangan gegara Rusia” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (hal/ara)

  • Kacau Bandara di Eropa Gegara Kena Serangan Siber

    Kacau Bandara di Eropa Gegara Kena Serangan Siber

    Jakarta

    Serangan siber yang menyasar sejumlah bandara di Eropa sempat mengacaukan layanan penerbangan. Dampaknya, penumpang menumpuk, sejumlah penerbangan dibatalkan dan sistem check-in manual terpaksa diberlakukan.

    Dikutip dari Reuters, Minggu (21/9/2025), serangan siber itu menyasar penyedia sistem check-in dan boarding. Serangan mengganggu operasional di beberapa bandara yang menyebabkan penundaan dan pembatalan penerbangan.

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu dan berlanjut hingga Minggu. Otoritas bandara mengatakan permasalahan tersebut berpusat pada perangkat lunak MUSE yang dibuat oleh Collins Aerospace, yang menyediakan sistem untuk beberapa maskapai di bandara-bandara di seluruh dunia.

    “Dampaknya terbatas pada check-in pelanggan secara elektronik dan drop bagasi, dan dapat dikurangi dengan operasi check-in manual,” kata RTX (RTX.N), perusahaan induk Collins Aerospace, dalam pernyataan resminya.

    RTX menambahkan bahwa mereka sedang berupaya memperbaiki masalah ini secepat mungkin. RTX tidak memberikan informasi apa pun tentang siapa yang mungkin berada di balik serangan tersebut.

    Sementara itu, Bandara Heathrow mengatakan pihaknya termasuk di antara bandara-bandara yang terdampak. Tercatat Bandara Brussels dan Bandara Berlin juga terdampak.

    Beberapa jam kemudian, Bandara Dublin menyatakan bahwa mereka juga mengalami dampak kecil dari masalah ini, begitu pula Bandara Cork, bandara terbesar kedua di Irlandia setelah Dublin.

    Penerbangan Terganggu

    Di Heathrow, Berlin, dan Brussels, sebanyak 29 keberangkatan dan kedatangan penerbangan telah dibatalkan hingga pukul 11.30 GMT, menurut penyedia data penerbangan Cirium. Secara total, ada 651 keberangkatan dijadwalkan dari Heathrow, 228 dari Brussels, dan 226 dari Berlin pada hari Sabtu.

    Para pejabat di Brussels mengatakan telah terjadi empat pengalihan penerbangan, serta “penundaan pada sebagian besar penerbangan yang berangkat.”

    Bandara Brussels menyatakan telah meminta maskapai untuk membatalkan separuh jadwal keberangkatan penerbangan mereka pada hari Minggu guna menghindari antrean panjang dan pembatalan yang terlambat, menandakan bahwa gangguan akan berlanjut hingga akhir pekan.

    Seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan saat ini tidak ada indikasi “serangan yang meluas atau parah”. Sementara itu penyebab insiden masih dalam penyelidikan.

    Sejumlah Bandara Kembali Beroperasi

    Pada hari Minggu waktu setempat, sejumlah bandara di Eropa melaporkan operasional berangsur pulih usai sistem terkena serangan siber.

    Dilansir AFP, Minggu (21/9), Bandara London Heathrow menyatakan mereka sedang mengelola arus penumpang sembari mencoba memperbaiki masalah pada perangkat lunak. Sedangkan Bandara Dublin, Irlandia, menyatakan akan beroperasi normal sepanjang hari Minggu.

    “Tim terus mendukung maskapai penerbangan hari ini, saat maskapai menangani gangguan yang sedang berlangsung akibat masalah teknis di seluruh Eropa yang berdampak pada sistem check-in dan boarding,” demikian pernyataan yang diposting di X.

    Bandara Heathrow, Inggris, menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “sebagian besar penerbangan” tetap beroperasi berkat kerja sama dengan maskapai penerbangan.

    Sementara itu, Bandara Brussels, Belgia, menyatakan hampir seperlima dari jadwal keberangkatan hari Minggu telah dibatalkan.

    Seorang juru bicara Bandara Brussels mengatakan 45 dari 257 penerbangan yang berangkat telah dibatalkan. Para penumpang diperkirakan akan mengalami penundaan “antara 30 dan 90 menit”.

    Halaman 2 dari 3

    (knv/knv)

  • Modus Hacker Serang Bandara, Penerbangan Lumpuh Seketika

    7 Fakta Serangan Lumpuhkan 3 Bandara Besar, Puluhan Penerbangan Batal

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan siber kembali menggemparkan industri penerbangan global. Kali ini gangguan pada sistem check-in dan boarding milik Collins Aerospace. Sebuah perusahaan penyedia teknologi penerbangan menyebabkan kekacauan di sejumlah bandara besar Eropa. Berikut 7 fakta penting dari insiden yang melumpuhkan puluhan penerbangan tersebut:

    1. Sistem Check In Jadi Target Utama

    Melansir Reuters, perusahaan induk Collins Aerospace, RTX mengatakan bahwa mereka mengetahui gangguin siber pada perangkat lunak MUSE-nya.

    “Dampaknya terbatas pada proses check-in pelanggan secara elektronik dan penyerahan bagasi dan dapat dimitigasi dengan proses check-in manual,” ujar RTX kepada Reuters dikutip Minggu (21/9/2025).

    2. Tiga Bandara Besar Eropa Paling Terdampak

    Tiga bandara utama yang paling merasakan dampaknya adalah Bandara Heathrow di London, Inggris, Bandara Brussels, Bandara Berlin, Jerman.

    Bandara-bandara tersebut melaporkan penundaan dan pembatalan penerbangan karena terganggunya sistem digital mereka.

    “Kami mohon maaf kepada mereka yang mengalami penundaan, tetapi berkat kerja sama dengan maskapai, sebagian besar penerbangan tetap beroperasi,”

    ” Kami mengimbau penumpang untuk memeriksa status penerbangan mereka sebelum berangkat ke Heathrow dan tiba tidak lebih awal dari tiga jam untuk penerbangan jarak jauh dan dua jam untuk penerbangan jarak pendek,” tulis Bandara Heathrow dalam keterangan melalui akun X dikutip Minggu (21/9/2025).

    3. Puluhan Penerbangan Dibatalkan dan Tertunda

    Berdasarkan data dari penyedia analitik penerbangan, Cirium tercatat Sabtu (20/9/2025): 35 keberangkatan dan 25 kedatangan dibatalkan.

    Minggu (21/9/2025): 38 keberangkatan dan 33 kedatangan dibatalkan. Bandara Brussels menjadi yang paling terdampak, dengan 15 penerbangan dibatalkan pada hari pertama serangan.

    4. Gangguan Terbatas pada Proses Check-in dan Bagasi

    Menurut pernyataan RTX, gangguan ini terbatas pada check-in elektronik dan sistem penanganan bagasi. Namun, banyak bandara seperti Dublin dan Heathrow terpaksa menggunakan sistem manual untuk melayani penumpang, menyebabkan antrian panjang dan waktu tunggu yang lebih lama.

    “Beberapa maskapai di Terminal 2 masih menggunakan solusi manual untuk membuat label bagasi dan boarding pass. Ini berarti proses check-in dan drop bagasi mungkin memakan waktu sedikit lebih lama dari biasanya,” tulis Bandara Dublin melalui akun X nya dikutip Minggu (21/9/2025).

    5. Belum Ada Bukti Kebocoran Data Penumpang

    Meskipun tergolong serius, pihak Collins Aerospace menyatakan tidak ada bukti bahwa data penumpang berhasil diakses atau dicuri. Fokus utama perusahaan saat ini adalah pemulihan layanan dan meminimalkan gangguan terhadap operasional bandara.

    Maskapai Delta Airlines, yang juga menggunakan sistem Collins, mengatakan bahwa dampak terhadap operasional mereka masih dalam taraf minimal. Beberapa bandara besar seperti Frankfurt dan Zurich juga menyatakan bahwa sistem mereka tetap berjalan normal dan tidak terdampak oleh serangan ini.

    Sementara itu, maskapai-maskapai lain seperti EasyJet memastikan, penerbangan mereka tetap berjalan sesuai jadwal. Namun, pihak maskapai dan otoritas bandara tetap melakukan pemantauan ketat terhadap situasi dan menyiapkan langkah-langkah antisipatif jika gangguan kembali terjadi.

    6. Efek Domino dari Serangan pada Pihak Ketiga

    Para pakar keamanan siber menyoroti bahwa serangan ini merupakan contoh klasik dari serangan rantai pasok. Ketika satu vendor yang digunakan oleh banyak bandara diserang, efeknya langsung menyebar lintas negara. Collins adalah penyedia layanan untuk banyak maskapai, sehingga serangannya menciptakan dampak yang luas dan simultan.

    Perusahaan ritel Inggris Marks & Spencer awal tahun ini mengatakan serangan siber baru-baru ini, yang membuat rak-rak makanan kosong dan penjualan daring terhenti, akan menyapu bersih hampir sepertiga laba tahunannya.

    Namun, Kepala divisi perusahaan di perusahaan keamanan siber Check Point, Charlotte Wilson, mencatat bahwa industri penerbangan menjadi target khusus para penjahat siber mengingat ketergantungannya pada sistem digital bersama.

    “Serangan-serangan ini sering kali menyerang melalui rantai pasokan, mengeksploitasi platform pihak ketiga yang digunakan oleh beberapa maskapai dan bandara sekaligus. Ketika satu vendor diretas, efek dominonya bisa langsung terasa dan meluas, menyebabkan gangguan yang meluas lintas batas,” ujar Wilson kepada CNBC dikutip Minggu (21/9/2025).

    7. Tekanan untuk Tingkatkan Keamanan Siber di Industri Penerbangan

    Insiden ini kembali menggarisbawahi rapuhnya infrastruktur digital di sektor penerbangan. Wilson menegaskan pentingnya pembaruan sistem secara rutin dan adanya sistem cadangan (backup) yang handal, serta Kolaborasi lintas negara dan lembaga

    “Serangan siber jarang berhenti di satu negara. Butuh pertahanan kolektif untuk melindungi sektor global seperti penerbangan,” ujarnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kacau Bandara di Eropa Gegara Kena Serangan Siber

    Sistem Belum Pulih Imbas Serangan Siber, Bandara Eropa Pakai Cara Manual

    Jakarta

    Pemulihan operasi dilakukan beberapa bandara di Eropa usai serangan siber menyasar sistem check in dan boarding. Insiden yang terjadi Sabtu kemarin itu membuat operasional bandara kacau, penumpang menumpuk di bandara, bahkan beberapa maskapai ada yang menunda dan membatalkan penerbangannya.

    Dikutip dari Reuters, Minggu (21/9/2025), hingga pagi tadi beberapa bandara besar di Eropa bergegas untuk memulihkan operasional agar kembali normal. Otoritas Bandara Berlin di Jerman menyatakan pagi tadi, sistem check in masih bermasalah, tetapi pihaknya sedang bekerja sama dengan perusahaan pembuat perangkat lunak untuk menyelesaikan masalah tersebut. Perusahaan yang dimaksud adalah Collins Aerospace yang merupakan bagian dari RTX.

    Bandara Berlin kini fokus melakukan standar operasional manual untuk para penumpang. Penundaan atau pembatalan penerbangan tidak terjadi sebesar kemarin.

    Bandara Pakai Cara Manual

    Otoritas Bandara Heathrow di Inggris juga mengatakan pada Minggu pagi pemulihan operasional terus dilakukan usai gangguan sistem check-in. Sebagian besar penerbangan tetap beroperasi dengan penanganan penumpang secara manual.

    Masalah yang dihadapi bandara-bandara tersibuk di Eropa itu terjadi karena adanya insiden serangan siber pada penyedia sistem check-in dan boarding Collins Aerospace, milik RTX. RTX menyebut insiden itu sebagai gangguan siber dan telah mempengaruhi perangkat lunak untuk check-in dan boarding buatan mereka, MUSE. Perangkat lunak itu banyak digunakan maskapai penerbangan di Eropa.

    Gangguan telah mereda secara signifikan pada Minggu pagi meskipun masih terjadi beberapa masalah operasional di bandara dan juga penerbangan bagi maskapai. Sementara itu regulator regional Uni Eropa mengatakan mereka sedang menyelidiki asal mula insiden peretasan tersebut.

    (hal/ara)

  • Serangan Siber Menyasar Sejumlah Bandara di Eropa, Penerbangan Terggangu

    Serangan Siber Menyasar Sejumlah Bandara di Eropa, Penerbangan Terggangu

    Jakarta

    Sejumlah bandara di Eropa, termasuk Bandara Heathrow, London, diserang serangan siber terhadap penyedia sistem check-in dan boarding. Serangan itu mengganggu operasional di beberapa bandara yang menyebabkan penundaan dan pembatalan penerbangan.

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu dan berlanjut hingga Minggu. Otoritas bandara mengatakan permasalahan tersebut berpusat pada perangkat lunak MUSE yang dibuat oleh Collins Aerospace, yang menyediakan sistem untuk beberapa maskapai di bandara-bandara di seluruh dunia.

    “Dampaknya terbatas pada check-in pelanggan secara elektronik dan drop bagasi, dan dapat dikurangi dengan operasi check-in manual,” kata RTX RTX (RTX.N), opens new tab, perusahaan induk Collins Aerospace, dalam pernyataan resminya, dilansir Reuters, Minggu (21/9/2025)

    RTX menambahkan bahwa mereka sedang berupaya memperbaiki masalah ini secepat mungkin. RTX tidak memberikan informasi apa pun tentang siapa yang mungkin berada di balik serangan tersebut.

    Bandara Heathrow mengatakan pihaknya termasuk di antara bandara-bandara yang terdampak. Tercatat Bandara Brussels dan Bandara Berlin juga terdampak.

    Beberapa jam kemudian, Bandara Dublin menyatakan bahwa mereka juga mengalami dampak kecil dari masalah ini, begitu pula Bandara Cork, bandara terbesar kedua di Irlandia setelah Dublin.

    Penerbangan Terganggu

    Di Heathrow, Berlin, dan Brussels, sebanyak 29 keberangkatan dan kedatangan penerbangan telah dibatalkan hingga pukul 11.30 GMT, menurut penyedia data penerbangan Cirium. Secara total, ada 651 keberangkatan dijadwalkan dari Heathrow, 228 dari Brussels, dan 226 dari Berlin pada hari Sabtu.

    Para pejabat di Brussels mengatakan telah terjadi empat pengalihan penerbangan, serta “penundaan pada sebagian besar penerbangan yang berangkat.”

    Bandara Brussels menyatakan telah meminta maskapai untuk membatalkan separuh jadwal keberangkatan penerbangan mereka pada hari Minggu guna menghindari antrean panjang dan pembatalan yang terlambat, menandakan bahwa gangguan akan berlanjut hingga akhir pekan.

    Seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan saat ini tidak ada indikasi “serangan yang meluas atau parah”. Sementara itu penyebab
    insiden masih dalam penyelidikan.

    (yld/knv)

  • Serangan Siber Menyasar Sejumlah Bandara di Eropa, Penerbangan Terggangu

    Serangan Siber Menyasar Sejumlah Bandara di Eropa, Penerbangan Terganggu

    Jakarta

    Sejumlah bandara di Eropa, termasuk Bandara Heathrow, London, diserang serangan siber terhadap penyedia sistem check-in dan boarding. Serangan itu mengganggu operasional di beberapa bandara yang menyebabkan penundaan dan pembatalan penerbangan.

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu dan berlanjut hingga Minggu. Otoritas bandara mengatakan permasalahan tersebut berpusat pada perangkat lunak MUSE yang dibuat oleh Collins Aerospace, yang menyediakan sistem untuk beberapa maskapai di bandara-bandara di seluruh dunia.

    “Dampaknya terbatas pada check-in pelanggan secara elektronik dan drop bagasi, dan dapat dikurangi dengan operasi check-in manual,” kata RTX (RTX.N), perusahaan induk Collins Aerospace, dalam pernyataan resminya, dilansir Reuters, Minggu (21/9/2025)

    RTX menambahkan bahwa mereka sedang berupaya memperbaiki masalah ini secepat mungkin. RTX tidak memberikan informasi apa pun tentang siapa yang mungkin berada di balik serangan tersebut.

    Bandara Heathrow mengatakan pihaknya termasuk di antara bandara-bandara yang terdampak. Tercatat Bandara Brussels dan Bandara Berlin juga terdampak.

    Beberapa jam kemudian, Bandara Dublin menyatakan bahwa mereka juga mengalami dampak kecil dari masalah ini, begitu pula Bandara Cork, bandara terbesar kedua di Irlandia setelah Dublin.

    Penerbangan Terganggu

    Di Heathrow, Berlin, dan Brussels, sebanyak 29 keberangkatan dan kedatangan penerbangan telah dibatalkan hingga pukul 11.30 GMT, menurut penyedia data penerbangan Cirium. Secara total, ada 651 keberangkatan dijadwalkan dari Heathrow, 228 dari Brussels, dan 226 dari Berlin pada hari Sabtu.

    Para pejabat di Brussels mengatakan telah terjadi empat pengalihan penerbangan, serta “penundaan pada sebagian besar penerbangan yang berangkat.”

    Bandara Brussels menyatakan telah meminta maskapai untuk membatalkan separuh jadwal keberangkatan penerbangan mereka pada hari Minggu guna menghindari antrean panjang dan pembatalan yang terlambat, menandakan bahwa gangguan akan berlanjut hingga akhir pekan.

    Seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan saat ini tidak ada indikasi “serangan yang meluas atau parah”. Sementara itu penyebab insiden masih dalam penyelidikan.

    (yld/knv)

  • Hidup di Jerman, Kuliah Gratis-Terlindung Asuransi Kesehatan-Banyak Cuti?

    Hidup di Jerman, Kuliah Gratis-Terlindung Asuransi Kesehatan-Banyak Cuti?

    Jakarta

    Berpikir untuk “Kabur Aja Dulu” ke Jerman?

    Ibukota Jerman, Berlin, berhasil menarik minat banyak kaum muda Amerika yang ingin merantau ke luar negeri. Kaum muda asal Amerika sekarang berbondong bondong ke Berlin mencari alternatif hidup di luar AS menjauhi pemerintahan Trump, sama halnya kaum muda Indonesia yang penat dengan perpolitikan bangsa dan ingin #kabur aja dulu dari Indonesia.

    Pembawa acara TikTok Washington Post Universe, Carmella Boykin, bekerja sama dengan DW’s Berlin Fresh untuk mengeksplorasi beberapa keuntungan hidup di Jerman.

    Apakah universitas di Jerman gratis?

    Kuliah di Amerika Serikat bisa merogoh kocek hingga puluhan ribu dolar atau ratusan jutaan rupiah per tahun, sedangkan universitas negeri di Jerman umumnya menawarkan pendidikan tanpa biaya kuliah, baik untuk mahasiswa domestik maupun internasional, bahkan kini banyak program yang diajarkan dalam bahasa Inggris.

    Mahasiswa biasanya hanya perlu membayar biaya semesteran sekitar €100-€300 (sekitar 2 hingga 6 juta rupiah) sebagai biaya administrasi.

    Jika terdaftar sebagai mahasiswa, kamu juga mendapatkan akses transportasi umum secara gratis atau dengan potongan harga, jadi bayaran semester ini seperti formalitas belaka.

    Tapi ada beberapa negara bagian Jerman, seperti Baden-Württemberg dan Bayern, yang mengenakan biaya kuliah untuk mahasiswa non-Uni Eropa, hingga €1.500 (sekitar Rp 29 juta).

    Program master khusus dan program lain yang ditawarkan oleh universitas swasta juga mengharuskan membayar biaya kuliah.

    Wajib hukumnya: asuransi kesehatan

    Kamu wajib memiliki asuransi kesehatan di Jerman.

    Iurannya bervariasi tergantung pilihanmu: asuransi kesehatan publik atau swasta. Secara umum, asuransi kesehatan publik menanggung layanan kesehatan yang kamu perlukan dan jadi pilihan yang paling aman.

    Jika kamu memiliki pekerjaan, sebagian iuran asuransi kesehatan dibayar oleh pemberi kerja dan sebagian lagi dipotong dari gajimu per bulan. Besar iuran bergantung pada gaji, besarannya sekitar 19 persen dari gaji kotor.

    Jika kamu mahasiswa dan berusia di bawah 30 tahun, kamu akan membayar tarif mahasiswa sebesar €140 (Rp 2.7 juta) per bulan.

    Jika kamu seorang wiraswasta, kamu akan membayar iuran sebesar 20 persen dari penghasilan, dengan iuran minimum sekitar €230 (Rp 4.5 juta) per bulan dan maksimum €1.200 (Rp 23.5 juta). Jumlah ini dibayarkan setiap bulan melalui transfer bank.

    Anak muda yang sehat mungkin tergoda untuk memilih penyedia asuransi swasta. Asuransi swasta mungkin menawarkan iuran per bulan yang lebih terjangkau dibanding asuransi publik.

    Tapi perlu diingat, meski program asuransi kesehatan swasta cocok untuk para perantau dalam jangka pendek, biasanya program tersebut tidak menanggung layanan kesehatan untuk kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti terapi psikoterapi, pengobatan terkait penyakit menular seksual, dan lainnya.

    Selain itu, sangat sulit untuk kembali ke asuransi kesehatan publik terlebih jika kamu wiraswasta, jadi ini adalah keputusan penting. Siapa tahu dari petualanganmu merantau di Jerman yang tadinya sementara membuatmu menetap lama di sini.

    Bagaimana dengan cuti di Jerman?

    AS tidak memiliki aturan nasional yang mengatur hari libur berbayar, cuti tahunan, atau cuti sakit untuk para pekerjanya.

    Di Jerman jumlah minimum cuti tahunan secara hukum untuk pegawai penuh waktu adalah 20 hari, menjadikannya salah satu negara dengan hari cuti tahunan terbanyak di dunia. Banyak pemberi kerja menawarkan lebih banyak hari libur dalam setahun.

    Selain cuti tahunan, ada juga 10 hingga 13 hari libur nasional di Jerman, jumlahnya ini berbeda di tiap negara bagian. Pemberi kerja juga membayar pekerjanya di hari libur nasional ini.

    Indonesia juga memiliki aturan mengenai cuti tahunan Berdasarkan UU Cipta Kerja 11/23 pekerja berhak atas 12 hari cuti tahunan, setelah bekerja 12 bulan berturut turut. Selain itu pemberi kerja juga membayar gaji saat hari libur nasional. Rata rata hari libur nasional di Indonesia berkisar 16 hingga 17 hari.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Dewan Sentral Yahudi Desak Kanselir Merz Teguh Dukung Israel

    Dewan Sentral Yahudi Desak Kanselir Merz Teguh Dukung Israel

    Berlin

    Seruan itu disampaikan dalam peringatan 75 tahun berdirinya Dewan Sentral Yahudi Jerman, yang dihadiri Kanselir Friedrich Merz di ibukota Berlin.

    “Jerman harus berdiri dengan jelas di sisi Israel,” kata Presiden Dewan Pusat, Josef Schuster. Dia mengimbau Merz agar tak goyah, “baik karena tekanan negara-negara Eropa lain maupun oleh desakan anggota parlemen tertentu.”

    Sejak pecahnya konflik di Gaza, Jerman menjadi salah satu pendukung terpenting Israel di panggung diplomasi dunia, selain Amerika Serikat. Namun tuduhan genosida yang dilayangkan berbagai lembaga dunia, belakangan turut menggema di ranah politik domestik.

    Merz: Kritik perlu, tapi dukungan tak goyah

    Pesta perayaan 75 tahun berdirinya Dewan Sentral Yahudi di Jerman Rabu (17/9) malam berlangsung dengan penjagaan ketat, di tengah meningkatnya antisemitisme yang kian terasa di ruang publik. Sekitar seribu undangan hadir di Museum Yahudi, mulai dari tokoh politik, perwakilan agama, hingga Duta Besar Israel Ron Prosor.

    Dalam pidatonya di hadapan Charlotte Knobloch, penyintas Holocaust berusia 92 tahun dan Nikola Eterovic, Nunsiatur Apostolik dari Gereja Katolik, Merz kembali menegaskan posisi pemerintah di Berlin, betapa eksistensi dan keamanan Israel adalah “bagian tak tergoyahkan dari fondasi normatif” Jerman.

    Sejak serangan “barbar” Hamas pada 7 Oktober 2023, tukasnya, antisemitisme di Jerman kian terdengar: “lebih nyaring, lebih terbuka, lebih tak tahu malu, lebih brutal.” Hal itu, kata Merz, membuatnya terkejut sekaligus malu.

    Mendekat di saat krisis, bukan menjauh

    Kanselir Merz kembali menegaskan— sembari disambut riuh tepuk tangan—bahwa komitmen pada eksistensi dan keamanan Israel adalah “bagian tak bisa ditawar dari fondasi normatif” Jerman. Itu bukan sekadar kebijakan luar negeri, melainkan sumpah identitas.

    Kritik terhadap kebijakan Israel, katanya, bukan hanya boleh, tapi kadang perlu. Namun di sinilah garis dibentangkan: “negeri ini akan merusak jiwanya sendiri jika kritik dijadikan alasan untuk menggelorakan kebencian terhadap Yahudi.”

    Dan ada batas lain: kritik juga tak boleh berujung pada tuntutan agar Jerman berpaling dari Israel.

    Kanselir partai konservatif CDU itu juga berjanji, Jerman akan terus berusaha bekerja sama dengan Israel, bahkan saat hubungan diplomatik terasa sulit. “Hari ini, besok, lusa—saya berikan janji pribadi bahwa pemerintahan ini akan melakukannya,” tukasnya.

    Maraknya antisemitisme

    Dewan Sentral Yahudi didirikan pada 19 Juli 1950 di Frankfurt, hanya lima tahun setelah Holocaust.

    Awalnya ia sekadar wadah bagi segelintir penyintas sebelum beremigrasi. Namun lambat laun, organisasi ini menjelma menjadi payung bagi 105 komunitas dengan sekitar 100 ribu anggota, termasuk imigran Yahudi dari bekas Uni Soviet pasca-1990.

    Merz mengingatkan, Dewan Sentral Yahudi berjasa dalam advokasi hukum terkait restitusi kejahatan Nazi, serta mengiringi proses “kembalinya” kehidupan Yahudi di Jerman.

    “Saya ingin katakan kepada warga Yahudi di Jerman, bahwa tanpa kalian tidak akan ada masa depan yang bagi bagi republik federal ini,” imbuhnya.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Saat ini, Jerman mencatat meningkatnya tindak kebencian dan kekerasan terhadap warga Yahudi. Pada tahun 2024, Biro Kriminal Federal mencatat lonjakan 21 persen kejahatan bermotif antisemitisme, menjadi 6.200 kasus dari tahun sebelumnya 5.200.

    “Antisemitisme tidak hanya hadir dalam bentuk kekerasan, tetapi juga kian nyata dalam keseharian,” kata Presiden Dewan Pusat Yahudi, Schuster. Dia menambahkan, kebencian terhadap Yahudi pada akhirnya selalu menjadi ancaman bagi seluruh masyarakat.

    Editor: Agus Setiawan

    Lihat juga Video: Friedrich Merz Terpilih Jadi Kanselir Jerman

    (nvc/nvc)