kab/kota: Berlin

  • NASA Luncurkan Misi Khusus ke Mars, Tak Sengaja Bunuh Alien

    NASA Luncurkan Misi Khusus ke Mars, Tak Sengaja Bunuh Alien

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Antariksa Amerika Serikat (AS), NASA, dilaporkan membunuh ‘alien’ di planet tetangga bumi. Hal itu disebut terjadi saat NASA sedang dalam misi mengirim dua pesawat ke Mars pada tahun 1976 lalu.

    Menurut peneliti Jerman Dirk Schulze-Makuch, dia menduga misi Viking 1 tanpa sengaja membunuh alien penghuni Mars lewat eksperimen mereka. Ahli astrobiologi dari Technische Universität Berlin di Jerman itu mengungkapkan bahwa NASA pada saat itu tengah menggelar eksperimen mencampur air, nutrien, dan sampel tanah di Mars.

    Menurutnya, NASA berasumsi bahwa makhluk hidup di Mars sama dengan makhluk hidup di Bumi yaitu membutuhkan air untuk hidup.

    Namun, karena percobaan ini, makhluk hidup di Mars justru tewas akibat percobaan tersebut. Ia berpendapat kehidupan di Mars bergantung kepada garam seperti organisme di Bumi yang hidup di wilayah kering kerontang. Salah satu organisme yang hidupnya bergantung dari garam adalah mikroba di Padang Pasir Atacama di Cile.

    “Di lingkungan hyper-kering, kehidupan bisa mendapatkan ‘air’ dari garam yang menyerap kelembaban dari atmosfer. Garam ini seharusnya menjadi fokus pencarian makhluk hidup di Mars,” katanya, dikutip Sabtu (28/12/2024).

    Dia menyatakan misi Viking tanpa sengaja membunuh organisme yang mereka angkut dengan mencampurkan terlalu banyak air.

    “Jika cara pandang soal cara organisme hidup di kondisi kering Mars ini benar, artinya daripada menjalankan strategi ‘mencari air’ yang selama ini digunakan NASA, lebih baik kita mengikuti garam untuk mencari mikroba,” kata Schulze-Makuch.

    Ia mengusulkan menggunakan cairan garam yang pas sebagai habitat bakteri untuk “mengangkut” kehidupan dari Mars.

    Schulze-Makuch memberikan contoh hujan badai yang membunuh 70-80 persen bakteria di Padang Pasir Atacama karena organisme tersebut tak sanggup tersiram begitu banyak air dalam waktu singkat.

    “Hampir 50 tahun setelah eksperimen biologi Viking, saatnya untuk mencoba misi pencarian kehidupan baru, dengan pemahaman lebih baik soal ekosistem Mars,” kata Schulze-Makuch.

    (luc/luc)

  • Dunia Kecam Ide Trump Relokasi Penduduk Gaza, Niat Busuk Singkirkan Warga Palestina dari Tanah Air Mereka

    Dunia Kecam Ide Trump Relokasi Penduduk Gaza, Niat Busuk Singkirkan Warga Palestina dari Tanah Air Mereka

    PIKIRAN RAKYAT – Pengamat Hak Asasi Manusia Euro-Med menyatakan keprihatinan mendalam atas proposal Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi kembali warga Gaza di Yordania dan Mesir.

    Donald Trump menggambarkan Gaza sebagai “situs pembongkaran”, dan mengatakan bahwa semua pihak harus membersihkan kantong Palestina serta merelokasi kembali warga Palestina di Yordania dan Mesir.

    Kelompok yang berbasis di Jenewa itu mengatakan bahwa pernyataan ini melanggar hukum internasional dengan melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza.

    “Sangat memprihatinkan,” ucap Euro-Med dalam sebuah pernyataan.

    “Orang-orang Palestina, yang sudah menderita akibat dampak buruk dari upaya Israel untuk memusnahkan mereka, seharusnya tidak harus membayar harga lebih lanjut untuk genosida ini dengan dipindahkan secara paksa ke luar tanah air mereka,” katanya menambahkan.

    Mereka mengatakan bahwa Israel penjajah sebagai kekuatan pendudukan, adalah satu-satunya entitas yang harus bertanggung jawab moral dan hukum atas kejahatan yang telah dilakukannya di Jalur Gaza.

    “Membayar ganti rugi kepada Palestina, dan membangun kembali Jalur Gaza secepat mungkin,” ujar Euro-Med.

    Memperhatikan bahwa Konvensi Jenewa Keempat secara tegas melarang pemindahan paksa penduduk di bawah pendudukan, kelompok itu menekankan bahwa setiap rencana untuk melakukannya akan menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian ini.

    “Fasilitasi rencana ini juga akan melanggar hak rakyat Palestina yang tidak dapat dicabut untuk tinggal di tanah mereka dan di tanah air mereka, hak yang dilindungi oleh hukum internasional, dan akan menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang,” tutur Euro-Med.

    Mereka menekankan bahwa sikap regional dan global yang menentang proposal Donald Trump untuk mendeportasi penduduk Jalur Gaza “mutlak diperlukan”, dan mendesak masyarakat internasional untuk sepenuhnya menegakkan prinsip-prinsip hukum internasional dan mengadopsi solusi yang menghormati hak-hak Palestina.

    Indonesia Tegas Menolak

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membantah isu mengenai pemindahan warga Gaza dengan menyatakan pemerintah Republik Indonesia tidak pernah memiliki rencana untuk merelokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia.

    “Pemerintah RI tidak pernah memperoleh informasi apapun, dari siapapun, maupun rencana apapun terkait relokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia sebagai salah satu bagian dari upaya rekonstruksi pasca konflik,” kata Kementerian Luar Negeri melalui keterangan resmi di Jakarta.

    Kemlu menegaskan bahwa pemerintah menghindari berspekulasi tentang isu tersebut tanpa adanya informasi yang lebih jelas.

    “Indonesia tetap tegas dengan posisi segala upaya untuk memindahkan warga Gaza tidak dapat diterima,” ucapnya.

    Senada, Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) juga dengan tegas menolak wacana dari tim Presiden Amerika Serikat Donald Trump, untuk merelokasi dua juta penduduk Gaza ke Indonesia. Hal itu dikatakan Sekretaris Umum (Sekum) PP Persis Ustaz Haris Muslim di Jakarta, Jumat, 24 Januari 2025.

    Ustaz Haris menilai, relokasi tersebut merupakan modus Donald Trump yang ingin mengusir warga Gaza. Merelokasi warga Gaza ke Indonesia merupakan modus Amerika yang seolah-olah sebagai pahlawan dan penyelamat warga Gaza.

    “Padahal semua itu intinya adalah modus, agar warga Palsetina dan Gaza keluar dari tanah-tanah kelahiran mereka,” ujarnya.

    Sekum Persis pun mempertanyakan, kalau warga Gaza direlokasi ke Indonesia, lantas Gaza mau dipakai oleh siapa. Ketika warga Gaza diusir dengan dalih relokasi, maka Gaza tidak lagi ada orang, sehingga menjadi kesempatan bagi Israel untuk melakukan okupasi pendudukan dan penguasaan di wilayah Gaza.

    Dia menegaskan, PP Persis sangat tegak lurus mendukung kemerdekaan rakyat Palestina serta mendukung agar warga Palestina bisa kembali ke tanah-tanah mereka.

    “Persis sangat istiqomah mendukung kemerdekaan rakyat Palestina,” katanya.

    Penentangan Liga Arab

    Liga Arab mengatakan bahwa upaya untuk mencabut rakyat Palestina dari tanah mereka, baik melalui pemukiman kembali, aneksasi atau perluasan permukiman.

    “Hal itu telah terbukti gagal di masa lalu,” ucap Liga Arab dalam sebuah pernyataan, Minggu 26 Januari 2025.

    “Menghindari prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan dan komitmen jangka panjang ini, yang telah mengumpulkan konsensus Arab dan internasional, hanya akan memperpanjang konflik dan membuat perdamaian semakin tidak dapat dicapai,” tuturnya.

    Liga Arab menegaskan bahwa upaya semacam itu ditolak, dan melanggar hukum internasional.

    “Memindahkan orang secara paksa dari tanah mereka hanya dapat digambarkan sebagai pembersihan etnis,” ujarnya.

    Liga Arab menekankan, fase saat ini membutuhkan upaya berkelanjutan dari semua pihak untuk memperkuat dan mempertahankan gencatan senjata sebagai pendahulu untuk segera memulai rekonstruksi Gaza dan mengatasi luka-luka rakyatnya, yang telah mengalami pembantaian brutal selama 15 bulan berturut-turut.

    “Infrastruktur Jalur Gaza telah mengalami kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perang modern,” katanya.

    Liga Arab pun menyerukan semua negara yang percaya pada solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian untuk bekerja dengan rajin dan segera untuk memulai proses yang kredibel untuk mencapai solusi ini dan menerapkannya di lapangan sesegera mungkin.

    “Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan keamanan dan perdamaian bagi Palestina, Israel, dan semua orang di kawasan dan dunia,” ucapnya.

    Penolakan Yordania

    Yordania memperbarui penolakannya terhadap pemukiman kembali Palestina, setelah Presiden AS Donald Trump menyerukan untuk “membersihkan” Jalur Gaza.

    “Semua berbicara tentang tanah air alternatif… tidak dapat diterima. Kami tidak menerimanya, kami belum menerimanya, dan kami akan terus menghadapinya dengan semua kemampuan kami,” tutur Menteri Luar Negeri, Ayman Safadi.

    “Yordania adalah untuk Yordania, Palestina adalah untuk Palestina, dan solusi untuk masalah Palestina ada di tanah Palestina,” katanya menambahkan, mengutip pernyataan Raja Abdullah II.

    Kritik dari Munich

    Kepala Konferensi Keamanan Munich juga mengkritik proposal Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza, mencirikan rencana itu sebagai pelanggaran hukum internasional.

    “Proposal yang dibuat oleh Trump ini telah ditolak oleh semua orang di wilayah ini, jadi saya tidak melihat bagaimana ini bisa terbang jika Yordania dan Mesir menentangnya,” ujar Duta Besar Christoph Heusgen kepada sekelompok jurnalis internasional di Berlin.

    “Mereka mengatakan Gaza adalah rumah Palestina, dan mereka ingin tinggal di sana, dan mereka memiliki hak untuk tinggal di sana, karena ini sesuai dengan hukum internasional,” ucapnya menambahkan.

    Christoph Heusgen menunjukkan bahwa Gaza harus menjadi bagian dari negara Palestina di masa depan, melalui penyelesaian diplomatik.

    “Di sinilah perbatasan sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, dan saya pikir ini adalah sesuatu yang harus ditekankan dalam hal apa pun,” katanya.

    Slovenia Tak Terima

    Menteri Luar Negeri Slovenia mengkritik proposal Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza, menggambarkan rencana itu sebagai “tidak dapat diterima.”

    “Posisi Slovenia benar-benar jelas, kami tidak setuju untuk pengusiran paksa,” ucap Tanja Fajon dalam pidatonya, Senin 27 Januari 2025.

    Menggarisbawahi bahwa Slovenia mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat dan merdeka, dia mengatakan bahwa Palestina “memiliki hak” untuk berada di tanah mereka sendiri.

    “Segala jenis pemukiman paksa di Yordania atau Mesir, seperti yang telah berulang kali ditunjukkan kedua negara di masa lalu, sama sekali tidak dapat diterima,” kata Tanja Fajon.

    “Ini juga merupakan kasus pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan saya pikir kita harus mengambil sikap yang sangat kuat terhadap hal ini di Uni Eropa,” tuturnya menambahkan.

    Spanyol: Warga Gaza Harus Tetap Berada di Gaza

    Menteri Luar Negeri Spanyol turut menolak gagasan Donald Trump untuk “membersihkan” Gaza dan merelokasi penduduknya ke negara-negara Arab lainnya.

    “Posisi kami jelas: warga Gaza harus tetap berada di Gaza. Gaza adalah bagian dari negara Palestina masa depan, yang perlu dikendalikan oleh satu pemerintah,” kata Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares.

    “Sesegera mungkin, Gaza dan Tepi Barat harus diperintah oleh otoritas nasional Palestina tunggal,” ucapnya menambahkan.

    Inggris Tolak Usulan Kontroversial Trump

    Inggris menolak proposal kontroversial Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga.

    “Warga sipil Palestina harus dapat kembali dan membangun kembali rumah dan kehidupan mereka,” kata juru bicara Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.

    “Seperti yang dikatakan menteri luar negeri, bagi orang-orang Gaza, begitu banyak dari mereka telah kehilangan nyawa, rumah atau orang yang mereka cintai, 14 bulan terakhir konflik telah menjadi mimpi buruk yang hidup. Itulah mengapa Inggris terus ditekan untuk resolusi konflik di Gaza,” tuturnya menambahkan.

    Jerman: Penduduk Palestina Tak Bisa Diusir dari Gaza

    Jerman pada hari Senin menolak proposal Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza ke negara-negara terdekat – Mesir dan Yordania.

    Berbicara pada konferensi pers di Berlin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Christian Wagner mengatakan bahwa Jerman mempertahankan komitmennya terhadap konsensus internasional mengenai status Gaza.

    “Ada posisi bersama yang dibagikan oleh Uni Eropa, mitra Arab kami dan PBB, yang sangat jelas: Penduduk Palestina tidak dapat diusir dari Gaza, dan Gaza tidak boleh diduduki atau dimukimkan kembali secara permanen oleh Israel,” katanya.

    Christian Wagner menambahkan bahwa kelompok G7 dari ekonomi terkemuka dunia, termasuk AS, sejauh ini secara konsisten mendukung posisi ini dalam beberapa pernyataan bersama.

    “Pengusiran dari Gaza, dan mendirikan permukiman baru di sini tidak mungkin. Ini juga sesuatu yang kami jelaskan selama Pertemuan Menteri Luar Negeri G7 di Tokyo pada tahun 2023. Dalam hal ini, saya pikir posisi kami lebih dari jelas,” ujarnya.

    Christian Wagner  mencatat bahwa gagasan Donald Trump sudah ditolak oleh negara-negara di kawasan itu, dan menggarisbawahi bahwa fokus internasional tidak boleh tergelincir dari upaya berkelanjutan untuk gencatan senjata yang berkelanjutan di wilayah tersebut.

    “Anda mungkin juga telah mencatat komentar yang dibuat oleh menteri luar negeri Mesir dan Yordania. Dalam hal ini, saya ingin menunjukkan bahwa bagi kami yang penting saat ini adalah implementasi perjanjian gencatan senjata,” tuturnya.

    Mesir: Palestina Tak Cuma Kelompok, tapi Bangsa!

    Parlemen Mesir menegaskan kembali penolakan atas rencana apa pun yang bertujuan untuk merelokasi rakyat Palestina dari tanah mereka, memperingatkan bahwa tindakan semacam itu menimbulkan “ancaman serius” bagi keamanan dan stabilitas regional.

    “Kami tidak dapat mengabaikan bahaya signifikan yang ditimbulkan oleh proposal yang diedarkan mengenai relokasi warga Palestina dari tanah mereka,” ucap Ketua Parlemen Hanafi Gebali.

    “Ide-ide ini sama sekali mengabaikan fakta yang mapan bahwa perjuangan Palestina bukan hanya masalah kependudukan atau perselisihan geografis, tetapi penyebab rakyat yang berjuang untuk hak-hak sah dan historis mereka,” ujarnya.

    “Semua orang harus menyadari bahwa rakyat Palestina bukan hanya kelompok yang mencari perlindungan. Mereka adalah bangsa dengan sejarah yang kaya, tanah suci, dan hak yang tidak dapat dicabut yang tidak dapat dihapus seiring waktu. Mereka tidak akan pernah melepaskan hak-hak ini, begitu pula bangsa Arab di hadapan mereka,” tutur Hanafi Gebali menambahkan.

    Ketua parlemen Mesir memperingatkan bahwa setiap proposal yang melewati hak-hak Palestina menimbulkan ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas regional.

    “Satu-satunya solusi untuk mencapai perdamaian abadi adalah menerapkan solusi dua negara, yang memastikan rakyat Palestina dapat mendirikan negara merdeka mereka di sepanjang perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sambil juga memastikan keamanan dan stabilitas seluruh wilayah,” kata Hanafi Gebali.

    “Mesir, yang telah menabur benih perdamaian di kawasan itu selama bertahun-tahun, menegaskan kembali hari ini bahwa mereka akan terus membela hak-hak rakyat Palestina dan dengan tegas menolak setiap upaya untuk melikuidasi perjuangan Palestina atau melanggar hak-hak rakyat besar ini,” ujarnya menambahkan.

    Warga Palestina: Tak Ada yang Bisa Paksa Kami Keluar dari Tanah Air!

    Kepresidenan Palestina juga menolak rencana yang bertujuan menciptakan “tanah air alternatif” bagi warga Palestina.

    “Proyek pemukiman kembali dan tanah air alternatif tidak dapat diterima dan hanya berfungsi untuk memperkuat ketidakstabilan dan kekacauan di wilayah tersebut,” ujar juru bicara kepresidenan Nabil Abu Rudeineh dalam sebuah pernyataan, Senin 27 Januari 2025.

    “Alternatifnya (opsi) adalah mencapai perdamaian yang adil berdasarkan legitimasi internasional dan Inisiatif Perdamaian Arab,” ucapnya menambahkan.

    Abu Rudeineh mengatakan bahwa kembalinya pengungsi Palestina ke Gaza utara mencerminkan keteguhan Palestina di tanah mereka.

    “Tidak ada yang bisa memaksa Palestina keluar dari tanah air mereka,” katanya.

    Nabil Abu Rudeineh pun menyerukan kepada pemerintah AS untuk mendukung solusi yang mengarah pada perdamaian dan stabilitas abadi bagi kawasan dan dunia.

    Senator AS: Trump Berniat Lakukan Pembersihan Etnis

    Senator AS Bernie Sanders pada hari Senin mengecam proposal Presiden Donald Trump untuk “membersihkan” Gaza dengan merelokasi jutaan warga Palestina, menyebutnya “pembersihan etnis” dan kejahatan perang, mendesak semua orang Amerika untuk mengutuknya.

    “Ada nama untuk ini, pembersihan etnis, dan itu adalah kejahatan perang. Gagasan keterlaluan ini harus dikutuk oleh setiap orang Amerika,” katanya.

    PBB: Kami Menentang!

    PBB pada hari Senin mengatakan bahwa mereka menentang proposal Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina di luar Gaza.

    “Kami akan menentang rencana apa pun yang akan mengarah pada pengungsian paksa orang, atau akan mengarah pada segala jenis pembersihan etnis,” ucap juru bicara PBB Stephane Dujarric.

    Menanggapi pertanyaan tentang Tepi Barat yang diduduki menjadi Gaza baru di tengah meningkatnya serangan tentara Israel, dia mengaku prihatin.

    “Kami sangat prihatin dengan situasi yang memburuk di Tepi Barat. Kegiatan kekerasan yang tidak terkendali dari pemukim Israel terhadap penduduk sipil, penduduk Palestina di Tepi Barat,” kata Stephane Dujarric.

    Lebih lanjut, dia pun mendesak semua pihak untuk tidak “kehilangan fokus pada bagian lain” karena Gaza tetap menjadi fokus utama oleh semua pihak.

    Mengenai situasi terbaru di Tepi Barat yang diduduki, Stephane Dujarric menyampaikan peringatan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) atas memburuknya di Jenin dan kamp pengungsinya ketika operasi Israel penjajah yang sedang berlangsung oleh pasukan Israel penjajah memasuki hari ketujuh, yang mengakibatkan korban lebih lanjut dan penghancuran jalan dan infrastruktur.

    Dia mengingat pembunuhan seorang balita oleh Israel penjajah selama akhir pekan.

    “Sejak operasi di Jenin dimulai pada 21 Januari, 16 kematian telah dilaporkan,” kata Stephane Dujarric.

    “Sementara itu, hari ini, di kamp pengungsi Tulkarm, serangan udara dilaporkan menewaskan dua warga Palestina, meningkatkan kekhawatiran atas penggunaan kekuatan yang melebihi standar penegakan hukum,” tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu.

    Stephane Dujarric juga mengingatkan bhawa Rumah sakit bukan target, dan harus dilindungi setiap saat. Pernyataan itu disampaikan ketika Israel penjajah mengepung Rumah Sakit Pemerintah Tulkarm.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Elon Musk Pidato di Depan Ribuan Pendukung Partai Berbahaya Jerman

    Elon Musk Pidato di Depan Ribuan Pendukung Partai Berbahaya Jerman

    Jakarta

    Elon Musk menyampaikan pidato kejutan pada peluncuran kampanye partai Alternative for Germany (AfD), saat ribuan orang berkumpul di seluruh negeri untuk memprotes kebangkitan partai sayap kanan yang diduga neo Nazi tersebut.

    Musk, yang bicara di video langsung, disambut sorak sorai sekitar 4.500 pendukung AfD yang berkumpul di sebuah aula di kota Halle, Jerman timur. Saat bicara dengan pemimpin partai Alice Weidel, kandidat kanselir AfD, Musk menegaskan kembali keyakinannya AfD adalah harapan terbaik Jerman dalam pemilu 23 Februari.

    Jerman menggelar pemilu dadakan setelah Kanselir Olaf Scholz kalah dalam mosi tidak percaya dan koalisi pemerintahannya runtuh. AfD menuai popularitas dan baru-baru ini jadi partai sayap kanan pertama yang menang pemilihan negara bagian di Jerman sejak era Nazi dan tampil baik dalam jajak pendapat.

    Pada saat yang sama, partai tersebut dikritik karena sikap anti imigrannya yang keras. Semua partai politik arus utama Jerman mengatakan bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan AfD.

    Musk, sekutu dekat Presiden AS Donald Trump, menekankan pentingnya orang-orang merasa bangga dengan Jerman dan menjadi orang Jerman. Bahkan ia tampaknya menyarankan orang Jerman segera move on dari Nazi.

    Elon dengan wajahnya tersenyum diproyeksikan ke layar besar, mengatakan ke kerumunan yang bersorak bahwa anak-anak tak boleh merasa bersalah atas dosa orang tua, apalagi kakek buyut mereka. “Jangan terlalu banyak fokus pada rasa bersalah di masa lalu dan kita perlu melangkah lebih jauh dari itu,” tambahnya yang dikutip detikINET dari Guardian.

    “Saya sangat gembira untuk AfD, saya pikir Anda benar-benar harapan terbaik bagi perjuangan Jerman untuk masa depan yang hebat bagi Jerman,” katanya kepada para penonton. Weidel berterima kasih kepadanya dan meminta para pendukungnya untuk membuat Jerman kembali hebat.

    Awal bulan ini, Musk menjamu Weidel dalam sebuah wawancara di X, yang menimbulkan kekhawatiran tentang campur tangannya yang terlalu dalam pada pemilu Jerman.

    Sementara itu, puluhan ribu warga Jerman berunjuk rasa di Berlin dan kota-kota lain pada terhadap partai sayap kanan tersebut. Di kota Cologne, Jerman barat, polisi memperkirakan kerumunan sebanyak 40.000 orang berdemonstrasi. Sekitar 35.000 pengunjuk rasa juga berkumpul di Gerbang Brandenburg yang ikonik di Berlin.

    (fyk/fyk)

  • Seperti Apa Hidup di Kota Pintar Bertabur QR Code di Jerman?

    Seperti Apa Hidup di Kota Pintar Bertabur QR Code di Jerman?

    Jakarta

    Di sebuah hotel pintar atau Smartel di Ahaus, kota berpenduduk 40.000 jiwa di wilayah Mnsterland di negara bagian Nordrhein Westfalen, Jerman, seorang tamu tiba dengan menjinjing koper. Ia memindai QR code di pintu masuk hotel dengan telepon pintar untuk menuju kamarnya.

    Di hotel tanpa resepsionis ini, telepon pintar berfungsi sebagai kunci, sekaligus pengontrol pemanas dan pencahayaan. Bahkan tidak ada saklar lampu di dalamnya. Di lorong, suara robot penyedot debu tengah bekerja di lantai. Satu-satunya waktu melihat staf adalah ketika sarapan.

    “Dulunya ini adalah Ratshotel Residenz, yang terbesar di kota ini,” kata Peter Sommer, yang sedang memandu tur Smart City Ahaus. Sampai suatu ketika, penyewa lama itu tidak ingin melanjutkannya – dan begitu pula orang lain. “Properti kosong di tepi zona pejalan kaki: Itu tidak baik!”

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Pada 2017, produsen perangkat lunak Tobit membeli gedung tersebut dan memodernisasinya. Saat ini, Smartel dengan 44 kamarnya hampir selalu penuh.

    Tobit menjalankan pameran di kantor pusatnya di Ahaus untuk menunjukkan platform jaringan chayns miliknya. Sekali sebulan, Tobit juga menawarkan tur terbuka bagi siapa saja yang berminat.

    Bahkan jika hanya ada dua peminat pada suatu hari Desember yang suram, tidak masalah. Peter Sommer dengan senang hati mengajak kita berkeliling.

    Kota bertabur QR code

    Pada akhir 2024, Ahaus dinobatkan sebagai kotamadya terpintar di daerah pedesaan dalam kompetisi nasional ‘Digital Places 2024’ oleh inisiatif Deutschland – Land der Ideen

    Juri sangat menghargai fakta bahwa semua aplikasi tersedia pada platform terpusat dengan satu aplikasi setelah hanya satu kali pendaftaran dengan rincian kontak dan rincian bank. Ini menyediakan akses ke penawaran komersial dan layanan serta informasi yang disediakan oleh administrasi kota dan pemasaran kota. Dokumen, voucher, dan tiket disimpan di profil pengguna pribadi.

    Beginikah wujud kota masa depan?

    Margarete berasal dari Velen, sebuah kota kecil yang terletak tidak jauh dari Ahaus. Ia guru kebutuhan khusus dan ingin tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tidak ada lagi supermarket di kota kecilnya dan jika ingin makan di luar di malam hari, Anda harus membuat reservasi beberapa hari sebelumnya, katanya.

    Ahaus berukuran sedang dan, seperti banyak kota lainnya, harus berjuang karena ditinggalkan penduduknya. Toko-toko kecil dan bioskop menghilang. Pub, bar, klub, restoran, dan kafe tidak dapat lagi menemukan staf, dan pemilik lama tidak dapat menemukan pengganti. Saat ini, digitalisasi dianggap sebagai jawaban masalah itu.

    Gastronomi terasa kurang personal

    “Di mana kalian, Colin, Elisana?” tertulis dengan huruf besar pada display toko kebab digital TKWY. Burger dan kentang goreng yang dipesan Colin dan Elisana melalui chayns sudah siap. Begitu sampai, mereka mengautentikasi diri lewat aplikasi. Bungkusan berisi kebab akan langsung dimasukkan ke dalam kompartemen.

    “Agak kurang personal,” kata Margarete. Dia akan merasa kangen mengobrol dengan penjual kebab di sana. “Tetapi efisien,” jawab Sommer. Para staf hanya sibuk memasak. Tidak masalah apakah mereka bisa berbahasa Jerman dengan baik atau tidak.

    Pub “Offsite” di alun-alun pusat masih gelap dan sepi di sore hari. Pemandu Tobit memindai kode QR di pintu masuk. Tiba-tiba tempat itu menjadi hidup. Lampu menyala, tenda terbentang, logo merek bir besar berkedip, pintu terbuka dan layar besar menayangkan video sepak bola dan musik.

    Kota tanpa uang tunai, tanpa ada obrolan

    Sistem di bar ini juga berjalan dengan sedikit staf: bartender hanya menyerahkan minuman apa yang telah dibayar terlebih dahulu oleh tamu secara online. Tidak perlu membahas apa yang tertulis di tatakan gelas bir atau siapa yang boleh minum alkohol, karena data pribadi tentang usia sudah disimpan di akun chayns.

    Pada malam harinya, pemilik bar pulang tanpa harus menyetorkan uang tunai ke bank. Sementara itu, toko secara otomatis memesan stok persediaan.

    Pertanian, klub olahraga, dan lain-lain menggunakan rantai untuk menjual produk mereka tanpa uang tunai atau untuk menyediakan akses ke tempat mereka. Namun fokusnya adalah pada industri katering, yang tengah menderita kekurangan pekerja terampil. Menurut Tobit, hampir 80 persen pemilik restoran bekerja dengan chayn: dari toko kebab hingga hotel. Para tamu melakukan hampir semuanya sendiri.

    Voucher lokal sebagai ‘mata uang’

    Di Ahaus, lebih mudah menguji sesuatu dalam mode beta karena pemerintah kota dan penduduk ikut terlibat. “Kami terlibat di laboratorium yang sesungguhnya. Kami adalah kelinci percobaan, tetapi kami memiliki hal-hal yang tidak dimiliki orang lain,” kata pimpinan Ahaus Marketing & Tourismus GmbH, Benedikt Hommle.

    Konsep yang sering ditiru sebagai pintu masuk digitalisasi adalah voucher kota. Menurut Tobit, lebih dari 70 kota madya telah memperkenalkan ‘mata uang lokal digital’ semacam itu. Di Ahaus, pendatang baru dan pemenang kuis mingguan diberi hadiah dan hari ulang tahun mereka dirayakan. Pengusaha membayar subsidi bulanan dalam bentuk ini.

    Akan tetapi, uang itu hanya dapat dibelanjakan di dalam kota dan hanya untuk jangka waktu yang singkat. Ada sekitar 200 titik penerimaan. “Dengan ini Anda dapat membeli makanan anjing, memesan roti gulung, dan memasang ban baru. Uangnya tetap berada di kota,” kata Benedikt Hommle. Kota ini menghasilkan hampir 800.000 euro dengan cara ini setiap tahunnya.

    Tidak heran jika hampir semua orang di Ahaus memiliki chaynsID. Pandemi Covid turut mendorong digitalisasi, termasuk di sini. Selain itu, kota ini dekat dengan perbatasan Belanda, dan pembayaran digital jauh lebih umum di negara tetangga itu.

    “Ini masa depan, ya?” Di akhir tur, Margarete mengatakan ia ingin mengajak anak-anaknya ke sini.

    Bagi sebagian besar pengunjung, Ahaus tekesan seperti fiksi ilmiah belaka. Tapi baru-baru ini, Sommer kedatangan sepuluh wali kota dari Belanda. “Buat Jerman, ini lumayan!” simpulnya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    Lihat juga Video ‘Kereta Cepat Hubungkan Berlin-Paris dalam 8 Jam’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Prajurit Perang Dunia II Dikubur Tanpa Otak, Jadi Bahan Penelitian Jerman

    Prajurit Perang Dunia II Dikubur Tanpa Otak, Jadi Bahan Penelitian Jerman

    Berlin

    Prajurit Skotlandia, Donnie MacRae, meninggal sebagai tawanan perang Jerman selama Perang Dunia Kedua. Tapi baru 80 tahun kemudian keluarganya tahu bahwa dia dikubur tanpa otak.

    Donnie meninggal di rumah sakit tawanan perang pada 1941 dan karena dia menderita kondisi neurologis yang langka, otopsi dilakukan.

    Selama otopsi, otak, dan sebagian sumsum tulang belakangnya diambil lantas dikirim ke Institut Kaiser di Munich untuk digunakan sebagai penelitian.

    Jenazahnya dikubur oleh pemerintah Jerman dan selanjutnya dikubur kembali oleh pihak sekutu di pemakaman Commonwealth War Graves di Berlin, tapi tidak seorang pun tahu bahwa otaknya telah diambil.

    Secara keseluruhan, sekitar 160 potongan kecil otak dan sumsum tulang belakang Donnie disimpan di pusat arsip penelitian Munich yang kemudian berganti nama menjadi Institut Max Planck untuk Psikiatri sejak saat itu.

    Sebuah dokumenter BBC Radio 4 berjudul Shadow of War: A Tainted Anatomy membahas mengapa hal ini terjadi dan tentang pekerjaan menyatukan kembali jenazah sang prajurit di kuburannya.

    Penyuka musik dan penjahit berbakat

    Donnie MacRae tumbuh sebagai penutur bahasa Gaelik di Gairloch yang terletak di pantai barat Skotlandia.

    Ia berencana menggunakan kain wol yang ditenun dengan tangan dari desa asalnya untuk mendirikan bisnis menjahit di Blair Atholl, Perthshire, tempat saudaranya tinggal dan bekerja sebagai sopir di sebuah hotel setempat.

    Namun pada 1939, ketika negara itu berada di ambang perang, Donnie bergabung dengan Tentara Teritorial dan dipanggil agar ikut berperang.

    Dia adalah prajurit Seaforth Highlanders dan ditangkap sebagai tawanan perang saat bertempur di St Valery, Prancis, pada Juni 1940.

    Pada tahun berikutnya, Donnie meninggal di usia 33 tahun di rumah sakit kamp tawanan perang.

    Donnie MacRae meninggal sebagai tawanan perang dan dimakamkan di Berlin (Libby MacRae)

    Meskipun keluarga MacRae mengetahui penangkapan dan kematian Donnie, mereka tidak pernah diberi tahu tentang otopsi atau soal pengambilan sampel dari otaknya.

    Baru pada 2020, ketika Profesor Paul Weindling dari Universitas Oxford Brookes menghubungi, keponakan Donnie yakni Libby MacRae tahu apa yang terjadi setelah kematian sang paman.

    Weindling merupakan bagian dari kelompok peneliti internasional yang meneliti catatan dari ribuan otak yang disimpan di Max Planck Society di Jerman.

    Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengidentifikasi semua korban dan mengenang mereka dengan sebaik-baiknya.

    “Salah satu kelompok yang terabaikan tentu saja tawanan perang yang otaknya diambil untuk penelitian neuropatologis oleh Jerman dan disimpan selama bertahun-tahun,” kata Weindling.

    Jerman ingin menjadi yang terdepan dalam penelitian medis dan alasan mengapa otak Donnie berakhir di institut di Munich, diketahui dari bagaimana ia mati.

    Ketika dia ditangkap, Donnie terluka oleh peluru senapan di lutut dan punggung kiri. Meskipun lukanya sembuh, ia dirawat kembali di rumah sakit. Hanya saja kondisinya terus memburuk dalam beberapa bulan berikutnya.

    Kondisi langka

    Mulanya penglihatan Donnie kabur, ujung jarinya kesemutan dan kesulitan berbicara.

    Kondisi ini dengan cepat menyebabkan kelumpuhan di kedua lengan dan ketidakmampuan berbicara.

    Beberapa hari sebelum kematiannya, dia tidak bisa bergerak.

    Donnie meninggal pada 6 Maret 1941 karena kondisi langka yang disebut Kelumpuhan Landryatau di Inggris dikenal sebagai sindrom Guillain-Barre situasi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sistem saraf.

    Donnie MacRae dimakamkan kembali di pemakaman Commonwealth War Graves di Berlin (Paul Weindling)

    Kondisi ini biasanya tidak fatal dan sebagai akibatnya dilakukan otopsi, termasuk pembedahan otak.

    Sabine Hildebrandt, dosen di Harvard Medical School yang sangat tertarik dengan etika pada masa itu berkata kepada BBC, “fakta yang sangat mengerikan” bahwa pengangkatan jaringan setelah kematian bukanlah hal yang lazim.

    “Saya tidak mengatakan bahwa perbuatan itu benar secara etika, tapi tindakan tersebut merupakan bagian dari proses rutin kerja ilmiah pada saat itu,” ujar Hildebrandt.

    Potongan otak dan sumsum tulang belakang Donnie dimasukkan dalam larutan dan diletakkan pada wadah mikroskop kaca untuk digunakan sebagai penelitian tentang kondisinya.

    Libby yang merupakan keponakan Donnie, berkata: “Sulit untuk mengatakan seperti apa rasanya.”

    “Menurut saya, sungguh mengerikan membayangkan hal itu.”

    Baca juga:

    Selain Donnie, Weindling dan timnya menemukan catatan empat tawanan perang Inggris yang otaknya diambil dan ditahan untuk tujuan penelitian selama tahun 1941.

    Mereka adalah Patrick O’Connell, Donald McPhail, Joseph Elston, dan William Lancaster.

    Sampai saat ini, tidak ada keluarga dari para tawanan itu tahu apa yang terjadi pada kerabat mereka.

    Otak dari empat tawanan itu termasuk di antara sekitar 2.000 otak yang diambil untuk penelitian oleh lembaga-lembaga terkemuka di Berlin dan Munich selama Perang Dunia Kedua yang di antaranya ada otak anak-anak yang terbunuh selama Holocaust.

    Ribuan korban tersebut juga termasuk orang Yahudi dan Katolik Polandia. Mereka disebut memiliki penyakit mental, tahanan politik, pejuang perlawanan Belgia, dan prajurit Prancis serta Polandia.

    Lembaga-lembaga Jerman lainnya juga diketahui telah mengambil bagian-bagian tubuh mereka untuk penelitian.

    Hildebrand mengatakan hasil penelitian dari lembaga-lembaga Jerman itu sangat banyak dan para peneliti di seluruh dunia merasa “iri” dengan banyaknya karya yang dihasilkan negara tersebut.

    Setelah perang, pihak sekutu menyelidiki kejahatan yang dilakukan Nazi dan Pengadilan Nuremberg memutuskan hampir 200 orang dihukum karena kejahatan perang.

    Tapi, lembaga penelitian Kaiser Wilhelm dan para ahli anatomi yang terlibat diizinkan untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

    Hal ini sebagian disebabkan oleh fakta bahwa meskipun sekarang dianggap sangat tidak etis untuk menyimpan jaringan manusia tanpa persetujuan, pada saat itu hal tersebut merupakan norma.

    Baca juga:

    Namun muncul pertanyaan mengapa selama ini tidak ada yang dilakukan terhadap materi yang disimpan di arsip Jerman.

    Pada akhir 1980-an ada desakan dari pemerintah Jerman untuk membuang semua spesimen yang “bersumber” dari Perang Dunia Kedua, khususnya semua sampel dari kelompok yang dianiaya.

    Bahkan akan ada penguburan massal ratusan ribu sampel jaringan “slide mikroskop” di Munich dengan tenggat waktu yang singkat hanya beberapa bulan saja.

    Prof Heinz Wssle, yang saat itu menjabat sebagai kepala departemen neurologi di Max Planck Institute for Brain Research di Berlin, berkata ada tekanan untuk bertindak sangat cepat.

    “Kami tidak bisa mengetahui secara cepat bagian mana yang berasal dari korban dan mana yang hanya bahan neuropatologi biasa, oleh karena itu keputusan kami adalah mengubur semua bagian dari tahun 1933 hingga 1945.”

    Tidak ada yang tahu otak Donnie MacRae telah diangkat (Libby MacRae)

    Tetapi, lembaga Munich memilih kebijakan yang berbeda.

    Lembaga ini hanya mengubur mereka yang diduga memiliki hubungan dengan apa yang disebut program eutanasia, yang merujuk pada pembunuhan sistematis terhadap mereka yang dianggap “tidak layak hidup” oleh Nazi karena dugaan penyakit atau cacat genetik.

    Banyak sampel jaringan “slide mikroskop” dianggap memiliki kepentingan ilmiah, tetap disimpan.

    Sampel Donnie MacRae pun disimpan untuk tujuan penelitian hingga 2015, ketika kemudian dimasukkan ke dalam koleksi arsip.

    Sekarang lebih dari 80 tahun setelah kematiannya, pekerjaan untuk menyatukan kembali bagian tubuh Donnie dengan sisa jenazahnya sedang dilakukan di Berlin.

    Prasasti makam Gaelik

    Prof Weindling dan rekan-rekannya telah menghubungkan sampel mikroskop dengan catatan pasien dan menghubungi keluarga terdekat.

    Komisi Makam Perang Persemakmuran baru-baru ini setuju untuk menerima sampel otak dan sumsum tulang belakang Donnie dari Institut Max Planck serta menyatukannya kembali dengan jenazah yang telah dikubur di pemakaman mereka di Berlin.

    “Kami berharap ini berarti kami berada dalam posisi untuk menguburkan kembali jenazah pada akhir tahun ini,” kata mereka.

    Libby berharap melihat sebuah prasasti di makam Donnie MacRae (Paul Weindling)

    Libby, keponakan Donnie, juga berharap situasi yang menyakitkan ini terselesaikan.

    “Saya sangat senang mendengar bahwa Komisi Makam Perang Persemakmuran akhirnya akan menguburkan spesimen tersebut dan semua bagian tubuh Donnie akan bersama di tempat yang damai,” katanya.

    Keinginannya adalah melihat prasasti Gaelik baru di makam Donnie di Berlin “Faodaidh an saoghal tighinn gu crch ach mairidh gaol is cel gu brth”.

    Artinya: “Dunia mungkin kiamat, tapi cinta dan musik akan bertahan selamanya.”

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 2 Orang Tewas, 2 Lainnya Terluka Parah

    2 Orang Tewas, 2 Lainnya Terluka Parah

    Berlin

    Pria berusia 41 tahun dan anak laki-laki berusia dua tahun tewas diserang pria yang membawa pisau di kota Aschaffenburg, Jerman. Penikaman ini juga membuat dua orang lainnya terluka parah.

    Kepolisian setempat telah menangkap seorang pria berusia 28 tahun dari Afghanistan yang diduga sebagai pelaku penikaman. Insiden ini terjadi di sebuah taman umum di pusat kota Bavaria sekitar pukul 11.45 waktu setempat. Terduga pelaku ditangkap di dekat lokasi penikaman.

    “Dua orang terluka parah, sementara dua orang terluka parah menerima perawatan di rumah sakit,” kata polisi dilansir AFP, Rabu (22/1/2025).

    “Tersangka ditangkap di sekitar lokasi kejadian perkara,” tambahnya.

    Polisi juga menangkap orang kedua yang menjadi saksi peristiwa maut tersebut. Saat ini, orang tersebut sedang diinterogasi polisi.

    “Tidak ada indikasi adanya tersangka lain dan tidak ada bahaya lebih lanjut bagi masyarakat,” ucap polisi.

    (fas/jbr)

  • Elon Musk Pidato di Depan Ribuan Pendukung Partai Berbahaya Jerman

    Elon Musk Diduga Salam Nazi Bikin Heboh Jerman

    Washington

    Saat merayakan pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat, Elon Musk diduga melakukan salam Nazi dengan mengangkat tangan kanannya. Hal ini menimbulkan kehebohan, termasuk di Jerman, tempat ideologi Nazi pernah berkembang pesat di era Adolf Hitler tapi kini dilarang.

    Kecaman antara lain datang dari Michel Friedman, mantan ketua Central Council of Jews. Menurutnya, nakhoda SpaceX dan Tesla itu dengan jelas menunjukkan salam ‘Heil Hitler’. “Saya pikir, melakukan hal tabu itu sudah mencapai titik yang mengancam dunia bebas,” katanya.

    Kecaman juga datang dari pihak lain di Jerman, terlebih Elon Musk juga mendukung partai Alternative fur Deutshcland (AfD) yang diduga neo Nazi. Elon Musk sendiri menanggapi biasa kritikan yang datang kepadanya.

    “Sejujurnya, mereka perlu trik kotor yang lebih baik. Serangan bahwa semua adalah Hitler sangat melelahkan,” tulisnya di X.

    Dikutip detikINET dari Guardian, Rabu (22/1/2025) Kai Uwe Herbst yang adalah seorang hakim di Berlin, menilai salam ala Nazi yang disengaja bisa menjadi bukti kriminal di bawah hukum Jerman. Namun perlu juga untuk membuktikan bahwa ada niat jahat dan individu itu tahu bahwa yang dilakukannya salam Nazi.

    Di pihak lain, organisasi Anti Defamation League di Amerika Serikat menilai apa yang dilakukan Musk bukan salam Nazi. “Dia bertingkah canggung dalam momen antusiasme,” kata mereka.

    Adapun Miriam Hollstein dari majalah Stern di Jerman menulis bahwa salam Musk itu tidak seharusnya banyak disorot. “Sorry, itu bukan salam Hitler dan tidak ditujukan seperti itu. Hentikan omong kosong ini. Ada cukup banyak hal yang bisa dikritik soal Musk,” cetusnya.

    (fyk/fay)

  • Donald Trump Mengguncang Politik Jerman

    Donald Trump Mengguncang Politik Jerman

    Jakarta

    Donald Trump telah mengonfirmasi semua ketakutan terburuk dari banyak politisi Jerman. Entah dengan mengancam untuk mengakhiri kebijakan perlindungan iklim dan menampar tarif impor untuk barang-barang Eropa, atau membayangkan imperialisme baru yang mengklaim Terusan Panama dan Greenland.

    Meski demikian, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengucapkan selamat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru atas pelantikannya.

    Scholz mendoakan “kekuatan dan kesuksesan” untuk tugas-tugas yang akan datang, dan menambahkan bahwa, “bersama-sama, kita dapat memberikan momentum penting di kedua sisi Atlantik untuk kebebasan, perdamaian dan keamanan, serta kemakmuran dan pembangunan ekonomi.”

    Namun Scholz tidak hadir di Washington, begitu pula pemimpin oposisi Jerman Friedrich Merz dari partai konservatif Christian Democratic Union (CDU). Trump hanya mengundang politisi yang berpikiran sama dengannya, seperti Perdana Menteri Italia Georgia Meloni dan Presiden Argentina Javier Milei.

    Pesan diplomatik yang sensitif

    Sebagian besar politisi Jerman mengisyaratkan atau secara terbuka menyatakan bahwa mereka lebih suka melihat kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, yang masuk ke Gedung Putih.

    Hanya partai sayap kanan Jerman, Alternative for Germany (AfD), yang tampaknya menantikan pemerintahan Trump. Loyalis Trump, Elon Musk, secara terbuka mendukung AfD di platform X ketika ia menulis bahwa, “hanya AfD yang dapat menyelamatkan Jerman” dan menyebut Scholz sebagai “orang bodoh yang tidak kompeten”.

    Penilaian sensitif dari Duta Besar Jerman untuk AS, Andreas Michaelis, dinilai berkontribusi pada meningkatnya ketegangan trans-Atlantik. Sebuah pesan diplomatik yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock yang berisi kritik keras terhadap Trump, bocor ke media.

    Kandidat kanselir Jerman dari partai tengah-kanan CDU, Friedrich Merz, menganggap hal tersebut sebagai bencana bagi hubungan Jerman-Amerika.

    “Ini adalah pukulan besar bagi reputasi pemerintah Jerman di Washington. Tidak seorang pun dari pemerintah federal ini akan dapat menemukan teman bicara di Washington dalam waktu dekat,” kata Merz dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran Jerman, Deutschlandfunk.

    Merz: Orang Eropa harus bersatu

    Ketika Kanselir Scholz mengambil sikap konfrontatif dan mengkritik tajam klaim Trump atas Greenland, Friedrich Merz justru bersikap lebih terbuka.

    Menurut jajak pendapat, Merz memiliki peluang bagus untuk menjadi kanselir Jerman berikutnya setelah pemilihan umum tanggal 23 Februari mendatang. Dalam hal ini, ia harus berhadapan langsung dengan Trump sebagai kepala pemerintahan Jerman.

    Merz mengatakan bahwa ia berniat untuk bertemu dengan Trump “secara langsung” dan fokus untuk “menyatukan kepentingan Eropa.”

    “Selama negara-negara anggota Eropa bersatu, mereka akan dihormati di dunia, termasuk di AS. Selama mereka terpecah belah, tidak ada yang akan menganggap kita serius,” kata Merz dalam sebuah pertemuan partai-partai Eropa kanan-tengah di Berlin.

    “Jadi, dalam pandangan saya, ini adalah seruan terakhir untuk bertindak,” lanjutnya.

    Dalam surat ucapan selamat untuk Trump, Merz menulis bahwa, “jika rakyat Jerman memberi saya mandat sebagai kanselir, akan menjadi salah satu prioritas saya untuk bekerja sama dengan Anda menuju babak baru dalam hubungan kita.”

    ‘Eropa siap menghadapi tarif’

    Kamar Dagang dan Industri Jerman, atau DIHK, telah memperingatkan akan adanya konsekuensi serius terkait ancaman tarif impor AS.

    “Dampak dari tarif baru AS akan serius bagi perekonomian Jerman,” kata Kepala Eksekutif DIHK Helena Melnikov kepada surat kabar Jerman, Rheinische Post.

    Menurutnya, di Jerman, setiap empat pekerjaan bergantung pada ekspor, dan setiap pekerjaan kedua adalah industri.

    Itulah sebabnya, berbeda dengan Merz, Menteri Urusan Ekonomi Jerman Robert Habeck mengambil sikap yang lebih agresif: “Eropa sudah siap. Jika Amerika memberlakukan tarif yang tidak saya harapkan atau inginkan, Eropa pasti akan ada dalam posisi mengambil tindakan balasan, termasuk yang mempengaruhi ekonomi Amerika,” kata Habeck dalam sebuah wawancara dengan DW.

    Habeck, yang tanggung jawabnya juga mencakup aksi iklim, menyebut penarikan diri Trump dari perjanjian iklim Paris sebagai “sinyal yang fatal bagi dunia.”

    Namun di dalam negeri, ia juga harus menyaksikan isu-isu perlindungan iklim semakin terdesak dan semakin jauh dari agenda selama kampanye pemilu yang sedang berlangsung.

    Diundang atau tidak diundang

    Ketika menjadi kanselir Jerman, Angela Merkel dari CDU berurusan dengan Trump selama masa kepresidenannya yang pertama. Kini, ia sekali lagi berbicara untuk melanjutkan kemitraan yang erat dengan AS.

    Dalam memoarnya yang baru-baru ini diterbitkan, politisi yang sudah lama berkecimpung di dunia politik ini secara terbuka mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dialaminya dengan Trump pada saat itu.

    Pada acara tahun baru partainya, Merkel berpendapat bahwa kemitraan trans-Atlantik Jerman dengan AS saat ini lebih penting daripada beberapa tahun yang lalu. Ia menambahkan bahwa hanya mungkin “untuk memastikan bahwa (Presiden Rusia Vladimir) Putin tidak memenangkan perang dan Ukraina tetap menjadi negara merdeka” dengan bantuan AS dan aliansi NATO.

    Trump telah mengindikasikan bahwa ia ingin mengakhiri dukungan untuk Ukraina dan sebaliknya mencari cara untuk mengakhiri perang dengan Putin. Ada kekhawatiran bahwa Ukraina harus memberikan “konsesi teritorial” untuk mencapai hal tersebut.

    Sementara itu, partai sayap kanan AfD, yang masih terisolasi di parlemen Jerman, melihat bahwa mereka sedang naik daun berkat Trump.

    AfD dan Trump memiliki kedekatan dalam isu-isu migrasi dan kebijakan energi. Namun, AfD juga berulang kali membuat pernyataan anti-Amerika. Meski demikian, kedekatan Trump dengan AfD terlihat jelas di Washington, di mana Kanselir Federal Olaf Scholz tidak diundang ke pelantikan, tetapi dua politisi AfD yang terkemuka, Tino Chrupalla dan Beatrix von Storch, hadir di sana.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jakarta Mendunia Masuk 50 Kota Terbaik 2025, Ada 2 Tempat Nongkrong yang Direkomendasikan

    Jakarta Mendunia Masuk 50 Kota Terbaik 2025, Ada 2 Tempat Nongkrong yang Direkomendasikan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Jakarta mendunia sebagai 50 kota terbaik tahun 2025 versi majalah travel ‘Time Out’.

    Pada ulasan soal Jakarta di rilis penganugerahan itu, ada dua kafe atau bar, tempat nongkrong yang direkomendasikan.

    Dua tempat tersebut adalah Cosmo Pony dan Barcadia.

    Cosmo Pony merupakan bar koktail kosmopolitan. Usaha patungan antara The Union Group dan Jigger & Pony Group ini berlokasi di Grand Hyatt Jakarta.

    Sementara Barcadia adalah bar yang cukup tersembunyi. Tempat nongkrong yang akrab dengan buku itu berlokasi di Jl. Blora No.10, RT.2/RW.6, Dukuh Atas, Menteng, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat.

    Rekomendasi itu ditulis oleh Leyla Rose, seorang penulis soal makanan dan perjalana.

    Leyla diberi kesempatan untuk mengulas soal Jakarta pada rilisan Time Out itu.

    Di Time Out, Leyla mendapat atribusi “Local Expert, Indonesia”.

    Pada ulasannya, Leyla menulis Jakarta sebagi kota perpaduan anatara kota kuno dan modern sekaligus.

    Leyla membayangkan para turis bisa menjelajahi Jakarta di siang hari dari Kota Tua Jakarta, lalu ke toko antik dan kedai kopi di Blok M, atau bisa juga wisata kuliner kaki lima di Pecinan Glodok.

    Saat matahari terbenam, Jakarta menjadikota party dengan segala kehidupan malamnya.

    Jakarta juga punya jadwal padat festival tahunan seperti Djakarta Warehouse Project (DWP), We The Fest, dan Soundrenaline.

    “Jakarta  jauh lebih dari sekadar pusat ekonomi dan tempat persinggahan wajib sebelum melanjutkan perjalanan di Indonesia. Kota ini menciptakan keseimbangan yang mudah antara tradisional dan modern – dari bangunan kolonial Belanda yang terawat baik di Kota Tua hingga gedung pencakar langit yang mengilap dan mal mewah di Sudirman Central Business District (SCBD),” tulis Leyla.

    Tak hanya kotanya, yang spesial dari Jakarta juga orangnya.

    “Jakarta juga merupakan kota terbaik ketiga di dunia untuk menemukan cinta dan tempat terbaik keempat untuk mendapatkan teman baru,” tulis Leyla.

    Editor travel Time Out, Grace Beard, memberi prolog sebelum menyebutkan satu per satu 50 kota terbaik 2025 versi Time Out.

    Menurutnya, kota mungkin saja dianggap tempat yang sibuk, sepi atau mahal.

    Tapi, dengan segala budaya globalnya, dunia malamnya, serta pertunjukkan seni dan musik internasionalnya, kota juga sulit ditinggalkan.

    Time Out menyurvei para penduduk kota di dunia dengan pertanyaan yang sudah ditentukan tentang kehidupan mereka.

    18.500 penduduk kota berbagi wawasan mereka tentang segala hal mulai dari makanan, kehidupan malam, dan budaya hingga keterjangkauan, kebahagiaan, dan suasana kota secara keseluruhan.

    Akhirnya Time Out menentukan kriteria untuk menemukan 50 kota terbaik, yaitu kelayakan huni.

    “Tahun ini kami ingin mengetahui apa sebenarnya yang membuat kota terasa seperti rumah. Tentu, kehidupan malamnya menyenangkan, tetapi apakah kotanya aman dan nyaman untuk dilalui dengan berjalan kaki? Apakah makanan dan karya seni berkualitas baik tersedia dengan harga yang wajar? Apakah mudah untuk mendapatkan teman, menemukan cinta, dan mengakses alam?” tulis Grace dalam rilis media yag diterbitkan Rabu (15/1/2025).

    Jakarta berada pada nomor 29 dari 50 kota terpilih.

    Berikut daftar 50 kota terbaik di dunia tahun 2025 versi Time Out:

    Cape Town, Afrika Selatan
    Bangkok, Thailand
    New York, Amerika
    Melbourne, Australia
    London, Inggris
    New Orleans, Amerika
    Mexico City, Mexico
    Porto, Portugal
    Shanghai, China
    Copenhagen, Denmark
    Chicago, Amerika
    Lisbon, Portugal
    Edinburgh, Inggris
    Hong Kong
    Sydney, Australia
    Amsterdam, Belanda
    Barcelona, Spanyol
    Seville, Spanyol
    Paris, France
    Medellín, Colombia
    Hanoi, Vietnam
    Madrid, Spain
    Berlin, Germany
    Dubai, UAE
    Singapura
    Rio de Janeiro, Brazil
    Beijing, China
    Chiang Mai, Thailand
    Jakarta, Indonesia
    Vienna, Austria
    Tokyo, Japan
    Marrakech, Morocco
    Perth, Australia
    Brighton, Inggris
    Prague, Czech Republic
    Glasgow, Inggris
    Brisbane, Australia
    Marseille, France
    Budapest, Hungary
    Los Angeles, Amerika
    Lagos, Nigeria
    Seoul, South Korea
    Valencia, Spain
    Montreal, Canada
    Bilbao, Spain
    Abu Dhabi, UAE
    Belfast, Inggris
    Bristol, Inggris
    Mumbai, India
    Warsaw, Poland

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kanselir Jerman Ingin Jaga Hubungan Stabil di Era Trump, tapi Ingatkan Perbatasan Tak Boleh Diubah dengan Kekerasan

    Kanselir Jerman Ingin Jaga Hubungan Stabil di Era Trump, tapi Ingatkan Perbatasan Tak Boleh Diubah dengan Kekerasan

    JAKARTA – Kanselir Jerman Olaf Scholz  menyerukan pentingnya menjaga hubungan yang “stabil” dengan Amerika Serikat menjelang pelantikan Presiden terpilih Donald Trump.

    Pernyataan ini muncul di tengah tuduhan Berlin penasihat Trump, Elon Musk, berusaha memengaruhi pemilihan umum Jerman yang akan datang.

    “Hubungan transatlantik sangat penting bagi Jerman dan Eropa. NATO adalah penjamin keamanan kita. Oleh karena itu, kita membutuhkan hubungan yang stabil dengan AS,” ujar Scholz kepada surat kabar harian Rheinische Post dilansir ANTARA dari Anadolu, Senin, 20 Januari.

    Scholz mengungkapkan dia telah dua kali berbicara dengan Trump melalui telepon.

    “Itu adalah percakapan yang sangat ramah dan baik. Penasihat kami juga telah bertemu beberapa kali. Jadi, kami tidak memulai dari nol dengan pemerintahan yang baru,” tambahnya.

    Merujuk pada klaim teritorial Trump baru-baru ini terhadap Greenland, Kanada, dan Terusan Panama, Scholz menegaskan Eropa mendukung aturan yang telah disepakati secara internasional.

    “Salah satu aturannya adalah perbatasan tidak boleh diubah dengan kekerasan,” tegas Scholz.

    Pernyataan Scholz ini muncul sehari setelah Andreas Michaelis, Duta Besar Jerman untuk AS, menyatakan kekhawatirannya terhadap perubahan mendasar dalam sistem politik AS di bawah kepemimpinan Trump.

    “Trump mengejar agenda ‘gangguan maksimal,’” peringat Michaelis dalam sebuah dokumen rahasia.

    Hubungan Berlin dan Washington semakin tegang setelah Elon Musk, yang akan menjabat sebagai penasihat presiden, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap partai sayap kanan Alternative für Deutschland (AfD) menjelang pemilu Jerman yang dijadwalkan pada 23 Februari.

    “Jika Anda tidak puas dengan situasi saat ini, Anda harus memilih perubahan. Itulah mengapa saya sangat merekomendasikan orang-orang untuk memilih AfD. Ini adalah langkah yang paling masuk akal,” ujar Musk dalam percakapan daring di platform X bersama pemimpin AfD, Alice Weidel.

    “Faktanya, seperti yang pernah saya sampaikan secara publik, saya pikir hanya AfD yang bisa menyelamatkan Jerman. Saya ingin sangat jelas: hanya AfD yang bisa menyelamatkan Jerman, titik. Orang-orang harus benar-benar mendukung AfD, jika tidak, situasi di Jerman akan menjadi jauh lebih buruk,” tambahnya.

    Dukungan Musk terhadap AfD menuai kritik keras dari kalangan politik di Jerman, terutama setelah ia menghina Presiden Frank-Walter Steinmeier dan Kanselir Olaf Scholz.

    Pemerintah Jerman menuduh Musk mencoba memengaruhi kampanye pemilu di negara tersebut melalui dukungannya terhadap AfD.

    Meski berhak menyuarakan pendapatnya, “Elon Musk sedang mencoba memengaruhi pemilu federal melalui pernyataannya,” ujar juru bicara pemerintah, Christiane Hoffmann, dalam konferensi pers di Berlin.

    Musk, yang juga pemilik platform media sosial X, sebelumnya menulis editorial di surat kabar harian WELT yang menyatakan dukungannya terhadap AfD.

    Hoffmann menyebut Musk mendorong masyarakat untuk memilih partai yang sedang dipantau oleh badan intelijen domestik Jerman sebagai potensi kasus ekstremis sayap kanan.

    Saat ini, AfD berada di peringkat kedua dalam survei nasional dan berpotensi menghalangi terbentuknya mayoritas dari koalisi sayap tengah-kanan atau tengah-kiri.

    Namun, partai-partai utama Jerman yang lebih moderat telah bersumpah untuk menolak membentuk koalisi dengan AfD di tingkat nasional.