kab/kota: Berlin

  • Begini Prospek Bisnis di Sektor Konten Kreatif

    Begini Prospek Bisnis di Sektor Konten Kreatif

    Jakarta

    Peluang bisnis baru di sektor konten saat ini tumbuh sangat pesat. Apalagi dengan adanya ekspansi industri kreatif ke pasar internasional.

    MetraMediaHub, salah satu unit bisnis TelkomMetra yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom), dengan bangga mengumumkan kehadiran Indonesia Pavilion dalam Hong Kong International Film and TV Market (HK FILMART) 2025, pameran konten terbesar di Asia yang berlangsung pada 17-20 Maret 2025. Didukung oleh Kementerian Kebudayaan, Indonesia Pavilion menjadi wujud nyata visi MetraMediaHub untuk memperkenalkan konten Indonesia secara berkelanjutan dan mengundang investor guna memperkuat industri film dan konten nasional.

    Hong Kong FILMART 2025, yang diinisiasi oleh Dewan Pengembangan Perdagangan Hong Kong (HKTDC), berlangsung pada 17-20 Maret 2025 di the Hong Kong Convention and Exhibition Centre. Acara ini melibatkan lebih dari 7.500 praktisi industri dari produksi, distribusi, agen penjualan, penyedia layanan, dan investor serta 700 peserta pameran dari 50 negara dan kawasan untuk membangun jaringan dan mengembangkan peluang kerja sama di bidang konten kreatif.

    Direktur Utama TelkomMetra Pramasaleh Haryo Utomo mengatakan, keikutsertaan MetraMediaHub dalam Hong Kong FILMART 2025, bertujuan untuk mendukung para pembuat konten, pelaku bisnis, dan pembuat kebijakan Indonesia dengan pengetahuan dan strategi untuk berkembang secara internasional, memastikan bahwa produk kreatif lokal dapat bersaing dan berkembang di pasar global.

    “Kami ingin membangun ekosistem industri konten Indonesia yang berdaya saing internasional. Hong Kong FILMART 2025 adalah platform strategis untuk memperkuat kerja sama dengan pelaku industri global dan memperluas jaringan bisnis,” kata Pramasaleh dalam siaran pers, Selasa (25/3/2025).

    Group Head of Strategic Business Unit MetraMediaHub, Iin Kusumastiwi, mengungkapkan bahwa kehadiran Indonesia Pavilion di ajang Hong Kong FILMART 2025 diharapkan dapat menjadi pintu gerbang dalam memperkuat kerja sama dengan pemilik atau pembuat konten dengan pemangku kebijakan bisnis ekosistem konten Indonesia.

    “Hong Kong FILMART 2025 juga diharapkan menjadi sebuah wadah untuk menjajaki peluang bisnis baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis konten di Indonesia serta ekspansi industri kreatif ke pasar internasional. MetraMediaHub sebagai Content Aggregation & Distribution Platform, berkomitmen untuk terus mendukung upaya ini melalui platform agnostik yang memungkinkan seluruh pelaku industri film dan pembuat konten menjangkau pasar global,” ujar Iin.

    Sebagai penyelenggara Indonesia Pavilion, MetraMediaHub menghadirkan 14 exhibitor dari Production House, Asosiasi, dan pemilik konten terkemuka di Indonesia. Adapun ke-14 exhibitor tersebut adalah Jakarta Film Week, KawanKawan Media, Adhya Pictures, Maxstream Studios, MNC Contents, MVP Pictures, Gambar Gerak Film, Metamora, Picklock Films, MD Entertainment, 13 Entertainment, Visinema, Unlimited Production, dan Paragon Pictures.

    Film Indonesia Unjuk Gigi di Festival Internasional

    Kehadiran Indonesia Pavilion di ajang ini tidak hanya mempromosikan dan mengenalkan ragam konten, tetapi juga berperan dalam dua agenda penting, yakni Business Meeting & Networking dan seminar. Agenda Business Meeting & Networking yang berlangsung 17-20 Maret 2025 memfasilitasi pertemuan antara exhibitor dengan calon investor dan mitra produksi. Fokus utamanya ada pada penjualan konten siap edar (canned content) serta pengembangan proyek baru melalui kolaborasi investasi dan co-production.

    Sementara pada sesi seminar yang berlangsung pada 19 Maret 2025, Indonesia Pavilion mengangkat tema “Boosting Connection: Indonesia’s BioCultural Diversity Fuels Creative Global Partnerships” dengan sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri.

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam kata sambutannya mengungkapkan bahwa Indonesia tampil menjadi kekuatan baru dan memasuki masa keemasan di industri film. Hal ini terlihat dari pencapaian perfilman Indonesia di tahun 2024 yang mampu menarik lebih dari 81 juta penonton.

    “Angka ini (81 juta penonton) melampaui jumlah penonton film asing di bioskop Indonesia. Ini bukti bahwa industri kita semakin kuat,” kata Fadli.

    Tidak hanya itu, sepanjang tahun 2024, lebih dari 200 film Indonesia berhasil dirilis dan sebagian di antaranya telah diakui secara internasional. “Dua tahun terakhir, 36 film Indonesia diputar di festival-festival bergengsi seperti Venice, Berlinale, Tokyo, Rotterdam, dan Busan,” ujarnya.

    Salah satu film produksi Maxstream Studios dari Telkomsel Indonesia, Little Rebels Cinema Club yang diputar perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada Desember 2024 berhasil membuat debut internasional di 75th Berlin International Film Festival (Berlinale).

    Selain itu, tiga film Indonesia terpilih untuk mengikuti Hong Kong Asia Film Financing Forum (HAF) 2025 dan HKIFF Industry Project Market2025, yaitu Pangku (On Your Lap) dan 2 project dari Jakarta Film Week yaitu First Breath After Coma dan Fly.

    (kil/kil)

  • Kronologi Penculikan Sutradara No Other Land Hamdan Ballal di Tepi Barat, Berdarah-darah

    Kronologi Penculikan Sutradara No Other Land Hamdan Ballal di Tepi Barat, Berdarah-darah

    PIKIRAN RAKYAT – Hamdan Ballal, salah satu sutradara Palestina dari film dokumenter pemenang Oscar No Other Land dilaporkan ditangkap oleh pasukan pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki.

    Sebelum ditangkap dan dibawa pergi, Hamdan Ballal terlebih dulu dipukuli dan dilukai oleh para pemukim Israel. Berikut ini kronologi lengkap berdasarkan keterangan rekan sutradaranya, Yuval Abraham di.

    Kronologi Penangkapan

    Sutradara No Other Land, Yuval Abraham, melalui akun X (Twitter) miliknya mengungkapkan situasi saat kejadian mencekam terjadi pada rekannya.

    “Sekelompok pemukim baru saja menghakimi Hamdan Ballal, salah satu sutradara film kami No Other Land. Mereka memukulinya dan ia mengalami luka di kepala dan perutnya, berdarah,” kata Abraham, dilihat dari X, Selasa, 25 Maret 2025.

    “Tentara menyerbu ambulans yang ia panggil, lalu membawanya. Tidak ada tanda-tanda keberadaannya sejak saat itu,” kata dia lagi.

    A group of settlers just lynched Hamdan Ballal, co director of our film no other land. They beat him and he has injuries in his head and stomach, bleeding. Soldiers invaded the ambulance he called, and took him. No sign of him since.— Yuval Abraham יובל אברהם (@yuval_abraham) March 24, 2025 Kronologi versi Bukti Video

    Sebuah video yang disediakan oleh Center for Jewish Nonviolence memperlihatkan seorang pemukim Israel bertopeng mendorong dan mengayunkan tinjunya ke arah dua aktivis dari kelompok Center for Jewish Nonviolence di sebuah lapangan berdebu, pada malam hari.

    Para aktivis bergegas kembali ke mobil mereka. “Masuk, masuk!” teriak salah seorang, kemudian mereka menunduk masuk saat suara dentuman batu terdengar menghantam mobil.

    “Kaca mobil pecah,” kata pengemudi saat mereka pergi.

    Sekelompok 10 hingga 20 pemukim bertopeng juga menyerang aktivis Yahudi di tempat kejadian dengan batu dan tongkat, memecahkan kaca mobil mereka, dan merobek ban mereka.

    “Kami tidak tahu di mana Hamdan karena dia dibawa pergi dengan mata tertutup,” kata Josh Kimelman, salah seorang aktivis yang berada di tempat kejadian, kepada kantor berita The Associated Press.

    Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki kejadian tersebut tetapi tidak segera berkomentar.

    No Other Land merupakan sebuah kolaborasi antara pembuat film Israel dan Palestina, mengikuti aktivis Basel Adra saat dia mengambil risiko penangkapan dan kekerasan untuk mendokumentasikan penghancuran kampung halamannya, Masafer Yatta, oleh militer Israel.

    Film ini telah memenangkan serangkaian penghargaan internasional, dimulai dari Festival Film Internasional Berlin pada tahun 2024.

    Film ini juga menuai kemarahan di Israel dan luar negeri, seperti ketika Miami Beach sempat mengusulkan untuk mengakhiri sewa gedung bioskop yang menayangkan dokumenter tersebut. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sutradara Film No Other Land Diserang Pemukim dan Ditangkap Tentara Israel, Mobilnya Dihancurkan – Halaman all

    Sutradara Film No Other Land Diserang Pemukim dan Ditangkap Tentara Israel, Mobilnya Dihancurkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang sutradara Palestina dari film dokumenter No Other Land yang memenangkan Oscar 2025, ,Hamdan Ballal, telah ditangkap oleh tentara Israel setelah pemukim bertopeng menyerang rumahnya.

    Dilansir The Guardian, Hamdan Ballal merupakan satu dari empat sutradara film yang mendokumentasikan penghancuran desa-desa di Tepi Barat.

    Menurut lima aktivis Yahudi Amerika yang menyaksikan serangan itu, Hamdan Ballal dikepung dan diserang oleh sekitar 15 pemukim bersenjata di Susya di daerah Masafer Yatta di selatan Hebron.

    “Mereka mulai melemparkan batu ke arah warga Palestina dan menghancurkan tangki air di dekat rumah Hamdan,” kata Joseph, aktivis dari Center for Jewish Nonviolence, yang meminta untuk tidak menggunakan nama lengkapnya karena alasan keamanan, Senin (24/3/2025).

    Para saksi mengatakan bahwa sekelompok tentara tiba di tempat kejadian bersama pemukim lain berpakaian seragam militer, yang mengejar Hamdan Ballal ke rumahnya dan menyerahkannya kepada militer.

    ”Para pemukim menghancurkan mobilnya dengan batu dan merobek salah satu bannya,” kata saksi lain, Raviv, kepada The Guardian.

    ”Semua jendela dan kaca depan pecah,” jelasnya.

    Hamdan Ballal dilukai oleh para pemukim dan dibawa oleh tentara Israel.

    Anggota kelompok aktivis memfilmkan serangan itu dan kemudian memasuki rumah dan melihat darah di lantai, yang menurut anggota keluarga tumpah saat Hamdan dipukul di kepala.

    Direktur tersebut, dan seorang pria lain – yang diidentifikasi hanya sebagai Nasser – ditangkap dan dibawa ke kantor polisi.

    Sementara itu, militer Israel mengatakan telah menahan tiga warga Palestina yang diduga melemparkan batu ke pasukan dan satu warga sipil Israel yang terlibat dalam “konfrontasi kekerasan” antara warga Israel dan Palestina.

    Namun, klaim Israel tersebut dibantah oleh para saksi yang diwawancarai oleh AP.

    Militer mengatakan telah menyerahkan mereka ke polisi Israel untuk diinterogasi dan telah mengevakuasi seorang warga Israel dari daerah tersebut untuk menerima perawatan medis.

    Kata Sutradara Lain

    Basel Adra, salah satu dari empat sutradara No Other Land, yang semuanya berasal dari Israel dan Palestina, mengatakan kepada The Guardian bahwa menurutnya meningkatnya kekerasan pemukim mungkin merupakan respons terhadap pengakuan internasional yang diperoleh film dokumenter tersebut.

    “Warga Palestina di desa tersebut hampir setiap hari diserang secara fisik oleh para pemukim. Kekerasan para pemukim semakin meningkat di sini. Mungkin ini balas dendam atas film dan Oscar,” katanya.

    Adra, yang menyaksikan serangan di Susya, menggambarkan kekerasan itu sebagai “mengerikan”.

    “Ada puluhan pemukim bersama tentara Israel dan mereka mengancam kami dengan senjata,” katanya.

    “Polisi ada di sana sejak awal dan tidak melakukan intervensi. Sementara tentara mengarahkan senjata mereka ke arah kami, para pemukim mulai menyerang rumah-rumah warga Palestina.”

    “Hamdan mencoba melindungi keluarganya, tetapi para pemukim menyerangnya. Tentara mulai menembak ke udara untuk mencegah siapa pun menolong Hamdan.”

    “Dia berteriak minta tolong. Mereka membiarkan para pemukim menyerangnya, lalu tentara menculiknya,” papar Basel Adra.

    Ini bukan pertama kalinya sutradara dan kru film No Other Land diserang oleh pemukim.

    Pada Februari 2025 lalu, Adra juga dikepung dan diserang oleh pemukim Israel bertopeng.

    Sebelumnya pada hari Senin, Adra menulis di X bahwa para pemukim bersenjata dan bertopeng sedang memimpin serangan teror terhadap Masafer Yatta saat ia menulis.

    “Puluhan pemukim tiba di rumah teman saya Naser di Susya, melemparkan batu ke rumahnya, menghancurkan kendaraannya, dan menyayat (ban kendaraan dengan pisau)” tambahnya.

    “Kami mempertaruhkan nyawa untuk membuat film,” katanya, seraya menambahkan bahwa “tentara memerintahkan kami untuk tetap tinggal di dalam rumah di desa, sementara mereka yang menyerang dan bisa saja membantai penduduk di rumah mereka berkeliaran bebas, mengenakan topeng, di sekitar desa”.

    MENANG OSCAR – Film dokumenter No Other Land, memenangkan Academy Awards 2025 (Oscar) untuk film dokumenter terbaik, Minggu (2/3/2025). (HandOut/IST)

    Dikutip dari Al Arabiya, film No Other Land yang memenangkan Oscar tahun ini untuk kategori film dokumenter terbaik, mengisahkan perjuangan penduduk daerah Masafer Yatta untuk menghentikan militer Israel menghancurkan desa-desa mereka.

    Ballal dan Adra, keduanya dari Masafar Yatta, membuat produksi gabungan Palestina-Israel dengan sutradara Israel Yuval Abraham dan Rachel Szor.

    Film ini telah memenangkan serangkaian penghargaan internasional, dimulai dari Festival Film Internasional Berlin pada tahun 2024.

    Film ini juga menuai kemarahan di Israel dan luar negeri, seperti ketika Miami Beach mengusulkan untuk mengakhiri sewa gedung bioskop yang menayangkan dokumenter tersebut.

    Diketahui, Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah tahun 1967, bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem timur.

    Palestina menginginkan ketiganya sebagai negara masa depan mereka dan memandang pertumbuhan permukiman sebagai hambatan utama bagi solusi dua negara.

    Israel telah membangun lebih dari 100 permukiman, yang menjadi rumah bagi lebih dari 500.000 pemukim yang memiliki kewarganegaraan Israel.

    Tiga juta warga Palestina di Tepi Barat hidup di bawah kekuasaan militer Israel yang tampaknya tidak terbatas, dengan Otoritas Palestina yang didukung Barat mengelola pusat-pusat populasi.

    Militer Israel menetapkan Masafer Yatta di Tepi Barat bagian selatan sebagai zona latihan tembak langsung pada tahun 1980-an dan memerintahkan penduduk, sebagian besar orang Arab Badui, untuk diusir.

    Sekitar 1.000 penduduk sebagian besar tetap tinggal di tempat itu, tetapi tentara secara teratur masuk untuk menghancurkan rumah, tenda, tangki air, dan kebun zaitun – dan warga Palestina khawatir pengusiran langsung dapat terjadi kapan saja.

    Selama perang di Gaza, Israel telah membunuh ratusan warga Palestina di Tepi Barat selama operasi militer berskala besar, dan juga terjadi peningkatan serangan pemukim terhadap warga Palestina.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Sutradara Film Peraih Oscar, Palestina No Other Land Dipukuli Brutal oleh Pemukim Israel dan Ditahan – Halaman all

    Sutradara Film Peraih Oscar, Palestina No Other Land Dipukuli Brutal oleh Pemukim Israel dan Ditahan – Halaman all

    Sutradara Film Peraih Oscar, Palestina No Other Land Dipukuli oleh Pemukim Israel dan Ditahan

    TRIBUNNEWS.COM-  Sutradara peraih Oscar Hamdan Ballal diserang secara brutal oleh pemukim Israel di wilayah Masafer Yatta di Tepi Barat.

    Pemukim Israel memukuli salah satu sutradara Palestina dari film pemenang Oscar No Other Land di Tepi Barat yang diduduki pada hari Senin, dan dia kemudian ditahan oleh militer Israel, kata aktivis Yahudi di tempat kejadian.

    Puluhan pemukim menyerang desa Palestina Susiya di daerah Masafer Yatta, menghancurkan properti, kata kelompok aktivis Center for Jewish Nonviolence.

    Mereka menyerang Hamdan Ballal , salah satu sutradara bersama produksi gabungan Palestina-Israel, hingga kepalanya berdarah, kata para aktivis. 

    Saat ia dirawat di ambulans, tentara menahannya dan seorang pria Palestina lainnya, kata kelompok itu.

    Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki episode tersebut tetapi tidak segera berkomentar.

    “Kami tidak tahu di mana Hamdan karena dia dibawa pergi dengan mata tertutup,” kata Josh Kimelman, salah satu aktivis yang berada di lokasi kejadian, kepada The Associated Press.

     

     

     

    MENANG OSCAR – Film dokumenter No Other Land, memenangkan Academy Awards 2025 (Oscar) untuk film dokumenter terbaik, Minggu (2/3/2025). Film ini berisi kegiatan harian aktivis Palestina yang menentang pembongkaran komunitas mereka oleh Pasukan Pendudukan Israel (IDF), membawa pulang Oscar untuk Film Dokumenter Terbaik pada Minggu. (HandOut/IST)

     

     

     

    Sekelompok orang sekitar 10-20 pemukim bertopeng menyerangnya dan aktivis Yahudi lainnya dengan batu dan tongkat serta memecahkan jendela mobil mereka dan merobek ban mereka.

    Video yang disediakan oleh Centre for Jewish Nonviolence memperlihatkan seorang pemukim bertopeng mendorong dan mengayunkan tinjunya ke arah dua aktivis dari kelompok tersebut di sebuah lapangan berdebu pada malam hari. 

    Para aktivis bergegas kembali ke mobil mereka. “Masuk, masuk!” teriak salah seorang, dan mereka masuk ke dalam mobil saat suara dentuman batu terdengar. “Kaca mobil pecah,” kata pengemudi mobil saat mereka pergi.

    No Other Land, yang memenangkan Oscar tahun ini untuk kategori film dokumenter terbaik , mengisahkan perjuangan penduduk Masafer Yatta untuk menghentikan militer Israel menghancurkan desa-desa mereka. 

    Film ini disutradarai oleh dua orang Palestina, Ballal dan Basel Adra, keduanya penduduk Masafar Yatta, dan dua sutradara Israel, Yuval Abraham dan Rachel Szor.

    Film ini telah memenangkan serangkaian penghargaan internasional, dimulai dari Festival Film Internasional Berlin pada tahun 2024. 

    Film ini juga menuai kemarahan di Israel dan luar negeri, seperti ketika Miami Beach sempat mengusulkan untuk mengakhiri sewa gedung bioskop yang menayangkan dokumenter tersebut.

    Militer Israel menetapkan Masafer Yatta sebagai zona latihan tembak langsung pada tahun 1980-an dan memerintahkan penduduk, sebagian besar Badui Arab, untuk diusir. 

    Sekitar 1.000 penduduk sebagian besar tetap tinggal di tempat itu, tetapi tentara secara teratur masuk untuk menghancurkan rumah, tenda, tangki air, dan kebun zaitun — dan warga Palestina khawatir pengusiran langsung dapat terjadi kapan saja.

    Israel secara ilegal menduduki Tepi Barat dalam perang Timur Tengah tahun 1967, bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem timur. 

    Palestina menginginkan ketiganya sebagai negara masa depan mereka dan memandang pertumbuhan permukiman sebagai hambatan utama bagi solusi dua negara.

    Israel telah membangun lebih dari 100 permukiman yang kini menjadi rumah bagi lebih dari 500.000 pemukim berkewarganegaraan Israel. 

    Tiga juta warga Palestina di Tepi Barat hidup di bawah kekuasaan militer Israel, dengan Otoritas Palestina yang didukung Barat mengelola pusat-pusat populasi.

    Selama perang di Gaza, Israel telah menewaskan ratusan warga Palestina di Tepi Barat selama operasi militer berskala besar, dan juga terjadi peningkatan serangan pemukim terhadap warga Palestina. 

    Terjadi lonjakan serangan Palestina terhadap warga Israel.

     

    SUMBER: THE NEW ARAB

  • Jerman Buka Lagi Kedutaan Besar di Suriah, Setelah 13 Tahun Tutup – Halaman all

    Jerman Buka Lagi Kedutaan Besar di Suriah, Setelah 13 Tahun Tutup – Halaman all

    Lebih dari tiga bulan setelah jatuhnya rezim Presiden Suriah Bashar Assad, Jerman membuka kembali kedutaannya di Damaskus pada hari Kamis (20/03).

    Kedutaan yang sempat tertutup sejak tahun 2012 di tengah gelora perang saudara Suriah, kini resmi dibuka kembali oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, yang datang ke Suriah untuk kali kedua sejak runtuhnya pemerintahan Assad.

    Sejumlah kecil diplomat Jerman akan melanjutkan tugas mereka di Damaskus, namun urusan konsuler, seperti penerbitan visa, akan tetap dilaksanakan di Beirut, Lebanon, demikian menurut Baerbock.

    Langkah ini menandai babak penting dalam pemulihan hubungan antara Berlin dan kepemimpinan di Damaskus, yang kini tengah bergulat dengan masalah kemanusiaan dan keamanan saat berusaha membangun kembali negeri setelah kejatuhan Assad.

    Lebih dari satu juta warga Suriah, banyak di antaranya yang mengungsi dari tanah air mereka selama perang saudara yang berdarah-darah, kini tinggal di Jerman.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Apa lagi yang dilakukan Baerbock di Suriah?

    Baerbock juga bertemu dengan pemimpin sementara Suriah. Ia menyatakan bahwa kelompok ekstremis yang bertanggung jawab atas pembantaian sektarian bulan ini harus dikendalikan dan dimintai pertanggungjawaban.

    “Adalah hal yang sangat penting untuk mengendalikan kelompok ekstremis dan memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan dihukum,” ujarnya setelah melakukan pembicaraan di Damaskus dengan Presiden Sementara Ahmed al-Sharaa. “Setiap upaya untuk memperburuk eskalasi harus dicegah.” Baerbock juga dijadwalkan untuk bertemu dengan perwakilan organisasi masyarakat sipil.

    Kunjungannya ke Damaskus datang hanya dua minggu setelah bentrokan berdarah antara pendukung Assad dan pasukan pemerintah baru di barat laut Suriah yang menewaskan ratusan orang.

    Lebih dari 1.500 orang telah tewas dalam aksi kekerasan ini, sebagian besar adalah warga sipil dan anggota minoritas agama Alawi, yang juga merupakan kelompok tempat Assad berasal, demikian menurut Syrian Observatory for Human Rights, sebuah lembaga pemantau yang bermarkas di London.

    Berbicara di Beirut sebelum penerbangannya ke Suriah, Baerbock mengutuk “pembunuhan terhadap warga sipil secara terarah ini,” dengan menggambarkannya sebagai “kejahatan mengerikan” yang telah merusak kepercayaan secara signifikan.

    Ia menyerukan kepada pemerintah transisi untuk “mengendalikan tindakan kelompok dalam barisan mereka sendiri dan memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.”

    Baerbock tegaskan dukungan Jerman untuk Suriah

    Baerbock menegaskan kembali komitmen Jerman untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada Suriah dan memberikan sinyal kemungkinan pelonggaran sanksi dengan beberapa syarat tertentu.

    “Awal politik baru antara Eropa dan Suriah, antara Jerman dan Suriah, adalah sesuatu yang mungkin,” tegas Baerbock.

    Ia menambahkan bahwa hal ini memerlukan komitmen yang jelas untuk memastikan kebebasan, keamanan, dan kesempatan yang setara bagi seluruh warga Suriah, tanpa memandang jenis kelamin, etnis, atau agama.

    Pada hari Senin (17/03), Jerman mengumumkan bantuan rekonstruksi sebesar €300 juta untuk Suriah, sebagai bagian hasil dari konferensi donor yang mengumpulkan total janji bantuan sebesar €5,8 miliar.

    Di antara negara-negara anggota Uni Eropa lainnya, Italia membuka kembali kedutaannya di Suriah tahun lalu sebelum kejatuhan Assad, sementara Spanyol membuka kedutaannya setelah kejatuhannya.

  • Indonesia Ekspansi Industri Konten ke Pasar Global di Hong Kong FILMART 2025 – Halaman all

    Indonesia Ekspansi Industri Konten ke Pasar Global di Hong Kong FILMART 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri konten Indonesia menjajaki ekspansi pasar ke market internasional dengan berpartisipasi membuka Indonesia Pavilion di Hong Kong International Film and TV Market (HK FILMART) 2025.

    HK FILMART 2025 merupakan pameran konten terbesar di Asia yang berlangsung pada 17-20 Maret 2025.

    Kehadiran Indonesia Pavilion di ajang ini diwakili oleh MetraMediaHub, salah satu unit bisnis TelkomMetra yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) dengan dukungan Kementerian Kebudayaan.

    Strategi ini diharapkan bisa memperkenalkan konten Indonesia secara berkelanjutan dan mengundang investor guna memperkuat industri film dan konten nasional.

    Hong Kong FILMART 2025 diinisiasi oleh Dewan Pengembangan Perdagangan Hong Kong (HKTDC), berlangsung di the Hong Kong Convention and Exhibition Centre pada 17–20 Maret 2025.

    Event ini melibatkan lebih dari 7.500 praktisi industri dari produksi, distribusi, agen penjualan, penyedia layanan, dan investor serta 700 peserta pameran dari 50 negara dan kawasan untuk membangun jaringan dan mengembangkan peluang kerja sama di bidang konten kreatif. 

    Direktur Utama TelkomMetra Pramasaleh Haryo Utomo mengatakan, keikutsertaan MetraMediaHub di ajang ini bertujuan untuk mendukung para pembuat konten, pelaku bisnis, dan pembuat kebijakan Indonesia dengan pengetahuan dan strategi untuk berkembang secara internasional, memastikan bahwa produk kreatif lokal dapat bersaing dan berkembang di pasar global.

    “Kami ingin membangun ekosistem industri konten Indonesia yang berdaya saing internasional. Hong Kong FILMART 2025 adalah platform strategis untuk memperkuat kerja sama dengan pelaku industri global dan memperluas jaringan bisnis,” kata Pramasaleh dikutip Senin, 24 Maret 2025.

    Group Head of Strategic Business Unit MetraMediaHub, Iin Kusumastiwi, mengungkapkan, kehadiran Indonesia Pavilion di ajang Hong Kong FILMART 2025 diharapkan dapat menjadi pintu gerbang dalam memperkuat kerja sama dengan pemilik atau  pembuat konten dengan pemangku kebijakan bisnis ekosistem konten Indonesia. 

    “Hong Kong FILMART 2025 juga diharapkan menjadi sebuah wadah untuk menjajaki peluang bisnis baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis konten di Indonesia serta ekspansi industri kreatif ke pasar internasional.”

    “MetraMediaHub sebagai Content Aggregation & Distribution Platform, berkomitmen untuk terus mendukung upaya ini melalui platform agnostik yang memungkinkan seluruh pelaku industri film dan pembuat konten menjangkau pasar global,” ujar Iin.

    Di Indonesia Pavilion, MetraMediaHub menghadirkan 14 exhibitor dari Production House, Asosiasi, dan pemilik konten terkemuka di Indonesia.

    Ke-14 exhibitor tersebut adalah Jakarta Film Week, KawanKawan Media, Adhya Pictures, Maxstream Studios, MNC Contents, MVP Pictures, Gambar Gerak Film, Metamora, Picklock Films, MD Entertainment, 13 Entertainment, Visinema, Unlimited Production, dan Paragon Pictures. 

    Film Indonesia di Festival Internasional

    Kehadiran Indonesia Pavilion di ajang ini juga untuk menghadiri dua agenda penting, yakni Business Meeting & Networking dan seminar.

    Agenda Business Meeting & Networking yang berlangsung 17-20 Maret 2025 memfasilitasi pertemuan antara exhibitor dengan calon investor dan mitra produksi. Fokus utamanya ada pada penjualan konten siap edar (canned content) serta pengembangan proyek baru melalui kolaborasi investasi dan co-production.

    Pada sesi seminar yang berlangsung pada 19 Maret 2025, Indonesia Pavilion mengangkat tema “Boosting Connection: Indonesia’s BioCultural Diversity Fuels Creative Global Partnerships” dengan sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri. 

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan, Indonesia tampil menjadi kekuatan baru dan memasuki masa keemasan di industri film. Hal ini terlihat dari pencapaian perfilman Indonesia di tahun 2024 yang mampu menarik lebih dari 81 juta penonton. 

    “Angka ini (81 juta penonton) melampaui jumlah penonton film asing di bioskop Indonesia. Ini bukti bahwa industri kita semakin kuat,” kata Fadli Zon. 

    Sepanjang 2024, lebih dari 200 film Indonesia berhasil dirilis dan sebagian di antaranya telah diakui secara internasional. “Dua tahun terakhir, 36 film Indonesia diputar di festival-festival bergengsi seperti Venice, Berlinale, Tokyo, Rotterdam, dan Busan,” ujarnya. 

    Salah satu film produksi Maxstream Studios dari Telkomsel Indonesia, Little Rebels Cinema Club yang diputar perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada Desember 2024 berhasil membuat debut internasional di 75th Berlin International Film Festival (Berlinale). 

    Selain itu, tiga film Indonesia terpilih untuk mengikuti Hong Kong Asia Film Financing Forum (HAF) 2025 dan HKIFF Industry Project Market2025, yaitu Pangku (On Your Lap) dan 2 project dari Jakarta Film Week yaitu First Breath After Coma  dan Fly. (tribunnews/fin)

  • Setelah 13 Tahun Tutup, Jerman Buka Lagi Kedutaan di Suriah

    Setelah 13 Tahun Tutup, Jerman Buka Lagi Kedutaan di Suriah

    Jakarta

    Lebih dari tiga bulan setelah jatuhnya rezim Presiden Suriah Bashar Assad, Jerman membuka kembali kedutaannya di Damaskus pada hari Kamis (20/03).

    Kedutaan yang sempat tertutup sejak tahun 2012 di tengah gelora perang saudara Suriah, kini resmi dibuka kembali oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, yang datang ke Suriah untuk kali kedua sejak runtuhnya pemerintahan Assad.

    Sejumlah kecil diplomat Jerman akan melanjutkan tugas mereka di Damaskus, namun urusan konsuler, seperti penerbitan visa, akan tetap dilaksanakan di Beirut, Lebanon, demikian menurut Baerbock.

    Langkah ini menandai babak penting dalam pemulihan hubungan antara Berlin dan kepemimpinan di Damaskus, yang kini tengah bergulat dengan masalah kemanusiaan dan keamanan saat berusaha membangun kembali negeri setelah kejatuhan Assad.

    Lebih dari satu juta warga Suriah, banyak di antaranya yang mengungsi dari tanah air mereka selama perang saudara yang berdarah-darah, kini tinggal di Jerman.

    Apa lagi yang dilakukan Baerbock di Suriah?

    Baerbock juga bertemu dengan pemimpin sementara Suriah. Ia menyatakan bahwa kelompok ekstremis yang bertanggung jawab atas pembantaian sektarian bulan ini harus dikendalikan dan dimintai pertanggungjawaban.

    “Adalah hal yang sangat penting untuk mengendalikan kelompok ekstremis dan memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan dihukum,” ujarnya setelah melakukan pembicaraan di Damaskus dengan Presiden Sementara Ahmed al-Sharaa. “Setiap upaya untuk memperburuk eskalasi harus dicegah.” Baerbock juga dijadwalkan untuk bertemu dengan perwakilan organisasi masyarakat sipil.

    Lebih dari 1.500 orang telah tewas dalam aksi kekerasan ini, sebagian besar adalah warga sipil dan anggota minoritas agama Alawi, yang juga merupakan kelompok tempat Assad berasal, demikian menurut Syrian Observatory for Human Rights, sebuah lembaga pemantau yang bermarkas di London.

    Berbicara di Beirut sebelum penerbangannya ke Suriah, Baerbock mengutuk “pembunuhan terhadap warga sipil secara terarah ini,” dengan menggambarkannya sebagai “kejahatan mengerikan” yang telah merusak kepercayaan secara signifikan.

    Ia menyerukan kepada pemerintah transisi untuk “mengendalikan tindakan kelompok dalam barisan mereka sendiri dan memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.”

    Baerbock tegaskan dukungan Jerman untuk Suriah

    Baerbock menegaskan kembali komitmen Jerman untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada Suriah dan memberikan sinyal kemungkinan pelonggaran sanksi dengan beberapa syarat tertentu.

    “Awal politik baru antara Eropa dan Suriah, antara Jerman dan Suriah, adalah sesuatu yang mungkin,” tegas Baerbock.

    Ia menambahkan bahwa hal ini memerlukan komitmen yang jelas untuk memastikan kebebasan, keamanan, dan kesempatan yang setara bagi seluruh warga Suriah, tanpa memandang jenis kelamin, etnis, atau agama.

    Pada hari Senin (17/03), Jerman mengumumkan bantuan rekonstruksi sebesar €300 juta untuk Suriah, sebagai bagian hasil dari konferensi donor yang mengumpulkan total janji bantuan sebesar €5,8 miliar.

    Di antara negara-negara anggota Uni Eropa lainnya, Italia membuka kembali kedutaannya di Suriah tahun lalu sebelum kejatuhan Assad, sementara Spanyol membuka kedutaannya setelah kejatuhannya.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Boikot Tesla Menggila, Elon Musk Blak-blakan Teriak Konspirasi

    Boikot Tesla Menggila, Elon Musk Blak-blakan Teriak Konspirasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Showroom Tesla di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) digeruduk masyarakat. Aksi ini merupakan bagian dari gerakan boikot yang dinamai ‘Tesla Takedowns’.

    Masyarakat AS ramai-ramai membuang saham Tesla. Para pemilik mobil Tesla juga kompak menjual unit mereka, hingga memasang stiker sindiran yang ditujukan untuk sang pemilik, Elon Musk.

    Perlawanan akar rumput ini menunjukkan protes masyarakat terhadap sikap politik Musk yang kini mengepalai Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE). Musk melakukan pemangkasan besar-besaran yang menyebabkan pemecatan PNS, penghapusan program federal, hingga rencana konsolidasi lembaga pemerintah.

    Hal itu dilakukan sembari Musk tetap mendorong kontrak-kontrak pemerintah terhadap bisnis-bisnisnya. Musk juga mendapat kritikan pasca berpose kontroversial ‘salute’ ala Nazi.

    Menanggapi penyerangan di showroom Tesla, Musk mengaku kaget. Ia menyebut gerakan tersebut sebagai vandalisme yang mencapai level di luar nalarnya. Ia juga mengatribusikan aksi tersebut sebagai ulah para penganut paham kiri.

    “Sungguh mengejutkan bagi saya bahwa ada tingkat kebencian dan kekerasan dari pihak kiri,” kata Musk dalam sebuah wawancara, dikutip dari Yahoo News, Kamis (20/3/2025).

    Protes telah menyebar di seluruh AS sejak Musk mulai memimpin DOGE pada Januari 2025. Tak cuma di AS, slogan “Jangan Beli Tesla” telah membanjiri beberapa wilauah seperti Berlin dan Wales.

    Sebelum ‘Tesla Takedown’, protes masyarakat dimulai dari eksodus pengguna X milik Musk yang beralih ke pesaing seperti BlueSky. Pasalnya, X dinilai sebagai alat propaganda Musk dalam memenangkan Presiden AS Donald Trump.

    “Saya selalu berpikir bahwa kubu kiri, Anda tahu, Demokrat seharusnya menjadi partai yang menjunjung tinggi empati, partai yang peduli pada sesama. Namun, mereka malah membakar mobil, mereka membakar dealer mobil, mereka menembakkan peluru ke dealer mobil, mereka menghancurkan Tesla,” kata Musk.

    “Tesla adalah perusahaan yang menjunjung kedamaian. Kami tak pernah melakukan hal berbahaya,” ia menambahkan.

    Musk juga mengklaim aksi protes dan vandalisme yang terjadi merupakan bagian dari konspirasi besar untuk melawan dirinya.

    “Siapa yang mendanai dan mengoordinasikan gerakan ini? Ini gila. Saya tak pernah melihat hal semacam ini,” kata Musk.

    Lebih lanjut, Musk juga menyinggung soal pemangkasan yang ia lakukan di lembaga pemerintah. Menurut dia, beberapa orang yang menerima uang dengan cara menipu kemungkinan terlibat dengan aksi protes melawan dirinya.

    “Mereka [korban pemangkasan DOGE] pada dasarnya ingin membunuh saya karena saya menyetop penipuan yang mereka lakukan. Mereka ingin menyerang Tesla karena kami [DOGE] menghentikan pemborosan dan korupsi di pemerintah,” Musk menjelaskan.

    “Saya tak pernah melakukan hal yang berbahaya,” ujarnya.

    (fab/fab)

  • Boikot Tesla Menggila, Elon Musk Blak-blakan Teriak Konspirasi

    Boikot Tesla Menggila, Elon Musk Blak-blakan Teriak Konspirasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Showroom Tesla di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) digeruduk masyarakat. Aksi ini merupakan bagian dari gerakan boikot yang dinamai ‘Tesla Takedowns’.

    Masyarakat AS ramai-ramai membuang saham Tesla. Para pemilik mobil Tesla juga kompak menjual unit mereka, hingga memasang stiker sindiran yang ditujukan untuk sang pemilik, Elon Musk.

    Perlawanan akar rumput ini menunjukkan protes masyarakat terhadap sikap politik Musk yang kini mengepalai Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE). Musk melakukan pemangkasan besar-besaran yang menyebabkan pemecatan PNS, penghapusan program federal, hingga rencana konsolidasi lembaga pemerintah.

    Hal itu dilakukan sembari Musk tetap mendorong kontrak-kontrak pemerintah terhadap bisnis-bisnisnya. Musk juga mendapat kritikan pasca berpose kontroversial ‘salute’ ala Nazi.

    Menanggapi penyerangan di showroom Tesla, Musk mengaku kaget. Ia menyebut gerakan tersebut sebagai vandalisme yang mencapai level di luar nalarnya. Ia juga mengatribusikan aksi tersebut sebagai ulah para penganut paham kiri.

    “Sungguh mengejutkan bagi saya bahwa ada tingkat kebencian dan kekerasan dari pihak kiri,” kata Musk dalam sebuah wawancara, dikutip dari Yahoo News, Kamis (20/3/2025).

    Protes telah menyebar di seluruh AS sejak Musk mulai memimpin DOGE pada Januari 2025. Tak cuma di AS, slogan “Jangan Beli Tesla” telah membanjiri beberapa wilauah seperti Berlin dan Wales.

    Sebelum ‘Tesla Takedown’, protes masyarakat dimulai dari eksodus pengguna X milik Musk yang beralih ke pesaing seperti BlueSky. Pasalnya, X dinilai sebagai alat propaganda Musk dalam memenangkan Presiden AS Donald Trump.

    “Saya selalu berpikir bahwa kubu kiri, Anda tahu, Demokrat seharusnya menjadi partai yang menjunjung tinggi empati, partai yang peduli pada sesama. Namun, mereka malah membakar mobil, mereka membakar dealer mobil, mereka menembakkan peluru ke dealer mobil, mereka menghancurkan Tesla,” kata Musk.

    “Tesla adalah perusahaan yang menjunjung kedamaian. Kami tak pernah melakukan hal berbahaya,” ia menambahkan.

    Musk juga mengklaim aksi protes dan vandalisme yang terjadi merupakan bagian dari konspirasi besar untuk melawan dirinya.

    “Siapa yang mendanai dan mengoordinasikan gerakan ini? Ini gila. Saya tak pernah melihat hal semacam ini,” kata Musk.

    Lebih lanjut, Musk juga menyinggung soal pemangkasan yang ia lakukan di lembaga pemerintah. Menurut dia, beberapa orang yang menerima uang dengan cara menipu kemungkinan terlibat dengan aksi protes melawan dirinya.

    “Mereka [korban pemangkasan DOGE] pada dasarnya ingin membunuh saya karena saya menyetop penipuan yang mereka lakukan. Mereka ingin menyerang Tesla karena kami [DOGE] menghentikan pemborosan dan korupsi di pemerintah,” Musk menjelaskan.

    “Saya tak pernah melakukan hal yang berbahaya,” ujarnya.

    (fab/fab)

  • Update Perang Rusia-Ukraina: Putin Tolak Gencatan Senjata-NATO Pecah

    Update Perang Rusia-Ukraina: Putin Tolak Gencatan Senjata-NATO Pecah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi hingga hari ini. Walau ada diskusi antara Presiden Rusia Vladimir Putin dengan penyokong nomor satu Ukraina, Amerika Serikat (AS), prospek perdamaian keduanya masih cukup jauh.

    Rusia melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024. Moskow berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Hingga saat ini, peperangan masih terus terjadi. Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Rabu (19/3/2025):

    1. Putin Tolak Gencatan Senjata

    Rusia disebut secara efektif menolak proposal gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat (AS). Hal ini setelah Kyiv melaporkan serangkaian serangan terhadap infrastruktur sipil, beberapa jam setelah Moskow setuju untuk menghentikan sementara serangan terhadap fasilitas energi selama 30 hari.

    Ledakan terdengar dan sirene serangan udara meraung di Ukraina hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara.

    Washington awalnya mendorong gencatan senjata 30 hari segera, sebagai langkah pertama untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun, namun hanya disetujui Putin di bagian energi karena menunggu langkah AS untuk menghentikan semua bantuan militer dan intelijen Barat ke Ukraina.

    “Telah terjadi serangan, khususnya pada infrastruktur sipil, termasuk sebuah rumah sakit di Sumy,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Selasa malam, dikutip AFP Rabu (19/3/2025)

    “Serangan malam hari seperti inilah yang dilakukan Rusia yang menghancurkan sektor energi kita, infrastruktur kita, dan kehidupan normal warga Ukraina,” tambahnya. “Hari ini, Putin secara efektif menolak usulan gencatan senjata penuh.”

    Zelensky menuduh Rusia tidak untuk mengakhiri perang. Di Kyiv, warga Ukraina yang lelah perang cenderung setuju.

    “Saya sama sekali tidak percaya Putin, tidak sepatah kata pun,” kata Lev Sholoudko, 32 tahun. “Dia hanya mengerti kekerasan,” tambahnya.

    Sementara itu, di seberang perbatasan, pejabat layanan darurat Rusia mengatakan puing-puing dari serangan pesawat nirawak Ukraina yang berhasil digagalkan. Ini memicu kebakaran di depot minyak di desa Kavkazskaya.

    Sebelumnya selain setuju penghentian serangan ke sektor energi Ukraina, Moskow dan Kyiv juga akan menukar 175 tahanan masing-masing pada hari Rabu. Pembicaraan lebih lanjut akan segera dilakukan di Timur Tengah.

    “Kami sepakat untuk melakukan Gencatan Senjata segera pada semua Energi dan Infrastruktur, dengan pemahaman bahwa kami akan bekerja cepat untuk melakukan Gencatan Senjata Lengkap dan, pada akhirnya, MENGAKHIRI Perang yang sangat mengerikan antara Rusia dan Ukraina ini,” tulis Trump setelah pembicaraan di platform Truth Social miliknya.

    2. Nuklir Prancis Bergerak

    Prancis akan meningkatkan salah satu pangkalan udara utamanya di sepanjang perbatasannya dengan Jerman untuk menampung pesawat tempur Rafale yang dapat dipersenjatai rudal jelajah nuklir. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Emmanuel Macron.

    Mengutip Russia Today, pangkalan udara itu adalah pangkalan Pangkalan Luxeuil-Saint-Sauveur. Pangkalan itu sejatinya pernah menampung senjata nuklir hingga 2011 lalu.

    “Pangkalan udara Luxeuil akan ditingkatkan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mendapatkan kembali peran penuhnya dalam penangkal nuklir Prancis,” kata Macron.

    “Pada tahun 2035, Luxeuil akan menjadi pangkalan pertama yang menampung versi berikutnya dari Rafale dan rudal nuklir hipersoniknya. Garnisun tersebut akan berlipat ganda ukurannya menjadi hampir 2.000 personel militer dan sipil untuk menampung dua skuadron Rafale.”

    Tanpa menyebut nama Rusia, Macron mengatakan bahwa Prancis telah menemukan dirinya dalam dunia yang ‘semakin berbahaya dan tidak pasti’ sejak permusuhan terbuka pecah antara Moskow dan Kyiv pada tahun 2022.

    Pengumuman tersebut muncul setelah kanselir terpilih Jerman, Friedrich Merz, menyarankan bahwa Prancis dapat memperluas persenjataan nuklirnya untuk melindungi negaranya dan anggota Uni Eropa (UE) lainnya. Macron menanggapi dengan mengatakan bahwa masalah tersebut akan dibahas.

    Rusia telah mengutuk program militerisasi UE sebagai tindakan yang gegabah dan meningkatkan eskalasi. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan awal bulan ini bahwa retorika konfrontatif dan rencana konfrontatif yang sekarang kita lihat di Brussels dan di ibu kota Eropa dapat menghambat ditemukannya resolusi damai atas konflik Ukraina.

    3. Eropa Komentari Trump-Putin

    Sejumlah negara Eropa buka suara soal panggilan telepon Trump dan Putin. Para pemimpin Prancis dan Jerman menyambut baik perundingan tersebut, tetapi menekankan perlunya untuk terus mendukung Ukraina.

    “Langkah selanjutnya harus berupa gencatan senjata penuh untuk Ukraina dan secepat mungkin. Tentu saja jelas bahwa kami berdua juga setuju mengenai hal ini,” kata Kanselir Olaf Scholz pada konferensi pers di Berlin bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron.

    Scholz menegaskan kembali bahwa Jerman akan mendukung Ukraina dan “tidak akan mengecewakan Kyiv. Macron menyebut kesepakatan Rusia untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas energi sebagai “awal yang baik” dalam proses perdamaian.

    “Kami akan terus mendukung tentara Ukraina dalam perang perlawanannya terhadap agresi Rusia,” katanya.

    Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto menggambarkan panggilan telepon Trump-Putin sebagai berita bagus bagi Eropa.

    “Hari ini, presiden Amerika dan Rusia telah membuat langkah besar lainnya menuju perdamaian, dan kami berharap Brussels tidak akan dapat mencegah tercapainya kesepakatan damai,” tulisnya di Facebook. Ia berharap kedua pihak akan menghormati jeda pemogokan terhadap infrastruktur energi.

    4. Putin Buka Suara soal Sanksi

    Menjelang teleponnya dengan Trump, Putin mengatakan sanksi Barat bukanlah tindakan sementara, melainkan alat untuk memberikan tekanan strategis terhadap Rusia. Ia menuding para pesaing negara itu akan selalu berusaha melemahkannya.

    Menurut Putin, total 28.595 sanksi telah dijatuhkan terhadap perusahaan dan individu Rusia dalam beberapa tahun terakhir, lebih banyak dari semua pembatasan lainnya terhadap negara lain jika digabungkan. Ia menambahkan bahwa Barat tidak bermaksud untuk menahan diri, mengancam sanksi baru dan “mengeluarkan paket-paket ini satu demi satu.”

    “Sanksi bukanlah tindakan sementara atau terarah; sanksi adalah mekanisme tekanan strategis dan sistemik terhadap negara kita,” kata Putin. “Bahkan jika sanksi terhadap negara itu dilonggarkan, Barat akan menemukan cara lain untuk mengacaukan rencana.”

    5. NATO Pecah

    Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni telah menolak gagasan pengerahan pasukan di Ukraina. Pernyataan ini ia keluarkan setelah Prancis dan Inggris mengusulkan pengiriman pasukan penjaga perdamaian untuk mengamankan gencatan senjata antara Kyiv dan Moskow.

    Meloni menyatakan penolakannya dalam pidatonya di majelis tinggi parlemen Italia. Menurutnya, Italia menghormati usulan tersebut tetapi tidak yakin hal itu akan membawa stabilitas di kawasan.

    “Mengirim pasukan Italia ke Ukraina adalah topik yang tidak pernah ada dalam agenda,” kata Meloni kepada Senat, sebagaimana dikutip oleh la Repubblica.

    “Usulan Prancis-Inggris merupakan pilihan yang sangat rumit, berisiko, dan tidak efektif. Italia mendukung upaya perdamaian yang digagas Presiden AS Donald Trump.”

    Moskow telah berulang kali menolak gagasan penempatan tentara dari negara-negara NATO di Ukraina. Kremlin peringatan bahwa hal itu dapat menyebabkan konfrontasi langsung antara Rusia dan blok militer yang dipimpin AS.

    Paris dan London telah bergegas untuk mengkonsolidasikan dukungan militer bagi Ukraina sementara AS mendorong kesepakatan damai dengan Rusia. Washington baru-baru ini mengusulkan gencatan senjata selama 30 hari.

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pekan lalu bahwa ia mendukung usulan gencatan senjata Washington pada prinsipnya, tetapi mengatakan bahwa beberapa syarat penting harus dipenuhi terlebih dahulu.

    (sef/sef)