kab/kota: Berlin

  • Jerman Bersiap Perang karena Merasa Terancam oleh Rusia dan Putin

    Jerman Bersiap Perang karena Merasa Terancam oleh Rusia dan Putin

    Jakarta

    Jerman melihat Rusia sebagai ancaman di masa depan. Peningkatan kemampuan militer dinilai sebuah kebutuhan, mencoba melepas ingatan kelam mereka sebagai agresor di Eropa.

    Kepulan asap debu berwarna cokelat berhembus ke udara ketika kendaraan peluncur rudal melintasi ladang menuju garis tembak.

    Beberapa saat kemudian, seorang prajurit menghitung mundur, dan memberikan aba-aba: “Tembak!”. Sontak sebuah roket melesat ke langit.

    Suara ledakan dan dentuman roket tersebut tak hanya sekali dua kali terdengar di telinga penduduk di kota kecil Munster. Sedemikian seringnya, mereka mulai terbiasa mendengar kebisingan latihan tentara Jerman.

    Namun, itu belum seberapa. Militer Jerman alias Bundeswehr diperkirakan akan semakin giat berlatih di kawasan tersebut karena baru-baru ini mereka mendapat lampu hijau dari parlemen untuk meningkatkan anggaran di bidang pertahanan secara signifikan.

    Jenderal Carsten Breuer selaku panglima militer Jerman mengatakan kepada BBC bahwa suntikan dana sangat dibutuhkan karena dirinya yakin agresi Rusia tidak berhenti hanya sampai Ukraina.

    “Kami terancam oleh Rusia. Kami terancam oleh Putin. Kami harus melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencegahnya,” kata Jenderal Carsten Breuer.

    “Ini bukan tentang seberapa banyak waktu yang saya butuhkan, tapi seberapa banyak waktu yang diberikan Putin kepada kami untuk bersiap,” kata sang jenderal secara blak-blakan.

    “Semakin cepat kami bersiap, semakin baik.”

    Perubahan sikap Jerman setelah invasi Rusia di Ukraina

    Invasi Rusia ke Ukraina telah mengubah cara berpikir khalayak Jerman tentang militer.

    Sejak Perang Dunia II, penolakan terhadap militerisme ditanamkan pada benak masyarakat Jerman. Hal ini tak lepas dari masa lalu Jerman yang dikenal sebagai agresor di Eropa.

    “Kami memulai dua perang dunia. Meskipun Perang Dunia II sudah berakhir 80 tahun, pandangan bahwa orang Jerman harus menjauhi konflik masih sangat melekat dalam diri banyak orang,” kata Markus Ziener dari German Marshall Fund di Berlin.

    Baca juga:

    Getty ImagesInvasi besar-besaran Rusia ke Ukraina perlahan mulai mengubah sikap masyarakat Jerman terhadap militer dan perang.

    Sampai sekarang masih ada sebagian kalangan yang mewaspadai segala hal terkait militer. Bahkan angkatan bersenjata Jerman telah lama mengalami kekurangan anggaran.

    “Ada suara-suara yang memperingatkan: ‘Apakah kita benar-benar berada di jalur yang benar? Apakah persepsi kita soal ancaman sudah benar?’”

    Soal Rusia, Jerman punya pendekatan khusus.

    Saat negara-negara seperti Polandia dan negara-negara Baltik waspada agar tidak terlalu dekat dengan Moskow sembari berupaya meningkatkan anggaran pertahanan mereka, Jerman di bawah kendali mantan Kanselir Angela Merkel tetap berbisnis dengan Rusia.

    Jerman membayangkan bahwa mereka sedang mewujudkan demokratisasi melalui pendekatan khusus. Nyatanya Rusia terus berbisnis tapi tetap menginvasi Ukraina.

    Pada Februari 2022, Kanselir Olaf Scholz mengumumkan perubahan prioritas nasional atau “Zeitenwende” untuk menanggapi invasi Rusia atas Ukraina.

    Saat itulah ia mengalokasikan dana sebesar 100 miliar (Rp1.792 triliun) untuk meningkatkan kapasitas militer serta mengendalikan “para penghasut perang seperti Putin”.

    Namun, Jenderal Breuer mengatakan itu tidak cukup. “Kami menutup sedikit lubang,” kenangnya. “Namun, itu sangat buruk.”

    Getty ImagesJenderal Carsten Breuer berpendapat Jerman perlu meningkatkan jumlah tentara secara besar-besaran.

    Hal ini kontras dengan Rusia yang menghabiskan anggaran dalam jumlah besar untuk pertahanan, termasuk membiayai ongkos invasi di Ukraina.

    Breuer juga menyorot potensi perang hibrida dengan Rusia: mulai dari ancaman serangan siber hingga pengerahan pesawat nirawak di atas lokasi militer Jerman.

    Belum lagi retorika agresif Vladimir Putin yang kerap ia lontarkan.

    Baca juga:

    Breuer menilai kondisi ini sangat berbahaya.

    “Tidak seperti dunia Barat, Rusia tidak berpikir dalam kotak. Ini bukan tentang masa damai dan perang, ini adalah sebuah kesinambungan: mari kita mulai dengan hibrida, lalu meningkat, lalu kembali. Inilah yang membuat saya berpikir kita menghadapi ancaman nyata.”

    Breuer menilai Jerman harus bertindak cepat.

    Anggaran dan jumlah personel yang minim

    Penilaian Jenderal Carsten Breuer s terhadap kondisi pasukannya saat ini selaras dengan laporan terbaru ke parlemen. Kekuatan Bundeswehr, menurut kesimpulan laporan itu, “terlalu kecil”.

    Penulis laporan tersebut, komisaris angkatan bersenjata Eva Hgl, mengungkap kekurangan yang sangat parah mulai dari amunisi, prajurit, hingga barak yang bobrok.

    Ia memperkirakan anggaran untuk renovasi saja mencapai sekitar 67 miliar (Rp1.196 triliun).

    Breuer mengatakan pencabutan batas utang, yang memungkinkan militer untuk meminjam secara teori tanpa batas akan memberinya akses ke “jalur pendanaan yang stabil”.

    Baca juga:

    Pencabutan batas utang ini dilakukan oleh pengganti Kanselir Scholz, yaitu Friedrich Merz. Langkahnya begitu cepat sampai membuat banyak pihak keheranan.

    Ia mengajukan usulan itu ke parlemen tepat sebelum parlemen dibubarkan menyusul pemilihan umum Februari.

    Secara hitung-hitungan, melihat komposisi parlemen yang dihuni kubu kiri yang anti-militer dan kubu kanan yang bersimpati pada Rusia, pencabutan batas utang tipis untuk lolos.

    Namun, “perubahan” yang dimulai Jerman pada tahun 2022 memperoleh momentum baru tahun ini.

    Getty ImagesWarga Jerman kini semakin curiga terhadap presiden Rusia dan AS

    Jajak pendapat YouGov baru-baru ini menunjukkan bahwa 79% warga Jerman masih melihat Vladimir Putin sebagai “sangat” atau “cukup” berbahaya bagi perdamaian dan keamanan Eropa.

    Sementara itu, 74% berpendapat hal yang sama mengenai Donald Trump.

    Survei tersebut mengemuka setelah wakil Trump, JD Vance, berpidato di Munich dan menentang Eropa dan nilai-nilainya.

    “Itu adalah sinyal yang jelas bahwa sesuatu telah berubah secara mendasar di Amerika Serikat,” kata Markus Ziener.

    “Kami tidak tahu ke mana arah AS, tetapi sejak dulu kami yakin bahwa kami dapat 100% mengandalkan perlindungan Amerika dalam hal keamanan. Kepercayaan itu kini telah sirna.”

    Memudarnya ingatan soal sejarah kelam

    Di Berlin, kehati-hatian orang Jerman tentang semua hal yang berkaitan dengan militer tampak telah memudar.

    Seorang warga, Charlotte Kreft yang berusia 18 tahun mengatakan pandangan pasifisnya telah berubah.

    “Untuk waktu yang sangat lama, kami pikir satu-satunya cara untuk menebus kekejaman yang kami lakukan dalam Perang Dunia Kedua adalah dengan memastikan hal itu tidak pernah terjadi lagi [] dan kami pikir kami perlu melakukan demiliterisasi,” jelas Charlotte.

    “Tetapi sekarang kami berada dalam situasi di mana kami harus memperjuangkan nilai-nilai, demokrasi, dan kebebasan kami. Kami perlu beradaptasi.”

    “Banyak orang Jerman yang masih merasa aneh dengan investasi besar dalam militer,” kata Ludwig Stein.

    “Tetapi saya pikir mengingat hal-hal yang telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada pilihan nyata lain.”

    Baca juga:

    BBCCharlotte dan Ludwig melihat Jerman perlu meningkatkan anggaran pertahanan.

    Sophie, seorang ibu muda, berpikir peningkatan anggaran pertahanan kini “diperlukan di dunia tempat kita tinggal”.

    Di sisi lain, meski Jerman membutuhkan penambahan jumlah tank dan tentara, Sophie tidak begitu suka jika putranya ikut militer.

    ‘Apakah Anda siap berperang?’

    Bundeswehr hanya punya satu pusat penerimaan tentara yang permanen.

    Pusat penerimaan itu berbentuk bangunan kecil yang diapit apotek dan toko sepatu di samping Stasiun Friedrichstrasse di Berlin.

    Bangunan itu dihiasi boneka yang memakai baju kamuflase serta slogan-slogan seperti “keren dan kuat” guna menarik para pelamar. Namun, hanya sedikit yang menghubungi kantor tersebut setiap harinya.

    Jerman gagal memenuhi target menambah jumlah prajuritnya dari sebanyak 20.000 personel menjadi 203.000 personel. Jerman gagal pula menurunkan usia rata-rata prajurit, yakni 34 tahun.

    Namun, Breuer punya ambisi besar.

    Menurutnya, Jerman perlu 100.000 tentara tambahan untuk mempertahankan diri serta kawasan sebelah timur yang dijaga NATO.

    Secara total mereka membutuhkan 460.000 prajurit, termasuk cadangan.

    Breuer bersikeras bahwa wajib militer “mutlak” diperlukan.

    BBCJerman memberlakukan wajib militer bagi semua pria hingga tahun 2011.

    “Kami tidak akan mendapatkan 100.000 orang ini tanpa wajib militer,” kata sang jenderal.

    “Kami tidak perlu menentukan sekarang model seperti apa yang tepat mendatangkan prajurit. Bagi saya, yang penting kami mendapatkan tentara.”

    Perdebatan soal penambahan prajurit saja dimulai.

    Jenderal Breuer memposisikan dirinya di garis terdepan dalam mendorong perubahan di Jerman terjadi lebih cepat.

    Dengan sikapnya yang santai dan memikat, ia kerap mengunjungi balai kota di berbagai daerah dan menantang hadirin di sana dengan sebuah pertanyaan: “Apakah Anda siap berperang?”

    Suatu hari seorang perempuan menuduh Breuer membuatnya takut.

    “Saya berkata kepadanya, ‘Bukan saya yang menakuti Anda, tapi orang lain!’” kata Breur menirukan ucapannya ke perempuan tersebut.

    Ia merujuk pada Vladimir Putin.

    Breuer menilai alarm ancaman Rusia dan sikap Amerika Serikat yang isolasionis saat ini berdering keras di Jerman.

    “Sekarang kami semua menyadari bahwa kami harus berubah.”

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kisah Para Wanita yang Melahirkan di Usia Lanjut, Ada yang Punya Anak di Umur 74

    Kisah Para Wanita yang Melahirkan di Usia Lanjut, Ada yang Punya Anak di Umur 74

    Jakarta

    Kelahiran seorang anak menjadi hal yang didambakan bagi setiap pasangan suami istri. Bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam memiliki anak, pasti akan melakukan berbagai hal seperti program bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF).

    Namun, banyak kisah yang terjadi di dunia soal kehamilan dan kelahiran. Beberapa kasus mencatatkan wanita-wanita yang pertama kali atau bahkan kesekian kali hamil dan melahirkan di usia lanjut.

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa kisah wanita yang berhasil melahirkan anak pertama mereka di usia yang sudah tidak muda lagi:

    1. Nenek Lahirkan Anak Kembar Pertamanya di Umur 74 Tahun

    Erramatti Mangayamma berhasil melahirkan anak kembar pertamanya di usia 74 tahun. Kedua bayinya lahir sehat dengan berat sekitar 1,9 kg melalui operasi caesar.

    Dikutip dari laman People, direktur rumah sakit tempat Mangayamma dirawat, Dr Sanakayyala Umashankar, mengatakan persalinan berjalan dengan lancar.

    “Baik ibu maupun bayinya baik-baik saja. Sepuluh dokter bekerja selama sembilan bulan untuk mengawasi kesehatannya dengan ketat. Ini adalah keajaiban medis,” tutur Dr Sanakayyala.

    Mangayamma bersama suaminya, E Raja Rao, telah menikah selama 80 tahun sejak 1962. Tetapi, selama itu Mangayamma tidak dapat hamil secara alami dan memilih untuk mencoba IVF.

    2. Wanita di China Melahirkan Bayi di Usia 67 Tahun

    Wanita berusia 67 tahun dilaporkan menjadi ibu tertua di China setelah melahirkan anak perempuannya. Tian, yang berasal dari provinsi Shandong itu melahirkan anaknya dengan bantuan dua dokter melalui metode caesar.

    Dikutip dari South China Morning Post, suami Tian, Huang (68), merasa bahwa bayi tersebut adalah ‘kiriman dari surga’ yang tidak direncanakan. Bayi yang diberi nama Tianci atau hadiah Tuhan itu adalah anak kedua dari pasangan tersebut.

    Selama kehamilannya, Tian dimonitor ketat hingga usia kehamilannya mencapai 36 minggu dan dilaporkan mengalami tekanan darah tinggi. Tianci lahir prematur dengan berat 2,6 kg.

    3. Nenek 66 Tahun Lahirkan Anak Ke-10 Tanpa Program IVF

    Seorang nenek bernama Alexandra Hildebrandt berhasil melahirkan anak kesepuluh pada 19 Maret 2025. Jarak usia antara anak sulung dan bungsunya ini terpaut jauh yakni 45 tahun.

    Wanita 66 tahun asal Jerman itu mengatakan bahwa kehamilannya tidak menggunakan obat penyubur kandungan dan tidak merasa kesulitan untuk hamil. Bayi laki-laki bungsunya, Philipp, dilahirkan melalui operasi caesar di Rumah Sakit Charité di Berlin.

    “Keluarga besar bukan hanya sesuatu yang luar biasa, tetapi yang terpenting, penting untuk membesarkan anak-anak dengan baik,” tulis Hildebrant, yang bekerja sebagai direktur museum, kepada TODAY dikutip Selasa (1/4/2025).

    4. Ibu di Spanyol Lahirkan Anak Kembar di Usia 66 Tahun

    Maria del Carmen Bousada berhasil melahirkan anak kembar di usia 66 tahun. Ia akhirnya hamil setelah beberapa kali mengunjungi klnik fertilitas di Los Angeles, di mana ia berbohong tentang usianya.

    Setelah kehamilan yang sulit, si kembar lahir melalui operasi caesar di sebuah klinik di Barcelona, Spanyol timur, seminggu sebelum ulang tahunnya yang ke-67. Dikutip dari The Guardian, Bousada meninggal dunia dua setengah tahun setelah melahirkan karena kanker.

    5. Wanita 70 Tahun Menjadi Ibu untuk Pertama Kalinya

    Rajo Devi Lohan berusia 70 tahun saat melahirkan pada November 2008. Wajahnya tegas dan bersudut, tubuhnya ramping dan kurus. Dan meskipun saat berdiri punggungnya membungkuk, ia menggendong putrinya dengan penuh kasih sayang.

    “Kami telah menunggu selama lebih dari 40 tahun untuk anak ini,” katanya sambil membelai pipi Naveen, anaknya, dikutip dari The Guardian.

    “Merupakan anugerah Tuhan bagi kami bahwa ia lahir.” Ia juga mengatakan bahwa ia berencana untuk menyusui Naveen.

    “setidaknya selama tiga tahun”. Dan, siapa tahu, mungkin ia akan melakukannya.

    (sao/kna)

  • Alien Mars Tewas Terbunuh NASA, Ahli Bilang Tidak Sengaja

    Alien Mars Tewas Terbunuh NASA, Ahli Bilang Tidak Sengaja

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah klaim datang dari ilmuwan Jerman yang menyebut misi eksplorasi Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA ke Mars pada 1976 silam justru bisa saja telah membunuh kehidupan mikroba di planet tersebut. Ini disampaikan oleh Dirk Schulze-Makuch, astrobiolog dari Technische Universität Berlin dalam laporannya tahun lalu.

    Schulze-Makuch mengungkapkan, misi Viking 1 yang dikirim NASA ke Mars kala itu kemungkinan besar secara tak sengaja membunuh organisme hidup yang ada di planet merah. Eksperimen yang dilakukan saat itu mencampurkan air, nutrisi, dan sampel tanah Mars dengan asumsi bahwa jika ada kehidupan, mereka akan merespons seperti makhluk hidup di Bumi, yakni membutuhkan air untuk bertahan hidup.

    Namun, menurut Schulze-Makuch, asumsi tersebut keliru. Ia menyebut makhluk hidup di Mars kemungkinan besar justru telah beradaptasi dengan kondisi super-kering dan hanya bergantung pada garam higroskopis (senyawa yang menyerap kelembaban dari atmosfer) untuk mendapatkan air.

    “Di lingkungan sangat kering, seperti Mars, kehidupan bisa mengambil kelembaban dari udara melalui garam,” jelas Schulze-Makuch, seperti dikutip Sabtu (28/12/2024).

    Ia menyebut mikroba di Padang Pasir Atacama, Cile, sebagai contoh makhluk hidup di Bumi yang menggunakan mekanisme serupa. Dalam konteks ini, pemberian air secara langsung oleh NASA dalam eksperimen Viking kemungkinan menjadi ‘overdosis’ air bagi mikroorganisme Mars, hingga akhirnya membunuh mereka.

    Schulze-Makuch menyarankan agar misi pencarian kehidupan berikutnya di Mars tidak lagi fokus pada strategi “mencari air”, melainkan mengikuti jejak garam sebagai indikator kemungkinan adanya mikroba. “Jika cara pandang soal cara organisme hidup di kondisi kering Mars ini benar, artinya daripada menjalankan strategi ‘mencari air’ yang selama ini digunakan NASA, lebih baik kita mengikuti garam untuk mencari mikroba,” kata Schulze-Makuch.

    Sebagai perbandingan, ia menyebut badai hujan di Atacama yang justru membunuh 70-80% populasi bakteri karena derasnya air yang membanjiri organisme yang sudah sangat terbiasa hidup dalam kekeringan ekstrem.

    “Hampir 50 tahun sejak eksperimen Viking, saatnya merancang misi pencarian kehidupan baru dengan pendekatan yang lebih sesuai dengan kondisi ekosistem Mars,” tegas Schulze-Makuch.

    (dem/dem)

  • Nenek Berusia 66 Tahun Melahirkan Anak Ke-10, Sukses Hamil Tanpa Program IVF

    Nenek Berusia 66 Tahun Melahirkan Anak Ke-10, Sukses Hamil Tanpa Program IVF

    Jakarta

    Seorang nenek berusia 66 tahun di Jerman melahirkan anak kesepuluh pada 19 April 2025. Jarak umur antara anak sulung dan bungsunya ini terpaut jauh yakni 45 tahun.

    Alexandra Hildebrandt, sang ibu, mengatakan kehamilannya ini tidak menggunakan obat penyubur kandungan, dan dia tak kesulitan untuk hamil. Bayi laki-laki bungsunya, Philipp, dilahirkan melalui operasi caesar di Rumah Sakit Charité di Berlin.

    “Keluarga besar bukan hanya sesuatu yang luar biasa, tetapi yang terpenting, penting untuk membesarkan anak-anak dengan baik,” tulis Hildebrant, yang bekerja sebagai direktur museum, kepada TODAY dikutip Selasa (1/4/2025).

    Philipp bergabung dengan saudara-saudaranya: Svitlana, 46; Artiom, 36; Elisabeth, 12; Maximilian, 12; Alexandra, 10; Leopold, 8; Anna, 7; Maria, 4; Katharina, 2.

    Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Bild, Hildebrandt mengatakan bahwa ia tidak merokok atau minum alkohol, dan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi.

    “Saya makan makanan yang sangat sehat, berenang secara teratur selama satu jam, berjalan selama dua jam,” ucapnya.

    Dokter kandungan dan ginekologi Hildebrandt, Dr Wolfgang Henrich, mengatakan kepada publikasi bahwa itu adalah “kehamilan yang sebagian besar tidak rumit.”

    Dr. Brian Levine, seorang direktur praktik di klinik kesuburan CCRM di New York City, mengatakan bahwa kemungkinan biologis seorang wanita berusia 66 tahun untuk hamil tanpa intervensi medis adalah “sangat rendah.” Itu juga berbahaya bagi individu yang mengandung bayi, menurut Levine, yang mengatakan risikonya termasuk peningkatan angka hipertensi, diabetes gestasional, dan persalinan prematur.

    Selain itu, risiko kelainan kromosom, seperti sindrom Down, meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia.

    Levine, yang tidak merawat Hildebrandt, mencatat bahwa ada kemungkinan dia belum mencapai menopause jika dia memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS), kelainan hormonal yang memengaruhi ovarium.

    (kna/kna)

  • Pesawat Pengintai Rusia Dekati Wilayahnya, Jerman Kerahkan Jet Tempur

    Pesawat Pengintai Rusia Dekati Wilayahnya, Jerman Kerahkan Jet Tempur

    Berlin

    Sebuah pesawat pengintai Rusia terdeteksi mendekati wilayah timur laut Jerman pada Kamis (27/3) waktu setempat. Militer Berlin mengerahkan sejumlah jet tempurnya untuk mengawal pesawat pengintai Moskow itu menjauhi wilayahnya.

    Angkatan Udara Jerman, seperti dilansir AFP, Jumat (28/3/2025), mengatakan bahwa Peringatan Reaksi Cepat (QRA) diaktifkan di pangkalan udara Laage, yang terletak dekat Rostock, di pantai Baltik di sebelah timur laut Jerman.

    “Alasannya adalah pesawat tidak dikenal mengudara di atas Laut Baltik, yang terbang tanpa rencana penerbangan atau transponder yang diaktifkan,” demikian pernyataan Angkatan Udara Jerman, yang mengonfirmasi laporan media terkemuka Bild.

    Sejumlah jet tempur Eurofighter milik Jerman dikerahkan untuk mengidentifikasi pesawat pengintai Ilyushin Il-20.

    Disebutkan Angkatan Udara Jerman bahwa pesawat pengintai itu “dikawal” kembali ke daerah kantong Rusia, Kaliningrad, yang menjadi lokasi pertama pesawat itu dilacak.

    Blid dalam laporannya menyebut pesawat pengintai Rusia itu terdeteksi, pada Kamis (27/3) dini hari, sedang mengudara di sebelah timur laut Pulau Rugen, dan dari lokasi tersebut, pesawat itu bergerak menuju ke “wilayah udara Jerman”.

    Fakta bahwa transponder pesawat pengintai Rusia itu dinonaktifkan, sebut Bild, memicu “bahaya besar bagi lalu lintas udara sipil”.

    Sumber-sumber militer setempat, yang dikutip Bild, mengatakan bahwa pesawat pengintai Rusia terkadang teridentifikasi di lepas pantai Jerman. Banyak negara anggota NATO memiliki sistem QRA untuk membantu melindungi wilayah udara mereka.

    Ketegangan di Laut Baltik meningkat sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina tahun 2022 lalu.

    Lihat juga Video: Drone Rusia Bombardir Apartemen di Ukraina, 3 Tewas

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • China, Amerika Serikat, Rusia Bersaing Strategi Menguasai Arktik

    China, Amerika Serikat, Rusia Bersaing Strategi Menguasai Arktik

    Jakarta

    Pada bulan Juli dan Agustus 2024, tiga kapal pemecah es milik Cina Xuelong 2, Ji Di, dan Zhong Shan Da Xue Ji Di meretas lapisan es di Samudra Arktik. Ketiga kapal itu berlatih melintasi Samudra Arktik tanpa hambatan, itu praktiknya, tapi terutama juga secara simbolik melontarkan pesan penting: Ketiga kapal itu menegaskan kehadiran Cina di Arktik dan akan berada di sana secara permanen. “Arktik akan menjadi milik Cina” menjadi judul berita utama kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti, pada Oktober 2024.

    “Cina telah berkiprah cukup lama di Arktik,” ungkap Michael Paul, pakar keamanan maritim sebuah tangki pemikir atau Think Tank – Stiftung Wissenschaft und Politik (SWP) yang berbasis di Berlin yang juga penulis beberapa studi terkait kepentingan geostrategis Arktik serta kehadiran Cina di sana.

    “Cina sangat aktif di wilayah ini sejak awal tahun 2000-an, terutama di Islandia. Namun, Beijing menghadapi sikap defensif dari Denmark dan Amerika Serikat. Kedua negara tersebut takut akan pengaruh Cina yang berlebihan,” jelas Paul.

    “Sejak saat itu, Beijing mengalihkan perhatiannya ke negara-negara lain di kawasan ini, terutama Rusia. Namun, Rusia yang melemah karena perang di Ukraina – lebih banyak mengambil peran sebagai mitra junior Cina di Arktik.”

    Cina, serta negara-negara lain di kawasan kian banyak terlibat di Arktik, dengan alasan perubahan iklim yang berdampak jauh lebih kuat di kawasan kutub utara. Suhu rata-rata global tahun 2024 naik 1,5 derajat Celsius dibandingkan suhu pada era praindustri. Namun, menurut laporan Institut Alfred Wegener untuk penelitian kutub dan lautan, kawasan Arktik memanas empat kali lebih cepat daripada bagian lain di Bumi. Akibatnya, lapisan es di samudra Arktik juga mencair lebih cepat.

    Jika laju pemanasan global tetap seperti saat ini, diperkirakan sebagian besar es di Arktik pada bulan-bulan musim panas antara tahun 2030 hingga 2040, akan mencair sepenuhnya, dan tiga jalur pelayaran baru untuk perjalanan kapal dari Samudra Pasifik menuju Samudra Atlantik, kemungkinan akan terbuka di sana, yang dapat memperpendek rute pelayaran yang sudah ada secara signifikan.

    Tiga rute pelayaran baru di Arktik akan terbuka

    Salah satu rute disebut Northeast Passage atau Jalur Timur Laut, dekat daratan Rusia, kini telah dikembangkan oleh Cina dan Rusia sebagai jalur perdagangan dan jalur laut untuk pengangkutan bahan baku.

    Sementara Northwest Passage atau Jalur Barat Laut di lepas pantai Kanada saat ini jarang digunakan. Jalur ini jauh lebih sulit untuk dilayari kapal ketimbang Northeast Passage. “Jawatan sains di Kongres AS meragukan jalur ini akan dapat digunakan secara ekonomis,” kata Saalbach.

    Jalur ini secara politis juga akan menjadi tantangan bagi Rusia dan Cina. “Jalur ini melintasi perairan yang diakui oleh Kanada sebagai wilayah teritorialnya, dan Kanada mengklaim berhak mengatur pelayaran di sana,” kata Saalbach.

    Menimbang makin cepatnya lapisan es mencair, dapat diperkirakan pada bulan-bulan di musim panas apa yang disebut sebagai Rute Laut Transpolar akan terbuka. Rute ini merupakan jalur terpendek antara daratan di utara melewati laut di antaranya, sehingga navigasinya lebih mudah.

    “Islandia, misalnya, dapat berperan sebagai pelabuhan transhipment (pelabuhan perantara) di rute ini,” kata Saalbach. “Cina telah membangun kedutaan besarnya di Islandia, yang menunjukkan kehadiran Cina yang kuat di masa depan. Islandia di sisi lainnya melebarkan jangkauannya ke Uni Eropa, namun juga ke Rusia dan Cina.”

    Trump, Greenland, dan Panama

    Presiden AS Donald Trump saat ini berusaha “membujuk” Greenland atau Grinlandia untuk masuk di bawah kendali AS. Proyek ini telah ia kejar sejak masa jabatan pertamanya di Gedung Putih, dan yang juga sejalan dengan kebijakan umum AS sejak akhir Perang Dunia Kedua.

    “Faktanya, kerja sama antara Cina dan Rusia di Rute Laut Utara membuat kedua negara tersebut dapat mengendalikan, negara mana saja yang dapat menggunakan rute Arktik di masa depan,” jelas Michael Paul. “Sehingga dapat dimengerti jika Trump memberikan ‘reaksi yang berlebihan’. Trump juga melakukan hal yang sama terhadap Terusan Panama, di mana dua pelabuhan di pintu masuk dan keluarnya dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan Cina. Namun, sekarang telah dijual kepada konsorsium AS. Jepang dan Korea Selatan juga ingin menggunakan Rute Laut Utara di masa depan, tetapi tidak ingin tunduk pada rezim Rusia atau Cina,” tambah Paul.

    Arktik, kaya sumber daya mineral

    Pada saat yang sama, es yang mencair memudahkan penggalian sumber daya mineral yang sangat besar di kawasan ini. Dalam sebuah studi tahun 2008, US Geological Survey (USGS) memperkirakan, sekitar 30 persen cadangan gas alam yang belum ditemukan di dunia dan 13 persen cadangan minyak yang belum ditemukan, berada di Arktik.

    Grinlandia memiliki cadangan Logam Tanah Jarang yang signifikan, yang dibutuhkan untuk pembuatan produk teknologi tinggi seperti ponsel pintar, motor listrik, dan baterai. Logam, berlian, batu bara, dan uranium juga tersimpan di Kutub Utara. “Semua sumber daya ini kian meningkatkan persaingan untuk memperebutkan wilayah ini,” kata Saalbach.

    “Namun, menambang sumber daya mineral ini menghadapi kesulitan yang cukup besar,” kata Michael Paul. “Penambangan dilakukan di bawah kondisi iklim yang ekstrem dan membutuhkan logistik yang untuk saat ini nyaris tidak ada. Di Grinlandia, beberapa cebakan mineral tidak bernilai komersil seperti yang diasumsikan sebelumnya.” Selain itu, perselisihan mengenai hak pemanfaatan lahan di beberapa daerah di Kutub Utara belum terselesaikan, kata Paul.

    Dimensi militer

    Terdapat kepentingan militer yang cukup besar di Arktik. Kawasan adalah jalur penghubung terpendek antara Rusia dan Amerika utara, rudal juga akan terbang di atas area ini jika terjadi serangan Rusia. Di Pangkalan Udara Thule, yang berganti nama menjadi Pangkalan Antariksa Pituffik, dua tahun yang lalu, Amerika Serikat mengoperasikan sistem peringatan dini apabila terjadi serangan rudal dari Rusia atau daerah lain. Pangkalan ini juga berfungsi sebagai stasiun pasokan dan pengisian bahan bakar untuk pesawat AS dan NATO.

    AS juga akan semakin sering berurusan dengan kehadiran militer Cina di sana. Pada awal 2015, lima kapal perang Cina melintasi perairan AS di zona dua belas mil di lepas pantai Alaska, dan sejak 2021, kapal perang Cina berulang kali muncul di kawasan. Pada tahun 2022, AS mendeteksi armada kapal Rusia dan Cina yang berada hampir 160 kilometer di lepas pantai Pulau Kiska, yang termasuk dalam wilayah Alaska.

    Di antara armada tersebut terdapat kapal perusak berpeluru kendali Tipe 055 Nanchang yang bisa dipersenjatai hingga 112 rudal jelajah atau rudal anti-kapal hipersonik. “Amerika Utara tidak lagi menjadi tempat perlindungan yang aman,” tulis Michael Paul dalam studinya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman


    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Israel Bebaskan Hamdan Ballal, Sutradara Palestina Film No Other Land Pemenang Piala Oscar – Halaman all

    Polisi Israel Bebaskan Hamdan Ballal, Sutradara Palestina Film No Other Land Pemenang Piala Oscar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi Israel membebaskan Hamdan Ballal, sutradara Palestina film No Other Land yang memenangkan Piala Oscar.

    Pihak berwenang menahan Hamdan Ballal semalam atas dugaan pelemparan batu dan perusakan properti.

    Ballal membantah tuduhan tersebut.

    Dia menyatakan hanya menjaga rumahnya saat terjadi serangan oleh pemukim Israel di Tepi Barat.

    Dilansir dari The New York Times pada Rabu (26/3/2025), Ballal mengaku dipukul oleh seorang pria saat menjaga rumahnya.

    Tentara Israel yang berada di lokasi tidak menghentikan serangan tersebut.

    Mereka malah menangkap Hamdan dan menahannya semalaman.

    Ballal mengaku ditutup matanya, diejek, dan diperlakukan tidak manusiawi selama penahanan.

    Menurut saksi mata, penangkapan terjadi saat sekelompok pemukim Israel, beberapa di antaranya bertopeng, menyerang Desa Susya, tempat tinggal Ballal.

    Tentara Israel menangkap tiga warga Palestina, termasuk Ballal, sementara seorang pemukim Israel yang juga ditahan kemudian dibebaskan untuk menjalani perawatan medis.

    Insiden ini menyoroti meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

    Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mencatat lebih dari 1.000 insiden serangan pemukim sepanjang 2024.

    Kelompok hak asasi manusia menilai pemerintah Israel jarang menindak pelaku kekerasan, meskipun ada beberapa tuntutan hukum tingkat tinggi.

    Dalam pernyataannya, militer Israel menyebut bahwa konfrontasi terjadi akibat pelemparan batu oleh warga Palestina terhadap kendaraan Israel.

    Namun, pekerja hak asasi dari kelompok B’Tselem yang berada di lokasi mengatakan kalau bentrokan dimulai setelah warga Palestina mencoba mengusir para penggembala Israel dari tanah yang mereka klaim.

    Video yang diperoleh The New York Times menunjukkan sekelompok pemukim bertopeng menyerang tiga aktivis yang datang membantu warga Palestina.

    Para aktivis dipukul dan mobil mereka dirusak dengan batu.

    Ballal dan saksi lainnya menyebut tentara Israel tidak berbuat banyak untuk menghentikan kekerasan tersebut, tetapi justru membubarkan warga Palestina.

    Ballal adalah salah satu dari empat sutradara film dokumenter “No Other Land,” yang memenangkan Academy Award bulan ini.

    Film ini mendokumentasikan pembongkaran rumah warga Tepi Barat oleh pasukan Israel yang mengklaim daerah tersebut sebagai zona pelatihan militer.

    Penduduk Palestina di Tepi Barat selatan, termasuk dari desa Ballal, mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung Israel pada akhir 2023, menuntut perlindungan dari serangan pemukim.

    Pengadilan memutuskan bahwa pemerintah Israel, termasuk militernya, harus melindungi warga Palestina dari serangan di masa mendatang.

    Hamdan Ballal Al-Huraini lahir pada tahun 1989 di Desa Susiya, Tepi Barat.

    Sebelum terjun ke dunia perfilman, ia aktif sebagai petani, fotografer, dan advokat hak asasi manusia.

    Ballal merupakan anggota inisiatif Humans of Masafer Yatta, yang mendokumentasikan kisah-kisah warga Palestina di bawah pendudukan Israel.

    Karier perfilmannya dimulai dengan proyek dokumenter No Other Land, yang ia sutradarai bersama Basel Adra, Yuval Abraham, dan Rachel Szor.

    Film ini diproduksi antara tahun 2019 hingga 2023 dan menggambarkan perjuangan komunitas Palestina di Masafer Yatta menghadapi pemindahan paksa.

    Film ini pertama kali ditayangkan di Festival Film Internasional Berlin ke-74 (Berlinale) tahun 2024 dan memenangkan penghargaan Berlinale Documentary Award serta Panorama Audience Award untuk film dokumenter terbaik.

    Selain itu, No Other Land juga meraih penghargaan Best Documentary dalam British Academy Film Awards ke-78 dan Best Director dari International Documentary Association tahun 2024.

    Biodata Hamdan Ballal

    – Nama: Hamdan Ballal Al-Huraini

    – Tempat, Tanggal Lahir: Susiya, Tepi Barat, 1989

    – Profesi: Sutradara, fotografer, aktivis hak asasi manusia, petani

    – Karya Terkenal: No Other Land (2024)

    – Penghargaan: Berlinale Documentary Award, Panorama Audience Award, Best Documentary (BAFTA ke-78)

    – Aktivisme: Anggota Humans of Masafer Yatta, relawan B’Tselem

    – Peristiwa Terkini: Hilang setelah diserang pemukim Israel di desa Susya, 24 Maret 2025

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

  • Ngabuburit, Pascasarjana UIN Walisongo Bahas CO2 dengan Dosen Jerman

    Ngabuburit, Pascasarjana UIN Walisongo Bahas CO2 dengan Dosen Jerman

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pascasarjana UIN Walisongo melaksanakan kegiatan studium general dengan mengundang Esie Hanstein, dosen di Humbold University Berlin dan Leipzig University Jerman yang bertempat di lantai 4 Gedung Rektorat Kampus 3 pada Kamis (20/03/2025).

    Tema yang dikaji berjudul Mengurangi Jejak CO₂ dalam Kehidupan Sehari-hari dan Bagaimana Mendidik Generasi Muda untuk Menerapkannya.

    Dalam sambutannya, Ketua Panitia sekaligus Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Nasihun Amin, M.Ag menyampaikan  bahwa acara yang diikuti lebih dari 100 peserta dan dimulai pukul 15.00 WIB ini adalah bagian dari ngaji dalam ngabuburit karena diakhiri dengan buka bersama.

    Tema ngaji kali ini menawarkan cara pandang baru yang tidak selalu terkait dengan persoalan normatif namun menurut Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Muhyar Fanani, M.Ag, kajian tersebut dapat diselaraskan dengan kajian keislaman sebagaimana disampaikan dalam Q.S. ar Rum ayat 41 agar manusia menghindari kerusakan lingkungan.

    Esie Hanstein sebenarnya adalah putri Pontianak.

    Prestasinya  sebagai siswa terbaik se-Kalimantan Barat  mengantarkannya untuk diterima sebagai mahasiswa UGM dan lanjut untuk kuliah di Jerman.

    Prestasinya pun diakui oleh profesornya sehingga diangkat menjadi asisten dosen dan berlanjut menjadi dosen di dua universitas senior di negeri tersebut hingga sekarang.

    Di tengah kesibukannya sebagai dosen itulah Esie melakukan berbagai aktifitas terkait kepedulian terhadap lingkungan baik di Jerman maupun Indonesia.

    Atas dasar aktifitas itulah ia kemudian dinobatkan sebagai Duta UNESCO.

    Aktifitas ini memang bukan hal yang mudah namun harus dilakukan dengan penuh semangat karena untuk menjaga kehidupan yang nyaman dan sehat di bumi.

    Acara yang dipandu oleh moderator Ibn Fikri, Ph.D ini mendapat banyak apresiasi positif.

    Peserta merasa bahwa acara ini sangat bermanfaat, inspiratif, dan meningkatkan kesadaran lingkungan.  

    Banyak yang berharap agar kegiatan serupa dapat diadakan lebih sering, tidak hanya dalam bentuk studium generale, tetapi juga dengan aplikasi nyata di masyarakat.

    Beberapa peserta bahkan mengusulkan agar waktu pelaksanaan diperpanjang untuk memperdalam pembahasan.

    Mereka menyukai gaya penyampaikan materi yang santai sambil bernyanyi sehingga materi lebih mudah dipahami.

    Mereka juga berharap ada diskusi lebih mendalam terkait keberlanjutan program ini, terutama dalam konteks ekonomi global dan ekologi.  

    Misalnya dengan menggali wawasan dari universitas luar negeri. 

    Itulah sebabnya diharapkan ada tindak lanjut konkret agar materi yang disampaikan tidak hanya berhenti pada teori, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

    Secara keseluruhan, acara ini dinilai sangat baik dan sukses, dengan harapan Pascasarjana UIN Walisongo terus menyelenggarakan kegiatan serupa di masa depan. (*)

  • Polisi Israel Bebaskan Hamdan Ballal, Sutradara Palestina Film No Other Land Pemenang Piala Oscar – Halaman all

    Profil Hamdan Ballal, Sutradara Palestina Film No Other Land yang Hilang Setelah Serangan Zionis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sutradara film dokumenter asal Palestina, Hamdan Ballal, dilaporkan hilang setelah mengalami serangan brutal dari pemukim Israel di desa Susya, selatan Hebron, Tepi Barat, pada Senin (24/3/2025) malam.

    Menurut laporan Middle East Eye, Ballal dipukuli secara brutal sebelum akhirnya ditangkap oleh tentara Israel saat sedang dalam ambulans menuju rumah sakit.

    Keberadaannya hingga kini masih belum diketahui.

    Yuval Abraham, sesama sutradara pemenang Oscar untuk film No Other Land, mengungkapkan melalui platform X bahwa Ballal diserang oleh kelompok pemukim bertopeng.

    Rekaman video yang dibagikan Abraham menunjukkan para pemukim menghancurkan mobil aktivis dengan batu.

    “Hamdan dipukuli habis-habisan sebelum tentara Israel membawanya pergi dari ambulans. Kami tidak tahu di mana dia sekarang,” tulis Abraham dalam unggahannya.

    Serangan ini juga melibatkan lima aktivis Yahudi-Amerika yang tengah melakukan proyek perlawanan damai di Masafer Yatta, lokasi syuting No Other Land.

    Mereka turut menjadi korban kekerasan ketika berusaha melindungi warga Palestina.

    Basel Adra, subjek dalam dokumenter tersebut, menggambarkan kondisi mengerikan setelah serangan terjadi.

    “Saya berdiri bersama Karam, putra Hamdan yang berusia tujuh tahun, di dekat genangan darah ayahnya. Hamdan hilang setelah diculik tentara dalam keadaan terluka,” ujarnya.

    Profil Hamdan Ballal

    Hamdan Ballal Al-Huraini lahir pada tahun 1989 di desa Susiya, Tepi Barat.

    Sebelum terjun ke dunia perfilman, ia aktif sebagai petani, fotografer, dan advokat hak asasi manusia.

    Ballal merupakan anggota inisiatif Humans of Masafer Yatta, yang mendokumentasikan kisah-kisah warga Palestina di bawah pendudukan Israel.

    Karier perfilmannya dimulai dengan proyek dokumenter No Other Land, yang ia sutradarai bersama Basel Adra, Yuval Abraham, dan Rachel Szor.

    Film ini diproduksi antara tahun 2019 hingga 2023 dan menggambarkan perjuangan komunitas Palestina di Masafer Yatta menghadapi pemindahan paksa.

    Film ini pertama kali ditayangkan di Festival Film Internasional Berlin ke-74 (Berlinale) tahun 2024 dan memenangkan penghargaan Berlinale Documentary Award serta Panorama Audience Award untuk film dokumenter terbaik.

    Selain itu, No Other Land juga meraih penghargaan Best Documentary dalam British Academy Film Awards ke-78 dan Best Director dari International Documentary Association tahun 2024.

    Kekerasan Pemukim Israel yang Terus Berulang

    Menurut data Badan PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), sepanjang tahun 2025 telah terjadi setidaknya 220 serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

    Bentuk kekerasan yang dilakukan mencakup pembakaran properti, pengrusakan lahan pertanian, hingga pembunuhan.

    Aktivis AS Alex Chabbott yang baru-baru ini dideportasi mengatakan bahwa militer Israel kerap membiarkan pemukim bertindak brutal tanpa konsekuensi hukum.

    “Kami melihat empat pria Palestina diikat dengan zip-tie begitu kencang hingga tangan mereka membiru,” ungkapnya kepada *Middle East Eye*.

    Meskipun mantan Presiden AS Joe Biden sempat menjatuhkan sanksi terhadap pemukim pelaku kekerasan, kebijakan itu kemudian dicabut oleh Presiden Donald Trump.

    Pusat Non-Kekerasan Yahudi menegaskan bahwa pelaku serangan terhadap warga Palestina jarang diadili.

    “Keluarga Palestina hidup tanpa perlindungan. Pemukim bisa merusak properti mereka kapan saja, dan militer hanya menjadi penonton,” tambah Chabbott.

    Keberadaan Hamdan Ballal Masih Misterius

    Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai keberadaan Hamdan Ballal.

    Kasus ini kembali menyoroti eskalasi kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat, yang semakin meningkat tanpa adanya langkah serius dari otoritas Israel maupun tekanan yang cukup dari komunitas internasional.

    Biodata Hamdan Ballal

    – Nama: Hamdan Ballal Al-Huraini  

    – Tempat, Tanggal Lahir: Susiya, Tepi Barat, 1989  

    – Profesi: Sutradara, fotografer, aktivis hak asasi manusia, petani  

    – Karya Terkenal: No Other Land (2024)  

    – Penghargaan: Berlinale Documentary Award, Panorama Audience Award, Best Documentary (BAFTA ke-78)  

    – Aktivisme: Anggota Humans of Masafer Yatta, relawan B’Tselem  

    – Peristiwa Terkini: Hilang setelah diserang pemukim Israel di desa Susya, 24 Maret 2025  

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • 9 Update Perang Arab, Korban Tewas Makin Bertambah

    9 Update Perang Arab, Korban Tewas Makin Bertambah

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel terus membombardir Gaza selama delapan hari berturut-turut. Sedikitnya 23 orang, termasuk tujuh anak-anak, tewas dalam serangan sebelum fajar.

    Seorang pejabat PBB mengatakan serangan Israel yang tak terbendung terhadap Gaza saat ini adalah “noda berdarah pada kesadaran kolektif kita”. Ia mencatat “seruan kita agar kegilaan ini dihentikan tidak dihiraukan” oleh dunia.

    Berikut update terkait situasi di wilayah tersebut saat ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Selasa (25/3/2025).

    Lebih dari 50.000 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel

    Lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak perang Israel dengan Hamas dimulai. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 792 orang tewas dan 1.663 orang terluka dalam seminggu sejak Israel melanjutkan perangnya di Jalur Gaza.

    Foto: Seorang pria Palestina melihat lokasi di mana serangan Israel menewaskan pemimpin politik Hamas Salah al-Bardaweel dan istrinya di tenda perlindungan mereka, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 23 Maret 2025. (REUTERS/Hatem Khaled)

    Jumlah korban tewas total sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 50.144, sementara 113.704 orang terluka.

    Pihak berwenang di Gaza tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang Hamas saat melaporkan angka korban, tetapi kementerian kesehatan dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan mayoritas kematian adalah wanita dan anak-anak.

    Menurut mereka, jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, dengan ribuan orang diyakini masih berada di bawah reruntuhan.

    Pada Senin, kementerian menerbitkan daftar nama 15.613 anak di bawah usia 18 tahun yang dikatakan telah tewas dalam operasi militer Israel di Gaza. Di antara mereka, 890 anak berusia di bawah 1 tahun, dan 274 lahir dan meninggal selama perang. Hampir seperempatnya, 26%, berusia di bawah 5 tahun.

    270 Anak di Gaza Tewas dalam Seminggu Serangan Israel di Gaza

    Foto: Para pelayat berkumpul di dekat jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, 18 Maret 2025. (REUTERS/Dawoud Abu Alkas)

    Save the Children mengatakan lebih dari 270 anak telah tewas dalam seminggu sejak Israel melanjutkan perangnya di Gaza, menandai beberapa “hari paling mematikan bagi anak-anak sejak perang dimulai”.

    “Bom berjatuhan, rumah sakit hancur, anak-anak tewas [dan] dunia terdiam,” kata Rachael Cummings, direktur kemanusiaan Save the Children di Gaza. “Tidak ada bantuan, tidak ada keamanan, tidak ada masa depan.”

    Organisasi tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dimulainya kembali perang adalah “hukuman mati bagi anak-anak Gaza”. Lebih dari 17.900 anak telah tewas sejak perang dimulai pada Oktober 2023, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.

    “Anak-anak dibunuh saat tidur di tenda-tenda, mereka dibiarkan kelaparan dan diserang. Satu-satunya cara untuk memastikan anak-anak dan keluarga terlindungi adalah melalui gencatan senjata yang definitif,” kata Save the Children.

    Tentara Israel Mengungsikan Puluhan Ribu Orang di Gaza Utara

    Militer Israel kini telah memperluas perintah evakuasi kepada puluhan ribu penduduk di seluruh wilayah kantong yang dilanda perang itu.

    Pada Selasa, tentara Israel memberi tahu penduduk di semua kota perbatasan utara untuk mengungsi, dengan mengatakan roket Palestina ditembakkan ke Israel dari daerah itu. Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi secara paksa beberapa kali selama hampir 18 bulan perang.

    Militer Israel melanjutkan kampanyenya melawan Hamas di Gaza seminggu yang lalu, yang menghancurkan gencatan senjata selama dua bulan. Sejak itu, lebih dari 730 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas.

    Warga Palestina menghadapi kekurangan makanan, air minum, dan obat-obatan yang semakin parah setelah Israel memblokir pengiriman bantuan pada tanggal 2 Maret.

    AS Serang Yaman

    Foto: REUTERS/Khaled Abdullah
    People look at the site of a U.S. strike in Sanaa, Yemen March 24, 2025. REUTERS/Khaled Abdullah

    Situasi Arab makin genting. Kekerasan terus terjadi di wilayah itu. Terbaru, The Guardian melaporkan bagaimana Komando Pusat Amerika Serikat (Centcom) tampaknya telah mengonfirmasi serangan baru di Yaman.

    Sebuah video yang diunggah ke X memperlihatkan bagaimana jet tempur lepas landas disertai dengan keterangan “Beri Mereka Neraka, Harry!!!” merujuk kapal induk AS, USS Harry S Truman yang kini berada di Laut Arab.

    Unggahan ini muncul setelah laporan serangan baru AS di provinsi utara Saada. Hal itu melukai sedikitnya dua orang dan menghancurkan sebuah rumah sakit kanker.

    Serangan AS ke Yaman dilakukan untuk menggempur Houthi, sebuah gerakan bersenjata yang telah menguasai sebagian besar Yaman selama dekade terakhir. Houthi sendiri telah mengatakan bahwa mereka menargetkan pelayaran internasional sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina atas serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza.

    AS Tak Sengaja Bocorkan Rencana Menyerang Houthi

    Sebuah kesalahan besar dalam komunikasi internal pemerintahan Trump telah mengungkap rencana serangan militer Amerika Serikat terhadap kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman.

    Rencana tersebut secara tidak sengaja dibagikan dalam sebuah grup pesan yang ternyata juga diikuti oleh seorang jurnalis. Kesalahan ini pertama kali dilaporkan oleh The Atlantic dan langsung memicu kritik tajam dari para anggota parlemen Demokrat.

    Kesalahan fatal ini dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap keamanan nasional AS dan kemungkinan juga terhadap hukum federal yang mengatur pengelolaan informasi rahasia. Para anggota Kongres dari Partai Demokrat dengan cepat menyerukan investigasi mendalam untuk mengetahui sejauh mana kebocoran informasi ini terjadi dan siapa saja yang bertanggung jawab.

    Ketika ditanya oleh wartawan mengenai kebocoran tersebut, Presiden Donald Trump mengklaim tidak mengetahui insiden itu.

    “Saya tidak tahu apa-apa tentang ini. Saya bukan penggemar The Atlantic,” ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (25/3/2025).

    Namun, seorang pejabat Gedung Putih kemudian mengonfirmasi bahwa penyelidikan telah dilakukan dan Trump telah diberi penjelasan mengenai kejadian tersebut.

    Dalam pernyataan resminya, Dewan Keamanan Nasional AS (NSC) yang diwakili oleh seorang pejabat bernama Hughes mengatakan informasi yang bocor tersebut kemungkinan besar memang asli.

    “Saat ini, rantai pesan yang dilaporkan tampaknya autentik, dan kami sedang meninjau bagaimana nomor yang tidak seharusnya bisa masuk ke dalam percakapan tersebut.”

    Militer Israel Sebut Komandan Hizbullah Tewas di Lebanon

    Foto: Sebuah tank milik militer israel bermanuver di Jalur Gaza, Rabu (19/3/2025). (REUTERS/Amir Cohen)

    Militer Israel mengatakan telah menewaskan seorang komandan unit antitank Hizbullah dalam serangan hari Senin di wilayah Nabatieh, Lebanon selatan.

    Hassan Kamal Halawi “bertanggung jawab atas sejumlah serangan teror terhadap negara Israel”, katanya dalam sebuah pernyataan.

    “Ia memfasilitasi pergerakan para operator dan pasokan senjata ke Lebanon selatan. Dalam beberapa bulan terakhir, Halawi terus terlibat dalam aktivitas teroris terhadap warga sipil Israel.”

    Hizbullah belum mengeluarkan pernyataan publik. Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan pada Senin malam bahwa satu orang tewas akibat serangan pesawat nirawak Israel terhadap sebuah kendaraan di wilayah Qaqaiyat al-Jisr.

    Demonstran Blokir Pintu Masuk Knesset

    Di Israel, demonstran dilaporkan telah memblokir pintu masuk Knesset Israel dalam upaya untuk menggagalkan pemungutan suara anggaran negara sebelum polisi membubarkan massa secara paksa.

    Ratusan demonstran berpartisipasi dalam unjuk rasa di Yerusalem Barat untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai “anggaran penjarahan”, media Israel melaporkan.

    Pemimpin oposisi Benny Gantz mengatakan anggaran 2025 adalah “simbol pemutusan hubungan dan ketidakberdayaan” pemerintahan Netanyahu karena mengekspresikan “prioritas yang korup dan sektoral”.

    Netanyahu membutuhkan dukungan dari Menteri Keamanan Nasional Israel sayap kanan Itamar Ben-Gvir – yang mengundurkan diri pada Januari, marah atas gencatan senjata Gaza – untuk memastikan pengesahan anggaran. Jika anggaran tidak disahkan pada tanggal 31 Maret, pemilihan umum dadakan akan diadakan.

    Shin Bet Yakin akan Pembentukan Negara Palestina

    Menteri warisan Israel mengatakan Ronen Bar, kepala badan intelijen yang dipecat oleh Netanyahu, “percaya pada konsep yang menyimpang tentang pembentukan negara Palestina dan membahayakan Israel”.

    Dalam komentarnya kepada surat kabar Israel Maariv, Amichai Eliyahu mengatakan Bar akan dituntut “jika ditemukan bahwa ia memang berkonspirasi melawan Netanyahu dan kepemimpinan terpilih”.

    Menteri tersebut meminta penyelidikan untuk memastikan apakah Bar “merusak demokrasi” dan apakah ia “tahu bahwa sesuatu akan terjadi pada 7 Oktober dan tidak memberi tahu Netanyahu”.

    Mahkamah Agung telah menangguhkan keputusan pemerintah untuk memecat kepala Shin Bet. Pemecatan Bar telah memicu protes antipemerintah massal dengan banyak kritikus Netanyahu yang menyatakan pemecatan Bar dimotivasi oleh keinginan untuk menghentikan penyelidikan atas peristiwa yang mengarah pada serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

    Sutradara Palestina Hamdan Ballal Ditangkap Israel

    Foto: Jordan Strauss/Invision/AP/Jordan Strauss
    Basel Adra, from left, Rachel Szor, Hamdan Ballal, and Yuval Abraham, winners of the award for best documentary feature film for “No Other Land,” pose in the press room at the Oscars on Sunday, March 2, 2025, at the Dolby Theatre in Los Angeles. (Photo by Jordan Strauss/Invision/AP)

    Sutradara asal Palestina Hamdan Ballal yang menggarap film dokumenter pemenang Oscar, No Other Land, ditangkap oleh tentara Israel setelah rumahnya diserang oleh pria bertopeng.

    Ballal ditangkap oleh pasukan Israel di Tepi Barat. Menurut rekan sutradaranya Yuval Abraham di akun media sosial X, Balla juga dipukuli.

    “Sekelompok orang baru saja menyerang Hamdan Ballal, salah satu sutradara film kami No Other Land. Mereka memukuli Ballal dan ia mengalami luka di kepala dan perutnya,” kata Abraham dalam postingan tersebut.

    “Tentara menyerbu ambulans yang sedang membawanya. Tidak ada tanda-tanda keberadaannya sejak itu,” tambahnya.

    Insiden itu terjadi di Desa Susya, Tepi Barat selatan, menurut LSM anti-pendudukan Center for Jewish Nonviolence. Anggota LSM tersebut mengatakan bahwa dia merekam peristiwa itu secara langsung.

    No Other Land, sebuah kolaborasi antara pembuat film Israel dan Palestina, mengikuti kisah aktivis Basel Adra saat dia menghadapi risiko penangkapan dan kekerasan untuk mendokumentasikan kampung halamannya yang dihancurkan oleh militer Israel.

    Film ini berhasil memenangkan sejumlah penghargaan internasional, dimulai dari Festival Film Internasional Berlin pada 2024.

    Kendati demikian, film ini juga menuai kemarahan di Israel dan luar negeri. Termasuk saat Miami Beach mengusulkan untuk mengakhiri sewa gedung bioskop yang menayangkan film dokumenter tersebut.

     

    (hsy/hsy)