Kebakaran Pasar Pejuang di Bekasi, 5 Mobil Damkar Dikerahkan
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Kebakaran melanda Pasar Pejuang, di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Sabtu (23/8/2025) malam.
Sebanyak lima unit kendaraan dari dinas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk menaklukkan si jago merah.
Kepala Bidang Pemadaman Disdamkatmat Kota Bekasi, Namar Naris, menyampaikan, setiap unit mobil pemadam terdiri dari enam petugas damkar.
“Update lima unit yang dikerahkan, dua unit dari mako, dua unit sektor utara, dan satu unit sektor selatan,” ujar Namar saat dihubungi, Sabtu.
Belum diketahui penyebab si jago merah melalap bangunan tersebut.
Pihaknya juga belum mendapatkan informasi apakah kebakaran itu menimbulkan korban jiwa atau tidak.
“Kami belum menerima informasi tersebut,” ucapnya.
Berdasarkan rekaman video yang diterima Kompas.com, api dengan cepat membesar dan melalap sejumlah bangunan semi permanen.
Kobaran api disertai asap tebal membubung tinggi ke langit.
Sejumlah warga tampak menyaksikan peristiwa kebakaran itu dari kejauhan, sementara petugas masih berjibaku memadamkan api hingga kini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Bekasi
-
/data/photo/2023/08/23/64e550395296c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kebakaran Pasar Pejuang di Bekasi, 5 Mobil Damkar Dikerahkan Megapolitan 23 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/23/68a967676fa1c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ketua RT Tegur Istri Penculik Kacab Bank BUMN Tak Lapor Suaminya Ditangkap Megapolitan 23 Agustus 2025
Ketua RT Tegur Istri Penculik Kacab Bank BUMN Tak Lapor Suaminya Ditangkap
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sella (43), Ketua RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, menegur M, istri salah satu pelaku bernama Andre, karena tidak melapor suaminya ditangkap polisi atas kasus penculikan terhadap Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih berinisial MIP (37).
Andre bersama dua rekannya yang lain ditangkap di rumah Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Johar Baru Jakarta Pusat pada Kamis (21/8/2025) pukul 10.00 WIB. Padahal, rumah itu bersebelahan dengan kediaman Sella.
Sella sempat berbincang dengan M saat polisi datang ke rumah tersebut untuk kedua kalinya pada Kamis pukul 14.00 WIB.
Kali ini, polisi meminta Sella untuk mendampingi.
“Ibu kenapa enggak lapor saya kalau ada masalah. Kalau enggak ada kedatangan polisi yang kedua, mungkin enggak lapor,” kata Sella saat ditemui pada Sabtu (23/8/2025). “Saya panik. Saya enggak boleh kemana-mana, enggak boleh teriak,” jawab M.
Sella mencecar M dengan sejumlah pertanyaan. Sebab, menurut pengakuannya, sejak rumah itu ditempati pada 20 Juni 2025, tidak pernah ada seorang wanita pun yang terlihat di sana.
“Katanya, ‘saya baru mau dua hari ini. Mau pindah ke sini barang dicicil pakai motor’. Memang ada lemari yang belum dirakit gitu. Saya bilang, ‘ibu harusnya melapor,” kata Sella.
“Kalau sudah bener-bener mau lapor ke bu RT. Tapi entah kenapa, tadi pagi-pagi suami saya kok tiba-tiba dibawa,” jawab M yang perkataannya ditiru oleh Sella.
Rupanya penggerebekan dilakukan dua kali, Rizal menjelaskan operasi pertama berlangsung pukul 10.00 WIB.
“Jadi ada dua operasi. Operasi pertama itu jam 10.00 WIB. Hari Kamis tanggal 21 Agustus. Jadi hari Kamis ada dua operasi dari Polda dan jam 14.00 WIB operasi kedua,” ujar Rizal dalam kesempatan yang sama.
Menurut dia, operasi pagi itu berlangsung layaknya operasi senyap, kemungkinan merupakan bagian dari taktik kepolisian, mengingat para pelaku masih berada di dalam rumah.
“Jadi operasi pertama ini mungkin teknik kepolisian, senyap. Kita enggak tahu, enggak mengerti,” ujar Rizal.
Diberitakan sebelumnya, MIP ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.
Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
Belakangan diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/23/68a967676fa1c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 Detik-detik Polisi Gerebek Rumah Penculik Kacab Bank BUMN di Jakpus Megapolitan
Detik-detik Polisi Gerebek Rumah Penculik Kacab Bank BUMN di Jakpus
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menggerebek sebuah rumah berkelir merah jambu di Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025).
Dari penggerebekan tersebut, Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menangkap tiga orang yang terlibat aksi penculikan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih berinisial MIP (37). Para pelaku adalah AT, RS, dan RAH.
Momen penggerebekan ini diceritakan oleh Sella (43), Ketua RT 05/RW 09 Johar Baru, serta Rizal (54), Ketua RW 09 Johar Baru dari salah satu penghuni bernama Berto.
Mereka merupakan pasangan suami istri yang tinggal di samping rumah para penculik.
Pada Kamis sekitar pukul 14.00 WIB, rumah Sella dan Rizal tiba-tiba diketuk oleh seorang pria yang belakangan diketahui adalah anggota kepolisian.
“Assalamualaikum Pak RT, Pak RT,” kata Sella menirukan ucapan anggota kepolisian, saat ditemui di Sekretariat RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2025).
“Saya bilang, ‘ada apa, Pak?’, ‘saya cari Pak RT, bu’, ‘di sini RT-nya ibu,” tambah Sella.
Anggota polisi meminta untuk menemani masuk rumah yang dihuni oleh para penculik.
“Bu izin bu antar saya ke sebelah, saya mau masuk rumah itu,” kata si polisi.
“Ada apa, Pak?” tanya Sella.
“Ibu enggak tahu ya tadi ada penggerebekan,” jawab polisi.
Sella bersama beberapa anggota polisi masuk ke dalam rumah tersebut.
Betapa terkejutnya ia ketika mendapati beberapa orang yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Salah satunya adalah seorang wanita berinisial M, yang belakangan diketahui sebagai istri salah satu pelaku bernama Andre.
“Nah pas masuk ketemulah istri salah satu tersangka,” ujar Sella.
Sella sempat berbincang dengan M. Menurutnya, M sama sekali tidak mengetahui apa pun tentang aktivitas Andre.
Tiba-tiba, sang suami ditangkap polisi saat sedang tidur pada Kamis (21/8/2025) pukul 10.00 WIB.
Dalam kesempatan itu, Sella sempat menegur M karena tak melapor kepadanya.
“Ibu kenapa enggak lapor saya kalau ada masalah. Kalau enggak ada kedatangan polisi yang kedua, mungkin enggak lapor,” kata Sella.
“Saya panik. Saya enggak boleh kemana-mana, enggak boleh teriak,” jawab M.
Sella mencecar M dengan pertanyaan. Sebab, menurut pengakuannya, sejak rumah itu ditempati pada 20 Juni 2025, tidak pernah ada seorang wanita pun yang terlihat di sana.
“Katanya, ‘saya baru mau dua hari ini. Mau pindah ke sini barang dicicil pakai motor’. Memang ada lemari yang belum dirakit gitu. Saya bilang, ‘ibu harusnya melapor,” kata Sella.
“Kalau sudah bener-bener mau lapor ke bu RT. Tapi entah kenapa, tadi pagi-pagi suami saya kok tiba-tiba dibawa,” jawab M yang perkataannya ditiru oleh Sella.
Rupanya penggerebekan dilakukan dua kali, Rizal menjelaskan operasi pertama berlangsung pukul 10.00 WIB.
“Jadi ada dua operasi. Operasi pertama itu jam 10.00 WIB. Hari Kamis tanggal 21 Agustus. Jadi hari Kamis ada dua operasi dari Polda dan jam 14.00 WIB operasi kedua,” ujar Rizal dalam kesempatan yang sama.
Menurut dia, operasi pagi itu berlangsung layaknya operasi senyap, kemungkinan merupakan bagian dari taktik kepolisian, mengingat para pelaku masih berada di dalam rumah.
“Jadi operasi pertama ini mungkin teknik kepolisian, senyap. Kita enggak tahu, enggak mengerti,” ujar Rizal.
Diberitakan sebelumnya, MIP ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.
Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
Belakangan diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

4 Penculik Kacab Bank BRI Ternyata Debt Collector, Istri Pelaku Terima Rp 8 Juta
GELORA.CO – Fakta baru terungkap mengenai empat pria penculik Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), yang ditemukan tewas di Bekasi.
Keempat pelaku, yakni AT, RS, RW, dan RAH, ternyata sehari-hari bekerja sebagai debt collector.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua RT 05/RW 09 Johar Baru, Sella (43), tempat para pelaku tinggal selama dua bulan terakhir.
“Iya, katanya debt collector,” kata Sella saat ditemui, Sabtu (23/8/2025), dikutip dari Kompas.com.
Istri Pelaku Terima Rp 8 Juta
Sella menceritakan sebuah fakta mengejutkan.
Pada Kamis (21/8/2025) pagi, tepat di hari penangkapan, istri salah satu pelaku sempat menerima uang Rp 8 juta dari suaminya.
Uang tersebut kemudian disita oleh polisi saat penggerebekan.
“‘Mana uangnya yang 8 juta?’, katanya gitu kata polisi pas gerebek,” ujar Sella menirukan cerita istri pelaku.
Ketua RW 09, Rizal (54), menambahkan bahwa istri pelaku tidak mengetahui asal-usul uang tersebut.
Dikenal Ramah Ketua RT
Sella mengaku kaget dengan penangkapan para pelaku.
Sebab, dalam keseharian, salah satu pelaku dikenal ramah saat bertemu.
“Makanya saya kaget kalau ada penangkapan,” ucap dia.
Polisi menggerebek rumah di Jalan Johar Baru III itu pada Kamis (21/8/2025) dan langsung menangkap tiga pelaku.
Kronologi Penculikan Sadis
Diberitakan sebelumnya, Mohamad Ilham Pradipta diculik dari sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Jasadnya kemudian ditemukan di area persawahan di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025) pagi.
Saat ditemukan, korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, mata terlilit lakban, serta tubuhnya penuh luka lebam.
-

EJIP Cikarang fokus jaga harmonisasi antara perusahaan dan pekerja
Sumber foto: Eko Purnomo/elshinta.com.
EJIP Cikarang fokus jaga harmonisasi antara perusahaan dan pekerja
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Sabtu, 23 Agustus 2025 – 18:45 WIBElshinta.com – Kawasan industri EJIP cikarang Bekasi Jawa Barat yang didominasi perusahaan asal Jepang, berkomitmen terus mengedepankan harmonisasi antara perusahaan dengan para pekerja, hal ini sebagai bentuk menjaga iklim usaha yang sehat.
Presiden Direktur kawasan industri EJIP Cikarang Bekasi, Kenichiro Yoshida mengatakan, harmonisasi merupakan kunci utama yang perlu dijaga, mengingat antara perusahaan dengan pekerjanya suatu hal yang tak terpisahkan, sehingga kedepan pihaknya ingin harmonisasi tersebut terus terjaga yang otomatis iklim usaha berjalan dengan baik.
“Kami tentu terus memberikan service terbaik bagi tenant kami, karena ini spirit kebersamaan yang perlu dijaga, harmonisasi kuncinya.” ujar Kenichiro saat menghadiri FUN RUN dalam semarak HUT kemerdekaan RI ke 80 di Cikarang, Bekasi, Sabtu (23/8).
Sementara itu, manager kawasan industri EJIP Cikarang Bekasi, Saefuloh Sanjo menegaskan, semarak kemerdekaan juga tak luput, kawasan EJIP Cikarang, Bekasi komitmen memberikan service terbaik bagi perusahaan yang ada karena kenyamanan berusaha, kemudian harmonisasi perusahaan dengan pekerjanya harus terus dijaga.
“Kami ingin yang terbaik dan membangun kebersamaan.” kata Saefuloh seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Purnomo, Sabtu (23/8).
Dalam rangkaian HUT kemerdekaan Ke 80 RI dibarengi dengan HUT kawasan EJIP ke-35, sekitar 600-an pekerja bersama perwakilan perusahaan juga memeriahkannya dengan melakukan FUN RUN. Giat tersebut rutin dilakukan setiap tahun agar harmonisasi perusahaan dengan pekerja semakin erat kedepan.
Sumber : Radio Elshinta
-
/data/photo/2025/08/22/68a7f5b4cd10b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 4 Penculik Kacab Bank BUMN Tinggal di Rumah Jakpus Atas Perintah Sosok di Surabaya Megapolitan
4 Penculik Kacab Bank BUMN Tinggal di Rumah Jakpus Atas Perintah Sosok di Surabaya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Para penculik Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN berinisial MIP (37) mendapat perintah dari seseorang di Surabaya, Jawa Timur, untuk menempati rumah di Jalan Johar Baru III No.42, RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Kediaman berkelir merah jambu dengan gerbang berwarna silver itu menjadi lokasi penangkapan tiga dari empat penculik MIP, yakni AT, RS, dan RAH, pada Kamis (21/8/2025).
Sedangkan, RW ditangkap saat baru saja tiba di Bandara Udara Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Perintah menempati rumah tersebut diketahui oleh Sella (43), Ketua RT 05/RW 09 Johar Baru, serta Rizal (54), Ketua RW 09 Johar Baru dari salah satu penghuni bernama Berto.
Sella dan Rizal merupakan pasangan suami istri yang tinggal di samping rumah para penculik.
“(Mereka pertama kali datang itu) tanggal 20 Juni 2025, lapor ke rumah (saya),” kata Sella saat ditemui pada Sabtu (23/8/2025).
“Lapornya, ‘Bu, saya yang menempati rumah ini, disuruh sama bos saya. Bos saya lagi di Surabaya. Dia rumahnya banyak’. Nah, di sini saya yang menempati’,” kata Sella melanjutkan.
Kendati demikian, Rizal menimpali pernyataan dari Sella.
“Kalau izin ke saya itu, (diperintah) temannya, bukan si bos. Ada teman juga, ada di Surabaya,” tegas Rizal.
Dalam laporan awal, Sella hanya mengetahui ada tiga pria yang akan menempati rumah tersebut.
Namun, seiring waktu, jumlahnya bertambah menjadi lima orang.
“Dia selalu open kok. Pintu gerbang, pintu rumah selalu terbuka. Terlihat lima orang di sana. Memang dari awal saya sudah minta KTP sama KK. Yang bertanggung jawab di sini siapa? Terus dia bilang, ‘Anti bu saya sibuk’,” ucap Sella.
Setelah penangkapan para penculik di rumah tersebut pada Kamis (21/8/2025), Sella baru mengetahui keberadaan seorang perempuan berinisial M serta seorang bayi berusia dua bulan. M disebut sebagai istri dari salah satu penghuni bernama Andre.
Di sisi lain, Sella mengungkapkan bahwa rumah itu bersengketa. Sebab, ada sebuah spanduk yang sempat terpasang di rumah tersebut sebelum Berto dan kawan-kawan menempati bangunan satu lantai tersebut.
“Sebelumnya kosong hampir setahun. Dulunya warga saya di situ tinggal. Dia KTP dan KK warga saya. Asli Jakarta. Cuma tiba-tiba, ‘Bu, saya pamit, mau pindah. Pas (spanduk sengketa) dicabut, dia (Berto) masuk,” jelas Sella.
Diberitakan sebelumnya, MIP ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.
Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
Belakangan diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5325213/original/001316900_1755938793-IMG_7116.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Ketua RT Detik-Detik Menegangkan Polisi Gerebek Markas Komplotan Penculik Kepala Cabang Bank – Page 3
Kepala Cabang sebuah bank ternama di Jakarta, IP ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Kamis (21/8/2025). Kaki, tangan, dan kepalanya dililit lakban hitam.
IP dilaporkan diculik secara misterius di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Dia disergap saat hendak masuk ke mobilnya. Esok harinya, tubuhnya ditemukan tergeletak tak bernyawa di sebuah lahan kosong di Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Polisi bergerak cepat. Empat pelaku telah ditangkap, namun eksekutor utama pembunuhan masih buron. Sayangnya, hingga kini, motif di balik penculikan dan pembunuhan ini masih jadi teka-teki.
Keluarga korban menuntut kejelasan dan keadilan. Mereka meminta kepolisian tak hanya menangkap seluruh pelaku, tapi juga mengungkap motif sebenarnya.
“Harapannya pelaku segera ditangkap semua, dihukum seberat-beratnya dan dihukum setimpal,” tegas Intania Rizky Utami, adik ipar korban.
Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar mengatakan, pihaknya masih mendalami dalang penculikan dan pembunuhan IP.
Jenazah korban sempat dibawa ke RS Polri. Hasil visum menunjukkan, ada tanda kekerasan di tubuh IP.
“Ditemukan tanda kekerasan pada bagian luar dan dalam tubuh korban,” tutur Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Prima Heru Yulihartono.
Dokter juga telah mengambil sampel untuk pemeriksaan DNA, toksikologi forensik, yang kemudian diserahkan kepada penyidik untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Luka-lukanya bagian dada dan leher,” jelas dia.
Adapun tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh IP berasal dari benda tumpul. Korban disimpulkan meninggal dunia akibat kekurangan oksigen.
“Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan dia kesulitan bernapas,” kata Heru.
-
/data/photo/2025/08/22/68a7f5b4cd10b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Empat Penculik Kacab Bank BUMN Ternyata Debt Collector Megapolitan
Empat Penculik Kacab Bank BUMN Ternyata Debt Collector
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
AT, RS, RW, dan RAH penculik Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37) sehari-hari bekerja sebagai debt collector.
“Iya, katanya debt collector,” kata Sella (43), Ketua RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, saat ditemui pada Sabtu (23/8/2025).
Meski begitu, dalam keseharian, Sella mengenal salah satu pelaku yang bersikap ramah saat bertemu.
“Makanya saya kaget kalau ada penangkapan,” ucap dia.
Pada Kamis (21/8/2025) pagi, istri salah satu pelaku sempat menerima uang sebesar Rp 8 juta dari suaminya.
“Terakhir saja dia dapat uang itu. Pagi-pagi pulang itu kejadian. Dapat uang Rp 8 juta, katanya gitu. Tapi disita sama polisi,” kata Sella.
“Iya. ‘Mana uangnya yang 8 juta?’, katanya gitu kata polisi pas gerebek. Dia (istrinya) cerita nih,” tambah dia lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua RW 09 Johar Baru, Rizal (54), yang juga suami Sella, menegaskan bahwa istri pelaku tidak mengetahui asal-usul uang tersebut.
“Iya. Entah itu dapatnya dari peristiwa itu (penculikan) atau bukan, masih simpang siur. Intinya istrinya enggak tahu sumber dana. Biar polisi saja,” ungkap Rizal.
Sella menceritakan bahwa polisi sempat datang dua kali ke rumah yang sudah dua bulan terakhir dihuni oleh para pelaku. Rumah itu berlokasi di Jalan Johar Baru III, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Pertama pada Kamis (21/8/2025) pukul 10.00 WIB dan hari yang sama pada pukul 14.00 WIB.
Pada kedatangan pertama, Sella tidak mengetahui adanya penangkapan karena ia sedang berada di dapur rumahnya.
Padahal, rumah Sella dan tempat bermukim para pelaku bersebelahan.
Polisi langsung menggerebek rumah itu dan menangkap tiga pelaku. Sella baru mengetahui peristiwa tersebut dari tetangganya.
Kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, polisi kembali datang dan kali ini meminta Sella untuk mendampingi atau menyaksikan prosesnya.
Pada kedatangan kedua inilah Sella sempat berbincang dengan istri salah satu pelaku.
“Saya bilang, ‘Mbak, kalau misalnya polisi yang kedua enggak datang, mungkin mbak enggak lapor sama saya. Dari jam 11.00 WIB sampai 14.00 WIB ini, lama lho waktunya’,” tegas Sella.
“Katanya, ‘iya, saya masih panik bu. Saya enggak tahu harus bilang apa. Handphone-handphone saya diambil semua sama polisi, disita. Terus juga uang saya Rp 8 juta dapat dikasih dari suami saya diambil juga’, gitu,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, M Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
Saat pertama ditemukan, saksi melihat korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian setempat.
Selanjutnya, petugas kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
Belakangan diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
Korban kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil putih tersebut.
Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5325211/original/081386000_1755938593-41495775-41da-413f-912e-5a588f551b00.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penampakan Markas Penculik Kepala Cabang Bank yang Ditemukan Tewas dengan Kaki-Kepala Terlilit Lakban – Page 3
Kematian IP, Kepala Cabang sebuah bank ternama di Jakarta, menggegerkan publik. Jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Kaki, tangan, dan kepalanya dililit lakban hitam.
IP dilaporkan diculik secara misterius di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Dia disergap saat hendak masuk ke mobilnya. Esok harinya, tubuhnya ditemukan tergeletak tak bernyawa di sebuah lahan kosong di Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Polisi bergerak cepat. Empat pelaku telah ditangkap, namun eksekutor utama pembunuhan masih buron. Sayangnya, hingga kini, motif di balik penculikan dan pembunuhan ini masih jadi teka-teki.
Keluarga korban menuntut kejelasan dan keadilan. Mereka meminta kepolisian tak hanya menangkap seluruh pelaku, tapi juga mengungkap motif sebenarnya.
“Harapannya pelaku segera ditangkap semua, dihukum seberat-beratnya dan dihukum setimpal,” tegas Intania Rizky Utami, adik ipar korban.
Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Charles Bagaisar mengatakan, pihaknya masih mendalami dalang penculikan dan pembunuhan IP.
Jenazah korban sempat dibawa ke RS Polri. Hasil visum menunjukkan, ada tanda kekerasan di tubuh IP.
“Ditemukan tanda kekerasan pada bagian luar dan dalam tubuh korban,” tutur Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Prima Heru Yulihartono.
Dokter juga telah mengambil sampel untuk pemeriksaan DNA, toksikologi forensik, yang kemudian diserahkan kepada penyidik untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Luka-lukanya bagian dada dan leher,” jelas dia.
Adapun tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh IP berasal dari benda tumpul. Korban disimpulkan meninggal dunia akibat kekurangan oksigen.
“Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan dia kesulitan bernapas,” kata Heru.
-
/data/photo/2025/08/23/68a962a9e5c27.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Istri Penculik Kacab Bank BUMN Terima Rp 8 Juta Sebelum Suaminya Ditangkap Megapolitan
Istri Penculik Kacab Bank BUMN Terima Rp 8 Juta Sebelum Suaminya Ditangkap
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Istri dari salah satu penculik Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN di Cempaka Putih sempat menerima uang Rp 8 juta dari suaminya sebelum pelaku ditangkap polisi pada Kamis (21/8/2025).
Tiga dari empat penculik berinisial AT, RS, dan RAH ini ditangkap di sebuah rumah berkelir merah jambu di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Penerimaan uang ini diketahui oleh Sella (43), Ketua RT 05/RW 09, Johar Baru, yang sempat berbincang dengan istri salah satu pelaku usai penangkapan tersebut.
“Iya, katanya
debt collector.
Terakhir saja dia dapet uang itu. Pagi-pagi pulang itu kejadian. Dapat uang Rp 8 juta, katanya gitu. Tapi disita sama polisi,” kata Sella saat ditemui
Kompas.com
, Sabtu (23/8/2025).;
Sementara, Ketua RW 09 Johar Baru, Rizal (54), yang juga suami Sella, menegaskan bahwa istri pelaku tidak mengetahui asal-usul uang tersebut.
“Entah itu dapatnya dari peristiwa itu (penculikan) atau bukan, masih simpang siur. Intinya istrinya enggak tahu sumber dana. Biar polisi saja,” ungkap Rizal.
Sella bercerita, pada hari penangkapan, polisi datang dua kali ke rumah tersebut, sekitar pukul 10.00 WIB dan 14.00 WIB.
Pada kedatangan pertama, Sella tidak mengetahui adanya penangkapan.
Polisi langsung menggerebek rumah itu dan menangkap tiga pelaku. Sella baru mengetahui peristiwa tersebut dari tetangganya.
Kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, polisi kembali datang dan kali ini meminta Sella untuk mendampingi atau menyaksikan prosesnya.
Pada kedatangan polisi yang kedua inilah Sella sempat berbincang dengan istri salah satu pelaku.
“Saya bilang, ‘Mbak, kalau polisi yang kedua enggak datang, mungkin mbak enggak lapor sama saya. Dari jam 11.00 WIB sampai 14.00 WIB ini, lama lho waktunya’,” tegas Sella.
“Katanya, ‘Iya, saya masih panik bu. Saya enggak tahu harus bilang apa.
Handphone-handphone
saya diambil semua sama polisi, disita. Terus juga uang saya Rp 8 juta dapat dikasih dari suami saya diambil juga’, gitu,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
Mayat korban pertama kali ditemukan oleh salah satu warga yang tengah menggembala sapi di area persawahan.
Saat menemukan mayat tersebut, saksi melihat jasad korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
Setelah temuan tersebut, warga langsung melapor ke perangkat desa dan polisi setempat.
Selanjutnya, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan mayat dengan kondisi tubuh penuh luka lebam.
Belakang diketahui, korban sempat diculik dari supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke area persawahan Kampung Karangsambung.
Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, korban tampak mengenakan kemeja batik cokelat berlengan pendek dan celana panjang krem.
Ia berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri, berusaha menghindari rintik hujan di area parkir supermarket di Pasar Rebo.
Setibanya di mobil, saat hendak membuka pintu kemudi kendaraan berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari sebuah mobil putih yang terparkir tepat di sebelahnya.
Korban sempat berusaha melawan ketika disergap, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
Korban kemudian dipaksa masuk ke mobil putih tersebut. Tak lama, kendaraan itu langsung melaju meninggalkan area parkir.
Seorang saksi yang melihat kejadian itu sempat menyadari adanya aksi penculikan. Namun, mobil berkelir putih tersebut keburu tancap gas dan menghilang dari lokasi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.