kab/kota: Bekasi

  • PWI LS Jatim Gelar Ziarah Kubro di Makam Sunan Bonang, Singgung Polemik Cagar Budaya

    PWI LS Jatim Gelar Ziarah Kubro di Makam Sunan Bonang, Singgung Polemik Cagar Budaya

    Tuban (beritajatim.com) – Ratusan pengurus dan anggota Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Jawa Timur menggelar ziarah kubro dan tahlil akbar di Makam Sunan Bonang, Tuban, Minggu (31/8/2025). Kegiatan ini juga diiringi doa bersama untuk tragedi seorang pengemudi ojek online (ojol) yang tewas saat aksi demo di Jakarta.

    Ketua PWI LS Jawa Timur, K.H. Syaikhur Rijal atau akrab disapa Gus Rizal, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya dihadiri pengurus dari berbagai kota di Jawa Timur, tetapi juga perwakilan dari Jakarta dan Bekasi sebagai wujud solidaritas.

    “Sholat gaib dan doa bersama ini bagian dari misi kita menjaga negara, budaya, dan tradisi bangsa,” ujar Gus Rizal.

    PWI LS saat berada di Masjid Agung Tuban. [foto: Diah Ayu/beritajatim.com]Selain berziarah, Gus Rizal menyinggung polemik dugaan perusakan kawasan Makam Sunan Bonang yang telah dilaporkan pihaknya ke Polres Tuban beberapa minggu lalu. Ia menilai banyak perubahan terjadi di kompleks makam yang seharusnya dilindungi sebagai situs cagar budaya.

    “Perubahannya sangat jelas sekali, padahal makam ini dilindungi Undang-Undang karena masuk situs cagar budaya,” tegasnya.

    Laporan tersebut kini ditangani oleh kuasa hukum PWI LS, Ainun Na’im MR., SHI., M.H. Ia juga melaporkan Habib Husein Ba’agil terkait dugaan pelanggaran ITE pasal 28 ayat 2 dan 3. Laporan itu menyoroti pernyataan Husein Ba’agil di media sosial yang menyebut 90 persen pihak tertentu terlibat dalam aktivitas penggalian atau pemakaman di kompleks Sunan Bonang.

    “Maka ini kami tuntut untuk dibuktikan. Kalau tidak benar, kami berharap pihak berwenang segera melakukan penyelidikan,” ujar Ainun Na’im.

    Sementara itu, hingga Senin (1/9/2025), beritajatim.com masih berupaya mengonfirmasi pernyataan ini kepada keluarga Ba’agil. Namun, hingga berita ini ditulis, Husein Ba’agil belum memberikan tanggapan. [dya/but]

     

     

  • Tangkal Aksi Anarkis, Buruh Siap Pasang Badan Jaga Kawasan Industri

    Tangkal Aksi Anarkis, Buruh Siap Pasang Badan Jaga Kawasan Industri

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani menegaskan bahwa seluruh buruh di berbagai kawasan industri saat ini berada dalam status siaga satu.

    Hal itu disampaikan menyusul adanya potensi gangguan keamanan dan indikasi aksi perusuh yang mencoba masuk ke kawasan industri.

    “Pertama justru kami dari presiden buruh dipanggil dan kami dukung kondusivitas masing-masing wilayah. Kami tentu menentang adanya aksi anarkis. Buruh dalam siaga satu hari ini di semua wilayah industri. Kami instruksikan anggota KSPSI untuk siaga di wilayah masing-masing. Jangan sampai perusuh masuk ke kawasan industri dan mengganggu buruh,” tegasnya di Istana Kepresidenan, Senin (1/9/2025).

    Andi Gani mengungkap adanya indikasi aksi ditunggangi pihak tertentu. Ia menyebut, semalam hampir terjadi upaya masuk ke kawasan industri Bekasi.

    “Kelihatannya seperti itu, karena sangat sporadis dan tadi malam hampir saja masuk ke kawasan industri Bekasi. Sekarang jutaan buruh siap siaga, kami pastikan tidak akan tinggal diam bila wilayah industri diganggu perusuh,” ujarnya.

    Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa demonstrasi damai adalah hak asasi, namun tetap harus taat aturan hukum. 

    Oleh karena itu, dia mengaku KSPSI bersama tiga konfederasi buruh lainnya menginstruksikan seluruh anggota untuk menjaga ketertiban dan tetap siaga, terutama di sentra-sentra industri seperti Karawang, Bekasi, dan Purwakarta.

    Buruh Diminta Tahan Diri

    Meskipun ada desakan, tetapi Andi Gani meminta buruh menahan diri dan tidak turun ke jalan dalam jumlah besar.

    “Saya meminta buruh untuk menahan diri, karena bila turun dalam skala besar puluhan ribu, situasi belum kondusif. Empat konfederasi buruh menunda massa dalam waktu dekat. Kita ingin jaga kondusivitas damai,” jelasnya.

    Hari ini, menurut Andi, dirinya bersama tokoh buruh lainnya yakni Said Iqbal, Elly Silaban, dan Jumhur Hidayat akan berdiskusi membahas persoalan mendesak, salah satunya terkait kelangkaan gas industri yang mulai berdampak pada operasional pabrik.

    “Kelangkaan gas industri kembali terjadi di pabrik-pabrik. Bisa membuat ratusan ribu ter-PHK kembali. Pasokan ke pabrik terhenti tiba-tiba, kita bingung penyebabnya apa,” ungkapnya.

    Lebih jauh, Andi Gani menyebut pihaknya akan meminta bertemu langsung dengan Presiden untuk membicarakan sejumlah persoalan besar, termasuk rencana pembentukan Satgas PHK, Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, serta solusi atas krisis pasokan gas industri.

    “Kita sudah berikan instruksi saya dengan tiga presiden buruh lainnya untuk buruh siaga di tempat masing-masing. Dan kami tidak akan tinggal diam bila wilayah industri diganggu. Saya tegaskan, perusuh tidak boleh mengganggu,” kata Andi.

    Ia juga menekankan bahwa instruksi ini dimaksudkan agar buruh tidak mudah terprovokasi dan tidak ikut-ikutan dalam kericuhan.

    “Pasti. Semua buruh kita imbau dari KSPSI sebagai konfederasi buruh terbesar, tunggu instruksi KSPSI, hindari wilayah bahaya, dan taati komando,” pungkas Andi.

  • Pakar tegaskan pentingnya publik bedakan demonstran dan perusuh

    Pakar tegaskan pentingnya publik bedakan demonstran dan perusuh

    Jakarta (ANTARA) – Pakar kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansah menegaskan pentingnya masyarakat untuk memahami dan membedakan antara demonstran dan perusuh.

    “Pernyataan ini penting dipahami publik karena sering kali terjadi pencampuradukan istilah antara demonstran dan perusuh. Padahal, keduanya memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda,” kata Trubus dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Hal itu disampaikan Trubus menanggapi hasil rapat kabinet pada Minggu (30/8). Saat itu, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan dua hal yang sangat fundamental.

    Pertama, negara mengapresiasi dan memfasilitasi mereka yang menyampaikan pendapat secara damai. Kedua, negara harus turun tangan ketika yang terjadi bukan lagi demonstrasi, melainkan tindakan anarkis yang mengganggu ketertiban umum.

    Trubus menjelaskan demonstrasi adalah bagian dari demokrasi. Para demonstran biasanya turun ke jalan dengan tertib, memiliki tuntutan yang jelas, dan dipimpin koordinator lapangan (korlap). Identitas mereka diketahui dan agenda mereka transparan.

    Ada aturan yang mengikat, yakni unjuk rasa resmi biasanya berlangsung pada siang hingga sore hari dengan batas maksimal pukul 18.00. Setelah itu, mayoritas massa demonstrasi akan membubarkan diri.

    Dalam konteks ini, jelas Trubus, aparat justru berfungsi sebagai fasilitator, menyediakan ruang aman agar aspirasi bisa tersampaikan.

    Lain halnya dengan perusuh. Mereka muncul ketika massa demonstrasi sudah bubar, biasanya menjelang malam. “Ciri-cirinya biasanya berpakaian serba hitam, menggunakan helm dan masker, serta cenderung menutupi identitas. Mereka datang bukan untuk menyuarakan aspirasi, tetapi untuk menciptakan kekacauan,” katanya.

    Modus yang muncul berulang kali adalah pembakaran fasilitas publik, penjarahan toko atau pusat perbelanjaan, dan perusakan sarana umum. Seringkali, mereka bahkan bukan warga setempat, melainkan kelompok yang didatangkan dari luar daerah. Tujuannya bukan lagi politik substantif, melainkan menebar rasa takut dan menciptakan instabilitas sosial.

    “Tidak heran jika kelompok perusuh cenderung memusuhi aparat. Polisi menjadi target karena bertugas menangkap, menindak, dan memproses hukum mereka. Dalam logika kriminal, keberadaan polisi adalah penghalang bagi kehidupan tanpa aturan. Maka, sentimen anti-aparat sering kali muncul dari kelompok perusuh, bukan dari demonstran damai,” ujarnya.

    Yang menarik, tambah Trubus, di beberapa tempat, seperti Summarecon Bekasi dan Blitar semalam, warga justru menunjukkan peran aktif. Ketika ada indikasi perusuh masuk ke lingkungan mereka, warga bersama aparat langsung menghalau. Hasilnya, massa perusuh kabur.

    Inisiatif warga ini menunjukkan pentingnya solidaritas sosial. Perusuh beroperasi dengan logika teror, ingin membuat masyarakat takut. Namun, ketika warga bersatu, logika itu patah. Kehadiran masyarakat di lapangan juga memberi sinyal kuat bahwa ruang publik bukan tempat bebas bagi kelompok anarkis.

    Menurut ia, membedakan antara demonstran dan perusuh adalah kunci. Demonstran adalah bagian dari demokrasi, sementara perusuh adalah ancaman terhadap demokrasi.

    “Negara wajib melindungi hak demonstran untuk menyampaikan pendapat, namun pada saat yang sama tegas menindak perusuh yang berupaya menciptakan instabilitas,” tuturnya.

    Seperti ditekankan Presiden Prabowo, yang dihadapi negara saat ini bukan lagi sekadar unjuk rasa dengan tuntutan jelas, melainkan perusuh terorganisir. Karena itu, publik perlu kritis membedakan: jangan sampai kebebasan demokrasi disalahgunakan sebagai tameng untuk aksi kriminal.

    Demonstran biasanya santun dalam menyampaikan pendapat dan ajakan kepada masyarakat senantiasa mengedepankan public civility. Masyarakat bisa menangkap dari perilaku demonstran yang pastinya tuntutannya untuk kemaslahatan publik.

    Demonstran selalu menampilkan ide ide yang cerdas, senantiasa mengajak berdialog kepada institusi atau pimpinan lembaga yang diprotes.

    “Oleh karena demonstran tidak sama dengan perusuh maka masyarakat ketika melihat kerumunan harus jeli dan berhati-hati,” kata Trubus.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kondisi Sekitar Mako Brimob Kwitang Kondusif Pagi Ini, Lalin Lancar

    Kondisi Sekitar Mako Brimob Kwitang Kondusif Pagi Ini, Lalin Lancar

    Jakarta

    Suasana kawasan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat kini sudah kondusif. Massa yang sempat berkerumun melakukan aksi hingga ricuh sudah tidak tampak, lalu lintas di lokasi ramai lancar.

    Pantauan detikcom di lokasi, Senin (1/9/2025) pukul 06.30 WIB lalu lintas di sekitar Mako Brimob dapat dilintasi. Kendaraan dapat melintas seperti biasa dari arah Tugu Tani ke arah Senen Jakarta Pusat maupun sebaliknya.

    Selanjutnya sisa gas air mata di lokasi masih terasa. Saat melintas di kawasan itu mata terasa perih hingga hidung berair.

    Bau sangit juga masih tercium di sekitar lokasi. Bau itu datang dari bangunan dan halte yang sempat terbakar sebelumnya.

    Di sisi lain Mako Brimob tampak menutup setengah pintu masuk. Coretan-coretan di dindingnya sudah dicat hitam.

    Lalin di kawasan Tugu Tani Jakpus Lancar Pagi Ini (Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom)

    Sementara itu, lalu lintas dari arah Bekasi ke arah Jakarta melalui Klender cenderung landai. Tidak tampak ada kerumunan massa pagi ini.

    (yld/idn)

  • Jl Pangeran Jayakarta Bekasi Lengang Jelang Fajar, Massa Tak Lagi Terlihat

    Jl Pangeran Jayakarta Bekasi Lengang Jelang Fajar, Massa Tak Lagi Terlihat

    Jakarta

    Suasana Jalan Pangeran Jayakarta, Kota Bekasi, Jawa Barat berangsur sepi jelang fajar. Massa yang awalnya ada di sekitar Polres Bekasi Kita mulai tak terlihat.

    Pantauan detikcom di lokasi, Senin (1/9/2025) pukul 4.38 WIB jalan yang bersisian dengan sungai itu tak lagi dipenuhi massa. Suara-suara letusan petasan diganti dengan suara kumandang azan Subuh yang bersahutan di sejumlah lokasi.

    Petugas dari kepolisian pun mulai meninggalkan lokasi. Tampak hanya beberapa saja yang berjaga di sekitar.

    Warga yang awalnya menjaga gang-gang di perkampungan kini tampak ikut balik kanan. Hanya beberapa warga yang terlihat masih bersiaga di sejumlah titik.

    Jalan Pangeran Jayakarta lengang. Hampir tak ada kendaraan yang melintas menjelang fajar.

    Jalan Pangeran Jayakarta Bekasi lengang jelang fajar (Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom)

    (lir/lir)

  • Situasi Terkini di Jl Pangeran Jayakarta Bekasi, Ada Ledakan Petasan

    Situasi Terkini di Jl Pangeran Jayakarta Bekasi, Ada Ledakan Petasan

    Jakarta

    Jalan Pangeran Jayakarta, Kota Bekasi, Jawa Barat, masih ada massa tengah malam ini. Terdengar ledakan petasan di lokasi.

    Pantauan di Jalan Pangeran Jayakarta, Bekasi, Senin (1/9/2025), pukul 02.00 WIB situasi terlihat riuh. Ledakan petasan juga terlihat di lokasi.

    Terlihat pula api di dekat massa. Tidak begitu jelas apa yang dibakar. Tampak asap hitam membubung.

    Di jalan ini terlihat massa kadang lari berhamburan. Kadang situasi tenang dan massa hanya berkumpul sambil berdiri.

    Di lokasi ada sejumlah polisi. Mereka tampak berjaga di lokasi. Lokasi polisi berdiri ini berjarak kurang lebih 100 meter dari Polres Metro Bekasi.

    Lalu lintas terlihat lengang. Sesekali mobil dan motor melintas di lokasi.

    Pantauan CCTV di Stasiun Bekasi juga terlihat normal. Kondisi di lokasi cenderung sepi.

    Pantuan CCTV di Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani (Foto: dok. Istimewa/CCTV Pemkot Bekasi)

    (lir/lir)

  • Pantauan CCTV Sejumlah Titik di Bekasi Tengah Malam Ini

    Pantauan CCTV Sejumlah Titik di Bekasi Tengah Malam Ini

    Jakarta

    Situasi di mayoritas wilayah di Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah malam ini terpantau normal. Hal ini terlihat dari pantauan CCTV Pemkot Bekasi.

    Dilihat detikcom, Senin (1/9/2025), pantauan CCTV depan Anugrah Motor Bekasi pukul 00.41 WIB, situasi terpantau lengah. Sesekali motor dan mobil melintas di lokasi.

    Sementara CCTV Depan SMP Strada Budi Luhur, terlihat aktivitas normal warga. Di lokasi ini tampak lapak warga yang berjualan di malam hari.

    Pantauan di Stasiun Bekasi terlihat lengang malam ini. Sesekali motor dan mobil melintas di lokasi. Hal ini terlihat dari CCTC Stasiun Bekasi 1 dan Stasiun Bekasi 2.

    Situasi sepi juga terlihat dari CCTV di Pintu Pemkot Juanda 1. Sesekali kendaraan melintas di jalanan sekitar.

    Di lokasi ini, kendaraan masih terlihat melintas dengan normal walaupun ada keramaian warga. Hal ini terpantau pada pukul 01.01 WIB.

    Pantauan CCTV Bekasi, Senin (1/9) dini hari (Foto: CCTV Pemkot Bekasi)

    Situasi di dekat terminal Bulak Kapal terlihat sepi malam ini. Kendaraan yang melintas di lokasi terlihat sepi.

    Sementara itu, kondisi di depan Stasiun Patriot Bekasi juga lengang. Sesekali kendaraan melintas. Hal ini terpantau dari CCTV Stadion Patriot 1 dan Stadion Patriot 2.

    Pantauan CCTV Bekasi, Senin (1/9) dini hari (Foto: CCTV Pemkot Bekasi)

    (lir/lir)

  • Warga Ramai di Jl Pangeran Jayakarta-Flyover Summarecon

    Warga Ramai di Jl Pangeran Jayakarta-Flyover Summarecon

    Jakarta

    Situasi di Jalan Pangeran Jayakarta, Kota Bekasi, tengah malam ini banyak warga yang berkumpul di lokasi. Sesekali terdengar suara ledakan petasan.

    Pantauan detikcom di Jalan Pangeran Jayakarta, Bekasi, Minggu (31/8/2024), pukul 23.43 WIB warga terlihat ramai di lokasi. Sesekali terdengar suara ledakan petasan.

    Di sepanjang jalan Pangeran Jayakarta ini, warga terlihat berkumpul di depan gang. Mereka tampak mengamankan jalur masuk ke gang tersebut. Klakson motor juga ramai terdengar di lokasi.

    Situasi di Jalan Pangeran Jayakarta Bekasi, Minggu (31/8/2025) pukul 23.43 WIB. Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom

    Sementara itu, pantauan di Flyover Summarecon Senin (1/9) pukul 00.10 WIB, warga juga ramai berkumpul di atas flyover. Mereka memberhentikan motornya.

    Di jalan bawah flyover terlihat juga sekumpulan warga. Di lokasi tercium bau sangit sisa pembakaran. Namun tidak terlihat material sisa-sisa kebakaran di lokasi.

    Mayoritas warga yang ada di lokasi hanya melihat-lihat. Tidak ada terdengar teriakan ataupun ledakan di lokasi.

    Situasi di Bekasi, Senin (1/10/2025) dini hari (Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom)

    (lir/imk)

  • Tak Cuma Bikin Ban, Bridgestone Ikut Rawat Hutan Jawa Barat

    Tak Cuma Bikin Ban, Bridgestone Ikut Rawat Hutan Jawa Barat

    Jakarta

    Nama Bridgestone mungkin lebih akrab di telinga publik sebagai produsen ban mobil. Namun kali ini, perusahaan asal Jepang itu justru sibuk menanam pohon di Karawang.

    Lewat program konservasi Gunung Sanggabuana, Bridgestone ingin ikut menjaga hutan yang menjadi paru-paru Jawa Barat.

    Bridgestone Indonesia Jaga Keanekaragaman Hayati Dengan Merehabilitasi Ekosistem Gunung Sanggabuana Foto: dok. Bridgestone Tire Indonesia

    Sejatinya, sejak 2024 Bridgestone Indonesia sudah menanam sekitar 1.000 pohon di kawasan Gunung Sanggabuana. Upaya ini dilanjutkan tahun ini lewat kegiatan bertajuk Sanggabuana Conservation Tree Planting Volunteer Activity 2025 yang melibatkan 130 relawan, mulai dari karyawan Bridgestone hingga masyarakat sekitar.

    Presiden Direktur Bridgestone Indonesia, Mukiat Sutikno, menyebut langkah ini bukan sekadar kegiatan CSR simbolis.

    “Melalui program Sanggabuana Conservation dan kegiatan penanaman pohon ini, kami ingin memberikan kontribusi nyata untuk menjaga keanekaragaman hayati serta mengurangi dampak perubahan iklim,” ujar Mukiat.

    “Keterlibatan karyawan, masyarakat, pemerintah setempat, dan berbagai pemangku kepentingan merupakan kunci keberhasilan program ini. Kami berharap langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan generasi mendatang,” sambungnya.

    Bridgestone Indonesia Jaga Keanekaragaman Hayati Dengan Merehabilitasi Ekosistem Gunung Sanggabuana Foto: dok. Bridgestone Tire Indonesia

    Selain menanam pohon, Bridgestone juga terlibat dalam pelepasliaran satwa dilindungi seperti elang bido, edukasi konservasi, serta pemberdayaan masyarakat sekitar.

    Dukungan lain datang dalam bentuk peralatan pemantauan satwa langka hingga donasi ban daur ulang untuk area amphitheater di kawasan konservasi.

    Gunung Sanggabuana sendiri memiliki 432 jenis satwa liar dan ratusan mata air yang berperan penting bagi keberlangsungan ekosistem di Jawa Barat.

    Menjaga kawasan ini tak hanya berdampak bagi masyarakat, tapi juga penting bagi industri otomotif, termasuk Bridgestone yang memiliki fasilitas produksi di Karawang dan Bekasi.

    (mhg/rgr)

  • Ada Kericuhan, Jalan Pangeran Jayakarta Bekasi Ditutup
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Agustus 2025

    Ada Kericuhan, Jalan Pangeran Jayakarta Bekasi Ditutup Megapolitan 31 Agustus 2025

    Ada Kericuhan, Jalan Pangeran Jayakarta Bekasi Ditutup
    Editor
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Jalan Pangeran Jayakarta, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, ditutup pada Minggu (31/8/2025) sekitar pukul 18.02 WIB akibat kerusuhan yang dilakukan oleh sejumlah kelompok orang tidak dikenal (OTK).
    “Kami pastikan tidak kenal, bukan warga kami, itu orang tidak dikenal,” kata seorang warga sekitar, Imam (50), dilansir dari
    TribunBekasi
    , Minggu.
    Berdasarkan pantauan
    TribunBekasi.com
    di lokasi, pengendara yang hendak melintas diimbau mencari jalur alternatif, antara lain melalui Jalan Utama Sudirman, Kota Bekasi.
    Jumlah kelompok orang yang membuat kerusuhan itu diperkirakan mencapai ratusan orang. Mereka datang dari arah Kranji menuju Medan Satria.
    Setibanya di lokasi, kelompok OTK itu langsung melempari petugas kepolisian yang berjaga dengan batu.
    Untuk menghentikan aksi tersebut dan membubarkan kerumunan, polisi menembakkan gas air mata.
    Kelompok orang itu kemudian mundur, tetapi sebagian masih bertahan di sekitar lokasi.
    Video yang dikaitkan dengan kericuhan di Kota Bekasi juga beredar di media sosial pada Minggu sore. Dalam narasi video itu disebutkan massa berusaha mendekati Markas Polres Metro Bekasi Kota yang terletak dekat kawasan Summarecon Bekasi.
    Dalam rekaman tersebut terdengar suara letusan yang diduga berasal dari senjata, serta terlihat kepulan asap menyerupai gas air mata. Hingga kini, belum ada penjelasan resmi yang lebih rinci mengenai video tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.