kab/kota: Bekasi

  • Driver Ojol Tolak Aksi 179, Minta Agar Nama Almarhum Affan Tak Dipolitisasi

    Driver Ojol Tolak Aksi 179, Minta Agar Nama Almarhum Affan Tak Dipolitisasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah komunitas ojek online (ojol) di berbagai daerah kompak menolak ikut serta dalam “Aksi 179” yang digelar di Jakarta, Rabu (17/9/2025).

    Para driver lebih memilih tetap bekerja mencari nafkah untuk keluarga sekaligus menjaga kondusivitas, dibanding turun ke jalan.

    Sikap ini tidak hanya ditunjukkan di Bekasi dan Solo Raya, tetapi juga di Banten. Perwakilan komunitas Unit Reaksi Cepat (URC) Banten, Michael, menegaskan mayoritas driver menolak bergabung dengan aksi. Ia bahkan menilai peserta aksi hanyalah segelintir oknum yang tidak mewakili komunitas ojol secara keseluruhan.

    “Kalau menurut saya justru mereka itu bukan bagian dari ojol. Itu hanya sebagian kecil, oknum saja, dan tidak mewakili driver. Ojol yang asli lebih pilih cari order,” kata Michael lewat rilisnya, Rabu (17/9/2025).

    Michael juga memastikan layanan transportasi daring tetap berjalan normal meski ada aksi di Jakarta.

    “Order tetap jalan, aplikasi tetap buka, jadi tidak akan ada gangguan berarti di lapangan,” tegasnya.

    Lebih jauh, Michael mengingatkan agar nama almarhum Affan — seorang driver ojol yang sempat menjadi sorotan publik usai meninggal dunia saat bertugas — tidak dijadikan alat politik dalam aksi jalanan.

    “Keluarga sudah secara tegas menyatakan tidak ingin nama almarhum dibawa ke ranah politik jalanan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Affan sempat menjadi simbol perjuangan driver ojol dalam menuntut regulasi yang lebih adil. Namun, komunitas menilai perjuangan itu tidak semestinya dipelintir untuk kepentingan politik sesaat.

    Di Solo Raya, Juru Bicara Garda Soloraya, Djoko Saryanto, menegaskan pihaknya juga tidak terprovokasi ikut aksi. Menurutnya, gerakan driver seharusnya tetap fokus memperjuangkan regulasi yang jelas, seperti lahirnya UU Transportasi Online dan penetapan tarif yang lebih adil.

    Sementara itu, di Bekasi Raya, Sekjen Koalisi Ojek Daring Nasional (KODAN) Handriko menekankan driver setempat tetap bekerja.

    “Driver Bekasi tetap on bid, tidak ada yang ikut aksi. Kami lebih memilih menjaga situasi agar tetap stabil,” ujarnya.

  • Kriminolog Duga Motif Lain Otak Pencuri Rekening Dormant Tega Bunuh Kacab Bank

    Kriminolog Duga Motif Lain Otak Pencuri Rekening Dormant Tega Bunuh Kacab Bank

    Jakarta

    Polda Metro Jaya telah membongkar kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang (kacab) salah satu bank di Jakarta, Ilham Pradipta (37). Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menilai polisi belum mengungkap semua fakta terkait tersebut.

    “Menurut saya, yang masih bisa dielaborasi dan memang polisi nampaknya belum mengungkap semuanya adalah kaitan korban dengan para pelaku (khususnya aktor intelektual),” kata Adrianus kepada wartawan, Kamis (18/9/2025).

    Adrianus menduga korban sebelum ‘diincar’ untuk diculik dan dibunuh itu telah ada komunikasi dengan aktor intelektual kasus yang membahas terkait pencurian dana dalam rekening tak aktif (dormant). Namun, Ilham diduga tidak berkendak dengan pemufakatan jahat dari pelaku.

    “Saya masih menduga bahwa pada tingkat tertentu, sebenarnya korban memiliki komunikasi dengan pelaku, sehingga kemudian sampailah pada kesepakatan untuk korban membuka rekening dormant agar kemudian di-follow up oleh para aktor intelektual secara digital,” ucap Adrianus.

    Dia menduga para aktor intelektual kecewa dan marah karena korban tak kooperatif. Pada akhirnya niat jahat itu takut dibongkar oleh Ilham, para pelaku merencanakan untuk membunuh korban.

    “Terkait situasi ini, sekali lagi saya membayangkan para aktor intelektual merasa marah karena merasa dikhianati sekaligus juga menganggap korban mengetahui terlalu banyak atas persiapan yang sudah dilakukan sehingga kematian korban dianggap sebagai justified. Daripada mereka semua ketahuan dan terbongkar, maka lebih baik korban yang lebih dulu dibungkam,” ujarnya.

    Ilham Diculik Berujung Tewas

    Ilham Pradipta diketahui diculik saat berbelanja di pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada 20 Agustus 2025. Ilham lalu ditemukan tewas di semak-semak di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8) lalu dengan kondisi wajah, kaki, dan tangan terikat lakban hitam.

    Penculikan Ilham ini diawali dari niat jahat tersangka Ken alias C mencuri dana dalam rekening dormant atau rekening nganggur. Namun Ken membutuhkan persetujuan atau otorisasi kepala cabang bank untuk bisa melakukan pencurian dana dari rekening dormant ke rekening penampungan yang telah disiapkannya.

    Polisi mengungkap Ken mengetahui rekening dormant yang hendak dicuri dari sosok S. Namun, kata polisi, Ken masih berkelit soal siapa sebenarnya S.

    “Terkait rekening dormant, hasil pemeriksaan, Saudara C alias K itu mendapatkan informasi dari temannya dengan inisial S. Ini masih kita dalami dan melakukan pengejaran, karena identitasnya belum jelas disampaikan,” kata Dirkrimum Polda Metro Kombes Wira Satya Triputra.

    Wira mengatakan penyidik belum bisa memastikan berapa jumlah uang yang ada dalam rekening dormant yang hendak dicuri oleh para tersangka. Wira mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.

    Ken lalu melakukan pertemuan dengan pengusaha sekaligus motivator Dwi Hartono dan tersangka AAM. Dalam pertemuan, ada dua opsi yang dibahas salah satunya melakukan pemaksaan dengan ancaman kekerasan terhadap kepala cabang bank dan setelah itu korban akan dilepaskan. Sementara opsi kedua ialah melakukan pemaksaan dan kekerasan dan berujung membunuh korban

    Singkat cerita dipilih opsi pertama untuk menculik korban dengan melibatkan para tersangka lain mulai dari tim pengintai hingga penculik. Nama Ilham Pradipta pun dipilih secara acak berdasarkan kartu nama yang mereka miliki.

    Saat ini, ada 15 orang tersangka yang ditangkap dan diproses hukum oleh Polda Metro Jaya. Polisi juga masih memburu satu pelaku lainnya berinisial EG. Selain itu, ada dua orang prajurit Kopassus berinisial Kopda FH dan Serka N yang diduga terlibat dan sudah diproses hukum oleh Pomdam Jaya.

    Para tersangka sudah ditahan dan dijerat dengan Pasal 328 KUHP tentang Penculikan dan/atau Pasal 333 KUHP tentang tindakan merampas kemerdekaan seseorang.

    Awal Mula Kartu Nama Ilham Jatuh ke Penculik

    Polisi menyebut penculik Ilham Pradipta memilih korban hanya berdasarkan kartu nama yang dipilih secara acak. Keluarga mengungkap awal mula kartu nama Ilham jatuh ke tangan si penculik.

    Kuasa hukum keluarga Ilham, Boyamin Saiman, mengatakan ada orang diduga bagian dari komplotan sempat mendatangi kantor Ilham di Cempaka Putih. Saat itu, katanya, orang tersebut mengaku mau mengurus ATM tapi meminta bertemu pimpinan.

    “Ada orang mendatangi kantor cabang, Cempaka Putih akan mengurus ATM, tapi nggak membawa KTP. Rekening ditanya nggak tidak punya. Tapi ujung-ujungnya meminta untuk bertemu pimpinan. Kan berarti mau bertemu pimpinan kan, tapi kemudian tidak berhasil,” kata Boyamin.

    Boyamin menyebut korban Ilham dan otak penculikan C alias Ken juga sempat bertemu untuk pengurusan Electronic Data Capture (EDC). Namun, Boyamin tidak merinci kapan pertemuan tersebut terjadi.

    “Bahwa adalah almarhum pernah menawari salah satu mungkin C karena dia punya bisnis nawari untuk masang EDC untuk gesek kartu tunai, kartu kredit ATM. Jadi dia punya usaha,” ujarnya.

    Saat itulah, korban disebut memberikan kartu nama kepada Ken. Kartu nama itulah yang diduga digunakan Ken memilih korban sebagai kacab bank yang diculik dan dipaksa untuk memberi otorisasi agar Ken dkk bisa mencuri dana dari rekening dormant atau nganggur.

    “Karena almarhum sudah pernah mendatangi yang bersangkutan untuk memberikan kartu nama dan kalau random kan tidak begitu. (Pemberian kartu nama) untuk menawarkan bisnis untuk rekening dan segala macam dan sudah bertemu sebelumnya si C, sudah ketemu. Makanya kartu namanya disimpan,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (fas/jbr)

  • Saat SPBU Swasta Masih Jadi Primadona di Tengah Kelangkaan Stok BBM
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 September 2025

    Saat SPBU Swasta Masih Jadi Primadona di Tengah Kelangkaan Stok BBM Megapolitan 18 September 2025

    Saat SPBU Swasta Masih Jadi Primadona di Tengah Kelangkaan Stok BBM
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Di tengah langkanya stok bahan bakar minyak (BBM), SPBU swasta nampaknya masih menjadi primadona para pengendara.
    Hal itu terlihat di beberapa SPBU Shell yang langsung terjadi antrean ketika stok BBM tersedia.
    Salah satunya di SPBU Shell Jalan Raya Villa Bekasi Indah Mangunjaya, Tambun, Kabupaten Bekasi, yang antrean motornya bisa mengular hingga ke jalan raya sekitar pukul 17.00 WIB.
    “Itu jam pulang kerja udah ramai banget sih kita. Sampai keluar area SPBU,” ucap Shift Manager SPBU Shell Mangunjaya, Devi (40) saat diwawancarai di lokasi, Rabu (17/9/2025).
    Pemandangan serupa juga terjadi di SPBU Shell, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
    Antrean motor mengular hingga 50 meter tepat di jam 09.36 WIB. Para pengendara langsung berebut BBM setelah tahu stoknya kembali tersedia kemarin.
    Stok semua jenis BBM yang biasa ada di Shell Cempaka Putih belum tersedia, hanya ada Shell Super RON 92.
    “Itu (antrean) karena Supernya udah ada stoknya, tapi kalau di SPBU Shell lain belum tentu ada itu. Tapi, yang Power Nitro itu belum ada stok lagi,” ujar salah satu pengendara bernama Tama (26) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Rabu (17/9/2025).
    Hal yang sama juga terjadi di SPBU Shell Mangunjaya yang baru tersedia BBM jenis Super, sedangkan V-Power RON 95 seharga Rp 13.500 masih belum tersedia.
    Para pengendara mengaku, rela membayar lebih mahal untuk membeli BBM di SPBU swasta karena kualitasnya dinilai lebih baik.
    “Ada harga, ada kualitas. Saya mengisi Nitro full tank di Shell sekitar Rp 75.000, per liternya Rp 13.000-an enggak beda jauh ama Pertamax Turbo, cuma beda berapa ratus rupiah,” ujar Tama.
    Sebab, Tama merasa, kualitas BBM Shell yang baik membuat tarikan motornya lebih ringan.
    “Shell punya formula khusus di bahan bakarnya, jadi motor tarikannya lebih enteng, lebih enak,” ungkap Tama.
    Pengendara lain bernama Nada (28) juga memilih mengisi BBM di Shell karena kualitasnya dinilai lebih baik.
    “Kalau dari harga emang lebih mahal, tapi kalau kualitas emang berasa sih di mesin motornya jadi lebih enak,” ucap Nada.
    Meski stok BBM di Pertamina banyak, Nada tetap memilih mencari SPBU Shell yang stoknya masih ada.
    Sebab, ia mengaku trauma mengisi bensin di SPBU Pertamina usai kasus oplosan beberapa waktu lalu.
    “Ya, sebenarnya sih trauma mengisi di Pertamina, takutnya dapat bensin oplosan lagi,” ujar Nada.
    Ketakutan yang sama juga menghantui Tama yang trauma mengisi bensin di Pertamina.
    “Saya sekarang mengisi di Pertamina, saya padahal biasa langganan di Shell, kalau Pertamina takutnya dioplos dan dikorupsi lagi,” jelas Tama.
    Langkanya BBM di SPBU swasta bukan hanya merugikan pengendara, melainkan juga para pekerja di dalamnya.
    Sebagai pengendara, Tama mengaku iba karena beberapa pekan lalu melihat para pegawai SPBU Shell berjualan makanan.
    “Kasihan ama para pekerjanya jadi enggak ada kerjaan. Mereka pada jualan makanan dan minuman kemarin-kemarin pakai meja, saya lihat,” jelas Tama.
    Bahkan, badai PHK pun dikabarkan akan melanda para karyawan SPBU Shell.
    “Untuk pengurangan pegawai itu nanti terjadi di Oktober, ya,” ucap Shift Manager SPBU Shell Mangunjaya, Devi.
    Pengurangan pegawai terjadi karena stok bensin jenis Shell Super RON 92 bakal habis akhir September nanti, sementara V-Power RON 95 sudah lama kosong.
    “Pegawai di sini ada 13-an orang, posisinya ada operator, mekanik, kasir,” jelas Devi.
    Kemungkinan separuh pegawai bisa dirumahkan imbas kosongnya stok bensin.
    “Bisa separuhnya, karena di sini ada anak baru, ada anak lama, nanti kita akan pertimbangkan di situ,” jelas Devi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Tersangka Kasus Kacab Bank BUMN Ajukan Justice Collaborator ke LPSK
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 September 2025

    Dua Tersangka Kasus Kacab Bank BUMN Ajukan Justice Collaborator ke LPSK Megapolitan 17 September 2025

    Dua Tersangka Kasus Kacab Bank BUMN Ajukan Justice Collaborator ke LPSK
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua tersangka kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) bank BUMN mengajukan diri sebagai
    justice collaborator
    (JC) ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
    Wakil Ketua LPSK Susilaningtias mengatakan, saat ini lembaganya tengah menelaah peran dan keterlibatan kedua tersangka dalam kasus tersebut.
    “Untuk JC kasus pembunuhan Kacab BRI sudah mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK, ada dua orang,” ujar Susilaningtias, Rabu (17/9/2025).
    Menurut Susilaningtias, permohonan
    justice collaborator
    diajukan dengan syarat pelaku bukan merupakan pelaku utama dan mampu memberikan keterangan penting dalam pengungkapan kasus.
    “Nanti pasti LPSK akan melakukan penelaahan dan menemui (kedua pemohon) ke Rutan (Polda Metro Jaya),” tambahnya.
    Kasus ini bermula ketika Mohamad Ilham Pradipta ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.
    Korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang sedang menggembala sapi dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta mata tertutup lakban.
    Sebelumnya, korban diketahui diculik dari sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
    Rekaman CCTV menunjukkan korban mengenakan kemeja batik cokelat lengan pendek dan celana panjang krem, berjalan sambil menutupi kepala dengan tangan kiri.
    Saat hendak membuka pintu mobil berwarna hitam, beberapa orang keluar dari mobil putih di sebelahnya dan memaksa korban masuk. Mobil pelaku kemudian melaju meninggalkan lokasi.
    Donny Agus Priyanto, Komandan Pomdam Jaya, menegaskan adanya keterlibatan prajurit TNI dalam kasus ini. Penyidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap aktor lain yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kacab bank tidak dipilih acak oleh tersangka

    Kacab bank tidak dipilih acak oleh tersangka

    Jakarta (ANTARA) – Kuasa hukum Kepala Cabang Pembantu (KCP) bank di Jakarta Pusat, almarhum MIP (37), Boyamin Saiman menyampaikan bahwa kliennya tidak dipilih secara acak oleh tersangka.

    Menurut Boyamin kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu, tersangka C alias Ken, salah satu otak penculikan yang berujung pada kematian MIP, sudah bertemu dengan korban sebelum penculikan dieksekusi pada 20 Agustus 2025.

    Bahkan, kata Boyamin, korban memberikan kartu namanya secara personal kepada tersangka C terkait bisnis yang dijalankan oleh korban.

    “Almarhum sudah pernah mendatangi yang bersangkutan untuk memberikan kartu nama. Kalau ‘random’ (acak) kan tidak begitu untuk menawarkan bisnis untuk rekening dan segala macam,” katanya.

    Dia mengungkapkan bahwa sudah ada pertemuan sebelumnya dengan C. “Sudah ketemu. Makannya kartu namanya disimpan. Bukan tiba-tiba dapat kartu nama jatuhnya dari langit, kan tidak seperti itu,” katanya.

    Kendati bertolak belakang dengan fakta penyidikan oleh Kepolisian, namun Boyamin tidak ingin berbenturan dengan penyidik.

    “Jadi, ini tidak ‘random’. Kami kurang bisa cocoklah. Tapi kami tidak ingin berbenturan dengan penyidik. Kita diskusikan,” kata Boyamin.

    Pernyataan itu disampaikan Boyamin menyusul keberatannya terhadap ke-15 tersangka dari kalangan sipil yang hanya dijerat Pasal 328 KUHP tentang tindak pidana penculikan.

    Lalu pasal 333 KUHP tentang tindak pidana perampasan kemerdekaan orang lain secara melawan hukum yang dapat mengakibatkan luka berat atau kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

    Menurut dia, banyak analisis menuju ke pembunuhan berencana karena pada bagian akhir kasus ini adalah korban dibuang dalam keadaan dilakban. “Ya. berarti itu dibunuh dengan cara dibuang dalam keadaan dilakban,” katanya.

    Ia mengatakan, jika para tersangka tidak berniat membunuh, maka korban tidak dibuang dalam keadaan muka yang dilakban.

    “Kalau niat tidak membunuh, harusnya lakban dibuka. Sehingga unsur pembunuhannya, sudah tak bisa dikurangi sedikit pun. Bahwa ini pembunuhan,” katanya.

    Selain itu, menurut dia, dengan diungkapkan bahwa para tersangka melakukan serangkaian tindakan, mulai dari menculik, mengancam dan memukul korban, maka tindakan menghilangkan nyawa korban bisa menjadi opsi para tersangka untuk menyembunyikan kedok.

    “Dan karena ini kejahatan terorganisir, maka pembunuhan berencana. Karena polisi juga sudah membuat opsi B, yaitu bahwa habis diculik, diancam, dipukuli, terus kemudian kalau tak nurut, tetap dihilangkan untuk tidak membuka kedoknya,” katanya.

    Karena itu, pihaknya bakal bersurat resmi ke Polda Metro Jaya agar para tersangka dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.

    “Jadi, saya tetap akan minta, baik ini diskusi, nanti resmi juga mengirimkan surat resmi, minta diterapkan pasal 340 (KUHP), yaitu pembunuhan berencana. Karena rangkaiannya sudah ada,” katanya.

    Sebelumnya, Kepolisian mengungkapkan bahwa korban penculikan yang berujung tewas, Kepala Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank di Jakarta Pusat berinisial MIP (37) adalah sasaran acak dari komplotan tersangka.

    Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, awalnya tersangka DH pejabat bank sekelas KCP yang bisa diajak bermain kotor untuk memindahkan aliran uang dari rekening terbengkalai (dormant) ke rekening penampung, namun menemui jalan buntu.

    “Dan temannya hanya memberikan kartu nama sehingga dari situ dilakukan pembuntutan,” kata Wira menjawab pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9).

    Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Kasubdit Jatantas) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim menambahkan, sebelum aksi penculikan terjadi, otak pelaku berinisial K alias C sempat mengajak DH untuk mencari kepala cabang bank yang mau diajak bekerjasama.

    Namun dalam perjalanannya setelah sekian lama, 1 bulan lebih, mereka tidak berhasil mendapatkan kepala cabang bank yang mau diajak kerja sama.

    Dari situ, K lalu mengajukan data yang dimilikinya di lapangan, berupa kartu nama milik MIP. Data itulah yang kemudian dikirimkan ke DH dan dipakai untuk menelusuri keberadaan korban.

    “Pada saat si DH menyetujui untuk melakukan tindakan opsi satu, yaitu melakukan penculikan terhadap korban kepala cabang, si K memberikan, ini ada kartu nama dari salah satu kepala cabang,” katanya.

    Atas hal tersebut, kartu nama tersebut diserahkan kepada DH. “Dikirim kepada DH, kemudian DH melakukan pencarian,” kata dia.

    MIP ditemukan tewas di areal persawahan wilayah Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (21/8) dengan kondisi wajah, kaki dan tangan terlilit lakban hitam. Sebelumnya, Ilham diculik di parkiran sebuah pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu (20/8).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dealer Motor Suzuki Berbenah, Bisa Jual 650 Unit per Bulan

    Dealer Motor Suzuki Berbenah, Bisa Jual 650 Unit per Bulan

    Jakarta

    Suzuki bukan anak kemarin sore di industri otomotif Indonesia. Sepak terjang produsen asal Jepang ini tidak perlu diragukan, dan transformasi untuk bisa lebih baik terus dilakukan termasuk dalam industri roda dua atau sepeda motor. Kini Suzuki menunjuk PT Indo SunMotor Gemilang (ISG) sebagai subsidiaries dari PT Suzuki Indomobil Sales.

    Sebagai main dealer sepeda motor Suzuki paling besar dengan jangkauan terluas, PT ISG saat ini telah memiliki total 11 lokasi di Indonesia. Fasilitas serta layanan lengkap meliputi sales, service, dan spare parts (3S). Melalui wajah baru, Suzuki memberi pengalaman menyenangkan dan selalu memuaskan pelanggan.

    “Kantor pusat kami ada di Semarang, Jawa Tengah. Kami memiliki seluruh cabang Suzuki wilayah Jawa dan Sumatera Utara tepatnya di Medan. Tidak menutup kemungkinan kami juga akan memegang wilayah lainnya,” kata Direktur Operasional PT Indo SunMotor Gemilang, Ellya Masula, saat presentasi.

    Saat ini 11 dealer Suzuki motor di bawah PT ISG tersebar di beberapa wilayah:

    Jakarta & Jawa Barat: 4 cabang, termasuk di Sunter Jakarta Utara, Parung, Tajur Bogor, dan Tambun Bekasi.Jawa Tengah & Yogyakarta: 3 cabang, berlokasi di Semarang, Solo, dan Yogyakarta.Jawa Timur: 2 cabang, yaitu di Surabaya dan Malang.Sumatera Utara: 2 cabang, di Medan Adam Malik dan Medan SM Raja.

    “Sebagai salah satu penunjang utama operasional Suzuki Indonesia, ISG berfokus pada pembangunan bisnis sepeda motor yang terpercaya. Caranya dengan memberi kualitas layanan penjualan, servis, dan suku cadang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Misi tersebut bertujuan agar kami bisa mewujudkan visi sebagai perusahaan terkemuka di bidang otomotif sepeda motor,” Elliya menambahkan.

    PT ISG Main dealer Suzuki motor. Foto: M Luthfi Andika/detik.com

    Menjadi wajah baru dealer Suzuki motor, ISG memastikan ketersediaan stok semua tipe sepeda motor Suzuki dan melayani pembelian tunai maupun kredit di seluruh wilayah Indonesia. Calon konsumen juga dapat melakukan test ride untuk meyakinkan diri terhadap kenyamanan serta kualitas produk. Penjualan juga dilayani secara daring melalui situs web resmi, berbagai platform media sosial (Facebook, Instagram, TikTok) dan WhatsApp setiap cabang.

    “Total penjualan PT Indo Sunmotor Gemilang dengan 11 cabang rata-rata 650 unit per bulan. Kami memiliki team penjualan di mana produktivitas penjualan sales digital 15 unit per orang per bulan,” terang Elliya.

    Tidak hanya terbatas pada penjualan ke calon konsumen pribadi, ISG juga melayani pembelian dalam jumlah besar baik atas nama perusahaan maupun instansi. Program promo menarik selalu tersedia setiap bulan dengan tema berbeda.

    Pada sisi layanan perawatan kendaraan didukung oleh mekanik dan teknisi bersertifikat global melalui Suzuki Service Qualification System (SSQS). Bengkel resmi berstandar modern telah dilengkapi dengan peralatan lengkap beserta sistem diagnosa canggih seperti Suzuki Diagnostic System II (SDS II) untuk menjamin kualitas servis secara optimal.

    PT ISG Main dealer Suzuki motor. Foto: M Luthfi Andika/detik.com

    Aktivitas servis pun lebih lengkap dengan menyediakan berbagai layanan penunjang. Sebut saja seperti service booking, service contract, dan service kunjung demi kemudahan pelanggan. Menariknya, ISG menjalankan Suzuki Emergency Road Assistant (SERA) yang bekerja sama dengan Halo Suzuki guna memberi layanan towing bagi unit sepeda motor yang sedang mengalami gangguan berat.

    Seluruh outlet ISG menyediakan suku cadang asli (Suzuki Genuine Parts), oli resmi Suzuki Ecstar, serta berbagai aksesori dan souvenir baik untuk unit sepeda motor maupun pengendara. Selain di tempat, pembelian suku cadang juga dapat dilakukan secara daring melalui website resmi ISG ataupun aplikasi MySuzuki.

    “Perluasan jaringan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan Suzuki dan memperkuat posisi PT Indo Sunmotor Gemilang sebagai dealer terdepan di Indonesia,” ujar Ellya.

    Sebagai catatan, dealer Suzuki motor atau Suzuki roda dua saat ini mencapai 73 dealer. Dengan pembagian wilayah sebagai berikut:

    – Jabodetabek: 15
    – Jawa Barat: 7
    – Jawa Tengah: 10
    – Jawa Timur: 7
    – Bali: 1
    – Indonesia Timur: 2
    – Kalimantan: 15
    – Sulawesi: 7
    – Sumatera: 9

    Penjualan Wholesales roda 2 Suzuki Januari-Agustus 2025:

    – Underbone 150: 4.558 unit.
    – Scooter 110: 2.384 unit.
    – Scooter 125: 2.403 unit.
    – Sport 150: 266 uni.
    – Sport >150: 150 unit.

    (lth/rgr)

  • KDM Sebut Banyak PHK di Jabar karena Jumlah Penduduk dan Industri

    KDM Sebut Banyak PHK di Jabar karena Jumlah Penduduk dan Industri

    BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut Jabar menjadi provinsi dengan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) terbanyak sepanjang Agustus 2025 secara nasional, karena jumlah penduduk dan industrinya yang paling besar di Indonesia.

    “Jadi, misalnya industri terganggu satu persen, kita pasti terganggunya paling gede karena jumlahnya paling banyak di banding dengan industri di tempat lain yang lebih sedikit,” kata Dedi dilansir ANTARA, Selasa, 16 Septeember.

    Saat ini, kata Dedi, investasi di Jawa Barat mulai tumbuh lagi dan kemungkinan besar pada Oktober mendatang mulai berjalan.

    Di waktu yang sama, Dedi mengatakan pihaknya akan mulai menerapkan sistem penerimaan dan pelayanan tenaga kerja secara dalam jaringan (daring) atau online

    “Tahun depan, karyawan di Subang, di Bekasi juga mulai rekrut ya. Jadi ya, memang ada yang berhenti tetapi juga ada ruang untuk masuk,” ujarnya.

    Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), secara nasional jumlah tenaga kerja terkena PHK tercatat sebanyak 830 orang.

    Angka tersebut, turun sebanyak 288 orang dibandingkan Juli 2025, yang tercatat sebanyak 1.118 orang pekerja.

    Dari jumlah tersebut, sekitar 261 orang terjadi di Provinsi Jawa Barat, disusul Sumatera Selatan dengan 113 orang pekerja kena PHK, dan Kalimantan Timur yang tercatat ada 100 orang pekerja kena PHK.

  • Motor Honda ‘Made In Indonesia’ Laris Manis di Luar Negeri

    Motor Honda ‘Made In Indonesia’ Laris Manis di Luar Negeri

    Jakarta

    Sepeda motor buatan PT Astra Honda Motor (AHM) mengembara ke luar negeri. Hampir separuh motor ‘made in Indonesia’ yang diekspor keluar merupakan hasil produksi PT AHM.

    “159.750 (unit) ekspor (Januari-Agustus),” kata General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin di AHM Safety Riding & Training Center, Kab. Bekasi, Jawa Barat.

    Berdasarkan data ekspor CBU yang dirilis AISI, sepanjang Januari-Agustus 2025 sudah 366.231 unit sepeda motor yang dikirim keluar negeri. Artinya sekitar 43,61 persen merupakan motor Honda yang diproduksi di Indonesia.

    Pria yang disapa Muhib ini menyebut pasar ekspor AHM bukan hanya untuk wilayah ASEAN.

    “Mostly ke ASEAN, di luar ASEAN itu Brazil, Jepang,” jelas Muhib.

    Skuter matik seperti Honda ADV, PCX, BeAT, hingga Vario merupakan model yang diminati pasar ekspor. AHM masih melihat potensi untuk memperluas pasar ekspor.

    “Kita harapkan ekspor ini kita bisa terus berkembang negara-negaranya. Mudah-mudahan kita bisa tambah volume-nya. Selain CBU, kita juga ekspor CKD, kita harapkan ekspor bisa terus berkembang dari sisi volume maupun negara tujuan. Nanti kita lihat tahun depan, rasanya akan ada hal-hal positif dari sisi ekspor ini,” jelas Muhib.

    “Produk yang dikembangkan, diproduksi AHM cukup kompetitif di pasar sana. Dari sisi harganya. Sehingga negara tujuan ekspor itu memilih motor Honda yang dibuat oleh AHM. Karena memiliki competitiveness,” jelas dia.

    Sementara itu, penjualan kendaraan roda dua sepanjang Januari-Agustus 2025 sudah mencapai 4.269.718 unit. Jika kita bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni dari Januari-Agustus 2024, maka ada penurunan 1,7 persen.

    Honda masih menguasai pasar dengan torehan 3,2 juta unit dari total pasar. Turun tipis 2,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    (riar/dry)

  • Boyamin Sebut Korban Kacab BRI Dibuntuti Sebelum Penculikan, Pembunuhan Berencana?

    Boyamin Sebut Korban Kacab BRI Dibuntuti Sebelum Penculikan, Pembunuhan Berencana?

    Bisnis.com, JAKARTA — Kuasa hukum keluarga Kepala KCP BRI di Jakarta, MIP (37), mengungkap kliennya sudah merasa dibuntuti sebelum penculikan.

    Pengacara Keluarga MIP, Boyamin Saiman mengatakan usai merasa dibuntuti kliennya langsung melakukan upaya-upaya antisipasi. Misalnya, tidak memarkir mobil di kediamannya.

    “Dia [MIP] seminggu sebelum kejadian tidak memarkir mobil di rumahnya. Tapi dititipkan satpam agak jauh dari rumahnya,” ujar Boyamin kepada wartawan, dikutip Rabu (17/9/2025).

    Dia menambahkan almarhum MIP juga telah melakukan langkah antisipasi lain seperti mulai merokok herbal meski belum pernah merokok.

    Di samping itu, menurut Boyamin, kediaman MIP di Bogor yang sudah tidak ditempati sempat didatangi oleh orang tidak dikenal. Padahal, MIP sudah pindah ke wilayah BSD, Tangerang Selatan.

    “Terus juga ada orang yang mau mengurus ATM tapi tidak membawa KTP dan lain sebagainya. Tapi minta ketemu pimpinan cabang. Jadi banyak fakta-fakta yang itu sebenarnya bahwa Ilham ini sudah disasar sejak awal,” imbuhnya.

    Adapun, Boyamin juga mendesak agar Polda Metro Jaya maupun Pomdam Jaya agar bisa memberikan persangkaan 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

    “Kalau dikenakan Pasal 340 kan minimal mereka dihukum penjara seumur hidup. Paling tidak mengurangi risiko serangan terhadap bank yang lain,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, penculikan Kepala KCP BRI ini terjadi di parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur pada (20/8/2025). 

    Penculikan itu dilakukan dengan memaksa MIP ke mobil penculik Avanza berkelir putih. Dalam mobil itu, MIP dilakban dan dianiaya oleh klaster tim penculikan. Kemudian, penganiayaan juga terjadi saat dipindahkan ke mobil Fortuner oleh klaster penganiyaan.

    Keesokan harinya, mayat MIP ditemukan di Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis (22/8) sekitar 05.30 WIB. Jenazah kemudian ditemukan dalam keadaan kaki dan tangan terikat, serta mata dilakban. 

    Dalam peristiwa ini, kepolisian telah menetapkan 15 tersangka dan satu DPO. Sementara, Pomdam Jaya telah menetapkan 2 oknum Kopassus sebagai tersangka.

    Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 328 KUHP tentang Penculikan dan/atau Pasal 333 KUHP tentang tindakan merampas kemerdekaan seseorang dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.

  • Jabar Catat PHK Terbanyak Nasional, Dedi Mulyadi: Karena Industri dan Penduduknya Terbesar
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        17 September 2025

    Jabar Catat PHK Terbanyak Nasional, Dedi Mulyadi: Karena Industri dan Penduduknya Terbesar Bandung 17 September 2025

    Jabar Catat PHK Terbanyak Nasional, Dedi Mulyadi: Karena Industri dan Penduduknya Terbesar
    Editor
    KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, buka suara soal provinsi yang dipimpinnya menjadi daerah dengan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) terbanyak secara nasional sepanjang Agustus 2025.
    Menurut dia, hal itu wajar karena jumlah penduduk dan industri di Jawa Barat merupakan yang terbesar di Indonesia.
    “Jadi, misalnya industri terganggu satu persen, kami pasti terganggunya paling gede karena jumlahnya paling banyak dibanding dengan industri di tempat lain yang lebih sedikit,” kata Dedi saat ditemui di Sabuga Bandung, Selasa (16/9/2025), dikutip dari
    Antara
    .
    Meski demikian, Dedi optimistis perekonomian Jawa Barat mulai pulih.
    Ia menyebut investasi kembali tumbuh dan kemungkinan besar akan berjalan lebih masif pada Oktober mendatang.
    Selain itu, Pemprov Jawa Barat juga tengah menyiapkan sistem penerimaan dan pelayanan tenaga kerja secara daring (
    online
    ).
    Langkah ini diharapkan bisa mempercepat proses penyerapan tenaga kerja di berbagai daerah industri.
    “Tahun depan, karyawan di Subang, di Bekasi juga mulai rekrut ya. Jadi ya, memang ada yang berhenti, tetapi juga ada ruang untuk masuk,” ujarnya.
    Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), jumlah tenaga kerja terkena PHK secara nasional pada Agustus 2025 tercatat 830 orang.
    Angka ini menurun 288 orang dibandingkan Juli 2025, yang mencapai 1.118 pekerja.
    Dari total tersebut, Jawa Barat menempati posisi tertinggi dengan 261 pekerja terkena PHK, disusul Sumatera Selatan sebanyak 113 orang, dan Kalimantan Timur sebanyak 100 orang.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.