Pria yang Aniaya Kurir Paket di Bekasi Diduga Kabur
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com
– KC, pria yang diduga menganiaya kurir paket di Bekasi, berinisial ID (22), diduga saat ini melarikan diri.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Braiel Arnold Rondonuwu mengatakan, saat ini polisi tengah memburu pelaku.
“Betul, pelaku melarikan diri, sedang dalam pencarian,” ujar Braiel saat dikonfirmasi, Sabtu (27/9/2025).
Polisi meminta KC segera menyerahkan diri. Sebab, saat ini penyidik tengah mencari keberadaannya.
“Pelaku dalam pencarian, kami imbau pelaku untuk menyerahkan diri atau kami buru sampai dapat,” kata dia.
Sebelumnya, seorang kurir jasa ekspedisi berinisial ID (22), diduga dibacok pria berinisial KC saat mengantar paket di Perumahan Harapan Jaya, Jalan Gunung Lauser, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Kejadian itu bermula saat ID mengantar paket ke rumah KC. Sesampainya di rumah tersebut, KC meminta pembayaran untuk paketnya sebesar Rp 30.000 melalui transfer.
“Awalnya saya nganter paket ke rumah pelaku, lalu pelaku minta transfer. Lalu saya setujui, tapi pakai QRIS. Nah pelaku ini enggak terima sedangkan saya kan butuh uang kan ya saat itu buat setoran,” ujar ID.
Akibat kejadian itu, KC tiba-tiba masuk ke dalam rumah dan membawa sebilah senjata tajam berjenis mandau.
“Jadi dia ngeluarin sajam ketika cekcok kita, saya bilang pak saya butuhnya sekarang buat setoran, terus dia enggak terima keluarin mandau. Enggak tahu alasan dia bayarnya nanti-nanti kenapa,” kata ID.
Keduanya terlibat percekcokan. Akibatnya, ID terluka di sejumlah bagian tubuhnya karena terkena mandau yang bawa pelaku.
“Luka di tangan sebelah kanan, tepatnya bawah jempol itu luka robek dan untuk perut sebelah kanan luka gores. Ada pemukulan juga di bagian rahang kanan,” ucap dia.
Mendengar percekcokan itu, anak KC keluar dari rumah dan membayar paket tersebut.
“Dia ngata-ngatain saya dan mengusir saya. Saya enggak mau pergi karena paket belum dibayar. Akhirnya saya pergi pas uang COD itu ditransfer sama anaknya lewat QRIS, jadi bukan dia yang bayar,” ujar ID.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Bekasi
-
/data/photo/2025/09/27/68d73d36cdf98.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pria yang Aniaya Kurir Paket di Bekasi Diduga Kabur Megapolitan 27 September 2025
-
/data/photo/2025/09/27/68d73d36cdf98.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kurir Paket yang Dianiaya Pelanggannya di Bekasi Lapor Polisi Megapolitan 27 September 2025
Kurir Paket yang Dianiaya Pelanggannya di Bekasi Lapor Polisi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– ID (22), kurir jasa ekspedisi yang diduga dianiaya pelanggannya yang berinisial KC, membuat laporan ke Polres Metro Bekasi Kota.
“Jumat saya melapor ke polres, sudah visum juga, olah TKP tinggal operasi tangkap tangan,” ujar ID saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (27/9/2025).
ID berharap polisi segera menangkap KC dan menjeratnya dengan hukuman yang setimpal, sesuai tindakan yang dilakukannya.
“Semoga pelaku bisa dihukum seadil-adilnya,” ucap dia.
ID mengatakan, KC bukan baru pertama kali melakukan penganiayaan ini. Rekannya sesama kurir juga pernah ditodong senjata tajam oleh KC saat menagih pembayaran paket
Cash on Delivery
(COD).
“Sebelumnya teman saya juga diperlakukan sama, kejadiannya udah beberapa bulan lalu, kasusnya sama tentang dia enggak mau transfer akhirnya ditagih, dia marah,” kata ID.
Sebelumnya, seorang kurir jasa ekspedisi berinisial ID (22), diduga dibacok pria berinisial KC saat mengantar paket di Perumahan Harapan Jaya, Jalan Gunung Lauser, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Kejadian itu bermula saat ID mengantar paket ke rumah KC. Sesampainya di rumah tersebut, KC meminta pembayaran untuk paketnya sebesar Rp 30.000 melalui transfer.
“Awalnya saya nganter paket ke rumah pelaku, lalu pelaku minta transfer. Lalu saya setujui, tapi pakai QRIS. Nah pelaku ini enggak terima sedangkan saya kan butuh uang kan ya saat itu buat setoran,” ujar ID.
Akibat kejadian itu, KC tiba-tiba masuk ke dalam rumah dan membawa sebilah senjata tajam berjenis mandau.
“Jadi dia ngeluarin sajam ketika cekcok kita, saya bilang pak saya butuhnya sekarang buat setoran, terus dia enggak terima keluarin mandau. Enggak tahu alasan dia bayarnya nanti-nanti kenapa,” kata ID.
Keduanya terlibat percekcokan. Akibatnya, ID terluka di sejumlah bagian tubuhnya karena terkena mandau yang bawa pelaku.
“Luka di tangan sebelah kanan, tepatnya bawah jempol itu luka robek dan untuk perut sebelah kanan luka gores. Ada pemukulan juga di bagian rahang kanan,” ucap dia.
Mendengar percekcokan itu, anak KC keluar dari rumah dan membayar paket tersebut.
“Dia ngata-ngatain saya dan mengusir saya. Saya enggak mau pergi karena paket belum dibayar. Akhirnya saya pergi pas uang COD itu ditransfer sama anaknya lewat QRIS, jadi bukan dia yang bayar,” ujar ID.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Bluebird Buka Loker, Usia 53 Tahun Bisa Daftar
Jakarta –
PT Blue Bird Tbk tengah membuka lowongan kerja untuk posisi pengemudi atau driver penempatan Pool Marga Mulya milik perusahaan taksi tersebut. Lowongan ini dibuka baik untuk pria dan wanita mulai dari umur 23 hingga 53 tahun.
Lowongan kerja ini disampaikan oleh Blue Bird Taksi Pool Marga Mulya, Bekasi dalam program “Cari(in) Kerja!” dari detikcom. Dalam informasi yang diterima program detikcom Cari(in) Kerja!”, Blue Bird menawarkan pendapatan Rp 5.000.000-7.000.000.
Kualifikasi dan persyaratan:
1. Pria/Wanita berusia 23-53 tahun.
2. Tidak bertindik atau bertato.
3. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan ramah.
4. Memiliki ponsel android.
5. Melampirkan SIM A/SIM B, KTP, dan Ijazah terakhir minimal SMA.
Fasilitas:
1. Mess atau penginapan mewah full furnished+water heater bagi pelamar luar kota.
2. Multi channel order.
3. THR dan berbagai bonus.
4. Jaminan kesehatan.
5. Beasiswa pendidikan anak.
6. Lokasi dekat dengan pusat keramaian (terminal dan mall)
7. Water heater untuk pengemudi
8. Makan bersama untuk setiap pengemudi
9. Layanan Laundry Pool
Bagi detikers yang berminat akan lowongan kerja ini segera hubungi nomor Whatsapp di 081290721997 atau mendatangi langsung Pool Blue Bird Marga Mulya, Bekasi.
Disclaimer: Informasi lowongan kerja ini merupakan kiriman pembaca. detikcom hanya mempublikasikan dan tidak bertanggung jawab atas keabsahan isi maupun proses rekrutmen. Harap berhati-hati serta lakukan pengecekan lebih lanjut sebelum melamar.
detikcom membantu memudahkan pencarian lowongan kerja sekaligus memfasilitasi perusahaan atau lembaga yang membuka lowongan melalui program Cari(in) Kerja! Informasi selengkapnya bisa langsung klik Cari(in) Kerja! di sini, dan dengan mengakses program tersebut maka Anda bisa berbagi sekaligus mendapatkan informasi lowongan kerja.
Cari(in) Kerja merupakan platform lowongan kerja yang menyambungkan profesional, fresh graduates, hingga pekerja informal dan semi-formal dengan peluang kerja dari perusahaan besar, startup, hingga UMKM di seluruh Indonesia.
(igo/eds)
-
:strip_icc()/kly-media-production/thumbnails/5449977/original/052321900_1766122024-kantor-bupati-bekasi-disegel-kpk-dugaan-kasus-apa-da5e9f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kantor Bupati Bekasi Disegel KPK, Dugaan Kasus Apa?
Y
OlehYoga NugrahaDiperbaharui 19 Des 2025, 12:51 WIB
Diterbitkan 19 Des 2025, 12:23 WIB
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel ruang kerja Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang di kawasan Pemerintahan Kabupaten Bekasi, Kamis malam (18/12). Selain ruang kerja bupati, penyidik juga menyegel tiga kantor dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi.
-
/data/photo/2025/09/27/68d73d36cdf98.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kurir Paket yang Dianiaya di Bekasi: Teman Saya juga Pernah Ditodong Pelaku Megapolitan 27 September 2025
Kurir Paket yang Dianiaya di Bekasi: Teman Saya juga Pernah Ditodong Pelaku
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com
– KC, pria yang diduga menganiaya ID (22), kurir di Bekasi, diduga pernah menodongkan senjata tajam ke kurir lainnya saat ditagih pembayaran paket cash on delivery (COD).
“Sebelumnya teman saya juga diperlakukan sama, kejadiannya udah beberapa bulan lalu, kasusnya sama tentang dia enggak mau transfer akhirnya ditagih, dia marah,” ujar ID ketika dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (27/9/2025).
Namun saat itu, rekan ID diselamatkan oleh Ketua RT yang sedang ada di lokasi.
“Sempat ditodong sajam begitu juga, cuma teman saya waktu itu datang ke sana ada RT, jadi diselamatkan sama Pak RT,” kata ID.
Namun, saat ID ditodong sajam oleh KC kondisinya sedang sepi. Sehingga, ID terluka terkena sabetan mandau yang dibawa pelaku.
Akibatnya, ID dianiaya pelaku hingga mengalami robek di tangan dan perutnya. Tak hanya itu, rahang kanan ID juga terluka karena dipukul KC.
Tak terima dianiaya, ID akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polres Metro Bekasi Kota. Laporan ID terdaftar dengan nomor LP/B/2.401/IX/2025/SPKT. SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ.
“Jumat saya melapor ke polres, sudah visum juga, olah TKP tinggal operasi tangkap tangan. Semoga pelaku bisa dihukum seadil-adilnya,” ucap dia.
Sebelumnya, seorang kurir jasa ekspedisi berinisial ID (22), diduga dibacok pria berinisial KC saat mengantar paket di Perumahan Harapan Jaya, Jalan Gunung Lauser, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Kejadian itu bermula saat ID mengantar paket ke rumah KC. Sesampainya di rumah tersebut, KC meminta pembayaran untuk paketnya sebesar Rp 30.000 melalui transfer.
“Awalnya saya nganter paket ke rumah pelaku, lalu pelaku minta transfer. Lalu saya setujui, tapi pakai QRIS. Nah pelaku ini enggak terima sedangkan saya kan butuh uang kan ya saat itu buat setoran,” ujar ID.
Akibat kejadian itu, KC tiba-tiba masuk ke dalam rumah dan membawa sebilah senjata tajam berjenis mandau.
“Jadi dia ngeluarin sajam ketika cekcok kita, saya bilang pak saya butuhnya sekarang buat setoran, terus dia enggak terima keluarin mandau. Enggak tahu alasan dia bayarnya nanti-nanti kenapa,” kata ID.
Keduanya terlibat percekcokan. Akibatnya, ID terluka di sejumlah bagian tubuhnya karena terkena mandau yang bawa pelaku.
“Luka di tangan sebelah kanan, tepatnya bawah jempol itu luka robek dan untuk perut sebelah kanan luka gores. Ada pemukulan juga di bagian rahang kanan,” ucap dia.
Mendengar percekcokan itu, anak KC keluar dari rumah dan membayar paket tersebut.
“Dia ngata-ngatain saya dan mengusir saya. Saya enggak mau pergi karena paket belum dibayar. Akhirnya saya pergi pas uang COD itu ditransfer sama anaknya lewat QRIS, jadi bukan dia yang bayar,” ujar ID.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/09/27/68d73d36cdf98.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kurir di Bekasi Dibacok Pria yang Tak Mau Bayar Paket COD Rp 30.000 Megapolitan 27 September 2025
Kurir di Bekasi Dibacok Pria yang Tak Mau Bayar Paket COD Rp 30.000
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com
– Seorang kurir jasa ekspedisi berinisial ID (22), diduga dibacok pria berinisial KC saat mengantar paket di Perumahan Harapan Jaya, Jalan Gunung Lauser, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Kejadian itu bermula saat ID mengantar paket ke rumah KC. Sesampainya di rumah tersebut, KC meminta pembayaran untuk paketnya sebesar Rp 30.000 melalui transfer.
“Awalnya saya nganter paket ke rumah pelaku, lalu pelaku minta transfer. Lalu saya setujui, tapi pakai QRIS. Nah pelaku ini enggak terima sedangkan saya kan butuh uang kan ya saat itu buat setoran,” ujar ID kepada Kompas.com, Sabtu (27/9/2025).
Akibat kejadian itu, KC tiba-tiba masuk ke dalam rumah dan membawa sebilah senjata tajam berjenis mandau.
“Jadi dia ngeluarin sajam ketika cekcok kita, saya bilang pak saya butuhnya sekarang buat setoran, terus dia enggak terima keluarin mandau. Enggak tahu alasan dia bayarnya nanti-nanti kenapa,” kata ID.
Keduanya terlibat percekcokan. Akibatnya, ID terluka di sejumlah bagian tubuhnya karena terkena mandau yang bawa pelaku.
“Luka di tangan sebelah kanan, tepatnya bawah jempol itu luka robek dan untuk perut sebelah kanan luka gores. Ada pemukulan juga di bagian rahang kanan,” ucap dia.
Mendengar percekcokan itu, anak KC keluar dari rumah dan membayar paket tersebut.
“Dia ngata-ngatain saya dan mengusir saya. Saya enggak mau pergi karena paket belum dibayar. Akhirnya saya pergi pas uang COD itu ditransfer sama anaknya lewat QRIS, jadi bukan dia yang bayar,” ujar ID.
Setelah kejadian itu, ID melaporkan kasus ini ke Polres Metro Bekasi Kota. Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/B/2.401/IX/2025/SPKT. SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Richard Lee Turun Tangan Beri Bantuan Hukum dan Keamanan untuk 2 Korban Pencabulan Oknum Kiai
JAKARTA – Richard Lee menunjukkan kepeduliannya terhadap dua orang korban wanita berinisial Z, 22 tahun dan S, 21 tahun yang dicabuli oleh oknum kiai di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Richard Lee mengaku tidak bisa menahan amarahnya ketika mendengar cerita dari kedua korban yang sudah dicabuli sejak usia belia. Bahkan tindakan cabul oleh oknum kiai itu dilakukan berkali-kali.
“Saya saja waktu di podcast, darah saya aja mendidih ya. Dan menurut saya ini keterlaluan,” kata Richard Lee di kawasan Kemang, Kamis, 25 September.
Kemarahan Richard Lee semakin bertambah setelah mengetahui kalau terduga pelaku ialah seorang pemuka agama dan ketika kasus ini menyebar, para korban malah dituding menyebar aib keluarga.
“Karena ini menurut saya ini bukan, bukan aib keluarga, ini bukan, bukan harus diselesaikan dengan kekeluargaan menurut saya ya. Apalagi ini seorang yang kita apa ya, yang harusnya kita hormati, seseorang yang harusnya kita jadi panutan kita. Jadi, kalau saya, saya enggak akan kasih ampun untuk yang seperti ini,” ujar Richard Lee.
Oleh karena itu, Richard Lee dengan tegas akan mendampingin proses hukum kedua korban ini dan menjamin keamanan mereka yang hingga kini masih mendapatkan intimidasi dari pihak keluarga kiai tersebut.
“Kasus ini sudah saya ambil, saya bantu. Saya dan tim saya pokoknya semuanya bantu full. Jadi bagi siapapun di luar sana yang pengen intervensi, yang pengen ganggu, ataupun yang pengen menyakiti korban, baik dari adik Z ataupun juga S, kalau kalian berani melakukan intervensi, kalian akan berhadapan juga dengan saya,” tegas Richard Lee.
“Jadi siapapun yang gangguin mereka, siapapun yang ngancem kalian, kasih tahu dengan saya, mereka juga akan berhadapan dengan saya. Karena kasus ini juga sudah saya bantu full, penuh. Tanpa biaya, yang saya inginkan cuma satu, mereka berdua dapat keadilan yang benar-benar,” beber Richard Lee.
Richard Lee sendiri sudah meminta bantuan kepada tim kuasa hukumnya, Jefri Simatupang untuk mendampingi kasus ini. Oknum kiai itu sendiri sudah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi dan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dan UU TPKS.
Sebelumnya, kedua korban bercerita soal kejadian mengenaskan yang menimpa mereka berdua. Korban Z menuturkan kalau ia pertama kali mendapat pelecehan seksual ketika masih kelas 2 SMP.
Oknum kiai yang merupakan ayah angkatnya ini menuturkan alasan ia menyetubuhi korban Z untuk menyembuhkan rasa gatal-gatal yang area kelamin korban meski korban merasa baik-baik saja.
“Yang waktu dia mau masukin dia bilang mau sembuhin kamu apa? Iya. Dia bilangnya waktu itu alasannya karena saya anak pondok, biasanya kalau anak pondok tuh ee ininya gatal-gatal gitu, kelaminnya tuh gatal-gatal. Makanya dia alasannya nanti ayah obatin kelaminnya,” cerita korban Z.
Lain lagi dengan korban S yang mengalami pelecehan seksual ketika masih duduk di kelas 6 SD. Di mana oknum kiai yang merupakan Ketua Umum Alim Ulama Bekasi ini meminta aksi oral di dalam mobil ketika akan mengantar korban ke sekolah.
“Dan biasanya itu istrinya yang antarkan aku sekolah, tapi ini tiba-tiba Mas Turo yang pengin antarkan aku berangkat sekolah pagi-pagi. Di situ dia antarkan aku naik mobil. Di situ dia tiba-tiba di jalan berhenti di tengah jalan, di situ dia nyuruh aku buat pegang kelaminnya. Dan di situ dia juga menyuruh aku untuk oral,” beber korban S.
-
/data/photo/2025/09/26/68d6295bf1210.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mengenal Tepuk Sakinah: Pelepas Jenuh Pasutri Saat Pembekalan di KUA Megapolitan 27 September 2025
Mengenal Tepuk Sakinah: Pelepas Jenuh Pasutri Saat Pembekalan di KUA
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Pendekatan Tepuk Sakinah yang diterapkan dalam sesi bimbingan perkawinan di Kantor Urusan Agama (KUA) viral di media sosial.
Fenomena ini menarik perhatian karena biasanya bimbingan perkawinan berlangsung serius, namun kali ini disisipi permainan edukatif.
Tepuk Sakinah menjadi cara interaktif agar calon pengantin lebih mudah memahami nilai-nilai keluarga sakinah.
Yel-yel dengan tepukan tangan ini diperagakan dalam sesi bimbingan perkawinan (bimwin) di sejumlah Kantor Urusan Agama (KUA) dan mendapat respons beragam dari peserta.
Fenomena “Tepuk Sakinah” yang belakangan viral di media sosial ternyata berawal dari pelatihan penghulu dan penyuluh agama pada 2024.
Dari forum diklat itulah muncul ide membuat yel-yel untuk membantu calon pengantin memahami lima pilar keluarga sakinah.
Penghulu KUA Menteng, Jakarta Pusat, Abdul Hakim, mengatakan, awalnya “Tepuk Sakinah” hanya berupa cara sederhana untuk menghafal poin-poin penting dalam bimbingan perkawinan.
Namun, kemudian dikembangkan lebih kreatif dengan tambahan aransemen lagu agar lebih mudah diterima calon pengantin.
“Jadi Tepuk Sakinah ini kita dapat materi, kami penghulu sama penyuluh itu di Bimtek. Dalam diklat itu ada pemateri-pemateri. Salah satu materinya itu untuk menghapalkan daripada lima pilar sakinah itu dipakai tepuk-tepuk itu,” kata Abdul saat ditemui di KUA Menteng, Jumat.
Menurut Abdul, inisiatif menambahkan aransemen lagu lahir dari kebutuhan membuat suasana bimbingan lebih segar dan tidak monoton.
“Tadinya memang tepuk sakinah ini biasa gitu. Kita kira-kira sih biar nggak gabut ya. Kita cari aransemen yang pas akhirnya ketemu lagu itu. Sehingga yang viral itu gitu lah,” ujar dia.
Tepuk Sakinah memuat lima pilar keluarga sakinah yang menjadi dasar membangun rumah tangga, yakni sebagai berikut:
Kelima pilar ini diharapkan menjadi pengingat komitmen awal pernikahan, sehingga pasangan lebih siap menghadapi pasang surut rumah tangga.
Penghulu KUA Menteng, Abdul Hakim menerangkan, setiap gerakan Tepuk Sakinah memiliki makna tersendiri.
Saat dua jari telunjuk saling menunjuk bergantian ke atas dimaknai sebagai zawaj atau berpasangan.
Gerakan itu menggambarkan suami dan istri harus menyadari bahwa mereka adalah pasangan yang saling melengkapi dan memiliki peran masing-masing dalam keluarga.
Lalu ketika lantunan “janji kokoh janji kokoh, janji kokoh” terdengar, kedua tangan yang saling mengunci jari menggambarkan mitsaqon gholidzo, yaitu janji kokoh yang menjadi fondasi pernikahan. ‘
“Janji janji kokoh janji kokoh ini kan mitsaqon gholidzo,” kata Abdul sambil menirukan gerakan.
Makna ini menekankan bahwa pernikahan adalah ikatan suci yang harus dijaga dan dipegang teguh oleh suami dan istri, seperti janji yang kokoh.
Gerakan berikutnya cukup panjang, yakni membentuk tanda hati dengan tangan, memberi hormat, menepuk bahu, lalu menyilangkan tangan di dada.
“Saling cinta saling hormat kemudian saling jaga itu artinya mu’asyarah bil ma’ruf,” ucap dia.
Semua rangkaian itu melambangkan mu’asyarah bil ma’ruf atau sikap saling cinta, saling hormat, dan saling menjaga.
Suami dan istri harus memperlakukan satu sama lain dengan baik, penuh kasih sayang, dan saling menghormati.
Setelah itu, jari yang membentuk tanda “OK” diikuti gerakan memberi salam melambangkan sakinah itu sendiri, ketenteraman, kenyamanan, dan kedamaian.
“Pesan moralnya, keluarga harus dibangun di atas cinta, musyawarah, dan saling ridho. Jangan sampai setelah menikah kecewa lalu menyalahkan pasangan, tapi harus menerima takdir Allah dengan ridho,” kata Abdul.
Berikut lirik lagu Tepuk Sakinah:
Berpasangan, berpasangan, berpasangan
Janji kokoh, janji kokoh, janji kokoh
Saling cinta, saling hormat, saling jaga, saling ridho
Musyawarah, untuk sakinah…
Berpasangan, berpasangan, berpasangan
Janji kokoh, janji kokoh, janji kokoh
Saling cinta, saling hormat, saling jaga, saling ridho
Musyawarah, untuk sakinah…
Saling cinta, saling hormat, saling jaga, saling ridho
Musyawarah, untuk sakinah…
Penghulu KUA Menteng, Abdul Hakim, menjelaskan lagu Tepuk Sakinah mengandung makna dari lima pilar sakinah yakni zawaj (berpasangan), mitsaqon gholidzo (janji yang kokoh), mu’asyarah bil ma’ruf (saling cinta, saling hormat, saling jaga), musyawarah, dan taradhin (saling ridho).
1. Zawaj. Gerakan itu menggambarkan suami dan istri harus menyadari bahwa mereka adalah pasangan yang saling melengkapi den memiliki peran masing-masing dalam keluarga.
2. Mitsaqon Gholidzo. Menekankan bahwa pernikahan adalah ikatan suci yang harus dijaga dan dipegang teguh oleh suami dan istri, seperti janji yong kokoh.
3. Mu’asyarah bil ma’ruf. Berarti suami dan istri harus memperlakukan satu sama lain dengan baik, penuh kasih sayang, dan saling menghormati.
4. Musyawarah. Memiliki arti bahwa setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan melalui musyawarah bersama.
5. Taradhin. Berarti suami dan istri harus saling ridha dan menerima kekurangan masing-masing untuk menciptakan keluarga yang harmonis.
“Pesan moralnya, keluarga harus dibangun di atas cinta, musyawarah, dan saling ridho. Jangan sampai setelah menikah kecewa lalu menyalahkan pasangan, tapi harus menerima takdir Allah dengan ridho,” ujar Abdul.
Kepala KUA Tambun Selatan Agus Salim menjelaskan, Tepuk Sakinah digunakan sebagai ice breaking agar peserta tidak jenuh mengikuti bimbingan perkawinan yang rutin digelar setiap Selasa pukul 08.00–12.00 WIB.
Tepuk Sakinah sejatinya adalah cara agar calon pengantin bisa memahami pilar keluarga sakinah dengan melalui lagu, sehingga diharapkan bisa lebih mudah dimengerti.
“Kalau bisa tahu Tepuk Sakinah ya agar bisa lebih mudah mengingat pilar keluarga sakinah,” ujar Agus.
Riko (23), salah satu calon pengantin yang mengikuti bimwin di KUA Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, menilai Tepuk Sakinah bisa membantu menjaga pikiran positif dalam membangun rumah tangga.
“Menurut saya itu cukup membantu sih buat berpikir positif terus lah walaupun kadang ada yang dibuat konten kayak menghindari masalah, tapi cukup bagus untuk meredakan emosi,” ucap Riko.
Namun, Riko menekankan bahwa Tepuk Sakinah lebih sebagai hiburan dan pengingat. Menurut dia, membangun keluarga sakinah tetap membutuhkan usaha nyata dari pasangan suami-istri.
“Sakinah itu kan doa kita, harapan kita. Ya, untuk ke depannya bagaimana kita dan pasangan menjalaninya nanti. Tapi setidaknya dengan Tepuk Sakinah itu muncul harapan kita kehidupan rumah tangga yang baik, tak ada perceraian,” kata dia.
Pendapat berbeda disampaikan catin lain, Dhika (30). Ia menilai Tepuk Sakinah tidak relevan untuk membangun keluarga sakinah.
“Kalau kayak begitu seperti bermain-main dengan adanya Tepuk Sakinah. Namun, untuk makna dalamnya memang bagus. Tapi kenapa harus ada tepuk-tepuk kayak begitu, seperti bermain-main,” ujar Dhika.
Menurut dia, fondasi keluarga yang sakinah sebaiknya diperkuat dengan wejangan orang tua yang sudah lebih dulu berpengalaman dalam menjalani pasang surut rumah tangga.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Polisi selidiki kematian sekuriti bank di Cikarang Bekasi
Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Polisi menyelidiki kasus kematian seorang sekuriti berinisial HB yang bekerja pada salah satu bank negara di Jalan Tarum Barat II nomor 1-2 Blok E2, Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kepala Kepolisian Sektor Cikarang Pusat Ajun Komisaris Pol. Elia Umboh di Cikarang, Jumat, menyatakan berdasarkan dugaan sementara, korban berinisial HB sengaja nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Petugas masih menunggu hasil autopsi jenazah untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban. “Gantung diri. Untuk lebih pastinya lagi sambil menunggu autopsi,” katanya.
HB ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung dengan kondisi leher terikat pada tangga lantai dua ruko tempatnya bekerja, Jumat (26/9) pagi. Petugas kebersihan setempat berinisial AS yang mengetahui peristiwa ini pertama kali kemudian melaporkan kepada pihak berwajib.
Tak lama berselang, anggota kepolisian dari Polsek Cikarang Pusat dan Polres Metro Bekasi langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil pemeriksaan awal di lokasi kejadian, petugas tidak menemukan ada tanda-tanda kerusakan pada area rolling door tempat korban bekerja.
Penemuan jasad ini sontak menggegerkan warga sekitar, terlebih lokasi kejadian perkara berada di lingkungan padat permukiman penduduk dan kawasan pertokoan ramai pengunjung.
“Iya, ada korban gantung diri. Sekuriti, usianya sudah bapak-bapak,” kata warga setempat, Febriyan, di lokasi kejadian.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/09/26/68d6603809b4a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Minta Gubernur Banten Turun Tangan Atasi Gunungan Sampah di TPA Cipeucang Megapolitan 26 September 2025
Warga Minta Gubernur Banten Turun Tangan Atasi Gunungan Sampah di TPA Cipeucang
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Warga meminta Gubernur Banten Andra Soni turun tangan atasi gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Pasalnya kondisi TPA Cipeucang memprihatinkan karena sampah sudah menggunung dan melebihi kapasitas.
“Ya dipaksa-paksain soalnya sudah banyak banget (sampah). Kalau bisa tuh gubernur (Banten) turun lihat langsung ke sini,” ujar warga Bayu (bukan nama sebenarnya) saat ditemui Kompas.com di lokasi, Jumat (26/9/2025).
Ia mengatakan saat ini sampah sudah tidak lagi tertampung. Bahkan, jalan aspal yang sebelumnya ada di dalam area sudah tertutup oleh tumpukan akibat longsor sampah.
“Dulu di sini ada jalan aspal, sekarang mah sudah ketutup,” kata dia.
Lebih lanjut, Bayu mengatakan, hingga kini belum ada sistem pengolahan sampah yang memadai di TPA Cipeucang.
Hal itu menyebabkan sampah terus menggunung karena truk pengangkut yang datang hanya ditumpuk tanpa adanya proses.
“Kalau di Bekasi kan sampahnya dipress, itu bagus. Satu mobil dipress, satu mobil dipress. Kalau di sini ya langsung dibuang aja. Paling nanti di-transit, dilempar lagi,” kata dia.
Bayu menambahkan, lahan TPA Cipeucang seluas sekitar 2,5 hektarE persegi, kini sudah penuh terisi sampah.
Jika kapasitas sudah tidak memungkinkan, sebagian sampah biasanya dikirim ke daerah lain, seperti Pandeglang atau Serang.
“Yang udah-udah sih ada 30 truk, tapi dikirimnya malam,” kata dia.
Dengan kondisi itu, Bayu berharap Gubernur Banten segera meninjau langsung agar ada kebijakan konkret dalam penanganan sampah.
“Masalah sampah ini mah enggak bisa dianggap enteng, biayanya besar. Lihat aja ada empat beko. Kalau 1 beko aja itu berapa duit coba,” ucap dia.
Warga lain, Wiwin (35) mengaku semakin mudah terserang penyakit, khusunya batuk.
Pasalnya, bau yang semakin menyengat membuat saluran pernapasan, yakni tenggorokan menjadi serak dan mudah terkena batuk.
“Kalau sesak nafas banget enggak tapi jadi mudah batuk cumanya pas batuk itu kadang suka sesak,” ujar Wiwin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.