kab/kota: Bekasi

  • Tujuh pelaku penusukan di Jakarta Pusat ditangkap

    Tujuh pelaku penusukan di Jakarta Pusat ditangkap

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat, menangkap tujuh orang terduga pelaku penusukan di depan kafe Bmart Kemayoran, Jakarta Pusat pada Kamis (2/10) dini hari.

    “Mereka ditangkap kurang dari 24 jam di kawasan Utan Kayu dan Cibitung Bekasi,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, ketujuh pelaku yaitu RM, B, P, Z, F, E dan Fr alias Inguy.

    Roby mengatakan bahwa penusukan terjadi saat mereka berselisih antara kelompok korban yang berjumlah tiga orang dan pelaku tujuh orang.

    “Semua pelaku saat ini sedang dalam pemeriksaan mendalam oleh penyidik,” ujarnya.

    Sebelumnya, Roby menangani kasus perkelahian yang melibatkan kelompok remaja berjumlah 10 orang. Tiga menjadi korban penganiayaan, sementara tujuh orang lainnya merupakan pelaku.

    Menurut dia, pada Kamis (2/10) dini hari mereka sedang minum minuman beralkohol di kafe tersebut, kemudian terjadi perselisihan antara korban dan para pelaku yang sempat dipisahkan oleh petugas keamanan.

    Selanjutnya, pelaku yang berjumlah tujuh orang keluar kafe terlebih dahulu dan mereka menunggu tiga orang di halaman kafe.

    “Setelah tiga remaja itu keluar, para pelaku langsung menyerang korban dengan menggunakan senjata tajam dan juga botol,” ujarnya.

    Akibat serangan itu, lanjut dia, ketiga korban harus dilarikan ke rumah sakit dan satu orang di antaranya meninggal dunia karena mendapatkan sejumlah luka.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sindiran Tajam, Ramai Gerakan Warga Kabupaten Bekasi Transfer Uang ke Rekening Pemerintah

    Sindiran Tajam, Ramai Gerakan Warga Kabupaten Bekasi Transfer Uang ke Rekening Pemerintah

    Dikutip dari Antara, Jumat (3/10/2025), inisiator aksi transfer ke rekening pemda Adi (52) mengaku gerakan ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pengelolaan keuangan daerah. Di tengah dana dari transfer pusat berkurang, pemerintah daerah tidak melakukan langkah antisipasi dengan menggali potensi PAD.

    “Kami memahami dengan kekurangan itu maka pemerintah daerah saat ini kekurangan uang. Sebagai masyarakat yang cinta akan daerah, kami membantu. Tapi memang kemampuan kami membantu itu terbatas, jadi seadanya,” katanya.

    Dari aksi ini diharapkan pemerintah daerah maupun DPRD menyadari kondisi keuangan daerah sekaligus mampu memutar otak untuk menggali potensi yang ada secara optimal.

    “Karena kan memang yang dibutuhkan banyak. Apalagi harus ada anggaran untuk tunjangan rumah para anggota dewan. Jadi kami ingin berkontribusi, membiayai kebutuhan tunjangan para pejabat itu,” katanya.

  • Sukses Lancar Rejeki Ungkap Pembagian Bayaran Manggung hingga Riders

    Sukses Lancar Rejeki Ungkap Pembagian Bayaran Manggung hingga Riders

    JAKARTA – Trio punk-rock asal Bekasi, Sukses Lancar Rejeki, semakin dikenal penikmat musik Tanah Air. Bukan hanya di media sosial, tawaran manggung pun semakin banyak.

    Bicara mengenai bayaran yang didapat setiap kali manggung, band beranggotakan Mahes (vokal, gitar), Jalil (bass) dan Bumbum (drum), mengaku tidak terlalu tahu mengenai detail.

    “Kalau misalkan soal fee manggung, jujur kita enggak tahu persis berapa,” kata Mahes saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan baru-baru ini.

    Sampai saat ini, Sukses Lancar Rejeki masih mempercayakan urusan tersebut kepada manajer dan orang tua mereka masing-masing.

    “Karena kadang-kadang kita lagi main nih di kamar atau lagi tiduran, tiba-tiba bapak gua karena manager gua juga, dia masuk dan bilang kita ada jadwal manggung. Yaudah, gas, ayo,” ujar Mahes.

    “Jadi, kalau misalnya fee itu dikelolanya masih sama Mas Dado (manajer), tapi kita masih dapat lah. Untuk jajan permen ya dapat lah. Mau cilok atau mie ayam juga dapat lah,” sambungnya.

    Lebih lanjut, para personel juga bicara mengenai riders mereka di setiap pertunjukan. Mengingat usia para personel yang masih remaja, riders pun disesuaikan.

    “Saat ini masih susu cokelat. Sama mungkin kipas, karena dia (Bumbum) gerahan,” kata Jalil.

    “Kalau misalkan riders ya kita bisa bilang susu aja dulu. Kalau mau tahu yang lain-lainnya, itu bisa dikontak aja (ke manajer),” pungkas Mahes.

  • SPPG Kota Bekasi Bakal Dievaluasi Imbas Siswa SDN Kota Baru 3 Diduga Keracunan MBG
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Oktober 2025

    SPPG Kota Bekasi Bakal Dievaluasi Imbas Siswa SDN Kota Baru 3 Diduga Keracunan MBG Megapolitan 2 Oktober 2025

    SPPG Kota Bekasi Bakal Dievaluasi Imbas Siswa SDN Kota Baru 3 Diduga Keracunan MBG
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi bakal mengevaluasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengelola menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk SDN Kota Baru 3 Kota Bekasi imbas enam siswa sekolah tersebut diduga keracunan.
    Kepala Dinkes Kota Bekasi Satia Sriwijayanti Anggraini mengatakan, 
    pihaknya akan kembali melakukan inspeksi kesehatan lingkungan terhadap SPPG tersebut.
    “Tentunya, pasti dong (evaluasi). Pasti kan kita ambil sampelnya, kita juga nanti melakukan inspeksi kesehatan lingkungan ulangan untuk lokasi,” jelasnya saat ditemui di RS Ananda Bekasi, Kamis (2/10/2025).
    Meski demikian, Satia menegaskan pihaknya belum bisa memastikan soal kejadian yang menimpa enam siswa SDN Kota Baru 3 Kota Bekasi merupakan keracunan.
    Pasalnya, Dinkes Kota Bekasi masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan MBG yang disajikan kepada para siswa.
    “Jadi kan makanan yang diproduksi oleh SPPG akan disimpan tuh selama 2×24 jam. Kalau memang aman mereka buang. Nah, itu kan masih ada sampel itu, nah itu yang kita pakai, kita lakukan uji,” tuturnya.
    Hasil uji laboratorium tersebut diperkirakan akan keluar dalam beberapa hari ke depan.
    “Sehingga mungkin dalam waktu 2-3 hari bisa kita ketahui nanti penyebabnya apa, apakah penyebabnya dari makanan atau memang kondisi anak-anak yang sedang buruk,” tuturnya.
    Sebelumnya diberitakan, sebanyak enam siswa SDN Kota Baru 3 Kota Bekasi diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (2/10/2025).
    Syamsudin mengatakan, keenam siswa itu dibawa ke Rumah Sakit Ananda Bekasi usai mengalami sakit perut dan muntah selepas menyantap menu MBG yang disediakan.
    “Gejalanya yang pertama itu ada anak yang memang perut sakit sama muntah. Nah ini saya coba kerja sama SPPG-nya bagaimana penanganannya dibawalah ke rumah sakit,” ucapnya saat ditemui di RS Ananda Bekasi, Kamis.
    Syamsudin mengaku sempat mencicipi hidangan MBG yang disajikan dan merasakan rasa asam pada makanan tersebut.
    Karena itu, ia meminta para siswa untuk tidak mengonsumsi makanan yang sudah terasa asam.
    Adapun hidangan MBG yang disajikan ke siswa sekolah tersebut pada hari ini di antaranya pasta, makaroni dan jagung.
    “Kebetulan ada beberapa makanan. Emang kita rasakan asam, contohnya buahnya semangka Terus pastanya asem. Ya itu akhirnya saya sampaikan ke anak-anak, kalau asem jangan dimakan. Karena kita khawatir,” ucap Syamsudin.
    “Nah si anak ini mencoba. Saya tanya, kenapa dimakan? Kan asem. Ya saya coba Pak, sedikit. Tapi karena dia enggak kuat, akhirnya kena ke perut lah dia seperti itu,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Air PDAM Mati Tiga Bulan, Warga Kavling Alinda Antre Air Bersih di Musala
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Oktober 2025

    Air PDAM Mati Tiga Bulan, Warga Kavling Alinda Antre Air Bersih di Musala Megapolitan 1 Oktober 2025

    Air PDAM Mati Tiga Bulan, Warga Kavling Alinda Antre Air Bersih di Musala
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Warga Kavling Alinda Permai, RT 15/03, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi mengeluhkan air PDAM tidak mengalir di rumahnya selama tiga bulan sejak Juli 2025.
    Salah satu warga Anwar (55) mengaku harus mengantre air bersih di musala dan tetangga untuk kebutuhan sehari-hari. 
    “Dari subuh sampai jam 7 pagi, karena kebutuhan air buat mandi anak mau sekolah kan,” ucap Anwar ketika ditemui di lokasi, Rabu (1/10/2025).
    Anwar menggunakan galon sebagai tempat menampung air. Dia juga mandi di toilet musala sejak air PDAM mati.
    “Kalau saya pribadi pasti di musala, kalau anak-anak sama istri kan perempuan, ya di rumah pakai air yang kita bawa pakai galon itu,” ucapnya.
    Dia mengaku sudah mengadu ke PDAM Tirta Patriot namun sampai saat ini belum ada petugas yang mengecek kondisi aliran air di rumahnya.
    “Saya udah bikin laporan, saya bikin lewat WA resminya Patriot PDAM, terus ke kantornya juga bikin surat resmi,” ujarnya.
    Sementara itu, Halimah (59) mengatakan warga sudah mengantre ambil air di musalah menggunakan galon.
    Selain itu, ada sebagian warga yang meminta air dari tetangganya yang memiliki pompa satelit.
    “Udah mulai ngantre subuh karena kan pada mau berangkat kerja. Terus juga kalau yang dekat musala, ngambil di situ, kalau tetangganya ada yang punya pompa satelit juga bisa ngambil,” jelasnya.
    Menurut dia, warga sudah membayar Rp 200.000 untuk air PDAM per bulan, namun pelayanannya tidak memuaskan.
    “Ada kali ini udah tiga bulan begini, airnya kadang keluar cuma antara jam 2 atau jam 3 dini hari gitu, tapi airnya enggak bagus,” tuturnya.
    Menurut dia, gangguan air PDAM berdampak kegiatan sehari-hari warga seperti mandi dan mencuci pakaian.
    “Jadi kasihan apalagi yang sudah punya bayi ya, punya anak kecil kan kasihan,” tuturnya.
    Kompas.com sudah menghubungi Humas Perumda Tirta Patriot Rizki mengenai gangguan air PDAM, namun hingga saat ini belum direspons.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Sekadar Jualan, Produsen Ban Ini Lakukan Inovasi untuk Tekan Kecelakaan

    Tak Sekadar Jualan, Produsen Ban Ini Lakukan Inovasi untuk Tekan Kecelakaan

    Jakarta

    PT Bridgestone Tire Indonesia menegaskan komitmennya terhadap keselamatan jalan lewat program Road Safety School Program (RSSP) di Bekasi.

    Inisiatif ini dipresentasikan oleh perwakilan Bridgestone Asia Pacific India China (BSAPIC) dalam Asia Pacific Road Safety Conference (APRSC) 2025 di Manila, Filipina.

    Melalui RSSP, Bridgestone berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan, Dinas Pendidikan, kepolisian, hingga para guru.

    Fokusnya meningkatkan keselamatan di sekitar sekolah dengan memberikan pemahaman soal rambu lalu lintas, risiko jalan, dan upaya pencegahannya.

    “Program ini menunjukkan bagaimana kolaborasi multisektor dapat menciptakan dampak nyata bagi keselamatan anak-anak sekolah di Indonesia,” ujar Paul Choo, Chief Human Resources Officer yang membawahi HR dan CSR di BSAPIC.

    Hasilnya sudah terlihat. SMPN 2 Bekasi, sebagai sekolah pilot, naik peringkat keselamatan dari 1,0 bintang (sangat berisiko) menjadi 3,8 bintang (risiko sedang) berdasarkan standar International Road Assessment Program (iRAP).

    Perlu diketahui bahwa iRAP merupakan standar global menilai, mengukur, dan meningkatkan keselamatan infrastruktur jalan guna mengurangi kecelakaan lalu lintas.

    Bridgestone menyebut langkah ini sejalan dengan komitmen global mereka.

    “Penghargaan global yang kami terima bukanlah akhir, melainkan motivasi untuk terus berkontribusi terhadap target PBB 2030 dalam memangkas separuh angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas,” tambah Paul Choo.

    Sebagai produsen ban, Bridgestone menekankan bahwa keselamatan di jalan tak bisa dilepaskan dari kondisi ban yang prima.

    Inovasi teknologi ban yang mereka kembangkan serta edukasi keselamatan sejak dini diharapkan bisa berjalan beriringan, demi terciptanya mobilitas yang lebih aman dan berkelanjutan.

    (mhg/rgr)

  • Ini 14 lokasi Samsat Keliling di Jadetabek pada Rabu

    Ini 14 lokasi Samsat Keliling di Jadetabek pada Rabu

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 14 lokasi di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek) pada Rabu untuk memudahkan masyarakat dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB).

    Dikutip dari akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, berikut 14 lokasi tersebut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan Masjid Al-Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    3. Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 09.00-15.00 WIB dan Gedung Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB;

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;

    6. Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas dan Parkiran Busway Foodmosphere pukul 08.00-14.00 WIB;

    7. Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Mal ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB;

    8. Ciledug di Pasar Modern Banjar Wijaya Cipondoh dan Metland Cyber Puri Cipondoh pukul 09.00-14.00 WIB;

    9. Ciputat di Halaman Parkir Samsat dan Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB;

    10. Kelapa Dua di Halaman GTown Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    11. Kota Bekasi di Kantor Kecamatan Bekasi Utara pukul 08.00-12.00 WIB;

    12. Kabupaten Bekasi di Ruko Robson Lippo Cikarang pukul 08.00-12.00 WIB;

    13. Depok di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kecamatan Tajur Halang pukul 09.00-12.00 WIB;

    14. Cinere di kantor Kelurahan Pondok Petir pukul 08.00-12.00 WIB.

    Beberapa dokumen yang harus dibawa, yaitu KTP, BPKB dan STNK asli yang disertai lampiran fotokopi.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus dilakukan di kantor Samsat terdekat.

    Selama berada di gerai, penting untuk tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hapus Tipping Fee, Waste for Energy Disebut Bisa Kurangi Beban APBD

    Hapus Tipping Fee, Waste for Energy Disebut Bisa Kurangi Beban APBD

    JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan jika program Waste to Energy atau program pengolahan sampah menjadi tenaga listrik melalui proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) bisa mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

    Dikatakan Tito, selama ini pemerintah daerah harus mengeluarkan tipping fee atau biaya mengirimkan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan adanya program ini, biaya tersebut dapat ditiadakan. Asal tahu saja, selama ini tipping fee berasal dari APBD.

    Dengan program ini, nantinyasampah milik Pemda akan disalurkan secara langsung ke PLTSa yang akan dibangun. Dengan demikian, biaya atau tipping fee didtiadakan sehingga menghemat APBD.

    “Yang jelas, daerah tidak lagi diberikan namanya tipping fee. Selama ini setelah ditaruh di pembuangan akhir, pengelola TPA harus dibayar karena mengelola sampah, itu tadinya dibayar oleh pemda,” ujar Tito, Selasa, 30 September.

    Melalui Perpres Waste to Energy, lanjut Tito, anggaran ini tidak akan mengandalkan APBN melainkan biaya dari Danantara dan PT PLN (Persero).

    “Selama ini kalau dari daerah mengumpulkan sampah dari lingkungannya, itu kan dibawa dinas kebersiha ke TPA. Misalnya dari Jakarta, harus bayar ke Pemkot Bekasi atau pengelola di Bantargebang,” jelas dia.

    Pada kesempatan yang sama, CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani menyebut Indonesia saat ini telah memasuki masa darurat sampah. Bukan tanpa sebab, Rosan bilang, setiap tahun Indonesia menghasilkan 35 juta ton sampah atau setara dengan 16.500 lapangan bola.

    “Kita melihat darurat. Tidak hanya di Jakarta, tetapi banyak di kota-kota besar lainnya,” ujar Rosan.

    Dikatakan Rosan, jumlah yang sama disebut mampu menutupi semua wilayah Jakarta dengan lapisan sampah setebal 27 cm2.

    “Jadi bisa dibayangkan begitu banyak sampah yang kita hasilkan setiap tahunnya di Indonesia ini,” jelas Rosan,

    Sementara itu, lanjut Rosan, sebanyak 61 persen sampah tidak bisa dikelola dengan baik, dibuang sembarangan dan masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan tidak sesuai prosedur. Sampah yang tidak terkelola ini kemudian menimbulkan berbagai masalah mulai dari kesehatan hingga lingkungan.

    “Tempat pembuangan sampah ini kurang lebih sekarang menyumbang kurang lebih 2-3 persen emisi gas rumah kaca nasional,” tandas dia.

  • Kronologi Kurir Paket di Bekasi Dianiaya Pelanggan yang Tak Mau Bayar COD
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 September 2025

    Kronologi Kurir Paket di Bekasi Dianiaya Pelanggan yang Tak Mau Bayar COD Megapolitan 30 September 2025

    Kronologi Kurir Paket di Bekasi Dianiaya Pelanggan yang Tak Mau Bayar COD
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Polisi membeberkan kronologi dugaan penganiayaan yang dilakukan KC alias Kece kepada kurir jasa ekspedisi berinisial ID (22) di Perumahan Harapan Jaya, Kota Bekasi.
    Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wahyu Kusumo Bintoro mengatakan, aksi penganiayaan itu terjadi pada Jumat 26 September sekitar pukul 11.00 WIB.
    Kala itu ID mengirimkan paket klip kancing senilai Rp29.189 ke Kece. Namun usai menerima barang, Kece ingin pembayaran lewat transfer dan dibayarkan nanti saja.
    Kemudian, ID meminta pembayaran bisa disegerakan lewat QRIS. Terlebih uang yang nantinya diterima ingin langsung disetorkan oleh ID.
    Akibat hal itu, keduanya sempat cekcok dan akhirnya Kece mengambil senjata tajam dari dalam rumahnya.
    “Pelaku tidak terima, kemudian marah, lalu masuk ke dalam dan mengambil parang,” ujar Kusumo saat konferensi pers di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa (30/9/2025).
    Melihat Kece membawa senjata tajam, ID memutuskan untuk merekamnya menggunakan kamera ponselnya.
    Namun, Kece meminta ID tak merekamnya dan menghapus video yang sudah direkam. ID menolak dan akhirnya Kece naik pitam.
    “Kemudian diayunkannya parang tersebut dan itu sempat mengenai perut tergores, kemudian ayunan berikutnya ini mengenai tangan daripada daripada korban,” ucap dia.
    Usai kejadian itu korban langsung ke Mapolres Metro Bekasi Kota untuk melaporkan Kece atas dugaan tindak penganiayaan.
    Usai menerima laporan, polisi langsung bergerak mencari pelaku. Namun, kece sempat kabur ke Tangerang sebelum menyerahkan diri ke Mapolres Metro Bekasi Kota pada Minggu (28/9/2025).
    “Pasal yang dikenakan adalah Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 8 tahun penjara,” ujar Kusumo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kakek Kembar Diduga Lecehkan Wanita Disabilitas di Bekasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 September 2025

    Kakek Kembar Diduga Lecehkan Wanita Disabilitas di Bekasi Megapolitan 30 September 2025

    Kakek Kembar Diduga Lecehkan Wanita Disabilitas di Bekasi
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Dua kakek kembar berinisial SAM (64) dan SUM (64), diduga mencabuli wanita berkebutuhan khusus, N (34), di Pos Kali Pengairan, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara.
    Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Wahyu Kusumo Bintoro mengatakan, kedua pelaku sudah melakukan aksinya sebanyak dua kali.
    Pertama pada 16 Agustus 2025 dan yang kedua pada 13 September 2025.
    “Jadi awal mula kejadian bahwasannya korban sedang berjalan, kemudian duduk di bangku, kemudian didekati oleh pelaku, baik itu pelaku pertama ataupun juga pelaku kedua dengan modus yang sama, dirangkul, kemudian satu tangannya meremas payudara korban,” ujar Kusumo ketika konferensi pers di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa (30/9/2025).
    Aksi bejat itu sempat direkam oleh warga sekitar dan langsung melaporkannya ke polisi.
    “Yang berdasarkan informasi dari video rekaman tersebut, saksi kemudian terus melaporkan kepada kita,” kata Kusumo.
    Dari bukti video itu, polisi langsung bergerak untuk meringkus kedua pelaku.
    “Pasal yang dilanggar adalah tindak pidana kekerasan seksual pasal 281 KUHP atau 290 KUHP dengan ancaman paling lama 7 tahun penjara,” jelasnya.
    Motif dari kedua pelaku melakukan aksi cabul hanya demi kepuasan sendiri.
    “Jadi motifnya ini dari pelaku, ini hanya kepuasan tersendiri setelah melakukan perbuatan tersebut,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.