kab/kota: Bekasi

  • Jakarta dan sekitarnya diprakirakan berawan hingga hujan ringan

    Jakarta dan sekitarnya diprakirakan berawan hingga hujan ringan

    Jakarta (ANTARA) – Cuaca DKI Jakarta dan sekitarnya diprakirakan berawan pada sebagian wilayah dan hujan ringan pada kawasan lainnya dengan sejumlah peringatan cuaca ekstrem di kota penyangga.

    Berdasarkan informasi yang dikutip dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pada Sabtu, kondisi langit berawan diprediksi terjadi di Kota Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.

    Sementara kota administratif Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur diproyeksikan hujan ringan.

    Kondisi hujan ringan ini juga diperkirakan terjadi di beberapa kota penyangga ibu kota seperti Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

    Sedangkan untuk Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi diperkirakan cuaca cerah.

    Selain itu, BMKG juga merilis wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan angin kencang pada provinsi Jawa Barat dan Banten.

    Pewarta: Aditya Ramadhan
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran Bengkel-Warung Madura di Cikunir Bekasi, 4 Damkar Diterjunkan

    Kebakaran Bengkel-Warung Madura di Cikunir Bekasi, 4 Damkar Diterjunkan

    Bekasi

    Kebakaran terjadi di Jalan Cikunir Raya, Jakamulya, Bekasi Selatan, Bekasi, Jawa Barat. 4 mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan ke lokasi.

    Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (11/10/2025), pukul 00.19 WIB, kebakaran terjadi di salah satu bengkel, warung Madura, dan warung sate. Tampak, api masih menyala di lokasi. Asap juga terlihat membumbung ke atas.

    Sejauh ini, pihak pemadam kebakaran mengerahkan 4 unit mobil pemadam kebakaran lokasi. Saat ini, petugas pemadam kebakaran masih berjibaku memadamkan api.

    Terlihat warga juga ramai menyaksikan kebakaran tersebut.

    Sementara itu, lalu lintas (lalin) di Jalan Cikunir Raya saat ini juga belum bisa dilewati kendaraan. Pasalnya, upaya memadamkan api masih terus dilakukan.

    (maa/maa)

  • Grand Mall Bekasi Milik Lippo Tutup, Bos Pengusaha Mal Buka Suara

    Grand Mall Bekasi Milik Lippo Tutup, Bos Pengusaha Mal Buka Suara

    Bisnis.com, JAKARTA — Grand Mall Bekasi tengah menjadi sorotan publik usai tutup. Mal yang merupakan milik Lippo ini diketahui berhenti beroperasi sejak awal tahun 2025 imbas sepinya pengunjung.

    Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja membenarkan bahwa Grand Mall Bekasi telah berhenti beroperasi sejak awal 2025.

    “Grand Mall Bekasi sudah tidak beroperasi sejak awal tahun setelah mengalami kemunduran tingkat kunjungan selama beberapa tahun,” kata Alphonzus kepada Bisnis, Jumat (10/10/2025).

    Alphonzus mengatakan pertumbuhan pusat perbelanjaan di Bekasi sebenarnya tumbuh pesat. Hal ini ditandai dengan cukup banyaknya pusat perbelanjaan di wilayah Bekasi yang baru hadir dengan konsep-konsep inovatif untuk memberikan pengalaman menarik bagi para pengunjung.

    “Pusat Perbelanjaan baru tersebut telah menciptakan customer experience ataupun customer journey unik yang menjadi daya tarik baru bagi masyarakat Bekasi,” ujarnya.

    Akan tetapi, dia mengatakan pusat perbelanjaan yang telah lama beroperasi dan tidak melakukan inovasi, maka ke depannya berisiko kalah bersaing dengan pusat perbelanjaan yang baru hadir dan lama kelamaan akan sepi pengunjung.

    “Pusat Perbelanjaan lama yang tinggal diam saja atau pun tidak berbuat sesuatu, maka tentunya tidak akan menarik lagi bagi masyarakat atau dengan kata lain akan kalah bersaing yang pada akhirnya akan ditinggalkan oleh para pelanggan dan berujung akan ditinggalkan oleh para penyewa ataupun toko-tokonya,” ucapnya.

    Lebih lanjut, dia mengatakan Bekasi sebagai salah satu area penyangga Jakarta di mana gaya hidup (lifestyle) begitu dominan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Pusat Perbelanjaan sangat identik dengan gaya hidup yang mana selalu berubah setiap saat dengan sangat cepat.

    “Pusat Perbelanjaan yang tidak mampu merespons perubahan gaya hidup, maka tidak akan dipilih lagi oleh masyarakat,” ujarnya.

    Untuk diketahui, Grand Mall Bekasi yang berlokasi di Jalan Sudirman, Kranji, Bekasi, Jawa Barat tutup sejak Januari 2025. Mal tersebut diketahui merupakan milik Lippo Group.

    Grand Mall Bekasi termasuk dalam salah satu portofolio mal yang dikelola Lippo Group melalui Lippo Malls. 

  • Polisi tangkap pria yang simpan ganja seberat 4,1 kg di Bekasi Utara

    Polisi tangkap pria yang simpan ganja seberat 4,1 kg di Bekasi Utara

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berinisial MSG yang kedapatan menyimpan narkoba jenis ganja seberat 4,1 kilogram di kawasan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

    “Penangkapan dilakukan pada Kamis (9/10) sekitar pukul 21.00 WIB di depan rumahnya di Kampung Irian, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kanit 5 Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKP Sigit Frestiyadi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Dari lokasi tersebut, petugas menemukan ganja kering yang dibungkus rapi siap edar. “Barang bukti yang berhasil diamankan adalah narkotika jenis ganja dengan berat 4,1 kilogram,” katanya.

    Barang bukti ganja seberat 4,1 kg yang disita dari tangan tersangka MSG saat ditangkap di kawasan Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Kamis (9/10/2025). ANTARA/HO-Ditresnarkoba Polda Metro Jaya

    Dari hasil pemeriksaan sementara, ganja tersebut diduga diperoleh tersangka melalui transaksi lewat media sosial.

    Polisi kini masih mendalami jaringan pengedaran dan kemungkinan keterlibatan pelaku lain.

    Tersangka dan barang bukti telah dibawa ke Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Barang bukti dan tersangka diamankan di Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya untuk penyidikan lebih lanjut,” kata Sigit.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gedung Tak Layak, Wali Kota Bekasi Bakal Pindahkan Siswa USB SMP 62 Sementara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    Gedung Tak Layak, Wali Kota Bekasi Bakal Pindahkan Siswa USB SMP 62 Sementara Megapolitan 10 Oktober 2025

    Gedung Tak Layak, Wali Kota Bekasi Bakal Pindahkan Siswa USB SMP 62 Sementara
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com —
    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto berencana menempatkan sementara siswa Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 62 Kota Bekasi di gedung sekolah lain yang layak, menyusul kondisi bangunan saat ini yang dinilai memprihatinkan.
    Tri mengatakan langkah ini dilakukan agar siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman, mengingat gedung yang digunakan saat ini merupakan bekas kantor kelurahan dan kondisinya rawan.
    “Tentu ada skenario bagaimana kami juga melakukan terkait dengan hari ini kan penggabungan-penggabungan sekolah,” ujarnya kepada wartawan di Lapangan Alun-Alun Kota Bekasi, Jumat (10/10/2025).
    Tri menyebutkan, sekolah dasar (SD) dapat dijadikan alternatif penempatan sementara bagi siswa USB SMP 62.
    “Sehingga mungkin nanti ada potensi juga sekolah SD yang bisa kami gunakan sebagai alternatif untuk penempatan anak-anak murid kita,” jelasnya.
    Terkait pembangunan gedung baru, Tri menegaskan bahwa ia telah memerintahkan dinas terkait untuk segera melakukan perencanaan.
    “Saya sudah perintahkan untuk tahun ini dilakukan perencanaannya dan mudah-mudahan secara bertahap tentu ini akan menjadi prioritas untuk kami lakukan pembangunannya,” ujarnya.
    Sebelumnya, DPRD Kota Bekasi mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) agar pembangunan gedung baru untuk USB SMP 62 dilakukan pada 2026.
    Desakan ini muncul setelah anggota dewan meninjau kondisi bangunan yang dinilai tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar.
    Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman, menyebutkan gedung saat ini sangat memprihatinkan.
    Menurut dia, atap bangunan banyak yang berlubang dan rawan ambruk, sementara sarana dan prasarana di dalamnya jauh dari memadai. Gedung tersebut diketahui merupakan bangunan lama eks Kantor Kelurahan Medan Satria.
    “Kami minta pembangunan sekolah USB SMP 62 ini harus dilakukan di 2026 karena ini sudah mendesak. Kita semua sepakat, pendidikan adalah prioritas untuk membangun SDM yang berkualitas,” ujar Wildan saat ditemui di lokasi, Kamis (9/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Identitas 48 dari 67 Jenazah Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Teridentifikasi

    Ini Identitas 48 dari 67 Jenazah Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Teridentifikasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur telah berhasil mengidentifikasi 48 dari total 67 jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo. Proses identifikasi dilakukan di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Jumat (10/10/2025).

    Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol Khusnan Marzuki, menyampaikan bahwa delapan jenazah terbaru telah teridentifikasi pada Kamis (9/10/2025) malam. “Sampai dengan hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 48 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima,” ujarnya.

    Khusnan menjelaskan, tim DVI masih melanjutkan proses identifikasi terhadap jenazah yang tersisa melalui pemeriksaan lanjutan ante mortem dan post mortem. “Saat ini proses operasi DVI masih berjalan, dengan melakukan pendalaman ante mortem dan post mortem,” imbuhnya.

    Dari hasil identifikasi, para korban yang berhasil dikenali berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Surabaya, Bangkalan, Sampang, Lamongan, dan Gresik, serta beberapa wilayah luar provinsi seperti Kalimantan Barat, Bekasi, Bogor, Semarang, dan Bangka Belitung.

    Berikut daftar 48 korban yang telah teridentifikasi:

    Mohammad Anas Fahmi (15) Banyuajuh, Kamal, Bangkalan
    Muhammad Reza Syfai Akbar (14) Peneleh Ganteng, Surabaya
    Afifuddin Zarkasi (13) Balongsari, Tandes, Surabaya
    Moh. Rizki Maulana Saputra (16) Wadungasih, Buduran, Sidoarjo
    Moh. Ubaidillah (17) Karpote, Blega, Bangkalan
    Virgiawan Narendra Sugiarto (16) Mayong, Karangbinangun, Lamongan
    Moch. Ali Sirojuddin (13) Dupak, Krembangan, Surabaya
    Muhammad Azam Habibi (14) Sidotopo, Semampir, Surabaya
    Maulidy Hasany Kamil (16) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
    Ach. Fathoni Abil Falaf (17) Tangungguh, Tanjung Bumi, Bangkalan
    M. Azam Alby Alfa Himam (17) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
    Khoirul Mutaqin (18) Banjarmlati, Mojoroto, Kediri
    Farhan (17) Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya
    Syafiuddin (15) Pejeruhan, Kedungdung, Sampang
    Achmad Ghiffary Haekal Nur (17) Sidokumpul, Gresik
    Muhammad Ubaydillah (15) Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat
    Achmad Alby Fahri (13) Semampir, Surabaya
    Maulana Alfan Ibrahimavic (13) Pabean Cantian, Surabaya
    Mochammad Mashudulhaq (14) Dukuh Pakis, Surabaya
    Muhammad Soleh (22) Jalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung
    Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17) Putat Jaya, Surabaya
    Moch. Agus Ubaidillah (14) Gresik Gadukan, Morokrembangan, Surabaya
    Firman Nur (16) Tembok Lor, Surabaya
    Muhammad Azka Ibadur Rohman (13) Kenjeran, Surabaya
    Daul Milal (15) Kapasan, Surabaya
    Nuruddin (13) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
    Ahmad Rijalul Haq (16) Dapuan Baru, Surabaya
    Moh. Royhan Mustofa (17) Kamal, Bangkalan
    Abdul Fattah (18) Asem Manunggal, Surabaya
    Wsdiur Rohib (17) Gayungan, Surabaya
    Mohammad Aziz Pratama Yudistira (16) Bekasi
    Moh. Dafin (13) Semarang
    M. Ali Rahbini (19) Tambelang, Sampang
    Sulaiman Hadi (15) Bangkalan
    Abdus Somad (17) Sampang
    Imam Junaidi (16) Bangkalan
    Mohammad Fajri (14) Surabaya
    Muhammad Nasi Hudin (15) Bangka Belitung
    Achmad Suwaif (15) Bangkalan
    Mochammad Haikal Ridwan (14) Bangkalan
    Moch Adam Fidiansyah (12) Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo
    Muhamad Raihan Jamil (14) Krembangan Jaya Selatan, Surabaya
    Mohammad Abdul Rohman Nafis (15) Pulungan, Sedati, Sidoarjo
    M. Ghifari Chasbi (15) Tamansari, Pasuruan
    M. Toni Afandi (14) Sidotopo Jaya, Surabaya
    Ach. Ramzi Fariki (15) Padurenan, Bogor
    Abdullah As Syadid (16) Modung, Bangkalan
    Arif Afandi (15) Wonorejo, Surabaya

    Tim gabungan DVI Polda Jatim terus melanjutkan proses identifikasi terhadap 19 jenazah lain yang belum teridentifikasi agar seluruh korban dapat segera diserahkan kepada pihak keluarga. [rma/beq]

  • Gedung Tak Layak, Wali Kota Bekasi Bakal Pindahkan Siswa USB SMP 62 Sementara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    Wali Kota Bekasi Akui Belum Punya Tanah untuk Bangun Gedung Baru SMP 62 Megapolitan 10 Oktober 2025

    Wali Kota Bekasi Akui Belum Punya Tanah untuk Bangun Gedung Baru SMP 62
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com —
    Pemerintah Kota Bekasi mengaku belum memiliki lahan di wilayah Medan Satria untuk membangun gedung permanen bagi Unit Sekolah Baru (USB) SMP Negeri 62 Kota Bekasi.
    Sekolah tersebut berdiri atas usulan warga yang menginginkan adanya sekolah menengah pertama di Kelurahan Medan Satria.
    Saat ini, kegiatan belajar mengajar masih menempati gedung bekas kantor Kelurahan Medan Satria sejak 2023. Namun, kondisi bangunan itu memprihatinkan karena sebagian atapnya berlubang dan rawan ambruk.
    “Kalau kita lihat kan sementara di Medan Satria kami masih belum memiliki tanah nih,” ujar Wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat ditemui di Lapangan Alun-Alun Kota Bekasi, Jumat (10/10/2025).
    Ia mengatakan, Pemkot Bekasi akan berupaya mencari lahan di sekitar Medan Satria agar nantinya bisa dijadikan lokasi pembangunan gedung sekolah baru.
    “Jadi coba kami akan optimalkan lahan yang ada sambil kami mencari. Kalau memungkinkan memang kami mencari lahan untuk mendapatkan tempat yang ada,” tuturnya.
    Sebelumnya, Pelaksana Harian (Plh) USB SMP Negeri 62 Kota Bekasi, Deni Permadi, menjelaskan bahwa gedung yang saat ini digunakan merupakan hibah dari kelurahan setelah warga mengusulkan pendirian sekolah baru.
    “Sebenarnya ini bukan gedung sekolah. Jadi gedung ini hibah dari kelurahan, tadinya ini adalah gedung Kelurahan Medan Satria,” ujar Deni saat ditemui di lokasi, Rabu (8/10/2025).
    Menurut Deni, warga bersama Forum Komunikasi Rukun Warga (FKRW) Medan Satria, pihak kelurahan, dan kecamatan sepakat mendirikan sekolah baru, lalu mengajukan usulan kepada SMP Negeri 19 Kota Bekasi sebagai sekolah induk.
    “Mereka para FKRW serta lurah dan kecamatan itu mengajukan, mengusulkan datanglah ke SMP 19. SMP 19 itu adalah SMP induk dari USB SMP 62,” katanya.
    Deni menambahkan, karena masih berstatus USB, SMP Negeri 62 belum menjadi sekolah negeri penuh dan masih bergantung pada fasilitas serta tenaga pengajar dari SMP Negeri 19.
    Ia sendiri merupakan guru sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana, Prasarana, dan Humas di SMP Negeri 19 yang ditugaskan sebagai Plh di USB SMP 62.
    “Di Kecamatan Medan Satria itu sekarang baru punya tiga SMP yaitu SMP 19, 42, dan 46. Tapi tiga SMP itu adanya di Kelurahan Pejuang,” jelas Deni.
    “Kalau di Kelurahan Medan Satria belum ada SMP, nah lalu usulan dari warga, FKRW, dan masyarakat sekitar sini gimana kalau gedung bekas kelurahan dan lahannya ini dibangun saja jadi SMP,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Grand Mall Bekasi Tutup Sementara sejak 1 Januari 2025, Ini Penyebabnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    Grand Mall Bekasi Tutup Sementara sejak 1 Januari 2025, Ini Penyebabnya Megapolitan 10 Oktober 2025

    Grand Mall Bekasi Tutup Sementara sejak 1 Januari 2025, Ini Penyebabnya
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Grand Mall Bekasi yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi Barat tutup sementara sejak 1 Januari 2025 akibat dampak berkepanjangan dari pandemi Covid-19.
    Senior Head Department Marketing Communication Grand Mall Bekasi, Sufala Handri, tidak menampik bahwa pandemi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan lesunya perekonomian, termasuk di sektor ritel.
    “Kalau efek pandemi pasti ada sampai saat ini pun kota juga merasakan efek pandemi apalagi ritel ya kan pasti ada,” ucapnya dikonfirmasi, Jumat (10/10/2025).
    Ia menuturkan, setelah pandemi Covid-19 berakhir, roda perekonomian memang kembali bergerak.
    Namun, ia menilai kondisi bisnis ritel belum sepenuhnya pulih sehingga hal ini yang membuat Grand Mall Bekasi tutup sementara,
    “Kita terus berbenah, tapi kan di balik itu semua ada beberapa kondisinya memang belum baik secara maksimal,” jelasnya.
    Karena itu, menurut Sufala, manajemen Grand Mall Bekasi tengah mempertimbangkan sejumlah langkah untuk bisa kembali bangkit.
    “Harus kita lakukan hal yang memang mungkin ke depannya akan dilakukan suatu terobosan lagi,” katanya.
    Namun, saat ditanya mengenai bentuk terobosan yang dimaksud, Sufala belum dapat memberikan penjelasan lebih lanjut.
    “Kita belum tahu untuk itu saya belum bisa kasih informasinya. Karena balik lagi itu keputusan manajemen,” ucapnya.
    Sebelumnya diberitakan, Grand Mall Bekasi di Jalan Jenderal Sudirman, Harapan Mulya, Kota Bekasi, kini telah tutup.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Jumat (10/10/2025), suasana di pusat perbelanjaan tersebut tampak kosong tanpa adanya aktivitas pertokoan maupun pengunjung. Dari luar, pintu masuk utama (lobi) terlihat terkunci rapat sehingga tidak bisa dimasuki.
    Di area depan, tampak tiga papan bertuliskan “Awas lantai basah” serta sebuah mesin penjual otomatis berisi berbagai minuman kemasan yang sudah tidak berfungsi.
    Bagian dalam mal terlihat gelap tanpa penerangan. Tak satu pun toko yang buka ataupun pengunjung yang datang.
    Saat ditelusuri ke sisi lain, pintu timur dan pintu barat mal juga terkunci dengan kondisi serupa, yakni gelap, tanpa aktivitas, dan seluruh toko tutup.
    Ruko-ruko di area luar mal pun sebagian besar sudah tidak beroperasi. Banyak di antaranya terpasang papan “dijual” dan “disewakan”.
    Salah satu gerai yang sudah berhenti beroperasi adalah restoran ayam cepat saji yang berada di samping pintu masuk utama.
    Di depan gerai itu terpasang spanduk bertuliskan “Terima kasih sudah mensupport kami selama ini. Bila ingin mengunjungi
    outlet
    kami, bisa mengunjungi
    outlet
    terdekat dari sibuk (KFC Summarecon Mall Bekasi, KFC Harapan Indah).”
    Meski demikian, masih ada beberapa ruko yang buka, yakni perbankan, lembaga pembiayaan, warung kopi, dan penjual bakso. Di area tersebut juga tampak sejumlah kendaraan terparkir.
    Salah satu penjaga ruko, Icha (20), mengatakan bahwa Grand Mall Bekasi sudah lama sepi pengunjung.
    “Enggak ada pengunjung yang ke sini, toko-toko juga enggak ada yang buka,” ucapnya ketika ditemui di lokasi, Jumat.
    Menurut dia, jika pun ada orang yang datang, biasanya mereka hanya menuju ruko-ruko di luar mal.
    “Udah enggak ada aktivitas, paling kalau ada yang di ruko-ruko luar mal ya kayak gini, masih ada tuh pengunjung,” jelasnya.
    Penjaga toko lainnya, Vina (18), menyampaikan hal serupa.
    “Enggak ada pengunjung yang ke mal, toko juga pada tutup. Kalau ramai ya karena orang-orang kantor yang di belakang, karena ada ruko-ruko kan,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Grand Mall Bekasi Tutup Sementara sejak 1 Januari 2025, Ini Penyebabnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    7 Kisah di Balik Tutupnya Grand Mall Bekasi Megapolitan

    Kisah di Balik Tutupnya Grand Mall Bekasi
    Editor
    BEKASI, KOMPAS.com
    — Grand Mall Bekasi, yang pernah menjadi salah satu ikon belanja dan hiburan warga Kota Bekasi, kini benar-benar sunyi.
    Bangunan yang berdiri megah di Jalan Jenderal Sudirman, Harapan Mulya, itu tampak gelap dan terkunci di semua pintu masuk.
    Tak ada lagi suara musik dari tenant, derap langkah pengunjung, atau aroma makanan cepat saji yang dulu menyambut di area
    food court
    .
    Pantauan
    Kompas.com
    , Jumat (10/10/2025), suasana di dalam mal sepenuhnya tanpa aktivitas.
    Pintu utama tertutup rapat, dengan hanya tersisa tiga papan peringatan bertuliskan “Awas lantai basah” serta mesin penjual minuman yang kini tak lagi berfungsi.
    Dari celah kaca, terlihat lorong-lorong gelap tanpa penerangan.
    Di sisi timur dan barat, kondisinya serupa yakni pintu digembok, toko-toko tutup, dan papan “dijual” serta “disewakan” menghiasi deretan ruko di sekitarnya.
    Salah satu gerai restoran cepat saji di samping pintu utama bahkan sudah menurunkan spanduk perpisahan:
    “Terima kasih sudah mensupport kami selama ini. Bila ingin mengunjungi outlet kami, silakan ke KFC Summarecon Mall Bekasi atau KFC Harapan Indah.”
    Bagi warga sekitar, pemandangan muram Grand Mall bukan hal baru.
    Icha (20), penjaga salah satu ruko, mengatakan bahwa mal itu sudah lama kehilangan pengunjung.
    “Enggak ada pengunjung yang ke sini, toko-toko juga enggak ada yang buka,” ujar Icha.
    Senada dengan itu, Vina (18) menuturkan, keramaian hanya datang dari ruko-ruko luar mal yang masih beroperasi.
    “Kalau ramai ya karena orang-orang kantor di belakang, karena ada ruko-ruko kan,” katanya.
    Senior Head Department Marketing Communication Grand Mall Bekasi, Sufala Handri, membenarkan bahwa operasional mal ditutup sementara sejak 1 Januari 2025.
    “Memang untuk operasional Grand Mall Bekasi, area mal atau ritelnya ditutup sementara sesuai keputusan manajemen sejak 1 Januari 2025,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat.
    Sufala menjelaskan, keputusan itu diambil karena faktor ekonomi yang menekan operasional
    tenant
    di dalamnya.
    “Karena memang di dalam mal itu banyak kepemilikan. Para tenant juga memilih tutup sementara saat ini. Mungkin balik lagi karena faktor ekonomi dan pertimbangan
    cost
    ,” tuturnya.
    Didirikan pada 1998, Grand Mall Bekasi pernah menjadi salah satu pusat belanja terbesar di timur Jakarta.
    Dengan konsep
    family mall
    , tempat ini menjadi tujuan favorit warga Bekasi pada akhir pekan, tempat berbelanja, makan, hingga nongkrong.
    Namun kini, itu tinggal kenangan.
    (Reporter: Ardhi Ridwansyah | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anindya Bakrie Sebentar Lagi Akan Kuasai Tol Cibitung-Cilincing

    Anindya Bakrie Sebentar Lagi Akan Kuasai Tol Cibitung-Cilincing

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) terus berupaya merampungkan kepemilikan proyek infrastruktur Tol Cibitung-Cilincing. Proses korporasi yang tengah berjalan diharapkan bisa tuntas dalam waktu dekat, menyusul telah digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Direktur Utama & CEO BNBR, Anindya N. Bakrie, menyatakan bahwa proyek ini bukan hal baru bagi perseroan. Ia menegaskan keterlibatan BNBR sejak awal pengembangan jalan tol strategis tersebut.

    “Udah RUPS, mudah-mudahan di kuartal ini beres,” kata Anindya kepada CNBC Indonesia di JCC, Jumat (10/10/2025).

    Artinya proyek Tol Cibitung-Cilincing merupakan aset yang sudah tidak asing bagi BNBR. Pada fase awal, BNBR sempat memiliki porsi kepemilikan penuh sebelum akhirnya dialihkan ke entitas lain.

    Foto: Badan Usaha Jalan Tol PT Cimanggis Cibitung Tollways telah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Cimanggis – Cibitung Seksi 2B Segmen Nagrak – Cibitung, dan telah dilakukan Uji Laik Fungsi (ULF). (Dok. BPJT)
    Badan Usaha Jalan Tol PT Cimanggis Cibitung Tollways telah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Cimanggis – Cibitung Seksi 2B Segmen Nagrak – Cibitung, dan telah dilakukan Uji Laik Fungsi (ULF). (Dok. BPJT)

    “Ini juga bukan proyek baru kan, kita udah terlibat dari awal sempet punya 100 lalu kita lepas ke Waskita Toll Road, dan sekarang ini kesempatan, kita udah tau asetnya,” lanjut Anindya.

    Saat ini, perseroan tengah menantikan finalisasi proses yang menjadi bagian dari strategi ekspansi di sektor infrastruktur, khususnya dalam konsesi jalan tol. Harapannya, dengan telah dilakukan RUPS, proses aksi korporasi ini tak akan memakan waktu lama lagi.

    “Mudah-mudahan di kuartal ini beres, nggak terlalu lama, kan udah RUPS,” tegasnya.

    Sebelumnya PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengumumkan bahwa para pemegang saham telah menyetujui rencana akuisisi 90% kepemilikan saham di PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) melalui anak usaha PT Bakrie Toll Indonesia (BTI). Dengan disetujuinya rencana akuisisi ini, BNBR akan menjadi pemegang seluruh kepemilikan saham di Badan Usaha Jalan Tol tersebut.

    “Transaksi ini dilakukan sehubungan dengan adanya peluang strategis bagi Perseroan untuk mengakuisisi seluruh kepemilikan saham CCT dari SMI dan WTR. Perseroan menilai bahwa kesempatan ini memberikan momentum tepat untuk mengkonsolidasikan kepemilikan penuh atas CCT,” kata Anindya.

    Tol Cibitung-Cilincing sendiri merupakan bagian dari jaringan infrastruktur penting di Jabodetabek yang menghubungkan kawasan industri di Bekasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Proyek ini diharapkan bisa memberikan dampak signifikan terhadap kelancaran logistik nasional dan menjadi salah satu tulang punggung konektivitas sektor industri dan ekspor.

    (fys/wur)

    [Gambas:Video CNBC]