kab/kota: Bekasi

  • Grand Mall Bekasi Tutup Permanen, Bakal Disulap Jadi Sekolah

    Grand Mall Bekasi Tutup Permanen, Bakal Disulap Jadi Sekolah

    Bisnis.com, BEKASI — Aktivitas di Grand Mall Bekasi kini nyaris tak terlihat. Dari luar, bangunan pusat perbelanjaan yang dulunya ramai pengunjung itu sekarang tampak sepi. Hanya tersisa beberapa pedagang kecil di area luar, sedangkan sebagian besar gerai di dalamnya telah tutup.

    Ina, salah satu penjaga konter handphone di area mall tersebut, mengatakan kondisi sepi sudah berlangsung cukup lama hingga akhirnya mal tutup pada Januari 2025.

    “Sudah sepi [pengunjung] dari lama, hampir setahun,” kata Ina kepada Bisnis ditemui di lokasi pada Sabtu (11/10/2025).

    Menurutnya, para pemilik toko sudah lama mendapat pemberitahuan terkait rencana perubahan fungsi bangunan tersebut. “Pemilik juga udah dikasih surat edaran lama, katanya mah mau dibikin sekolahan,” ujarnya.

    Namun, saat ditanya mengenai kepastian waktu penutupan total maupun kapan pembangunan sekolah akan dimulai, Ina mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

    Bisnis telah mencoba mengonfirmasi informasi tersebut kepada Lippo Mall selaku pengelola, tapi hingga berita ini diturunkan belum ada respons dari pihak Lippo.

    Untuk diketahui, Grand Mall Bekasi merupakan salah satu pusat perbelanjaan milik Lippo Group. Mengutip laman resmi Lippo Malls Indonesia, Grand Mall Bekasi termasuk dalam salah satu portofolio pusat perbelanjaan di bawah Lippo Malls.

    Adapun, Lippo Group sendiri merupakan perusahaan pengembang properti terkemuka milik konglomerat Mochtar Riady. Namun, saat ini bisnis Lippo Group banyak dialihkan ke generasi keduanya yakni James Riady.

    Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja membenarkan bahwa Grand Mall Bekasi telah berhenti beroperasi sejak awal 2025 imbas sepi pengunjung.

    “Grand Mall Bekasi sudah tidak beroperasi sejak awal tahun setelah mengalami kemunduran tingkat kunjungan selama beberapa tahun,” kata Alphonzus kepada Bisnis, Jumat (10/10/2025).

    Alphonzus menjelaskan bahwa pertumbuhan pusat perbelanjaan di Bekasi sebenarnya cukup pesat, ditandai dengan banyaknya mal baru yang hadir dengan konsep inovatif dan pengalaman berbelanja yang menarik.

    “Pusat Perbelanjaan baru tersebut telah menciptakan customer experience ataupun customer journey unik yang menjadi daya tarik baru bagi masyarakat Bekasi,” ujarnya.

    Namun demikian, dia menegaskan bahwa pusat perbelanjaan lama yang tidak berinovasi berisiko kehilangan daya saing.

    “Pusat Perbelanjaan lama yang tinggal diam saja atau pun tidak berbuat sesuatu, maka tentunya tidak akan menarik lagi bagi masyarakat atau dengan kata lain akan kalah bersaing yang pada akhirnya akan ditinggalkan oleh para pelanggan dan berujung akan ditinggalkan oleh para penyewa ataupun toko-tokonya,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Alphonzus menilai bahwa Bekasi sebagai salah satu wilayah penyangga Jakarta memiliki karakter masyarakat dengan gaya hidup yang dinamis.

    “Pusat Perbelanjaan sangat identik dengan gaya hidup yang mana selalu berubah setiap saat dengan sangat cepat. Pusat Perbelanjaan yang tidak mampu merespons perubahan gaya hidup, maka tidak akan dipilih lagi oleh masyarakat,” ujarnya.

  • Sosok Konglomerat Lippo Pemilik Grand Mall Bekasi yang Tutup Permanen

    Sosok Konglomerat Lippo Pemilik Grand Mall Bekasi yang Tutup Permanen

    Bisnis.com, JAKARTA — Grand Mall Bekasi yang sempat menjadi ikon Kota Bekasi kini hanya tinggal kenangan. Mal yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi, Jawa Barat ini telah tutup dan berhenti beroperasi sejak awal tahun 2025 imbas sepinya pengunjung. Lantas, siapa konglomerat pemilik Grand Mall Bekasi?

    Berdasarkan penelusuran Bisnis, diketahui Grand Mall Bekasi merupakan salah satu pusat perbelanjaan milik Lippo Group. Mengutip laman resmi Lippo Malls Indonesia, Grand Mall Bekasi termasuk dalam salah satu portofolio pusat perbelanjaan di bawah Lippo Malls.

    Adapun, Lippo Group sendiri merupakan perusahaan pengembang properti terkemuka milik konglomerat Mochtar Riady. Namun, saat ini bisnis Lippo Group banyak dialihkan ke generasi keduanya yakni James Riady.

    Menurut laman resmi Lippo Malls, Grand Mall Bekasi memiliki luas net floor area (NFA) mencapai 28.699 meter persegi dan gross floor area (GFA) seluas 47.667 meter persegi. Namun, belum diketahui sejak kapan Grand Mall Bekasi ini mulai beroperasi.

    Gedung Grand Mall Bekasi milik Lippo ini terdiri dari 5 lantai. Sebelum mal ini tutup permanen, diketahui terdapat sejumlah gerai yang sempat menjadi penyewa seperti gerai ritel pakaian, gerai makanan, restauran, dan sejumlah fasilitas hiburan lainnya.

    Melansir laman resmi Lippo Malls, disebutkan bahwa mal ini memiliki lokasi strategis karena berdekatan dengan Stasiun KRL Kranji. Selain itu, mal ini juga menawarkan kemudahan akses dan parkir.

    Kondisi Terkini Usai Tutup

    Berdasarkan pantauan Bisnis di Grand Mall Bekasi pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 15.41 WIB, dari luar bangunan yang dulu menjadi salah satu ikon belanja warga Bekasi itu kini tampak lengang. Hanya ada satu penjaga keamanan yang berjaga di pintu masuk, serta satu pedagang minuman dan jagung susu keju (jasuke) yang masih berjualan di area luar mal.

    Selain itu, tampak beberapa gerai besar seperti KFC dan toko ponsel sudah menutup pintu. Tulisan “dijual” dan “disewakan” dengan nomor telepon tertera di beberapa papan di dinding toko yang telah kosong.

    Di sela keheningan itu, hanya satu petugas kebersihan yang tampak berkeliling di luar area mal. Bisnis tidak dapat melihat lebih jauh ke dalam area Grand Mall karena penjagaan cukup ketat.

    Seorang petugas keamanan menyebut, untuk memasuki area dalam harus mendapatkan izin terlebih dahulu. Namun, petugas keamanan mal tersebut mengatakan bahwa mal tersebut sudah lama sepi pengunjung.

    “Iya sudah lama [sepinya],” ujar petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (11/10/2025).

    Sementara itu, dari pantauan luar, hanya satu kios yang masih buka. Kondisi di area belakang pun serupa, sebagian besar ruko telah tutup, menyisakan satu dua usaha kecil yang masih bertahan. Tak ada kendaraan terparkir di halaman mal yang biasanya dipenuhi kendaraan pengunjung.

    Alasan Tutup

    Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja membenarkan bahwa Grand Mall Bekasi telah tutup dan berhenti beroperasi sejak awal 2025 karena sepi pengunjung.

    “Grand Mall Bekasi sudah tidak beroperasi sejak awal tahun setelah mengalami kemunduran tingkat kunjungan selama beberapa tahun,” kata Alphonzus kepada Bisnis, Jumat (10/10/2025).

    Alphonzus mengatakan pertumbuhan pusat perbelanjaan di Bekasi sebenarnya tumbuh pesat. Hal ini ditandai dengan cukup banyaknya pusat perbelanjaan di wilayah Bekasi yang baru hadir dengan konsep-konsep inovatif untuk memberikan pengalaman menarik bagi para pengunjung.

    “Pusat Perbelanjaan baru tersebut telah menciptakan customer experience ataupun customer journey unik yang menjadi daya tarik baru bagi masyarakat Bekasi,” ujarnya.

    Akan tetapi, dia mengatakan pusat perbelanjaan yang telah lama beroperasi dan tidak melakukan inovasi, maka ke depannya berisiko kalah bersaing dengan pusat perbelanjaan yang baru hadir dan lama kelamaan akan sepi pengunjung.

    “Pusat Perbelanjaan lama yang tinggal diam saja atau pun tidak berbuat sesuatu, maka tentunya tidak akan menarik lagi bagi masyarakat atau dengan kata lain akan kalah bersaing yang pada akhirnya akan ditinggalkan oleh para pelanggan dan berujung akan ditinggalkan oleh para penyewa ataupun toko-tokonya,” ucapnya.

    Lebih lanjut, dia mengatakan Bekasi sebagai salah satu area penyangga Jakarta di mana gaya hidup (lifestyle) begitu dominan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Pusat Perbelanjaan sangat identik dengan gaya hidup yang mana selalu berubah setiap saat dengan sangat cepat. “Pusat Perbelanjaan yang tidak mampu merespons perubahan gaya hidup, maka tidak akan dipilih lagi oleh masyarakat,” ujarnya.

  • Grand Mall Bekasi Tutup, Mal Legendaris Kini Sepi Bak Kuburan

    Grand Mall Bekasi Tutup, Mal Legendaris Kini Sepi Bak Kuburan

    Bisnis.com, JAKARTA — Suasana di Grand Mall Bekasi kini tampak sepi usai berhenti beroperasi dan tutup permanen sejak Januari 2025. Tak tampak lagi hiruk pikuk pengunjung di pusat perbelanjaan legendaris yang terletak di Jl Sudirman, Bekasi, Jawa Barat tersebut.

    Pantauan Bisnis di lokasi pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 15.41 WIB, dari luar bangunan yang dulu menjadi salah satu ikon belanja warga Bekasi itu kini tampak lengang. Hanya ada satu penjaga keamanan yang berjaga di pintu masuk, serta satu pedagang minuman dan jagung susu keju (jasuke) yang masih berjualan di area luar mal.

    Selain itu, tampak beberapa gerai besar seperti KFC dan toko ponsel sudah menutup pintu. Tulisan “dijual” dan “disewakan” dengan nomor telepon tertera di beberapa papan di dinding toko yang telah kosong.

    Di sela keheningan itu, hanya satu petugas kebersihan yang tampak berkeliling di luar area mal. Bisnis tidak dapat melihat lebih jauh ke dalam area Grand Mall karena penjagaan cukup ketat.

    Seorang petugas keamanan menyebut, untuk memasuki area dalam harus mendapatkan izin terlebih dahulu. Namun, petugas keamanan mal tersebut mengatakan bahwa mal tersebut sudah lama sepi pengunjung.

    “Iya sudah lama [sepinya],” ujar petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya kepada Bisnis, Sabtu (11/10/2025).

    Grand Mal Bekasi tampak sepi usai tutup permanen sejak Januari 2025, Sabtu (11/10/2025). – BISNIS/Pernita Hestin Untari

    Sementara itu, dari pantauan luar, hanya satu kios yang masih buka. Kondisi di area belakang pun serupa, sebagian besar ruko telah tutup, menyisakan satu dua usaha kecil yang masih bertahan. Tak ada kendaraan terparkir di halaman mal yang biasanya dipenuhi kendaraan pengunjung.

    Salah satu penjaga minuman di area depan food court, Julia menyebut Grand Mal Bekasi sudah mulai sepi saat dirinya mulai berjualan sekitar lima bulan.

    “Udah sepi mungkin dari Januari awal tahun,” katanya.

    Senada dengan Julia, Ina, salah satu penjaga konter handphone di dalam Grand Mall Bekasi, mengatakan aktivitas di dalam gedung sudah lama berhenti.

    “Udah lama [sepi] paling ya yang di depan. Kalau saya [masih] jualan online, kadang di sini COD saja, kalau yang dalam udah kosong semua,” katanya.

    Ina menambahkan, para pemilik ruko di dalam mal sebenarnya sudah lama menerima surat edaran mengenai penutupan Grand Mall.

    “Para pemilik ruko sudah mendapatkan surat edaran lama akan ditutup dan kabarnya akan dibuat menjadi sekolahan,” jelasnya.

    Pemilik Grand Mall Bekasi

    Berdasarkan penelusuran Bisnis, diketahui Grand Mall Bekasi merupakan salah satu pusat perbelanjaan milik Lippo Group. Mengutip laman resmi Lippo Malls Indonesia, Grand Mall Bekasi termasuk dalam salah satu portofolio pusat perbelanjaan di bawah Lippo Malls.

    Adapun, Lippo Group sendiri merupakan perusahaan pengembang properti terkemuka milik konglomerat Mochtar Riady. Namun, saat ini bisnis Lippo Group banyak dialihkan ke generasi keduanya yakni James Riady.

    Grand Mal Bekasi tampak sepi usai tutup permanen sejak Januari 2025, Sabtu (11/10/2025). – BISNIS/Pernita Hestin Untari

    Menurut catatan Lippo Malls, Grand Mall Bekasi memiliki luas net floor area (NFA) mencapai 28.699 meter persegi dan gross floor area (GFA) seluas 47.667 meter persegi. Namun, belum diketahui sejak kapan Grand Mall Bekasi ini mulai beroperasi.

    Gedung Grand Mall Bekasi milik Lippo ini terdiri dari 5 lantai. Sebelum mal ini tutup permanen, diketahui terdapat sejumlah gerai yang sempat menjadi penyewa seperti gerai ritel pakaian, gerai makanan, restauran, dan sejumlah fasilitas hiburan lainnya.

    Melansir laman resmi Lippo Malls, disebutkan bahwa mal ini memiliki lokasi strategis karena berdekatan dengan Stasiun KRL Kranji. Selain itu, mal ini juga menawarkan kemudahan akses dan parkir.

    Alasan Tutup

    Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja membenarkan bahwa Grand Mall Bekasi telah tutup dan berhenti beroperasi sejak awal 2025 karena sepi pengunjung.

    “Grand Mall Bekasi sudah tidak beroperasi sejak awal tahun setelah mengalami kemunduran tingkat kunjungan selama beberapa tahun,” kata Alphonzus kepada Bisnis, Jumat (10/10/2025).

    Grand Mal Bekasi tampak sepi usai tutup permanen sejak Januari 2025, Sabtu (11/10/2025). – BISNIS/Pernita Hestin Untari

    Alphonzus mengatakan pertumbuhan pusat perbelanjaan di Bekasi sebenarnya tumbuh pesat. Hal ini ditandai dengan cukup banyaknya pusat perbelanjaan di wilayah Bekasi yang baru hadir dengan konsep-konsep inovatif untuk memberikan pengalaman menarik bagi para pengunjung.

    “Pusat Perbelanjaan baru tersebut telah menciptakan customer experience ataupun customer journey unik yang menjadi daya tarik baru bagi masyarakat Bekasi,” ujarnya.

    Akan tetapi, dia mengatakan pusat perbelanjaan yang telah lama beroperasi dan tidak melakukan inovasi, maka ke depannya berisiko kalah bersaing dengan pusat perbelanjaan yang baru hadir dan lama kelamaan akan sepi pengunjung.

    “Pusat Perbelanjaan lama yang tinggal diam saja atau pun tidak berbuat sesuatu, maka tentunya tidak akan menarik lagi bagi masyarakat atau dengan kata lain akan kalah bersaing yang pada akhirnya akan ditinggalkan oleh para pelanggan dan berujung akan ditinggalkan oleh para penyewa ataupun toko-tokonya,” ucapnya.

    Lebih lanjut, dia mengatakan Bekasi sebagai salah satu area penyangga Jakarta di mana gaya hidup (lifestyle) begitu dominan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Pusat Perbelanjaan sangat identik dengan gaya hidup yang mana selalu berubah setiap saat dengan sangat cepat. “Pusat Perbelanjaan yang tidak mampu merespons perubahan gaya hidup, maka tidak akan dipilih lagi oleh masyarakat,” ujarnya.

  • 2
                    
                        Berakhirnya Mal-mal Legendaris di Bekasi
                        Megapolitan

    2 Berakhirnya Mal-mal Legendaris di Bekasi Megapolitan

    Berakhirnya Mal-mal Legendaris di Bekasi
    Penulis

    BEKASI, KOMPAS.com –
    Perjalanan dua pusat perbelanjaan legendaris di Kota Bekasi, yakni Borobudur Plaza Bekasi dan Grand Mall Bekasi, kini berakhir.
    Kedua mal yang pernah menjadi destinasi utama warga pada masanya itu kini tak lagi beroperasi karena berbagai faktor, mulai dari menurunnya daya beli hingga persaingan ketat dengan toko daring.
    Borobudur Plaza di Jalan Insinyur H. Juanda, Bekasi Timur, resmi berhenti beroperasi setelah puluhan tahun menjadi salah satu ikon pusat perbelanjaan di kota ini.
    Mal yang berdiri sejak 1993 itu sempat menjadi primadona pada era 1990–2000-an, terutama menjelang Lebaran saat masyarakat memadati tempat tersebut untuk berbelanja pakaian.
    Salah satu warga sekitar, Safrizal (50), mengatakan bahwa Borobudur Plaza kini tutup dan hanya sesekali buka menjelang Hari Raya Idul Fitri.
    “Kalau buka setiap hari sih udah enggak ya, tutup. Dia paling kalau jelang Idul Fitri, Lebaran, nah itu buka,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Sabtu (11/10/2025).
    Menurutnya, penutupan Borobudur Plaza dipicu oleh persaingan usaha yang semakin ketat, terutama dengan hadirnya platform belanja daring.
    “Mungkin karena persaingan usaha sudah ketat. Online kan lebih murah,” tutur Safrizal.
    Hal senada disampaikan Ruli (46), warga lain di sekitar lokasi. Ia mengatakan, mal itu hanya beroperasi saat menjelang Lebaran untuk menjual pakaian di area depan.
    “Kalau beroperasi tiap hari sudah enggak, tapi kalau jelang Lebaran biasanya buka, ya paling jualan baju di bagian depan situ,” kata Ruli.
    Pantauan di lokasi menunjukkan, Borobudur Plaza kini sepi tanpa aktivitas.
    Seluruh ruko di area depan tak beroperasi, pintu mal terkunci rapat, dan area parkir dipenuhi rerumputan liar serta sampah berserakan.
    Gedung berwarna oranye-merah itu tampak pudar, dinding mulai retak, sementara area yang dulu menjadi ATM Center kini kosong.
    Di bagian belakang gedung terlihat tumpukan karung dan sampah, dengan beberapa orang tampak tidur di sekitar area bongkar muat barang.
    Hingga kini, pihak pengelola Borobudur Plaza belum memberikan keterangan resmi mengenai status penutupan mal tersebut.
    Nasib serupa dialami Grand Mall Bekasi di Jalan Jenderal Sudirman, Harapan Mulya, yang juga telah resmi tutup sejak awal 2025.
    Pusat perbelanjaan yang berdiri sejak 1998 ini dulunya menjadi salah satu mal terbesar di wilayah Bekasi.
    Pantauan di lokasi, Jumat (10/10/2025), menunjukkan suasana sepi tanpa aktivitas. Pintu utama dan seluruh akses masuk mal terkunci, bagian dalam gelap tanpa penerangan, serta toko-toko tidak lagi beroperasi.
    Beberapa ruko di bagian luar masih buka, namun hanya untuk usaha kecil seperti perbankan, lembaga pembiayaan, dan warung kopi.
    Salah satu penjaga ruko, Icha (20), mengatakan bahwa pengunjung sudah lama tidak datang ke Grand Mall.
    “Enggak ada pengunjung yang ke sini, toko-toko juga enggak ada yang buka,” ucapnya.
    Penjaga toko lainnya, Vina (18), menambahkan bahwa keramaian di area tersebut kini hanya berasal dari orang-orang yang bekerja di sekitar ruko.
    “Enggak ada pengunjung yang ke mal, toko juga pada tutup. Kalau ramai ya karena orang-orang kantor yang di belakang, karena ada ruko-ruko kan,” ujarnya.
    Senior Head Department Marketing Communication Grand Mall Bekasi, Sufala Handri, menjelaskan bahwa penutupan Grand Mall bersifat sementara dan sudah berlaku sejak 1 Januari 2025.
    “Memang untuk operasional Grand Mall Bekasi bagian mal atau ritel itu kita tutup sementara sesuai keputusan manajemen sejak 1 Januari 2025. Kalau untuk mal, toko yang buka sudah tidak ada,” kata Sufala.
    Ia menjelaskan bahwa keputusan itu diambil karena banyak tenant juga menutup operasional akibat tekanan ekonomi dan tingginya biaya operasional di tengah turunnya daya beli masyarakat.
    “Mungkin balik lagi karena faktor ekonomi dan segala macam. Jadi dari manajemen dengan pertimbangan cost, keputusan itu diambil untuk sementara waktu,” ujarnya.
    Sufala menambahkan bahwa pandemi Covid-19 turut memperparah kondisi sektor ritel dan efeknya masih terasa hingga kini.
    “Kalau efek pandemi pasti ada. Sampai sekarang pun kita masih merasakan efek pandemi (daya beli turun), apalagi sektor ritel. Kami terus berbenah, tapi memang kondisinya belum pulih maksimal,” jelasnya.
    Menurutnya, pihak manajemen tengah menyiapkan terobosan baru untuk menghidupkan kembali kegiatan bisnis di Grand Mall Bekasi, meski rencana tersebut masih dalam pembahasan internal.
    Tutupnya Borobudur Plaza dan Grand Mall Bekasi mencerminkan pergeseran perilaku belanja masyarakat perkotaan yang kini lebih memilih platform digital.
    Fenomena ini juga menandakan tekanan besar yang dihadapi sektor ritel konvensional di daerah penyangga Jakarta, di tengah perubahan lanskap ekonomi pascapandemi dan tren belanja daring yang semakin dominan.
    (Reporter: Ardhi Ridwansyah | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Truk Senggol Baliho hingga Roboh di Pondok Ungu Bekasi, Lalin Tersendat

    Truk Senggol Baliho hingga Roboh di Pondok Ungu Bekasi, Lalin Tersendat

    Bekasi

    Video kecelakaan truk tambang menabrak baliho di Jalan Sultan Agung, Pondok Ungu, Kota Bekasi, Jawa Barat, beredar di media sosial. Truk menabrak baliho berukuran besar hingga roboh.

    Dalam video yang dilihat, Sabtu (11/10/2025), peristiwa disebut terjadi pada dini hari sekitar pukul 02.00 WIB tadi. Material baliho yang roboh menutupi jalan.

    Dimintai konfirmasi, Ps Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas (Kanit Gakkum Satlantas) Polres Metro Bekasi Kota Iptu Iswahyudi mengatakan saat ini proses evakuasi material masih berlangsung.

    “Masih, nunggu crane,” kata dia.

    Iswahyudi mengatakan tidak ada korban manusia dalam kejadian itu. Hanya kerugian materiil yang ditimbulkan akibat kecelakaan.

    Sementara itu, lalu lintas di sekitar lokasi kejadian tersendat. Kendaraan masih bisa melaju meski tidak lancar.

    “Nggak lancar banget, tapi masih jalan (lalu lintasnya),” pungkasnya.

    (rdh/aud)

  • Dedi Mulyadi Sebut Jabar Akan Punya 4 PLTSa: Sampah Hilang, Listrik Terang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        11 Oktober 2025

    Dedi Mulyadi Sebut Jabar Akan Punya 4 PLTSa: Sampah Hilang, Listrik Terang Bandung 11 Oktober 2025

    Dedi Mulyadi Sebut Jabar Akan Punya 4 PLTSa: Sampah Hilang, Listrik Terang
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan, empat kawasan aglomerasi di wilayah Jabar akan menjadi lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
    Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Danantara, dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
    Empat kawasan yang dimaksud meliputi Kota dan Kabupaten Bogor, Bogor–Depok, Bekasi Raya, serta Purwakarta–Karawang–Subang–Kota Bandung–Cimahi–Cianjur–Sukabumi–Kabupaten Bandung.
    “Seluruh wilayah-wilayah itu diharapkan bisa selesai seluruh persiapannya. Hari ini sedang dipersiapkan untuk Sarimukti,” ujar Dedi dikutip dari Tribun Jabar, Sabtu (11/10/2025).
    Menurut Dedi, proyek pembangunan empat PLTSa tersebut ditargetkan dapat dimulai pada tahun 2027.
    “Itu paling lama, ya. Mudah-mudahan bisa tercapai dalam waktu 1,5 tahun atau 1,6 tahun,” katanya.
    Dedi menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berperan dalam penyediaan lahan, pengelolaan sampah, serta percepatan proses perizinan agar proyek PLTSa bisa segera terealisasi.
    Ia menegaskan, daerah tidak akan dibebankan anggaran untuk pembangunan maupun pembebasan lahan karena seluruh pembiayaan akan ditanggung oleh Danantara.
    “Semuanya oleh Danantara,” ujar Dedi.
    Sebelumnya, Dedi telah melakukan pertemuan dengan CEO Danantara sekaligus Menteri Investasi Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
    Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas teknis kerja sama dan target penyelesaian proyek dalam dua tahun ke depan.
    “Sampahnya Hilang, Listriknya Terang”
    Dedi menilai, proyek ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Jawa Barat karena mampu menjawab dua persoalan sekaligus: tumpukan sampah dan kebutuhan energi terbarukan.
    “Buat warga Jawa Barat, urusan sampah nggak usah pusing lagi. Danantara akan segera membangun pembangkit listrik tenaga sampah hampir di seluruh wilayah Jawa Barat,” ucap Dedi.
    “Dua tahun ke depan, Insya Allah, sampahnya hilang, listriknya terang,” tambahnya.
    Menurutnya, pembangunan PLTSa menjadi langkah konkret Pemerintah Provinsi dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang selama ini membebani banyak daerah.
    “Pembangunan PLTSa ini bukan hanya soal mengelola sampah, tetapi juga menciptakan energi baru yang bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
    Pertemuan pembahasan PLTSa turut dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, serta sejumlah kepala daerah di Jawa Barat.
    Mereka di antaranya Bupati Cianjur, Bupati Purwakarta, Bupati Bogor, Bupati Bandung Barat, Wali Kota Bogor, Bupati Bekasi, dan Bupati Sukabumi, serta Kepala DPMPTSP Jabar.
    Kehadiran para kepala daerah tersebut menjadi sinyal kuat dukungan terhadap percepatan realisasi PLTSa yang diharapkan menjadi proyek percontohan pengelolaan sampah berkelanjutan di Indonesia.
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Umumkan Kabar Gembira: Jabar Akan Punya 4 PLTSa Raksasa, Sampah Beres dalam 2 Tahun
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Borobudur Plaza Tutup, Sekitar Gedung Jadi Tempat Tidur Pemulung
                        Megapolitan

    8 Borobudur Plaza Tutup, Sekitar Gedung Jadi Tempat Tidur Pemulung Megapolitan

    Borobudur Plaza Tutup, Sekitar Gedung Jadi Tempat Tidur Pemulung
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Borobudur Plaza di Jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Timur, Kota Bekasi, kini sudah tidak beroperasi. Kondisi mal yang tutup dimanfaatkan sejumlah orang untuk beristirahat dan tidur di area sekitar bangunan tersebut.
    Salah satu warga, Ruli (46), mengatakan bahwa ada orang yang tidur di area Borobudur Plaza, termasuk pemulung.
    “Kemarin-kemarin sih memang ada pemulung tiduran di situ,” ucapnya ketika ditemui di lokasi, Sabtu (11/10/2025).
    Menurut Ruli, jumlah pengunjung Borobudur Plaza memang menurun drastis sejak terjadinya pandemi Covid-19, apalagi saat ada pembatasan aktivitas masyarakat.
    Namun, mal tersebut biasanya dibuka sebagian menjelang Hari Raya Idulfitri, tetapi hanya di lantai dasar dan biasanya untuk menjual pakaian.
    Warga lainnya, Safrizal (50), menilai pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab Borobudur Plaza akhirnya tutup total.
    “Ya kan salah satu faktornya (pandemi Covid-19), karena waktu itu kan ada pembatasan keramaian kan. Jadinya sepi, ini mal juga dah tua ya, berdirinya dari 1994,” ujarnya.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Sabtu, kondisi Borobudur Plaza tampak sepi dan tak ada aktivitas perbelanjaan.
    Di area depan mal, seluruh ruko terlihat tidak beroperasi. Pintu-pintu masuk ke dalam Borobudur Plaza juga terkunci rapat.
    Saat memasuki area parkir, terlihat rerumputan liar tumbuh tak terawat.
    Permukaan jalan pun tampak tidak rata, dengan sampah berserakan, mulai dari kantong plastik hingga kemasan makanan.
    Tak terlihat penjagaan di sekitar lokasi. Di dekat pagar masuk di sudut ruko, tampak seseorang tengah tertidur.
    Cat gedung berwarna oranye dan merah tampak pudar. Kondisi dinding-dindingnya pun terlihat mulai retak. Ruangan yang dulunya menjadi ATM Center kini kosong.
    Di sisi lain, mengarah ke belakang gedung, dinding dipenuhi coretan vandalisme. Tak jauh dari situ, tepatnya di dekat pos yang juga penuh corat-coret, terlihat seseorang buang air kecil sembarangan.
    Kompas.com
    sudah berupaya menghubungi pihak pengelola Borobudur Plaza mengenai tutupnya mal. Namun, hingga kini belum ada penjelasan soal itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Rp 719 Juta, Segini Banyak Tiggo 9 CSH yang Dipesan Orang RI

    Harga Rp 719 Juta, Segini Banyak Tiggo 9 CSH yang Dipesan Orang RI

    Jakarta

    Chery Tiggo 9 CSH (Chery Super Hybrid) sudah rilis sejak akhir Juli 2025. Artinya SUV flagship Chery itu mengaspal selama kurang dari tiga bulan. Seberapa banyak penerimaannya di Indonesia?

    “Tiggo 9 CSH ya sampai saat ini antusiasmenya lumayan bagus,” ujar Head of Brand & Marketing Chery Sales Indonesia, Rifkie Setiawan di Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).

    “400 (unit) Tiggo 9 CSH,” tambah dia.

    Chery Tiggo 9 CSH diposisikan sebagai model flagship pabrikan di Indonesia. Mobil dengan tema ‘together one step ahead’ itu menyatukan kemewahan, tenaga, keamanan dan efisiensi.

    Rifkie mengungkapkan ada konsumen loyalis Chery membeli mobil Plug in Hybrid Electric Vehicles (PHEV) ini.

    “Tiggo 9 CSH beberapa juga dari customer Tiggo 8 CSH yang mau nambah lagi mobilnya karena merasa puas, ambil lagi di Tiggo 9 CSH,” ungkap Rifkie.

    Mobil ini dirancang sebagai mobil mewah. Interior dengan material soft touch. Serta adanya kenyamanan Premium: Queen Seat dengan fungsi pijat, kabin senyap dan layar sentuh HD 15,6 inci.

    Automatic Parking Assistant (APA): Sistem parkir otonom yang dapat memarkirkan kendaraan secara otomatis (mundur, paralel, maupun serong) tanpa intervensi pengemudi, memberikan kemudahan di ruang parkir yang sempit.

    Pengoperasian berbagai fitur pun semakin mudah melalui voice command yang dapat diakses secara offline, layar sentuh high-definition 15,6 inci yang ditempatkan presisi dengan gaya floating, serta sistem audio imersif dari 14 speaker Sony.

    Pabrikan membekalinya dengan mesin ACTECO H4J15 berkapasitas 1.500 cc turbo yang dikawinkan dengan tiga motor listrik dan baterai 34,4 kWh. Kombinasi tersebut membuat kendaraan mampu menghasilkan tenaga tenaga 395 PS dan torsi 650 Nm.

    Dari segi keamanan. SUV flagship ini dilengkapi dengan 17 ADAS, 10 airbag, dan 540° Panoramic Camera.

    Bicara performa, mobil ini sanggup menempuh jarak hingga 1400 kilometer saat baterai dan bensin terisi penuh. Menariknya lagi mobil berkapasitas baterai 34,46 kWh ini bisa menggunakan mode EV dan bisa berjalan sejauh 180 km.

    Chery Tiggo 9 CSH sudah bisa dipesan di Indonesia. Konsumen yang berminat bisa menebusnya seharga Rp 719 jutaan dengan status on the road Jakarta. Chery Tiggo 9 CSH AWD sudah diproduksi secara lokal (Completely Knocked Down/CKD) yang dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli dalam negeri di fasilitas pabrik PT Handal Indonesia Motor yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.

    (riar/dry)

  • Sopir Mengantuk, Minibus Berisi 5 Orang Celaka di Tol Jombang – Mojokerto

    Sopir Mengantuk, Minibus Berisi 5 Orang Celaka di Tol Jombang – Mojokerto

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di ruas tol Jombang-Mojokerto (Jomo), tepatnya di KM 687+200 A pada Sabtu, 11 Oktober 2025, sekitar pukul 05:10 WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah minibus Toyota Avanza dengan nomor polisi G 1179 JZ yang mengangkut lima orang, termasuk sopir.

    Minibus tersebut dalam perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya. Beruntung, meski kendaraan menghantam median jalan dengan keras, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

    Kanit PJR Jatim III Warugunung Ditlantas Polda Jatim, AKP Sudirman membenarkan adanya kecelakaan tunggal tersebut. “Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, meskipun kendaraan mengalami kerusakan cukup parah,” ujarnya.

    Identitas korban yang terlibat dalam kecelakaan ini tercatat sebagai berikut: Gazali (pengemudi, 57 tahun, laki-laki, asal Bekasi) – Selamat. Rahma (53 tahun, perempuan, asal Bekasi) – mengalami luka lecet pada bagian dahi. Arza (6 tahun, laki-laki, asal Bekasi) – Selamat.

    Arumi (2 tahun, perempuan, asal Bekasi) – luka lecet pada pelipis dan pipi kiri, serta Lauren (33 tahun, perempuan, asal Bekasi) – luka lecet pada pipi kiri

    Kecelakaan ini diduga terjadi akibat pengemudi, Gazali, yang mengantuk saat melintas di KM 687+100 A dengan kecepatan sekitar 100 km/jam. Gazali kehilangan kendali, menyebabkan minibus oleng dan terperosok ke median jalan. Kendaraan tersebut akhirnya terguling dan melintang di median.

    Petugas yang tiba di lokasi kecelakaan termasuk LJT, ambulans, serta tim rescue dan satgas Elang 1, yang mencapai lokasi pada pukul 05:06 WIB. Tim PJR dan derek juga turut hadir, dengan laporan lengkap tentang kerugian aset tol yang meliputi rusaknya rambu, tanaman hias, guidepost, dan pegbobin di area tersebut.

    Kepala Departemen Operasi Astra Tol Jomo, Zanuar Firmanto, menambahkan bahwa kecelakaan ini menyebabkan kerusakan pada fasilitas tol. “Kerusakan yang terjadi mencakup beberapa rambu, tanaman hias, dan panduan tol yang harus segera diperbaiki,” katanya.

    Untuk memastikan kelancaran operasional dan keselamatan, pihak berwenang telah membuat laporan kecelakaan, mendata identitas korban, serta mengecek kerugian yang ditimbulkan. Laporan kecelakaan tersebut segera diteruskan ke pihak terkait untuk tindak lanjut lebih lanjut. [suf]

  • Tutupnya Grand Mall Bekasi Imbas Tekanan Ekonomi…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Oktober 2025

    Tutupnya Grand Mall Bekasi Imbas Tekanan Ekonomi… Megapolitan 11 Oktober 2025

    Tutupnya Grand Mall Bekasi Imbas Tekanan Ekonomi…
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Grand Mall Bekasi di Jalan Jenderal Sudirman, Harapan Mulya, Kota Bekasi, kini tak lagi beroperasi alias sudah tutup.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Jumat (10/10/2025), tak ada aktivitas di pusat perbelanjaan tersebut. Suasana tampak sepi dan kosong, tak ada satu pun orang.
    Dari luar, pintu masuk utama atau lobi mal terlihat terkunci rapat sehingga tidak bisa dimasuki.
    Di area depan, tampak tiga papan bertuliskan “Awas lantai basah” serta sebuah mesin penjual minuman kemasan otomatis yang sudah tidak berfungsi.
    Bagian dalam mal terlihat gelap tanpa penerangan. Tak satu pun toko yang buka maupun pengunjung yang datang.
    Ruko-ruko di area luar mal pun sebagian besar sudah tidak beroperasi. Banyak di antaranya terpasang papan bertuliskan “dijual” atau “disewakan”.
    Salah satu gerai yang sudah berhenti beroperasi adalah restoran ayam cepat saji di samping pintu masuk utama.
    Namun, beberapa ruko yang ada di luar Grand Mall Bekasi masih buka. Ruko yang buka meliputi perbankan, lembaga pembiayaan, warung kopi, dan penjual bakso.
    Di depan masing-masing ruko tersebut tampak sejumlah kendaraan terparkir.
    Salah satu penjaga ruko, Icha (20), mengatakan bahwa Grand Mall Bekasi sudah lama sepi pengunjung.
    “Enggak ada pengunjung yang ke sini, toko-toko juga enggak ada yang buka,” ucapnya ketika ditemui di lokasi, Jumat.
    Menurut dia, jika pun ada orang yang datang, mereka hanya menuju ruko-ruko di luar mal.
    “Udah enggak ada aktivitas, paling kalau ada yang di ruko-ruko luar mal ya kayak gini, masih ada tuh pengunjung,” jelasnya.
    Senada dengan Icha, penjaga toko lainnya, Vina (18), menyampaikan bahwa tak ada lagi ada pengunjung yang mendatangi mal.
    “Enggak ada pengunjung yang ke mal, toko juga pada tutup. Kalau ramai ya karena orang-orang kantor yang di belakang, karena ada ruko-ruko kan,” ujarnya.
    Senior Head Department Marketing Communication Grand Mall Bekasi, Sufala Handri, mengatakan, Grand Mall Bekasi tutup sementara sejak awal tahun ini.
    “Memang untuk operasional Grand Mall Bekasi bagian mal atau ritel itu kita tutup sementara sesuai keputusan manajemen sejak 1 Januari 2025. Kalau untuk mal, toko yang buka sudah tidak ada,” ujar Sufala saat dikonfirmasi, Jumat.
    Menurut Sufala, keputusan penutupan operasional mal diambil karena ada banyak
    tenant
    yang juga menutup sementara operasional akibat tekanan ekonomi.
    “Di dalam mal itu banyak kepemilikan dari masing-masing
    tenant
    . Mereka juga tutup sementara saat ini,” jelasnya.
    Ia menambahkan, manajemen mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk biaya operasional yang tinggi di tengah menurunnya daya beli masyarakat.
    “Mungkin balik lagi karena faktor ekonomi dan segala macam. Jadi dari manajemen dengan pertimbangan
    cost
    , keputusan itu diambil untuk sementara waktu,” imbuhnya.
    Sufala mengungkapkan, pandemi Covid-19 berkontribusi terhadap turunnya daya beli masyarakat. Dampaknya masih terasa hingga saat ini, terutama pada sektor ritel yang belum sepenuhnya pulih.
    “Kalau efek pandemi pasti ada. Sampai sekarang pun kita masih merasakan efek pandemi (daya beli turun), apalagi sektor ritel. Kami terus berbenah, tapi memang kondisinya belum pulih maksimal,” jelasnya.
    Ia menyebutkan, manajemen tengah mempersiapkan langkah baru untuk membangkitkan kembali kegiatan bisnis di Grand Mall Bekasi. Namun, ia belum bisa menjelaskan bentuk terobosan tersebut.
    “Harus kami lakukan hal yang mungkin ke depannya akan menjadi terobosan baru. Tapi untuk saat ini saya belum bisa beri informasi karena keputusan masih dibahas di manajemen,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.