kab/kota: Bekasi

  • Balita Diduga Meninggal Akibat Salah Suntik di Bekasi, Ini Penjelasan RS
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Oktober 2025

    Balita Diduga Meninggal Akibat Salah Suntik di Bekasi, Ini Penjelasan RS Megapolitan 20 Oktober 2025

    Balita Diduga Meninggal Akibat Salah Suntik di Bekasi, Ini Penjelasan RS
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Rumah Sakit Tiara Bekasi, Babelan, Kabupaten Bekasi buka suara terkait beredarnya kabar yang menyebut seorang balita meninggal akibat salah suntik.
    Humas RS Tiara Bekasi, Rudi Ano menjelaskan, membantah informasi tersebut.
    “Kalau berita yang beredar itu yang pasti tidak benar. Jadi pasien itu bukan meninggal di IGD datang langsung disuntik tidak, jadi ada proses” ujar Rudi ketika ditemui di lokasi, Senin (20/10/2025).
    Ia memastikan pihak RS sudah menangani balita atas nama BAS (3) sesuai dengan SOP yang berlaku.
    “Kita berduka cita yang dalam atas kepergian almarhum. Intinya semua yang dilakukan oleh kami di tim medis ini sudah sesuai dengan SOP,” ujar dia.
    Mulanya, pasien dan keluarga datang ke RS itu pada Kamis (16/10/2025) pukul 06.00 WIB.
    Pasien datang ke IGD RS Tiara dengan keluhan demam, batuk, dan disertai diare.
    Perawat melakukan asesmen dan dokter yang berjaga di IGD juga melakukan tindakan dan terapi.
    “Dokter kami juga yang menjaga di IGD langsung melakukan tindakan dan terapi, sampai dengan menelpon dokter spesialis anak untuk visit ke IGD,” tutur Rudi.
    Ternyata dari hasil pemeriksaan tersebut, berdasarkan hasil penunjang, pasien didiagnosis pneumonia (radang paru) dan morbili (campak).
    “Akhirnya kemudian dokter menyarankan ini harus dirawat. Dari IGD kemudian dinaikkan, dirawat di lantai dua di ruang perawatan,” ucap dia.
    Setelah dirawat, pasien tersebut kejang karena demam tinggi.
    Tenaga medis memberikan injeksi penurun demamnya melalui infus. Tak lama kemudian, pasien kejang kembali
    Dokter lantas menyarankan injeksi antibiotik untuk mencegah infeksi campak serta radang paru sekaligus untuk menekan virusnya.
    “Terjadi pemburukan, pasien terus menurun kondisinya. Akhirnya dokter menyarankan bahwa ini harus masuk ruang intensif di PICU kami. Di ruang intensif kita juga sudah dilakukan tindakan,” kata Rudi.
    Dokter kemudian menjelaskan kepada pasien dan keluarga terkait kondisi pasien. Termasuk kemungkinan terburuk pasien yakni meninggal dunia sebagai risiko penanganan lanjutan.
    “Akhirnya kita edukasi untuk pemasangan alat bantu napas. Keluarga pasien sudah kita edukasi dan sudah tanda tangan setuju. Tepat di pukul 17.55 di hari Jumat, tanggal 17 Oktober, pasien meninggal dunia,” ujar dia.
    Sebelumnya beredar di media sosial unggahan akun @bekasikab.info yang menyebut seorang balita meninggal dunia akibat salah suntik pada Jumat (17/10/2025).
    “Peristiwa ini sontak mengejutkan warga dan menimbulkan banyak pertanyaan terkait prosedur medis di rumah sakit tersebut,” tertulis dalam keterangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jurus LG Hadapi Gempuran Brand Elektronik China yang Agresif

    Jurus LG Hadapi Gempuran Brand Elektronik China yang Agresif

    Jakarta

    Pasar elektronik di Indonesia semakin kompetitif, terutama dengan agresifnya merek asal China yang masuk di berbagai segmen. Namun bagi LG Electronics Indonesia, persaingan justru menjadi bahan bakar untuk terus berinovasi.

    “Kompetisi adalah hal baik. Ia mendorong kami untuk menciptakan inovasi yang lebih cepat dan memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen,” ujar Ha Sang-chul, President LG Electronics Indonesia, dalam sesi round table di Jakarta, Senin (20/10/2024).

    Ha menegaskan, LG memiliki keunggulan fundamental yang membuatnya mampu bertahan di tengah tekanan pasar: kualitas produk, layanan purna jual yang luas, serta kepercayaan konsumen yang terbangun selama 35 tahun. Menurutnya, brand China mungkin datang dengan strategi harga agresif, tetapi kepercayaan tidak bisa dibangun dalam waktu singkat.

    “Saya rasa brand lain tidak dapat mencapai hal tersebut,” ungkapnya.

    Ha Sang-chul, President of LG Electronics Indonesia (LGEIN) Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Selain mengandalkan reputasi dan inovasi produk, LG juga memperkuat basis produksi dan riset di Indonesia. Dua pabriknya di Tangerang dan Bekasi kini tidak hanya melayani pasar lokal, tapi juga menjadi pusat ekspor dan pengembangan teknologi.

    Sementara itu, R&D Center di Cibitung berperan penting dalam menciptakan produk yang lebih relevan dengan kebutuhan konsumen Indonesia, termasuk pengembangan AI dan IoT di lini TV dan perangkat rumah tangga.

    “Kompetitor boleh banyak, tapi LG punya fondasi kuat – pengalaman, teknologi, dan komitmen jangka panjang,” kata Ha.

    “Logo LG memberi rasa tenang bagi pelanggan – mereka tahu produk ini tahan lama dan punya layanan yang bisa diandalkan,” tambahnya.

    LG TV Hotel Foto: LG Indonesia

    Ke depan, LG berencana memperluas investasi serta meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui kolaborasi dengan industri lokal dan UMKM. Strategi ini tidak hanya memperkuat daya saing produk LG di Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap ekonomi nasional.

    Dengan strategi yang berimbang antara inovasi, kualitas, dan kedekatan dengan konsumen, LG optimistis tetap bisa memimpin di tengah derasnya gempuran brand-brand baru dari China yang semakin agresif di pasar elektronik Tanah Air.

    “Kami tidak hanya perangkat, kami mencoba memberikan kepercayaan terhadap pelanggan,” pungkas Ha.

    (afr/rns)

  • LG Dorong Talenta Digital dan AI Lokal Lewat R&D Center Cibitung

    LG Dorong Talenta Digital dan AI Lokal Lewat R&D Center Cibitung

    Jakarta

    LG Electronics mempertegas langkah bisnisnya di Indonesia dengan mendirikan pusat riset dan pengembangan (R&D Center) di Cibitung, Bekasi. Fasilitas ini menjadi R&D subsidiary pertama LG di luar Korea Selatan, sekaligus simbol kepercayaan perusahaan terhadap kemampuan talenta digital Indonesia dalam menciptakan inovasi global.

    Dedi Triono, Corporate Marketing of LG Electronics Indonesia menjelaskan bahwa kehadiran R&D Center Cibitung merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperkuat inovasi produk lokal.

    “Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan teknologi masa depan LG, terutama di bidang kecerdasan buatan (AI), IoT, dan perangkat rumah pintar,” ujarnya dalam media breafing di Jakarta, Senin (20/10/2025).

    R&D Center ini berfokus pada pengembangan TV pintar berbasis webOS serta AI yang disesuaikan dengan karakteristik pengguna lokal. Melalui riset ini, LG mengembangkan teknologi yang mendukung perintah suara dalam Bahasa Indonesia, Jawa, hingga Sunda, memungkinkan pengalaman interaksi yang lebih natural bagi pengguna di Tanah Air.

    Selain menciptakan inovasi produk, LG juga menempatkan R&D Cibitung sebagai sarana transfer teknologi dan pengembangan talenta digital lokal. Melalui program LG Loveschool, perusahaan menggandeng SMK dan sekolah vokasi untuk pelatihan di bidang refrigerasi, tata udara, serta pemrograman perangkat pintar. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mempercepat transformasi digital dan mendukung agenda Indonesia Emas 2045.

    Dedi Triono, Corporate Marketing of LG Electronics Indonesia Foto: Adi Fida Rahman/detikiNET

    “Keberadaan R&D Center ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas luar biasa untuk menjadi pemain utama di era industri 4.0,” tambah Dedy. Ia menegaskan, LG akan terus memperluas investasi pada riset, green technology, dan integrasi platform LG ThinQ guna menghadirkan produk berbasis AI yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

    Dengan penguatan di sektor riset dan talenta digital, LG tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar penting, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan pengembangan teknologi regional. Langkah ini mempertegas posisi LG sebagai perusahaan yang tidak sekadar menjual produk elektronik, melainkan juga menanamkan nilai dan ilmu untuk masa depan industri teknologi nasional.

    (afr/afr)

  • Komitmen Investasi dan Transfer Teknologi

    Komitmen Investasi dan Transfer Teknologi

    Jakarta

    LG Electronics Indonesia menandai perjalanan 35 tahunnya di Tanah Air dengan memperkuat komitmen investasi dan transfer teknologi. Perusahaan asal Korea Selatan ini menegaskan bahwa transformasi bisnis yang dijalankan selama tiga dekade lebih tidak hanya memperkuat posisi LG di pasar, tetapi juga membawa dampak positif bagi industri nasional dan tenaga kerja lokal.

    “Langkah penguatan organisasi dan investasi di Indonesia menjadi bukti bahwa semangat Life’s Good dapat berjalan seiring dengan kontribusi bagi komunitas dan lingkungan,” ujar Ha Sang-chul, President LG Electronics Indonesia, saat sesi roundtable di Jakarta, Senin (20/10/2025).

    Sejak memulai bisnisnya pada 1990, LG kini memiliki dua pabrik besar di Tangerang dan Bekasi yang memproduksi kulkas, mesin cuci, serta televisi. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, fasilitas tersebut juga berfungsi sebagai basis ekspor ke berbagai negara, menjadikan Indonesia salah satu pusat manufaktur penting LG di kawasan Asia Tenggara.

    Ha Sang-chul, President of LG Electronics Indonesia (tengah) Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Selain memperkuat sektor produksi, LG juga mendirikan pusat riset dan pengembangan (R&D Center) di Cibitung, yang menjadi subsidiary R&D pertama di luar Korea Selatan. Fasilitas ini difokuskan untuk pengembangan produk TV berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) dan webOS, sekaligus menjadi pusat transfer teknologi dan pelatihan bagi talenta digital Indonesia.

    “Kami percaya Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam riset dan pengembangan teknologi masa depan,” tambah Ha.

    Keberadaan R&D Center ini juga memperkuat integrasi sistem bisnis LG di Indonesia, yang kini mencakup pemasaran, layanan purna jual, manufaktur, hingga inovasi teknologi. Dengan struktur ini, LG menjadi satu-satunya perusahaan elektronik dengan sistem bisnis terintegrasi penuh di Indonesia, sekaligus berkontribusi dalam peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui kolaborasi dengan industri pendukung dan UMKM lokal.

    Ha Sang-chul memaparkan peran penting Indonesia bagi bisnis LG Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Dalam jangka panjang, LG berkomitmen untuk terus menanamkan investasi baru di Indonesia, baik melalui perluasan pabrik maupun pengembangan talenta digital. Selain itu, LG juga berencana memperkuat lini produk berbasis AI, IoT, dan platform LG ThinQ, serta memperluas jaringan penjualan online dan offline agar lebih dekat dengan konsumen di seluruh Indonesia.

    “Selama 35 tahun kami tumbuh bersama Indonesia. Komitmen kami ke depan adalah menjadikan Indonesia bukan sekadar pasar, tapi juga pusat inovasi dan produksi global,” tutup Ha Sang-chul.

    (afr/afr)

  • Asal-usul Pembuatan Patung Ikan Gabus yang Viral di Tambun Utara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Oktober 2025

    Asal-usul Pembuatan Patung Ikan Gabus yang Viral di Tambun Utara Megapolitan 19 Oktober 2025

    Asal-usul Pembuatan Patung Ikan Gabus yang Viral di Tambun Utara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Warga Kampung Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi mengungkap asal-usul pembuatan patung ikan gabus yang menuai perhatian publik di area pintu keluar Tol Gabus, Kabupaten Bekasi.
    Edi (46), warga Desa Gabus Srijaya, menyebut patung tersebut awalnya dibuat untuk meramaikan Festival Kali Gabus.
    Festival tersebut merupakan pesta rakyat di Tambun Utara yang biasa dilakukan setiap tahunnya pada momen perayaan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus.
    “Awalnya ya itu kan buat 17-an, warga ngadain acara, ada semacam karnavalnya gitu, ada arak-arakan sama warga. Nah, kita bikinlah patung gabus itu,” kata Edi saat ditemui Kompas.com, Minggu (19/10/2025).
    Selain perayaan HUT RI, pembuatan patung itu juga sebagai bentuk rasa syukur atas terselesaikannya proyek pelebaran kali.
    “Dulu kan banjir mulu tuh, nah kemarin pas Agustus itu kebetulan selesai tuh pelebaran kali, proyeknya KDM (Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi). Akhirnya, sekalian syukuran lah itu Festival Kali Gabus,” imbuh dia.
    Pemilihan ikan gabus sebagai patung merupakan simbol identitas dan budaya yang telah melekat dengan warga Kampung Gabus.
    Alasannya, sejak dahulu wilayah Tambun Utara dikenal sebagai daerah yang memiliki populasi ikan gabus dalam jumlah besar, dari rawa-rawa hingga selokan di permukiman warga.
    Nama Kampung Gabus sendiri merujuk pada tiga desa di Tambun Utara yaitu Gabus Srijaya, Gabus Srimukti, dan Gabus Mekar.
    “Setelah beres 17-an, kan sayang kalau enggak terpakai. Akhirnya dipajang lah itu buat jadi simbol,” ucap Edi.
    Camat Tambun Utara Najmuddin menyebut patung Gabus tersebut awalnya diletakkan di pinggir Kali Gabus yang terletak di sepanjang Jalan Gabus Raya, tepatnya bersebelahan dengan tugu bertuliskan “Kali Gabus”.
    Namun, sejumlah tokoh-tokoh masyarakat yang menginisiasi pembuatan patung melihat ada potensi agar patung gabus tersebut mendapat perhatian lebih banyak orang dengan memindahkannya ke pintu keluar Tol Gabus.
    “Strategis banget memang. Makanya, namanya orang budaya, bisa aja nyari celahnya, menempatkan supaya bisa dilihat orang dan viral, supaya budayanya bisa dikenal orang banyak gitu,” kata Najmuddin kepada
    Kompas.com,
    Minggu.
    Warga Desa Gabus Srijaya lainnya, Syarif (42), mengatakan, warga di daerah tersebut memiliki keterikatan budaya yang kuat dengan ikan gabus.
    “Kami warga sini itu dari kecil, dari orang tua dulu juga bahkan, itu ibarat kata kalau secara sejarah
    mah,
    hidupnya emang berdampingan erat sama ikan gabus,” ucap Syarif saat ditemui
    Kompas.com,
    Minggu.
    Pada awalnya, banyak sekali ikan gabus yang terlihat di sejumlah desa di Tambun Utara, hingga akhirnya beberapa desa itu akrab disebut sebagai Kampung Gabus.
    “Kalau dulu mah, enggak harus nunggu jalan ke sungai dulu buat mancing. Di depan rumah, selokan segala macem, kalau alirannya lancar, bisa tuh nemu ikan gabus,” kata Syarif.
    Oleh karena itu, patung ikan gabus dirasa sangat cocok untuk menjadi ikon dan identitas dari Tambun Utara.
    Diketahui, tugu ikan gabus yang berada di kawasan Jalan Gabus Raya, tepatnya di pintu keluar Tol Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menuai perhatian publik.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, tugu tersebut diletakkan berseberangan dengan Tugu Golok yang sejak lama diletakkan di exit tol sebagai ikon Kabupaten Bekasi.
    Tubuh ikan gabus yang terbuat dari bahan bambu dan karpet itu memiliki panjang kurang lebih lima meter.
    Kerangka tugu di bagian dalamnya dibuat dari anyaman bambu yang membentuk badan ikan gabus.
    Di bagian luarnya, bahan karpet dibuat mengikuti pola tubuh dari ikan gabus, mulai dari kepala, badan, mata, ekor, hingga detail sisik-sisiknya.
    Patung gabus itu berdiri dengan ditopang oleh kerangka besi yang juga memiliki bentuk ikan gabus pada sisi kanannya.
    Terlihat beberapa kali warga yang melintas menggunakan mobil maupun motor mengambil gambar tugu tersebut.
    Camat Tambun Utara, Najmuddin menyebut pemilihan ikan gabus sebagai ikon tugu karena melekat dengan budaya dan identitas warga Kampung Gabus di Tambun Utara.
    “Itu (ikan gabus) memang sebuah entitas budaya di daerah kami. Termasuk, di Tambun Utara itu dari total delapan desa, lima desanya itu disebutnya Kampung Gabus,” kata Najmuddin kepada
    Kompas.com,
    Minggu.
    Meski begitu, patung ikan gabus yang dibuat oleh warga dengan menghabiskan Rp 2,5 juta dana swadaya itu belum bersifat permanen.
    Najmuddin pun mengaku Kecamatan Tambun tengah dalam proses untuk berunding dengan dinas-dinas terkait untuk mengupayakan pembangunan Tugu Ikan Gabus secara permanen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Minta Patung Ikan Gabus di Tambun Utara Dibuat Permanen
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Oktober 2025

    Warga Minta Patung Ikan Gabus di Tambun Utara Dibuat Permanen Megapolitan 19 Oktober 2025

    Warga Minta Patung Ikan Gabus di Tambun Utara Dibuat Permanen
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
     — Warga Kampung Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, mendorong pemerintah membuat tugu ikan gabus secara permanen.
    Syarif (42), salah satu warga asli Desa Gabus Srijaya menyebut pemerintah tak boleh menyia-nyiakan inisiatif warga yang telah membangun patung secara mandiri.
    “Ya ibaratnya kan ini warganya udah mulai, udah viral, naikin nama kita. Semoga aja pemerintah mau bikin patung yang beneran gitu, biar permanen,” kata Syarif saat ditemui
    Kompas.com,
    Minggu (19/10/2025).
    Alasannya, patung ikan gabus yang terletak di area pintu keluar Tol Gabus itu merupakan semi-permanen yang dibuat secara swadaya oleh warga.
    Bahan yang digunakan pun hanya dari anyaman bambu dan karpet, sehingga mudah rusak.
    “Harusnya kan dia (tugu) tuh disemen atau apa gitu, kalau ini kan cuma pakai bambu sama karpet. Itu ada umurnya lah, seiring waktu pasti bakal rusak,” ucap dia.
    Sejak dahulu, wilayah Tambun Utara dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak sekali ikan gabus di rawa dan kalinya.
    Namun, saat ini keberadaan ikan gabus tersebut sudah semakin jarang ditemui seiring dengan hilangnya rawa-rawa yang dibabat pembangunan perumahan.
    “Jadi walaupun ikannya udah makin jarang keliatan, jangan sampai kita lupa nih sama asal-usul nama Kampung Gabus. Harus tetep ada tuh gabus sebagai identitas kita,” ucap dia.
    Senada, Edi (46) warga Kampung Gabus lainnya, juga merasa sekarang jarang melihat ikan gabus di kali. Berbeda dengan saat dirinya masih kecil, puluhan tahun lalu.
    “Dari zaman dulu memang, dari rawa sampai ke got, selokan lah bahasanya, itu banyak banget ikan gabusnya, terkenal lah. Tapi sekarang memang udah tinggal sedikit,” kata Edi.
    Karenanya, Edi sangat mendukung apabila pemerintah Kecamatan Tambun Utara ingin membuat sebuah tugu ikan gabus secara permanen.
    Alasannya, sejumlah daerah lain di Kabupaten Bekasi sudah memiliki ikon resminya masing-masing yang dijadikan tugu.
    Misalnya, Desa Sukatani yang memiliki tugu Pak Tani dan Ibu Tani sebagai ikon dan identitas warganya sebagai kampung petani.
    “Saya pribadi sih setuju banget, dan kepinginnya memang tugu permanen lah, jadi ikon beneran. Kayak seumpama di Kota Bekasi itu bambu runcing tugunya, nah di sini itu (tugu) jadi ciri khasnya Kampung Gabus,” ucap Edi.
    Camat Tambun Utara, Najmuddin mengamini bahwa patung ikan gabus yang saat ini berdiri belum bisa disebut sebagai tugu dan ikon.
    “Belum bisa disebut tugu itu kalau menurut saya, masih seperti boneka gitu lah, karena kalau tugu biasanya kan dari beton, besi, atau apa gitu kan, permanen,” kata Najmudin kepada
    Kompas.com,
    Minggu.
    Meski begitu, Najmuddin menyebut telah mempertimbangkan pembuatan tugu ikan gabus permanen.
    Namun, rencana tersebut masih membutuhkan diskusi dan perencanaan mendalam yang melibatkan dinas terkait serta tokoh budaya masyarakat.
    “Nanti kita lihat aturannya, regulasinya, apakah diperbolehkan membangun tugu ikan gabus di posisi sekarang. Karena itu kan di jalan raya utama, terus di depan tol, mungkin Dinas Pertamanan dan yang lain berkenan enggak,” kata dia.
    Selain itu, ikon budaya bagi masyarakat Tambun Utara bukan hanya ikan gabus, tapi ada juga topeng-topengan dan Tarian Ujungan yang memang terkenal di Kabupaten Bekasi.
    Karenanya, Najmuddin mengaku akan berdiskusi juga dengan tokoh-tokoh budaya dan perwakilan masyarakat untuk memilih mana yang akan dijadikan ikon utama secara permanen.
    “Kita nanti diskusi dengan tokoh budaya bekasi, kita akan coba mengeksplor, apakah ini (ikan gabus) akan kita jadikan simbol dari Tambun Utara atau Tari Ujungan, gitu,” kata Najmudin.
    Meski begitu, Najmuddin tak menampik bahwa ikan gabus saat ini memang merupakan objek budaya yang paling mencerminkan warga Tambun Utara.
    “Itu (ikan gabus) memang sebuah entitas budaya di daerah kami. Termasuk, di Tambun Utara itu dari total delapan desa, lima desanya itu disebutnya Kampung Gabus,” kata dia.
    Sebelumnya diberitakan, tugu ikan gabus yang berada di kawasan Jalan Gabus Raya, tepatnya di pintu keluar Tol Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menuai perhatian publik.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, tugu tersebut diletakkan berseberangan dengan Tugu Golok yang sejak lama diletakkan di exit tol sebagai ikon Kabupaten Bekasi.
    Terlihat bentuk ikan gabus yang terbuat dari bahan bambu dan karpet itu memiliki panjang kurang lebih lima meter.
    Kerangka tugu di bagian dalamnya dibuat dari anyaman bambu yang membentuk badan ikan gabus.
    Di bagian luarnya, bahan karpet dibuat mengikuti pola tubuh dari ikan gabus, mulai dari kepala, badan, mata, ekor, hingga detail sisik-sisiknya.
    Patung gabus itu berdiri dengan ditopang oleh kerangka besi yang juga memiliki bentuk ikan gabus pada sisi kanannya.
    Terlihat beberapa kali warga yang melintas menggunakan mobil maupun motor mengambil gambar tugu tersebut.
    Patung ikan gabus tersebut merupakan hasil pembuatan secara swadaya masyarakat tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemerintah.
    Total dana sejumlah Rp 2,5 juta dihabiskan dari hasil patungan warga dan dikerjakan selama kurang lebih dua minggu hingga satu bulan.
    Patung itu dibuat sebagai bentuk kreativitas masyarakat dalam meramaikan acara Festival Kali Gabus untuk merayakan HUT ke-80 RI pada Agustus 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • HNW Puji Cara Kreatif Sosialisasi 4 Pilar MPR Lewat Lomba Cerdas Cermat

    HNW Puji Cara Kreatif Sosialisasi 4 Pilar MPR Lewat Lomba Cerdas Cermat

    Jakarta

    Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) membuka babak penyisihan Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar MPR RI Provinsi Jawa Barat, di Bandung, kemarin. Pembukaan ditandai dengan membunyikan alat musik angklung oleh HNW bersama tokoh lainnya.

    Dalam sambutannya, HNW mengatakan LCC adalah model sosialisasi yang paling disukai dan dekat dengan siswa SLTA dan generasi Z. Hal ini sudah dirasakan sejak lama, bahkan saat dirinya masih menjadi Ketua MPR 2004-2009. Oleh karena itu, digelarnya sosialisasi 4 pilar MPR RI dengan metode LCC pasca pandemi COVID-19 harus diapresiasi dan patut disyukuri.

    “Dulu saat awal sosialisasi anggaran MPR sangat terbatas, MPR juga tidak memiliki perwakilan di daerah, padahal MPR adalah satu-satunya lembaga negara yang diberikan tugas oleh UU untuk melaksanakan sosialisasi terhadap segala putusan MPR termasuk Pancasila maupun perubahan konstitusi (UUD) yang terjadi selama era reformasi beserta implikasinya. Maka, patut disyukuri jika sekarang, pimpinan MPR bersama dan pimpinan Badan Sosialisasi yang didalamnya ada Pak Agun Gunanjar Sudarsa, Pak Abidin Fikri dan Ibu Nurul Arifin, sepakat kembali menyelenggarakan kegiatan yang sangat disukai, sangat dekat dengan anak-anak muda yaitu sosialisasi Empat Pilar melalui Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar MPR,” ungkap HMW dalam keterangannya, Minggu (19/10/2025).

    HNW menambahkan, LCC hadir sebagai kegiatan yang semakin diminati oleh sekolah termasuk para guru dan murid. Pasalnya, LCC bukan hanya menghadirkan kegiatan yang atraktif, menarik, dan kompetitif, tapi juga efektif untuk menyampaikan nilai-nilai karakter bangsa sebagaimana ketentuan dalam 4 Pilar MPR RI.

    Menurutnya, penyampaian materi melalui metode Lomba Cerdas Cermat sangat disukai generasi muda/gen Z. Sebab, di zaman modern ini, para generasi muda cenderung menolak kegiatan yang sifatnya indoktrinasi, seperti yang terjadi sebelum era reformasi.

    HNW pun menilai LCC menjadi sarana yang baik karena kehadirannya diterima dengan antusias oleh para pelajar. Ia berharap melalui LCC para pelajar akan semakin mengenal karakter bangsanya sehingga muncul kecintaan terhadap bangsa dan negara.

    “Semoga peserta LCC dari provinsi Jawa Barat, ini bisa meneruskan perjuangan para pendahulunya, baik sebelum masa kemerdekaan maupun setelah merdeka. Karena para pahlawan asal Jabar sangat banyak jumlahnya, mereka berjasa besar dalam menyiapkan Indonesia merdeka maupun setelahnya,” kata HNW.

    Adapun rencananya, kedua babak penyisihan tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat, agar terpilih peserta yang mewakili masing masing provinsi di tingkat pusat. Agun menegaskan LCC merupakan metode sosialisasi kepada para siswa SMA untuk memahami, mendalami, kemudian mengimplementasikan Empat Pilar MPR RI dalam kehidupan sehari hari dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “LCC tidak dilaksanakan begitu saja. Di dalamnya terkait dengan asta cita yang ditetapkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Yaitu penguatan ideologi Pancasila, demokrasi dan HAM. LCC dimaknai sebagai bagian dari karakter. Melalui empat pilar kebangsaan, ini diharapkan para siswa memiiki pola pikir, bicara dan tindakan tangan berkarakter Pancasila,” pungkas Agun.

    Sebagai informasi, pembukaan babak penyisihan LCC Empat Pilar MPR RI turut dilakukan oleh bersama Wakil Ketua Badan Sosialisasi Agun Gunanjar Sudarsa dan Abidin Fikri. Kemudian, anggota Badan Sosialisasi Nurul Arifin, Sekda Provinsi Jabar Dr Herman Suryatman, Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah, Kepala Biro Persidangan MPR RI Wachid Nugroho serta Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jabar Iis Rustiasih.

    Adapun babak penyisihan LCC Provinsi Jabar diikuti 9 SLTA, yaitu, SMAN 1 Pamijahan Kabupaten Bogor, SMAN 1 Palimanan kabupaten Cirebon, SMAN 1 Cianjur kabupaten Cianjur, SMAN 1 Bandung kota Bandung, SMAN 2 Kota Bogor, SMAN 1 Kota Sukabumi, SMAN 1 Majalengka, SMAN 3 Bekasi dan SMAN 2 Karawang.

    Setelah bertanding dengan sesama peserta, keluar sebagai pemenang dan akan mewakili Provinsi Jabar di tingkat Nasional yakni, SMAN 1 Majalengka. Di babak final, SMAN 1 Majalengka mengalahkan SMAN 1 Karawang yang duduk di peringkat kedua, dan SMAN 3 Bekasi di peringkat ketiga.

    (akn/ega)

  • Jenazah Eks Danpaspampres Marsda Wahyu Hidayat Dimakamkan di TMB Jatisari

    Jenazah Eks Danpaspampres Marsda Wahyu Hidayat Dimakamkan di TMB Jatisari

    Jakarta

    Danpaspampres era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko, meninggal dunia karena sakit. Jenazah Marsda Wahyu dimakamkan siang ini di Taman Makam Bahagia (TMB) TNI AU Jatisari, Bekasi, Jawa Barat.

    “Beliau sempat menjalani perawatan, almarhum saat ini disemayamkan di rumah duka di Kompleks Halim PK, pemakaman insyaallah setelah zuhur di TMB TNI AU Jatisari,” kata Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) Kemensetneg, Brigjen Wahyu Yudhayana, kepada wartawan Minggu (19/10/2025).

    Marsma Wahyu Hidayat disebut sempat menjalani perawatan sebelum dinyatakan meninggal dunia. Keluarga TNI menyampaikan dukacita yang mendalam atas kepergian Komandan Paspampres ke-28 ini.

    “Beliau wafat karena sakit. Kita berdoa semoga almarhum husnulkhatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” ujarnya.

    Kadispenau, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, mengatakan Wahyu Hidayat meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada. Mendiang disemayamkan di Kompleks Perumahan Lanud Halim Perdanakusumah, Jalan Rajawali Baru Nomor 18.

    Marsda Wahyu Hidayat merupakan Komandan Paspampres Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) selama setahun. Mendiang dinilai sebagai sosok pemimpin sekaligus teladan yang meninggalkan nilai-nilai kesetiaan, kehormatan, dan jejak pengabdian dalam sejarah Paspampres.

    “Selamat jalan Komandan. Nama dan jasa-jasa akan selalu hidup dalam setiap prajurit Paspampres,” tulis PPID Paspampres yang unggahnya berkolaborasi dengan Danpaspampres Mayjen Edwin Adrian.

    (dwr/idn)

  • 10
                    
                        Kejagung Sita Aset Mewah di Jaksel Milik Anak Riza Chalid
                        Nasional

    10 Kejagung Sita Aset Mewah di Jaksel Milik Anak Riza Chalid Nasional

    Kejagung Sita Aset Mewah di Jaksel Milik Anak Riza Chalid
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita satu bidang tanah seluas 557 meter persegi dan bangunan di atasnya milik Kanesa Ilona Riza, anak Mohammad Riza Chalid (MRC).
    Aset yang tercatat dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1635 itu diketahui berada di Jalan Hang Lekir XI Blok H/2, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta.
    “Telah dilaksanakan penyitaan terhadap satu bidang tanah beserta bangunan yang diduga merupakan hasil dan/atau sarana kejahatan atas nama tersangka MRC,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Anang Supriatna dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/10/2025).
    Anang mengungkapkan, penyitaan ini terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero) Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2012–2023.
    Penyitaan dilakukan oleh Tim Penyidik Satuan Tugas Khusus Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Korupsi (Satgassus P3TPK) pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).
    “Terhadap barang sitaan tersebut nantinya akan dijadikan barang bukti dalam perkara dugaan tindak pidana pencucian uang dalam perkara korupsi,” ujar Anang.
    Adapun penyitaan ini dilakukan untuk menelusuri dugaan aliran dana hasil tindak pidana asal, yakni perkara korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di lingkungan PT Pertamina (Persero) Sub Holding dan KKKS pada periode 2012 hingga 2023 yang menjerat MRC.
    Dalam perkara ini, penyidik Jampidsus telah memasukkan nama Riza Chalid ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pada 19 Agustus 2025 setelah yang bersangkutan tiga kali mangkir dari panggilan pemeriksaan.
    Kejagung kini memproses penerbitan red notice agar Riza Chalid masuk daftar buronan internasional. Riza Chalid ditetapkan sebagai tersangka sejak 11 Juli 2025 dalam kasus ini.
    Selain rumah, Kejagung juga telah menyita sejumlah aset lain yang diduga terkait Riza. Pada Kamis (14/8/2025), penyidik mengamankan empat mobil mewah, yakni satu BMW 528 putih, satu Toyota Rush, dan dua Mitsubishi Pajero Sport, salah satunya varian 2.4 Dakar.
    Mobil-mobil tersebut ditemukan di sejumlah lokasi, sebagian besar di wilayah Bekasi.
    Sebelumnya, pada Selasa (5/8/2025), penyidik juga menyita lima kendaraan lain: satu Toyota Alphard, satu Mini Cooper, dan tiga sedan Mercedes-Benz.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Ungkap Motif Perundungan Pelajar SMPN 1 Tambun Selatan

    Polisi Ungkap Motif Perundungan Pelajar SMPN 1 Tambun Selatan

    KABUPATEN BEKASI – Polisi mengungkap motif di balik aksi perundungan siswa senior terhadap enam adik kelasnya di SMP Negeri 1 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang videonya beredar luas di media sosial.

    Kapolsek Tambun Selatan, Komisaris Pol. Wuryanti menjelaskan aksi perundungan terjadi karena korban menolak ajakan para senior untuk berkumpul bersama.

    “Motifnya karena korban (adik kelas) tidak mau nongkrong dengan mereka,” katanya di Cikarang, Sabtu.

    Penolakan itu membuat para terduga pelaku memaksa korban ke sebuah tempat tongkrongan di samping SPBU Tambun yang kemudian menjadi lokasi terjadi aksi perundungan.

    Dalam kasus ini, tujuh pelajar di bawah umur telah diamankan meski tidak ditahan. Kepolisian juga menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi serta Balai Permasyarakatan (Bapas) dalam proses penanganan kasus ini.

    Humas sekolah setempat Giyatna mengatakan kejadian tersebut terjadi di luar lingkungan sekolah pada Rabu (8/10). Pihak sekolah telah memanggil para siswa yang diduga sebagai pelaku untuk dimintai keterangan.

    Ia menegaskan kasus ini tidak tergolong pelanggaran berat seperti narkoba, pembunuhan atau tindak pidana yang mengharuskan sanksi berat sehingga sekolah tidak mengambil tindakan pengeluaran siswa, sesuai Permendikbud 44/2023.

    Meski demikian, pihak sekolah tetap memberikan pembinaan agar para siswa tidak mengulangi perbuatan tersebut. “Tapi tetap ada langkah pembinaan sesuai pelanggaran tata tertib sekolah. Karena sekolah adalah tempat mendidik, bukan menghukum,” katanya.

    Giyatna mengungkapkan sebelum kasus ini ditangani kepolisian, pihak sekolah telah menerima aduan dari orangtua korban. Sekolah sempat mempertemukan korban dan terduga pelaku berikut orangtua dalam upaya mediasi. Namun, mediasi tersebut tidak membuahkan hasil.

    “Kami dapat informasi bahwa orangtua korban sudah membuat laporan ke Polsek dan Polres. Kalau kasus ini tidak bisa diselesaikan melalui mediasi, maka ranahnya sudah masuk ke penegakan hukum,” katanya.

    Salah satu orangtua korban, Atika (39) mengaku baru mengetahui kejadian yang menimpa anaknya setelah video perundungan beredar di grup percakapan orangtua siswa.

    “Kami dapat info semalam dari bapaknya Riki, katanya anak saya di-bully sama kakak kelasnya. Saya langsung klarifikasi ke sekolah sampai jam 10 malam dan ketemu pelaku. Dia minta maaf, tapi kami orangtua korban nggak bisa terima begitu aja, mau tindak lebih lanjut,” ujarnya.

    Atika mengaku sangat terkejut saat melihat video yang memperlihatkan anaknya dipukul, ditendang dan dijambak oleh kakak kelasnya. Setelah kejadian itu, anaknya menjadi pendiam, emosional dan enggan berangkat ke sekolah karena takut mendapat ancaman dari pelaku.

    “Sejak 8 Oktober, anak saya jadi pendiam, sering marah dan lebih tertutup. Ternyata dia diancam sama kakak kelasnya kalau nggak mau ikut nongkrong atau kegiatan mereka. Pernah sekali dia nggak mau sekolah, tapi saya paksa. Saya tidak tahu kalau ternyata dia dapat ancaman dari kakak kelasnya itu,” kata dia.