kab/kota: Bekasi

  • BGN Buka Suara soal Kepala SPPG Bekasi Diduga Lecehkan-Aniaya Karyawati

    BGN Buka Suara soal Kepala SPPG Bekasi Diduga Lecehkan-Aniaya Karyawati

    Jakarta

    Kasus dugaan pelecehan dan kekerasan terhadap seorang karyawati di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bekasi Selatan kini menjadi perhatian publik. Korban berinisial RD melaporkan atasannya,yang menjabat sebagai Kepala SPPG Bekasi Selatan, ke Polres Metro Bekasi Kota, pasca diduga mengalami perlakuan tidak pantas di lingkungan kerja.

    Peristiwa tersebut viral di media sosial. Dalam unggahan yang beredar disebutkan korban bukan hanya mengalami pelecehan, tetapi juga penganiayaan. Pelaku dikabarkan kerap memaki serta memperlakukan korban dengan kasar sejak hari pertama ia bekerja di kantor SPPG Jatiasih, Bekasi Selatan.

    Kasus ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu.

    “Korban mengaku dianiaya. Pelapor belum datang untuk dimintai keterangan. Segera kita jadwalkan untuk meminta keterangan para pihak,” ujar Braiel saat dikonfirmasi, dikutip dari detikNews.

    BGN Turun Tangan, Sudah Diinvestigasi

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Prof Dadan Hindayana, memastikan pihaknya telah melakukan langkah investigasi awal dan menyerahkan penanganannya ke unit terkait agar segera ditindaklanjuti.

    “Kasus ini sudah kami investigasi dan diteruskan ke unit terkait untuk diproses,” tegas Prof Dadan kepada detikcom Kamis (23/10).

    Terkait kemungkinan pencopotan jabatan Kepala SPPG Bekasi Selatan, Prof Dadan mengatakan pihaknya masih menunggu surat resmi dari hasil pemeriksaan dan keputusan unit kepegawaian.

    Prof Dadan juga menegaskan BGN tidak mentoleransi segala bentuk kekerasan, pelecehan, maupun intimidasi di lingkungan kerja, termasuk di bawah struktur satuan pelayanan gizi.

    Ia menambahkan, kasus ini menjadi pengingat penting agar seluruh unit kerja di bawah BGN memperkuat budaya kerja yang aman dan bebas kekerasan.

    (naf/kna)

  • Polri Ungkap Kasus Narkoba Menonjol Sepanjang 2025, Didominasi Jaringan Aceh
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 Oktober 2025

    Polri Ungkap Kasus Narkoba Menonjol Sepanjang 2025, Didominasi Jaringan Aceh Nasional 23 Oktober 2025

    Polri Ungkap Kasus Narkoba Menonjol Sepanjang 2025, Didominasi Jaringan Aceh
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) pada Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyampaikan deretan kasus narkoba berskala besar atau kasus menonjol yang berhasil diungkap sepanjang Januari hingga Oktober 2025.
    Sejumlah kasus tersebut didominasi peredaran sabu jaringan internasional yang beroperasi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
    “Yang pertama adalah pengungkapan kasus narkoba dengan barang bukti sabu sebanyak 135 kilogram di Lhokseumawe,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu (22/10/2025).
    Di Aceh, Eko bilang, Polri berhasil melakukan penyitaan 135 kilogram sabu dengan empat orang tersangka pada 7–8 Februari 2025.
    Selang beberapa pekan kemudian, pada 25 Februari 2025, polisi kembali menggagalkan penyelundupan 188 kilogram sabu di Aceh Tamiang dan menahan satu tersangka.
    Pengungkapan berikutnya terjadi pada 8 April 2025, yakni sabu seberat 192 kilogram di Bireuen, Aceh, serta 99 kilogram sabu di Kota Langsa, Aceh, pada 4–5 Mei 2025.
    Selain sabu, Polri juga menyita 248 kilogram ganja di Lampung Tengah pada 4 Juni 2025 dan menangkap dua tersangka.
    Sepekan kemudian, pada 20–22 Juni 2025, penyidik menemukan ladang ganja seluas 25 hektar di Desa Belang Meredeh dan Desa Kute Tenggoh di Aceh.
    Ladang tersebut ditaksir menghasilkan 180 ton ganja basah.

    Pada 5 Oktober 2025, Polri kembali menggagalkan peredaran sabu seberat 4,3 kilogram dan ekstasi sebanyak 155.000 butir di Aceh Timur.
    Dalam kasus ini, satu tersangka berhasil ditangkap.
    Selain pengungkapan di tingkat Bareskrim, Eko menjelaskan bahwa jajaran Polda juga berhasil menindak kasus peredaran narkoba berskala besar di sejumlah daerah.
    Pada 10 April 2025, Ditresnarkoba Polda Aceh menyita 25 kilogram kokain di wilayah Langsa, Aceh Tamiang, dan Langkat, Sumatera Utara, serta menangkap enam tersangka.
    Kasus menonjol lainnya adalah pengungkapan 98 kilogram sabu di Sungai Raya, Aceh Timur, pada 16 April 2025 oleh Polda Aceh; penyitaan 25 kilogram sabu, 5.842 butir ekstasi, dan 15.000 butir Happy Five di Medan pada 17 Juni 2025 oleh Polda Sumut; serta 100 kilogram sabu di Tanjung Balai pada 30 Juni 2025 dan 190 kilogram sabu di Langkat pada hari yang sama.
    Pengungkapan terbesar di wilayah Jawa terjadi pada 12 Agustus 2025 ketika Polda Metro Jaya menyita 471 kilogram sabu mendekati setengah ton di Bekasi, Jawa Barat, dan menetapkan satu tersangka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Program Internet Murah 100 Mbps Sudah Dibuka, Harga Sebenarnya Dinanti

    Program Internet Murah 100 Mbps Sudah Dibuka, Harga Sebenarnya Dinanti

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membuka proses seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access/BWA) pada 28 Juli 2025 lalu. Frekuensi ini ditujukan untuk memperluas layanan internet cepat hingga ke pelosok Indonesia dengan tarif terjangkau.

    Program internet cepat dan terjangkau ini sempat dijelaskan oleh Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni beberapa waktu lalu.

    Ia mengatakan frekuensi 1,4 GHz disiapkan agar investasinya bisa dibuat murah. Di sektor komunikasi secara tarif masih berbasis biaya (cost based). Jadi investasi yang murah akan berdampak pada tarif yang dinikmati pelanggan akan makin murah juga.

    “Kita punya program internet murah. Jadi kita akan melakukan lelang frekuensi 1,4 Ghz artinya bagaimana dengan menggunakan frekuensi ini, investasi atau investor, menginvestasikan untuk layanan fixed broadband itu murah. Jadi pelanggan pun dapat murah,” ujar Wayan.

    Menurutnya, skema internet murah ini juga berbeda dengan lauyanan WiFi seluler di rumah. Layanan yang digulirkan lewat frekuensi 1,4 GHz adalah layanan fixed broadband.

    “Dan ingat, 1,4 yang kami lelang ini tujuannya untuk fixed broadband. Tidak ada untuk WiFi di rumah yang seperti WiFi di rumah ya. Ini benar-benar dari BTS masuk ke router dalam, kemudian router masuk ke PC,” jelas Wayan. “Jadi digunakan untuk aktivitas fixed broadband. Bukan sampai di rumah digunakan untuk WiFi, seluler, itu bukan, itu masih ranah penyelenggara seluler.”

    Langkah ini menjadi bagian dari strategi Komdigi untuk mengoptimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi radio dalam menyediakan internet berkualitas dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat.

    Meskipun rencananya akan ada internet murah, tetapi pemerintah tidak akan menetapkan harga pasti. Pihaknya akan meminta calon peserta lelang untuk memberikan tarif berapa yang bisa diberikan untuk layanan internet 100 Mbps.

    “Kami tidak mematok, karena secara regulasi di undang-undang komunikasi kita tidak mengatur tarif, tapi kita mengatur formula tarif,” ujar Wayan.

    Setelah melalui tahap evaluasi administrasi dan penawaran harga, Komdigi mengumumkan dua pemenang lelang frekuensi 1,4 GHz pada 15 Oktober 2025.

    PT Telemedia Komunikasi Pratama, anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), keluar sebagai pemenang Regional 1 dengan nilai penawaran tertinggi Rp403,76 miliar. PT Eka Mas Republik (pemilik merek MyRepublic) memenangkan Regional 2 dan Regional 3 dengan nilai penawaran masing-masing Rp300,88 miliar dan Rp100,88 miliar.

    Pita frekuensi yang dilelang mencakup rentang 1432 MHz hingga 1512 MHz atau total lebar pita 80 MHz. Komdigi membagi area lelang menjadi tiga regional dengan 15 zona, mencakup seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua dan Maluku.

    Berikut pembagian tiga regional yang menjadi objek seleksi:

    Regional 1

    Zona 4 : Banten, Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi
    Zona 5 : Jawa Barat (kecuali Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi)
    Zona 6 : Jawa Tengah dan Yogyakarta
    Zona 7 : Jawa Timur
    Zona 9 : Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya
    Zona 10 : Maluku dan Maluku Utara

    Regional 2

    Zona 1 : Aceh dan Sumatra Utara
    Zona 2 : Sumatra Barat, Riau, dan Jambi
    Zona 3 : Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung
    Zona 8 : Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
    Zona 15 : Kepulauan Riau

    Regional 3

    Zona 11 : Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara
    Zona 12 : Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah
    Zona 13 : Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat
    Zona 14 : Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur

    Harga layanan internet 100 Mbps

    Setelah menang tender, WIFI mengumumkan program internet murah, yaitu perusahaan berencana menghadirkan layanan internet 100 Mbps dengan tarif hanya Rp 100.000 per bulan.

    Direktur WIFI, Shannedy Ong, mengatakan paket ini ditujukan bagi segmen masyarakat berpendapatan rendah yang selama ini belum terjangkau layanan internet tetap.

    “Kita sudah lock sepaket Rp100.000, ini akan meng-address low income segment. Potensi pasarnya sekitar 4-5 juta rumah tangga,” ujar Shannedy saat Public Expose 5G FWA Execution Plan di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

    WIFI akan memanfaatkan teknologi FWA dan Fixed Point-to-Home (FPTH) untuk mendukung penetrasi broadband di wilayah Region 1. Shannedy menilai bahwa wilayah ini strategis karena menampung sekitar 61% dari total 74 juta rumah tangga di Indonesia.

    Selain harga terjangkau, pelanggan juga akan mendapatkan fasilitas sewa perangkat dan instalasi gratis.

    “Ini enggak pakai pulsa, enggak pakai kuota. Bayar Rp 100 ribu sebulan, sepuasnya. Tidak ada biaya awal atau instalasi,” kata Yune Marketatmo, Direktur Utama WIFI dalam kesempatan yang sama.

    WIFI menargetkan paket internet murah ini akan melakukan peluncuran awal atau soft launch pada akhir tahun 2025. Kemudian, dijual secara komersial pada kuartal pertama (Q1) tahun depan.

    “Kita masih dalam diskusi internal untuk memfinalisasi,” ungkap Shannedy.

    Sementara itu, MyRepublic Indonesia sebagai pemenang Regional 2 dan 3 menilai wilayah Sumatra, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi belum menetapkan harga untuk paket internet mereka, kapan akan diluncurkan, dan dijual secara komersial.

    CNBC Indonesia coba menghubungi My Republic untuk menanyakan hal tersebut, namun hingga berita ini ditulis belum ada tanggapan dari pihak terkait.

    Dalam keterangan sebelumnya, MyRepublic Indonesia mengatakan bahwa fokus pada Regional 2 dan 3 didasari pertimbangan strategis terhadap potensi besar wilayah Sumatra, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi yang memiliki kebutuhan konektivitas tinggi namun masih memiliki tingkat penetrasi internet yang terbatas.

    MyRepublic Indonesia menilai bahwa layanan internet berbasis FWA ini akan melengkapi layanan internet berbasis jaringan fiber optik (FTTH) yang telah dimiliki, sehingga keduanya dapat saling mendukung dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan pengalaman konektivitas pelanggan di berbagai wilayah.

    “Kami percaya bahwa ketersediaan infrastruktur digital yang kuat dan inklusif merupakan fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional di era digital. MyRepublic Indonesia berkomitmen untuk terus menjadi mitra pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan visi tersebut, sejalan dengan aspirasi kami untuk menjadi kebanggaan Indonesia,” tambah Timotius Max Sulaiman, Chief Executive Officer MyRepublic Indonesia, dalam keterangan tertulis.

    Ia menyatakan, ke depan, MyRepublic Indonesia akan memfokuskan langkah pada kesiapan teknis, operasional, dan komersial untuk menghadirkan layanan FWA di wilayah yang telah dimenangkan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Akhir Pelarian Suami yang Bakar Istri di Jatinegara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Oktober 2025

    Akhir Pelarian Suami yang Bakar Istri di Jatinegara Megapolitan 23 Oktober 2025

    Akhir Pelarian Suami yang Bakar Istri di Jatinegara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pelarian Y (26), suami yang membakar istrinya berinisial CAU (24) di Jatinegara, Jakarta Timur, akhirnya berakhir.
    Y ditangkap di sebuah rumah di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025) malam.
    “Tersangka kami lakukan upaya paksa malam hari sekitar jam 23.30. Tersangka kami lakukan penahanan di rutan Polres Metro Jakarta Timur,” ujar Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur AKP Sri Yatmini di Mapolres Metro Jakarta Timur, Rabu (22/10/2025).
    Selain kasus pembakaran istri, Y merupakan buronan kasus pengerusakan gerobak bubur kacang hijau di Jatinegara pada Jumat (26/4/2024).
    Kasubnit 1 Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Timur, Ipda Robby Sidiq, menjelaskan, Y sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak tahun lalu.
    “Kendalanya pelaku ini berpindah-pindah tempat, karena saat kita menggunakan alat ataupun petunjuk daripada saksi-saksi kita sudah datangi ke lokasi tersebut ternyata pelaku sudah berpindah tempat,” kata Robby
    Pengrusakan gerobak itu bermula saat Y membeli bubur kacang hijau dalam keadaan mabuk. Ia kemudian mengamuk dan berusaha melukai pedagang menggunakan senjata tajam.
    “Pelaku berniat membacok korban dengan senjata tajam tetapi karena dihalangi oleh warga dan temannya pelaku bisa dialihkan dan hanya merusak daripada gerobak itu sendiri,” ungkap dia
    Saat masih berstatus buronan, Y kembali melakukan tindak pidana dengan membakar istrinya di rumah mereka di kawasan Jatinegara pada Senin (13/10/2025).
    Motif Y membakar istrinya dipicu karena rasa cemburu buta. Y menuduh istrinya berselingkuh setelah mendapatkan informasi dari adiknya.
    “Kemudian adiknya tersangka menjelaskan kembali bahwasannya melihat korban berjalan dengan seorang laki-laki yang mana disangkakan dia adalah ada hubungan gelap,” kata Sri.
    Y sempat menanyakan kebenaran dugaan itu kepada korban, tetapi sang istri tidak menjawab pertanyaan pelaku.
    “Korban tidak menjawab dan tidak mengiyakan, tidak mengakui sehingga tersangka menyuruh seseorang untuk membeli bensin di sekitar tempat kejadian,” ujar Sri.
    Lalu, pelaku kembali menanyakan kebenaran perselingkuhan tersebut kepada korban, tetapi istri pelaku menjawab tidak.
    “Kemudian tersangka ini menyiramkan bensin kepada istrinya dalam hal ini korban ke arah muka, dada, dan sekujur tubuh. Kemudian setelah itu tersangka memantik korek api sehingga mengakibatkan terbakarnya korban,” ucap Sri.
    Akibat peristiwa ini, korban mengalami luka bakar hingga 80 persen.
    “Korban saat ini dalam pemulihan perawatan intensif oleh kami di salah satu rumah sakit terbaik,” kata Sri.
    Selain mendapatkan perawatan untuk luka bakarnya, korban juga mendapat pendampingan psikologis untuk mengurangi rasa trauma akibat kejadian tersebut.
    “Pemulihan, pendampingan layanan psikolog dan juga kami saat ini karena kemarin salah satu rumah sakit alatnya tidak ada sehingga kami rujuk kembali ke salah satu rumah sakit yang terbaik,” ujar Sri.
    Y mengaku khilaf usai membakar istrinya. Dia merasa bersalah setelah melakukan aksi sadis itu.
    “Terutama pada keluarga saya, saya sudah khilaf melakukan pembakaran itu, saya mengakui kesalahan saya,” ucap Y.
    Y pun meminta maaf kepada istri karena melakukan perbuatan tersebut.
    “Saya meminta maaf kepada istri saya, saya mengakui saya salah,” ujar Y.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Samsat Keliling masih di 14 wilayah Jadetabek pada Kamis ini

    Samsat Keliling masih di 14 wilayah Jadetabek pada Kamis ini

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya masih membuka layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 14 wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek) bagi warga yang mau membayar pajak kendaraan bermotor pada Kamis ini.

    Akun X resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro di Jakarta, menyebutkan 14 wilayah Jadetabek itu sebagai berikut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB
    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan parkir Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB
    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB
    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 09.00-15.00 WIB dan Gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-15.00 WIB
    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB
    6. Kota Tangerang di Alun-Alun Cibodas dan parkiran busway Foodmosphere pukul 09.00-13.00 WIB
    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB
    8. Ciledug di Giant Poris Gaga Indah dan Komplek Fresh Market Green Lake City Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB
    9. Ciputat di halaman parkir Samsat Ciputat dan kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB
    10. Kelapa Dua di Hall Gtown House Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB
    11. Kota Bekasi di Mono Cafe Pekayon Jaya Bekasi Selatan pukul 08.00-12.00 WIB
    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Central Lippo Cikarang pukul 09.00-14.00 WIB
    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok dan Kantor Kelurahan Tugu pukul 08.00 – 14.00 WIB
    14. Cinere di kantor Kelurahan Pasir Putih pukul 08.00-12.00 WIB

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pimpinan DPRD Usul Tanah Milik DKI Dibangun TPU Baru Atasi Krisis Lahan

    Pimpinan DPRD Usul Tanah Milik DKI Dibangun TPU Baru Atasi Krisis Lahan

    Jakarta

    Sebagian besar pemakaman di Jakarta penuh dan hanya melayani sistem makam tumpang atau keluarga. Wakil Ketua DPRD DKI Rani Mauliani mendorong agar Pemprov DKI Jakarta mengoptimalkan lahan yang dimiliki.

    “Gerindra mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pendataan menyeluruh terhadap kapasitas seluruh TPU di Jakarta dan memetakan tingkat keterisian aktualnya. Mengoptimalkan lahan milik Pemprov yang belum termanfaatkan secara maksimal untuk dijadikan TPU baru atau perluasan dari TPU yang sudah ada,” kata Rani kepada wartawan, Kamis (23/10/2025).

    Penasihat Fraksi Gerindra DPRD DKI ini juga mendorong dilakukannya pemakaman vertikal sebagai alternatif atas keterbatasan lahan. Dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta perlu meningkatkan kerja sama untuk penyediaan lahan pemakaman di daerah penyangga.

    “Membangun sistem pemakaman vertikal atau modern sebagai alternatif inovatif yang efisien terhadap keterbatasan lahan, tanpa mengurangi nilai-nilai religius dan sosial masyarakat. Meningkatkan kerja sama dengan daerah penyangga, seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang, dalam penyediaan lahan pemakaman regional bagi warga Jakarta,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Rani berharap pengelolaan lahan pemakaman nantinya dilakukan secara transparan dan adil sehingga masyarakat Jakarta memiliki akses terhadap fasilitas pemakaman. Dia tidak ingin masyarakat dibebani biaya yang tinggi.

    “Gerindra juga berharap kebijakan terkait pengelolaan lahan pemakaman dapat dilakukan secara transparan dan berkeadilan, agar seluruh warga memiliki akses yang layak terhadap fasilitas pemakaman, tanpa terbebani oleh biaya tinggi atau keterbatasan lokasi,” ucapnya.

    “Kami siap mendukung langkah-langkah Pemprov DKI yang berpihak pada kepentingan masyarakat luas dan menjaga martabat warga Jakarta, baik semasa hidup maupun setelah meninggal dunia,” imbuhnya.

    Sementara, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Ali Lubis menilai perlu adanya pengadaan lahan untuk pemakaman. Ali menuturkan lahan di Jakarta terbatas, untuk itu, dia mendorong agar Pemprov membeli lahan di luar Jakarta untuk dijadikan pemakaman khusus warga Jakarta.

    “Tapi kendala saat ini lokasi lahan yang terbatas di Jakarta dan terlebih saat ini adanya pengurangan dana Transfer Daerah dari pusat sehingga anggaran pengadaan tanah tentu dikurangi,” kata Ali.

    “Oleh sebab itu saya akan mendorong pihak Distamhut untuk membeli lahan di luar Jakarta seperti Bekasi, Tangerang, Depok dan Bogor untuk pemakaman khusus warga Jakarta walaupun jauh, tapi apa boleh buat ditengah minimnya lahan pemakaman di Jakarta sebagai salah satu solusi krisis lahan pemakaman,” lanjutnya.

    Sebelumnya, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan (Distamhut) DKI Jakarta Fajar Sauri mengungkapkan, dari 80 tempat pemakaman umum (TPU) yang tersebar di lima wilayah Jakarta, 69 di antaranya sudah penuh. Kondisi ini membuat sebagian besar TPU hanya melayani sistem pemakaman tumpang atau makam keluarga.

    “Dari 80 lokasi TPU yang tersebar di 5 wilayah DKI, 69 TPU sudah penuh dan hanya menerima pelayanan makam tumpang,” ujar Fajar saat dimintai konfirmasi, Rabu (22/10/2025).

    Fajar menjelaskan, sistem makam tumpang dilakukan dalam satu liang lahad keluarga sehingga dinilai cukup efektif menjadi solusi sementara di tengah keterbatasan lahan pemakaman di Ibu Kota. Saat ini Jakarta masih memiliki sekitar 118.348 petak makam yang tersebar di 11 TPU dengan kapasitas tersisa.

    Dengan rata-rata pemakaman mencapai 100 jenazah per hari, Fajar memperkirakan ketersediaan lahan tersebut hanya akan bertahan sekitar tiga tahun ke depan.

    Adapun TPU yang masih memiliki lahan makam antara lain TPU Rawa Terate, Cipayung, Cilangkap, Bambu Apus, Cipinang Besar (Jakarta Timur), Rorotan (Jakarta Utara), Tanah Kusir dan Srengseng Sawah (Jakarta Selatan), Kampung Kandang (Jakarta Selatan), serta Tegal Alur dan Pengadungan (Jakarta Barat).

    Halaman 2 dari 2

    (dek/idn)

  • Hujan deras, truk boks tabrak pikap di Buaran Jaktim

    Hujan deras, truk boks tabrak pikap di Buaran Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah truk boks menabrak mobil pikap pengangkut tahu saat hujan mengguyur di ruas jalan layang (flyover) Buaran arah Kalimalang, kawasan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu malam.

    Peristiwa itu dilaporkan pertama kali oleh petugas Satuan Tugas (Satgas) Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Suruli Apip sekitar pukul 19.18 WIB.

    “Kecelakaan di ruas ‘flyover’ Buaran arah Kalimalang. Sebuah truk boks menabrak mobil pikap. Kami menerima informasi sekitar pukul 19.18 WIB,” kata Kepala Regu Rescue Sudin Gulkarmat Sektor Duren Sawit, Joko Prasetiyo di lokasi kejadian tersebut.

    Setelah mendapatkan informasi, tim Sudin Gulkarmat langsung menuju ke lokasi sekitar pukul 19.19 WIB. Evakuasi awal dilakukan sekitar pukul 19.35 WIB.

    Joko menjelaskan, hujan deras yang turun membuat jarak pandang pengemudi truk boks bernomor polisi B 9387 FXR terbatas. Akibatnya, kendaraan tersebut menabrak mobil pikap B 9565 TAX yang melintas di depannya.

    “Diduga karena kondisi hujan, pandangan pengemudi truk berkurang sehingga menabrak kendaraan di depan. Benturan cukup keras menyebabkan bagian kabin truk penyok dan membuat kaki pengemudi terjepit,” katanya.

    Korban bernama Adi Kurnia (32), warga Kampung Cigodong RT 03/01, Desa Sirnajati, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Saat petugas tiba, korban dalam kondisi sadar namun mengalami luka di bagian kaki akibat terjepit “dashboard” kabin yang ringsek.

    Untuk mengevakuasi korban, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur mengerahkan dua unit dari Sektor 7 dan satu unit medium dengan total 10 personel. Personel segera melakukan upaya evakuasi menggunakan peralatan pemotong logam.

    Evakuasi dimulai pukul 19.35 WIB dan korban berhasil dikeluarkan sekitar pukul 19.53 WIB. “Proses berjalan cukup cepat karena koordinasi antaranggota di lapangan berjalan baik,” katanya.

    Setelah berhasil dikeluarkan, korban langsung dievakuasi ke RS Islam Pondok Kopi untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

    Sementara itu, kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan telah diamankan oleh pihak Kepolisian untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

    Joko menambahkan, kecelakaan tersebut menjadi pengingat bagi pengendara agar lebih berhati-hati saat melintas di jalan raya ketika hujan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ada Suap Audit BPK, Jual Beli Jabatan, hingga Proyek Fiktif BUMD!

    Ada Suap Audit BPK, Jual Beli Jabatan, hingga Proyek Fiktif BUMD!

    GELORA.CO – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kembali menyoroti maraknya praktik korupsi di daerah yang dinilai menghambat pembangunan nasional. 

    Ia menegaskan, masih banyak kepala daerah dan pejabat publik yang terjebak dalam praktik suap audit, jual beli jabatan, hingga proyek fiktif di lingkungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

    Purbaya menyebut sederet kasus tersebut sebagai bukti nyata bahwa reformasi tata kelola pemerintahan belum sepenuhnya berjalan optimal.

    “Data KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) juga mengingatkan kita dalam tiga tahun terakhir masih banyak kasus daerah, audit BPK di Sorong dan Meranti, jual beli jabatan di Bekasi sampai proyek fiktif BUMD di Sumatera Selatan. Artinya reformasi tata kelola ini belum selesai,” ungkap Purbaya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (20/10/2025).

    Purbaya menekankan, praktik korupsi di daerah menjadi penyebab utama kebocoran anggaran dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Ia juga menyinggung berbagai kasus yang sebelumnya telah diusut KPK sebagai bukti lemahnya tata kelola di tingkat daerah.

    Kasus Suap Audit BPK di Meranti

    Salah satu yang disorot Purbaya adalah kasus suap audit BPK di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Kasus ini menjerat Bupati Kepulauan Meranti kala itu, Muhammad Adil, yang ditangkap tangan oleh KPK pada 7 April 2023.

    Dalam kasus tersebut, Adil diduga menyuap auditor BPK agar laporan keuangan Pemkab Meranti mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

    Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkapkan bahwa Adil bersama Kepala BPKAD Fitri memberikan uang senilai sekitar Rp1,1 miliar kepada Ketua Tim Pemeriksa BPK Riau, M. Fahmi Aressa. 

    Dalam putusan pengadilan, Adil dijatuhi hukuman 9 tahun penjara, denda Rp600 juta, serta diwajibkan mengembalikan uang pengganti sebesar Rp17 miliar. Sementara itu, Fahmi divonis 4 tahun 3 bulan penjara.

    Kasus Suap Audit BPK di Sorong

    Selain di Meranti, Purbaya juga menyoroti kasus serupa yang terjadi di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Kasus ini melibatkan mantan Penjabat (Pj) Bupati Sorong, Yan Piet Moso, bersama Kepala BPKAD Efer Segidifat dan stafnya, Maniel Syafle.

     

    Ketiganya didakwa memberikan uang sebesar Rp450 juta kepada tim BPK Papua Barat untuk menghilangkan temuan dalam hasil pemeriksaan keuangan tahun 2022–2023. 

    Pihak BPK yang diduga terlibat, termasuk Kepala BPK Perwakilan Papua Barat Daya Patrice Lumumba Sihombing, disebut menerima uang melalui perantara bernama Abu dan David. 

    Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Manokwari pada April 2024, Yan Piet Moso dijatuhi hukuman 1 tahun 10 bulan penjara, sedangkan Efer dan Maniel masing-masing divonis 2 tahun penjara.

    Proyek Fiktif di BUMD Sumatera Selatan 

    Purbaya juga menyoroti praktik korupsi di BUMD Sumatera Selatan. Dugaan kasus ini menimpa PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (PT SMS), perusahaan daerah yang mengelola Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api. Mantan Direktur Utama PT SMS, Sarimuda, ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan KPK pada September 2023. 

    Kasus ini berawal dari kerja sama PT SMS dengan PT KAI dalam pengangkutan batubara. Dalam periode 2020–2021, Sarimuda diduga membuat dokumen invoice fiktif untuk mencairkan dana perusahaan. Uang yang dikeluarkan atas dasar dokumen palsu itu sebagian digunakan untuk kepentingan pribadi dan ditransfer ke rekening keluarganya.

    Perbuatan tersebut menyebabkan kerugian negara sekitar Rp18 miliar. KPK menduga pelanggaran ini melibatkan pelanggaran berbagai peraturan, termasuk UU Keuangan Negara, UU Perseroan Terbatas, PP BUMD, serta UU Tindak Pidana Korupsi. Kasus ini masih dalam tahap penyidikan lanjutan.

    Sorotan terhadap Reformasi Tata Kelola 

    Purbaya menilai, sederet kasus korupsi di daerah mencerminkan bahwa reformasi birokrasi dan tata kelola anggaran belum sepenuhnya berjalan efektif di tingkat pemerintahan daerah. Ia menyoroti masih adanya pejabat yang menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan pribadi.

    Dalam pernyataannya, Purbaya menekankan pentingnya memperkuat transparansi dan pengawasan keuangan daerah agar pembangunan berjalan efektif. Ia juga mendorong perbaikan sistem akuntabilitas publik agar praktik korupsi serupa tidak terus berulang.

  • Top 3 Tekno: Wajah Steve Jobs akan Tampil di Koin 1 Dolar AS Jadi Sorotan – Page 3

    Top 3 Tekno: Wajah Steve Jobs akan Tampil di Koin 1 Dolar AS Jadi Sorotan – Page 3

    Langkah bisnis LG Electronics di Indonesia kian mantap dengan meresmikan pusat riset dan pengembangan (R&D Center) di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.

    Untuk diketahui, fasilitas ini menjadi R&D subsidiary pertama LG di luar Korea Selatan, menandai kepercayaan besar perusahaan terhadap kemampuan talenta digital Indonesia.

    BACA JUGA:Saham LC Electronics India Melonjak 50,4% saat Perdagangan PerdanaCorporate Marketing LG Electronics Indonesia, Dedi Triono, menjelaskan bahwa kehadiran pusat R&D Cibitung adalah bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperkuat inovasi produk lokal.

    “Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan teknologi masa depan LG, terutama di bidang kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan perangkat rumah pintar,” ujar Dedi dalam acara media roundtable, Senin (20/10/2025) di Jakarta.

    Ia menambahkan, pusat R&D tersebut tidak hanya fokus pada pengembangan hardware, tetapi juga software, termasuk fitur webOS dan riset AI. Ke depan, pengembangan juga akan berfokus pada fungsi-fungsi lokalisasi (localized) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

    Sebagai contoh, Dedi menyebutkan bahwa saat ini smart TV LG sudah mendukung fitur voice command menggunakan Bahasa Indonesia, bahkan Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda.

    “Pengguna tidak perlu melulu pakai bahasa yang resmi banget saat memanfaatkan fitur voice command. Bahasa sehari-hari juga bisa,” katanya.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Dari Dapur ke Bisnis, Mixer Roti Jadi Tren Baru di Kalangan Usaha Rumahan

    Dari Dapur ke Bisnis, Mixer Roti Jadi Tren Baru di Kalangan Usaha Rumahan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Di tengah meningkatnya tren kuliner rumahan, banyak pelaku usaha kecil kini memulai bisnis dari dapur sendiri. Salah satu produk yang paling banyak digemari adalah roti dan kue, terutama karena proses pembuatannya kini semakin mudah berkat hadirnya mixer roti modern.

    Fenomena ini semakin terlihat pasca pandemi, ketika banyak masyarakat mencari cara baru untuk memperoleh penghasilan tambahan. Dari hobi membuat roti untuk keluarga, tak sedikit yang akhirnya berkembang menjadi bisnis rumahan dengan omzet jutaan rupiah per bulan.

    “Sekarang banyak sekali pelanggan kami yang awalnya hanya iseng membuat roti di rumah, lalu berkembang jadi usaha tetap. Peran alat seperti mixer roti itu penting banget karena membantu proses produksi jadi lebih cepat dan konsisten,” ujar Didit, teknisi senior dari Jaya Agung Mesin, salah satu penyedia peralatan dapur dan mesin industri untuk kebutuhan rumah tangga hingga skala usaha.

    Menurut Didit, penggunaan mixer roti yang tepat dapat meningkatkan efisiensi waktu dan menjaga kualitas adonan.

    “Kalau dulu menguleni adonan harus manual dan makan waktu lama, sekarang dengan mixer yang punya pengatur kecepatan dan kapasitas besar, prosesnya bisa selesai jauh lebih cepat,” jelasnya.

    Salah satu contoh pelaku usaha yang merasakan manfaatnya adalah Dewi (29), pemilik usaha roti rumahan di Bekasi. Ia mengaku, awalnya hanya membuat roti untuk konsumsi pribadi, namun setelah melihat peluang, mulai menjual ke tetangga dan teman-teman dekat. “Sekarang sudah bisa produksi setiap hari, pesanan makin banyak, bahkan saya punya satu karyawan,” ungkapnya.