kab/kota: Bekasi

  • Curhat Dedy Mulyadi, Jadi Gubernur Gini Amat Sekolah Tinggi Bersihin Sampah di Kolong Jembatan

    Curhat Dedy Mulyadi, Jadi Gubernur Gini Amat Sekolah Tinggi Bersihin Sampah di Kolong Jembatan

    GELORA.CO  — Usai banjir melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ikut membersihkan sampah hingga temukan kutang nenek-neneknya.  

    Belakangan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi konsen dengan masalah sampah, kondisi sungai hingga banjir di wilayah yang dipimpinnya.

    Orang nomor satu di Jabar itu tak risih turun langsung membersihkan sampah di kolong jembatan.

    Di sela-sela membersihkan sampah di kolong jembatan Sungai Margahayu, Kabupaten Bandung, Dedi Mulyadi mendadak curhat.

    Demul sapaan Dedi Mulyadi sangat menyayangkan perilaku masyarakat Bandung yang belum sadar akan bahaya membuang sampah sembarangan.

    Ia juga tak menyangka menjadi Gubernur Jabar akan sesulit seperti ini.

    Beberapa hari lalu, Dedi Mulyadi bahkan menemukan kutang nenek-nenek saat turun langsung melihat permasalahan sampah di Sungai Citarum.

    Temuan itu diposting dalam unggahan Instagramnya pada Senin (3/3/2025).

    Saat turun ke sungai bersama rombongannya, Dedi Mulyadi mencoba membersihkan beberapa sampah di sungai tersebut.

    Dedi Mulyadi bersama yang lainnya juga menemukan sampah-sampah mengejutkan seperti kasur hingga pakaian dalam wanita.

    Dedi Mulyadi Curhat Jadi Gubernur Bersihkan Sampah di Kolong Jembatan

    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendadak curhat saat sedang membersihkan sampah di kolong jembatan Sungai Margahayu, Kabupaten Bandung.

    Demul sangat menyayangkan perilaku masyarakat Bandung yang belum sadar akan bahaya membuang sampah sembarangan.

    Ia juga tak menyangka menjadi Gubernur Jabar akan sesulit seperti ini.

    Dedi Mulyadi menggalakkan kebersihan aliran Sungai Citarum.

    Itu merupakan dampak dari banjir yang melanda banyak wilayah di Jawa Barat.

    Banjir merendam di wilayah Bogor, Karawang, Bekasi hingga Bandung.

    Ia mendapati tumpukan sampah di Sungai Citarum.

    Demi membersihkannya, Dedi Mulyadi sampai turun langsung ke sungai.

    “Nyontohin,” kata Demul saat turun ke aliran sungai di Margahayu, Kabupaten Bandung.

    Sembari mengangkut sampah di sungai, Dedi memerintah Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk mempekerjakan warga demi memantau kebersihan aliran sungai tersebut.

    “Pak Kadis hitung panjang sungai ini berapa kemudian kita cari penduduk setempat, kita gaji setiap bulan menjadi petugas sungai, tugasnya setiap hari patroli dari ujung ke ujung jalan kaki mapai sungai bersihin sungai,” kata Dedi Mulyadi.

    Petugas itu juga bertugas memperingatkan rumah-rumah yang ada di sisi sungai untuk tidak membuang sampah sembarangan.

    “Sambil peringatkan rumah-rumah, yang buang sampah ditandain, diumumkan di media sosial ini lho nama orang-orang yang suka buang sampah ke sungai,” kata Demul.

    Dalam Satu Bulan Sungai Citarum Harus Bersih dari Sampah

    Dedi Mulyadi menargetkan dalam satu bulan Sungai Citarum harus bersih dari sampah.

    “Saya tidak mau tahu dalam waktu sebulan ke depan aliran sungai menuju Citarum harus bersih,” tegasnya.

    Sebagai Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bahkan sampai membersihkan sampai ke kolong jembatan.

    “Ini kita di kolong jembatan, jadi gubernur teh malah diam di kolong jembatan,” katanya.

    “Nasib gini gini amat,” tambah Demul.

    “Sampai begini sekolah tinggi-tinggi,” celetuknya lagi.

    Dedi Mulyadi curhat sembari bercanda mengira bahwa menjadi Gubernur Jabar akan senang, ternyata juga harus membersihkan sampah.

    “Kirain jadi gubernur mau senang, sampah urusan, rakyat urusan, ternyata orang Jawa Barat, orang Bandung belum pada sadar, buang sampah juga ke sungai,” katanya.

    Dedi Mulyadi kembali menegaskan bakal mengangkat pegawai khusus untuk mengawasi sungai.

    “Mulai bulan ini saya akan mengangkat pegawai yang setiap hari tugasnya turun ke sungai membersihkan sampah dari hulu ke hilir. Saya gaji yang cukup, tiap hari melaporkan melalui media sosial siapa saja yang membuang sampah ke sungai, akan saya umumkan nanti,” kata Dedi Mulyadi.

    Dedi Mulyadi Temukan Kutang Nenek-nenek

    Tak terduga, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menemukan kutang nenek-nenek saat turun langsung melihat permasalahan sampah di Sungai Citarum.

    Temuan itu diposting dalam unggahan Instagramnya pada Senin (3/3/2025).

    Saat turun ke sungai bersama rombongannya, Dedi Mulyadi mencoba membersihkan beberapa sampah di sungai tersebut.

    Dedi Mulyadi bersama yang lainnya juga menemukan sampah-sampah mengejutkan seperti kasur hingga pakaian dalam wanita.

    Dedi Mulyadi dan rombongannya menemukan pakaian dalam wanita berupa kutang atau bra tau BH.

    “BH nini-nini ieu mah, Mu !, BH nini-nini Mu ! (BH nenek-nenek ini. Mu !, BH nenek-nenek Mu !),” ucap Demul sambil memegang kutang itu dan memanggil rekannya, Haji Mumu.

    Lanjut Dedi Mulyadi bersama tim dinas terkait sempat meninjau beberapa titik penumpukan sampah di area Sungai Citarum tersebut di wilayah Kabupaten Bandung.

    Tidak hanya area yang menjadi tumpukan sampai, Dedi mencoba mengecek langsung ke anak-anak sungai yang mengalir ke Citarum.

    Alhasil, Dedi menemukan banyak permasalahan khususnya anak sungai Citarum yang melintasi kawasan pemukiman penduduk.

    Dedi melihat banyaknya sampah di sungai kecil yang mengalir ke Sungai Citarum tersebut.

    “Ini penumpukan sampah yang nantinya akan lari ke Citarum, numpuk di sana,” kata Dedi Mulyadi dalam unggahan Instagramnya pada Senin (3/3/2025).

    Saat turun ke sungai tersebut, Dedi Mulyadi menemukan bangunan yang berdiri memakan badan sungai.

    Bangunan tersebut rupanya merupakan toilet sehingga buang airnya langsung ke sungai.

    “Ini bangunan toilet langsung eenya ke sungai, jadi kita tahu bahwa di Jawa Barat itu, Sungai Citarum itu tercemar oleh limbah industri, limbah ee dari tiap rumah, limbah sampah,” kata Dedi.

    “Citarumnya kemudian jadi Saguling, Cirata, Jatiluhur (nama-nama TPA), dan airnya digunakan untuk pertanian, peternakan, perikanan dan air minum lewat PAM,” sambung dia.

    Dedi menjelaskan bahwa terkait sampah di anak sungai tersebut untuk penanganan awal akan dilakukan penjaringan sampah menggunakan kawat.

    Jaring kawat itu akan disebar di beberapa titik sambil dijaga oleh orang yang dipekerjakan.

    Dedi mengaku bahwa dirinya juga akan melakukan tindakan-tindakan tegas terhadap bangunan-bangunan yang menggunakan area Sungai Citarum.

    Seperti bangunan-bangunan rumah yang dibangun kecuali jembatan.

    “Akan kami bongkar ya bangunan rumah, kecuali jembatan, kan gak mungkin jembatan dibongkar,” kata Dedi.

    Dedi mengaku bahwa dirinya juga sudah memerintahkan Bupati Bandung barat untuk mendata para warga yang masih membuang sampah atau limbah ke sungai.

    Jika dibiarkan, kata Dedi, istilah Citarum Harum nanti akan berubah menjadi Citarum bau.

    “Nanti pak bupati Bandung Barat segera mendata seluruh warga yang membuang MCK-nya ke sungai, kita rubah menjadi bal komunal,” kata Dedi.

    “Ini Citarum harumnya bisa berubah jadi Citarum bau ini,” sambung Dedi tertawa

  • Ketua Baznas Dampingi Wapres Gibran Tinjau Korban Banjir di Bekasi Sekaligus Distribusikan Bantuan – Halaman all

    Ketua Baznas Dampingi Wapres Gibran Tinjau Korban Banjir di Bekasi Sekaligus Distribusikan Bantuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Noor Achmad mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, meninjau dan memberikan bantuan untuk korban bencana banjir, di Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025).

    Wapres Gibran bersama Kiai Noor mengecek rumah warga yang terdampak banjir, meski jalan perumahan Pondok Gede Permai Bekasi masih penuh dengan lumpur sisa banjir.

    Dalam kunjungan tersebut, Kiai Noor menyampaikan komitmen Baznas bersinergi bersama pemerintah untuk terus membantu warga terdampak banjir di Jabodetabek.

    “Baznas hadir untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang mengalami musibah. Kami memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran dan dapat membantu kebutuhan mendesak warga,” ujarnya.

    Adapun bantuan yang disalurkan Baznas mencakup berbagai kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak berupa Hidangan Berkah Ramadhan untuk sahur dan berbuka puasa. 

    Bantuan ini diharapkan bisa membantu para korban tetap menjalankan ibadah puasa di tengah kondisi sulit.

    “Tadi pagi alhamdulillah BAZNAS mendistribusikan 2.200 porsi Hidangan Berkah Ramadhan untuk sahur bagi korban bencana banjir di beberapa kawasan Jakarta,” kata Kiai Noor.

    “Bantuan ini menyasar beberapa wilayah terdampak banjir di Jakarta, seperti Pengadegan, Binawan, Jatinegara, Manggarai, Kebon Pala, dan Kebon Manggis, kita juga siapkan hidangan untuk berbuka”” ungkap Kiai Noor.

    Kiai Noor melanjutkan, sejak terjadinya banjir tim Baznas merespons cepat dengan melakukan evakuasi warga terdampak banjir. 

    Baznas juga memberikan layanan kesehatan gratis, pemberian multivitamin, hygiene kit, hingga layanan dapur air bersih.

    Bantuan ini diharapkan dapat membantu @menjaga kesehatan warga di tengah kondisi banjir yang rawan penyakit.

    Kiai Noor menambahkan, Baznas akan terus berperan aktif dalam berbagai upaya kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, termasuk korban bencana banjir. 

    Ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam aksi solidaritas dengan menyalurkan donasi melalui Baznas. 

    “Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama membantu saudara kita yang tengah mengalami kesulitan. Setiap kontribusi yang diberikan akan sangat berarti bagi mereka, dan semoga banjir yang sedang melanda ini segera surut,” ucapnya.

    Keterangan foto: BANJIR DI BEKASI – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Noor Achmad mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka tinjau banjir di Jakarta. Dalam kunjungan tersebut, Kiai Noor menyampaikan komitmen Baznas bersinergi bersama pemerintah. 

  • Kekacauan Imbas Banjir Mega Bekasi: Dagangan Terendam, Mobil-mobil Rusak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Kekacauan Imbas Banjir Mega Bekasi: Dagangan Terendam, Mobil-mobil Rusak Megapolitan 6 Maret 2025

    Kekacauan Imbas Banjir Mega Bekasi: Dagangan Terendam, Mobil-mobil Rusak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Berbagai kerusakan terjadi akibat banjir yang melanda
    Mega Bekasi Hypermall
    pada Selasa (4/3/2025) pagi.
    Air kecokelatan yang masuk dari tembok belakang mal itu, selaun merendam mobil yang terparkir di lahan parkir terbuka, juga merendam berbagai bahan dagangan orang.
    Setidaknya ada tujuh mobil yang terendam atas kejadian itu.
    Beberapa mobil terendam hingga hanya menyisakan atapnya. Sementara sisanya, terendam sepenuhnya.
    Kondisi mobil-mobil itu tidak kalah kacau. Lumpur kecokelatan menjadi pelapis utama setelah banjir sedikit surut.
    Bahkan, beberapa mobil kacanya pecah. 
    Beberapa pemilik mobil mengeluhkan biaya perbaikan mobil yang ditaksir mencapai puluhan juta setelah mobil mereka terendam banjir, Selasa (4/3/2025) pagi.
    Evan (32), pemilik mobil Expander yang terendam banjir, menaksir biaya perbaikan mobilnya mencapai Rp 50 juta.
    Pasalnya, mobil Evan sendiri terendam hampir sepenuhnya, hanya menyisakan atap mobil yang kering dari air.
    Seluruh mesinnya basah dan kaca kirinya pecah karena tekanan air.
    “Kondisinya sih parah ya. Itu kaca mobilnya juga pecah dan kita enggak tahu juga kondisi nanti di bengkel harus ganti
    part
    apa saja. Cuma kalau diestimasikan sih bisa Rp 50 jutaan untuk semua (perbaikan),” kata dia, Rabu (5/3/2025).
    Belum lagi, mobil miliknya baru saja dibeli enam tahun yang lalu seharga sekitar Rp 300 juta.
    Dia mengaku dilema antara menjual barang itu dengan harga murah atau tetap menggunakannya dengan kondisi mesin yang tidak maksimal.
    “Lihat lagi lah ke depannya bakal gimana. Intinya sih perbaikan dulu ya,” tambah dia.
    Senada, Robin (39) juga menaksir uang yang harus dia keluarkan untuk memperbaiki mobilnya usai banjir mencapai Rp 30 juta.
    Kata dia, angka itu bisa saja lebih tinggi jika nantinya mekanik menemukan banyak bagian kendaraannya yang rusak.
    “Kalau perbaikan resmi enggak berat minimal Rp 30 juta. Kalau berat, bisa di atas itu. Tapi kalau bengkel biasa Rp 20 juta an,” kata dia, Rabu.
    Kondisi mobil Robin bahkan terendam banjir sepenuhnya. Terlebih lagi, kacanya turut pecah karena rendaman air semalam.
    Kini, dia sendiri mengaku bakal menjual mobilnya yang menjadi korban banjir itu.
    Dia mengaku takut, jika tetap menggunakan mobil tersebut, kondisi mesin dari mobil itu tidak akan baik-baik saja.
    Dia bahkan berencana mengajukan kredit untuk mobil baru.
    “Mau gimana? Mau diperbaiki terus dijual atau dikredit ganti mobil baru, ditukar tambah itu sudah paling gampang. Kalau dipakai sendiri itu, ke depannya bakal ada potensi kerusakan yang enggak jelas,” tutup dia.
    Barang dagangan para pemilik lapak juga menjadi sasaran banjir tersebut.
    Hingga Rabu (5/3/2025) para pemilik lapak masih berbondong-bondong masuk ke dalam mal untuk mengevakuasi sisa barang mereka.
    Beberapa kembali ke luar membawa ember berisi pakaian yang telah basah. Pakaian-pakaian itu mereka kumpulkan di sebuah truk.
    Kondisi Mega Bekasi Hypermall di sisi timur terlihat sibuk oleh orang lalu-lalang masuk ke dalam mal untuk menyelamatkan sisa barang mereka.
    Beberapa pemilik lapak di lantai dasar Mega Bekasi Hypermall menyesalkan sikap manajemen mal yang tidak memberikan peringatan dini terkait banjir yang melanda mal tersebut.
    Adi (37), pemilik lapak yang telah berdagang sejak tahun 2013 di mal tersebut mengatakan, manajemen mal sempat mengimbau para pedagang untuk tidak mengevakuasi barang dagangan mereka sebelum tanggung jebol.
    “Debat dulu nih. Dibilang aman lah, dibilang manajemennya tanggung jawab lah. Tahu-tahu jebol. Baru dah (manajemen) teriak (untuk evakuasi),” kata dia saat ditemui di Mega Bekasi Hypermall, Rabu.
    Jebolnya tembok pembatas antara mal dengan kali yang meluap itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
    Saat itu, tidak ada banyak waktu bagi Adi untuk mengevakuasi barang-barangnya.
    Belum lagi, air naaiik dengan cepat ke lantai dasar tempatnya berjualan.
    Hanya butuh waktu sekitar satu jam untuk air memenuhi seisi ruangan setinggi sekitar 150 sentimeter.
    “Jadi tenaganya (untuk evakuasi) enggak bakalan keuber. Dia (manajemen) enggak nyangka juga kali, soalnya dinding air jebol. Jadi masuk air sudah kayak tsunami,” tambah dia.
    Senada, Ari (32) juga mengatakan bahwa pihak manajemen mal sempat melarang para pedagang untuk mengevakuasi barang mereka ketika sebelum tembok air jebol.
    Padahal, Ari sudah berupaya untuk mengevakuasi barang-barang dagangannya agar terhindar dari terjangan banjir.
    Tidak lama kemudian, tanggul menjadi jebol dan tidak banyak barangnya yang bisa dia selamatkan.
    “Satu lagi, dari manajemen enggak ngeizinin juga. Enggak diizinin naikin (barang), bilangnya aman-aman,” kata dia.
    Alhasil, dia harus menelan kerugian sejumlah Rp 100 juta akibat banjir yang melanda barang dagangannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Waspada Cuaca Ekstrem di Jabar 6-12 Maret 2025, Ini Daftar Wilayah Terdampak

    Waspada Cuaca Ekstrem di Jabar 6-12 Maret 2025, Ini Daftar Wilayah Terdampak

    Berikut daftar wilayah di Jawa Barat yang berpotensi dilanda hujan sedang hingga lebat atau sangat lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada 6-12 Maret 2025:

    Kamis, 6 Maret 2025: Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Banjar, Kabupaten Pangandaran

    Jumat, 7 Maret 2025: Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis

    Sabtu, 8 Maret 2025: Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Subang, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar 

    Minggu, 9 Maret 2025: Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur

    Senin, 10 Maret 2025: Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya 

    Selasa, 11 Maret 2025: Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis

    Rabu, 12 Maret 2025: Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis

    BMKG, kata Retno, mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis akibat cuaca esktrem seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, serta angin kencang yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya.

    “Tetap tenang, namun tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” tandasnya.

    Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengenali potensi bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi resiko bencana tersebut. Misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan dan menata lingkungan sekitarnya.

    “Tetap meng-update informasi dan pemerintah daerah setempat terkait protokol evakuasi apabila terjadi bencana,” ucapnya.

     

    Reporter: Arby Salim

  • Walhi Jabar Sebut Alih Fungsi Lahan Kawasan Puncak Bogor Jadi Biang Kerok Banjir, Begini Kata Gubernur Dedi Mulyadi

    Walhi Jabar Sebut Alih Fungsi Lahan Kawasan Puncak Bogor Jadi Biang Kerok Banjir, Begini Kata Gubernur Dedi Mulyadi

    Terkait kerusakan lingkungan di kawasan Puncak Bogor yang disebut menjadi penyebab banjir, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi tata ruang di kawasan Puncak, Bogor, bersama pemerintah pusat yang arahnya memungkinkan untuk dilakukan moratoriium kawasan tersebut dari pembangunan.

    Dedi mengungkapkan bakal mengunjungi langsung kawasan Puncak bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq pada Kamis (6/3/2025) hari ini, sebelum mengevaluasi tata ruang kawasan tersebut.

    “Kami akan ke sana ke Bogor, saya besok dengan Menteri Lingkungan Hidup. Arahnya moratorium? Iya bisa,” kata Dedi di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu (5/3/2025).

    Terkait evaluasi kawasan puncak yang akan dilakukan, kata Dedi, akan ada dua fokus, yang pertama terkait perubahan tata ruang di sana, seperti perubahan fungsi tata ruang yang berada di Perkebunan Gunung Mas dimiliki oleh BUMN PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

    “Misalnya perkebunan Gunung Mas ada 1.600 hektare yang mengalami perubahan peruntukan di rencana kerja PTPN. Berubah dari perkebunan menjadi agrowisata,” ujarnya.

    Evaluasi kedua, kata Dedi, adalah pada aliran sungai yang berada di kawasan puncak, yang di bantarannya terdapat banyak pembangunan perumahan, permukiman, dan berbagai kawasan.

    “Dan itu kan banyak yang membuang limbah batu, limbah tanah, sampai urukan ke sungai. Sehingga kemarin (banjir) Cijayanti itu naik karena itu,” ucap dia.

    Dedi mengatakan evaluasi tersebut juga akan dibawa untuk kemudian dibahas bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) yang sudah menjadwalkan pertemuan dengan Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid pada pekan depan.

    “Saya rapat. Jadi nanti ada perubahan tata ruang di Jawa Barat,” kata dia.

    Sehubungan dengan kawasan puncak yang sempat terjadi bencana karena alih fungsi lahan, termasuk salah satunya oleh BUMD PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita), Dedi mengatasnamakan pemerintah Jawa Barat mengungkapkan permintaan maafnya.

    “Saya minta maaf sebagai pemerintah provinsi Jawa Barat karena pemerintah Jawa Barat melalui BUMD yang bernama Jaswita itu buka area wisata di kawasan perkebunan itu, dan itu yang kemarin menjadi keriuhan di masyarkaat karena ada beberapa bangunan liar, bangunan roboh, dan masuk sungai,” kata dia.

    Dedi juga menyatakan akan menutup usaha Jaswita di perkebunan tersebut jika evaluasinya menyimpulkan terjadi pelanggaran aturan.

    “Kami bongkar kalau memang itu melanggar aturan,” ujar dia.

    Adapun terkait banyaknya wilayah Jawa Barat yang infrastrukturnya rusak karena bencana yang terjadi belakangan ini seperti di Puncak, Karawang dan Bekasi, Dedi mengatakan tidak akan mempengaruhi efisiensi atau realokasi anggaran yang dilakukan khususnya infrastruktur, malah justru belanja pada pos itu akan ditingkatkan.

    “Justru harus meningkatkan Belanja infrastruktur. Jadi efisiensi yang saya lakukan atau realokasi belanja yang saya lakukan itu diperuntukkan untuk peningkatan infrastruktur. Sekarang infrastrukturnya rusak-rusak kita harus tambah belanja infrastrukturnya,” katanya.

     

  • 5 Fakta Banjir Rendam Lapas Cikarang hingga Sel Napi Ikut Tergenang

    5 Fakta Banjir Rendam Lapas Cikarang hingga Sel Napi Ikut Tergenang

    Bekasi

    Luapan air Kali CBL (Cikarang-Bekasi-Laut Jawa) menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terendam banjir. Lapas Kelas IIA Cikarang menjadi satu yang terdampak banjir.

    Banjir yang merendam Lapas Cikarang ini terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025 malam. Para narapidana (napi) dipindahkan imbas lapas terendam banjir.

    Ketinggian air banjir pada bagian depan Lapas Cikarang mencapai selutut orang dewasa. Air banjir juga menggenangi sel napi hingga mereka dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi.

    Simak berikut fakta-fakta terkait banjir yang merendam Lapas Cikarang yang dirangkum detikcom, Kamis (6/3/2025).

    1. Para Napi Dipastikan Aman

    Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Impias), Mashudi, meninjau langsung ke lokasi banjir Lapas Cikarang dan Bapas Cikarang yang letaknya bersebalah itu pada Selasa (4/3) malam. Pengecekan dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan para warga binaan.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “Yang pertama kami ingin memastikan keamanan mereka, tetap terpenuhinya layanan makan dan perawatan mereka apabila ada yang sakit,” ujar Mashudi dalam keterangannya, Rabu (5/3/2025).

    Lapas Cikarang, Kabupaten Bekasi ikut terdampak banjir. (Foto: dok. Istimewa)2.Aliran Listrik Dipadamkan

    Mashudi mengatakan penerangan di dalam Lapas Cikarang dan Bapas Cikarang terpaksa dipadamkan demi keselamatan para warga binaan. Namun, ia menekankan agar pelayanan dan perawatan terhadap para napi berjalan secara maksimal.

    “Walaupun saat ini kondisi sangat memprihatinkan karena banjir dan penerangan terpaksa dipadamkan untuk keselamatan semua. Pengamanan, pelayanan dan perawatan bagi warga binaan harus tetap berjalan semaksimal mungkin,” ungkap Mashudi.

    3. Para Napi Dipindahkan

    Menyusuk terjadinya banjir tersebut, pihak Lapas Cipinang memindahkan para napi. Para napi wanita sendiri dipindahkan sementara waktu ke Lapas Perempuan Bandung, Jawa Barat.

    “Warga binaan Lapas Cikarang pun telah dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi,” ujar Mashudi.

    Baca selanjutnya: ketinggian banjir

    Dirjenpas Kementrian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Mashudi, meninjau banjir yang terjadi di lapas Cikarang dan Bapas Cikarang (dok. istimewa)

    3. Para Napi Dipindahkan

    Menyusuk terjadinya banjir tersebut, pihak Lapas Cipinang memindahkan para napi. Para napi wanita sendiri dipindahkan sementara waktu ke Lapas Perempuan Bandung, Jawa Barat.

    “Warga binaan Lapas Cikarang pun telah dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi,” ujar Mashudi.

    4. Penyedotan Air Banjir

    Mashudi pun mengingatkan kepada Kepala Lapas Cikarang dan jajaran untuk berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak yang akan mendukung mengatasi dan memulihkan dampak dari banjir. Seperti berkoordinasi dengan PLN dan BMKG, berkolaborasi dengan Polres Metro Bekasi untuk mengungsikan sementara beberapa warga binaan.

    Lapas Cikarang, Kabupaten Bekasi ikut terdampak banjir. (Foto: dok. Istimewa)

    Pihak Lapas juga telah bekerja sama dan mendapat dukungan dari Polres Metro Bekasi dan Polsek Cikarang 1 pleton, Brimob 10 orang dan perahu karet untuk membantu lalu lintas.

    “Sampai saat ini kondisi tetap kondusif dan teratasi. Mohon doanya agar musibah ini dapat cepat teratasi,” imbuhnya.

    Lapas Cikarang sendiri telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi banjir, salah satunya dengan melakukan penyedotan air yang dibuang ke area luar lapas yang lebih rendah dengan bantuan alat dari BPBD, yang juga meminjamkan perahu karet.

    5. Air Genangi Sel Tahanan

    Kalapas Kelas IIA Cikarang Urip Dharma Yoga mengatakan kondisi banjir di Lapas Cikarang mencapai ketinggian sekitar 1 meter lebih.

    “Kondisi banjir di area Lapas Cikarang sudah sampai sepinggang orang dewasa,” kata Urip dalam video, dilihat detikcom, Rabu (5/3).

    Urip mengatakan banjir sudah masuk ke dalam sel hunian napi. Ketinggian air di dalam blok hunian mencapai semata kaki orang dewasa.

    “Air sudah masuk blok hunian semata kaki orang dewasa. Kemudian kondisi dapur, di dalam gedung dapur masih aman belum naik (air),” kata Urip.

    Halaman 2 dari 2

    (mea/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pembelaan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto soal Istrinya Dihujat Karena Ngungsi ke Hotel saat Banjir  – Halaman all

    Pembelaan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto soal Istrinya Dihujat Karena Ngungsi ke Hotel saat Banjir  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto pasang badan untuk sang istri, Wiwiek Hargono yang viral karena nginap di hotel saat banjir melanda kota yang dipimpinnya.

    Tri Adhianto sudah angkat bicara menjelaskan alasannya menginap di hotel ketika banjir menerjang Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025).

    Diketahui, rumah Tri Adhianto yang berada di Kemang Pratama turut terendam banjir.

    Tri Adhianto bersama istri dan keluarga akhirnya mengungsi ke sebuah hotel berbintang di Kota Bekasi.

    “Iya benar menginap di hotel karena lokasi strategis,” kata Tri Adhianto, Rabu 
    (5/3/2025).

     

    Tri Adhianto Sebut Istrinya Turun Tangan Sedari Subuh Masak untuk Korban Banjir

    Tri Adhianto menyampaikan lokasi hotel yang ditempatinya memudahkan meninjau korban banjir.

    Namun, Tri menyampaikan tidak lama menetap di hotel.

    “Karena istri saya saja jam 04.00 WIB sudah bantu-bantu masak buat makanan korban banjir. Jadi, saya enggak stay selamanya di hotel,” tutur dia.

    Tri Adhianto mengaku, dia dan istrinya sudah meninggalkan hotel sejak pagi tadi guna meninjau korban banjir.

    “Lalu, saya dan istri jam 06.00 WIB sudah meninggalkan hotel,” ungkap dia.

    Tri mengaku menginap di hotel hanya untuk beristirahat.

    “Hotel cuma sementara, buat tidur doang,” tegas dia.

     

    Sebelumnya, video yang menampilkan istri Tri Adhianto sedang berada di suatu hotel beredar di media sosial.

    Video itu diunggah akun TikTok @rakyatbekasi.com.

    Dalam video yang beredar menunjukkan bahwa Tri beserta istri dan keluarganya sedang berada di sebuah hotel. 

    “Wali kota kita rumahnya kebanjiran gaes. Jadi nginepnya di Horison,” kata seorang perempuan yang merekam momen ketika istri Tri baru tiba di sebuah hotel di Bekasi.

    Pelaksana tugas (Plt) Ketua TP PKK Wiwiek Hargono Tri Adhianto, difoto saat sesi wawancara khusus di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/7/2022). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

    Video tersebut juga diunggah akun TikTok Bekasi Update dan akun X @Gojekmilitan.

    “Cara terhindar dari banjir versi walkot,” tulis @Gojekmilitan.

    Hal tersebut, membuat Wiwiek Hargono mendapat sorotan, termasuk sang suami Tri Adhianto.

    Akun @wiwiekhargono pun mendapat banyak kritikan dari warganet.

    “Mau juga dong bu tidur di hotelnya….lumayan bs sahur di skylounge.”

    “Rakyatnya diajak ngungsi ke hotel juga boleh dongggg.”

    “Udah Bu gausah pikirin banjir, kan udah ngungsi di horison, sekeluarga. Keluarga ibuk mah aman ye kan.”

     

    Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegur keras istri wali kota (walkot) Bekasi, Wiwiek Hargono yang mengungsi ke sebuah hotel saat peristiwa banjir terjadi. 

    Menurut Dedi, seharusnya para pejabat berada di tengah-tengah masyarakat.

    Hal ini menjadi sorotan publik setelah rekaman video yang menunjukkan istri wali kota Bekasi tengah turun dari mobil dan hendak menginap di sebuah hotel di Bekasi viral di media sosial.

    Istri Wali Kota menginap di hotel karena kediamannya turut terendam banjir.

    Dalam video itu, terlihat Wiwiek menggunakan rompi Jabar Bergerak berwarna hijau, turun dari mobil sambil mengeluarkan barang bawaannya.

    Menanggapi hal itu, Dedi Mulyadi mengatakan, para pejabat yang kini tengah mendapatkan ujian karena daerahnya terdampak banjir, harusnya berada bersama masyarakat yang terkena musibah.

    “Pada seluruh pejabat di manapun berada, mari kita sama-sama merasakan apa yang diderita masyarakat. Saat masyarakat mendapatkan musibah, pejabat dan istri pejabat ada di tengah masyarakat,” ujar Dedi, Rabu (5/3/2025).

     

    Wali Kota Bekasi dan Istri Bakal Kena Sanksi?

    Dikatakan Dedi, sanksi untuk Wali Kota Bekasi ataupun istrinya merupakan ranah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), bukan Pemprov Jabar. 

    Dari Pemprov, kata dia, hanya memberikan pembinaan dan teguran. 

    “Sanksi tidak ada, itu kan SK nya Mendagri. Sebagai Gubernur bisa melakukan pembinaan berupa teguran. Melalui media ini saya sampaikan teguran pada istri Wali Kota Bekasi untuk mengubah sikapnya karena dipilih oleh masyarakat untuk melayani,” katanya.

    Menurutnya, kepala daerah yang saat ini menjabat dipilih langsung oleh masyarakat.

    Sehingga, kata dia, para kepala daerah termasuk istrinya, harus turut menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.

    “Termasuk istrinya harus melayani masyarakat apalagi istrinya yang juga ketua tim penggerak PKK yang harus jadi garda terdepan menyelesaikan problem masyarakat dari kekurangan gizi sampai kebanjiran,” katanya.

    (tribun network/thf/Tribunnews.com)

  • Deretan Komandan Paspampres yang Sukses Jadi Danjen Kopassus, Nomor 2 Pernah Melawan Perompak Somalia

    Deretan Komandan Paspampres yang Sukses Jadi Danjen Kopassus, Nomor 2 Pernah Melawan Perompak Somalia

    loading…

    Sertijab Danjen Kopassus dari Mayjen TNI Agus Sutomo kepada Mayjen TNI Doni Monardo beberapa waktu lalu. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) yang sukses menjadi Danjen Kopassus menarik untuk diulas. Sebab tidak banyak perwira tinggi (Pati) TNI AD yang bisa menduduki jabatan sebagai orang nomor 1 di Korps Baret Merah Kopassus.

    Berdasarkan data yang dihimpun SindoNews hingga Kamis (6/3/2025) tercatat 30 Pati TNI dari tiga matra yang pernah atau sedang menjabat sebagai Danpaspampres.

    Dari jumlah tersebut, hanya ada dua Pati TNI yang kemudian menjabat sebagai Danjen Kopassus usai bertugas menjaga keamanan dan keselamatan Presiden Republik Indonesia sebagai Danpaspampres.

    Siapa dua Pati TNI AD tersebut, berikut ini ulasannya:

    1. Letjen TNI (Purn) Agus Sutomo

    Letjen TNI Agus Sutomo tercatat sebagai Danpaspampres ke-20. Jenderal kelahiran Klaten, Jawa Tengah pada 14 Agustus 1980 ini bertugas di lingkaran Istana Kepresidenan di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2011.

    Abituran Akademi Militer (Akmil) 1984 dari satuan Infanteri Kopassus ini merupakan Jenderal TNI AD yang memiliki karier cemerlang. Berbagai jabatan penting di TNI pernah diembannya.

    Antara lain, Danyonif 202/Tajimalela, kemudian Dandim 0507/Kota Bekasi. Agus kemudian dimutasi menjadi Wadan Grup A Paspampres, lalu Waasops Danpaspampres.

    Kariernya terus meningkat, Agus kemudian dipercaya menjadi Dan Grup A Paspampres selama empat tahun sejak 2004-2008. Lama bertugas di Istana Kepresidenan Agus kemudian dipercaya memimpin territorial dengan menjabat sebagai Danrem 061/Suryakencana pada 2008-2009. Kemudian Kasdivif 1/Kostrad pada 2010.

    Agus kemudian kembali ke kesatuan yang membesarkannya dengan menjabat sebagai Wadanjen Kopassus pada 2010-2011. Tak lama kemudian dia ditarik kembali untuk bertugas di Istana Kepresidenan dengan menjabat sebagai Danpaspampres pada 2011–2012.

    Setahun bertugas mengawal dan menjaga keamanan Presiden SBY, Agus kemudian dimutasi menjadi Danjen Kopassus pada 2012-2014. Saat menjabat sebagai orang nomor 1 di Korps Baret Merah, beberapa anggotanya sempat terlibat dalam peristiwa penyerangan LP Cebongan di Yogyakarta.

    Agus kemudian dimutasi menjadi Pangdam Jaya pada 2014–2015 yang bertugas mengamankan Ibu Kota Jakarta di masa peralihan kepemimpinan nasional dari Presiden SBY ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Kariernya terus meningkat, Agus kemudian mendapat promosi jabatan menjadi Dankodiklat TNI AD pada 2015–2016, kemudian Dansesko TNI hingga Irjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI pada 2017-2018).

  • Pria di Bekasi Tewas Mengenaskan dengan Terbungkus Tikar, Diduga Korban Pembunuhan – Page 3

    Pria di Bekasi Tewas Mengenaskan dengan Terbungkus Tikar, Diduga Korban Pembunuhan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Seorang pria berinisial MAW (40) ditemukan tidak bernyawa di kediamannya di Jalan Nusa Penida, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Korban ditemukan dalam kondisi telah membusuk dan terbungkus tikar, diduga jadi korban pembunuhan.

    “Korban meninggal diduga dibunuh,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (5/3/2025).

    Mayat korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi inisial A karena lama tidak mendengar kabar korban. A sempat menghubungi MAW melalui WhatsApp, namun tidak mendapatkan respons. Alhasil, saksi mengajak rekannya inisial H mendatangi rumah korban.

    Saksi A yang sudah berulang kali memanggil korban dan mengetuk pintu tidak juga direspons, membuatnya nekat masuk lewat jendela. Kondisi rumah didapati dalam keadaan gelap hingga akhirnya menemukan korban dalam kondisi tewas mengenaskan.

    “Menemukan korban di ruang belakang dalam keadaan tidak bernyawa dan mengeluarkan bau tak sedap. Posisi korban terbungkus tikar dan kasur hanya bagian kaki yang terlihat,” jelas Ade.

    Polisi langsung mendatangi lokasi setelah mendapat laporan penemuan mayat itu. Kini penyidik tengah memburu terduga pelaku.

     

    Reporter: Rahmat Baihaqi

    Sumber: Merdeka.com

    Penemuan jenazah pria yang diduga korban mutilasi menggegerkan warga di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Jenazah ini ditemukan warga di saluran irigasi.

  • Cerita Tanggul Jebol Bikin Banjir Bak Air Bah Terjang Mal Mega Bekasi

    Cerita Tanggul Jebol Bikin Banjir Bak Air Bah Terjang Mal Mega Bekasi

    Jakarta

    Banjir Mal Mega Bekasi membuat banyak orang kerepotan. Pedagang merugi, sepeda motor hingga mobil terendam. Air masuk ke area mal karena ada tanggul jebol. Begini ceritanya.

    Banjir bak air bah di mal yang terletak di Jl Ahmad Yani Kelurahan Marga Jaya, Kota Bekasi ini terjadi pada Selasa (4/3) pagi kemarin, senyampang dengan banjir yang melanda banyak lokasi lainnya di Bekasi. Peristiwanya viral lewat video yang beredar di jejaring media sosial.

    Memverifikasi informasi, detikcom menyambangi lokasi pada Selasa (4/3) kemarin. Terlihat, banyak kendaraan di area parkir sudah terendam air keruh. Bahkan sampai Kamis (5/3/2025), banjir masih menggenang.

    Di lokasi, detikcom menemui Robin, pria berusia 39 tahun yang memarkirkan Honda Mobilio RS di area itu. Dia hanya bisa pasrah. Dia sadar mobilnya seharga Rp 280 juta itu sudah terendam.

    “Kalau perbaikan resmi nggak berat minim Rp 30 jutaan, kalau berat bisa di atas itu, kalau bengkel biasa Rp 20 jutaan. Tapi mau pake sendiri pun nggak bakal enak, kecuali ada bengkel ahli banget,” kata Robin di lokasi, Rabu (5/3/2025).

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Ada pula cerita korban lain bernama Evan (32). Dia harus mengalokasikan Rp 50 juta dari kantongnya untuk memperbaiki mobilnya. Evan mengetahui kabar mobilnya terendam sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu posisi Evan baru saja merampungkan pekerjaan dari Bandung. Kini Evan berniat mengantarkan mobilnya ke bengkel. Dia menyiapkan uang sekitar Rp 50 juta untuk mengecek kondisi mobil usai terendam banjir.

    “Kondisinya sih parah ya. Itu kaca mobilnya juga pecah dan kita nggak tahu juga kondisi nanti di bengkel harus ganti part apa saja. Cuma, kalau diestimasikan sih, bisa sampai Rp 50 jutaan untuk semua. Soalnya, kayaknya itu kondisinya turun mesin juga ya,” sambung dia.

    Halaman selanjutnya, cerita soal tanggul jebol dan suara banjir bak air bah:

    Cerita Soal Tanggul Jebol

    Foto: Mobil dan motor masih terendam banjir di Mal Mega Bekasi. Seorang pemilik mobil yang terpakir di lokasi mengaku tahu insiden itu dari media sosial. (Taufiq S/detikcom)

    Banjir ini disebabkan intensitas air hujan yang tinggi di Bogor. Air yang mengalir dari Bogor mengalir ke Kali Bekasi dan kali-kali lainnya sehingga meluap ke area penduduk. Namun khusus di mal Mega Bekasi ini, ada faktor tanggul jebol juga yang turut berkontribusi menjadi jalan air.

    Pedagang menceritakan detik-detik banjir menerjang dan merendam sejumlah kios. Peristiwa itu bak air bah yang menerjang mal.

    Ela (23) pemilik kedai minuman dan jagung manis di lantai dasar bercerita, dia dan rekannya baru membuka kios. Awalnya luapan air hanya beberapa centimeter pada pukul 08.00 WIB, Rabu (4/3) kemarin.

    “Tiba-tiba tanggul dari belakang itu jebol, udah langsung banjir aja. Tiba-tiba air cepat masuk, sudah semua langsung kerendem,” kata Ela disela-sela mengecek kiosnya yang terendam banjir, Kamis (5/3/2025).

    Air datang begitu cepat, lebih cepat dari perkiraan Ela. Dia tidak sempat mengevakuasi semua barang dagangannya untuk diselamatkan. Selang beberapa menit saja, air sudah mencapai 50 cm. Perkakas kiosnya mulai hanyut.

    “Semuanya kulkas kebawa hanyut,” ungkapnya.

    Pedagang menyelamatkan barang dagangan saat terjadi banjir di Mega Mall, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). Foto: Agung Pambudhy

    Kepanikan melanda. Karyawan-karyawan mal mulai bergegas ke tempat yang lebih tinggi. Mereka berlari. Sekuriti juga mulai marah-marah agar semua nya menyelamatkan diri lebih cepat.

    Selanjutnya Teti, pemilik toko baju dan bordir mengetahui kejadian tersebut dari laporan karyawannya. Dia sempat was-was tapi meminta karyawannya menyelamatkan diri lebih dulu. Mesin bordir yang selama ini menjadi alat kerjanya harus dia relakan dilalap air bah.

    “Saya pikir untuk mesin bordir komputer kan beratnya ton-tonan ya orang buat masukin nurunin ke sini aja pake alat khusus kan. Pokoknya saya udah pasrah aja sama toko saya,” kata Teti.

    Teti memperkirakan kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah. Namun dia tak bisa berbuat apa-apa karena mesin bordirnya sangat jika harus diangkut ke luar.

    Halaman selanjutnya, suara banjir bak air bah:

    Suara Banjir Bak Air Bah

    Foto: Agung Pambudhy

    Ratusan kios di lantai dasar gedung menjadi bagian paling terdampak banjir. Di antaranya empat kios pakaian milik Anizar (58) yang terletak di lantai dasar (GF) mal itu. Dia mengaku hanya 50 persen barang dagangannya yang bisa diselamatkan.

    Anizar menyebutkan banjir datang tak terbendung dan sangat cepat sehingga dia bersama anaknya tak mampu mengevakuasi seluruh isi kios.

    “Sebelumnya udah ditelepon, katanya kalau nanti enggak tahan airnya, jebol. Ternyata emang (kejadian) jam 9 (tanggulnya) jebol. (Airnya) langsung tinggi. Kurang dari setengah jam, pokoknya cepet-cepet naiknya,” ucapnya.

    Anizar menyebut, kerugian yang dialaminya akibat banjir hari ini mencapai Rp 400 juta. Besaran itu ditaksir dari nilai stok barang yang tak sanggup diselamatkan.

    “300-400 juta mungkin. Karena ada toko 4 di bawah. (Jualan) baju anak, kemeja, distro gitu. Ada juga konter itu enggak pakai toko, tapi tetep jual baju juga,” tuturnya.

    Pedagang menyelamatkan barang dagangan saat terjadi banjir di Mega Mall, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). Foto: Agung Pambudhy

    Dia menyebutkan banjir seperti ini memang bukan yang pertama kali dialaminya selama 14 tahun berjualan di mal itu. Namun rasa panik luar biasa, kata dia, baru dirasakannya lagi kini.

    “Suaranya gede, kayak air bah gitu. (Air nabrak) Tembok belakang parkiran itu. Langsung aja air itu naik terus sampai sedada saya. Baru saya keluar, takut juga mati kita kan,” kata Anizar.

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu