kab/kota: Bekasi

  • Pertamina Salurkan Obat, Alat Mandi-Sembako untuk Korban Banjir di Bekasi

    Pertamina Salurkan Obat, Alat Mandi-Sembako untuk Korban Banjir di Bekasi

    Jakarta

    Bencana banjir di Jabodetabek pada Selasa (4/3) berdampak pada terganggunya aktivitas warga di sejumlah lokasi. Salah satunya di Kampung Lengkak, Kelurahan Bekasi Jaya, di mana banjir pada Selasa malam nyaris setinggi atap rumah.

    Melihat kondisi ini, Pertamina Group menurunkan puluhan relawan Perwira Pertamina Peduli untuk membantu melalui posko banjir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi.

    Mereka menggelontorkan bantuan logistik berupa obat-obatan, popok bayi, sembako dan makanan cepat saji, serta perlengkapan untuk kebutuhan sehari-hari warga seperti handuk, sarung, selimut dan peralatan mandi. Tak ketinggalan, tenaga medis juga memberikan bantuan kesehatan yang dibutuhkan warga.

    VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan aksi cepat tanggap yang diinisiasi korporasi disambut antusias oleh para pekerja Pertamina dari beragam profesi, yang tergabung dalam relawan Perwira Pertamina Peduli.

    “Sinergi relawan dari Pertamina grup baik Holding hingga Sub Holding menyalurkan bantuan bagi korban bencana banjir. Tak kurang dari 30 relawan Pertamina Peduli menyalurkan lebih dari 2.700 item bantuan melalui posko BPBD Bekasi sesuai arahan Kementerian BUMN, maupun langsung ke masyarakat terdampak,” jelas Fadjar dalam keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

    Sementara itu PLT Sekretaris BPBD Kota Bekasi Wiratma mengapresiasi antusiasme dan bantuan dari Relawan Perwira Pertamina Peduli. Ia juga menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan Pertamina.

    “Pertamina sangat proaktif. Pada awalnya kami belum terpikir, untuk meminta sumbangan kemanapun karena fokusnya masih evakuasi. Ketika Pertamina menghubungi dan menyampaikan akan datang memberikan bantuan, kami sudah tenang. Atas nama Pemerintah Kota Bekasi, saya mengucapkan terima kasih kepada Pertamina, atas perhatiannya kepada masyarakat Kota Bekasi. Melalui bantuan ini saya yakin, dapat mengurangi beban yang diderita masyarakat Kota Bekasi”, ungkapnya.

    Dalam memberikan bantuan, relawan tenaga medis Pertamina Peduli dari PT Pertamina Bina Medika IHC berkoordinasi dengan Dinkes Bekasi. Tenaga Medis IHC diarahkan memberi bantuan medis di lokasi konsentrasi pengungsi di gedung BNTB. Mereka juga mengunjungi warga door-to-door di wilayah Pondok Gede Permai serta Villa Nusa Indah, hingga malam hari.

    Di lokasi Kampung Lengkak, Kelurahan Bekasi Jaya, relawan membagikan bantuan logistik dan makanan cepat saji bagi warga. Lokasi kampung di bantaran sungai, menyebabkan rumah-rumah warga ditelan lumpur pekat setinggi lutut pasca banjir. Relawan pun mengupayakan kehadiran mobil Damkar Pertamina untuk membantu pembersihan rumah-rumah warga.

    Sementara di Perumahan Duren Jaya RW 12, warga masih harus berjibaku dengan banjir setinggi pinggang. Karena keterbatasan ketersediaan perahu karet, sebagian warga lansia dan menderita sakit, terjebak di kediaman mereka. Para relawan pun membagikan bantuan logistik dan makanan cepat saji.

    Salah satu Relawan Perwira Pertamina Peduli Alih Istik Wahyuni mengatakan dirinya dan para relawan turun membantu karena keprihatinan.

    “Saya mewakili rekan-rekan Perwira PT Pertamina International Shipping, Subholding IML Pertamina, kami semua ikut prihatin atas musibah yang dialami oleh saudara-saudara kami terutama di wilayah Bekasi, Jabodetabek dan sekitarnya. Ini merupakan suatu peristiwa yang sangat menyayat hati, seandainya kami yang mengalami, tentu kami pun membutuhkan bantuan dari pihak lain. Hal itulah yang membuat kami tergerak untuk terjun langsung menyalurkan bantuan,” paparnya.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua RT Kampung Lengkak Madan menyampaikan apresiasi atas kehadiran relawan Pertamina Peduli.

    “Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim relawan Pertamina Peduli yang sudah bersedia turun langsung, melihat kondisi kami. Saya bersyukur atas kepedulian dan kehadiran mereka. Tim datang berkunjung dengan sepenuh hati, ketika kami berbincang, mereka seolah merasakan apa yang kami rasakan, sama sekali tidak cuek, intinya para tim relawan Pertamina Peduli ini, benar-benar datang mendukung dengan hati,” pungkas Madan.

    (ega/ega)

  • Menteri PU Ungkap Alasan Bekasi Rawan Banjir, Ini Biang Keroknya

    Menteri PU Ungkap Alasan Bekasi Rawan Banjir, Ini Biang Keroknya

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyebut wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi memang menjadi daerah rawan terkena banjir lantaran masih minimnya infrastruktur pengendali banjir berupa tanggul di Bekasi.

    Dody menjelaskan, hingga saat ini pembangunan tanggul di Kali Bekasi baru mencapai 13,8 kilometer (Km) dari total kebutuhan 33 Km.

    Di samping itu, normalisasi Sungai Ciliwung juga saat ini baru terealisasi sepanjang 17 Km dari total 33 Km. 

    Sejalan dengan hal itu, Dody menyoroti bahwa keterlambatan proyek tanggul dan normalisasi sungai bukan hanya soal teknis, tetapi juga administratif, terutama dalam hal pembebasan lahan.  

    “Infrastruktur pengendali banjir pasti kita bangun dan kelola, tapi tanpa kesiapan lahan dari Pemda, proyek ini tidak bisa berjalan maksimal,” ujar Dody dalam keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

    Selain lahan, masalah penanganan sampah juga perlu menjadi perhatian serius Pemda. Dody menegaskan, meskipun infrastruktur sudah dibangun, jika sungai dan saluran air terus dipenuhi sampah, maka sistem pengendalian banjir tidak akan optimal.   

    Sebagai langkah penanganan, Dody menyebut telah menginstruksikan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air untuk segera berkoordinasi dengan bupati, sekda, dan gubernur terkait pembebasan lahan dan pengelolaan sampah. 

    Pasalnya, tambah Dody, permasalahan banjir tidak bisa dilepaskan dari tata ruang perumahan yang dikelola Pemda. Oleh karena itu, selain mendukung pembangunan tanggul, Pemda juga berkewajiban untuk merawat dan menjaga infrastruktur yang sudah ada agar tetap berfungsi di masa depan.  

    “Saya akan maksimalkan peran aktif Pemda, khususnya dalam kesiapan lahan. Kalau ini tidak bergerak, ya saya yang turun tangan,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melaporkan terdapat tujuh kecamatan di wilayah Kota Bekasi yang terdampak banjir akibat tingginya curah hujan.

    Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, berdasarkan data Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, tujuh Kecamatan yang terdampak banjir itu di antaranya berlokasi di Kecamatan Bekasi Timur dan Bekasi Utara.

    Kemudian, banjir juga menggenangi Kecamatan Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, hingga Kecamatan Rawalumbu.

    “Banjir yang terjadi di Kota Bekasi akibat curah hujan ekstrem sejak Senin [3/3/2025] yang menyebabkan sungai-sungai di Kota Bekasi meluap dan menggenangi permukiman warga serta beberapa fasilitas umum,” jelas Dody dalam keterangan resmi, Rabu (5/3/2025).

  • Pramono beri bantuan ke lokasi bencana banjir Bekasi

    Pramono beri bantuan ke lokasi bencana banjir Bekasi

    Dari peninjauan tadi malah Bekasi sampai hari ini masih serius

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memberikan bantuan ke lokasi bencana banjir di Bekasi, Jawa Barat yang beberapa diantaranya masih belum surut.

    Pramono mengatakan keputusan untuk memberikan bantuan setelah memantau seluruh wilayah Jakarta dari udara yang kondisinya sudah mulai aman dari banjir.

    “Dari peninjauan tadi malah Bekasi sampai hari ini masih serius. Ya di Babelan tadi hampir semua rumah penduduk masih mengalami banjir serius. Makanya sejak kemarin, saya sebenarnya sudah memutuskan untuk memberikan bantuan ke Bekasi,” kata Pramono saat dijumpai di Jakarta Selatan, Kamis.

    Pramono menjelaskan bantuan yang diberikan berupa hal-hal yang dibutuhkan di lapangan seperti mobil damkar, toilet, hingga mobil pengangkut sampah.

    Tak hanya itu, Pramono mengatakan pihaknya juga hari ini sudah mengirimkan sebanyak 200 pasukan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) ke Bekasi untuk membantu kegiatan bersih-bersih yang diadakan pemerintah setempat.

    “Kemudian kami juga memberikan bantuan beras dan lauk kepada Bekasi, karena memang semua orang pasti tidak menginginkan adanya banjir atau bencana ini,” kata Pramono.

    Pramono mengaku dirinya memang belum bertemu secara formal dengan kepala daerah penyangga seperti Bekasi, Depok atau Bogor. Kendati demikian, Pramono sudah berkomunikasi secara informal dengan kepala daerah penyangga.

    Dia mengatakan akan melakukan pertemuan resmi dengan kepala daerah penyangga untuk mendiskusikan terkait penanganan banjir. Namun, Pramono belum membeberkan kapan pastinya pertemuan itu akan dilakukan.

    “Seperti soal Bekasi yang sampai hari ini belum turun (banjirnya). Dan mereka butuh pompa dan sebagainya. Tentunya kita akan membantu semaksimal mungkin, sekuat apa yang kita miliki. Yang jelas jangan sampai kita membantu tetapi kita sendiri malah jadi problem,” kata Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warganya Kebanjiran, Wali Kota Bekasi Tidur di Hotel, Bupati Bogor Begadang hingga Sahur di Posko  – Halaman all

    Warganya Kebanjiran, Wali Kota Bekasi Tidur di Hotel, Bupati Bogor Begadang hingga Sahur di Posko  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua anak buah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi disorot saat wilayahnya dilanda banjir. 

    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memiliki cara berbeda dengan Bupati Bogor Rudy Susmanto dalam menangani bencana banjir yang menimpa warganya.

    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama istrinya, Wiwiek Hargono tidur nyenyak di hotel saat warganya kesusahan karena banjir Bekasi.

    Sedangkan Bupati Bogor Rudy Susmanto justru begadang di posko bencana banjir Bojongkulur, Kabupaten Bogor.

    Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah memerintahkan bagi semua kepala daerah di Jabar untuk terjun langsung mendampingi masyarakat yang sedang kesusahan karena bencana.

    “Seluruh pejabat dimanapun berada, mari sama-sama untuk merasakan yang diderita masyarakat, saat ada musibah pejabat dan istri pejabat ada di tengah masyarakat,” kata Demul.

    Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga menegur ulah istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono yang viral karena nginap di hotel saat warganya kebanjiran. 

    Terlebih lagi Wiwiek Hargono merupakan ketua PKK yang mestinya menjadi garda terdepan saat warga sedang kesusahan.

    “Apalagi posisinya sebagai ketua tim penggerak tim PKK, harus menjadi garda terdepan menyelesaikan problem sosial masyarakat dari kekurangan gizi sampai kebanjiran,” kata Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

     

    Wali Kota Bekasi dan Istri Nginap di Hotel 

    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto justru mengungsi ke hotel saat rumahnya di Kemang Pratama Bekas juga kebanjiran.

    Ia malah tak bisa menjawab ketika ditanya alasan tak tidur di pengungsian bersama warga lainnya.

    “Dimana misalnya yah (tempat yang lebih sederhana). Ya makanya tentu ada hal yang lebih baik lagi supaya prosesnya lebih aman, gak ada kesan bermewah-mewahan,” kata Tri.

    Ia menekankan bahwa hotel hanya tempat untuk tidur semata.

    “Buat tidur doang,” katanya.

     

    Bupati Bogor Begadang hingga Sahur Bersama di Posko Bencana

    Beda dengan Wali Kota Bekas yang tidur nyenyak saat warganya kesusahan, Bupati Bogor Rudy Susmanto justru begadang di posko bencana.

    Ia bahkan sampai sahur di posko demi bisa standby membantu warga korban banjir Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

    “Bisa sahur di posko bersama fraksi Golkar, PKS, kepala desa luar biasa, pak camat yang gak pulang-pulang,” kata Rudy Susmanto.

    Selain itu dinas lain juga ikut memantau korban banjir Bojongkulur Bogor.

    “SDA dinas sosial walau rumah cibinong rela tinggal di Bojongkulur. Tagana, BPBD, kadus, ibu-ibu luar biasa,” kata Rudy.

    Ia juga berterimakasih pada anggota TNI Polri yang tersebar di seluruh titik bencana di wilayah Bogor.

    “TNI Polri selalu ada di setiap tempat bencana di Bogor,” kata Rudy Susmanto.

    Besar harapan Rudy Susmanto agar bencana segera bisa ditanggulangi.

    “Mudah-mudahan berkah dan penanganan bencana segera selesai,” kata Bupati Bogor Rudy Susmanto.

     

  • Usai Tinjau Banjir dari Helikopter, Pramono: Jakarta Pulih, Kondisi Bekasi Masih Serius
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Usai Tinjau Banjir dari Helikopter, Pramono: Jakarta Pulih, Kondisi Bekasi Masih Serius Megapolitan 6 Maret 2025

    Usai Tinjau Banjir dari Helikopter, Pramono: Jakarta Pulih, Kondisi Bekasi Masih Serius
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    menyatakan, kondisi di Jakarta mulai berangsur normal setelah banjir yang melanda beberapa hari terakhir.
    Pernyataan tersebut disampaikan Pramono usai meninjau lokasi banjir dengan menggunakan helikopter pada Kamis (6/3/2025).
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono di lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis.
    Pramono juga memantau kondisi Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, yang sebelumnya berstatus siaga 2 pada Selasa (4/3/2025), kini telah turun menjadi siaga 4 dengan ketinggian air 600 sentimeter (cm), berkurang dari 850 cm sebelumnya.
    Gubernur Jakarta itu memerintahkan percepatan normalisasi Sungai Ciliwung di Pengadegan, Cawang, dan Bidara Cina untuk mencegah terjadinya banjir susulan.
    “Karena itulah yang kemudian kemarin memberikan dampak banjir yang luar biasa ketika di atas intensitas atau pun curah hujannya tinggi dan itu akan kita tangani,” ungkap Pramono.
    Meskipun Jakarta berangsur pulih, Pramono mengungkapkan, wilayah Bekasi masih menghadapi masalah serius akibat banjir, terutama di kawasan Babelan.
    Ia menyebutkan, hampir semua rumah warga di sana masih terendam banjir.
    “Dari tinjauan tadi, malah Bekasi sampai hari ini masih serius. Ya, di Babelan tadi hampir semua rumah-rumah penduduk masih terkendala banjir yang serius,” kata Pramono.
    Sebagai respons terhadap situasi ini, Pemerintah Provinsi Jakarta telah mengirimkan bantuan berupa mobil pemadam kebakaran, toilet portabel, hingga mobil pengangkut sampah.
    Selain itu, lebih dari 200 petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) juga dikerahkan untuk membantu penanganan banjir.
    “Kami juga memberikan bantuan beras dan lauk-lauk kepada Bekasi, karena memang semua orang pasti tidak menginginkan adanya banjir atau bencana ini,” ucap Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Wiwiek Hargono, Istri Wali Kota Bekasi Menginap di Hotel saat Warga Kebanjiran, Ditegur Dedi – Halaman all

    Sosok Wiwiek Hargono, Istri Wali Kota Bekasi Menginap di Hotel saat Warga Kebanjiran, Ditegur Dedi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menegur Wiwiek Hargono, istri Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.

    Pasalnya, Wiwiek Hargono memilih menginap di hotel saat warganya kebanjiran.

    Menurut Dedi Mulyadi, para pejabat yang kini tengah mendapatkan ujian karena daerahnya terdampak banjir, seharusnya berada bersama masyarakat yang terkena musibah.

    “Pada seluruh pejabat di manapun berada, mari kita sama-sama merasakan apa yang diderita masyarakat.”

    “Saat masyarakat mendapatkan musibah, pejabat dan istri pejabat ada di tengah masyarakat,” ujar Dedi dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (5/3/2025).

    Sosok Wiwiek Hargono

    WIWIEK HARGONO – Pelaksana tugas (Plt) Ketua TP PKK Wiwiek Hargono Tri Adhianto, difoto saat sesi wawancara khusus di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/7/2022). (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

    Wiwiek Hargono adalah istri dari Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

    Ia memiliki nama asli Dwi Setyowati dan memiliki dua gelar yaitu Sarjana Komunikasi (SKom) dan Magister Manajemen (MM).

    Namun, ia lebih dikenal dengan nama Wiwiek Hargono Tri Adhianto.

    Wiwiek Hargono lahir di Jakarta, 19 Februari 1974 sehingga saat ini, usianya 51 tahun.

    Ia memiliki tiga anak di mana salah satunya menjadi anggota Polri.

    Sebagai istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono pun menjabat sebagai Ketua TP PKK Kota Bekasi.

    Wiwiek Hargono aktif dalam bidang wirausaha, seni, budaya, pendidikan, keluarga serta pemberdayaan Sumber Daya Manusia.

    Pada Mei 2024, Wiwiek Hargono terpilih sebagai Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Bekasi periode 2022-2026.

    KORMI, kata Wiwiek, merupakan organisasi olahraga yang dapat menjadi wadah untuk menaungi berbagai jenis olahraga yang bersifat rekreasi atau olahraga yang dilakukan dengan rasa gembira atau bahagia.

    Di sisi lain, Wiwiek Hargono juga aktif dalam bidang keagamaan dengan menjabat sebagai Ketua Majelis Taklim Nurul Fathia.

    Jabatan lain yang diemban Wiwiek Hargono adalah Ketua Jabar Bergerak Kota Bekasi dan Ketua Forum Kota Bekasi Sehat (FKBS).

    Wiwiek Hargono juga menunjukkan bakatnya di dunia seni dengan menciptakan berbagai lagu di antaranya Kota Bekasi Keren, Sahabat Sejati, dan Wahai Jiwa.

    Ia cukup aktif di media sosial terutama Instagram dengan akun @wiwiekhargono yang diikuti lebih dari 16 ribu follower.

    Balas Sindiran Warga

    Sejumlah warganet secara terang-terangan menyindir Wiwiek Hargono usai kabar dirinya menginap di hotel saat warga kebanjiran mencuat di media sosial.

    Banyak yang menyayangkan mengapa Wiwiek Hargono saat warganya tengah diterjang banjir.

    Mereka menilai tindakan Wiwiek Hargono tidak memiliki empati karena mempublikasikan video menginap di hotel saat ketika rumah warga Kota Bekasi terendam banjir. 

    Bahkan ada seorang warganet yang ingin melakukan hal serupa seperti Wiwiek Hargono.

    Menanggapi sindiran tersebut, Wiwiek justru mempersilakan. “silahkan bpk smg menginap dlm keadaan bahagia bkn krn musibah,” balasnya.

    Ia juga berterimakasih atas ucapan atau sindiran yang dilontarkan sejumlah warganet itu.

    “terima ksh bpk smg byk kebaikan yg Allah limpahkan pd kelg bpk & seluruh masyarakat kota bks,” tulis dia.

    Tahu istri dan keluarganya jadi bulan-bulanan karena menginap di hotel, Tri Adhianto mengatakan tidak ada keinginan atau kesan bermewah-mewahan serta flexing.

    Menurutnya, pilihan menginap di hotel justru bertujuan agar dapat melayani warga dengan cepat.

    “Saya selamatkan dulu anak dan istri saya, kemudian pagi-pagi jam 6 pagi saya juga harus sudah bergabung dengan warga.”

    “Saya harus bisa memastikan bahwa pada pagi hari itu logistik harus sudah siap, karena memang sejak jam 10 malam saya berada di lapangan, jam 2 pulang dan saya hanya mengambil istri dan anak saya,” kata Tri, Rabu (5/3/2025) dikutip dari Tribunbekasi.com.

    Sebelum banjir melanda, ia sempat khawatir kediamannya di Perumahan Kemang Pratama, Kecamatan Rawalumbu akan terendam banjir. 

    Ditambah berdasarkan pantauan, ketinggian muka air terus menunjukkan peningkatan status.

    “Karena pada saat jam 02.00 WIB pagi itu memang ketinggian air sudah 600, dan saya perkirakan bahwa Kemang itu pasti akan tenggelam, nah kalau saya bertahan di dalam (rumah) berarti saya nggak bisa keluar,” jelasnya.

    Tri Adhianto mengungkapkan alasan istrinya menginap dengan dirinya dan anak-anaknya untuk memastikan dengan cepat kondisi warga Kota Bekasi yang terdampak banjir.

    “Tentu ada hal-hal yang lebih baik lagi, supaya ini saja, supaya prosesnya (kebutuhan logistik warga terdampak banjir) bisa dipastikan lebih aman, tidak ada pengin kesan bermewah-mewahan,” kata dia.

    Tri Adhianto mengaku, menginap di hotel berbintang di Bekasi ketika banjir hanya untuk tidur. 

    “Hotel cuma sementara, buat tidur doang,” kata Tri.

    Sementara itu, Gubernur Dedi mengatakan, tidak akan memberikan sanksi untuk Wali Kota Bekasi dan istrinya. Sebab hal itu merupakan ranah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), bukan Pemprov Jabar. 

    Dari Pemprov, kata dia, hanya memberikan pembinaan dan teguran. 

    “Sanksi tidak ada, itu kan SK-nya Mendagri. Sebagai Gubernur bisa melakukan pembinaan berupa teguran.”

    “Melalui media ini saya sampaikan teguran pada istri Wali Kota Bekasi untuk mengubah sikapnya karena dipilih oleh masyarakat untuk melayani,” katanya.

    Menurutnya, kepala daerah yang saat ini menjabat dipilih langsung oleh masyarakat.

    Sehingga, kata dia, para kepala daerah termasuk istrinya, harus turut menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.

    “Termasuk istrinya harus melayani masyarakat apalagi istrinya yang juga ketua tim penggerak PKK yang harus jadi garda terdepan menyelesaikan problem masyarakat dari kekurangan gizi sampai kebanjiran,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Mengaku Tak Bisa Beri Sanksi Istri Wali Kota Bekasi yang Ngungsi ke Hotel saat Banjir dan Tribunbekasi.com dengan judul Viral Istri Disebut Tak Empati usai Menginap di Hotel saat Banjir, Ini Klarifikasi Wali Kota Bekasi

    (Tribunnews.com/Sri Juliati) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman) (Tribunbekasi.com/Rendy Rutama)

  • Hujan Deras di Bogor, BNPB: Tujuh Jembatan Putus akibat Luapan Sungai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Hujan Deras di Bogor, BNPB: Tujuh Jembatan Putus akibat Luapan Sungai Megapolitan 6 Maret 2025

    Hujan Deras di Bogor, BNPB: Tujuh Jembatan Putus akibat Luapan Sungai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
    BNPB
    ) Suharyanto menyampaikan ada tujuh jembatan putus di wilayah Kabupaten Bogor sejak Minggu (2/3/2025).
    Adapun ketujuh jembatan itu putus imbas hujan deras dan luapan sungai di sejumlah titik di Kabupaten Bogor.
    Menurut Suharyanto, dari ketujuh jembatan itu rata-rata merupakan aset pemerintah daerah. Kendati demikian, kata Suharyanto, BNPB bakal ikut memperbaiki jembatan itu.
    “Kami sudah bagi tugas dengan Kabupaten Bogor. Ada jembatan yang putus bentangannya mencapai 25 meter,” ucap Suharyanto dalam kunjungan kerja ke Bekasi, Kamis (6/3/2025).
    Suharyanto berujar, sejak tiga hari lalu, dua jembatan di antaranya sudah berangsur ditangani oleh TNI AD dan Mabes TNI.
    “Sementara lima jembatan lainnya, secara swadaya sedang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Bogor,” ucap Suharyanto.
    Adapun biaya pembangunannya akan menggunakan mekanisme hibah rehabilitasi rekonstruksi yang diajukan oleh Pemkab Bogor.
    “Yang kemudian dilewatkan ke BNPB, lalu BNPB akan mengajukan kepada Kementerian Keuangan,” ucap dia.
    Di sisi lain, Suharyanto menyebutkan anggaran rehabilitasi jembatan dari Pemkab Bogor masih mencukupi karena masih ada sisa biaya tak terduga dari anggaran tahun lalu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soal Banjir di Bekasi, Wali Kota: Ada 8 dari 12 Kecamatan Terdampak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Soal Banjir di Bekasi, Wali Kota: Ada 8 dari 12 Kecamatan Terdampak Megapolitan 6 Maret 2025

    Soal Banjir di Bekasi, Wali Kota: Ada 8 dari 12 Kecamatan Terdampak
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, dari 12 kecamatan, delapan di antaranya terdampak banjir yang terjadi pada Selasa (4/3/2025).
    Hal itu disampaikan Tri saat rapat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, Kamis (6/3/2025).
    “Jadi dari 12 kecamatan, delapan kecamatan terdampak. Di antaranya adalah Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan,” ujar Tri.
    Tri mengemukakan, prediksi banjir akan melanda wilayah Kota Bekasi mulai dirasakan setelah melihat curah hujan lokal yang cukup tinggi sejak Senin (3/3/2025) pukul 10.00 WIB.
    “Dan kami pantau terus di Puncak juga mengalami hujan yang cukup tinggi. Dan terutama kami juga memiliki komunitas KP2C di mana komunitas ini memantau pergerakan air yang ada,” kata Tri.
    Menurut Tri, curah hujan yang terjadi pada pekan ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2020, sehingga dapat menyebabkan luapan air yang tak terbendung.
    “Curah hujan luar biasa, lebih dari tahun 2020. Ini hujan lima tahunan. Sungai dan kali yang ada jika banjir satu tahunan cukup terkendali, tetapi pengaruh cuaca dan perubahan iklim ini sangat berpengaruh pada kapasitas kali, terutama Kali Bekasi,” ujar Tri.
    Pemerintah Kota Bekasi berupaya mengendalikan debit air dengan membuka pintu air di Prisdo. Namun, kendala teknis menghambat upaya tersebut.
    “Dari tiga bukaan yang ada, dua normal, satu rusak. Selain itu, normalisasi di pintu air belum dilakukan, sehingga memperlambat laju evakuasi,” jelas Tri.
    Sementara pada Selasa, pukul 04.00 WIB, tinggi muka air (TMA) di Cileungsi mencapai 800 sentimeter atau hampir delapan meter.
    Dengan begitu, kekuatan tanggul Bekasi yang hanya mampu menahan hingga enam meter menyebabkan air meluap ke delapan kecamatan.
    Pemerintah terus melakukan evaluasi dan koordinasi untuk mengatasi dampak banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kota Bekasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Samsat Keliling tersedia di 14 wilayah Jadetabek pada Kamis

    Samsat Keliling tersedia di 14 wilayah Jadetabek pada Kamis

    Pemilik yang ingin membayar pajak kendaraan diminta membawa beberapa persyaratan meliputi KTP, BPKB, dan STNK, masing-masing disertakan fotokopi.

    Jakarta (ANTARA) – Subdit Registrasi dan Identifikasi (Regident) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyediakan layanan sistem administrasi manunggal satu atap (samsat) Keliling di 14 wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Kamis.

    Berikut layanan Samsat Keliling di Jadetabek sesuai info akun resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro di X :

    Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 09.00-15.00 WIB dan gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB; ​​​​​​​​​​​​​​ Jakarta Timur di halaman parkir Samsat dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;​ Kota Tangerang di Alun-Alun Cibodas pukul 08.00-14.00 WIB;​​​​​​​ Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD pukul 15.00-17.00 WIB; ​​​​​​​ Ciledug di Giant Poris Ruko Baru Cepet Tangerang dan Fresh Market Green Lake City Cipondoh pukul 09.00 – 12.00 WIB; ​​​​​​​ Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-11.00 WIB; ​​​​​​​ Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan Halaman G-Twon House pukul 08.00-14.00 WIB; ​​​​​​​ Kota Bekasi di Pizza HUT Jatiasih pukul 08.00-12.00 WIB; ​​​​​​​ Kabupaten Bekasi di Pasar Sentral Cikarang pukul 09.00-12.00 WIB; ​​​​​​​ Depok di halaman parkir Samsat Depok 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kelurahan Sukamaju pukul 08.00-12.00 WIB; ​​​​​​​ Cinere di Kantor Kelurahan Pondok Petir pukul 08.00-12.00 WIB.

    Pemilik yang ingin membayar pajak kendaraan diminta membawa beberapa persyaratan meliputi KTP, BPKB, dan STNK, masing-masing disertakan fotokopi. Pastikan juga tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jalan Kampung Gabus Bekasi Bisa Diakses Lagi Usai Terendam Banjir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Jalan Kampung Gabus Bekasi Bisa Diakses Lagi Usai Terendam Banjir Megapolitan 6 Maret 2025

    Jalan Kampung Gabus Bekasi Bisa Diakses Lagi Usai Terendam Banjir
    Tim Redaksi
     
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Jalan Kampung Gabus di Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kembali bisa diakses pengendara sejak Kamis (6/3/2025) pagi.
    Akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Sukawangi dan Tambun Utara arah Kota Bekasi ini sempat terputus karena terendam banjir sejak Selasa (4/3/2025).
    Seorang warga Kampung Gabus, Sirot (47) mengatakan, banjir yang merendam Jalan Kampung Gabus surut sejak pukul 04.30 WIB.
    “Pas banget subuh sudah surut,” kata dia di sekitar Jalan Kampung Gabus, Kamis.
    Saat ini, lalu lintas di Jalan Kampung Gabus ramai lancar. Lumpur berwarna cokelat sisa banjir telah ditumpuk di tepi jalan, sehingga pengguna jalan bisa berlalu lintas dengan lancar.
    Penelusuran
    Kompas.com
    di Kampung Gabus, banjir yang sempat merendam sejumlah perumahan dan persawahan juga mulai surut.
    Contohnya di Perumahan Palm Residence. Sejumlah warga mulai berangsur kembali ke rumah mereka setelah sempat mengungsi. Di lokasi ini, banjir sempat mencapai tiga meter.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.