kab/kota: Bekasi

  • Pembunuh Pengemudi Ojol di Bekasi Ternyata Teman SD, Polisi Sita Balok Kayu dan Tikar – Halaman all

    Pembunuh Pengemudi Ojol di Bekasi Ternyata Teman SD, Polisi Sita Balok Kayu dan Tikar – Halaman all

    Laporan Wartawan Wartakotalive.com,  Ramadhan L Q

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menangkap pelaku pembunuhan terhadap seorang pria berinisial MAW (39) yang ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Nusa Penida 3, RT 005 RW 010, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Diketahui korban pembunuhan sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol).

    Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, pembunuh pengemudi ojol itu berinisial HJ (43).

    Penangkapan pelaku pembunuhan dilakukan oleh tim gabungan dari Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    “Pelaku pembunuhan sudah berhasil diamankan, inisialnya HJ. Pelaku merupakan teman SD korban,” ujar Ade Ary, kepada wartawan, Kamis (6/3/2025).

    Dari penangkapan pelaku pembunuhan, beberapa barang bukti disita yakni balok atau sebatang kayu, motor dan pakaian milik korban hingga tikar.

    “Ada beberapa barang bukti yang pertama tadi balok ya balok sudah, kemudian ini motor milik korban yang diambil oleh pelaku ya, kemudian ada tikar dan pakaian milik korban,” katanya.

    “Jadi saat ditemukan itu korban berada dalam tumpukan tikar dan kasur, ini berawal dari penemuan jenazah ya beberapa hari lalu kemudian dikembangkan di dalamnya akhirnya berhasil diungkap, kemudian ada juga barang bukti hasil visum dan otopsi sementara yang sudah di amankan oleh penyidik,” sambung dia.

    Kini, penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melalukan pendalaman usai pelaku ditangkap.

    Atas perbuatannya, HJ dijerat Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana dan atau Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan atau Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan.

     

  • Pemilik Toko Kelontong Rugi Rp200 Juta akibat Banjir di Jatiasih Bekasi – Halaman all

    Pemilik Toko Kelontong Rugi Rp200 Juta akibat Banjir di Jatiasih Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pengusaha toko kelontong di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, bernama Kamil hanya bisa pasrah saat dagangannya habis terendam banjir.

    Saat Kota Bekasi dikepung banjir pada Selasa (4/3/2025) dini hari, Perumahan PGP jadi yang paling parah terdampak.

    Lokasi perumahan yang berada di bantaran Kali Bekasi mendapat banjir kiriman sehingga membuat aliran sungai meluap dan menggenangi permukiman setinggi kurang lebih 4 meter.

    Banjir di Perumahan PGP berangsur surut pada Rabu, 3 Maret 2025 dan kini menyisakan lumpur tebal di jalan dan rumah-rumah warga. Selain itu, tumpukan sampah berserakan di mana-mana. 

    Setelah banjir surut, warga terlihat sibuk membersihkan lumpur dan sampah di kediamannya masing-masing, tak terkecuali Kamil.

    Pria yang akrab disapa Bang Kamil ini tampak kalut saat barang dagangannya berserakan di jalan depan kediamannya. 

    Beras dan terigu basah berserakan di depan pintu toko kelontongnya.

    Lalu ribuan bungkus popok bayi dan produk kebutuhan rumah tergeletak dengan kondisi rusak terendam banjir. 

    Sambil dibantu istri dan satu orang anaknya, Kamil berupaya menyortir barang dagangan yang masih dianggap layak untuk dikembalikan ke perusahaan produsen.

    “Beberapa barang memang saya sortir karena beberapa perusahaan ada yang bisa dikembalikan atau retur,” ucap Kamil.

    Namun, barang yang bisa diretur hanya sebagian kecil saja.

    Hal ini tidak sebanding dengan stok dagangan yang menjadi modal pribadi pemilik toko. 

    Contohnya seperti beras, terigu, dan telur bahkan produk rokok. 

    Barang-barang tersebut tidak bisa dikembalikan dan seluruhnya rusak tak bisa diselamatkan. 

    “Saya lagi persiapan untuk Lebaran, terigu saya siapin 60 karung stok banyak, gula pasir, beras semuanya ludes,” jelasnya.

    Ketika terjadi kenaikan tinggi muka air di Kali Bekasi, ucap Kamil, dirinya berusaha menyelamatkan barang dagangannya ke lantai dua toko yang juga tempat tinggalnya.

    “Saya udah coba selamatkan naikkan barang ke lantai dua ternyata banjirnya sampai selutut di lantai dua,” ungkapnya. 

    Ia hanya bisa pasrah saat banjir naik sampai ke lantai dua. Di kepalanya kala itu hanya mencari cara menyelamatkan diri bersama anak istri.

    “Enggak ada yang bisa diharapkan lagi, kemarin saya mengevakuasi diri bertiga sama istri dan anak pakai perahu,” terangnya.

    Akibat banjir tersebut, Kamil mengaku mengalami kerugian sampai ratusan juta.

    “Ada 200 jutaan karena banyak rokok, kayak beras,telor, terigu enggak bisa dikembalikan. Jadi kerugian saya,” tuturnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bang Kamil Rugi Ratusan Juta, Dagangan Toko Kelontongnya Habis Terendam Banjir di Perum PGP.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

  • Komandan RSMC Kunjungi Anggotanya yang Terdampak Banjir di Jakarta, Bogor, dan Bekasi

    Komandan RSMC Kunjungi Anggotanya yang Terdampak Banjir di Jakarta, Bogor, dan Bekasi

    loading…

    Komandan Rumah Sakit TNI AL Marinir Cilandak (RSMC) Kolonel Laut (K) Muh Arifin mengunjungi rumah anggota RSMC yang terdampak banjir. foto/SindoNews

    JAKARTA – Komandan Rumah Sakit TNI AL Marinir Cilandak (RSMC) Kolonel Laut (K) Muh Arifin mengunjungi rumah anggota RSMC yang terdampak banjir.

    Kunjungan dilaksanakan di beberapa tempat yakni, di Kampung Pulo Cilandak, Jakarta Selatan, di daerah Cileungsi, Kabupaten Bogor dan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Rabu, 5 Maret 2025.

    “Kunjungan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap anggota yang mengalami musibah banjir,” ujar Kolonel Laut (K) Muh Arifin, Kamis (6/3/2025).

    Baca Juga: Rumkital Dr Ramelan Jadi Pusat Bionic Hand

    Dalam kunjungannya, Danrumkital Marinir Cilandak (RSMC) didampingi Ketua Cabang 3 Gabungan Jalasenastri Korps Marinir Tri Muh Arifin, dan pengurus cabang 3 Gabungan Jalasenastri Korps Marinir memberikan bantuan logistik.

    “Logistik yang diberikan diharapkan dapat bermanfaat bagi anggota yang terdampak banjir,” ucapnya.

    (cip)

  • Gara-gara Banjir, AHY Minta Penggunaan Tata Ruang di Puncak Dicek Ulang

    Gara-gara Banjir, AHY Minta Penggunaan Tata Ruang di Puncak Dicek Ulang

    Gara-gara Banjir, AHY Minta Penggunaan Tata Ruang di Puncak Dicek Ulang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan,
    Agus Harimurti Yudhoyono
    (AHY) mengatakan, tata ruang di kawasan Puncak, Jawa Barat perlu ditertibkan, guna mencegah terjadinya banjir di kawasan Jabodetabek kembali.
    Hal ini disampaikan AHY saat rapat penanganan
    banjir Bekasi
    di Pendopo Wali Kota Bekasi, Kamis (6/3/2025).
    AHY meminta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk mengecek status tata ruang di Puncak dan Bogor.
    “Di sini saya ingin juga menghadirkan kementerian ATR/BPN untuk kita bedah bersama-sama, bicara Bogor misalnya, bicara Puncak misalnya coba dicek dan kita harus mengambil langkah-langkah yang tegas karena kalau tidak ini (banjir) akan berulang,” kata AHY melansir
    Kompas TV
    .
    Menurutnya, pengecekan pengelolaan tata ruang di Puncak dan Bogor sangat penting. Sebab, seringkali ada kesalahan di dalam penggunaan lahan atau ruang wilayah di kawasan hulu tersebut.
    Menurutnya, percuma pemerintah membangun tanggul setinggi apapun untuk mencegah limpahan air sungai yang meluap, jika penggunaan tata ruang di kawasan hulu tidak dikelola dengan baik.
    “Jadi setinggi apa pun tanggul yang kita buat kalau hulunya tidak diselesaikan masalahnya, ya masa mau bikin tanggul setinggi-tingginya, nanti jadi monumen tanggul tertinggi,” ungkapnya.
    “Tapi kalau hulunya tidak diselesaikan akan jadi permasalahan yang serius,” imbuh Ketua Umum Partai Demokrat ini.
    Tak hanya Bekasi, menurutnya, persoalan tata kelola di Puncak juga bakal berdampak ke kota lain sekitarnya, yaitu Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.
    “Ini juga harus benar-benar serius Pak Menko, kita tata dengan baik, Pak Wagub. Karena jangan sampai apa yang terjadi di Kabupaten/Kota lain dampaknya ke Kota Bekasi atau ke tempat-tempat yang lain,” pungkas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pimpinan DPR RI tinjau pengungsian korban banjir di Kampung Melayu

    Pimpinan DPR RI tinjau pengungsian korban banjir di Kampung Melayu

    Utamakan operasi penyelamatan masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua DPR RI Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Cucun Ahmad Syamsurijal meninjau lokasi pengungsian korban banjir di Kantor Lurah Kampung Melayu, Jakarta Timur.

    Cucun tiba di lokasi pukul 12.15 WIB disambut Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian dan jajaran kelurahan Kampung Melayu.

    “Ini yang kemarin crowded (penuh sesak) ya,” kata Cucun saat tiba di lokasi, Kamis.

    Cucun langsung menuju ke lantai dua menemui perwakilan warga terdampak banjir di Kampung Melayu yang disebabkan karena luapan sungai Ciliwung.

    “Bagaimana baik? Aman ya?” kata Cucun.

    “Alhamdulillah pak,” jawab warga.

    Sebelumnya, Cucun Ahmad Syamsurijal meminta pemerintah, khususnya pemerintah daerah (pemda) untuk sigap membantu masyarakat yang terdampak banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    “Utamakan operasi penyelamatan masyarakat. Pemda harus tanggap dan sigap membantu warganya yang terdampak banjir,” kata Cucun dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (5/3).

    Cucun juga meminta semua pemerintah daerah yang warganya terdampak banjir agar menyiapkan posko-posko pengungsian yang layak, termasuk fasilitas bagi anak, ibu hamil atau menyusui, dan warga berusia lanjut (lansia).

    Berikutnya, dia juga meminta agar petugas gabungan memastikan evakuasi terus dilakukan secara menyeluruh. Menurut dia, keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas dalam penanganan banjir itu.

    Adapun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan lokasi-lokasi yang terkena banjir dipastikan telah surut dan warga mulai membersihkan sisa material banjir.

    “Seluruh daerah sudah tidak lagi tergenang,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta pada Senin (3/3) dini hari dipastikan telah surut pada Rabu (5/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

    Saat ini, kata Yohan, warga yang rumahnya terendam banjir sudah mulai membersihkan material yang terbawa arus banjir.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Update Banjir Bekasi: Daftar Wilayah Terdampak dan Penanganan di Kota/Kabupaten Bekasi – Halaman all

    Update Banjir Bekasi: Daftar Wilayah Terdampak dan Penanganan di Kota/Kabupaten Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Berikut ini update bencana banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (6/3/2025) pada pukul 12.00 WIB

    Untuk diketahui, Bekasi dibagi menjadi dua kota/kabupaten, yaitu Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

    Kabupaten Bekasi

    Ini merupakan hari pertama pasca BPBD Kabupaten Bekasi menetapkan status tanggap darurat pada Rabu kemarin. 

    Status tanggap darurat bencana untuk banjir, longsor, angin kencang hingga puting beliung.

    Penetapan status tanggap darurat diumumkan Ade Kuswara dalam rapat koordinasi Gedung BPBD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu kemarin.

    “Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti instruksi pihak berwenang,” kata Ade Kuswara, pada Rabu kemarin dalam keterangannya.

    Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengerahkan tim tanggap bencana dari BPBD dan berkoordinasi dengan instansi di tingkat provinsi dan nasional. Posko bantuan juga didirikan untuk memberikan bantuan darurat.

    Selama masa tanggap darurat, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengerahkan tim tanggap bencana dari BPBD dan berkoordinasi dengan instansi di tingkat provinsi dan nasional.

    BPBD Kabupaten Bekasi mencatat sebanyak 61.648 jiwa terdampak banjir. 

    Puluhan ribu jiwa terdampak banjir tersebut tersebar di 16 kecamatan, antara lain Babelan, Sukawangi, Tambun Utara, Cibitung, Tambun Selatan, Cikarang Selatan, Serang Baru, dan Sukatani. Kecamatan lainnya, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Kedungwaringin, Cikarang Timur, Bojongmangu, Cibarusah, Cikarang Pusat, dan Setu. 

    Hingga kini, terdapat 14 lokasi pengungsian untuk menampung warga terdampak banjir.

    Kota Bekasi

    Untuk di Kota Bekasi, dari 12 kecamatan, delapan di antaranya terdampak banjir yang terjadi pada Selasa (4/3/2025).

    Delapan kecamatan tersebut, yaitu Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Bekasi Barat. Kecamatan Jatiasih, Pondok Gede, Rawalumbu dan Kecamatan Bantargebang.

    Hal itu disampaikan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat rapat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, Kamis (6/3/2025). 

    “Jadi dari 12 kecamatan, delapan kecamatan terdampak. Di antaranya adalah Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan,” ujar Tri. 

    Banjir yang melanda Kota Bekasi diprediksi akan semakin parah setelah hujan lokal yang cukup tinggi terjadi sejak Senin (3/3/2025) pukul 10.00 WIB.

    Tri, seorang pejabat terkait, menyebutkan bahwa hujan juga terjadi di kawasan Puncak, yang turut mempengaruhi kondisi di wilayah Bekasi.

    “Kami terus memantau pergerakan air, termasuk melalui komunitas KP2C yang kami miliki,” ujar Tri.

    Menurut Tri, curah hujan yang terjadi pada pekan ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2020, yang dapat memicu luapan air yang tidak terkendali.

     “Curah hujan kali ini luar biasa, lebih tinggi dari tahun 2020. Ini hujan yang terjadi dalam siklus lima tahunan. Sungai dan kali yang biasanya mampu mengendalikan banjir satu tahunan, kini tidak bisa menampung debit air yang lebih besar akibat pengaruh cuaca dan perubahan iklim, terutama pada Kali Bekasi,” jelasnya.

    Pemerintah Kota Bekasi berusaha mengurangi dampak banjir dengan membuka pintu air di Prisdo. Namun, kendala teknis menghambat proses ini.

    “Dari tiga pintu air yang ada, dua dalam kondisi normal, namun satu lainnya rusak. Selain itu, normalisasi di pintu air belum dilakukan, sehingga proses evakuasi menjadi lebih lambat,” tambah Tri.

  • DKI kerahkan 342 personel gabungan untuk bantu banjir di Bekasi

    DKI kerahkan 342 personel gabungan untuk bantu banjir di Bekasi

    Sebanyak 342 personel berikut alat kerjanya akan dikirim ke Babelan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengirimkan sebanyak 342 personel gabungan untuk membantu membersihkan banjir di Babelan, Bekasi, Jawa Barat.

    “Sebanyak 342 personel berikut alat kerjanya akan dikirim ke Babelan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Kamis.

    Asep merinci 342 personel tersebut terdiri atas 200 orang pasukan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, 87 orang Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Jakarta Pusat, 15 orang petugas damkar, dan 40 orang Dinas Pertamanan.

    Sementara untuk alat-alat, dikerahkan 10 truk sampah dari DLH, tiga truk sampah Dinas Pertamanan, delapan toilet portabel dan satu truk tanki air kotor. Kemudian tiga bus toilet mobile dan tiga mobil semprot milik Gulkarmat DKI Jakarta beserta 15 orang personel.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan memberikan bantuan untuk wilayah Bekasi, Jakarta Barat yang masih terdampak banjir.

    Pramono mengatakan, keputusan itu ia buat setelah memantau wilayah Jakarta yang dilihatnya sudah mulai aman dari banjir menggunakan helikopter milik Polri.

    Tak hanya memberi bantuan, Pramono mengatakan dirinya juga akan segera melakukan pertemuan resmi dengan kepala daerah penyangga untuk mendiskusikan terkait penanganan banjir. Namun, Pramono belum membeberkan kapan pastinya pertemuan itu akan dilakukan.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemkot Jaktim buat ‘Gerakan Baju Layak Pakai’ untuk korban banjir

    Pemkot Jaktim buat ‘Gerakan Baju Layak Pakai’ untuk korban banjir

    Kemarin teman-teman di Jakarta Timur kita dorong, khususnya di Sekretariat Kota (Setko)  bersama kantor kecamatan dan kelurahan untuk mengaktifkan Gerakan Baju Layak Pakai

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) membuat “Gerakan Baju Layak Pakai” untuk membantu warga yang terdampak banjir akibat luapan sungai Ciliwung.

    “Kemarin teman-teman di Jakarta Timur kita dorong, khususnya di Sekretariat Kota (Setko) bersama kantor kecamatan dan kelurahan untuk mengaktifkan Gerakan Baju Layak Pakai,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis.

    Iin menyebut sudah mendistribusikan pakaian ke enam kelurahan berdampak banjir, seperti Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang Cililitan, Gedong.

    “Alhamdulillah kami sudah mendistribusikan pakaian layak pakai, berkarung-karung jumlahnya per area jadi enam kelurahan kita bagi,” ujar Iin.

    Bantu warga Bekasi

    Tak hanya itu, Pemkot Jakarta Timur juga memberikan bantuan pakaian ke korban terdampak banjir di wilayah Bekasi.

    “Kami berikan juga ke warga Bekasi sebagian. Kami kita dapatkan cukup banyak sehingga bisa saling berbagi. Kita bantu juga buat warga Bekasi ada kemarin sekitar 4-5 karung dan air mineral juga mi instan,” ucap Iin.

    Adapun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan lokasi-lokasi yang terkena banjir dipastikan telah surut dan warga mulai membersihkan sisa material banjir.

    “Seluruh daerah sudah tidak lagi tergenang,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta pada Senin (3/3) dini hari dipastikan telah surut pada Rabu (5/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

    Saat ini, kata Yohan, warga yang rumahnya terendam banjir sudah mulai membersihkan material yang terbawa arus banjir.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • AHY Nilai Banjir Bekasi Ujian Pertama Kepala Daerah Setelah Retreat Magelang

    AHY Nilai Banjir Bekasi Ujian Pertama Kepala Daerah Setelah Retreat Magelang

    AHY Nilai Banjir Bekasi Ujian Pertama Kepala Daerah Setelah Retreat Magelang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan,
    Agus Harimurti Yudhoyono
    (AHY), menilai,
    banjir Bekasi
    yang terjadi awal Maret ini menjadi ujian pertama bagi wali kota dan wakil
    wali Kota Bekasi
    yang baru.
    Wali kota dan wakil wali Kota Bekasi yang baru dilantik adalah Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe.
    “Ini ujian di bulan Ramadhan untuk kita semua dan ujian pertama mungkin untuk Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota setelah
    retreat Magelang
    , langsung mendapatkan ujian yang luar biasa,” kata AHY, dalam rapat penanganan banjir, dikutip dari tayangan Kompas TV, pada Kamis (6/3/2025).
    Kendati begitu, AHY meyakini
    kepala daerah
    Bekasi ini mampu menghadapi ujian tersebut.
    Sebab, keduanya dinilai memiliki ketangguhan.
    AHY berkaca dari paparan yang disampaikan kepala daerah ini saat rapat penanganan banjir.
    “Saya rasa sebagai nakhoda baru mereka memiliki ketangguhan. Apalagi, tadi kita dengar paparannya, benar-benar habitat beliau berkaitan dengan tata kelola dan
    mitigasi bencana
    , termasuk yang terjadi di Kota Bekasi ini khususnya,” ungkap Ketua Umum Partai Demokrat ini.
    AHY juga mengapresiasi peran serta seluruh pihak dari pemerintah pusat dan daerah ketika menghadapi banjir Bekasi.
    Menurut AHY, mereka telah mengambil keputusan dengan cepat untuk menyelamatkan para korban terdampak.
    “Saya ingin ucapkan terima kasih terlebih dahulu atas kerja keras bapak ibu semua. Di masa yang tidak mudah ini,
    thank you for your service
    . Karena kecepatan, keberanian mengambil keputusan, dan aksi di lapangan yang telah menyelamatkan saudara-saudara kita, yang rasanya itu terlebih dahulu harus kita lakukan,” tutur AHY.
    Ke depannya, AHY meminta semua pemangku kepentingan tetap bersatupadu untuk mencegah kembali terjadinya banjir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menteri PU Ungkap Seabrek Biang Kerok Banjir di Jabodetabek

    Menteri PU Ungkap Seabrek Biang Kerok Banjir di Jabodetabek

    Jakarta

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyoroti peran aktif pemerintah daerah (Pemda) dalam peristiwa banjir bandang yang melanda kawasan Jabodetabek, termasuk Bekasi, beberapa waktu terakhir. Hal ini terutama dari sisi kesiapan lahan dan pengelolaan sampah.

    Dalam kunjungannya ke infrastruktur pengendali banjir di Bendung Bekasi dan Sodetan Ciliwung pada Rabu (5/3/2025), Dody menegaskan bahwa keberhasilan pengendalian banjir di Jabodetabek sangat bergantung pada peran aktif Pemda tersebut.

    “Infrastruktur pengendali banjir pasti kita bangun dan kelola, tapi tanpa kesiapan lahan dari Pemda, proyek ini tidak bisa berjalan maksimal,” ujar Dody, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

    Pertama dari sisi kesiapan lahan, menurutnya keterlambatan proyek tanggul dan normalisasi sungai bukan hanya soal teknis, tetapi juga administratif, terutama dalam hal pembebasan lahan. Adapun hingga saat ini, pembangunan tanggul di Kali Bekasi baru mencapai 13.8 km dari total kebutuhan 33 km.

    Sedangkan Normalisasi Sungai Ciliwung juga baru terealisasi 17 km dari target 33 km. Menurut Dody, banyak titik genangan di permukiman terjadi karena air masuk melalui area yang belum bertanggul, menunjukkan bahwa percepatan proyek ini sangat diperlukan.

    Selain lahan, masalah sampah juga menjadi perhatian serius. Dody mengingatkan bahwa meskipun infrastruktur sudah dibangun, jika sungai dan saluran air terus dipenuhi sampah, maka sistem pengendalian banjir tidak akan optimal.

    Dody juga telah menginstruksikan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) untuk segera berkoordinasi dengan bupati, sekda, dan gubernur terkait pembebasan lahan dan pengelolaan sampah. Jika Pemda tidak bergerak cepat, ia mengaku siap turun tangan langsung.

    “Saya akan maksimalkan peran aktif Pemda, khususnya dalam kesiapan lahan. Kalau ini nggak bergerak, ya saya yang turun tangan,” tegasnya.

    Di samping itu, menurutnya, permasalahan banjir tidak bisa dilepaskan dari tata ruang perumahan yang dikelola Pemda. Oleh karena itu, selain mendukung pembangunan tanggul, Pemda juga berkewajiban untuk merawat dan menjaga infrastruktur yang sudah ada agar tetap berfungsi di masa depan.

    Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, Dody optimistis upaya pengendalian banjir di Jabodetabek bisa lebih efektif, mengurangi dampak banjir di musim hujan, dan meningkatkan keamanan bagi warga.

    (shc/rrd)