kab/kota: Bekasi

  • Ini 3 Biang Kerok Banjir di Jabodetabek

    Ini 3 Biang Kerok Banjir di Jabodetabek

    Jakarta

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan kunjungannya ke infrastruktur pengendali banjir di Bendung Bekasi dan Sodetan Ciliwung, Rabu (5/3). Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan sejumlah penyebab dari bencana banjir bandang yang melanda sejumlah titik di kawasan Jabodetabek.

    Dody menyoroti peran aktif pemerintah daerah (pemda) dalam peristiwa banjir bandang ini. Menurutnya, keberhasilan pengendalian banjir di Jabodetabek sangat bergantung pada peran aktif Pemda tersebut.

    “Infrastruktur pengendali banjir pasti kita bangun dan kelola, tapi tanpa kesiapan lahan dari Pemda, proyek ini tidak bisa berjalan maksimal,” ujar Dody dalam keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

    3 Penyebab Banjir:

    1. Lahan Belum Siap hingga Proyek Mandek

    Menurut Dody, keterlambatan proyek tanggul dan normalisasi sungai bukan hanya soal teknis, tetapi juga administratif, terutama dalam hal pembebasan lahan. Adapun hingga saat ini, pembangunan tanggul di Kali Bekasi baru mencapai 13.8 km dari total kebutuhan 33 km.

    Sedangkan Normalisasi Sungai Ciliwung juga baru terealisasi 17 km dari target 33 km. Dody mengatakan, banyak titik genangan di permukiman terjadi karena air masuk melalui area yang belum bertanggul, menunjukkan bahwa percepatan proyek ini sangat diperlukan.

    2. Sampah

    Selain lahan, masalah sampah juga menjadi perhatian serius. Dody mengingatkan bahwa meskipun infrastruktur sudah dibangun, jika sungai dan saluran air terus dipenuhi sampah, maka sistem pengendalian banjir tidak akan optimal.

    Ia juga telah menginstruksikan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) untuk segera berkoordinasi dengan bupati, sekda, dan gubernur terkait pembebasan lahan dan pengelolaan sampah. Jika pemda tidak bergerak cepat, ia mengaku siap turun tangan langsung.

    “Saya akan maksimalkan peran aktif Pemda, khususnya dalam kesiapan lahan. Kalau ini nggak bergerak, ya saya yang turun tangan,” tegasnya.

    3. Tata Ruang Perumahan

    Di samping itu, menurut Dody, permasalahan banjir juga tidak bisa dilepaskan dari tata ruang perumahan yang dikelola pemda. Oleh karena itu, selain mendukung pembangunan tanggul, Pemda juga berkewajiban untuk merawat dan menjaga infrastruktur yang sudah ada agar tetap berfungsi di masa depan.

    Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, Dody optimistis upaya pengendalian banjir di Jabodetabek bisa lebih efektif, mengurangi dampak banjir di musim hujan, dan meningkatkan keamanan bagi warga.

    (shc/rrd)

  • Istri Wali Kota Bekasi Minta Maaf Usai Viral Menginap di Hotel saat Warga Kebanjiran – Page 3

    Istri Wali Kota Bekasi Minta Maaf Usai Viral Menginap di Hotel saat Warga Kebanjiran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Istri Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Wiwiek Hargono, akhirnya buka suara terkait video viral dirinya mengungsi ke hotel mewah saat bencana banjir terjadi, Selasa, 4 Maret 2025. Ia meminta maaf karena videonya tersebut membuat gaduh dan banyak dikritik.

    Wiwiek Hargono mengklaim niatan di balik keputusannya mengungsi di hotel adalah demi melakukan tugas mengawasi dan membantu warga terdampak. Namun ia juga tak bisa melarang opini masyarakat jika hal tersebut disalahtafsirkan.

    “Terima kasih untuk masyarakat Kota Bekasi. Apa yang kami lakukan mungkin bisa ditafsirkan dengan berbagai narasi berbeda. Namun, saya dan Mas Tri selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk warga Bekasi,” ujar Wiwiek, Kamis (6/3/2025).

    Ia menjelaskan jika malam itu Tri baru pulang meninjau banjir sekira pukul 02.00 WIB. Selanjutnya mereka bersantap sahur sambil memantau kondisi banjir yang terus naik.

    Merasa kondisinya semakin mengkhawatirkan, Tri Adhianto lalu menyuruh Wiwiek untuk segera mengevakuasi diri. Hal ini diakui untuk mencegah sang istri terjebak banjir yang akan mempersulit pergerakannya membantu warga terdampak.

    “Jika saya terjebak banjir, maka saya tidak akan bisa turun langsung membantu masyarakat,” ucapnya.

    Istri Wali Kota Bekasi juga mengaku saat itu ia dan suami hanya membawa pakaian yang dikenakan. Namun di mobilnya ternyata ada beberapa baju yang bisa digunakan untuk ganti.

    Kemudian sepanjang hari berikutnya, ia mengklaim sibuk mencari lokasi posko untuk menerima bantuan. Namun ternyata lokasi yang biasa dipakai, seluruhnya terendam banjir.

    “Sehingga saya tidak mungkin menaruh bantuan di lokasi-lokasi yang banjir. Sehingga memang ada beberapa yang saya dorong ke tempat saya menginap,” jelasnya.

    “Saat itu, saya tidak ingin merepotkan siapa pun. Maka saya memilih masuk ke hotel agar tetap bisa menjaga kesehatan dan berpikir dengan jernih dalam menghadapi situasi ini,” ucapnya.

    Di hotel mewah tersebut, Wiwiek bertemu dengan rekannya yang sudah lama tidak berjumpa. Kemudian sang rekan memvideokan momen pertemuan mereka, yang kemudian menjadi viral di media sosial.

    “Namun karena mungkin sudah lama tidak bertemu, saya dengan Bu Harti, sehingga mungkin ada hal-hal yang dalam tanda kutip sebagian orang tidak menghendaki. Dan saya mohon maaf kalau memang di luar batas kemampuan. Saya tidak bisa menolak orang lain yang ingin berfoto atau merekam, sehingga terjadilah hal-hal yang dinarasikan dalam tanda kutip,” ucap Wiwiek.

     

    Viral di media sosial, istri Wali Kota Bekasi, Wiwik Hargono menginap di sebuah hotel karena rumahnya terendam banjir. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi pun langsung menegur sang istri Wali Kota.

  • Ditegur Dedi Mulyadi Menginap di Hotel Saat Banjir, Istri Walkot Bekasi: Saya Mohon Maaf Pak Gubernur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Ditegur Dedi Mulyadi Menginap di Hotel Saat Banjir, Istri Walkot Bekasi: Saya Mohon Maaf Pak Gubernur Megapolitan 6 Maret 2025

    Ditegur Dedi Mulyadi Menginap di Hotel Saat Banjir, Istri Walkot Bekasi: Saya Mohon Maaf Pak Gubernur
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Istri
    Wali Kota Bekasi
    Tri Adhianto
    ,
    Wiwiek Hargono
    , meminta maaf kepada Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    .
    Permintaan maaf disampaikan Wiwiek setelah Dedi menegur dirinya yang memilih menginap di hotel saat masyarakat Kota Bekasi menderita karena bencana banjir.
    “Saya mohon maaf kepada Pak Gubernur atas merebaknya ini,” kata Wiwiek saat ditemui di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (6/3/2025).
    Wiwiek mengaku, keputusannya menginap di hotel bukan berarti dirinya tidak mempunyai empati terhadap penderitaan masyarakat.
    Selain itu, Wiwiek juga menegaskan bahwa tidak ada niatan sama sekali untuk mencoreng nama Kota Bekasi atas keputusannya tersebut.
    Wiwiek menyatakan, dirinya memilih menginap di hotel karena kediamannya di Kemang Pratama turut terdampak banjir pada Selasa (3/3/2025).
    “Saat itu kejadiannya, saya hanya sebentar saja di hotel tersebut, karena memang harus evakuasi diri, karena rumah saya juga kena banjir,” jelas dia.
    Ia pun berjanji akan mengevaluasi diri atas tindakannya yang memilih menginap di hotel ketika masyarakat dihadapi bencana banjir.
    “Saya berharap ini menjadi evaluasi buat saya,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, Dedi menegur istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono, yang memilih menginap di hotel setelah rumahnya terdampak banjir akibat luapan Sungai Bekasi.
    Menurut Dedi, sebagai pejabat publik, pasangan kepala daerah seharusnya menunjukkan empati dengan merasakan langsung penderitaan warga yang terdampak.
    “Kepada seluruh pejabat di mana pun berada, ya hari ini istri pejabat, mari kita sama-sama merasakan apa yang diderita oleh masyarakat,” kata Dedi di Kantor BPK Jabar, Rabu (5/3/2025).
    “Pada saat masyarakat mendapat musibah, pejabat dan istri pejabat ada di tengah-tengah masyarakat,” lanjutnya.
    Dedi menegaskan bahwa meskipun Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi terhadap istri Wali Kota Bekasi, pihaknya tetap dapat melakukan pembinaan bagi pejabat maupun pasangan pejabat yang dinilai kurang menunjukkan empati.
    “Sebagai Gubernur, saya bisa melakukan pembinaan berupa teguran. Melalui media ini, saya menyampaikan teguran kepada istri Wali Kota Bekasi untuk mengubah sikapnya karena dipilih oleh masyarakat,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • OMC hari kedua, wilayah Jabodetabek tidak turun hujan

    OMC hari kedua, wilayah Jabodetabek tidak turun hujan

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

    OMC hari kedua, wilayah Jabodetabek tidak turun hujan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 06 Maret 2025 – 22:32 WIB

    Elshinta.com – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Jabodetabek memasuki hari kedua pada Rabu (5/3). Dari hasil pemantauan, wilayah Jabodetabek tidak mengalami hujan pasca OMC dilaksanakan.

    Penerbangan hari ini telah dilakukan selama enam sorti. Sebanyak empat ton Natrium Chlorida (NaCl) dan dua ton kalsium oksida (CaO) telah disemai di langit Jawa Barat. 

    Enam sorti penerbangan bahan semai hari ini dilakukan dengan menggunakan pesawat Cessna Caravan PK-SNP dengan rute sebagai berikut: sorti 1 dilakukan di wilayah perairan utara Jawa Barat, sorti 2 di wilayah utara Bekasi, sorti 3 di wilayah Bekasi, sorti 4 di wilayah Bekasi dan Karawang, sorti 5 di wilayah pesisir Karawang sampai Pamanukan, dan sorti 6 di wilayah Jatiluhur dan area Bandung.

    Dengan demikian, pelaksanaan OMC dalam rangka pengurangan curah hujan di wilayah Jabodetabek guna percepatan penanganan darurat banjir di Provinsi DK Jakarta dan Jawa Barat telah terlaksana sebanyak sembilan sorti selama 16 jam 43 menit dengan total bahan semai 9.000 Kg NaCl dan 2.000 Kg (CaO) sejak Selasa kemarin.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan kementerian dan lembaga terkait akan melaksanakan operasi modifikasi cuaca hingga tanggal 8 Maret 2025. Hal ini berdasarkan analisis prakiraan cuaca potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Jabodetabek hingga 11 Maret mendatang. Harapannya, OMC dapat mengurangi curah hujan yang berpotensi turun di wilayah Jabodetabek sehingga meminimalkan risiko banjir. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Video: Tata Ruang Buruk Jadi Penyebab Banjir, Ini Kata Wali Kota Bekas

    Video: Tata Ruang Buruk Jadi Penyebab Banjir, Ini Kata Wali Kota Bekas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti salah satu tantangan di Kawasan Bekasi adalah pembangunan besar-besaran yang menyebabkan berkurangnya area resapan dan banjir. Lantas seperti apa tanggapan Wali Kota Bekasi?

    Selengkapnya saksikan dialog Dina Gurning bersama Wali Kota Bekasi Tri Adhianto di Program Nation Hub CNBC Indonesia, Kamis (06/03/2025).

  • Ditegur Dedi Mulyadi Menginap di Hotel Saat Banjir, Istri Walkot Bekasi: Saya Mohon Maaf Pak Gubernur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Istri Wali Kota Bekasi Minta Maaf Menginap di Hotel Saat Banjir Megapolitan 6 Maret 2025

    Istri Wali Kota Bekasi Minta Maaf Menginap di Hotel Saat Banjir
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Istri
    Wali Kota Bekasi

    Tri Adhianto
    ,
    Wiwiek Hargono
    meminta maaf apabila menginap di salah satu hotel berbintang saat banjir membuat masyarakat kecewa.
    “Kalau di dalam praktiknya ada narasi-narasi yang konotasinya negatif, mohon dimaafkan,” kata Wiwiek di Bekasi, Kamis (6/3/2025).
    Wiwieks mengaku terpaksa mengevakuasi diri di hotel karena kediamannya di Kemang Pratama terendam banjir.
    Atas saran suaminya, ia akhirnya memutuskan menginap di hotel setelah berkeliling meninjau lokasi banjir pada Selasa (3/3/2025) malam. Ia pun bermalam di hotel hingga Rabu (4/3/2024) pagi.
    “Bapak meminta saya untuk mengevakuasi diri, saya masuklah ke hotel,” ujar Wiwiek
    Dia mengaku menginap di hotel berbintang saat banjir menggunakan uang pribadinya.
    Ia juga mengakui selama ini tidak pernah menggunakan dana Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, sekalipun ketika dirinya berkeliling membantu masyarakat terdampak banjir.
    “Pasti biaya pribadi. Saya turun ke masyarakat pun saya tidak pernah minta biaya Pemerintah Kota Bekasi,” kata Wiwiek.
    Bahkan, ia mengeklaim tidak pernah meminta fasilitas kepada pejabat setiap dirinya turun ke masyarakat.
    “Boleh ditanyakan, boleh dibuktikan pada Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Barat, Bekasi Selatan, gitu ya. Tidak ada sepersen pun saya meminta fasilitas untuk saya bergerak ke masyarakat,” tegas dia.
    Sebelumnya, video yang menampilkan istri Tri Adhianto sedang berada di suatu hotel beredar di media sosial.
    Dalam video yang beredar menunjukkan bahwa Tri beserta istri dan keluarganya sedang berada di sebuah hotel.
    “Wali kota kita rumahnya kebanjiran gaes. Jadi nginepnya di hotel,” kata seorang perempuan yang merekam momen ketika istri Tri baru tiba di sebuah hotel di Bekasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korps Sabhara Polri Terjunkan Dapur Lapangan untuk Bantu Warga Terdampak Banjir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Korps Sabhara Polri Terjunkan Dapur Lapangan untuk Bantu Warga Terdampak Banjir Megapolitan 6 Maret 2025

    Korps Sabhara Polri Terjunkan Dapur Lapangan untuk Bantu Warga Terdampak Banjir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Korps Samatha Bhayangkara
    (Sabhara) Polri menerjunkan dapur lapangan untuk membantu warga terdampak banjir di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.
    Kaden Perintis Direktorat Samapta Baharkam Polri Kombes Pol. Deddy Supriadi menjelaskan, dapur lapangan diterjunkan untuk memenuhi kebutuhan berbuka puasa dan makan malam.
    “Saat ini kami melakukan kegiatan pembagian nasi atau kebutuhan dalam berbuka puasa dalam bulan suci Ramadhan. Tadi berlangsung sejak pukul 16.00, ada beberapa warga yang antri untuk berbuka tadi,” kata Deddy saat ditemui
    Kompas.com
    , Kamis (6/4/2025).
    Deddy berujar, anggota dapur lapangan bakal mengantarkan makanan ke masyarakat yang tidak bisa mendatangi dapur lapangan
    Korps Sabhara
    Polri.
    Dengan begitu, pembagian makanan tidak hanya berlangsung di dapur lapangan saja.
    “Kalau yang masak ada 10 dan yang mendistribusikan berjumlah 50 anggota,” ujar Deddy.
    Deddy menjelaskan, dapur lapangan Korps Sabhara Polri mempersiapkan ratusan porsi makanan untuk masyarakat terdampak banjir.
    “Ada sekitar 500 porsi berdasarkan data dari Pak RW. Kita pilih, agar lebih spesifik nasi goreng dengan lauknya telur dan diberikan sosis serta sayur,” ucap Deddy.
    Deddy menjelaskan, ini merupakan titik kedua mereka membuka dapur lapangan Korps Sabhara. Sebelumnya mereka telah membuka dapur lapangan di Bekasi. 
    “Ya jadi kami sudah melakukan kegiatan masyarakat ini, terhadap kejadian banjir sejak tanggal 4 itu di kelurahan Jakasetia, Bekasi,” ucap Deddy.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ditegur Dedi Mulyadi Menginap di Hotel Saat Banjir, Istri Walkot Bekasi: Saya Mohon Maaf Pak Gubernur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Wiwiek Istri Wali Kota Bekasi Menginap di Hotel Saat Banjir: Saya Pakai Uang Pribadi Megapolitan 6 Maret 2025

    Wiwiek Istri Wali Kota Bekasi Menginap di Hotel Saat Banjir: Saya Pakai Uang Pribadi
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Istri Wali Kota Bekasi
    Tri Adhianto
    ,
    Wiwiek Hargono
    mengatakan dirinya bersama suami menginap di salah satu hotel berbintang saat banjir menggunakan uang pribadi.
    Wiwiek mengaku tidak pernah menggunakan dana Pemerintah Kota Bekasi, sekalipun ketika berkeliling membantu masyarakat terdampak banjir.
    “Pasti biaya pribadi. Saya turun ke masyarakat pun saya tidak pernah minta biaya Pemerintah Kota Bekasi,” kata Wiwiek di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (6/3/2025).
    Dia mengeklaim tidak pernah meminta fasilitas kepada pejabat setiap dirinya turun ke masyarakat.
    “Boleh ditanyakan, boleh dibuktikan pada Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Barat, Bekasi Selatan, gitu ya. Tidak ada sepersen pun saya meminta fasilitas untuk saya bergerak ke masyarakat,” tegas dia.
    Wiwiek menjelaskan, sebelum menginap, ia dan suaminya seharian berkeliling menemui masyarakat terdampak banjir pada Selasa (3/3/2025).
    Ia juga mendatangi sejumlah posko untuk menerima bantuan sebelum disalurkan langsung ke masyarakat.
    Namun, karena kediamannya di Kemang Pratama turut terendam banjir, ia disarankan suaminya untuk mengevakuasi menginap di hotel.
    Wiwiek akhirnya menginap di hotel pada Selasa malam hingga Rabu (4/3/2025) pagi.
    Wiwiek menyampaikan permintaan maaf apabila tindakannya membuat masyarakat kecewa.
    “Kalau di dalam praktiknya ada narasi-narasi yang konotasinya negatif, mohon dimaafkan,” kata Wiwiek 
    Sebelumnya, video yang menampilkan istri Tri Adhianto sedang berada di suatu hotel beredar di media sosial. 
    Dalam video yang beredar menunjukkan bahwa Tri beserta istri dan keluarganya sedang berada di sebuah hotel.
    “Wali kota kita rumahnya kebanjiran, gaes. Jadi nginepnya di hotel,” kata seorang perempuan yang merekam momen ketika istri Tri baru tiba di sebuah hotel di Bekasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satpam Mal di Bekasi Bunuh Driver Ojol, Modus Menginap di Rumah lalu Gasak Harta Korban – Halaman all

    Satpam Mal di Bekasi Bunuh Driver Ojol, Modus Menginap di Rumah lalu Gasak Harta Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pria pengemudi ojek online (ojol) berinisial MAW (39) menjadi korban pembunuhan di rumahnya di  kawasan Nusa Penida 3, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Pelaku yang tega menghabisi nyawa MAW adalah teman SD korban sendiri yakni pria inisial HJ (43).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan bahwa kejadian ini bermula saat pelaku HJ menghubungi MAW pada Senin (17/2/2025) untuk meminta izin menginap di rumah korban selama beberapa hari. 

    Alasan HJ menginap adalah karena tempat kerjanya sebagai sekuriti di salah satu mal dekat dengan kediaman korban.

    MAW pun mengizinkan HJ yang juga teman semasa kecil untuk menginap di rumahnya.

    “Karena lokasi tempat kerja pelaku sebagai sekuriti di sebuah mal itu dekat dengan rumah korban,” kata Ade Ary, kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025), dikutip dari WartaKotalive.com.

    “Pelaku merupakan teman SD korban,” sebutnya.

    Setiap malam, pelaku selalu pulang ke rumah lebih dulu, sedangkan korban baru tiba pada pukul 23.00 WIB.

    Kemudian terbesit di pikiran pelaku untuk melakukan niat jahat dengan mengambil barang-barang korban.

    “Singkatnya pada hari Kamis, 27 Februari 2025, pukul 23.30 WIB, ketika pelaku terbangun, melihat korban sudah pulang dan tidur beralaskan tikar di ruang tamu,” jelas Ade Ary.

    “Kemudian di hari Jumat, 28 Februari 2025 sekitar pukul 05.30 WIB, pelaku terbangun dan melihat korban masih tertidur dengan posisi miring ke arah kiri, sehingga timbul niat pelaku untuk mengambil motor, uang, dan HP milik korban,” sambungnya.

    Saat terbangun pada Jumat pagi itulah, pelaku HJ melihat ada sebatang kayu yang terletak dekat dapur lalu mengambilnya.

    Pelaku kemudian memukul kepala belakang korban bagian kanan sebanyak enam kali dengan menggunakan sebatang kayu itu.

    “Hingga mengeluarkan darah dan selanjutnya pelaku memukul satu kali pada bagian kanan perut korban ya, setelah kepala kemudian perut bagian kanan,” ungkap Ade Ary.

    Setelah memastikan temannya meninggal, pelaku memindahkan korban ke bagian belakang rumah dengan menutupnya menggunakan tikar dan kasur.

    Sementara itu, balok yang digunakan pelaku sebagai senjata pembunuhan diletakkan kembali di dekat dapur, lalu HJ mencuri ponsel, tas, dan sepeda motor milik korban.

    “Kemudian pergi meninggalkan lokasi untuk pulang ke tempat tinggal pelaku di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi,” sebut Ade Ary.

    Dalam perjalanan pulang, ponsel dan tas milik korban dibuang pelaku ke sungai di daerah Kelurahan Aren Jaya untuk menghilangkan barang bukti.

    Sedangkan, sepeda motor korban digunakan pelaku untuk kerja sehari-hari sebagai sekuriti di sebuah mal.

    Polisi berhasil membekuk pelaku kurang dari 24 jam setelah korban ditemukan tewas di rumahnya pada Senin (3/3/2025).

    “Jadi waktu penangkapannya kurang dari 24 jam, penyidik gabungan Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota dan Subdit Resmob Polda Metro Jaya berhasil mengamankan pelaku, sudah kami sampaikan tadi saudara HJ ya, lahir tahun 1982, tinggal di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi,” tutur Ade Ary.

    “Jadi saat ditemukan, korban berada dalam tumpukan tikar dan kasur. Ini berawal dari penemuan jenazah ya beberapa hari lalu. Kemudian dikembangkan di dalamnya, akhirnya berhasil diungkap,” imbuhnya.

    Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti berupa balok atau sebatang kayu, motor, pakaian milik korban hingga tikar.

    “Ada beberapa barang bukti yang pertama tadi balok ya balok sudah. Kemudian ini motor milik korban yang diambil oleh pelaku. Kemudian ada tikar dan pakaian milik korban,” papar Ade Ary.

    “Kemudian, ada juga barang bukti hasil visum dan otopsi sementara yang sudah diamankan oleh penyidik,” lanjutnya.

    Kini penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan pendalaman.

    Atas perbuatannya, HJ dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan atau Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan/atau Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pembunuhan Ojol di Bekasi, Pelakunya Teman SD yang Tidak Tahu Diri Usai Diizinkan Menginap di Rumah

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (WartaKotalive.com/Ramadhan L Q)

  • Banjir Bekasi Masih Parah, Pramono Akan Beri Bantuan, Ada Beras hingga Kirim Petugas PPSU – Halaman all

    Banjir Bekasi Masih Parah, Pramono Akan Beri Bantuan, Ada Beras hingga Kirim Petugas PPSU – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jakarta Pramono Anung memutuskan akan memberikan bantuan kepada Bekasi yang kini masih mengalami bencana banjir yang cukup serius.

    Hal ini diungkapkan Pramono setelah melakukan peninjauan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya menggunakan helikopter milik Polri pada Kamis (6/3/2025).

    Dari pantauan udara, Pramono melihat banjir di Bekasi masih parah. 

    Terutama di wilayah Babelan yang sebagian besar rumah warganya masih terendam banjir.

    Oleh karena itu Pramono memutuskan agar Pemerintah Jakarta memberikan bantuan ke Bekasi.

    “Dari tinjauan tadi malah Bekasi sampai hari masih serius ya. Di Babelan tadi hampir semua rumah-rumah penduduk masih terkendala banjir yang serius.”

    “Maka Pemerintah Jakarta dari kemarin sebenarnya sudah memutuskan untuk memberikan bantuan ke Bekasi,” kata Pramono dilansir Kompas TV, Kamis (6/3/2025).

    Bantuan yang diberikan ke Bekasi berupa barang-barang yang dibutuhkan di lapangan.

    Di antaranya adalah bantuan berupa Mobil Damkar, toilet, dam mobil pengangkut sampah.

    Tak hanya itu Pemprov Jakarta juga akan mengirimkan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum atau PPSU ke Bekasi.

    Petugas PPSU yang berjumlah 200 orang ini dikirim ke Bekasi untuk membantu kerja bakti disana.

    “Bantuannya berupa tentunya hal-hal yang dibutuhkan di lapangan. Mobil Damkar, kemudian toilet, mobil pengangkut sampah.”

    “Dan kami juga sudah mengirimkan pasukan PPSU ke Bekasi untuk membantu kerja bakti yang diadakan dan juga membantu untuk di lapangannya. Jumlahnya lebih dari 200 orang,” terang Pramono.

    Bantuan berupa beras dan lauk pauk juga akan dikirimkan ke Bekasi untuk memenuhi kebutuhan para korban banjir di Bekasi.

    “Kemudian kami juga memberikan bantuan beras dan lauk pauk kepada Bekasi.”

    “Karena memang semua orang pasti tidak menginginkan adanya banjir atau bencana ini,” pungkasnya.

    Tekan Risiko Banjir di Jabodetabek, BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca Selama 24 Jam

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, mengungkapkan bahwa OMC telah dilakukan sejak 5 Maret dan direncanakan berlangsung hingga 8 Maret 2025 atau menyesuaikan dengan update prediksi cuaca terbaru.

    Operasi ini berfokus pada pengurangan curah hujan di daerah tangkapan air Sungai Ciliwung dan Cisadane, mulai dari Bogor sebagai hulu hingga Jakarta dan Bekasi sebagai hilir.

    “Awan-awan yang berpotensi membawa hujan deras dihujankan lebih awal di atas laut sebelum mencapai daratan. Sementara itu, awan yang berkembang di daratan disemai agar pertumbuhannya terganggu sehingga curah hujannya berkurang,” kata Tri Handoko Seto, dikutip dari Siaran Pers BMKG, Kamis (6/3/2025).

    Menurut Seto, berkaca dari pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa OMC mampu mengurangi curah hujan sebesar 30-60 persen pada awan hujan yang cukup masif.

    “Dengan demikian, diharapkan risiko banjir di wilayah terdampak dapat ditekan.” jelas Seto.

    OMC kali ini dikendalikan dari Pos Komando di Lanud Halim Perdanakusuma dan dilakukan oleh BMKG dan BNPB bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara.

    Selain itu, pada hari ini, Kamis (6/3/2025) juga digelar rapat persiapan untuk pelaksanaan OMC tambahan yang didanai oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, dalam operasi ini, BMKG tidak hanya menyediakan data cuaca, tetapi juga merancang strategi operasi, menentukan lokasi penyemaian, serta memantau kondisi atmosfer secara real-time untuk memastikan efektivitas intervensi cuaca.

    BMKG menurunkan tim dengan kekuatan penuh yang bekerja selama 24 jam guna mendukung kelancaran operasi ini.

    “Operasi Modifikasi Cuaca bukan sekadar menyemai garam ke langit, tetapi memerlukan pemodelan atmosfer yang tepat agar intervensi yang dilakukan benar-benar efektif. BMKG memastikan bahwa setiap rekomendasi yang diberikan berbasis pada data meteorologi terbaru dan perhitungan ilmiah yang terukur,” ujar Dwikorita.

    “Setiap intervensi dalam OMC harus berbasis pada data yang presisi. Jika tidak, upaya ini bisa sia-sia atau justru memperburuk kondisi cuaca di wilayah lain. Itulah mengapa BMKG menurunkan tim khusus yang bekerja selama 24 jam untuk memastikan setiap langkah dalam operasi ini didasarkan pada analisis ilmiah yang mendalam,” sambungnya.

    Adapun keberhasilan OMC tidak hanya bergantung pada pelaksanaannya di lapangan, tetapi juga pada koordinasi antar-lembaga yang solid dan transparan.

    BMKG juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan secara aktif mengakses informasi cuaca melalui website BMKG, aplikasi InfoBMKG, media sosial resmi BMKG, serta layanan SMS peringatan dini.

    “Dengan koordinasi yang baik antar-lembaga dan kesiapsiagaan masyarakat, dampak dari bencana hidrometeorologi dapat ditekan semaksimal mungkin,” paparnya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/ Lanny Latifah)

    Baca berita lainnya terkait Banjir di Jabodetabek.