kab/kota: Bekasi

  • Buat Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Pemuda di Bekasi Diam-diam Jual Motor Saudaranya 

    Buat Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Pemuda di Bekasi Diam-diam Jual Motor Saudaranya 

    Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, SETU – Seorang pemuda berinisial AB (23), tiba-tiba datang ke Polsek Setu di Jalan Raya Letjen R. Suprapto, Kabupaten Bekasi mengaku jadi korban begal pada Jumat (14/3/2025) dini hari. 

    Kapolsek Setu AKP Usep Aramsyah mengatakan, AB datang dengan wajah kalut dan bercerita baru saja dibegal hingga sepeda motornya dirampas kawanan pelaku. 

    “Yang bersangkutan mengaku jadi korban begal, dia dipepet empat orang yang mengendarai dua sepeda motor saat melintas di Kampung Serang, Desa Taman Rahayu,” jelas Usep. 

    Menindaklanjuti laporan tersebut, penyidik Polsek Setu bergerak melakukan serangkaian penyelidikan diantara mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP). 

    Kejanggalan mulai dirasakan penyidik, di TKP tidak ditemukan tanda-tanda yang menjadi petunjuk kejadian begal. 

    “Berdasarkan hasil olah TKP dan rekaman CCTV di sekitar lokasi, tidak ada kejadian sebagai mana yang dilaporkan,” kata Usep. 

    Kanitreskrim Polsek Setu, Ipda Didi Supriadi menambahkan, pihaknya terus menggali informasikan terkait AB yang nekat membuat laporan palsu. 

    Usut punya usut, AB sengaja membuat laporan palsu seolah-olah menjadi korban begal untuk mengelabuhi saudaranya. 

    AB sebelumnya meminjam sepeda motor milik saudaranya, kendaraan roda dua itu dijual tanpa sepengetahuan pemiliknya. 

    “Setelah kami gali ternyata pelaku mengakui laporan begal itu bohong, sepeda motor ternyata dijual tanpa sepengetahuan saudaranya bernama R,” jelasnya. 

    Akibat ulahnya sendiri, AB kini mendekam di tahanan Polsek Setu akibat dugaan tindak pidana penggelapan kendaraan milik saudaranya. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     
     

  • Wali Kota Bekasi Ancam Pidanakan Ormas yang Minta THR  – Halaman all

    Wali Kota Bekasi Ancam Pidanakan Ormas yang Minta THR  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto dan Wakil, Abdul Harris Bobihoe mengingatkan agar ormas tidak meminta Tunjangan Hari Raya (THR) saat momen lebaran 2025.

    Menurut Tri, larangan itu juga berdasarkan pernyataan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang serupa sebelumnya disampaikan.

    “Kan sudah jelas pak gubernur melarang, terus kemarin pagi hari saya dan pak wakil keluarkan suratnya larangan untuk ormas meminta THR yang implikasinya tentu menjadi beban,” kata Tri, Selasa (18/3/2025).

    Bahkan Tri menjelaskan akan melaporkan ke pihak kepolisian jika terdapat ormas yang masih nekat meminta THR, terlebih dinilainya terdapat unsur pidana.

    “Saya kira kembali lagi kalau itu ada unsur pidana kami laporkan ke pihak kepolisian,” jelasnya.

    Sebelumnya, Dedi Mulyadi sempat blak-blakan menceritakan adanya sejumlah pihak yang kerap meminta THR kepada Kepala Daerah serta jajaran menjelang lebaran.

    Sehingga momen menjelang lebaran, Kepala Daerah dan jajaran justru kerap dibuat pusing terkait permintaan tersebut.

    “Kami jujur-jujur aja nih, tanggal-tanggal gini Kepala Dinas (Kadis) pusing, Wali Kota juga pusing sama, karena orang datang ke kantor semuanya minta THR sedangkan Kadis cuma dapat THR dari pemerintah untuk keluarganya, kalau itu dibagiin, keluarganya tidak ada,” kata Dedi saat ditemui di kawasan Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin (17/3/2025).

    Berdasarkan hal itu, orang nomor satu di Jawa Barat tersebut mengimbau para pihak yang berniat meminta THR menjelang lebaran kepada Kepala Daerah dan jajaran untuk tidak melakukannya.

    Hal itu dinilai Dedi juga bagian dari mendukung pemerintah yang bersih dari korupsi.

    “Kalau ingin dukung anti-korupsi, pemerintahan yang bersih ya tidak boleh ada permintaan-permintaan THR ketika menjelang lebaran,” jelasnya.

    Dedi menuturkan tidak hanya di ruang lingkup Kepala Daerah dan jajaran, permintaan THR ke sejumlah pihak seperti perkantoran atau lembaga usaha juga diimbau untuk tidak boleh dilakukan.

     
    “Tidak boleh ada permintaan THR kepada toko, kepada lembaga usaha, ke kantor-kantor,” tuturnya. 

    Penulis: Rendy Rutama

  • Korban Banjir di Pondok Gede Permai Bekasi Dapat Bantuan, GAN: Wujudkan Kepedulian Sosial – Halaman all

    Korban Banjir di Pondok Gede Permai Bekasi Dapat Bantuan, GAN: Wujudkan Kepedulian Sosial – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komunitas Garuda Astacita Nusantara (GAN) melakukan aksi peduli banjir yang diadakan di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi. 

    Aksi ini dipimpin oleh Ketua Umum GAN, Muh. Burhanuddin, bersama Sekretaris Jenderal Erlambang Trisakti, Wakil Ketua H. Supratman, Wakil Ketua Maria Astuti, dan para pengurus DPP GAN. 

    Acara tersebut diterima oleh Ketua RW, Azis, serta Ketua RT dari RT 1 hingga RT 8.

    Dalam sambutannya, Muh. Burhanuddin, mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan bangsa, termasuk bencana alam. 

    “Kami hadir sebagai bentuk empati dan tanggung jawab sosial dalam membantu warga yang terdampak, serta berharap bisa memberikan solusi agar bencana serupa tidak terulang lagi,” ungkap Burhanuddin melalui keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).

    Sekretaris Jenderal GAN, Erlambang Trisakti, mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang diterima di lokasi bencana. 

    Ia berharap agar warga yang terkena dampak banjir dapat sabar dan tetap bersemangat untuk kembali menjalani aktivitas mereka seperti biasa. 

    “Bantuan ini mungkin tidak besar, namun semoga bisa meringankan beban dan memberikan sedikit kebahagiaan bagi warga,” kata Erlambang.

    Sementara itu, Wakil Ketua Umum GAN, H. Supratman, yang dikenal akrab dengan warga setempat, turut memberikan dukungan moral kepada para korban banjir. 

    Dalam sambutannya, H. Supratman berharap bantuan yang diberikan oleh GAN bisa bermanfaat bagi masyarakat dan menekankan pentingnya komunikasi yang terus dijalin dengan warga serta pengurus RW dan RT setempat.

    Agenda utama aksi peduli ini mencakup penyerahan bantuan berupa pakaian, sembako, obat-obatan, serta kenang-kenangan dari GAN untuk warga yang terdampak banjir. 

    Selain itu, acara ini juga dilanjutkan dengan buka puasa bersama warga dan pengurus RT/RW setempat. 

    Acara yang dihadiri oleh lebih dari 30 pengurus inti GAN ini, turut melibatkan Ketua Karang Taruna, pengurus PKK, Posyandu, serta warga sekitar yang terkena dampak banjir.

    Dengan komitmen yang kuat, Ketum GAN Muh. Burhanuddin menegaskan bahwa Garuda Astacita Nusantara akan terus hadir untuk mendampingi masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan. 

    “Kami akan senantiasa mendukung program-program pemerintah, khususnya yang berpihak pada rakyat, seperti yang tercermin dalam program AstaCita Presiden Prabowo Subianto,” kata Burhanuddin. 

    Aksi peduli ini menunjukkan semangat solidaritas dan kepedulian Garuda Astacita Nusantara dalam mewujudkan perubahan nyata bagi masyarakat, terutama mereka yang tengah menghadapi kesulitan akibat bencana alam. 

  • Normalisasi Kali Bekasi Terkendala Lahan, Dedi Mulyadi : Solusinya Pembebasan atau Bongkar 

    Normalisasi Kali Bekasi Terkendala Lahan, Dedi Mulyadi : Solusinya Pembebasan atau Bongkar 

    Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulya mengatakan, normalisasi Kali Bekasi jadi prioritas utama yang bakal dilakukan pemerintah sebagai langkah mencegah banjir. 

    Pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), dan Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) serta Perum Jasa Tirta. 

    “Kesimpulannya ini kan menjadi bagian prioritas untuk normalisasi wilayah Bekasi dan Kota Bekasi,” kata Dedi saat dijumpai di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Senin (18/3/2025). 

    Hanya saja, proyek normalisasi Kali Bekasi masih terkendala lahan. Di sepanjang bantaran sudah banyak berdiri bangunan. 

    “Kemudian terkendala dengan tanah yang dikuasai oleh pihak ketiga atau sudah ada bangunan, nah tetapi tadi sudah ada solusi-solusinya,” jelas dia. 

    Lahan di bantaran yang dikuasai sejumlah pihak ini beberapa terdaftar memiliki sertifikat, ada juga yang mendirikan bangunan liar untuk tempat tinggal atau usaha. 

    Pemerintah nantinya akan mengklarifikasi, mereka yang bersertifikat akan dilakukan pembebasan lahan dengan diganti haknya. 

    Sementara untuk bangunan liar, mereka yang sudah menempati lama akan diberikan uang kerohiman dan diminta membongkar sendiri bangunannya. 

    “Itu kita lakukan dan alokasi biaya yang disampaikan Wamen itu kan 3,6 triliun dan kita pemerintah provinsi akan supporting pembebasan tanah menjaga keamanan saat normalisasi,” jelas dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Dirjen KLHK Ungkap Penyebab Banjir di Bekasi karena Kawasan Lindung Jadi Permukiman – Halaman all

    Dirjen KLHK Ungkap Penyebab Banjir di Bekasi karena Kawasan Lindung Jadi Permukiman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sigit Reliantoro mengungkapkan penyebab banjir di Bekasi beberapa waktu lalu.

    Ia mengatakan banjir tersebut karena kawasan lindung jadi pemukiman di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bekasi. 

    Mulanya ia mengatakan berdasarkan data BNPB dari DAS Kali Bekasi, Ciliwung, Pesanggrahan, Cisadane, Krukut, Buaran, Cakung dan Sunter. Kalau dipetakan luasnya dan daerah terdampak banjir paling banyak berada di Bekasi. 

    “Bekasi itu ada dua sistem sungai, yaitu yang dari Cileungsi kemudian Cikeas menyatu di Kali Bekasi. Kemudian ada sungai yang satu DAS  melipir di Jonggol, kemudian masuk bergabung di Kali Bekasi,” kata Sigit dalam konferensi pers di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025). 

    Banjir di Bekasi beberapa waktu lalu kata dia berdampak pada 81 desa. 

    Lanjutnya kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan di bawahnya suaka alam dan pelestarian alam alami penurunan. 

    Kemudian yang naik justru kawasan pertanian dan pemukiman di DAS Kali Bekasi. 

    “Jadi kalau dilihat DAS Kali Bekasi di segmen 1 di hulunya itu jauh lebih kecil tutupan lahannya (Vegetasi) hanya 3,35 persen yang melayani seluas 120-an hektare,” terangnya. 

    Atas hal itu ia menyebut banjir di Bekasi beberapa waktu lalu wajar terjadi. 

    “Jadi tadi data-data yang menunjukkan bahwa Kali Bekasi dan Cikarang itu banjir. Barangkali masuk logika karena yang melindungi hanya 3,35% tutupan vegetasi di sana,” lanjutnya. 

    Kemudian di hulu DAS Kali Bekasi, lanjutnya hanya sebagian kecil yang menjadi kawasan konservasi. 

    “Jadi kita juga tahu di dalamnya barangkali juga sudah ada kegiatan-kegiatan yang tidak murni menjadi fungsi hutan,” tandasnya. 

     

  • 7
                    
                        Diterjang Puting Beliung, Mobil di Bekasi Melayang Sejauh 100 Meter
                        Megapolitan

    7 Diterjang Puting Beliung, Mobil di Bekasi Melayang Sejauh 100 Meter Megapolitan

    Diterjang Puting Beliung, Mobil di Bekasi Melayang Sejauh 100 Meter
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Sebuah mobil yang mengangkut empat penumpang terbang akibat
    angin puting beliung
    di Desa Telajung, Jalan Praja, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten
    Bekasi
    , Jawa Barat, pada Senin (17/3/2025) malam.
    Mobil jenis Suzuki APV berwarna hitam tersebut melayang sejauh kurang lebih 100 meter sebelum terperosok ke dalam parit.
    Beruntung, seluruh
    penumpang selamat
    dari insiden tersebut, meskipun bodi depan dan samping mobil mengalami penyok.
    “Enggak ada korban. Kebetulan yang di dalam mobil itu saya, total ada empat orang,” ujar salah satu penumpang, Sanin (51), saat ditemui di lokasi pada Selasa (18/3/2025).
    Sanin menjelaskan, peristiwa ini bermula ketika ia dan tiga rekannya berkendara di tengah gerimis hujan menuju tempat bermain bulu tangkis sekitar pukul 21.20 WIB.
    Saat tiba di sebuah tikungan di Jalan Praja, mereka dikejutkan oleh suara ledakan dari kabel tiang listrik.
    Pada saat bersamaan, keempat penumpang histeris melihat kedatangan angin puting beliung yang berwarna hitam pekat.
    Ketika angin puting beliung menerjang, mobil beserta penumpangnya terangkat dan melayang ke arah parit.
    Mobil tersebut kemudian menghantam deretan batang bambu sebelum akhirnya terperosok ke dalam parit.
    Setelah sekitar tiga menit diterjang angin puting beliung, para penumpang berhasil keluar dari mobil untuk menyelamatkan diri.
    “Durasi anginnya enggak lama, hampir tiga menitan,” ungkap Sanin.
    Setelah berhasil keluar, Sanin baru menyadari bahwa angin puting beliung juga merobohkan sebuah tower Base Transceiver Station (BTS) yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

    Alhamdulillahnya
    saya, mungkin biar saya enggak ketiban tower, saya kebawa angin,” imbuhnya.
    Hingga kini, proses evakuasi mobil APV tersebut masih berlangsung dengan melibatkan sejumlah petugas dan satu alat berat jenis
    crane
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi Ingatkan Warga Jangan Rusak Sungai: Biayanya Mahal!

    Dedi Mulyadi Ingatkan Warga Jangan Rusak Sungai: Biayanya Mahal!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung menanyakan ketersediaan anggaran untuk upaya normalisasi sungai di wilayah Bogor dan Bekasi kepada Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU). Hal itu terungkap saat Dedi mendatangi mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada Senin (17/3/2025), u ntuk rapat koordinasi dengan Kementerian PU dalam penanggulangan banjir di Jabodetabek, terutama di Bekasi.

    “Kami baru selesai rapat dengan Menteri PU, dengan Bu Wamen, membahas untuk penanganan banjir di seluruh Jawa Barat. Tetapi fokus hari ini adalah melakukan pelebaran normalisasi sungai di wilayah Bogor dan Bekasi,” Dedi dalam unggahan video di akun Instagram resminya, dikutip Selasa (18/3/2025).

    Lalu, Dedi menanyakan kepada Dian terkait berapa lokasi yang akan dilakukan pelebaran sungai oleh Kementerian PU.

    “Bu, berapa lokasi yang akan dikeluarkan oleh pemerintah pusat untuk menormalisasi sungai di Kali Bekasi?” tanya Dedi kepada Dian.

    “Ya, kami sebenarnya untuk di Bekasi ini ada sepanjang 33 kilometer yang harus diselesaikan, dan saat ini kurang 19,64 kilometer,” jawab Dian.

    Adapun Dian berharap dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menangani banjir, terutama membangun tanggul di sungai Bekasi.

    “Saya mohon bantuan pada Bapak Gubernur untuk bisa berkolaborasi menyelesaikan masalah tanah untuk tanggul sungai Bekasi ini,” ujar Dian.

    Selain tanggul, lanjutnya, juga akan dilakukan pembangunan 8 kolam retensi dan normalisasi situ-situ yang diharapkan bisa membantu menanggulangi banjir di Jabodetabek.

    “Biayanya berapa, bu? Biar orang dengar nanganin sungai itu mahal. Makanya sungai jangan dirusak,” cetus Dedi menimpali.

    Menjawab hal itu, Wamen Diana menjelaskan, nilai anggaran yang harus disiapkan pemerintah untuk menormalisasi sungai Bekasi mencapai Rp 3,6 triliun.

    “Untuk biayanya, paket 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 ini adalah Rp 3,6 triliun. Itu baru tanggulnya saja, Bapak,” ungkap Dian.

    Dian juga mengatakan normalisasi sungai akan dilakukan secepatnya hingga 2026 mendatang.

    “Insyaallah nanti kita normalisasi secepatnya dan mungkin sampai tahun 2026. Nah kalau untuk kolam retensinya, kami sedang melakukan FS-nya Pak, mudah-mudahan FS-nya dalam waktu dekat, segera kita selesaikan tahun 2026, insya Allah kita bisa lanjutkan dengan pembagungannya,” pungkas Dian.

    Foto: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti. (Instagram/dedimulyadi71)
    Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti. (Instagram/dedimulyadi71)

    (dce)

  • Jadwal dan Titik Lokasi Pembatasan Operasional Angkutan Barang Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 – Halaman all

    Jadwal dan Titik Lokasi Pembatasan Operasional Angkutan Barang Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Guna memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025, pemerintah telah mengatur pembatasan operasional angkutan barang. 

    Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi mengatakan, adanya pembatasan tersebut tidak serta-merta melarang pengoperasian angkutan barang sama sekali. 

    Sebab, angkutan barang tetap dapat beroperasi dengan memperhatikan beberapa hal.

    Adapun yang perlu diperhatikan yaitu

    perusahaan angkutan barang harus melakukan distribusi menggunakan kendaraan angkutan barang sumbu dua dengan jumlah berat yang diizinkan
    kendaraan beroperasi saat terjadi diskresi dari kepolisian
    distribusi tetap mengutamakan keselamatan. 

    Kemudian terkait tata cara pemuatan, daya angkut dan isi muatan, dimensi kendaraan, serta dokumen angkutan barang juga harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Kendaraan angkutan barang yang diberlakukan pembatasan:

    Mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih
    Mobil barang dengan kereta tempelan
    Mobil barang dengan kereta gandengan
    Mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan: 

    Hasil galian meliputi tanah, pasir atau batu
    Hasil tambang
    Bahan bangunan

    Kendaraan angkutan barang yang dikecualikan dari pembatasan:

    Bahan bakar minyak atau bahan bakar gas
    Hantaran uang
    Hewan ternak
    Pupuk
    Pakan ternak
    Keperluan penanganan bencana alam
    Sepeda motor mudik dan balik gratis
    Barang pokok

    Jadwal dan Titik-titik Lokasi Pembatasan Operasional Angkutan Barang

    Pembatasan diberlakukan di ruas jalan tol dan non-tol mulai Senin, 24 Maret 2025 pukul 00.00 waktu setempat sampai dengan Selasa, 8 April 2025 pukul 24.00 waktu setempat.

    Adapun sejumlah ruas jalan tol yang akan menerapkan pembatasan angkutan barang berlokasi di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan, DKI Jakarta – Banten, DKI Jakarta, DKI Jakarta dan Jawa Barat, Jawa Barat, Jawa Barat – Jawa Tengah, Jawa Tengah, serta Jawa Timur. 

    Sementara ruas jalan non-tol yang akan menerapkan pembatasan angkutan barang berlokasi di Provinsi Sumatera Utara, Jambi dan Sumatera Barat, Jambi – Sumatera Selatan – Lampung, DKI Jakarta – Banten, DKI Jakarta – Jawa Barat – Bekasi – Cikampek – Pamanukan – Cirebon, Jawa Barat, Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes, Jawa Tengah, Jawa Tengah – Jawa Timur, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali serta Kalimantan Tengah.

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Banjir Jakarta Hari Ini 18 Maret 2025, Warganet Keluhkan Terjebak Macet Berjam-jam – Page 3

    Banjir Jakarta Hari Ini 18 Maret 2025, Warganet Keluhkan Terjebak Macet Berjam-jam – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Banjir kembali melanda Jakarta pada Selasa (18/3/2025), setelah hujan deras mengguyur Ibu Kota sepanjang malam, Senin (17/3/2025).

    Sebanyak 24 RT dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi, bahkan mencapai 2 meter di beberapa titik.

    Banjir Jakarta hari ini mengakibatkan dampak yang cukup signifikan bagi warga Jakarta, salah satunya menimbulkan kemacetan lalu lintas di beberapa titik.

    Pantauan Tekno Liputan6.com di X alias Twitter, banyak warganet yang mengeluhkan jalanan macet yang makin parah akibat genangan air. 

    “Pagi pagi dah uji kesabaran. Di jalan dimuntahin adek, terus kena macet gegara banjir,” keluh @urj***

    “Kata saya yang mau ke arah Tigaraksa sekitarnya, entar siang aja. Macetnya ga ngotak dari Bitung, karena banjir Jakarta. Saya dari Ceper-Tigaraksa, 2.5 jam (motor), normal 45 menit. Dah gilak,” tulis @ore***

    “Menyambut selasa pagi dengan banjir,” cuit @anee***

    “Yang jelas dan pasti, harus segera ditangani dengan serius, jangan sembaranga memberikan IMB tanpa cek lokasi dan melihat blue print tata kota, jangan sampai kota kita menjadi seperti di Bekasi, akhirnya bangunan beton penyebab banjir, dibongkar,” @jho*** memberikan saran

    “Pagi pagi ngantor kudu jalan lewatin jalanan Jakarta banjir bikin emosi sihhhh,” timpal @matt***

  • Bau Sampah RDF Rorotan Tercium hingga Jaktim dan Bekasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Maret 2025

    Bau Sampah RDF Rorotan Tercium hingga Jaktim dan Bekasi Megapolitan 18 Maret 2025

    Bau Sampah RDF Rorotan Tercium hingga Jaktim dan Bekasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Bau sampah dari
    Refuse Derived Fuel
    (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, disebut menyebar hingga Jakarta Timur dan Bekasi.
    Memang, letak RDF tersebut berbatasan dengan Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi. 
    Salah satu wilayah Bekasi yang terdampak bau sampah dari
    RDF Rorotan
    adalah Perumahan Tambun Permata Pusaka Rakyat.
    “Saya kontak dengan kepala dusun di sana (Pusaka Rakyat), Pak Sulistyo, dia cerita sampai detik ini merasakan baunya. Baunya lebih parah karena jarak mereka cuma 350 meter, hanya dipisahkan oleh BKT (banjir kanal timur),” ungkap Ketua RT 18 RW 14 Perumahan JGC Klaster Shinano, Wahyu Andre Maryono, saat diwawancarai
    Kompas.com
    di lokasi, Senin (17/3/2025).
    Wahyu mengatakan, warga Perumahan Tambun Permata Pusaka Rakyat biasanya mencium bau sampah dari RDF Rorotan selama 12 jam, pada pagi, siang, sore, hingga malam hari. 
    Sementara, warga Perumahan Jakarta Garden City (JGC) mencium aroma tak sedap itu sekitar 3-4 jam per hari.
    “Sama keluhannya, asapnya hitam, ada polutannya yang jatuh, terus bau, ini baunya yang sangat menyesak,” jelas Wahyu.
    Wahyu mengatakan, warga tak bisa menghindar dari bau sampah RDF Rorotan. Bahkan, di dalam rumah pun, bau tak sedap sangat menyengat.
    “Karena bau ini ketika berlindung di rumah aman, itu enggak. Baunya justru semakin menyengat karena masuk ke dalam AC, ventilasi, kita tidak bisa berbuat apa-apa,” pungkas Wahyu.
    Diberitakan sebelumnya, bau sampah dari Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, tercium hingga radius satu kilometer pada Senin (17/3/2025).
     
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, bau menyengat ini menyebar ke permukiman warga, termasuk perumahan dan perkampungan di sekitarnya.
    Salah satu perumahan yang terdampak adalah Jakarta Garden City (JGC) yang terletak di Cakung, Jakarta Timur.
    Meskipun jaraknya sekitar 800 meter dari area RDF Rorotan, bau sampah tersebut masih terasa sangat menyengat di kawasan perumahan tersebut.
    Semakin mendekati area RDF Rorotan, bau busuk sampah semakin kuat dan dapat membuat perut mual.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.