TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Soleh Darmawan (24), warga Kota Bekasi, Jawa Barat, diduga menjadi korban perdagangan manusia. Soleh awalnya pamit kepada orangtuanya kerja ke Thailand.
Ternyata, Soleh bekerja di Kamboja sebagai admin judi online. Soleh meninggal dunia di sana denga bekas luka tubuh.
Orangtua Soleh, Diana (43) dan Saifullah (48) terlihat sangat terpukul anak sulungnya meninggal dunia saat kerja di luar negeri.
Diana mengatakan, putranya pamit kerja di luar negeri sejak Senin (17/2/2025). Soleh bilang ke keluarga bekerja di Thailand sebagai juru masak di sebuah hotel.
“Bilangnya ke Thailand, tapi pas udah meninggal adanya di Kamboja,” kata Diana kepada TribunJakarta.com, Jumat (28/3/2025).
Selama empat hari pertama di luar negeri, Soleh masih kerap menghubungi keluarga melalui video call.
Kejanggalan mulai terlihat saat Diana menerima sambungan telepon dari Soleh pada Minggu (2/3/2025) malam.
Kamera sambungan telepon video menampik kondisi Soleh yang terkulai di kasur, kondisi lemas tak berdaya.
Suara pada sambung telepon diduga teman sesama rekan kerja, menggambarkan ke Diana kondisi anaknya sakit.
Diana waktu itu tak bisa berbuat banyak, dia hanya bisa melihat anaknya sakit melalui sambungan telepon tanpa bisa berbuat apa-apa.
Pagi datang, kabar duka dari luar negeri sampai ke keluarga. Soleh dinyatakan meninggal dunia pada Senin (3/3/2025).
“Saya diteleponnya malam. Pas malamnya nelfon. Besok pagi dia meninggal,” terang dia.
Diana dibantu teman kuliah anaknya berusaha mencari tahu keberadaan Soleh, sampai akhirnya diketahui berada di Kamboja.
Melalui Kedutaan Besar RI di Kamboja, jenazah Soleh berhasil dipulangkan ke tanah air untuk diserahkan ke pihak keluarga pada Sabtu (15/3/2025).
Setibanya di rumah duka, jenazah Soleh langsung dimandikan untuk selanjutnya disalatkan dan dikubur di pemakaman keluarga samping kediamannya.
Pada saat dimandikan, Diana melihat kejanggalan. Ada luka seperti jahitan di bagian dekat perut posisi ginjal.
Hal ini yang menimbulkan kecurigaan, Soleh meninggal bukan karena sakit dan diduga menjadi korban perdagangan manusia.
“Enggak ngerti deh saya. Pokoknya di bagian perut gitu dah (ada bekas luka) jahitan. Anak saya nggak pernah operasi-operasi,” terang Diana.
Belakangan, Diana baru mengetahui anaknya kerja di Kamboja diduga menjadi admin Judol. Saat ini, dia bingung harus berbuat apa untuk menuntut keadilan atas kematian anaknya.
“Penyebabnya itu (meninggal) nggak tahu dah, saya kemarin sih sempat ikhlas, cuma saya pengennya enggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya,” ucap Diana.
Dapat kerja dari Penyalur di Tanjung Priok
Soleh belum lama meninggalkan Bekasi.
Dia pamit kepada ibunya pada pertengahan Februari 2025.
Saat itu Soleh menyatakan bahwa dia dapat tawaran pekerjaan dari sebuah yayasan penyalur tenaga kerja di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Awalnya, Soleh dijanjikan bekerja di perhotelan di Thailand, karena dia kuliahnya D3 jurusan chef atau koki,” kata Diana, Kamis (27/3/2025).
Soleh mendatangi kantor yayasan tersebut ditemani perempuan berinisial S pada 17 Februari 2025.
Setelah bertemu pimpinan yayasan itu, Soleh mengabarkan ke ibunya bahwa dia akan bekerja di Thailand dan dijadwalkan berangkat pada 18 Februari 2025.
“Waktu itu saya sempat melarang dia,” ucap Diana yang ditemui di rumahnya Jalan Swadaya, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Namun Soleh pantang mundur.
“Dia telepon saya sesampainya di Thailand,” imbuh Diana.
dan
Warga Bekasi Barat Meninggal di Kamboja, Awalnya Dijanjikan Kerja di Industri Perhotelan Thailand