kab/kota: Bekasi

  • Belasan TPA di Jabar Masih "Open Dumping", Sekda Beri Tenggat hingga Desember 2025
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        13 Agustus 2025

    Belasan TPA di Jabar Masih "Open Dumping", Sekda Beri Tenggat hingga Desember 2025 Bandung 13 Agustus 2025

    Belasan TPA di Jabar Masih “Open Dumping”, Sekda Beri Tenggat hingga Desember 2025
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, menginstruksikan pemerintah kabupaten dan kota untuk mengubah metode pengelolaan sampah di wilayahnya masing-masing hingga Desember 2025.
    Hal ini disampaikan dalam sebuah konferensi pers di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (13/8/2025).
    Herman menjelaskan, sejumlah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di beberapa daerah di Jawa Barat masih menggunakan metode
    open dumping
    atau pengelolaan sampah terbuka.
    Padahal, seharusnya sudah ada peralihan ke sistem
    controlled landfill
    .
    “Sampah bukan masalah biasa, ini sudah masalah luar biasa, tentu penanganannya pun harus luar biasa. Kita ikhtiarkan walaupun berat,” ungkapnya.
    Ia menegaskan, jika sistem
    open dumping
    tetap diterapkan, pemerintah kabupaten dan kota akan dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
    Saat ini, masih terdapat belasan TPA di Jabar yang menggunakan metode open dumping, di antaranya TPA Burangkeng di Kabupaten Bekasi, TPA Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, dan TPA Kopi Luhur di Kabupaten Cirebon.
    Herman juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah sejak dari rumah dengan menerapkan prinsip
    reduce, reuse, recycle
    (mengurangi, memanfaatkan kembali, dan mendaur ulang) untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA.
    Ia menegaskan bahwa seluruh daerah di Jabar harus beralih ke sistem
    controlled landfill
    paling lambat Desember 2025, dan selanjutnya didorong untuk menerapkan
    sanitary landfill
    .
    Jika persoalan sampah tidak ditangani secara serius, Herman mengingatkan bahwa dampaknya akan meluas ke berbagai sektor, mulai dari sosial, ekonomi, hingga kesehatan.
    “Ini masalah yang kelihatannya ringan, tapi faktanya berat. Jangan sampai menunggu persoalannya ini meledak,” ucapnya.
    Herman mendorong optimalisasi pengolahan sampah organik hingga tingkat rumah tangga menjadi kompos, pemanfaatan maggot, serta penerapan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga.
    Ia menekankan bahwa kunci dari semua ini terletak pada pola pikir.
    “Mindsetnya harus dibangun. Sampah bukan masalah, tapi tantangan. Kalau diolah dengan benar, bisa menghasilkan nilai ekonomi,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MUI Kota Bekasi Panggil Umi Cinta soal Dugaan Ajaran ‘Masuk Surga Bayar Rp 1 Juta’
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    MUI Kota Bekasi Panggil Umi Cinta soal Dugaan Ajaran ‘Masuk Surga Bayar Rp 1 Juta’ Megapolitan 13 Agustus 2025

    MUI Kota Bekasi Panggil Umi Cinta soal Dugaan Ajaran ‘Masuk Surga Bayar Rp 1 Juta’
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi akan memanggil PY atau Umi Cinta, pimpinan perkumpulan keagamaan tanpa izin yang beraktivitas di sebuah rumah di Perumahan Dukuh Zamrud, Cimuning, Mustikajaya.
    Pemanggilan dijadwalkan berlangsung pada Kamis (14/8/2025).
    “Iya, yang bersangkutan kami panggil,” ujar Ketua MUI Kota Bekasi, Saifuddin Siraj, Rabu (13/8/2025).
    Saifuddin mengatakan, MUI memerlukan keterangan PY terkait sejumlah isu seputar ajaran keagamaannya, termasuk dugaan adanya praktik “masuk surga asal bayar Rp 1 juta”.
    “Jadi kami ingin mendapat kejelasan langsung dari yang Umi Cinta itu ya. Kami ingin langsung tahu dari pengasuh yang menyampaikan materi-materi keagamaannya,” jelas Saifuddin.
    Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi telah menggelar ruang dialog bersama sejumlah pemangku kepentingan pada Rabu siang.
    Pertemuan itu juga menghadirkan seorang ibu yang merupakan mantan jemaat Umi Cinta.
    Saifuddin mengungkapkan, perempuan tersebut menceritakan adiknya bergabung dengan aktivitas keagamaan PY. Sejak saat itu, hubungan komunikasi dengan keluarga terganggu.
    “Ada satu orang ibu tadi. Tapi adiknya ada (masalah) komunikasi akibat ikut ajaran itu. Sekarang putus komunikasi antara kakak dengan adiknya,” kata Saifuddin.
    Selain itu, seorang warga juga mengaku anaknya berubah sikap sejak ikut kegiatan keagamaan Umi Cinta. Anak tersebut kini berani melawan orangtuanya.
    “Ada juga informasi tadi dari anak. Anak yang ikut pengajian itu menjadi berani sama orangtua. Ini besok kami dalami,” imbuhnya.
    Warga Dukuh Zamrud mengaku resah dengan aktivitas keagamaan yang dilakukan PY tanpa izin. Kegiatan tersebut sudah berlangsung selama delapan tahun dan diikuti sekitar 70 anggota.
    Pertemuan rutin digelar setiap akhir pekan mulai pukul 05.00 WIB hingga menjelang 12.00 WIB. Kehadiran anggota yang memarkir kendaraan sembarangan di jalan perumahan memicu keluhan warga.
    Sebelum menetap di Dukuh Zamrud, PY dan pengikutnya sempat menggelar kegiatan serupa di perumahan lain. Namun, penolakan warga setempat membuat mereka berpindah lokasi.
    Awalnya, warga Dukuh Zamrud menerima keberadaan PY. Namun, ketegangan muncul setelah mantan anggota mengungkap sejumlah praktik di dalam kelompok itu, termasuk iming-iming masuk surga bagi anggota yang menyerahkan uang Rp 1 juta.
    Warga juga mengeluhkan kebiasaan PY memelihara dua ekor anjing. Gonggongan hewan tersebut kerap mengganggu kenyamanan lingkungan.
    Selain itu, beberapa anggota mengalami perubahan perilaku, seperti istri yang berani melawan dan mengancam cerai suami, serta anak yang menolak menuruti perintah orangtua.
    Puncak kemarahan warga terjadi ketika PY melaporkan seorang tokoh agama perempuan setempat berinisial UI atas tuduhan pencemaran nama baik. Laporan itu disebut membuat kesehatan UI menurun hingga akhirnya meninggal dunia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Agus Andrianto Bocorkan Posisi Terkini Riza Chalid, Tersangka Korupsi Paling Dicari Kejagung

    Agus Andrianto Bocorkan Posisi Terkini Riza Chalid, Tersangka Korupsi Paling Dicari Kejagung

    FAJAR.CO.ID, CIKARANG — Keberadaan Beneficial Owner PT Orbit Terminal Merak, Riza Chalid yang menjadi tersangka korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina, dipastikan berada di Kuala Lumpur, Malaysia.

    Posisi terkini Riza Chalid itu dibocorkan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Diketahui, Riza Chalid ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejakgung) setelah diduga merugikan negara hingga Rp285 triliun.

    Soal keberadaan Riza Chalid itu disampaikan Agus saat melakukan kunjungan kerja pada Lapas Kelas IIA Cikarang, Kabupaten Bekasi.

    Terkait keberadaan Riza Chalid yang diyakini berada di Kuala Lumpur tersebut, Agus Andrianto mengaku jika pihaknya telah menjalin koordinasi dengan otoritas negara setempat.

    “Dari hasil analisis kami kalau tidak salah yang bersangkutan ada di Kuala lumpur. Ini yang kami sedangkan koordinasi. Namun otoritas ada di sana, kami tunggu, tetapi komunikasi (dengan pemerintah Malaysia) tetap kami jaga,” katanya.

    Diketahui, Riza Chalid sudah beberapa kali mangkir dari upaya pemeriksaan yang hendak dilakukan oleh penyidik Kejaksaan Agung. Karena itu, Kejagung berencana menetapkan Riza Chalid dalam daftar pencarian orang (DPO).

    Ketika penetapan status tersangka dilakukan, Riza tidak berada di wilayah Indonesia sehingga Kejaksaan Agung berupaya memburu keberadaannya di luar negeri.

    Upaya pencarian terhadap Riza Chalid menjadi salah satu prioritas penegakan hukum, mengingat besar nilai kerugian negara yang ditimbulkan dalam kasus korupsi sektor energi tersebut.

  • Daftar Promo Restoran dan Kafe Sambut HUT RI, Ada Diskon hingga 50% – Page 3

    Daftar Promo Restoran dan Kafe Sambut HUT RI, Ada Diskon hingga 50% – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Bendera merah putih telah berkibar di jalanan sudut-sudut kota, semarak perlombaan akan memeriahkan perayaan HUT ke-80 RI. Tak ketinggalan, deretan promo spesial makanan dan minuman dari brand-brand ini juga hadir untuk menambah semangat di momen bersejarah ini.

    Berikut daftar promonya:

    1.     Roti O

    Semangat bulan Agustus, Roti O Indonesia hadir menyediakan promo kemerdekaan dari periode tanggal 1 sampai 31 Agustus 2025. Beberapa produk yang Roti O yang promo antara lain.

    Roti O + Ice Black Tea Rp17.000
    4 Roti O Rp45.00
    8 Roti Rp80.000

    Promo berlaku untuk kelipatan khusus untuk pembelian Online Delivery (GoFood, Grabfood, & ShopeeFood). Untuk daftar outlet yang berlaku promo dapat dicek di Instagram resmi Roti O Indonesia. Rayakan kemerdekaan dengan camilan favorit dari Roti O Indonesia!

    2.     CFC

    CFC menyediakan promo Paket Katering Merdeka untuk memeriahkan momen Agustusan. Mulai dari 17 Ribuan per pax, kamu udah bisa dapat ayam + nasi dengan minimal pemesanan 30 pax. Cocok banget buat acara 17-an, lomba RT, atau makan bareng panitia & peserta. Promo berlaku selama bulan Agustus untuk pemesanan melalui WhatsApp.

    Promo lain dari CFC Indonesia, mulai dari Rp26.363, kamu sudah bisa nikmati aneka menu favorit hemat hingga 50%. Mau makan sendiri atau berdua, tinggal pilih paketnya sesuai selera. Promo ini berlaku untuk pembelian dine-in, takeaway, maupun lewat aplikasi ojol. Syarat dan ketentuan berlaku, info selengkapnya dapat dicek di feed Instagram CFC Indonesia!

    3.     SushiKun

    Ada promo BELI 1 GRATIS 1 plate sushi yang bisa kamu nikmati baik yang ada di buku menu maupun conveyor. Promo ini berlaku setiap hari pada tanggal 6-18 Agustus 2025, di outlet-outlet yang ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat. Syarat dan ketentuan berlaku, info selengkapnya dapat dicek di feed Instagram Sushi Kun Indonesia!

    4.    TOM Sushi Indonesia

    Jangan sampai kelewatan promo dari TOM Sushi di Bulan Agustus ini ya. Promo dari TOM Sushi berlaku setiap Selasa (5, 12, 19, 26 Agustus 2025), semua menu Red Colorplate di conveyor belt cuma Rp 10.000/plate.

    Setiap Rabu (6, 13, 20, 27 Agustus 2025), semua menu Blue Colorplate di conveyor belt cuma Rp 15.000/plate.

    Kedua promo ini berlaku di outlet Tom Sushi:

    Living World Alam Sutera
    Ground Floor
    Living World Kota Wisata Cibubur – 3rd Floor
    Pakuwon Mall Bekasi – Level 2
    Puri Indah Mall 1 – 1st Floor
    Mall@Bassura – Ground Floor

    Syarat dan ketentuan berlaku ya! Informasi lengkapnya dapat dicek di Instagram resmi Tom Sushi Indonesia.

  • Terjadi Lagi! Lapor Polisi tapi Dicueki, HRD di Purwakarta Tewas Setelah Dapat Teror 3 Bulan

    Terjadi Lagi! Lapor Polisi tapi Dicueki, HRD di Purwakarta Tewas Setelah Dapat Teror 3 Bulan

    GELORA.CO – Dea Permata Karisma (27), yang bekerja sebagai HRD di perusahaan swasta di Purwakarta ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya di Komplek PJT II Blok D, Selasa (12/8/2025) siang.

    Ia tewas dalam kondisi tubuhnya penuh luka tusuk.

    Detik-detik terakhir Dea Permata Karisma sebelum dibunuh itu diungkap tetangganya yang bernama Salbiah.

    ‎”Tadi sekitar jam 10 pagi, saya mau beli sayur. Bu Dea juga keluar, kayaknya mau belanja. Jam 11 siang, kami pulang hampir bersamaan,” ujar Salbiah.

    ‎Saat itu, kata Salbiah, Dea terlihat normal.

    “Saya sempat sapa dia yang lagi makan. Dia bilang buru-buru karena mau hujan dan jemurannya banyak,” ujar Salbiah.

    ‎Tak disangka, beberapa jam kemudian, pembantu Dea berlari ketakutan sambil berteriak.

    “Ibu-ibu, Bu Dea dibunuh,” kata Salbiah menirukan pembantu korban.

    ‎Salbiah dan warga lain langsung bergegas ke rumah Dea.

    “Saya mau masuk, tapi di depan pintu ke dapur sudah ada jejak darah. Saya enggak berani lanjut, takut,” katanya.

    ‎”Kayak bekas kaki habis menginjak darah,” tambahnya.

    Saat itu, jenazah Dea Permata Karisma sedang dievakuasi oleh petugas.

    Sekitar pukul 16.00 WIB, garis polisi pun sudah terpasang di kediaman korban.

    Selain itu, polisi juga langsung melakukan olah TKP.

    ‎Kapolres Purwakarta, AKBP I Putu Dewa Gede Anom Jaya membenarkan peristiwa penemuan jasad wanita muda tersebut.

    ‎”Hari ini, Selasa (12/8), kami tim identifikasi dari Polres Purwakarta melakukan olah TKP di rumah yang ditemukan perempuan dalam kondisi meninggal dunia,” ucapnya.

    ‎Ia mengatakan, pihak kepolisian masih mendalami peristiwa tersebut, mulai dari olah TKP hingga memintai keterangan dari sejumlah saksi.

    ‎”Jenazah korban akan diotopsi guna memastikan sebab-sebab kematiannya,” kata Anom.

    Sudah Lapor Tapi Dicueki

    Sebelum kejadian tragis itu, Dea sempat mendapatkan beragam teror.

    Rumah Dea pernah dilempari cat, dan ia juga diancam pembunuhan melalui pesan singkat WhatsApp.

    Teror ini berlangsung berturut-turut selama tiga bulan, membuat Dea gelisah dan khawatir. 

    Ayah korban, Sukarno (65), mengungkap bahkan pelaku bahkan pernah masuk ke rumah Dea, namun dipergoki oleh pembantu rumah tangga dan langsung melarikan diri. 

    Sang ibu, Yuli Ismawati (55), juga membenarkan adanya ancaman tersebut. 

    Ia bahkan menyarankan putrinya memasang CCTV di rumah dan melaporkan kejadian itu ke pihak berwenang. 

    Dea akhirnya menuruti perintah sang ibu.

    Ia melaporkan teror yang diterimanya ke Polsek Jatiluhur.

    “Sudah lapor Babinsa, sampai ke Polsek Jatiluhur, tapi engga ada yang datang,” ungkap Yuli sambil menangis.

    Bukan yang Pertama Kali

    Polisi tidak menindak secara serius laporan warga bukan baru pertama kali terjadi.

    Pada Desember 2021, DR, seorang ibu di Kota Bekasi, mengadukan dugaan pencabulan terhadap anak perempuannya yang berumur 11 tahun. 

    Bukannya menerima pelaporan itu, polisi diduga menyuruh DR untuk meringkus A, terduga pelaku sekaligus tetangganya. 

    Karena kesal dan kecewa dengan respons kepolisian, ia pun mulai menelusuri jejak si terduga pelaku. 

    Dia juga mengajak korban ke RSUD Bekasi untuk dilakukan visum.

    Lantas ia mendapatkan informasi dari Ketua Rukun Tetangga bahwa A hendak pergi ke Surabaya. 

    Kemudian DR bersama empat anggota keluarganya berinisiatif menyambangi Stasiun Bekasi, ternyata A berada di sebuah warung sekitar stasiun. 

    A pun ditangkap dan dibawa ke Polres Bekasi Kota.

    Pada September 2023, Mega Suryani Dewi (24), ibu muda yang tewas di tangan suaminya, Nando (25), pernah melayangkan laporan dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi. 

    Laporan KDRT itu dilayangkan Mega pada Agustus 2023, satu bulan sebelum nyawanya dihabisi Nando pada 7 September 2023 rumah kontrakannya, di Jalan Cikedokan, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. 

    Jasad Mega baru ditemukan dua hari kemudian, Sabtu (9/9/2023), setelah pelaku menyerahkan diri ke Polsek Cikarang Barat. 

    Kakak Mega, Deden (27), menyebut adiknya sempat datang ke kantor polisi untuk melaporkan sekaligus melakukan visum. 

    Namun, saat akan diproses, Nando menyangkal semua tuduhan yang dilayangkan Mega ke polisi. 

    “Sudah sempat dilaporkan, sudah sempat visum juga, cuma dari pihak pelaku menyangkal dan (polisi) memutuskan buat disetop,” kata Deden di Polsek Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Senin (11/9/2023). 

    Deden menyesalkan keputusan polisi tidak menangkap Nando sejak laporan KDRT dilayangkan.

    Pada Desember 2023, seorang pria bernama Panca Darmansyah, sehari sebelum membunuh empat anaknya di Jagakarsa melakukan KDRT terhadap istrinya.

    Istri Panca Darmansyah lalu melaporkan sang suami ke Polsek Jagakarsa.

    Sayangnya, polisi tak langsung melakukan penahan kepada Panca Darmansyah.

    Polsek Jagakarsa mengaku telah mengirimkan surat panggilan terhadap Panca Darmansyah. 

    Namun, Panca tidak memenuhi panggilan tersebut. 

    Dia berdalih harus menjaga empat anaknya karena sang istri dirawat di rumah sakit akibat KDRT yang dilakukannya. 

    Bukannya menjaga, Panca justru membunuh keempat anaknya itu. 

    Jasad keempat anaknya ditemukan berjejer di kamar rumah kontrakan.

  • Yayasan Tak Kooperatif Saat Polisi Usut Kasus 2 Murid Bekasi Tewas Saat Ekskul Renang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Yayasan Tak Kooperatif Saat Polisi Usut Kasus 2 Murid Bekasi Tewas Saat Ekskul Renang Megapolitan 13 Agustus 2025

    Yayasan Tak Kooperatif Saat Polisi Usut Kasus 2 Murid Bekasi Tewas Saat Ekskul Renang
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – AS, pemilik Yayasan Sekolah Dasar (SD) di Desa Bahagia, Babelan, Kabupaten Bekasi, disebut tak kooperatif saat petugas mendatangi kediamannya.
    Kedatangan petugas untuk menyelidiki kasus tewasnya dua murid kelas 1 SD yang yayasannya dinaungi AS berinisial KBW (7) dan FAP (6). Dua bocah tersebut tenggelam saat mengikuti ekstrakulikuler perdana pada Senin (11/8/2025) siang.
    “Pada saat gabungan piket Reskrim Polres dan piket Reskrim Polsek mendatangi yayasan dan kediaman pemilik yayasan SD, saudara AS tidak koperatif dan tidak membukakan pintu,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuana Putra, Rabu (13/8/2025).
    Dari hasil penyelidikan sementara petugas, diketahui bahwa wali murid tidak diperkenankan mendampingi anaknya ketika mengikuti ekstrakulikuler renang.
    “Pada saat mengikuti ekskul renang wali murid tidak diperbolehkan untuk ikut mendampingi dan hanya di dampingi oleh guru yayasan,” ungkap Agta.
    Saat ini, polisi berencana memanggil pemilik yayasan, kepala SD berinisial U, dan guru pendamping ekstrakulikuler renang berinisial UB.
    “Rencana tindak lanjut memeriksa pemilik yayasan, kepala sekolah, guru pendamping korban berenang,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, dua murid Kelas 1 SD di Babelan, Kabupaten Bekasi, KBW (7) dan FAP (6), tewas tenggelam saat mengikuti ekstrakurikuler perdana pada Senin (11/8/2025) siang.
    Peristiwa bermula ketika keduanya mengikuti ekstrakurikuler renang setelah kegiatan belajar mengajar pada pukul 14.00 WIB.
    Kegiatan ekstrakurikuler digelar di kolam renang milik yayasan yang berada di depan sekolah mereka.
    “Adapun pada hari itu adalah ekstrakurikuler renang yang pertama kali untuk murid kelas satu,” kata Agta.
    Baru 30 menit berjalan, seorang pendamping ekstrakurikuler berinisial UA tiba-tiba menghubungi ibu KBW.
    Tak hanya sang pendamping, kepala sekolah yang berinisial U juga menghubungi ibu FAP. Mereka meminta keduanya mendatangi salah satu rumah sakit.
    Ibu KBW tiba lebih dulu di lokasi. Ia langsung terkejut ketika pihak sekolah memberitahu KBW dan FAP meninggal dunia saat mengikuti ekstrakurikuler renang.
    Orangtua KBW lantas menghubungi ibu FAP bahwa anaknya meninggal bersama putranya saat mengikuti ekstrakurikuler renang. Tak lama, orangtua FAP tiba di rumah sakit.
    Sesaat kemudian, keduanya langsung membawa pulang jenazah anaknya ke rumah mereka yang ternyata saling bertetangga di Kelurahan Setia Mulya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. 
    “Setelah itu korban KBW dan FAP dibawa pulang ke rumah duka yaitu di kediaman masing-masing,” ungkap Agta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Dua Murid SD di Bekasi Tewas Tenggelam Saat Ekskul Renang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Kronologi Dua Murid SD di Bekasi Tewas Tenggelam Saat Ekskul Renang Megapolitan 13 Agustus 2025

    Kronologi Dua Murid SD di Bekasi Tewas Tenggelam Saat Ekskul Renang
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Dua murid Kelas 1 Sekolah Dasar (SD) di Babelan, Kabupaten Bekasi, KBW (7) dan FAP (6), tewas tenggelam saat mengikuti ekstrakurikuler perdana pada Senin (11/8/2025) siang.
    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuana Putra menjelaskan, peristiwa bermula ketika keduanya mengikuti ekstrakurikuler renang setelah kegiatan belajar mengajar pada pukul 14.00 WIB.
    Kegiatan ekstrakurikuler digelar di kolam renang milik yayasan yang berada di depan sekolah mereka.
    “Adapun pada hari itu adalah ekstrakurikuler renang yang pertama kali untuk murid kelas satu,” kata Agta dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).
    Baru 30 menit berjalan, seorang pendamping ekstrakurikuler berinisial UA tiba-tiba menghubungi ibu KBW.
    Tak hanya sang pendamping, kepala sekolah yang berinisial U juga menghubungi ibu FAP. Mereka meminta keduanya mendatangi salah satu rumah sakit.
    Ibu KBW tiba lebih dulu di lokasi. Ia langsung terkejut ketika pihak sekolah memberitahu KBW dan FAP meninggal dunia saat mengikuti ekstrakurikuler renang.
    Orangtua KBW lantas menghubungi ibu FAP bahwa anaknya meninggal bersama putranya saat mengikuti ekstrakurikuler renang. Tak lama, orangtua FAP tiba di rumah sakit.
    Sesaat kemudian, keduanya langsung membawa pulang jenazah anaknya ke rumah mereka yang ternyata saling bertetangga di Kelurahan Setia Mulya, Tarumajaya.
    “Setelah itu korban KBW dan FAP dibawa pulang ke rumah duka yaitu di kediaman masing-masing,” ungkap Agta.
    Pada malam harinya, personel gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Polsek Babelan mendatangi sekolah dan kediaman pemilik yayasan berinisial AS.
    Kedatangan mereka dalam rangka penyelidikan awal terkait kasus ini.
    Namun, pemilik yayasan tak kooperatif. Bahkan petugas tak dibukakan pintu untuk bertemu pemilik yayasan.
    “Pada saat gabungan piket Reskrim Polres dan piket Reskrim Polsek mendatangi yayasan dan kediaman pemilik yayasan SDIT, saudara AS tidak kooperatif dan tidak membukakan pintu,” jelas Agta.
    Sementara kedua orangtua korban hingga kini belum bersedia jenazah anaknya diautopsi petugas untuk mengetahui penyebab kematian korban.
    Saat ini, kasus tenggelamnya dua murid SDIT di Babelan tengah dalam penyelidikan petugas.
    Terdekat, pemilik yayasan dan sejumlah guru akan diperiksa petugas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Siswa SDIT di Babelan Bekasi Tewas Tenggelam saat Ekskul Renang Sekolah

    Dua Siswa SDIT di Babelan Bekasi Tewas Tenggelam saat Ekskul Renang Sekolah

    Reonald menjelaskan, kejadian ini berawal dari kedua korban yang awalnya diantar sekolah oleh orang tuanya. “Setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Dilanjutkan ekstrakurikuler renang di kolam renang milik sekolah yang nerlokasi di depan Sekolah SDIT Ibnul Jazari,” jelasnya.

    Adapun pas hari itu adalah kegiatan ekstrakurikuler renang yang pertama kali untuk murid kelas satu. Entah apa yang terjadi, sekira pukul 14.30 WIB ibu dari korban KBW ditelpon saksi UA pendamping renang dan U kepala sekolah.

    Kedua saksi tersebut meminta supaya orang tua korban KBW dan FAP datang ke Rumah Sakit Viola Pondok Ungu Permai. Sesampainya di lokasi, dilaporkan kalau kedua siswa tersebut telah meninggal dunia.

    “Telah meninggal dunia diduga tenggelam di kolam renang milik sekolah,” ungkapnya.

    Atas kejadian itu, kedua siswa KBW dan FAP pun saat ini telah dibawa pulang ke rumah duka. Terhadap kasus ini telah ditangani Sektro Babelan untuk penyelidikan lebih lanjut.

    Reporter: Nur Habibie

    Sumber: Liputan6.com

  • Lomba Digitalisasi Pasar Bikin Warga Melek Transaksi Digital
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Lomba Digitalisasi Pasar Bikin Warga Melek Transaksi Digital Megapolitan 13 Agustus 2025

    Lomba Digitalisasi Pasar Bikin Warga Melek Transaksi Digital
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Masifnya perkembangan teknologi digital turut mengubah perilaku masyarakat dalam berbagai aktivitas, termasuk bertransaksi. Semakin banyak pelaku usaha yang menyediakan layanan pembayaran non-tunai. Fasilitas seperti
    quick response code Indonesian standard
    (QRIS), mesin
    electronic data capture
    (EDC), dan sejenisnya kian marak di masyarakat. Tak hanya diminati pemilik bisnis besar, tapi juga para pedagang pasar tradisional.
    Guna meningkatkan nilai transaksi digital, Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Pramono Anung, menginisiasi Lomba Digitalisasi Pasar Jakarta 2025. Peluncuran lomba dilakukan di Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Selasa (22/7/2025). Pramono mengatakan, lomba ini untuk mendorong literasi keuangan digital bagi para pedagang pasar maupun pembeli.
    “Lomba ini diharapkan mempermudah transaksi, memperluas akses pemasaran digital, serta menumbuhkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang andal. Kegiatan ini juga bertujuan membangun ekosistem pasar yang modern, inklusif, dan berbasis teknologi,” kata Pramono, seperti dikutip dari Jakarta.go.id.
    Pramono menambahkan, Lomba Digitalisasi Pasar dilakukan secara kolaboratif antara Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya dengan perangkat daerah terkait, industri perbankan, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
    Menurut Pramono, saat ini terdapat 6,2 juta orang yang menggunakan transaksi digital di Jakarta. Angka ini tertinggi di Indonesia. Ia meyakini, Lomba Digitalisasi Pasar akan semakin meningkatkan giat transaksi digital.
    “Karena ada kemudahan dan kepastian yang diberikan (dari transaksi digital). Ini akan membawa keuntungan bagi siapapun yang terlibat dalam ekosistem digital,” ujar Pramono.
    Sementara itu, Kepala OJK Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Edwin Nurhadi mengatakan, selain memperluas penggunaan QRIS dan EDC, Lomba Digitalisasi Pasar menjadi langkah konkret untuk mendorong para pedagang masuk ke dalam ekosistem perbankan.
    “Untuk kategori perbankan, kami akan menilai tiga hal.
    Pertama
    , dari sisi program keuangan yang terbaik dan termasif.
    Kedua
    , dari sisi akses keuangan, yaitu pemberian kredit, pembukaan rekening, dan keaktifan agen laku pandai.
    Ketiga
    , kami ingin melihat implementasi digitalisasi keuangan di pasar secara menyeluruh. Tiga hal itulah yang akan menjadi fokus penilaian kami,” urai Edwin.
    Senada, Manajer Humas Perumda Pasar Jaya, Irfan, mengatakan, Lomba Digitalisasi Pasar dilakukan untuk menciptakan ekosistem pasar yang lebih efisien, transparan, dan nyaman bagi pedagang dan pembeli.
    “Program ini menjadi bagian dari upaya mendorong inklusi keuangan, mempermudah akses pembayaran non-tunai, serta mengedepankan layanan yang sesuai dengan perkembangan teknologi,” kata Irfan kepada Kompas.com, Selasa (12/8/2025).
    Ia menjelaskan, Pasar Jaya telah menjalin kerja sama dengan perbankan, penyedia
    e-wallet
    , serta QRIS guna menyukseskan lomba. Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi langsung ke lapangan untuk meningkatkan literasi digital para pedagang.
    “Kami menyadari bahwa tingkat literasi digital para pedagang berbeda-beda. Perlu adanya pembiasaan antar pedagang dan pembeli dalam menggunakan pembayaran non-tunai,” jelas Irfan.
    Didukung infrastruktur serta partisipasi para pedagang, Irfan berharap Lomba Digitalisasi Pasar memicu semangat pedagang untuk mengadopsi teknologi dan meningkatkan omzet melalui transaksi digital.
    “Jika digitalisasi pasar tercapai, akan tercipta pengalaman berbelanja yang nyaman bagi pelanggan dan menguntungkan bagi pedagang,” ucap Irfan. 
    Salah satu pasar yang menjadi peserta lomba adalah Pasar Senen Blok III. Pasar ini beberapa kali direvitalisasi agar lebih modern. Terkait digitalisasi transaksi, sebagian besar pedagang mengaku telah menyediakan alat pembayaran non-tunai seperti QRIS.
    Adeng, misalnya, menyediakan QRIS untuk memudahkan pembayaran bagi pelanggan sayur mayurnya. Kepada Kompas.com, Senin (11/8/2025), ia mengaku punya QRIS berdasarkan permintaan pembeli.
    “Banyak yang minta, lalu dari pihak bank juga menawarkan. Jadi, saya pasang saja QRIS agar pembeli bisa bayar yang tinggal
    scan
    . Cukup banyak juga yang pakai,” kata Adeng.
    Menurutnya, banyak pembeli yang terbantu dengan QRIS. Kebanyakan dari mereka adalah pembeli yang memang tak bawa uang tunai dalam jumlah banyak atau tak sempat ambil uang di ATM.
    “Memang lebih praktis, katanya. Cepat juga prosesnya. Begitu dibayar, uangnya langsung masuk ke rekening saya. Saya juga tidak perlu siapkan kembalian karena sudah pas (nominalnya),” ujarnya.
    Adeng mengajak pedagang lainnya untuk menyediakan fasilitas pembayaran digital. Menurutnya, sistem pembayaran ini lebih nyaman dan efisien.
    “Selama saya pakai QRIS, tidak ada kendala, baik saat pembayaran dari konsumen atau ketika uangnya mau saya ambil. Semoga semakin banyak teman-teman (pedagang) yang pakai QRIS. Membuatnya juga gampang, kok, dan tidak pakai biaya,” jelas Ading.
    Sebagai informasi, dari 153 pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya, sebanyak 20 pasar tradisional dijadikan lokasi percontohan. Pasar-pasar tersebut dipilih secara acak dengan mempertimbangkan klasifikasi (kelas A, B, dan C) serta jumlah tempat usaha yang aktif. Mereka bersaing dalam beberapa kategori, seperti Program Literasi Teraktif, Digitalisasi Keuangan Terbaik, dan Akses Keuangan Termasif. 
    Proses penilaian lomba dilakukan dua tahap. Periode I pada 22 hingga 25 Juli 2025 dan Periode II pada 6 hingga 8 Agustus 2025. Adapun bank peserta lomba adalah BRI, BNI, Mandiri, BCA, dan Bank DKI. (Rindu Pradipta Hestya)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Top 3 News: Heboh Anak SMP Jadi LC di Jakbar, Ini Kata Wagub Rano Karno – Page 3

    Top 3 News: Heboh Anak SMP Jadi LC di Jakbar, Ini Kata Wagub Rano Karno – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno menanggapi kasus seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang menjadi korban eksploitasi seksual dan dijadikan pemandu lagu (LC) di salah satu bar di kawasan Jakarta Barat (Jakbar). Itulah top 3 news hari ini.

    Wagub Jakarta Rano Karno menegaskan, perlindungan anak di Ibu Kota harus dilihat sebagai upaya sistematis, bukan pendekatan yang mengawasi anak per anak.

    Menurut Rano, fasilitas seperti Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) merupakan salah satu langkah yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi atau Pemprov Jakarta untuk membangun karakter dan memberikan ruang aman bagi anak-anak.

    Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencekal mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (YCQ) untuk bepergian ke luar negeri terkait kasus dugaan korupsi dalam penentuan kuota dan penyelenggaraan ibadah haji pada Kementerian Agama tahun 2023-2024.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan, pada tanggal 11 Agustus 2025, KPK telah mengeluarkan Surat Keputusan tentang Larangan Bepergian Ke Luar Negeri terhadap tiga orang, yaitu YCQ, IAA, dan FHM terkait dengan perkara tersebut.

    Budi mengatakan keputusan pencekalan tersebut berlaku hingga enam bulan kedepan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, IAA dan FHM merupakan mantan staf khusus Menag, dan pihak swasta.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Warga Perumahan Dukuh Zamrud, Cimuning, Mustikajaya, Kota Bekasi, dihebohkan dengan pengajian tertutup yang disebut menjanjikan masuk surga bagi jemaah yang menyumbang Rp1 juta.

    Kegiatan yang berlangsung tiap akhir pekan ini menuai protes warga karena digelar tanpa izin dan dinilai menimbulkan keresahan sosial. Lurah Cimuning, Omad Saputra, mengatakan pihaknya menerima laporan resmi dari pengurus RW 012.

    Pengajian tersebut diikuti sekitar 70 jemaah, mayoritas dari luar lingkungan, dengan peserta laki-laki dan perempuan bercampur di satu tempat.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Senin 11 Agustus 2025:

    Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno kini telah genap memasuki 100 hari kerja. Masa ini kerap dijadikan tolok ukur awal untuk menilai arah kebijakan, efektivitas program, serta respons terhadap berbagai tantan…