kab/kota: Bekasi

  • Perkuat Kesehatan Atlet Bulu Tangkis, Primaya Hospital Bekasi Timur Jadi Mitra Resmi PBSI Jaksel

    Perkuat Kesehatan Atlet Bulu Tangkis, Primaya Hospital Bekasi Timur Jadi Mitra Resmi PBSI Jaksel

    JAKARTA – Primaya Hospital Bekasi Timur resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Jakarta

    Selatan. Kerja sama ini bertujuan memperkuat layanan kesehatan olahraga, khususnya dalam pencegahan, penanganan, dan pemulihan cedera atlet, sekaligus memperluas pemanfaatan fasilitas unggulan Sport dan Orthopedic Center yang dimiliki rumah sakit.

    Kerja sama dengan PBSI Jakarta Selatan ini menjadi langkah strategis untuk mendukung

    pengembangan prestasi atlet bulu tangkis, baik di tingkat klub maupun daerah. Dengan fasilitas medis lengkap, teknologi terkini, serta tim dokter spesialis ortopedi dan rehabilitasi medik yang berpengalaman, Primaya Hospital Bekasi Timur berkomitmen memberikan layanan yang cepat, tepat, dan aman bagi para atlet.

    “Bagi kami, kesehatan atlet adalah fondasi prestasi. Melalui kerja sama ini, kami ingin memastikan para atlet bisa bertanding dengan percaya diri, tanpa dibatasi cedera. Sport dan Orthopedic Center hadir bukan hanya untuk mengobati, tetapi juga menjaga agar mereka tetap di puncak performa,” ujar dr. Meizar Rizaldi, Med.Ked.Klin, FISQua, Direktur Primaya Hospital Bekasi Timur.

    Primaya Hospital Bekasi Timur merupakan rumah sakit tipe B dengan beragam Center of Excellence, salah satunya Sport & Orthopedic Center. Layanan ini dirancang untuk menangani kesehatan tulang, sendi, dan tulang belakang secara komprehensif, mulai dari penanganan cedera olahraga, manajemen fraktur, total hip & knee replacement, operasi arthroscopy minimal invasif, spine surgery, hingga perawatan dislokasi pinggul kongenital.

    PBSI Jakarta Selatan menyambut baik kolaborasi ini, mengingat kesehatan atlet merupakan faktor penentu dalam mempertahankan performa dan meraih prestasi.

    “Bulu tangkis merupakan olahraga yang menuntut kekuatan fisik, kecepatan, dan ketahanan. Dengan dukungan fasilitas kesehatan berkualitas dari Primaya Hospital Bekasi Timur, kami yakin para atlet akan mendapatkan penanganan terbaik sehingga dapat terus berprestasi tanpa terganggu masalah cedera,” ungkap Kurniahu Tjio Kay Kie, Ketua Umum Pengurus PBSI Kota Jakarta Selatan.

    Melalui kerja sama ini, PBSI Jakarta Selatan akan mendapatkan paket pemeriksaan eksklusif dari Primaya Hospital Bekasi Timur, mencakup pemeriksaan rutin hingga penanganan cedera bagi para atlet. Inisiatif ini sejalan dengan visi Primaya Hospital untuk membangun ekosistem layanan kesehatan yang terintegrasi, inklusif, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung pembinaan olahraga prestasi di Indonesia.

    Dengan adanya sinergi ini, diharapkan para atlet PBSI Jakarta Selatan dapat berlatih dan bertanding dengan performa optimal, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya layanan kesehatan olahraga yang profesional dan terstandarisasi.

    Capaian Primaya Hospital Bekasi Timur dalam layanan kesehatan olahraga telah diakui secara luas.

  • Selama Ini Tidak Semua Orang Bisa Masuk Istana, Apalagi Jualan Bakso

    Selama Ini Tidak Semua Orang Bisa Masuk Istana, Apalagi Jualan Bakso

    GELORA.CO –  Indonesia telah memasuki usia 80 tahun. Di tahun ini, Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya memimpin upacara. Berbagai hal baru terlihat dalam upacara pengibaran Merah Putih kemarin (17/8) di halaman Istana Merdeka. Gempita!

    Matahari tidak malu-malu menyinari langit Jakarta ketika Kepala Negara yang mengenakan pakaian melayu berwarna krem menyerahkan bendera pusaka kepada Bianca Alessia yang bertugas membawa baki. Setelah bendera pusaka itu diserahkan ke Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) perwakilan dari Sulawesi Utara itu, Prabowo langsung mencium bendera tersebut.

     

    Paskibraka Tim Indonesia Berdaulat mengantarkan sang saka Merah Putih dengan formasi baru. Jika dilihat dari atas, formasi itu membentuk angka 8 dan 0, tanda usia Nusantara yang mencapai 80 tahun. Tepuk tangan peserta upacara pun berkumandang meski sebentar dan langsung khidmat ketika El Rayyi Mujahid Faqih, Farrel Argantha Irawan, dan Arka Bintang akan menaikan bendera. 

    Formasi yang membentuk angka ini baru. Pada upacara bendera di tahun-tahun sebelumnya tidak ada. Selain itu, pada upacara kali ini, presiden duduk sendiri. Pada 2024 saat upacara bendera dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Presiden ke-7 Joko Widodo duduk bersama Prabowo yang kala itu baru terpilih menjadi presiden ke-8. Pada upacara di tahun-tahun sebelumnya, presiden biasanya berdampingan dengan wakil presiden.

    Sebelum bendera pusaka sampai ke Istana Merdeka, kirab dilakukan. Memang dalam tradisi, adanya kirab untuk membawa bendera dari Monas ke Istana Merdeka. Kali ini yang berbeda adalah adanya 145 kuda ikut mengiringi kirab tersebut. Letkol Kavaleri Chandra Alit Saputra, Komandan Batalyon Kavaleri Berkuda 1 Sembrani, mengungkapkan persiapan telah dilakukan selama dua bulan dengan penuh dedikasi. Dia berharap tradisi kavaleri terus menjadi bagian penting dalam perayaan HUT kemerdekaan mendatang. “Tantangannya adalah satuan kavaleri berkuda itu bisa berhasil apabila peduli dan sayang terhadap kudanya. Itulah tantangan kami,” tuturnya.

    Suasana semakin semarak ketika peserta upacara dibolehkan untuk turun ke halaman. Bukan untuk ikut baris, tapi joget. Lagu Tabola Bale membuat semua peserta upacara berjoget. Bahkan Prabowo pun sempat turun dari kursinya. Pejabat dan beberapa artis yang datang juga tidak malu bergoyang. Bahkan, Paskibraka yang sebelumnya bertugas dengan kompak berjoget. Prajurit dari TNI dan Kepolisian tak kalah kompak. Masyarakat yang memakai baju adat juga tumpah di halaman Istana Merdeka. Meriah. Gembira. Bahkan sampai MC beberapa kali mengingatkan peserta kembali ke kursi setelah lagu itu dua kali dinyanyikan karena rangkaian upacara belum selesai. 

    Usai upacara, masyarakat disuguhi makanan UMKM. Halaman tengah Istana Merdeka yang biasanya eksklusif, kemarin boleh diakses oleh masyarakat peserta upacara. Panggung rakyat pun tersedia. Ndarboy Genk, grup musik asal Bantul, membuat semarak. Membuat tamu bingung antara makan dulu, atau ikut joget depan panggung. 

    Dewi Leba yang datang dari Nusa Tenggara Timur (NTT) mengapresiasi ini. Acara ini menurut dia dapat membantu roda ekonomi para pelaku usaha yang terlibat. “Jadi selain ada pesta kemeriahannya dapat, roda ekonomi di tempat ini juga berputar dan membantu para pelaku usaha, makanan dan lain-lain,” ucapnya.  

    Jawa Pos sempat mewawancarai Imam Soleh yang membawa tiga gerobak bakso malang ke Istana Negara. Pria asli Malang ini mengatakan bahwa sudah dua kali dipanggil untuk acara Istana. “Saya sehari-hari jualan di belakang Mal Sarinah,” katanya. 

    Rasa bangga tak bisa dipungkiri. Dia tidak menyangka bahwa ada kesempatan makanannya sampai diicip tamu negara di perhelatan akbar Minggu (17/8). “Tidak semua orang bisa masuk istana, apalagi jualan bakso,” ungkapnya. 

    Di hari Kemerdekaan kemarin, pria yang akrab disapa Imam Jadul itu berharap bahwa Indonesia semakin maju dan ekonominya tambah kuat. Menurutnya ini penting sebagai pedagang. “Biar masyarakatnya semakin bahagia,” tuturnya.

    Yang membuat tamu undangan juga senang adalah souvenir yang didapat. Resti dan Devi, dua sahabat dari Bekasi, rela menginap di hotel dekat Istana Merdeka. Mereka kompak memakai baju adat Sulawesi selatan. Di depan Jawa Pos, Devi membuka souvenir yang didapatnya. “Ada kaos, handuk, tumbler, dan bukunya Pak Prabowo,” ucapnya. 

    Mereka merupakan salah satu dari 8 ribu orang yang beruntung mendapatkan undangan. Resti sudah dua kali menjadi tamu undangan. Sementara Devi baru pertama kali. “Kami nyalakan laptop dan semua HP saat war undangan itu. Syukur dapat,” kata Resti. 

    Sementara itu, antusias juga terlihat dari menteri dan wakil menteri. Wamendikti Stella Chirstie memakai Baju Bodo yang merupakan adat Bugis. Dia datang bersama suaminya Bartlomiej Czech yang merupakan warga negara Polandia. “Saya senangnya pakai Baju Bodo. Jadi masih mengingat masa kecil,” ucap Stella.

    Baginya ini momen bersejarah. Sebab Czech baru pertama ikut upacara bendera di Indonesia. Czech merasa terhormat bisa merayakan 17 Agustus bersama istri dan rakyat Indonesia. “Sangat istimewa ya. Stella yang pilih (baju), saya ikut aturans aja,” katanya.

    Bagaimana dengan IKN yang tahun lalu menjadi perhelatan besar untuk merayakan HUT Kemerdekaan ke-79? Sama seperti daerah lainnya, di IKN juga diselenggarakan upacara bendera. Jika tahun lalu presiden yang menjadi inspektur upacara, tahun ini upacara dipimpin oleh Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono. 

    Dilansir dari Antara, upacara tersebut dilakukan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Tepatnya di Lapangan Plaza Seremoni IKN. Basuki menggunakan baju berwarna hitam dan rompi khas Dayak. “Semua gunakan pakaian adat, saya tinggal di Kalimantan makanya saya gunakan adat Dayak, jadi di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung,” kata Basuki. Dia menambahkan dalam upacara di IKN, dihadiri oleh 3.000 undangan. 

    IKN dibangun di masa pemerintahan Jokowi. Termasuk dalam proyek mega besar. Prabowo pun sempat berucap ingin meneruskan IKN. Salah satunya dibuktikan dengan masih mengalokasikan dana untuk pembangunan IKN pada RAPBN 2026. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 dia menyebut besarannya Rp 6,3 triliun untuk membangun IKN di tahun depan.

    Dana yang digelontorkan itu untuk dua hal. Pertama pembangunan kawasan strategis sebesar Rp 5,71 triliun. Selanjutnya untuk dukungan menjemen sebesar Rp 553 miliar. Setidaknya pembangunan IKN dari 2022 hingga tahun lalu sudah sebesar Rp 75,8 triliun. Tahun lalu, realisasi sementara mencapai Rp 43,3 triliun.

  • Serunya Jani dan Keluarga Pertama Kali ke Kota Tua Saat Libur HUT RI

    Serunya Jani dan Keluarga Pertama Kali ke Kota Tua Saat Libur HUT RI

    Jakarta

    Libur HUT ke-80 RI dimanfaatkan warga untuk berwisata bersama keluarga. Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, menjadi salah satu tujuan favorit karena aksesnya mudah dan biayanya terjangkau.

    Bagi sebagian warga, kunjungan ini bahkan menjadi pengalaman pertama mereka. Seperti Jani (32), warga Bekasi, mengaku baru pertama kali datang ke Kota Tua bersama keluarga.

    “Biasanya kalau libur selalu ke mal atau tempat makan, tapi karena anak-anak lagi libur panjang dan cuacanya lumayan nggak panas banget, akhirnya kita coba main ke sini. Ternyata seru banget, ramai dan banyak spot foto,” ujar Jani saat ditemui di Kota Tua, Senin (18/8/2025).

    “Baru sempat sekarang (ke Kota Tua) juga karena ngepas dapet libur panjang. Ternyata tempatnya ikonik banget, bangunannya masih kokoh,” lanjutnya.

    Menurutnya, Kota Tua memiliki suasana yang lebih khas dan ikonik dengan bangunan tua tempo dulu. Ia mengaku sudah lama ingin menaiki sepeda ontel yang sering terlihat di media sosial.

    Tak hanya itu, Jani juga membawa bekal makanan dari rumah sebagai persiapan piknik sederhana di area terbuka Kota Tua. Ia menyebut liburan kali ini terasa lebih hemat tapi tetap menyenangkan.

    Sementara itu, salah satu wisatawan asal Bogor, Yola (36), mengaku senang bisa melihat langsung gedung-gedung bersejarah yang ada di Jakarta. Ia mengatakan, kunjungannya itu sekaligus merayakan HUT ke-80 Indoensia.

    Ia pun merasa tak masalah harus basah karena terkrna guyuran hujan. “Nggak apa-apa, nanti kalau deras bisa langsung minggir, ini kan baru gerimis alus,” imbuhnya.

    (bel/isa)

  • Semarak HUT ke-80 RI, Kelompok Disabilitas Ikut Meriahkan Karnaval Kemerdekaan – Page 3

    Semarak HUT ke-80 RI, Kelompok Disabilitas Ikut Meriahkan Karnaval Kemerdekaan – Page 3

    Dengan seragam merah dan putih lengkap dengan baret merah, mereka tampil penuh percaya diri dan menyapa masyarakat sepanjang rute parade.

    Selain itu, mobil karnaval Kemensos juga dimeriahkan Marching band binaan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi ini membawakan lagu-lagu nasional seperti Hari Merdeka dan Berkibarlah Benderaku.

    Salah satu personel marching band Ilham (23), merupakan penyandang disabilitas netra asal Baubau, Sulawesi Tenggara, dengan suara penuh haru, mengungkapkan rasa bangganya bisa tampil dalam upacara HUT ke-80 RI di Kemensos.

    “Senang sekali, bangga bisa hadir di sini untuk mengiringi upacara. Karena bagi saya, kemerdekaan itu berarti kebebasan, termasuk bagi penyandang disabilitas, agar hak-hak kami bisa semakin dipenuhi. Alhamdulillah saya diberi kesempatan mengaktualisasikan diri di sini,” Ilham menandasi.

    Sebelumnya, ribuan warga tumpah ruah di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025) malam. Mereka antusias menyaksikan gelaran Pesta Rakyat dan Karnaval Kemerdekaan.

    Prabowo tiba sekitar pukul 19.43 WIB dengan menumpangi mobil mewah MV3 Garuda Limousine putih berpelat “Indonesia”. Begitu sampai di kawasan Monas, Prabowo berdiri di atas sunroof sambil melambaikan tangan. Sorak-sorai masyarakat pun pecah, meneriakkan nama Prabowo berulang-ulang.

     

  • Paduan suara Sekolah Rakyat tampil di Istana meriahkan HUT ke-80 RI

    Paduan suara Sekolah Rakyat tampil di Istana meriahkan HUT ke-80 RI

    Paduan suara siswa Sekolah Rakyat turut memeriahkan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025). ANTARA/HO-Kemensos.

    Paduan suara Sekolah Rakyat tampil di Istana meriahkan HUT ke-80 RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 Agustus 2025 – 14:23 WIB

    Elshinta.com – Paduan suara Sekolah Rakyat yang terdiri dari sedikitnya 100 siswa dari berbagai daerah turut memeriahkan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.

    “Adik-adik paduan suara yang hari ini tampil mewakili Sekolah Rakyat dari beragam daerah, tentu saya sangat bangga dengan penampilan adik-adik kita ini. Kami berharap ini dapat memotivasi siswa-siswi lain,” kata Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf di Jakarta.

    Para siswa Sekolah Rakyat akan membawakan satu lagu berjudul Hari Merdeka. Penampilan mereka akan dilakukan setelah upacara penaikan Bendera Merah Putih oleh Paskibraka.

    Para siswa berasal dari sejumlah Sekolah Rakyat di berbagai daerah. Sebanyak enam Sekolah Rakyat mengirim masing-masing satu perwakilan, yakni Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 01 Aceh Besar (Sentra Darussa’adah Aceh), SR Terintegrasi 9 Banjar Baru (BBPPK), Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 19 Kupang (Sentra Efata Kupang), SRMA 29 Jayapura (BBPPKS), SRMP 23 Makassar (Sentra Wirajaya Makassar), dan SRMP 11 Bandung Barat (Sentra Wyataguna Bandung 2).

    Kemudian, SRMA 10 Jakarta (Pusdiklatbangprof), SRMA 13 Bekasi (STPL), SRMA 9 Jakarta (Sentra Mulya Jaya), dan SRMA 12 Bogor (Sentra Galih Pakuan) masing-masing mengirimkan 18 siswa. Lalu, SRMP 10 Bogor (STIS Cibinong) dan SRMP 6 Jakarta Timur (Sentra Handayani) masing-masing mengirimkan 11 siswa untuk mengikuti paduan suara ini.

    Salah satu murid Sekolah Rakyat yang tergabung dalam paduan suara ini adalah Naila (12). Anak perempuan asal Makassar itu sempat membuat Presiden Prabowo Subianto terharu dan bertekad untuk menghadirkan pendidikan gratis yang berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.

    Selain itu, murid lainnya yang berpartisipasi dalam paduan suara ini adalah Rasya dan Jaka. Rasya merupakan siswa SRMP 10 Bogor yang mendapatkan undangan dari Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya untuk menonton paskibraka secara langsung di Istana Merdeka pada upacara 17 Agustus 2025. Undangan itu disampaikan Seskab Teddy saat mengunjungi dan berdialog dengan para siswa SRMP 10 dan SRMA 12 Bogor, Minggu (27/7) lalu.

    Saat itu, Seskab Teddy bertanya mengenai cita-cita Rasya. Dengan tegas Rasya menjawab ingin menjadi Paskibraka karena sering melihat pelaksanaan upacara 17 Agustus di Istana Merdeka melalui televisi. Mendengar hal itu, Seskab Teddy pun memberi kesempatan kepada Rasya untuk menonton Paskibraka secara langsung di Istana Merdeka saat Upacara 17 Agustus.

    Sementara itu, Jaka (15) merupakan murid SRMA 12 Bogor. Ia menjadi salah satu murid yang beruntung mendapatkan jersey Timnas Indonesia yang diberikan oleh Seskab Teddy. Lalu, ada juga Erni Andayani siswi SRMA 12 Bogor  yang menjadi salah satu murid yang menuliskan surat sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto karena telah menggagas Sekolah Rakyat.

    Sumber : Antara

  • Warga manfaatkan tarif KRL Rp80 untuk meriahkan HUT RI di Monas

    Warga manfaatkan tarif KRL Rp80 untuk meriahkan HUT RI di Monas

    Penumpang memadati Kereta Rel Listrik (KRL) dengan harga Rp80 dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza

    Warga manfaatkan tarif KRL Rp80 untuk meriahkan HUT RI di Monas
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 Agustus 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Antusiasme warga memanfaatkan program tarif spesial Kereta Rel Listrik (KRL) seharga Rp80 dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia sudah mulai terlihat sejak Minggu pagi. Stasiun di Jabodetabek dipadati penumpang yang hendak menuju Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, untuk ikut meramaikan suasana perayaan kemerdekaan.

    Antrean panjang di loket maupun gate elektronik terlihat dari banyaknya keluarga yang datang bersama anak-anak mereka, sambil membawa bendera merah putih dan atribut bernuansa kemerdekaan.

    “Lumayan banget bisa jalan-jalan ke Monas bareng keluarga, naik KRL cuma Rp80. Anak-anak juga senang bisa lihat suasana HUT RI pasti ramai,” kata warga asal Tambun Siti Nurjannah (28) di Stasiun Tambun, Bekasi, Minggu.

    Bagi banyak warga, pengalaman naik KRL Rp80 menuju Monas bukan sekadar soal tarif murah, tetapi juga menjadi momen kebersamaan keluarga di hari libur panjang.

    “Biasanya kalau ke Monas bisa naik motor atau mobil, tapi kali ini coba KRL bareng-bareng. Rasanya lebih menyenangkan, tarifnya juga lumayan, apalagi ramai-ramai dengan warga lain. Serasa ikut pawai kemerdekaan,” ucap Siti.

    Rombongan pelajar tak kalah bersemangat mencoba pengalaman naik KRL murah untuk melihat ramainya Monas saat HUT ke-80 RI.

    “Biasanya saya jarang naik KRL, apalagi kalau ramai. Tapi karena ada promo Rp80, saya sama teman-teman mau merasakan ramainya HUT RI sekaligus rekreasi ke Monas,” kata Reza (19) di Stasiun Klender, Jakarta Timur.

    Menurut Reza, tarif KRL Rp80 ini menjadi daya tarik warga untuk menikmati perjalanan sekaligus merayakan HUT ke-80 RI di Jakarta.

    “Pas baca berita-berita cukup menarik semua transportasi kaya KRL cuma bayar Rp80, jadi pengen ke Jakarta aja gitu, ke Monas,” ucap Reza.

    Dalam rangka menyemarakkan Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama para operator perkeretaapian menghadirkan program diskon tarif khusus, yaitu menjadi sebesar Rp80.

    Tarif khusus ini berlaku untuk seluruh layanan perjalanan KRL Jabodetabek, LRT Jabodebek, LRT Jakarta dan MRT Jakarta pada 17-18 Agustus 2025. Kebijakan tersebut merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah dan operator perkeretaapian dalam mendukung perayaan Hari Kemerdekaan RI sekaligus meningkatkan akses masyarakat terhadap transportasi publik.

    Di sisi lain, pihak operator telah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk mendukung kelancaran operasional pada momen tersebut. Hal ini termasuk penyesuaian jadwal operasional untuk meminimalkan headway (jarak antar kereta), penguatan pengamanan di sejumlah stasiun, serta sosialisasi intensif melalui media massa, komunitas dan platform digital.

    Penyesuaian dilakukan sekaligus untuk mendukung kelancaran kegiatan Pesta Rakyat dan Karnaval Kemerdekaan yang akan berlangsung di kawasan Monas hingga Jalan M.H. Thamrin-Sudirman Jakarta Pusat.

    Sumber : Antara

  • KRL dipenuhi penumpang yang bawa atribut Merah Putih meriahkan HUT RI

    KRL dipenuhi penumpang yang bawa atribut Merah Putih meriahkan HUT RI

    Penumpang KRL dari Stasiun Gondangdia berjalan kaki dengan pakaian merah putih meramaikan nuansa Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Minggu (17/8/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza

    KRL dipenuhi penumpang yang bawa atribut Merah Putih meriahkan HUT RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 Agustus 2025 – 09:07 WIB

    Elshinta.com – Suasana perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) terasa hingga di dalam rangkaian KRL Commuter Line, Minggu pagi. Banyak penumpang tampak antusias memadati gerbong sambil membawa atribut Merah Putih, mulai dari bendera kecil, ikat kepala, hingga kaus bernuansa nasionalis.

    Sejak pagi, stasiun-stasiun di Jabodetabek ramai dipadati warga yang hendak menuju Jakarta, khususnya ke kawasan Monumen Nasional (Monas) yang menjadi pusat perayaan Kemerdekaan RI. Banyak penumpang datang bersama keluarga sambil mengenakan pakaian serba merah putih, sehingga suasana di dalam kereta terasa semarak layaknya pesta rakyat.

    “Setiap tahun biasanya saya ajak anak-anak naik KRL ke Monas. Rasanya beda kalau naik bareng warga lain, apalagi semua pakai atribut merah putih, seru sekali lihatnya,” kata salah satu warga Bekasi bernama Shalma (31), Minggu.

    Terlihat jumlah penumpang meningkat dibandingkan hari biasa. Meski padat, suasana di dalam rangkaian tetap kondusif. Sesekali terdengar penumpang menyanyikan lagu kebangsaan maupun yel-yel kemerdekaan, menambah semangat perayaan. Bagi sebagian warga, kesempatan ini bukan sekadar perjalanan menuju Jakarta, tetapi juga cara sederhana untuk mengekspresikan kecintaan pada tanah air.

    “Naik KRL ramai-ramai sambil kibarkan bendera itu bikin bangga. Momentum 17 Agustus memang harus dirayakan dengan meriah, anak-anak aja lihatnya senang jadi pengalaman baru,” ujar Shalma.

    Hal serupa dikatakan warga Jatinegara, Jakarta Timur bernama Anton (43). Menurut Anton, semangat dan atribut Merah Putih yang berkibar di sepanjang perjalanan KRL menjadi simbol kebersamaan dan nasionalisme masyarakat.

    “Harus heboh, kita harus ajarkan anak-anak kita soal kebersamaan, nasionalisme, 17 Agustus harus berbeda dibandingkan hari biasanya. Merah Putih memang seharusnya ada dimana-mana kalau momentum seperti ini,” kata Anton.

    Anton juga mengapresiasi pemerintah dan pihak perkeretaapian yang sudah memberikan harga khusus Rp80 saat hari kemerdekaan.

    “Alhamdulillah juga turut kita apresiasi pemerintah sama pihak kereta memberikan diskon, jadi naik KRL hanya Rp80 saja karena ulang tahun Indonesia juga ke-80 ya, ini menarik bagus,” ucap Anton.

    Dalam rangka menyemarakkan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama para operator perkeretaapian menghadirkan program diskon tarif khusus, yaitu menjadi sebesar Rp80.

    Tarif khusus ini berlaku untuk seluruh layanan perjalanan KRL Jabodetabek, LRT Jabodebek, LRT Jakarta dan MRT Jakarta pada 17-18 Agustus 2025. Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2025 bertema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan yang terus dijaga sebagai fondasi untuk melangkah ke masa depan.

    Presiden Prabowo Subianto akan memimpin langsung upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta. Ada beberapa kegiatan yang digelar untuk menyemarakkan peringatan HUT RI, yakni Kirab Bendera Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi, Pesta Rakyat dan Karnaval Bersatu Kemerdekaan.

    Sumber : Antara

  • Antusiasnya Warga Bekasi Bawa Istri-Anak Nonton Karnaval HUT RI di Jakpus

    Antusiasnya Warga Bekasi Bawa Istri-Anak Nonton Karnaval HUT RI di Jakpus

    Jakarta

    Pemerintah menggelar karvanal peringatan HUT ke-80 RI di sepanjang Jalan Thamrin hingga Sudirman, Jakarta Pusat, malam ini. Warga dari luar Jakarta pun semangat membawa keluarganya menonton karnaval ini.

    Salah satu warga Bekasi, Jawa Barat, bernama Alex (44), membawa istri dan tiga anaknya menonton karnaval di Jalan Sudirman. Alex dan keluarganya ikut bernyanyi menikmati hiburan dari panggung Pesta Rakyat di Dukuh Atas, Jalan Sudirman.

    “Dari Bekasi, ini anak-anak ingin jalan-jalan lihat pawai. Iya, nanti lewat sini kan ya,” ujar Alex di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025).

    Dia mengaku berangkat dari Bekasi naik KRL. Alex sengaja naik KRL karena lebih mudah dan bebas macet.

    “Berangkat dari maghrib, naik kereta. Iya (naik KRL), naik mobil nggak mungkin, macet. (Harapan) ya makin maju, makin sejahtera masyarakatnya itu sih terutama yang penting,” jelasnya.

    “Aku dari Bekasi, sama adik, ingin lihat antusiasme di Jakarta kayak apa HUT-nya. Tadi berangkat jam 11 siang naik KRL, busway, sama MRT. Ke LRT Jakarta ke Galunggung lanjut MRT nyobain semua transportasi karena Rp 80 itu,” ucap Isah.

    Dia berharap tarif murah berlaku di Kota Bekasi. Dia berharap Indonesia semakin maju.

    (haf/haf)

  • Warga peserta upacara HUT RI mulai padati Istana Merdeka

    Warga peserta upacara HUT RI mulai padati Istana Merdeka

    Devi (kiri) dan Rasti (kanan), warga asal Bekasi, membagikan kesan-kesannya terpilih sebagai peserta Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025) dalam rangka HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

    Warga peserta upacara HUT RI mulai padati Istana Merdeka
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 Agustus 2025 – 10:41 WIB

    Elshinta.com – Ribuan warga yang terpilih sebagai peserta Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia mulai memadati Istana Merdeka, Jakarta, Minggu pagi. Banyak dari mereka, yang beberapa datang dari kawasan Cileungsi dan Bekasi, mengenakan pilihan pakaian terbaiknya antara lain pakaian adat tradisional, ataupun kebaya lengkap dengan kain, dan ada juga yang memakai setelan jas lengkap dengan kopiah.

    Yuli, usia 67 tahun, mengaku berangkat dari rumahnya sejak pukul 05.00 WIB. Upacara di Istana Merdeka merupakan yang kali ketiga untuk dirinya. Yuli mengaku selalu antusias untuk mengikuti upacara di Istana Merdeka, karena selain suasananya yang meriah, para peserta juga mendapatkan suvenir yang menarik.

    “Ini ada tas, ada logo 80 tahun Indonesia, isinya macam-macam, ada kipas, cemilan-cemilan dan minuman, buku,” kata Yuli.

    Sementara itu, ada pula Devi dan Rasti. Keduanya memilih mengenakan pakaian adat saat menghadiri upacara HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka. Devi dan Rasti mengaku sengaja menginap di hotel dekat-dekat Istana sehari sebelumnya agar tidak terlambat.

    Rasti, yang baru pertama kali mengikuti upacara di Istana Merdeka, pun antusias menyaksikan langsung aksi Paskibraka Nasional mengibarkan Bendera Merah Putih.

    Sejumlah pintu di sekitar Istana Merdeka telah dibuka sejak pukul 06.30 WIB untuk menyambut warga yang terpilih sebagai peserta upacara. Di pagar pembatas sebelum memasuki area upacara, masyarakat antre melewati area pemeriksaan oleh Paspampres, kemudian mereka diarahkan ke meja suvenir.

    Beberapa suvenir yang mereka terima di antaranya tas berlogo HUT Ke-80 RI yang lengkap dengan tema peringatan HUT Ke-80 RI, yaitu “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Suvenir lainnya yang mereka terima antara lain kipas dan payung.

    Selepas mengambil suvenir, para peserta pun langsung berjalan menuju area tempat mereka duduk. Sejumlah lokasi di kanan dan kiri Istana Merdeka menjadi area untuk masyarakat umum menyaksikan langsung jalannya upacara. Sembari menunggu prosesi upacara dimulai, berbagai hiburan musik ditampilkan. Tak sedikit dari masyarakat peserta upacara yang mengabadikan momen dirinya di Istana Merdeka.

    Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dijadwalkan berlangsung pada pukul 10.00 WIB dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai inspektur upacara.

    Sumber : Antara

  • Dedi Mulyadi Sebut Tata Ruang di Jawa Barat Kacau

    Dedi Mulyadi Sebut Tata Ruang di Jawa Barat Kacau

    JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut tata ruang di Jabar saat ini mengalami kekacauan, karena mengadopsi pendekatan politik, bukan konservasi alam.

    “Perkebunan berubah menjadi kawasan tambang dan industri. Gunung pun kehilangan hutan dan laut kehilangan pantai akibat tata ruang yang kacau,” kata Dedi di Bandung, dikutip Antara, Sabtu, 16 Agustus.

    Dedi mengatakan tata ruang di Jabar saat ini tumpang tindih, seperti daerah yang menjadi destinasi wisata tapi juga berlangsung kegiatan pertambangan, sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap tata ruang Jawa Barat.

    Pemprov Jabar, kata dia, berkomitmen mengatur tata ruang di Jawa Barat selaras dengan alam, sebagai upaya mencegah bencana alam.

    “Pada para pejabat, termasuk kepala desa, buatlah tata ruang yang menjauhkan dari musibah. Kalau mengeruk alam seenaknya akan ada musibah,” ujar dia.

    Ia mengatakan tata ruang yang selaras dengan alam bukan berarti meniadakan kawasan industri, permukiman, dan pembangunan lain.

    Namun kelestarian alam tetap harus dijaga, seperti hutan dan mata air.

    “Artinya, gunung indah, air mengalir jernih, sungai berkelok-kelok, pantai bersih, sawah terasering,” ucapnya.

    Dedi juga sempat mengungkapkan keresahannya terhadap tata ruang Jabar di hadapan DPRD Jabar, di mana kesalahan menata ruang telah menghilangkan kawasan hijau seluas 1,2 juta hektare.

    Hilangnya kawasan hijau paling luas terjadi di Bekasi dan Kabupaten Bogor. Perkebunan telah berubah menjadi kawasan pariwisata, permukiman, dan perhotelan.

    Mengetahui masalah tersebut, Dedi berencana mengubah Rencana Tata Ruang Wilayah Jabar pada tahun ini.

    “Kalau tata ruangnya tidak diubah, maka kita akan dikepung bencana longsor dan banjir. Tidak aneh hari ini banjir tidak di daerah dataran, tetapi pegunungan,” kata Dedi.

    Ia menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mendapatkan detail tata ruang Jabar yang telah dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda.

    Menurut dia, Hindia Belanda telah membuat tata ruang Jabar yang selaras dengan alam. Hal itu patut menjadi rujukan dalam merevisi tata ruang Jabar.

    “Tak akan bisa sama dengan zaman kolonial, tetapi kita dekatkan, jangan sampai kita kacau,” ucap Dedi.