kab/kota: Beijing

  • Penjualan Terus Turun, Sales Dealer Tesla Kerja Lembur Bagai Kuda

    Penjualan Terus Turun, Sales Dealer Tesla Kerja Lembur Bagai Kuda

    Jakarta

    Tenaga penjual dealer Tesla di China terpaksa harus bekerja hingga melebihi batas jam kerja. Hal itu disebabkan penjualan Tesla yang terus turun di China. Maka, sales atau tim marketing mereka harus bekerja lebih keras untuk memenuhi target penjualan.

    Seperti dikutip dari Carnewschina, status Tesla kini telah berganti dari pelopor inovator menjadi pemain konservatif. Menurut data Asosiasi Mobil Penumpang China, penjualan grosir Tesla di China turun hingga 21,8% pada kuartal pertama tahun 2025.

    Performa tersebut sangat kontras dengan pesaing utama Tesla di China, BYD, yang penjualannya tumbuh 18,8% selama periode yang sama. Dibandingkan Tesla, merek China tersebut dinilai lebih punya inovasi dan lini produk yang beragam.

    Turunnya penjualan Tesla di China disebut-sebut bikin tenaga penjual mereka mengalami tekanan besar. Bahkan beberapa tenaga penjual Tesla mengatakan kepada wartawan setempat bahwa mereka memilih bekerja tujuh hari seminggu, dengan shift harian berlangsung dari pukul 9 pagi hingga 10 malam alias hampir 13 jam per hari.

    “Hari-hari ketika kami tidak perlu bekerja keras untuk memperkenalkan produk dan pesanan akan tiba ‘secara otomatis’ sudah berakhir selamanya,” kata staf tenaga penjualan Tesla yang telah memutuskan resign.

    Kata staf penjualan Tesla di Beijing, standar kinerja saat ini mengharuskan penjualan minimal satu per hari, yang berarti sekitar 30 mobil per bulan. Alih-alih mencapai target tersebut, menjual 3-4 mobil per minggu saja mereka kesulitan.

    Karena banyaknya staf penjualan yang mengalami tekanan, maka perputaran keluar-masuk karyawan pun sangat cepat di sana. Pada salah satu dealer di Beijing, seluruh tim penjualan diganti kira-kira setiap satu setengah bulan, dibandingkan dengan sebelumnya yang diganti setiap tiga bulan.

    Staf penjualan Tesla disebut-sebut dibebankan target berat. Mereka harus menguasai pengetahuan produk dalam waktu tiga hari sembari menjalani pemeriksaan ulang setiap hari. Pada hari keempat, mereka diharapkan bisa menghasilkan transaksi jual beli atau berpotensi menghadapi pemecatan.

    (lua/dry)

  • Pertemuan Menlu-Menhan RI & Tiongkok, Sjafrie: Platform Strategis Tingkatkan Kepercayaan Antarnegara – Halaman all

    Pertemuan Menlu-Menhan RI & Tiongkok, Sjafrie: Platform Strategis Tingkatkan Kepercayaan Antarnegara – Halaman all

    TRIBUNNEWS COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin menghadiri Pertemuan Pertama 2+2 Republik Indonesia (RI)-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang mempertemukan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan dari kedua negara di Beijing, RRT pada Senin (21/4/2025). 

    Sjafrie, dalam sambutan pembukanya, mengungkapkan forum tersebut adalah platform strategis untuk meningkatkan saling kepercayaan antara kedua negara.

    Ia juga mengapresiasi terselenggaranya forum strategis tersebut sebagai wadah peningkatan komunikasi dan pemahaman bersama antarnegara.

    “Indonesia memandang forum ini sebagai platform strategis yang tidak hanya memperkuat kemitraan bilateral, tetapi juga meningkatkan komunikasi, saling pengertian, dan kepercayaan antara kedua negara,” kata Sjafrie dalam keterangan resmi Biro Infohan Setjen Kemhan pada Senin (21/4/2025).

    Dalam pertemuan juga ditegaskan pentingnya menjunjung tinggi kedaulatan nasional dan keutuhan wilayah dalam kerjasama antara kedua negara.

    Sjafrie juga mendorong penguatan kerja sama yang konkret dan inklusif, khususnya di bidang pertahanan, guna mendukung perdamaian dan stabilitas di kawasan.

    “Indonesia meningkatkan kerja sama dalam konteks comprehensive and strategic partnership dengan Republik Rakyat Tiongkok di bidang pertahanan,” kata dia. 

    Pertemuan 2+2 Indonesia – RRT tersebut juga diklaim mencerminkan komitmen kedua negara dalam memperdalam kerja sama strategis bilateral. 

    Pentingnya peningkatan pertukaran personel militer di level tingkat tinggi, pelatihan bersama, dan kolaborasi praktis antar angkatan bersenjata, serta kerja sama industri pertahanan juga turut ditekankan dalam pertemuan tersebut.

    “Kami berharap agar dialog ini menghasilkan langkah konkret yang memperkuat kerja sama strategis Indonesia – RRT di bidang pertahanan,” kata Sjafrie.

    Menutup pertemuan, Sjafrie mengapresiasi suasana dialog yang terbuka, konstruktif, dan penuh rasa saling menghormati sepanjang berlangsungnya diskusi. 

    Ia juga menekankan pentingnya komitmen bersama antara kedua negara dalam memperkuat hubungan pertahanan bilateral yang bukan hanya berkontribusi pada ketahanan dari kedua negara namun juga pada perwujudan perdamaian dan stabilitas di kawasan.

    Pertemuan itu turut dihadiri perwakilan tingkat menteri dari kedua negara, yaitu Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono, Menteri Luar Negeri RRT Wang Yi, dan Menteri Pertahanan Nasional RRT Laksamana Dong Jun. 

    Diawali Kunjungan Kepala Staf Gabungan Tiongkok

    Sebelumnya, Sjafrie menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Gabungan Komisi Militer Pusat Republik Rakyat Tiongkok (Chief of Staff of Joint Staff Department of Central Military Commission of The PRC) Jenderal Liu Zhenli dan rombongan di Kementerian Pertahanan Jakarta pada Jumat (10/1/2025). 

    Karo Infohan sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Wenas menyampaikan dalam pertemuan tersebut Sjafrie dan Jenderal Liu di antaranya membahas rencana latihan militer hingga rencana pertemuan 2 + 2 di Beijing.

    Frega mengatakan dalam pertemuan itu, Sjafrie menekankan Indonesia dan Tiongkok harus memelihara persahabatan dan persaudaraan hingga saat ini yang direspons positif oleh Jenderal Liu. 

    Oleh karena itu, lanjut dia, dengan pertemuan tersebut diharapkan  tercipta komunikasi dan kerjasama antara Indonesia dan RRT semakin lebih baik ke depannya.

    “Salah satu yang juga menjadi pembahasan dalam pertemuan courtesy call itu adalah rencana untuk meningkatkan kegiatan latihan militer bersama serta pelaksanaan pertemuan ‘2+2’ RI-RRT yang menghadirkan Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri dari kedua negara,” kata Frega di kantor Kementerian Pertahanan RI Jakarta pada Jumat (10/1/2025).

    “Indonesia dalam hal ini mendukung pelaksanaan pertemuan ‘2+2’ tersebut yang akan diselenggarakan pada tahun ini di Beijing, RRT,” lanjut Frega.

  • China Ingatkan Negara Lain Waspada dengan Negosiasi AS soal Tarif Impor – Halaman all

    China Ingatkan Negara Lain Waspada dengan Negosiasi AS soal Tarif Impor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – China menuduh Amerika Serikat (AS) menyalahgunakan tarif impor.

    China juga memperingatkan negara-negara lain agar tidak mencapai kesepakatan ekonomi yang lebih luas dengan AS terkait tarif baru yang dikenakan Presiden AS Donald Trump.

    Pasalnya ada maksud tersembungi di balik negosiasi AS dengan negara lain.

    Peringatan China ini muncul pada hari ini, Senin (21/4/2025) di tengah perang dagang yang meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

    China  akan dengan tegas menentang pihak mana pun yang membuat kesepakatan dengan AS dan merugikan China.

    “Kami akan mengambil tindakan balasan dengan cara yang tegas dan timbal balik,” kata Kementerian Perdagangan China dikutip dari Reuters.

    Kementerian tersebut menanggapi laporan Bloomberg, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, bahwa pemerintahan Trump sedang bersiap untuk menekan negara-negara yang mencari pengurangan tarif atau pengecualian dari AS untuk mengekang perdagangan dengan China, termasuk mengenakan sanksi moneter.

    Presiden Donald Trump menghentikan sementara tarif besar-besaran yang diumumkannya terhadap puluhan negara pada tanggal 2 April kecuali terhadap China.

    Dan menunjuk ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut sebagai negara yang dikenai pungutan terbesar .

    Dalam serangkaian langkah, Washington telah menaikkan tarif impor China hingga 145 persen, yang mendorong Beijing untuk mengenakan bea balasan sebesar 125% atas barang-barang AS.

    “Amerika Serikat telah menyalahgunakan tarif pada semua mitra dagang dengan mengatasnamakan apa yang disebut ‘kesetaraan’, sementara juga memaksa semua pihak untuk memulai apa yang disebut negosiasi ‘tarif timbal balik’ dengan mereka,” kata juru bicara kementerian tersebut.

    China bertekad dan mampu menjaga hak dan kepentingannya sendiri, dan bersedia memperkuat solidaritas dengan semua pihak, kata kementerian tersebut.

    “Faktanya, tidak ada seorang pun yang ingin memihak,” kata Bo Zhengyuan, mitra di konsultan kebijakan Plenum yang berpusat di China.

    “Jika negara-negara sangat bergantung pada China  dalam hal investasi, infrastruktur industri, pengetahuan teknologi, dan konsumsi, saya rasa mereka tidak akan menuruti permintaan AS. Banyak negara Asia Tenggara termasuk dalam kategori ini.”

    Kebijakan tarif Trump telah mengguncang pasar keuangan karena investor khawatir gangguan parah dalam perdagangan dunia dapat menjerumuskan ekonomi global ke dalam resesi.

    Presiden China  Xi Jinping mengunjungi tiga negara Asia Tenggara minggu lalu dalam upaya memperkuat hubungan regional, dan menyerukan mitra dagang untuk menentang intimidasi sepihak.

    China  mengatakan pihaknya sedang “meruntuhkan tembok” dan memperluas lingkaran mitra dagangnya di tengah pertikaian perdagangan.

    Taruhannya tinggi bagi negara-negara Asia Tenggara yang terjebak perang dagang AS-China,  terutama mengingat besarnya perdagangan dua arah blok ASEAN regional dengan China  dan Amerika Serikat.

    Menteri ekonomi dari Thailand dan Indonesia saat ini berada di Amerika Serikat.

    Malaysia akan bergabung akhir minggu ini, semuanya berupaya untuk melakukan negosiasi perdagangan dengan AS.

    Enam negara di Asia Tenggara dikenakan tarif berkisar antara 32% hingga 49%.

    ASEAN adalah mitra dagang terbesar China, dengan total nilai perdagangan mencapai $234 miliar pada kuartal pertama tahun 2025, kata badan bea cukai China minggu lalu.

    Perdagangan antara ASEAN dan AS berjumlah sekitar $476,8 miliar pada tahun 2024, menurut angka AS, menjadikan AS mitra dagang terbesar keempat blok regional tersebut.

    “Tidak ada pemenang dalam perang dagang dan perang tarif,” kata Xi dalam sebuah artikel yang diterbitkan di media Vietnam, tanpa menyebut Amerika Serikat.

     

  • China Ancam Negara yang Negosiasi Tarif Trump, Begini Tanggapan Pemerintah

    China Ancam Negara yang Negosiasi Tarif Trump, Begini Tanggapan Pemerintah

    Jakarta

    Kementerian Perdagangan RI buka suara terkait adanya peringatan ancaman dari China kepada negara-negara yang tengah melakukan negosiasi kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donal Trump yang berpotensi merugikan kepentingannya. Bahkan China menyatakan akan melakukan tindakan balasan kepada negara-negara tersebut jika dinilai merugikannya.

    Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI, Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan Pemerintah Indonesia akan tetap menjalankan kegiatan perdagangan dengan mitra-mitra lainnya seperti seperti dengan AS dan China di tengah memanasnya perang dagang kedua negara tersebut.

    “Kita tetap melakukan kegiatan perdagangan dengan mitra-mitra kita lainnya seperti biasa yang kita lakukan. Jadi kita tidak melakukan tindakan balasan,” kata Djatmiko di Kantor Kemendag, Jakarta, Senin (21/4/2025).

    Terkait ancaman balasan dari China kepada negara yang melakukan negosiasi dengan AS jika dinilai merugikan China, Djatmiko percaya Indonesia dan China sama-sama menjunjung tinggi prinsip perdagangan multilateral dan menghormati hak serta kewajiban masing-masing negara dalam hubungan dagang internasional.

    “Terkait dengan pemerintah China, saya rasa Indonesia dan China juga kita sama-sama menjunjung tinggi prinsip-prinsip perdagangan multilateral dan kita saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing,” katanya.

    “Jadi saya tidak bisa berspekulasi apa yang akan terjadi ke depan, yang pasti Indonesia akan tetap memastikan bahwa kegiatan perdagangan dengan mitra dagang kita tetap dijalankan dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.

    Djatmiko menambahkan, jika ada isu terkait hal tersebut di lapangan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menyelesaikan isu tersebut melalui jalur diplomasi.

    “Kalaupun ada isu di lapangan, selalu akan kita selesaikan di forum diplomasi,” katanya.

    Sebelumnya, China mengancam dan bakal melakukan tindakan balasan kepada negara-negara yang tengah melakukan negosiasi terkait kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berpotensi merugikan kepentingannya. Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan China merespon rencana Presiden AS Donald Trump yang akan menggunakan negosiasi tarif untuk menekan mitra dagang AS agar membatasi hubungan mereka dengan Tiongkok.

    “Tiongkok dengan tegas menentang pihak mana pun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan Tiongkok. Jika hal itu terjadi, Tiongkok tidak akan menerimanya dan akan mengambil tindakan balasan secara tegas dan sepadan,” kata Kementerian Perdagangan Tiongkok dikutip CNBC, Senin (21/4/2025).

    Kementerian Perdagangan China mengatakan AS telah melakukan penyalahgunaan kebijakan tarif terhadap semua mitra dagangnya dengan dalih kesetaraan, namun memaksa semua pihak memulai negosiasi tarif resiprokal dengan mereka. Menurutnya, jika tren ini terus berlanjut, perdagangan internasional akan kembali pada hukum rimba.

    Pernyataan itu juga menggambarkan Tiongkok sebagai pihak yang bersedia bekerja sama dengan semua negara dan membela keadilan dan kejujuran internasional.

    Sebagai bagian dari sikap yang lebih tegas bulan ini, Tiongkok membalas tarif AS dengan memberlakukan tarif 125% terhadap impor barang-barang asal Amerika. Beijing juga membatasi ekspor mineral penting dan memasukkan beberapa, terutama perusahaan AS yang lebih kecil, ke dalam daftar hitam yang membatasi kerja sama mereka dengan perusahaan Tiongkok.

    Presiden Tiongkok Xi Jinping minggu lalu mengunjungi Vietnam, Malaysia, dan Kamboja dalam perjalanan luar negerinya yang pertama di tahun 2025. Dalam pernyataan resmi usai pertemuan dengan para pemimpin ketiga negara tersebut, Xi menyerukan kerja sama untuk menentang tarif dan penindasan sepihak.

    Sejak Trump pertama kali memberlakukan tarif terhadap Tiongkok pada masa jabatan pertamanya, negara Asia tersebut meningkatkan perdagangan dengan Asia Tenggara, yang kini menjadi mitra dagang regional terbesar Tiongkok. Meski begitu, AS tetap menjadi mitra dagang terbesar Tiongkok secara negara tunggal.

    Pekan lalu, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengganti kepala negosiator perdagangan internasionalnya dengan Li Chenggang, yang kini juga menjabat sebagai wakil menteri dan sebelumnya merupakan duta besar Tiongkok untuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Tiongkok juga telah mengajukan gugatan terhadap AS di WTO terkait kenaikan tarif terbaru yang diberlakukan oleh Trump.

    (rrd/rrd)

  • Heboh Ilmuwan China Banyak yang Meninggal di Usia Muda

    Heboh Ilmuwan China Banyak yang Meninggal di Usia Muda

    Beijing

    Ilmuwan terpandang di China, Li Haibo, meninggal dunia secara tiba-tiba pada usia 41 tahun baru-baru ini. Dia diduga bekerja terlalu keras hingga meregang nyawa.

    Li, profesor di Universitas Ningxia yang meriset material nano, elektrokimia, dan material optoelektronik, dinobatkan jadi salah satu dari 2% ilmuwan global teratas di daftar Universitas Stanford tahun 2023. Bidang penelitiannya meliputi peningkatan kinerja penyimpanan baterai lithium ion serta desalinasi air laut.

    Lulus dari East China Normal University bergelar PhD fisika tahun 2012, Li melanjutkan pascadoktoral di University of South Australia dan jadi peneliti di Singapore University of Technology and Design tahun 2014. Ia jadi dosen Ningxia University di Yinchuan tahun 2013. Dua tahun kemudian, Li jadi profesor madya dan baru-baru ini wakil direktur pusat analisis dan pengujiannya.

    Ia menerbitkan lebih dari 100 makalah di jurnal internasional dan memegang 16 paten di China dan satu di Amerika Serikat. Media di Wuhan, Jiupai News, melaporkan Li meninggal karena penyakit secara mendadak

    Li pernah mengatakan bahwa ketika bersiap mengajukan permohonan pendanaan penelitian, ia meluangkan waktu di malam hari untuk mencari informasi dan menulis proposal karena kelas dan rapat menyita waktu di siang hari. “Saya membaca lebih dari 300 artikel ilmiah China dan asing dan tidur empat hingga lima jam sehari,” kata Li saat itu.

    Dikutip detikINET dari SCMP, kesehatan ilmuwan China memang mulai menjadi sorotan. Bulan lalu, keluarga seorang ilmuwan material terkemuka menulis surat terbuka setelah kematian kerabat mereka yang berusia 47 tahun akibat beban kerja gila gilaan.

    Liu Yongfeng, profesor terkemuka dari Universitas Zhejiang, menderita pendarahan otak pada 21 Januari saat sedang konferensi dan meninggal 5 Maret. Keluarganya menghitung ia bekerja selama 319 hari dalam waktu sekitar 10 bulan, dibandingkan dengan jumlah hari kerja yang sah untuk periode itu, yaitu 183 hari.

    Sejumlah kematian peneliti berusia empat puluhan dan lima puluhan dilaporkan dalam komunitas penelitian China tahun ini. Bulan lalu, Li Zhiming, profesor di fakultas arsitektur lanskap Universitas Kehutanan Nanjing, meninggal karena sakit pada usia 50 tahun,

    Yang Bingyou, wakil presiden Universitas Pengobatan Tiongkok Heilongjiang, meninggal karena sakit di usia 54 tahun pada akhir Maret. Dan awal bulan ini, profesor madya di Universitas Aeronautika Zhengzhou, Zhang Jinlei, meninggal di umur 46 tahun. Ia meneliti sejarah opera China serta sastra dan budaya.

    (fyk/rns)

  • iPhone Tak Laku Walau Ada Subsidi, HP Merek China Laku Keras

    iPhone Tak Laku Walau Ada Subsidi, HP Merek China Laku Keras

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple menghadapi tantangan berat di pasar smartphone terbesar dunia.

    Data terbaru dari perusahaan riset IDC menunjukkan pengiriman iPhone di China anjlok 9% pada kuartal pertama 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

    Apple, yang kini menempati peringkat kelima di pasar smartphone China, hanya mengirimkan 9,8 juta unit, menguasai 13,7% pangsa pasar.

    Angka ini turun signifikan dari 17,4% pada kuartal sebelumnya, menjadikan penurunan ketujuh berturut-turut bagi raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut.

    Sebaliknya, pesaing lokal seperti Xiaomi menunjukkan performa cemerlang. Pengiriman Xiaomi melonjak hingga 40% menjadi 13,3 juta unit, berkontribusi pada pertumbuhan industri smartphone China yang naik 3,3% secara keseluruhan.

    Analis IDC, Will Wong, menjelaskan bahwa harga mahal yang dipatok untuk iPhone membuat Apple gagal memanfaatkan program subsidi baru pemerintah China, demikian dikutip dari Reuters, Senin (21/4/2025)

    Sejak Januari, Beijing menggelontorkan insentif berupa cashback sebesar 15% untuk produk elektronik, termasuk smartphone dengan harga di bawah 6.000 yuan. Dengan harga jual iPhone yang mayoritas di atas batas tersebut, Apple pun kehilangan momentum untuk ikut mendongkrak penjualan.

    Kondisi ini makin menambah tekanan bagi Apple yang sebelumnya sudah menghadapi kompetisi ketat dari produsen lokal seperti Xiaomi yang agresif memperluas pangsa pasar mereka dengan menawarkan produk berkualitas tinggi namun lebih terjangkau.

    (dem/dem)

  • China Wanti-wanti AS Great Depression 1930 Bisa Terulang Akibat Tarif Trump

    China Wanti-wanti AS Great Depression 1930 Bisa Terulang Akibat Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah China kembali mengingatkan ancaman krisis ekonomi global atau The Great Depression 1930 sebagai contoh ekstrem yang bisa terulang akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump. 

    Dikutip melalui Reuters pada Senin (21/4/2025), Duta Besar China untuk AS Xie Feng mendesak Washington untuk mengakhiri kebijakan tarif tinggi dan memilih jalan koeksistensi damai.

    Xie menyampaikan bahwa kebijakan tarif sepihak dapat mengguncang perekonomian dunia dan mengingatkan pada kebijakan proteksionis AS yang ikut memicu krisis ekonomi besar hampir satu abad lalu.

    “Tarif yang diterapkan AS pada tahun 1930 memperdalam Depresi Hebat [The Great Depression]. Kita harus belajar dari sejarah dan menghindari kesalahan serupa,” ujar Xie, sebagaimana dikutip dari situs resmi Kedutaan Besar China di AS, Senin (21/4/2025).

    Menggunakan analogi dari pengobatan tradisional China, Xie menekankan pentingnya keseimbangan antara kekuatan besar dunia. 

    Dia menggambarkan hubungan China-AS sebagai ‘resep pengobatan’ yang membutuhkan harmoni agar menghasilkan efek positif bagi dunia.

    “Seperti resep obat yang menggabungkan banyak bahan untuk saling menguatkan, dunia cukup besar untuk menampung baik China maupun Amerika Serikat. Kita harus membantu satu sama lain untuk sukses, bukan saling menjatuhkan,” kata Xie.

    Ketegangan dagang antara kedua negara kembali meningkat, dengan kedua belah pihak saling mengenakan tarif lebih dari 100% serta pembatasan di bidang perdagangan, investasi, hingga kebudayaan.

    China juga mengkritik rencana AS untuk mengenakan biaya pelabuhan tambahan terhadap kapal-kapal yang terhubung dengan Negeri Tirai Bambu. 

    Sementara itu, negara-negara seperti Jepang dan Taiwan mulai menjajaki negosiasi dengan Washington terkait kebijakan tarif yang dijuluki “Liberation Day Tariffs” oleh mantan Presiden Donald Trump. Namun, belum ada dialog tingkat tinggi yang dijadwalkan antara AS dan China hingga saat ini. 

    Trump sebelumnya menyebut bahwa percakapan pribadi dengan China berlangsung baik, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Di sisi lain, Beijing menegaskan bahwa dialog baru bisa dimulai jika AS menunjukkan rasa hormat.

    “China menentang perang dagang, namun kami siap membalas setiap negara yang mengenakan tarif kepada kami,” tegas Xie.

  • Top 3 Tekno: Aksi Kocak Robot Ikut Setengah Maraton hingga Bocoran Spesifikasi iPhone Fold – Page 3

    Top 3 Tekno: Aksi Kocak Robot Ikut Setengah Maraton hingga Bocoran Spesifikasi iPhone Fold – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Berlari berdampingan dengan para pelari manusia, aksi para robot humanoid di Yuzhuang Half Marathon di E-Town, Beijing, China diwarnai dengan kejadian-kejadian lucu.

    Berita ini menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (20/4/2025) kemarin.

    Informasi lain yang juga populer datang dari bocoran spesifikasi iPhone Fold atau ponsel lipat pertama dari Apple.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Aksi Kocak Robot Humanoid Ramaikan Lomba Setengah Maraton di Beijing

    Sebuah pemandangan tak biasa tersaji di Beijing ketika sejumlah robot humanoid ambil bagian dalam lomba half-marathon (setengah maraton), yang disebut-sebut sebagai yang pertama di dunia.

    Berlari berdampingan dengan para pelari manusia, aksi para robot di Yuzhuang Half Marathon di E-Town, Beijing, China ini justru diwarnai dengan kejadian-kejadian menggelikan.

    Menurut laporan Bloomberg, dikutip Minggu (20/4/2025), dari 21 robot yang berpartisipasi, sebagian besar tampak kesulitan menaklukkan rute sepanjang lebih dari 21 kilometer tersebut, apalagi mencapai garis finis dalam batas waktu empat jam.

    “Satu robot terjatuh tepat di garis start. Robot lain kepalanya terlepas dan menggelinding di tanah. Sementara itu, satu robot ambruk dan pecah berkeping-keping,” demikian dilaporkan Bloomberg.

    Kendati demikian, satu robot berhasil mencuri perhatian. Tiangong Ultra, robot setinggi 178 sentimeter dari X Humanoid, menjadi salah satu dari hanya empat robot yang berhasil menyelesaikan perlombaan dalam waktu yang ditentukan.

    Catatan waktu Tiangong Ultra, dua jam 40 menit, terpaut lebih dari dua kali lipat dari catatan waktu pelari manusia tercepat.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Menguak Sejarah iPhone Dibuat di China

    Menguak Sejarah iPhone Dibuat di China

    Jakarta

    Setiap iPhone dilengkapi label yang memberi tahu bahwa iPhone tersebut dirancang di California. Meski dirancang di Amerika Serikat, iPhone kemungkinan besar dibuat di China, negara yang paling terpukul oleh tarif Presiden AS Donald Trump, yang kini naik menjadi 245% untuk beberapa impor.

    Apple menjual lebih dari 220 juta iPhone per tahun dan menurut perkiraan, sembilan dari 10 iPhone dibuat di China. Dari layar hingga baterai, di sini banyak komponen dalam produk Apple dibuat dan dirakit menjadi iPhone, iPad, atau Macbook. Sebagian besar dikirim ke AS, pasar terbesar Apple.

    Beruntung Trump tiba-tiba membebaskan smartphone, komputer, dan beberapa perangkat elektronik lain dari tarif minggu lalu. Namun itu mungkin tidak bertahan lama karena Trump mengisyaratkan bahwa tarif lebih tinggi akan diberlakukan nantinya untuk perangkat elektronik.

    Menilik sejarah, Apple memasuki China tahun 1990-an untuk menjual komputer melalui pihak ketiga. Sekitar tahun 1997, ketika hampir bangkrut karena sulit bersaing, Apple menemukan jalan keluar di China. Ekonomi China yang masih muda mulai terbuka bagi perusahaan asing untuk meningkatkan produksi dan menciptakan lapangan kerja.

    Namun, baru pada tahun 2001 Apple resmi hadir di China dan mulai membuat produk di negara tersebut. Dikutip detikINET dari BBC, Apple bermitra dengan Foxconn, produsen elektronik Taiwan, untuk membuat iPod, lalu iMac, dan selanjutnya iPhone.

    Saat itu, sebenarnya China belum siap untuk membuat iPhone. Namun, Apple memilih pemasoknya sendiri dan membantu mereka tumbuh menjadi manufaktur terkemuka.

    Apple kemudian membuka Apple Store pertamanya di negara itu di Beijing tahun 2008, tahun ketika kota itu menjadi tuan rumah Olimpiade dan hubungan China dengan Barat mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Jumlah ini segera membengkak menjadi 50 toko.

    Foxconn lalu mengoperasikan pabrik iPhone terbesar di dunia di Zhengzhou, yang sejak itu disebut sebagai Kota iPhone. Saat ini, sebagian besar iPhone diproduksi oleh Foxconn.

    Adapun chip canggih yang jadi otaknya dibuat di Taiwan oleh produsen chip terbesar di dunia, TSMC. Pembuatannya juga membutuhkan unsur tanah jarang yang digunakan dalam aplikasi audio dan kamera.

    Sekitar 150 dari 187 pemasok utama Apple pada tahun 2024 memiliki pabrik di China. “Tidak ada rantai pasokan di dunia yang lebih penting bagi kami daripada China,” kata CEO Apple Tim Cook dalam sebuah wawancara tahun lalu.

    (fyk/afr)

  • Aksi Kocak Robot Humanoid Ramaikan Lomba Setengah Maraton di Beijing – Page 3

    Aksi Kocak Robot Humanoid Ramaikan Lomba Setengah Maraton di Beijing – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Sebuah pemandangan tak biasa tersaji di Beijing ketika sejumlah robot humanoid ambil bagian dalam lomba half-marathon (setengah maraton), yang disebut-sebut sebagai yang pertama di dunia.

    Berlari berdampingan dengan para pelari manusia, aksi para robot di Yuzhuang Half Marathon di E-Town, Beijing, China ini justru diwarnai dengan kejadian-kejadian menggelikan.

    Menurut laporan Bloomberg, dikutip Minggu (20/4/2025), dari 21 robot yang berpartisipasi, sebagian besar tampak kesulitan menaklukkan rute sepanjang lebih dari 21 kilometer tersebut, apalagi mencapai garis finis dalam batas waktu empat jam.

    “Satu robot terjatuh tepat di garis start. Robot lain kepalanya terlepas dan menggelinding di tanah. Sementara itu, satu robot ambruk dan pecah berkeping-keping,” demikian dilaporkan Bloomberg.

    Kendati demikian, satu robot berhasil mencuri perhatian. Tiangong Ultra, robot setinggi 178 sentimeter dari X Humanoid, menjadi salah satu dari hanya empat robot yang berhasil menyelesaikan perlombaan dalam waktu yang ditentukan.

    Catatan waktu Tiangong Ultra, dua jam 40 menit, terpaut lebih dari dua kali lipat dari catatan waktu pelari manusia tercepat.

    Dalam perlombaan setengah maraton ini, tim diperbolehkan mengganti baterai robot (Tiangong Ultra dilaporkan menggunakan baterai ketiga saat mencapai finis) dan bahkan mengganti robot dengan cadangan di tengah perlombaan, meskipun tindakan tersebut dikenai penalti waktu.

    Selain Tiangong Ultra yang mencatatkan kecepatan lari sekitar delapan kilometer per jam, robot lain yang turut serta antara lain N2 dari Noetix Robotics yang terinspirasi dari Gundam, robot ‘berpenampilan wanita’ bernama Huan Huan, dan Little Giant setinggi 76 sentimeter buatan mahasiswa setempat.

    Menariknya, banyak dari robot-robot humanoid tersebut terlihat mengenakan sepatu lari manusia.

    Meskipun belum menunjukkan performa layaknya atlet maraton sungguhan, aksi para robot ini berhasil menghibur para penonton dan menjadi sorotan utama dalam ajang lari tersebut.