kab/kota: Beijing

  • Timteng Makin Ngeri! Iran Akan Tutup Selat Hormuz-Minyak Bahaya

    Timteng Makin Ngeri! Iran Akan Tutup Selat Hormuz-Minyak Bahaya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Situasi Timur Tengah makin tak menentu. Dalam update Senin (23/6/2025) pagi, dilaporkan bahwa Iran akan menutup Selat Hormuz, rute pengiriman minyak utama, setelah Amerika Serikat (AS) mengebom tiga fasilitas nuklir negeri itu Minggu.

    Parlemen Iran, dilaporkan laman Axios AS, telah mendukung langkah tersebut. Keputusan pasti akan menunggu dewan keamanan nasional Iran.

    Jika benar terjadi, langkah ini merupakan pertama kali dilakukan Iran sepanjang konflik Iran-Israel berlangsung sejak 1979. Selat Hormuz merupakan salah satu titik kritis dunia, yang dilalui oleh seperlima pasokan minyak dan gas dunia.

    Foto: Peta Selat Hormuz. (Dok. Googlemaps)
    Peta Selat Hormuz. (Dok. Googlemaps)

    Selat ini menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab dan Samudra Hindia. Sebagian besar ekspor minyak dari negara-negara besar regional harus melewati jalur sempit ini, mulai dari Arab Saudi, Irak, UEA, Qatar, Iran, dan Kuwait.

    Di masa lalu, Barat, terutama AS dan Eropa, menjadi wilayah yang paling rentan terhadap gangguan aliran energi Teluk Persia itu. Tetapi kini China dan Asia akan menanggung beban jika penutupan terjadi.

    Minyak Bahaya 

    Mengutip CNBC International, upaya untuk memblokir jalur air sempit antara Iran dan Oman dapat menimbulkan konsekuensi yang mendalam bagi ekonomi global. Sekitar 20 juta barel minyak mentah per hari, atau 20% dari konsumsi global, mengalir melalui selat tersebut pada tahun 2024, menurut Badan Informasi Energi.

    Sementara itu, AS sendiri melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio meminta China untuk mencegah Iran menutup Selat Hormuz. China adalah pelanggan minyak terpenting Iran dan memelihara hubungan persahabatan dengan Republik Islam tersebut.

    “Saya mendorong pemerintah China di Beijing untuk menghubungi mereka mengenai hal itu, karena mereka sangat bergantung pada Selat Hormuz untuk minyak mereka,” kata Rubio dalam sebuah wawancara di Fox News.

    Rubio mengatakan akan menjadi “bunuh diri ekonomi” bagi Iran untuk menutup selat tersebut. Pasalnya ekspor minyak Republik Islam tersebut melewati jalur air tersebut.

    Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga di OPEC, yang memproduksi 3,3 juta barel per hari. Negara itu mengekspor 1,84 juta barel minyak per hari bulan lalu.

    “Itu akan menjadi luka yang ditimbulkan sendiri, memutus Selat akan menghentikan aliran ekspor minyak mentahnya ke China, menghentikan aliran pendapatan utama,” kata analis minyak utama di Kpler, Matt Smith.

    Harga minyak melonjak lebih dari 2% setelah serangan AS terhadap Iran. Ini menimbulkan kekhawatiran akan gangguan pasokan.

    “Harga minyak dapat melonjak di atas US$100 per barel jika selat tersebut ditutup untuk waktu yang lama,” kata Goldman Sachs dan firma konsultan Rapidan Energy.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS dan Israel Gempur Iran, Harga Minyak Dunia Bisa Melonjak ke Level Ini – Page 3

    AS dan Israel Gempur Iran, Harga Minyak Dunia Bisa Melonjak ke Level Ini – Page 3

    Skenario terburuk untuk pasar minyak adalah upaya Iran untuk menutup Selat Hormuz, menurut analis energi. Sekitar 20 juta barel minyak mentah per hari, atau 20% dari konsumsi global, mengalir melalui selat tersebut pada tahun 2024, menurut Badan Informasi Energi.

    Media pemerintah Iran melaporkan parlemen Iran telah mendukung penutupan selat tersebut, mengutip seorang anggota parlemen senior. Namun, keputusan akhir untuk menutup selat tersebut berada di tangan dewan keamanan nasional Iran, menurut laporan tersebut.

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah memperingatkan Iran agar tidak mencoba menutup selat tersebut. “Itu akan menjadi “bunuh diri ekonomi” bagi Republik Islam tersebut karena ekspor mereka melewati jalur air tersebut,” ujar kata Rubio.

    “Kami memiliki opsi untuk mengatasinya,” kata Rubio kepada Fox News dalam sebuah wawancara pada Minggu.

    “Hal itu akan jauh lebih merugikan ekonomi negara lain daripada ekonomi kita. Menurut saya, itu akan menjadi eskalasi besar-besaran yang akan membutuhkan respons, tidak hanya dari kita, tetapi juga dari negara lain.”

    Iran memproduksi 3,3 juta barel minyak per hari pada Mei, menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC yang dirilis pada Juni, yang mengutip sumber analis independen. Iran mengekspor 1,84 juta barel minyak per hari bulan lalu, dengan sebagian besar dijual ke China, menurut data dari Kpler.

    Rubio meminta China untuk menggunakan pengaruhnya guna mencegah Teheran menutup selat tersebut. Sekitar setengah dari impor minyak mentah China melalui perairan berasal dari Teluk Persia, menurut Kpler.

    “Saya mendorong pemerintah China di Beijing untuk menghubungi mereka mengenai hal itu, karena mereka sangat bergantung pada Selat Hormuz untuk minyak mereka,” kata Rubio.

     

  • Krisis Baru Melanda China, Muncul Fenomena Anak Ekor Busuk

    Krisis Baru Melanda China, Muncul Fenomena Anak Ekor Busuk

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kondisi ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Badai PHK di berbagai belahan dunia telah mencetak banyak pengangguran muda.

    China merupakan salah satu negara yang dihantam krisis angkatan kerja. Banyak generasi muda China yang kesulitan mencari kerja sesuai dengan bidang studi mereka saat kuliah.

    Hal ini terungkap dalam laporan CNA berjudul “Mengapa Sarjana Muda Banyak Menganggur di China”. CNA menemui beberapa pejuang pencari kerja di bursa kerja (job fair) Lishuiqiao, Beijing, beberapa saat lalu.

    “Saya melihat peluangnya cukup suram, pasar tenaga kerja sepi, akhirnya saya mengurungkan niat mengejar posisi tertentu,” kata Hu Die, pencari kerja berusia 22 tahun yang merupakan sarjana desain dari Harbin University of Science and Technology kepada CNA, dikutip Minggu (21/6/2025).

    Li Mengqi, sarjana teknik kimia dari Institut Teknologi Shanghai yang telah berusia 26 tahun, sudah 8 bulan menganggur setelah lulus kuliah. Isunya sama, ia tak menemukan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya saat menempuh pendidikan di universitas.

    Chen Yuyan, 26 tahun, lulusan Guangdong Food and Drug Vocational College pada 2022, bahkan akhirnya harus bekerja sebagai petugas sortir paket di sebuah cabang agen kurir.

    Menurutnya, meskipun telah mendapatkan pendidikan vokasi, sulit untuk memperoleh pekerjaan dengan standar gaji yang mencukupi. Sebab, banyak lowongan kerja yang mencantumkan syarat-syarat menyulitkan.

    “Banyak perusahaan mencari kandidat yang sudah berpengalaman-orang-orang yang bisa langsung bekerja. Sebagai lulusan baru, kami tidak punya cukup pengalaman. Mereka sering mengatakan tidak memiliki sumber daya untuk melatih karyawan baru, dan gaji yang ditawarkan sangat rendah,” ucap Chen.

    Krisis Lapangan Kerja di China

    Pendiri Young China Group, lembaga think tank atau pemikir yang berbasis di Shanghai, Zak Dychtwald mengatakan, apa yang terjadi dengan Li, Hu, dan Chen merupakan gambaran krisis pasar kerja di China.

    “Salah satu masalah terbesar saat ini adalah ketimpangan antara kerja keras yang mereka lakukan saat kuliah dan pekerjaan yang menanti ketika lulus,” kata Zak Dychtwald.

    Asisten profesor Sosiologi di University of Michigan, Zhou Yun, mengamati meskipun lulusan dari sekolah-sekolah elite dan jurusan automasi ataupun AI banyak dicari, namun para sarjana masih kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka akibat meningkatnya persaingan di bursa kerja.

    “Industri yang secara tradisional menjadi penyerap utama lulusan perguruan tinggi, seperti startup internet dan pendidikan, juga mengalami penyusutan dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, ada alasan struktural yang mendalam di baliknya,” katanya.

    Bobroknya pasar kerja di China telah memunculkan istilah “anak dengan ekor busuk”. Istilah itu merupakan gambaran sarjana muda yang terpaksa bekerja dengan gaji rendah dan bergantung pada orang tua, lantaran tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan mereka.

    Istilah ini diambil dari “gedung ekor busuk”, proyek perumahan mangkrak dan menjadi beban ekonomi China sejak 2021.

    Pergeseran Sikap Generasi Muda

    Eli Friedman, profesor Global Labor and Work di Cornell University, menyoroti adanya pergeseran budaya yang memengaruhi sikap generasi muda terhadap pekerjaan.

    Berbeda dengan generasi orang tua mereka, sarjana muda saat ini lebih enggan menerima pekerjaan berkualitas rendah atau tidak stabil, bahkan di tengah tekanan ekonomi. Mereka juga enggan memulai usaha kecil untuk bisa mengembangkan bisnis.

    “Saat ini, jika Anda berusia 22 atau 23 tahun dan baru lulus universitas di China, saya rasa Anda tidak akan mau berjualan barang-barang kecil di jalanan, lalu menabung dan menggunakannya untuk memulai bisnis kecil-kecilan. Secara budaya, saya rasa itu bukan lagi jalan yang dipilih kebanyakan orang,” kata Friedman.

    Pergeseran sikap ini telah melahirkan istilah “merunduk” atau tangping dalam bahasa Mandarin, ketika kaum muda memilih mundur dari persaingan kerja yang hiperkompetitif.

    Beberapa anak muda enggan “menerima pekerjaan apa pun yang tersedia” karena makin kecewa dengan model tradisional pengembangan karir, menurut Friedman.

    Zhou dari University of Michigan menyoroti dampak psikologis mendalam akibat pengangguran berkepanjangan, terutama di kalangan lulusan yang sebelumnya dijanjikan masa depan yang stabil.

    “Ketidakmampuan mendapatkan pekerjaan tidak hanya menciptakan ketidakpastian ekonomi, tetapi juga menghilangkan martabat dan tujuan hidup. Bagi para lulusan, hal ini meruntuhkan narasi yang selama ini mereka yakini, bahwa pendidikan akan memberikan kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.

    Fenomena Sarjana Pengangguran

    Tahun ini jumlah lulusan universitas di China akan mencapai rekornya, 12,22 juta orang, naik dari 9 juta orang pada 2021. Pemerintah China telah mengakui solusi untuk mengatasi tantangan lapangan pekerjaan di negara itu sangat mendesak.

    “Ketidakcocokan antara pasokan dan permintaan sumber daya manusia makin mencolok,” kata Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China, Wang Xiaoping, dalam konferensi pers pada 9 Maret lalu di sela-sela pertemuan tahunan Lianghui atau Dua Sesi.

    Laporan Kerja Pemerintah China 2025 merinci rencana untuk mengatasi pengangguran kaum muda, dengan menekankan perluasan peluang kerja, bantuan keuangan yang lebih terarah, dan dukungan baru bagi kewirausahaan.

    Langkah-langkah spesifik yang diusulkan meliputi pengembalian premi asuransi pengangguran, pemotongan pajak dan biaya, subsidi pekerjaan, serta dukungan langsung bagi industri padat karya.

    China telah menetapkan target untuk menciptakan lebih dari 12 juta pekerjaan baru di daerah perkotaan tahun ini, sebagaimana dirinci dalam Laporan Kerja Pemerintah pada Dua Sesi.

    Meskipun jumlah lulusan yang memasuki pasar kerja tahun ini mencapai rekor tertinggi, China masih menghadapi kekurangan tenaga kerja terampil, terutama di sektor manufaktur.

    Menurut laporan China Daily pada Juli lalu, yang mengutip panduan pengembangan tenaga kerja manufaktur dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi serta departemen terkait, China diperkirakan akan mengalami kekurangan sekitar 30 juta pekerja terampil di 10 sektor manufaktur utama pada tahun 2025.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ekspor Magnet Tanah Jarang China Anjlok 70%, Terendah Sejak 2015

    Ekspor Magnet Tanah Jarang China Anjlok 70%, Terendah Sejak 2015

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ekspor magnet tanah jarang China terus menurun pada bulan Mei. Ini ditunjukkan oleh data resmi Jumat (20/6/2025).

    Hal ini mencerminkan pembatasan yang diberlakukan oleh Beijing selama perang dagangnya dengan Amerika Serikat (AS). China adalah produsen tanah jarang terkemuka di dunia, yang digunakan untuk membuat magnet yang penting bagi industri otomotif, elektronik, dan pertahanan.

    Sejak April, China telah mengharuskan pedagang untuk mendapatkan lisensi sebelum mereka mengekspor bahan-bahan strategis. Ini merupakan sebuah langkah yang dipandang sebagai pembalasan atas pembatasan AS terhadap impor barang-barang China.

    Banyak produsen, khususnya di sektor otomotif, telah menyesalkan apa yang mereka lihat sebagai penerbitan lisensi yang sporadis. Sementara data bea cukai China mengungkapkan pada hari Jumat bahwa ekspor magnet tanah jarang negara itu anjlok hingga 70% tahun-ke-tahun (yoy) menyusul perlambatan awal yang diamati pada bulan April.

    “Ekspor turun di bawah angka US$60 juta, mencapai level terendah sejak 2015 tidak termasuk pandemi Covid-19,” tulis AFP.

    Sebenarnya setelah pembicaraan antara China dan AS di London bulan ini, Beijing mengatakan telah mengeluarkan “sejumlah tertentu” lisensi ekspor untuk tanah jarang. Presiden AS Donald Trump mengatakan minggu lalu di platform Truth Social-nya bahwa “tanah jarang yang diperlukan… akan dipasok, di muka, oleh China”.

    China juga mengatakan akan meluncurkan “saluran hijau” untuk memfasilitasi ekspor tanah jarang ke Uni Eropa (UE). Namun ekspor magnet tanah jarang ke UE pada bulan Mei anjlok hingga 81% tahun-ke-tahun, menurut angka bea cukai.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mungkinkah Iran Tutup Selat Hormuz? Apa Akibatnya?

    Mungkinkah Iran Tutup Selat Hormuz? Apa Akibatnya?

    Jakarta

    Pertikaian antara Israel dan Iran kembali menimbulkan kekhawatiran bahwa Iran akan mencoba menutup Selat Hormuz, jalur perdagangan minyak paling vital di dunia.

    Sekitar seperlima dari minyak mentah di dunia hilir mudik melalui jalur selebar 40 km pada bagian tersempitnya.

    Awal tahun ini, Komandan Angkatan Laut Garda Revolusi, Alireza Tangsiri, mengemukakan kemampuan pihaknya.

    “Kami punya kemampuan menutup Selat Hormuz,” kata Alireza sebagaimana dikutip berbagai media.

    Kekhawatiran soal penutupan selat tersebut bukan tanpa alasan.

    Mantan kepala badan intelijen Inggris MI6, Sir Alex Younger, mengungkapkan kepada terkait risiko penutupan Selat Hormuz.

    “Menutup Selat [Hormuz] jelas akan menjadi masalah ekonomi yang luar biasa mengingat dampaknya terhadap harga minyak.”

    Berapa banyak minyak yang melewati Selat Hormuz?

    Jumlah itu setara dengan perdagangan energi senilai hampir US$600 miliar per tahun yang diangkut melalui rute maritim.

    Gangguan dalam bentuk apa pun di jalur laut dapat menyebabkan penundaan pengiriman minyak global secara signifikan, yang segera berdampak pada harga minyak.

    Stocktrek / Getty ImagesFoto satelit Selat Hormuz

    Namun, para analis memperingatkan konsekuensi yang berpotensi lebih serius adalah peningkatan konflik antara Israel dan Iran.

    Sebab, hal ini dapat menyeret negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, ke dalam pertikaian karena mereka bergantung pada impor minyak dari negara-negara Teluk.

    Seberapa sempit Selat Hormuz?

    Selat Hormuz merupakan jalur perairan sempit yang terletak antara Iran dan Oman.

    Jalur masuk dan keluarnya memiliki lebar sekitar 50 km, dan sekitar 40 km pada titik tersempitnya.

    BBC

    Kendati demikian, selat itu cukup dalam untuk dilalui kapal besar di bagian tengahnya.

    Peta navigasi maritim menunjukkan jalur masuk yang aman, jalur keluar yang aman, dan zona penyangga di antara keduanya.

    Semuanya khusus untuk kapal tanker besar pengangkut minyak.

    Gallo Images via Getty ImagesIran terletak di bagian atas foto satelit Selat Hormuz ini. Di bagian bawah terdapat Pulau Qeshm dan Uni Emirat Arab.

    Saat kapal-kapal tanker itu melalui Teluk Persia, posisi mereka akan berada di dekat pulau Greater dan Lesser Tunbwilayah sengketa antara Iran dan negara-negara Arab.

    Lalu lintas maritim itu akan sangat terganggu jika terjadi pertikaian militer. Ini pernah terjadi selama perang Iran-Irak antara 1980 hingga 1988.

    Doktrin pertahanan?

    Analis mengatakan bahwa bagi Iran, menutup Selat Hormuz merupakan bentuk “daya cegah”mirip dengan kepemilikan senjata nuklir.

    Artinya, pihak luar akan berpikir beberapa kali untuk bertikai dengan Iran karena Teheran mampu menutup Selat Hormuzyang kemudian akan mengganggu perekonomian.

    Baca juga:

    Karena itu, sejumlah negara menyatakan tidak bakal mengizinkan Teheran menggunakan posisi geografisnya yang strategis itu untuk menghambat aliran pasokan energi global.

    Menurut para ahli, Iran mungkin memblokir selat untuk sementara waktu.

    Akan tetapi, banyak yang juga yakin bahwa Amerika Serikat dan sekutunya dapat dengan cepat memulihkan arus lalu lintas maritim dengan memanfaatkan kekuatan militer.

    Seberapa besar kemungkinan Iran menutup Selat Hormuz?

    NurPhoto via Getty Images Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) punya speed boat yang bisa dipakai untuk memblokade Selat Hormuz.

    Sebuah laporan tahun 2012 oleh Layanan Penelitian Kongres AS menilai Iran bisa melakukan pendekatan bertahap.

    Langkah-langkah itu meliputi:

    Mengumumkan larangan navigasi di Selat Hormuz, tanpa secara terang-terangan menyatakan konsekuensi dari pelanggaran atas larangan tersebut.Menyatakan bahwa kapal yang melintas berpotensi diperiksa atau bahkan disita.Tembakan peringatan pada kapal-kapal.Menargetkan kapal-kapal tertentu berkekuatan militer.Meletakkan ranjau laut di Selat dan Teluk Persia.Menggunakan kapal selam dan rudal untuk menargetkan kapal komersial dan militer.

    AFP via Getty ImagesKapal tanker Adriande diserang Iran pada 1987.

    Dalam perang Iran-Irak sebelumnya, Iran mengerahkan rudal Silkworm melawan kapal tanker minyak dan meletakkan ranjau laut di perairan Teluk.

    Salah satu ranjau ini menghantam kapal USS Samuel B Roberts yang kemudian memicu aksi pembalasan militer AS.

    Saat itu, Iran gagal total menutup Selat Hormuz, tetapi secara signifikan menaikkan premi asuransi pengiriman dan menciptakan kemacetan maritim yang mahal di jalur keluar Teluk.

    Norbert Schiller via Getty ImagesHelikopter AL AS dari kapal perang USS Chandler bergerak menyelamatkan awak kapal tanker Pivot pada perang Iran-Irak 1980-1988.

    Kemampuan militer Iran

    Dua hari sebelum serangan udara Israel menghantam Teheran dan menewaskan Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayor Jendral Hossein Salami, dia berkunjung ke markas Angkatan Laut di Selat Hormuz.

    Ia menggambarkan Teluk Persia dan sekelilingnya sebagai salah satu zona pertahanan Iran yang kritis.

    Secara spesifik, ia menunjuk pada kapal-kapal peluncur rudal yang mampu menempuh perjalanan sejauh 10 km di bawah tiga menit.

    NurPhoto via Getty ImagesKomandan Korps Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, tewas dalam serangan Israel pada 13 Juni 2025.

    Jenderal Salami menyampaikan kapal serang cepat, kapal tempur yang lebih berat, dan rudal akan diaktifkan dalam operasi pertahanan.

    Ia juga menyoroti ranjau laut penghancur kapal sebagai salah satu senjata paling menentukan dalam perang di laut.

    Salami juga mengatakan drone angkatan laut telah diperluas jangkauannya dan keragamannya.

    Apa prediksi para pakar?

    Para ahli memperkirakan cara Iran paling efektif untuk menghentikan sekitar 3.000 kapal yang berlayar tiap bulan melalui Selat Hormuz adalah dengan menebar ranjau menggunakan kapal serang cepat dan kapal selam.

    Angkatan Laut Iran dan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Iran berpotensi menyerang kapal perang asing dan kapal komersial.

    Akan tetapi, kapal militer besar tersebut bisa juga menjadi sasaran empuk serangan udara Israel dan AS.

    Getty ImagesMiliter Iran memiliki beragam kapal.

    Kapal cepat Iran kerap dilengkapi dengan rudal anti-kapal, dan negara itu juga mengoperasikan kapal reguler, kapal perang hibrid, dan kapal selam.

    Saat ini, situs pelacakan maritim yang menggunakan citra satelit melaporkan pergerakan kapal militer Iran di dekat perbatasan laut bagian selatan.

    Negara mana yang paling terdampak penutupan Selat Hormuz?

    Penelitian lembaga kajian Vortexa mengindikasikan bahwa ekspor minyak mentah dari Arab Saudi mencapai sekitar enam juta barel per hari melalui jalur Selat Hormuz.

    Jumlah ini melebihi pengiriman dari negara-negara lain di kawasan tersebut.

    China, India, Jepang, dan Korea Selatan masuk di antara importir teratas minyak mentah.

    EIA memperkirakan bahwa pada 2022, sekitar 82% minyak mentah dan kondensat (hidrokarbon cair berkepadatan rendah yang mirip gas alam) melintasi selat menuju ke negara-negara di Asia.

    Pada 16 April 2025, tiga hari sebelum rudal Israel menerjang pertahanan udara Iran, kantor berita Iran IRNA mengutip Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol yang mengatakan bahwa sebanyak 60% pasokan minyak di negaranya melalui Selat Hormuz.

    EIA juga mengungkapkan AS mengimpor sekitar 700.000 barel minyak mentah dan kondensat dari selat per harikira-kira 11% dari keseluruhan impor minyak dan 3% dari konsumsi bensin.

    Sementara itu, minyak yang diangkut ke Eropa melalui Selat Hormuz mencapai kurang dari 1 juta barel per hari.

    Mengacu pada kondisi tersebut, negara-negara Arab dan Asia sepertinya akan mengalami kerugian cukup besar ketimbang AS dan Eropa apabila Selat Hormuz ditutup.

    Terlebih lagi, AS dan Eropa secara politik sejalan dengan Israel dalam konflik baru-baru ini. Sedangkan, sejumlah negara Asia masih menjaga hubungan baik dengan Iran.

    Pengaruh China

    China merupakan konsumen terbesar minyak yang melintasi Selat Hormuz. Sebagian besar minyak ini dijual Iran dengan harga di bawah harga pasar global.

    Cara ini merupakan jaring pengaman ekonomi yang membantu Teheran bertahan dari rentetan sanksi AS.

    Sebagai pembeli utama minyak milik Iran, Beijing tidak menyambut baik kenaikan harga minyak atau gangguan dalam rute pengiriman logistiknya.

    CFOTO / Future Publishing via Getty ImagesKilang minyak China memproses minyak dalam jumlah besar dari pasokan yang melalui Selat Hormuz.

    China diharapkan bisa menggunakan kekuatan diplomatiknya untuk mencegah penutupan jalur energi yang penting ini.

    Anas Alhajji, mitra dari konsultan energi Outlook Advisors, menyampaikan pada CNBC, penutupan Selat Hormuz bisa merugikan sekutu Iran ketimbang musuh-musuhnya.

    “Mereka [Iran] tidak mau melakukan sesuatu yang mampu merugikan mereka sendiri,” ujar Alhajji.

    Rute alternatif mengatasi blokade?

    Ancaman penutupan Selat Hormuz selama bertahun-tahun mendorong negara-negara pengekspor minyak di wilayah Teluk untuk mengembangkan jalur ekspor alternatif.

    Berdasarkan laporan EIA, Arab Saudi telah mengaktifkan pipa Timur-Barat, jalur sepanjang 1.200 km yang mampu mengangkut hingga lima juta barel minyak mentah per hari.

    Pada 2019, Arab Saudi menggunakan kembali pipa gas alam untuk mengangkut minyak mentah sementara waktu.

    Chip Hires via Getty ImagesSekitar seperlima minyak mentah dunia diangkut melalui Selat Hormuz.

    Uni Emirat Arab juga telah menyambungkan ladang minyaknya ke Pelabuhan Fujairah di Teluk Oman melalui pipa dengan kapasitas harian 1,5 juta barel.

    Pada Juli 2021, Iran meresmikan pipa Goreh-Jask, yang dimaksudkan untuk mengalirkan minyak mentah dari Teluk Oman.

    Belakangan ini, pipa-pipa ini bisa membawa 350.000 barel per harimeski dari laporan menunjukkan Iran belum melakukannya.

    EIA juga memperkirakan rute-rute alternatif ini secara kolektif dapat menampung 3,5 juta barel minyak mentah per harisekitar 15% dari minyak mentah yang saat ini dikirimkan melalui Selat Hormuz.

    Tonton juga “Rudal Iran Hantam Gedung Tingkat Israel, 25 Orang Terluka” di sini:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Batal Tutup! Ini Alasan Trump Perpanjang Pemblokiran TikTok hingga 3 Bulan

    Batal Tutup! Ini Alasan Trump Perpanjang Pemblokiran TikTok hingga 3 Bulan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi memperpanjang jangka waktu pemblokiran TikTok.

    19 Juni 2025 menjadi batas terakhir TikTok dapat beroperasi bagi pengguna AS. Namun keputusan Trump membuat TikTok batal diblokir dalam waktu dekat.

    Melansir BBC, Trump memperpanjang jangka waktu operasional TikTok setidaknya selama tiga bulan lagi.

    “Presiden Trump akan menandatangani Perintah Eksekutif tambahan minggu ini untuk menjaga TikTok tetap beroperasi,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt pada Selasa (17/6/2025).

    Adapun diketahui, perpanjangan ini menjadi yang ketiga kalinya setelah Trump menjabat dan membuat aturan bahwa TikTok harus dimiliki oleh AS.

    TikTok pun seharusnya dilarang beroperasi di AS setelah pemiliknya dari Tiongkok, ByteDance, menolak menjualnya kepada pembeli AS pada batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya, pada Januari lalu.

    Menanggapi hal ini, Leavitt mengatakan perpanjangan 90 hari akan “memastikan kesepakatan ini ditutup sehingga rakyat Amerika dapat terus menggunakan TikTok dengan jaminan bahwa data mereka aman dan terlindungi.”

    Sebelumnya, Trump juga sempat mengatakan bahwa ia “mungkin” akan memperpanjang TikTok.

    “Kami mungkin harus mendapatkan persetujuan dari Tiongkok. Saya pikir kami akan mendapatkannya. Saya pikir Presiden Xi pada akhirnya akan menyetujuinya,” katanya.

    Bertentangan dengan UU

    Trump pun menjawab bahwa ia memiliki dasar hukum untuk memperpanjang batas waktu pengunduran pemblokiran TikTok di AS.

    Namun perpanjangan yang dilakukan Trump bertentangan dengan keinginan Kongres, yang meloloskan tindakan penjualan atau pelarangan tahun lalu. Pendahulunya, mantan Presiden Joe Biden, segera menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang.

    Undang-undang tersebut ditujukan untuk mengatasi kekhawatiran bahwa TikTok, yang memiliki 170 juta pengguna Amerika, dapat digunakan oleh Tiongkok sebagai alat untuk memata-matai dan memanipulasi politik.

    Mahkamah Agung setuju dengan pengadilan yang lebih rendah dan menegakkan hukum tersebut pada bulan Januari tepat sebelum Trump ditetapkan untuk menjabat.

    Kemungkinan, perpanjangan kali ini akan memunculkan pertanyaan hukum. Pasalnya, undang-undang hanya mengizinkan satu kali penundaan selama 90 hari jika terdapat kemajuan signifikan dalam proses penyelesaian kesepakatan.

    Ketika memperpanjang tenggat pada April lalu, Trump mengklaim bahwa kesepakatan sudah hampir rampung, namun China berubah sikap sebagai respons terhadap perang tarif yang sedang berlangsung, termasuk bea masuk tinggi yang dikenakan AS terhadap produk impor asal China.

    Hingga saat ini, beberapa konsorsium telah mengajukan tawaran pembelian aset TikTok di AS. Salah satu kandidat terkuat adalah gabungan investor yang mencakup Oracle Corp., Blackstone Inc., dan Andreessen Horowitz.

    Skema dalam proposal itu mencakup pengalihan 50% kepemilikan TikTok AS kepada investor baru, serta 30% kepada investor AS yang sudah ada di ByteDance, sehingga kepemilikan ByteDance akan ditekan di bawah 20%.

    Dalam skema tersebut, Oracle juga akan memegang saham minoritas sekaligus memberikan jaminan keamanan data pengguna AS. Namun, algoritma aplikasi TikTok tetap berada di bawah kendali pihak China, yang memungkinkan kesepakatan ini mendapat restu dari ByteDance maupun otoritas Beijing.

    Kendati demikian, kesepakatan semacam ini berpotensi ditolak oleh anggota Kongres AS yang hawkish terhadap China, karena dianggap tetap memberi Beijing akses terhadap data warga AS dan bertentangan dengan ketentuan hukum yang melarang software dikuasai oleh entitas asal China.

  • Timur Tengah Makin Ngeri, China Minta Warganya Tinggalkan Israel

    Timur Tengah Makin Ngeri, China Minta Warganya Tinggalkan Israel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kedutaan Besar China di Israel mendesak warganya untuk meninggalkan negara itu “secepatnya” Selasa (17/6/2025). Saling serang rudal yang makin intens antara Israel dan Iran menjadi penyebab.

    “Misi China di Israel mengingatkan warga negara China untuk meninggalkan negara itu sesegera mungkin melalui penyeberangan perbatasan darat, dengan syarat mereka dapat menjamin keselamatan pribadi mereka,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan di WeChat, dikutip AFP.

    “Disarankan untuk berangkat ke arah Yordania,” imbuhnya.

    Perlu diketahui ketegangan terjadi setelah berpuluh-puluh tahun bermusuhan dan “perang bayangan” yang berkepanjangan. Jumat, Israel tiba-tiba meluncurkan kampanye udara mendadak terhadap target-target di seluruh Iran, dengan mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk mencegah musuh bebuyutannya memperoleh senjata nuklir, sesuatu yang dibantah Teheran.

    Meningkatnya permusuhan secara tiba-tiba telah memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Iran kembali ke meja perundingan setelah serangan Israel menggagalkan perundingan nuklir yang sedang berlangsung.

    “Konflik tersebut terus meningkat,” tulis Kedutaan Besar Beijing.

    “Banyak infrastruktur sipil telah rusak, korban sipil terus meningkat, dan situasi keamanan menjadi lebih serius,” katanya.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • CEO Nvidia Peringatkan Amerika Soal Keperkasaan Huawei

    CEO Nvidia Peringatkan Amerika Soal Keperkasaan Huawei

    Jakarta

    CEO Nvidia Jensen Huang memperingatkan Amerika Serikat akan keperkasaan Huawei. Menurutnya, jika AS terus memberlakukan pembatasan semikonduktor AI pada China, maka Huawei yang belakangan giat membuat chip akan memanfaatkan posisinya di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

    “Teknologi kami memang satu generasi lebih maju dari mereka,” kata Huang kepada CNBC yang dikutip detikINET. Namun ia memberi peringatan.

    “Jika Amerika Serikat tidak ingin ikut serta, tak ingin berpartisipasi di China, Huawei telah menaungi China dan Huawei juga berperan demikian pada semua pihak,” cetusnya.

    Dalam menghadapi aturan ekspor AS yang membatasi perusahaan China untuk membeli semikonduktor canggih yang digunakan dalam pengembangan AI, Beijing fokus pada pembinaan perusahaan domestik seperti Huawei dalam upaya untuk membangun ekosistem chip AI-nya sendiri.

    CEO Huawei Ren Zhengfei baru-baru ini mengatakan bahwa chip tunggal Huawei masih tertinggal satu generasi dari AS. “Amerika Serikat telah membesar-besarkan pencapaian Huawei. Huawei tidak sehebat itu. Kita harus bekerja keras untuk mencapai level mereka,” kata Ren.

    Namun demikian dengan segala upayanya, bukan tak mungkin Huawei akan mampu membuat chip yang setara buatan AS. Huang sendiri mengatakan sangat penting bagi pengembang AI di seluruh dunia untuk membangun dengan teknologi Amerika, bukan teknologi China. Masalahnya, periset AI banyak berada di China.

    “Selama semua pengembang AI berada di China, Anda tahu, saya pikir China akan menang. Jadi kita perlu memperhatikan tindakan jangka pendek pada konsekuensi jangka panjang yang tidak diinginkan,” katanya.

    Bulan lalu, Gedung Putih mengatakan akan agresif mencabut visa pelajar China termasuk mereka yang belajar di bidang-bidang penting. Adapun China menuduh AS merusak perundingan dagang setelah AS mengeluarkan peringatan agar industri tidak menggunakan chip China yang secara khusus ditujukan ke Huawei.

    Huang mengatakan bahwa tugasnya adalah memberi tahu pemerintahan Presiden Donald Trump tentang teknologi Nvidia dan dinamika industri. “Trump tahu apa yang dia lakukan. Dia punya rencana permainan. Saya percaya padanya, dan kami akan mendukungnya sebaik mungkin,” katanya.

    (fyk/fyk)

  • Kendala Bahan Baku, Produksi Mobil Listrik Suzuki e Vitara Terganggu

    Kendala Bahan Baku, Produksi Mobil Listrik Suzuki e Vitara Terganggu

    Jakarta

    Proses produksi mobil listrik Suzuki e Vitara terganggu gara-gara kendala bahan baku logam tanah jarang (LTJ). Maruti Suzuki India pun harus merevisi jumlah produksi e Vitara untuk tahun 2025.

    Seperti dilansir dari Motoroids, produksi mobil listrik Suzuki e Vitara mendapat tantangan global sehubungan kebijakan China yang menyetop ekspor bahan baku LTJ untuk sementara waktu. China sendiri mengendalikan lebih dari 90% pasokan logam tanah jarang dunia.

    Logam tanah jarang merupakan salah satu komponen penting dalam kendaraan listrik. Unsur ini penting untuk membangun magnet berkinerja tinggi, yang menggerakkan motor kendaraan listrik. Tentunya terhambatnya pasokan logam tanah jarang bisa menghambat proses produksi mobil listrik, seperti Suzuki e Vitara.

    Maruti awalnya menargetkan memproduksi hingga 26.000 unit e Vitara pada September 2025. Tapi karena krisis pasokan yang tiba-tiba, mereka merevisi jumlah tersebut menjadi hanya 8.000 unit. Meski begitu, tahun depan Maruti tidak merevisi target dan tetap sesuai target awal, yakni 67.000 unit.

    Sejak April 2025, China memberlakukan pembatasan baru terhadap ekspor logam tanah jarang. Sementara AS, Eropa, dan Jepang telah berhasil mendapatkan izin khusus dari Beijing, India masih mengantre mendapatkan izin. Hal ini pun menyebabkan penundaan, hingga pemangkasan produksi Suzuki e Vitara.

    Di sisi lain, Maruti Suzuki India tetap berusaha menyikapinya dengan tenang. Mereka tetap memproduksi e Vitara meskipun tidak sebanyak target awal. Selain itu, mereka juga dikabarkan tengah menjajaki sumber alternatif supaya terhindar dari ketergantungan terhadap satu pemasok.

    Suzuki e Vitara adalah mobil listrik strategis global pertama Suzuki. Suzuki berencana menjual e Vitara di berbagai negara, termasuk India, Eropa, Jepang, serta Indonesia.

    Sistem penggerak listrik dari Suzuki e Vitara terdiri dari sistem 3 in 1 yang mengintegrasikan motor, inverter dan transmisi. Mobil ini ditawarkan dengan dua pilihan baterai lithium-ion yaitu baterai 61 kWh dan 49 kWh. Suzuki mengklaim, baterainya telah dirancang dan diuji dengan suhu ekstrem dari padang pasir sampai salju. Baterai mobil listriknya tetap bisa bekerja optimal di suhu -30 derajat Celcius sampai suhu panas 60 derajat Celcius.

    (lua/riar)

  • SMA di China Ini Punya Museum Teknologi hingga Pusat Psikologi untuk Siswa – Page 3

    SMA di China Ini Punya Museum Teknologi hingga Pusat Psikologi untuk Siswa – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bayangan umum soal sekolah negeri seringkali merujuk pada fasilitas dan sarana yang kadang dianggap standar atau terbatas. Meski begitu, saat ini tak bisa dipungkiri pula banyak sekolah negeri yang justru makin maju dan punya fasilitas keren.

    Sejumlah sekolah juga memiliki program inovatif, dan tenaga pengajar yang berkualitas. Walaupun tak bisa ditampik kondisi sekolah negeri dengan fasilitas mumpuni kerap dijumpai di kota-kota besar atau sekolah unggulan sebuah negara, semisal di Ibu Kota China, Beijing.

    Liputan6.com, berkunjung ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Dongzhimen Beijing dalam program China International Press Communication Center (CIPCC) pada Jumat, 13 Juni 2025. Didirikan pada 1935, fasilitas dan sarana yang ada di sekolah ini bikin takjub.

    Sekolah ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, termasuk pusat olahraga yang luas yang terdiri dari tiga lantai dengan fasilitas lengkap. Terdapat aula bulu tangkis, ruang tenis meja, ruang kebugaran yang dipakai untuk kursus tari dan aerobik, hingga adanya aula basket yang luas dan terang.

    Selanjutnya, sekolah ini juga memiliki museum teknologi. Museum ini menjadi basis praktik penting dalam pendidikan teknologi bagi siswa. Museum ini mempunyai ruang kegiatan teknologi yang luas, peralatan mutakhir, dengan beberapa area khusus seperti zona pembuatan model, pelatihan drone, hingga praktik pencetakan 3D.

    Tempat ini juga menjadi pusat aktivitas bagi Klub Teknologi Jinpeng SMA Dongzhimen, yang sudah berdiri sejak 1981. SMA ini juga mempunyai banyak klub, di antaranya klub model pesawat terbang, kapal laut, kendaraan, konstruksi, dan pencetakan 3D.

    Tak hanya itu, Pusat Sumber Daya Psikologi juga tersedia di SMA Dongzhimen. Ini adalah platform layanan psikologi profesional yang mencakup pendidikan kesehatan mental, konsultasi sampai konseling psikologis.

    “Kami tidak hanya fokus pada studi akademik, tetapi juga mengutamakan kesehatan fisik dan mental, memastikan bahwa siswa menjadi individu yang seimbang dengan kondisi fisik yang baik,” kata Chen Xuan, salah satu guru di SMA Dongzhimen.