kab/kota: Beijing

  • Ngeri, Ada Cacing ‘Bersarang’ di Mata Wanita Ini! Begini Penampakannya

    Ngeri, Ada Cacing ‘Bersarang’ di Mata Wanita Ini! Begini Penampakannya

    Jakarta

    Seorang wanita 41 tahun di Beijing, China, mengelukan ada benda yang tersangkut di matanya. Ia juga sudah mengunjungi rumah sakit beberapa kali, tetapi keluhannya tidak kunjung sembuh.

    Dalam laporan yang dipublikasikan di BMC Ophthalmology, dalam pemeriksaan pertama dokter mencatat bahwa permukaan luar, kornea, tampak rusak. Tetapi, mereka tidak menemukan benda asing.

    Dokter pun meresepkan obat tetes mata kepada pasien itu. Salah satu jenis obat tete mata yang diberikan bertujuan untuk mengobati iritasi mata dan yang lainnya mengandung antibiotik, yang membantu mencegah infeksi.

    Namun, obat tetes mata itu tidak bisa meredakannya. Di bulan berikutnya, ia kembali ke rumah sakit dengan keluhan yang sama, yaitu merasa ada sesuatu yang tersangkut di matanya.

    Matanya memerah dan gatal terus-menerus. Dokter memeriksa ulang, dan kini melihat ada peradangan di jaringan kelopak mata bagian atasnya.

    “Terdapat juga benjolan besar seperti jerawat,” tulis laporan tersebut, dikutip dari The Sun.

    Dengan menggunakan alat retraktor kelopak mata, dokter menemuka empat cacing putih kecil merayap di sekitarnya. Tim medis memberikan anestesi topikal untuk mematikan rasa di area tersebut, lalu mengeluarkan cacing dengan forsep.

    Penampakan cacing yang bersarang di mata seorang wanita berusia 41 tahun di Beijing, China. Foto: BMC Opthalmology

    Cacing-cacing itu kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Analisis mikroskopis dan genetik cacing tersebut mengungkapkan bahwa itu adalah spesies yang disebut Thelazia callipaeda.

    Cacing itu juga dikenal sebagai cacing mata oriental, yang dapat menyebabkan infeksi parasit yang disebut Thelaziasis.

    Setelah dipastikan tidak ada lagi cacing di mata pasien, dokter membilas mata pasien dengan larutan dan meresepkan salep yang mengandung antibiotik, untuk mengurangi risiko infeksi bakteri berikutnya.

    “Seminggu kemudian, gejala pasien berkurang secara signifikan, dan tidak ada kekambuhan yang dilaporkan selama dua bulan berikutnya,” tulis para dokter.

    Thelaziasis jarang terjadi pada manusia, dan cenderung lebih umum pada hewan. Penyakit ini terutama ditularkan oleh lalat drosophila (lalat buah) yang bertindak sebagai inang perantara.

    Namun dalam kasus ini, sumber infeksi wanita tersebut tidak bisa dipastikan. Ia merupakan seorang pekerja kantoran dan tidak ingat pernah terpapar serangga terbang baru-baru ini.

    (sao/naf)

  • Kisah Wanita 20-an Alami Orgasme Tak Terkendali, Ini Awal Mulanya

    Kisah Wanita 20-an Alami Orgasme Tak Terkendali, Ini Awal Mulanya

    Jakarta

    Seorang wanita berusia 20 tahun mengalami kondisi aneh yang membuatnya orgasme tak terkendali beberapa kali sehari. Ia mengatakan selalu merasakan gairah seksual terus-menerus, hingga tidak bisa menjalani hidupnya dengan normal.

    Awal Mula Kondisi Muncul

    Kondisi ini pertama kali dialami wanita yang tidak disebutkan namanya saat berusia 14 tahun. Ia merasakan sensasi seperti ‘listrik’ di perut, yang disertai kontraksi panggul mirip orgasme.

    Di saat yang sama, ia juga menunjukkan sensitivitas berlebihan dan keyakinan aneh seperti berpikir orang lain bisa membaca pikirannya. Kondisi ini membuat bingung para dokter dan membuatnya dirawat di rumah sakit setahun kemudian, dengan gejala depresi psikotik.

    Selama lima tahun, wanita itu mengalami kondisi tersebut tanpa adanya rangsangan seksual. Hal ini membuat para ahli menduga ia mengalami Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD), atau gangguan gairah genital persisten.

    “Gejala gairah seksual ditandai dengan pengalaman orgasme yang berulang dan spontan,” tulis Jing Yan dan Dafang Ouyang dari Rumah Sakit Peking University Sixth di Beijing, China.

    Menurut laporan yang dipublikasikan di AME Case Reports, pengalaman yang terdengar menyenangkan dan kenikmatan yang terus-menerus terjadi justru menjadi sebuah penderitaan.

    PGAD dapat menyebabkan gangguan signifikan pada kesejahteraan psikososial dan kegiatan sehari-hari. Ini yang dialami oleh pasien tersebut.

    Ia mengalami tekanan batin yang luar biasa, tidak dapat bersekolah, bekerja, atau menjalin hubungan. Kondisinya memburuk hingga ia hampir tidak bisa menjelaskan gejalanya tanpa terganggu oleh orgasme.

    Dalam menentukan diagnosis yang tepat, dokter spesialis saraf awalnya menyingkirkan kemungkinan epilepsi dan tidak menentukan kelainan struktural pada otak atau organ reproduksi yang bisa memicu respons pleasure-nya yang terus-menerus.

    Pengobatan yang Diberikan

    Dengan diagnosis PGAD, dokter memberikan pengobatan dengan obat antipsikotik. Hal ini berhasil meredakan orgasmenya dan delusinya.

    Setelah dirawat beberapa minggu, kondisi pasien membaik dan bisa kembali bekerja serta bersosialisasi. Tetapi, setiap kali ia menghentikan pengobatan, gejalanya akan kambuh lagi.

    Di kasus ini, para ahli menduga kondisi tersebut berkaitan dengan ketidakseimbangan dopamin, neurotransmitter yang terlibat dalam sistem gairah dan penghargaan di otak. Dengan obat antipsikotik ini kemungkinan bisa menekan respons dopamin, sehingga mengurangi gejala gairahnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: POV Main Padel untuk Pertama Kalinya”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Produk AS Mengalir Deras ke China, Trump Sudah Kasih Restu

    Produk AS Mengalir Deras ke China, Trump Sudah Kasih Restu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) mulai menerbitkan lisensi bagi Nvidia Corp untuk mengekspor chip H20 ke China, mengakhiri larangan yang berlaku sejak April. Langkah ini menghapus hambatan besar bagi produsen chip AI terkemuka itu untuk kembali mengakses salah satu pasar terpentingnya.

    “Departemen Perdagangan telah mulai mengeluarkan lisensi ekspor Nvidia ke China,” kata seorang pejabat AS kepada Reuters, Jumat (8/8/2025).

    Bulan lalu, pemerintah AS mencabut larangan penjualan chip H20 yang sebelumnya diperkirakan memangkas penjualan hingga US$ 8 miliar atau sekitar Rp131,92 triliun. Nvidia telah menyesuaikan desain chip tersebut agar sesuai dengan aturan ekspor chip AI di era Presiden Joe Biden.

    CEO Nvidia Jensen Huang bertemu dengan Presiden Donald Trump pada Rabu lalu, menurut dua sumber yang mengetahui pembicaraan itu. Seorang juru bicara Nvidia menolak berkomentar, sementara Gedung Putih belum memberikan tanggapan.

    Nvidia sebelumnya menyatakan tengah mengajukan izin untuk kembali menjual chip H20 ke China dan mendapat jaminan lisensi akan segera diterbitkan. Tidak jelas berapa banyak lisensi yang dikeluarkan dan berapa nilai pengiriman yang diizinkan.

    Perusahaan pada April memperkirakan kerugian akibat larangan itu sebesar US$ 5,5 miliar (sekitar Rp90,7 triliun). Namun pada Mei, Nvidia melaporkan dampak kuartal pertama sekitar US$ 1 miliar (Rp16,49 triliun) lebih rendah karena bisa memanfaatkan kembali sejumlah material.

    Meski China menyumbang 12,5% pendapatan Nvidia, ekspor chip AI canggih lainnya selain H20 ke negara itu masih dibatasi. Pemerintah AS menilai pembatasan perlu untuk menghambat pengembangan AI dan militer Beijing.

    Huang memperingatkan, tanpa penjualan ke China, posisi kepemimpinan Nvidia dapat terancam karena pengembang lokal mulai dilirik Huawei dengan chip buatan dalam negeri.

    Nvidia menegaskan, chip H20 tidak memiliki “pintu belakang” (backdoor) yang memungkinkan akses atau kontrol jarak jauh, menanggapi kekhawatiran keamanan dari pihak berwenang China.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Taiwan Imajinasikan Invasi China Lewat Serial TV-Permainan

    Taiwan Imajinasikan Invasi China Lewat Serial TV-Permainan

    Jakarta

    Sebuah serial fiksi baru tentang invasi Cina telah memicu perdebatan panas di Taiwan, setelah ditayangkan perdana Sabtu(2/8) lalu. Serial ini menduduki peringkat teratas drama yang disiarkan pada televisi publik dan streaming platform.

    Drama berjudul “Zero Day Attack” yang terdiri dari 10 episode ini berlatar tahun 2028, menggambarkan Cina menggunakan pesawat tempur yang hilang sebagai alasan untuk melancarkan blokade saat presiden Taiwan yang baru terpilih akan dilantik.

    Sejumlah penonton memuji serial ini karena membantu “setiap orang Taiwan memahami bagaimana Partai Komunis Cina (PKT) menyusupi kita,” sementara yang lain menuduh film ini “menjual rasa keputusasaan nasional.”

    Taiwan adalah demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari Cina yang menyempal, dan Partai Komunis Cina bertekad untuk “menyatukan kembali” dengan daratan Cina dengan menggunakan kekuatan militer jika diperlukan.

    Selama bertahun-tahun, pembuat film Taiwan umumnya menghindari plot konflik lintas selat, untuk menghindari gangguan akses ke pasar media Cina yang menguntungkan.

    Yu-Hui Tai, seorang profesor kehormatan bidang ekonomi politik komunikasi di Universitas Nasional Yang Ming Chiao Tung di Taiwan mengatakan, tren baru muncul, membayangkan invasi Cina bukan lagi hal yang tabu.

    “Ini telah berubah, dari sesuatu yang tidak ingin kita bicarakan, menjadi sesuatu yang kini dapat kita bayangkan dan bahkan simulasikan,” jelas Tai.

    Kreator Taiwan terinspirasi perang Ukraina

    Taiwan telah menjadi salah satu titik panas paling kontroversial di dunia, seiring dengan peningkatan kehadiran militer Cina di kawasan, yang gencar menggelar latihan rutin di sekitar pulau tersebut.

    Meskipun sebagian besar negara demokratis, termasuk Amerika Serikat – pendukung keamanan terbesar Taiwan – mematuhi “One-Cina Policy” (tidak secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat), namun negara-negara tersebut menentang upaya sepihak dari kedua belah pihak untuk mengubah status quo saat ini.

    Pada Mei 2025, “Zero Day Attack” tayang perdana di Kopenhagen Democracy Summit di Denmark, di mana serial ini mendapat sambutan meriah. Serial ini juga akan tayang di Washington September mendatang, dan diluncurkan pada platform streaming Jepang pada pertengahan Agustus.

    Serial yang memicu kontroversi

    Namun, sebelum tayang secara resmi, trailer film tersebut sudah memicu kontroversi di dalam negeri.

    Sekitar setengah anggaran pembuatan film seri ini berasal dari subsidi pemerintah. Partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang (KMT), menuduh Partai Demokratik Progresif (DPP) yang berkuasa menggunakan dana publik untuk mempromosikan “rasa keputusasaan nasional” — tuduhan yang disuarakan oleh banyak pendukung KMT.

    Cheng menanggapi, subsidi pemerintah umum digunakan untuk sebagian besar proyek film dan TV lokal, dengan argumen bahwa “rasa keputusasaan nasional” berasal dari “kenyataan bahwa rezim otoriter yang kuat terus memperingatkan, bahwa tidak ragu menggunakan kekuatannya untuk menyerang Taiwan.”

    Berbeda dengan tipe drama perang yang diwarnai pertempuran epik, “Zero Day Attack” menyorot perjuangan internal Taiwan di tengah potensi perang, menggambarkan perpecahan politik dan kekacauan di pulau tersebut.

    Permainan terkait strategi Cina mulai beredar di pasaran

    Sama seperti serial TV, beragam permainan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang strategi penyusupan politik Cina, mulai beredar di pasaran.

    Awal tahun ini, Board game (permainan papan) “2045” resmi dirilis setelah sebelumnya sukses menggalang dana. Permainan ini mensimulasikan serangan militer Cina pada tahun 2045, setelah itu Taiwan terbagi menjadi enam kekuatan berbeda, termasuk unit pertahanan diri dan kelompok pro-unifikasi.

    Permainan lain pun berkembang ke model seluler dengan judul “Reversed Front,” yang menciptakan benua virtual “Oriental Continent. ” Para pemainnya dimungkinkan untuk menyusup ke Partai Komunis Cina dari Taiwan, Hong Kong, atau wilayah sekitarnya.

    Pada bulan Juni, otoritas Hong Kong melarang permainan seluler tersebut dengan alasan melanggar “Undang-Undang Keamanan Nasional.” Larangan tersebut tentu membuat permainan lebih banyak diunduh.

    “Kami bertujuan untuk menggambarkan citra realistis tentang lanskap politik di Asia Timur,” kata Johnny, juru bicara “Reversed Front,” yang menggunakan nama samaran.

    “Terlepas dari ancaman atau metode penyusupan dari Beijing, kami berharap Taiwan dapat belajar cara mengambil tindakan balasan,” katanya kepada DW.

    Dampak emosional dari bayangan invasi

    Namun, kekhawatiran tentang dampak psikologis dari karya-karya ini semakin meningkat, dengan para kritikus memperingatkan bahwa hal itu dapat meningkatkan kecemasan publik.

    Sebuah toko board game di Taiwan mengatakan kepada DW, meskipun sebagian besar pelanggan datang untuk bersantai bermain “2045”,beberapa orang merasa tertekan.

    “Akan ada kecemasan yang tak terhindarkan,” kata Tammy Lin, profesor terkemuka di Universitas Nasional Chengchi Taiwan yang meneliti permainan digital dan psikologi media.

    “Bagi Taiwan, ini adalah topik yang menakutkan yang lebih baik tidak dibicarakan atau dihadapi,” katanya kepada DW.

    Tai, profesor ekonomi politik komunikasi, mengatakan wajar jika film dan permainan ini memicu berbagai emosi, mengingat perpecahan politik mendalam di Taiwan terkait hubungan lintas selat.

    “Bagaimana kita memfasilitasi dialog di antara emosi yang berbeda, tidak membiarkannya bertabrakan adalah ujian sesungguhnya bagi Taiwan,” katanya.

    Tai juga berpendapat bahwa Beijing kemungkinan akan melihat acara TV dan game ini sebagai sinyal, sentimen publik Taiwan semakin menjauh dari Cina, yang dapat mendorong pemerintah Cina untuk “kian gencar menyebarkan pengaruh ideologinya.”

    Kementerian Pertahanan Cina mengkritik “Zero Day Attack,” menyebutnya sebagai produksi bermotif politik yang bertujuan untuk “memaksa sesama warga di kedua sisi Selat Taiwan untuk bertikai dan saling merugikan.”

    “Pemisahan adalah lahan subur untuk perang informasi dan berita palsu,” kata Tai, “Pertanyaannya adalah: apakah kita ingin menciptakan ketakutan atau memupuk dialog rasional?”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

  • Penderitaan Wanita Orgasme Berkali-kali Sehari, Sudah Dimulai Sejak Usia 14

    Penderitaan Wanita Orgasme Berkali-kali Sehari, Sudah Dimulai Sejak Usia 14

    Jakarta

    Sebuah laporan kasus terbaru yang diterbitkan dalam AME Case Reports menyoroti kondisi medis langka dan menyedihkan yang dikenal sebagai Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD). Studi ini mengisahkan pengalaman seorang wanita berusia 20 tahun di China yang mengalami sensasi orgasme spontan dan tak terkendali, yang sama sekali tidak berhubungan dengan hasrat seksual.

    Diberitakan PsyPost, gejalanya yang mengganggu itu berlangsung selama bertahun-tahun, sangat memengaruhi kehidupan sehari-harinya, tetapi pada akhirnya dapat diredakan dengan pengobatan antipsikotik. Laporan tersebut ditulis oleh Jing Yan dan Dafang Ouyang dari Rumah Sakit Universitas Peking di Beijing.

    Meskipun PGAD sering disalahpahami, laporan ini menekankan bahwa sensasi ini bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Pasien mengalami sensasi orgasme spontan yang terjadi berkali-kali dalam sehari, berlangsung dari beberapa detik hingga berjam-jam, seringkali tanpa pemicu apa pun.

    Kondisi ini menyebabkan penderitaan yang luar biasa dan mengganggu kemampuannya untuk sekolah, bekerja, atau mempertahankan hubungan sosial. Perjalanan menuju diagnosis juga sangat kompleks. Pada usia 14 tahun, gejalanya pertama kali muncul sebagai sensasi “listrik” di perutnya, yang disertai kontraksi panggul mirip orgasme.

    Kasus wanita ini diperumit oleh riwayat medisnya yang kompleks. Ia juga memiliki gejala psikotik, seperti keyakinan bahwa orang lain bisa membaca pikirannya. Kondisi ini membuat dokter awalnya fokus pada pengobatan gejala depresi dan psikotik.

    Pengobatan yang diberikan

    Para neurolog telah melakukan serangkaian tes seperti EEG dan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan kemungkinan epilepsi dan kelainan struktural pada otak atau organ reproduksi, namun hasilnya nihil. Ketika ia akhirnya dirawat untuk studi kasus, gejalanya begitu parah hingga orgasme spontannya kerap menginterupsi wawancara medisnya.

    Terkait pengobatan, para peneliti menemukan bahwa obat antipsikotik, khususnya risperidone dan kemudian olanzapine, berhasil meredakan gejala PGAD-nya sekaligus delusinya. Sensasi orgasmenya menjadi jarang dan tidak terlalu parah, dan ia mampu kembali bekerja dan bersosialisasi.

    Penemuan ini menguatkan hipotesis bahwa PGAD mungkin berhubungan dengan disfungsi sistem dopamin. Dopamin adalah neurotransmitter kunci dalam sistem gairah dan penghargaan di otak. Obat antipsikotik yang digunakan bekerja dengan menghambat respons dopamin, sehingga meredam sensasi gairah yang abnormal.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Kisah Wanita 20-an Alami Orgasme Tak Terkendali, Ini Awal Mulanya

    Derita Wanita Muda Selalu Orgasme, Terangsang Terus sampai Tak Bisa Hidup Normal

    Jakarta

    Dokter di China dibuat bingung oleh kasus seorang wanita muda yang mengalami orgasme tak terkendali beberapa kali sehari. Kondisi ini membuat perempuan berusia 20 tahun tersebut berada dalam keadaan gairah seksual terus-menerus, dan tak bisa menjalani hidup normal.

    “Gejala gairah seksual ditandai oleh pengalaman orgasme yang berulang dan spontan,” tulis Jing Yan dan Dafang Ouyang dari Rumah Sakit Peking University Sixth di Beijing, dalam sebuah studi kasus yang diterbitkan di AME Case Reports.

    Selama lima tahun, perempuan yang tidak disebutkan namanya ini mengalami kondisi tersebut tanpa adanya rangsangan seksual. Hal ini membuat para ahli menduga ia mengalami Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD), atau gangguan gairah genital persisten.

    Bukan Kenikmatan tapi Penderitaan Tiada Henti

    Meskipun terdengar seperti pengalaman yang menyenangkan, kenikmatan yang terus-menerus justru bisa menjadi penderitaan. PGAD dapat menyebabkan “gangguan signifikan pada kesejahteraan psikososial dan fungsi sehari-hari,” demikian menurut laporan studi tersebut.

    Ini juga yang terjadi pada sang pasien. Ia dilaporkan mengalami tekanan batin yang luar biasa dan tidak dapat bersekolah, bekerja, atau menjalin hubungan. Kondisinya memburuk hingga ia hampir tidak bisa menjelaskan gejalanya tanpa terganggu oleh orgasme.

    Gejala awal

    Gejala ini pertama kali muncul saat ia berusia 14 tahun, awalnya berupa sensasi “listrik” di perut yang disertai kontraksi panggul mirip orgasme. Pada saat yang sama, ia juga menunjukkan sensitivitas berlebihan dan keyakinan aneh seperti berpikir orang lain bisa membaca pikirannya.

    Kondisi ini membingungkan para dokter dan membuatnya sempat dirawat setahun kemudian dengan gejala depresi dan psikotik.

    Diagnosis PGAD menjadi perjalanan yang panjang. Neurolog pada awalnya menyingkirkan kemungkinan epilepsi dan tidak menemukan kelainan struktural pada otak atau organ reproduksi yang bisa memicu respons pleasure-nya yang terus-menerus.

    Para dokter akhirnya mendiagnosis PGAD setelah serangkaian pengobatan dengan obat antipsikotik berhasil meredakan orgasme dan delusinya. Setelah beberapa minggu perawatan, kondisinya membaik hingga ia bisa kembali bekerja dan bersosialisasi. Namun, setiap kali ia menghentikan pengobatan, gejalanya akan kambuh kembali.

    Para peneliti menduga kondisi ini terkait dengan ketidakseimbangan dopamin, neurotransmitter yang terlibat dalam sistem gairah dan penghargaan di otak. Pemberian antipsikotik kemungkinan besar menekan respons dopamin ini, sehingga mengurangi gejala gairahnya.

    Halaman 2 dari 3

    (kna/kna)

  • Beijing Luncurkan Toko Robot, Jual Pelayan hingga Anjing Pintar

    Beijing Luncurkan Toko Robot, Jual Pelayan hingga Anjing Pintar

    FotoINET

    Tripa Ramadhan – detikInet

    Sabtu, 09 Agu 2025 07:18 WIB

    Beijing – Beijing resmi membuka toko robot humanoid pertama yang menjual lebih dari 100 model dari 40 merek lokal. Toko ini jadi bukti ambisi Tiongkok di dunia robotika.

  • 10
                    
                        Salah Perhitungan, Jet Rafale India Jatuh oleh Rudal Pakistan Buatan China
                        Internasional

    10 Salah Perhitungan, Jet Rafale India Jatuh oleh Rudal Pakistan Buatan China Internasional

    Salah Perhitungan, Jet Rafale India Jatuh oleh Rudal Pakistan Buatan China
    Tim Redaksi
    ISLAMABAD, KOMPAS.com
    – Tepat lewat tengah malam pada 7 Mei 2025, langit perbatasan India dan Pakistan berubah menjadi arena pertempuran udara paling intens dalam sejarah kawasan.
    Puluhan jet tempur India terdeteksi melintasi garis batas oleh sistem radar Angkatan Udara Pakistan (PAF).
    Peringatan merah menyala di ruang operasi militer, menandai dimulainya eskalasi besar antar dua negara bertetangga yang kerap bersitegang.
    Marsekal Zaheer Ahmad Babar Sidhu, Kepala Staf Angkatan Udara Pakistan, disebut langsung turun tangan.
    Ia bahkan dilaporkan tidur di kasur darurat dekat ruang operasi selama beberapa hari guna mengantisipasi kemungkinan serangan India.
    “Dia menginginkan Rafale,” ujar seorang perwira senior Angkatan Udara Pakistan kepada
    Reuters
    , sebagaimana dilaporkan pada Minggu (3/8/2025).
    Ketegangan memuncak setelah serangan militan di wilayah Kashmir menewaskan sedikitnya 26 warga sipil India. New Delhi menuduh Islamabad terlibat, tuduhan yang langsung dibantah oleh pihak Pakistan.
    Meski demikian, India melancarkan serangan udara ke wilayah Pakistan pada dini hari 7 Mei.
    Menanggapi pelanggaran wilayah udara, Sidhu segera memerintahkan jet tempur J-10C buatan China untuk mengudara.
    Target utama mereka adalah jet Rafale buatan Perancis yang menjadi andalan Angkatan Udara India.
    Dalam duel udara yang berlangsung selama satu jam di tengah gelapnya malam, sebuah jet Rafale India akhirnya ditembak jatuh oleh rudal PL-15 yang ditembakkan dari J-10C Pakistan.
    Menurut laporan
    Reuters
    , insiden tersebut dikonfirmasi oleh pejabat Amerika Serikat. Kejadian ini pun mengguncang komunitas militer internasional dan berdampak pada penurunan saham produsen Rafale, Dassault Aviation.
    Pertempuran itu melibatkan sekitar 110 pesawat dari kedua pihak, menjadikannya salah satu duel udara terbesar dalam beberapa dekade terakhir.
    Pilot India diduga meyakini bahwa rudal PL-15 hanya mampu menjangkau 150 kilometer, sebagaimana klaim umum sebelumnya.
    Namun, rudal tersebut ternyata diluncurkan dari jarak lebih dari 200 kilometer, melebihi ekspektasi para pilot India.
    “Kami menyergap mereka,” ujar perwira PAF kepada
    Reuters
    . Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya meluncurkan operasi perang elektronik untuk mengacaukan sistem komunikasi India.
    Klaim ini langsung dibantah oleh Pemerintah India.
    Justin Bronk, analis dari Royal United Services Institute (RUSI) London, menilai bahwa Rafale tidak siap menghadapi serangan dari jarak sejauh itu.
    “PL-15 jelas sangat mumpuni pada jarak jauh,” kata Bronk.
    Kepala Staf Angkatan Udara Perancis mengonfirmasi bahwa satu jet Rafale dan dua pesawat lainnya milik India hilang dalam pertempuran tersebut. Seorang eksekutif Dassault bahkan mengakui kehilangan itu dalam sesi parlemen Perancis.
    Sebanyak empat pejabat Pakistan mengungkapkan bahwa dalam operasi tersebut, mereka mengaktifkan sistem
    kill chain
    —jaringan militer yang menghubungkan radar, satelit, dan pesawat pengintai secara
    real-time
    .
    Dengan menggunakan sistem Data Link 17, jet J-10C terhubung langsung dengan pesawat intai buatan Swedia. Teknologi ini memungkinkan radar pada jet tempur dimatikan agar sulit dideteksi musuh.
    Sementara itu, India disebut masih dalam tahap pembangunan sistem serupa. Kompleksitas sistem pertahanan India meningkat lantaran armada tempur mereka berasal dari berbagai negara dengan sistem berbeda-beda.
    “Pemenangnya adalah yang memiliki kesadaran situasional terbaik,” ujar Greg Bagwell, mantan perwira Angkatan Udara Inggris.
    Serangan dilakukan tanpa memasuki wilayah udara lawan, menjadikannya sebagai pertempuran jarak jauh pertama di era modern.
    Pada 10 Mei, India mengeklaim telah menyerang sembilan pangkalan militer Pakistan. Salah satu serangan dikabarkan menghancurkan pesawat pengintai di hanggar militer Pakistan selatan.
    Gencatan senjata akhirnya dicapai pada hari yang sama setelah adanya intervensi diplomatik dari Amerika Serikat.
    Konflik tersebut memunculkan dugaan keterlibatan China di balik strategi tempur Pakistan. Letnan Jenderal Rahul Singh dari Angkatan Darat India menuding adanya “masukan langsung” dari Beijing.
    Namun, tudingan itu dibantah Pakistan meski tidak disertai bukti.
    Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa kolaborasi militer mereka dengan Pakistan merupakan kerja sama biasa dan tidak ditujukan kepada pihak ketiga.
    Pada Juli 2025, Kepala Staf Angkatan Udara China Letjen Wang Gang diketahui mengunjungi Pakistan.
    Dua pejabat Pakistan mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut membahas secara spesifik penggunaan J-10 dan rudal PL-15 dalam menjatuhkan jet Rafale India.
    “Wang sangat tertarik mempelajari pengalaman tempur Pakistan dalam operasi multidomain,” ujar salah satu pejabat militer Pakistan kepada
    Reuters
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rencana Israel Caplok Gaza Tuai Kecaman

    Rencana Israel Caplok Gaza Tuai Kecaman

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengambil langkah baru di tengah agresi militer di Gaza. Netanyahu berencana mengambil alih kendali seluruh wilayah Gaza yang kemudian disetujui kabinet keamanan Israel. Namun, rencana Israel langsung menuai kecaman dunia.

    Usulan Netanyahu itu dalam rangka menghabisi Hamas di Jalur Gaza. Pasukan Israel disebut akan bersiap dengan rencana tersebut.

    “(Pasukan Israel) akan bersiap untuk mengambil alih kendali Kota Gaza sambil mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran,” demikian pernyataan kantor Netanyahu, dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/8/2025).

    Kabinet keamanan–dengan suara mayoritas–mengadopsi lima prinsip untuk mengakhiri perang: pelucutan senjata Hamas; pengembalian semua sandera, baik yang hidup maupun yang mati; demiliterisasi Jalur Gaza; kontrol keamanan Israel di Jalur Gaza; pembentukan pemerintahan sipil alternatif yang bukan Hamas maupun Otoritas Palestina.

    “Mayoritas menteri kabinet keamanan meyakini bahwa rencana alternatif yang telah diajukan kepada kabinet keamanan tidak akan mencapai kekalahan Hamas maupun pemulangan para sandera,” tambahnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Bakal Serahkan Gaza ke Pasukan Arab

    Namun Netanyahu justru menolak untuk memerintah Jalur Gaza setelah menyatakan niat secara terang-terangan untuk sepenuhnya mengambil alih daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas tersebut. Netanyahu mengatakan pihaknya akan menyerahkan Jalur Gaza kepada “Pasukan Arab”.

    Hal tersebut disampaikan Netanyahu dalam wawancara dengan media terkemuka Amerika, Fox News, seperti dilansir Reuters, Jumat (8/8).

    Dalam wawancara yang dilakukan sebelum sang PM Israel menggelar rapat kecil dengan kabinet keamanannya pada Kamis (7/8) waktu setempat, Netanyahu ditanya oleh jurnalis Fox News, Bill Hemmer, soal apakah Israel akan mengambil alih seluruh wilayah Jalur Gaza.

    “Kami bermaksud demikian (mengambil alih Gaza), untuk memastikan keamanan kami, menyingkirkan Hamas, memungkinkan penduduk Gaza terbebas, dan menyerahkannya kepada pemerintahan sipil yang bukan Hamas, dan bukan siapa pun yang menganjurkan penghancuran Israel,” jawab Netanyahu.

    Ketika ditanya lebih lanjut tentang apakah Israel berarti juga akan mengambil alih kendali atas seluruh penduduk Gaza, Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan memerintah wilayah tersebut.

    “Kami tidak ingin mempertahankannya. Kami ingin memiliki perimeter keamanan. Kami tidak ingin memerintahnya. Kami tidak ingin berada di sana sebagai badan pemerintahan,” tegas sang PM Israel dalam wawancara tersebut.

    “Kami ingin menyerahkannya kepada Pasukan Arab yang akan memerintah dengan benar, tanpa mengancam kami, dan memberikan kehidupan yang baik bagi warga Gaza. Hal itu tidak mungkin dilakukan dengan Hamas,” kata Netanyahu.

    Tidak diketahui secara jelas soal “Pasukan Arab” yang dimaksud oleh Netanyahu. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal hal tersebut.

    Hamas Kutuk Kejahatan Perang

    Hamas mengutuk rencana Netanyahu mengenai pengambilalihan penuh atas Gaza. Hamas menyatakan rencana itu sebagai kejahatan perang baru.

    “Persetujuan kabinet Zionis atas rencana pendudukan Kota Gaza dan evakuasi penduduknya merupakan kejahatan perang baru yang ingin dilakukan tentara pendudukan terhadap kota tersebut,” ujar Hamas dalam sebuah pernyataan dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/8).

    Hamas memperingatkan operasi tersebut akan memakan biaya mahal. Hamas menyebut Israel tidak akan mudah menguasai Gaza.

    “Kami memperingatkan pendudukan kriminal bahwa petualangan kriminal ini akan memakan biaya besar dan tidak akan mudah,” imbuhnya.

    Hamas juga mewanti-wanti bila Israel merebut Gaza, maka mereka telah mengorbankan para sandera. Seperti diketahui, saat ini para sandera masih ditahan di wilayah Palestina.

    “Keputusan untuk menduduki Gaza menegaskan bahwa penjahat (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan pemerintahan Nazi-nya tidak peduli dengan nasib tawanan mereka,” kata Hamas.

    “Mereka memahami bahwa memperluas agresi berarti mengorbankan mereka,” tambahnya.

    RI Tolak Keras

    Pemerintah Republik Indonesia (RI) turut merespons rencana Israel. RI menolak keras rencana tersebut.

    “Terkait rencana Israel untuk menguasai Gaza, Indonesia menolak keras rencana tersebut,” kata Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Arrmanatha Nasir kepada wartawan, Jumat (8/8).

    Arrmanatha menilai rencana Israel akan memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza. Menurutnya, langkah itu tidak berlawanan dengan upaya penyelesaian perang di Gaza.

    “Langkah ini akan semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza dan tidak sejalan dengan semangat komunitas internasional untuk menyelesaikan perang Gaza dan memulai kembali upaya penyelesaian konflik Palestina dan Israel melalui solusi dua negara,” ujarnya.

    Inggris Anggap Keliru

    PM Inggris Keir Starmer mengomentari rencana Israel untuk menguasai Kota Gaza. Dia menyebut hal itu “keliru” dan meminta Israel untuk segera mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.

    “Tindakan ini tidak akan mengakhiri konflik ini atau membantu mengamankan pembebasan para sandera,” katanya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/8). Pemimpin Inggris tersebut memperingatkan bahwa hal itu “hanya akan membawa lebih banyak pertumpahan darah”.

    Dalam pernyataannya pada hari Jumat (8/8), Starmer mengatakan bahwa “keputusan Israel untuk meningkatkan serangannya di Gaza adalah salah, dan kami mendesaknya untuk segera mempertimbangkan kembali”.

    “Setiap hari krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dan para sandera yang ditawan Hamas, ditahan dalam kondisi yang mengerikan dan tidak manusiawi,” ujarnya.

    “Yang kita butuhkan adalah gencatan senjata, peningkatan bantuan kemanusiaan, pembebasan semua sandera oleh Hamas, dan solusi yang dinegosiasikan,” imbuh Starmer.

    China Beri Peringatan

    Pemerintah China menyatakan “kekhawatiran serius” atas rencana Israel untuk menguasai Kota Gaza. China pun mendesak Israel untuk “segera menghentikan tindakan berbahayanya”.

    “Gaza adalah milik rakyat Palestina dan merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah Palestina,” ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

    “Cara yang tepat untuk meredakan krisis kemanusiaan di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera adalah gencatan senjata segera,” imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/8).

    “Resolusi penuh untuk konflik Gaza bergantung pada gencatan senjata; hanya dengan demikian jalan menuju de-eskalasi dapat dibuka dan keamanan regional terjamin,” kata juru bicara tersebut.

    Disebutkan bahwa Beijing “bersedia bekerja sama dengan komunitas internasional untuk membantu mengakhiri pertempuran di Gaza sesegera mungkin”.

    Turki Serukan Dunia Cegah

    Pemerintah Turki mendesak masyarakat internasional untuk mencegah rencana Israel mengambil alih Kota Gaza, yang merupakan kota terbesar di Jalur Gaza.

    Kementerian Luar Negeri Turki, seperti dilansir AFP, Jumat (8/8), menyebut rencana Israel itu merupakan “pukulan berat” bagi perdamaian dan keamanan di kawasan.

    “Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memenuhi tanggung jawab guna mencegah pelaksanaan keputusan ini, yang bertujuan untuk mengusir paksa warga Palestina dari tanah mereka sendiri,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataannya.

    Halaman 2 dari 6

    (fca/fca)

  • Pesawat Mata-Mata AS Mulai Terbang Dekat China, Persiapan Perang?

    Pesawat Mata-Mata AS Mulai Terbang Dekat China, Persiapan Perang?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah pesawat militer Amerika Serikat yang dirancang untuk mengumpulkan sinyal radar terdeteksi terbang jauh di Laut China Selatan (LCS), Selasa (5/8/2025). Hal ini terjadi saat Beijing terus bergerak menegaskan klaim teritorialnya di lautan kaya hasil alam itu.

    Pesawat RC-135U, juga dikenal sebagai Combat Sent, menjelajahi perairan di sekitar pulau-pulau Spratly dan Paracel yang disengketakan dalam penerbangan 10 jam dari pusat militer utama di Jepang barat daya. Penerbangan itu pertama kali terdeteksi oleh analis intelijen sumber terbuka, MeNMyRC1, seorang mantan anggota kru RC-135 dan spesialis platform intelijen sinyal. 

    Combat Sent, yang dikerahkan pada akhir Juni dari AS daratan ke Pangkalan Udara Kadena di pulau Okinawa, Jepang, melakukan misi terbarunya setelah pukul 6 pagi waktu terkoordinasi universal. Pesawat itu baru mendarat setelah pukul 4 sore UTC pada hari yang sama.

    Catatan penerbangan menunjukkan Combat Sent telah dikerahkan dalam penerbangan pengumpulan intelijen elektronik setidaknya 11 kali sejak 1 Juli, menyelidiki area-area yang disengketakan termasuk di selatan perbatasan Korea Utara serta dekat provinsi paling selatan China, Hainan, yang merupakan rumah bagi salah satu kapal induk angkatan laut China yang ditempatkan di LCS

    Dalam lembar fakta Angkatan Udara AS, Combat Sent disebutkan bertugas mengumpulkan “informasi pengintaian elektronik strategis” untuk para pembuat keputusan dalam rantai komando militer Pentagon.

    “Dengan menemukan dan mengidentifikasi sinyal radar darat, laut, dan udara militer asing, Combat Sent mengumpulkan dan memeriksa setiap sistem secara rinci, memberikan analisis strategis untuk para pejuang,” kata Angkatan Udara, dalam deskripsi peran platform tersebut dalam mengembangkan tindakan balasan anti-radar yang efektif seperti jamming.

    “Kru Combat Sent mencakup setidaknya 10 perwira perang elektronik dan enam atau lebih spesialis area misi. Pesawat ini memiliki jangkauan bahan bakar lebih dari 4.500 mil dan langit-langit operasional lebih tinggi dari 35.000 kaki.”

    LCS sendiri merupakan perairan yang disengketakan antara sejumlah negara Asia Tenggara dengan China. Beijing mengklaim 90% wilayah itu dalam sebuah skema peta yang disebut 9 garis putus-putus.

    Meski begitu, klaim ini ditolak AS, yang juga ditegaskan dalam kehadiran pasukannya di wilayah itu. China telah berulang kali menyebut apa yang dilakukan Washington di LCS sebagai tindakan yang mengancam.

    “Pesawat dan kapal perang AS sering melakukan pengintaian jarak dekat di sekitar China, yang secara serius mengancam keamanan nasional China dan merusak perdamaian dan stabilitas regional,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]