kab/kota: Beijing

  • Mendes Bicara Upaya Genjot Digitalisasi Desa, Ajak China Kerja Sama

    Mendes Bicara Upaya Genjot Digitalisasi Desa, Ajak China Kerja Sama

    Jakarta

    Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto memaparkan 12 rencana aksi Kemendes PDT di hadapan Delegasi China Investment Association Overseas Investment Union (CIAOIU).

    Yandri menjelaskan seluruh poin berikut dengan peluang kerja sama yang bisa dilaksanakan Indonesia dan China untuk memajukan desa melalui berbagai bidang.

    Di antaranya terkait digitalisasi desa, hilirisasi, pemuda pelopor desa, penguatan pengawasan dana desa, hingga percepatan pembangunan daerah tertinggal.

    Langkah ini diyakini mampu mempercepat pembangunan desa di Indonesia sebagaimana tertuang dalam Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

    “Tentang digitalisasi desa. Kami sampaikan 75.266 desa pengawasannya masih tradisional, masih secara manual. Ini juga tantangan bagi kami sementara dana desa dari pemerintah pusat selama sepuluh tahun ini Rp 680 Triliun. Ini pengawasannya agak lumayan sulit karena digitalisasi desa belum maksimal. Ini juga bisa merupakan bagian yang bisa digarap teman-teman dari Tiongkok,” papar Mendes Yandri saat bertemu Delegasi CIAOIU di Operational Room Kemendes PDT Jakarta, Kamis (18/9/2025).

    Sekadar informasi, total dana desa yang digelontorkan sejak 2015 hingga 2025 adalah Rp 680,68 Triliun dan telah menghasilkan 20.503 desa mandiri, 23.578 desa maju, dan menurunkan desa tertinggal dan sangat tertinggal menjadi 9.375.

    Jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal ini dipastikan terus merosot dengan bertambahnya desa mandiri dan maju jika ada kolaborasi, baik dengan mitra dalam negeri maupun luar negeri. Salah satunya adalah Pemerintah Tiongkok yang telah 75 tahun menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia.

    Kolaborasi lain yang bisa dilaksanakan berkaitan dengan hilirisasi. Ada beberapa hal yang bisa dilaksanakan di antaranya dengan memanfaatkan teknologi milik Tiongkok untuk menambah nilai guna produk yang dihasilkan desa di Indonesia.

    Manfaatnya semakin luas tidak hanya menjadikan bahan mentah menjadi produk jadi hingga siap dikonsumsi namun juga meningkatnya kesejahteraan masyarakat serta membawa perubahan pada status desa.

    Kerja sama Indonesia – Tiongkok merupakan hal yang sangat penting direalisasikan karena dipastikan membawa keuntungan dan kemajuan untuk keduanya. Di antaranya adalah dalam bidang ekonomi, perdagangan, keamanan, maupun pertukaran budaya yang kondisinya sangat baik karena hubungan harmonis pemimpin dua negara ini sebagaimana dikatakan Presiden CIAOIU Liu Xiongying dalam sambutannya.

    “Kami meyakini bahwa di masa mendatang, dengan kerja sama erat antara kedua belah pihak, Tiongkok dan Indonesia akan terus mendorong pembangunan komunitas dengan nasib bersama pada tingkat yang lebih tinggi, serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perdamaian dan pembangunan, baik di kawasan maupun di dunia,” katanya.

    Hadir mendampingi Mendes Yandri yaitu Wamendes PDT Ahmad Riza Patria serta Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama.

    Selain itu, pertemuan ini dihadiri beberapa tokoh penting dari Beijing Bangzhen Technology, Orenda Green Singapore, Henan Mining Group Import & Export, GEMS Capital Pte Ltd Singapore, Fulong Group, PT Nusantara Garuda Jaya (international trade and logistics), Entrepreneur in tourism and logistics (Pulau Tunda projects, downstream supply chain), Angkasa Pura II (airport logistics and halal cargo), PT Metta Karya Agri (agribusiness and smart farming), dan PT Metta Energi Sejahtera (renewable energy and PLTS projects).

    Selanjutnya para delegasi akan melaksanakan kunjungan ke Desa Ciasem Baru Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat dan Desa Wargasara Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Provinsi Banten.

    (hns/hns)

  • China Bikin Model AI Mirip Otak Manusia, Dilatih Pakai Chip Domestik

    China Bikin Model AI Mirip Otak Manusia, Dilatih Pakai Chip Domestik

    Jakarta

    Tim peneliti China meluncurkan large language model (LLM) yang diklaim sebagai model AI mirip otak pertama di dunia. Model AI ini dirancang untuk menggunakan lebih sedikit energi, memiliki kinerja lebih baik, dan beroperasi tanpa chip Nvidia.

    Model AI bernama SpikingBrain 1.0 tersebut dikembangkan oleh peneliti di Institute of Automation di Beijing. Cara kerja SpikingBrain 1.0 meniru cara kerja otak manusia yang hanya mengaktifkan neuron tertentu saat dibutuhkan.

    Tim di balik SpikingBrain 1.0 terinspirasi dari cara kerja neuron di otak manusia. Alih-alih memproses semua tugas dalam waktu bersamaan, model AI ini akan bereaksi secara selektif, menggunakan daya yang lebih sedikit untuk menjalankan tugas-tugas yang kompleks – mirip seperti otak manusia.

    Teknologi intinya, yang dikenal dengan istilah ‘spiking computing’, meniru kebiasaan otak manusia yang mengirimkan sinyal hanya ketika dipicu. Berkat desain ini, SpikingBrain 1.0 dapat bekerja dengan cepat tapi tetap efisien.

    Dalam beberapa kasus tertentu, performa SpikingBrain 1.0 sampai 100 kali lebih cepat dibandingkan model tradisional, menurut makalah teknis yang belum melewati peer review yang diunggah di repository jurnal arXiv.

    Tim SpikingBrain 1.0 membangun dua versi model AI. Versi pertama memiliki 7 miliar parameter dan versi kedua memiliki 76 miliar parameter yang saat ini sudah bisa diuji coba lewat website.

    Meskipun hanya menggunakan data yang lebih jumlahnya lebih kecil dibandingkan model konvensional, performa SpikingBrain 1.0 setara dengan alternatif open-source favorit. Model AI ini mampu menangani sekuens prompt panjang sehingga cocok untuk memproses data seperti dokumen hukum, rekam medis, dan simulasi ilmiah.

    Menariknya, model AI ini sepenuhnya mengandalkan ekosistem AI domestik. Di saat perusahaan AI berburu GPU Nvidia untuk mendukung arsitekturnya, tim SpikingBrain 1.0 menggunakan chip MetaX, perusahaan teknologi asal China.

    Tim SpikingBrain 1.0 mengatakan set-up mereka berhasil beroperasi dengan stabil selama beberapa pekan menggunakan ratusan chip MetaX, dengan konsumsi daya yang lebih kecil.

    “Hasil ini tidak hanya menunjukkan kelayakan pelatihan large-model yang efisien menggunakan platform non-Nvidia, tapi juga menguraikan arah baru untuk penerapan model yang terinspirasi otak dalam sistem komputasi masa depan,” tulis tim SpikingBrain 1.0, seperti dikutip dari South China Morning Post, Rabu (17/9/2025).

    (vmp/vmp)

  • Alarm Ekonomi China, Belanja Pemerintah China Cuma Tumbuh 6%

    Alarm Ekonomi China, Belanja Pemerintah China Cuma Tumbuh 6%

    Bisnis.com, SOLO – Belanja pemerintah China tumbuh lebih lambat untuk bulan kedua berturut-turut, menandakan risiko baru bagi perekonomian Negeri Panda yang momentum pemulihannya mulai melemah.

    Data Kementerian Keuangan yang dikutip dari Bloomberg pada Kamis (18/9/2025) menunjukkan total pengeluaran dari dua pos fiskal utama hanya naik 6% pada Agustus 2025 dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 2,7 triliun yuan (US$380 miliar). Laju tersebut menjadi yang paling lambat sejak Mei.

    Sementara itu, penerimaan gabungan pemerintah dari anggaran publik umum dan dana yang dikelola pemerintah hanya naik kurang dari 0,3% menjadi 1,6 triliun yuan. Akibatnya, defisit anggaran periode Januari–Agustus melebar menjadi 6,7 triliun yuan.

    “Perlambatan pertumbuhan belanja pemerintah pada Agustus, akumulasi simpanan fiskal, serta penurunan tajam investasi infrastruktur selama Juli–Agustus menunjukkan bahwa pembuat kebijakan tidak terburu-buru menambah stimulus, meski ekspor masih cukup tangguh,” tulis ekonom Goldman Sachs Group Inc. termasuk Lisheng Wang dalam catatan riset.

    Pelemahan belanja ini mengikuti percepatan stimulus fiskal pada awal tahun ketika ekonomi terbesar kedua dunia itu menghadapi tekanan dari tarif impor yang diberlakukan Donald Trump. Pada Agustus, penerbitan obligasi pemerintah bersih juga melambat untuk pertama kalinya tahun ini, sehingga membatasi ruang belanja Beijing.

    Minimnya dukungan fiskal berkontribusi terhadap kinerja ekonomi terlemah sepanjang tahun, khususnya pada Juli dan Agustus. Investasi — salah satu instrumen utama pemerintah untuk mendorong pertumbuhan — anjlok signifikan.

    Meski semakin banyak analis mendesak Beijing meningkatkan stimulus, risiko lonjakan utang membuat otoritas kemungkinan menahan diri dari ekspansi fiskal agresif seperti beberapa tahun terakhir. Hingga Januari–Agustus, belanja pemerintah secara keseluruhan tercatat naik 8,9% dari tahun lalu menjadi 24,2 triliun yuan.

    Angka terbaru Kementerian Keuangan juga menunjukkan pemerintah kesulitan meningkatkan penerimaan. Pelemahan ekonomi membatasi pendapatan pajak, sementara penjualan lahan tetap lesu seiring krisis perumahan yang belum berakhir.

    Dalam delapan bulan pertama 2025, penerimaan pajak hanya naik tipis 0,02% menjadi 12,1 triliun yuan, sedangkan pendapatan pemerintah daerah dari penjualan lahan turun 4,7% menjadi 1,9 triliun yuan. Keduanya menyumbang 80% dari total penerimaan pemerintah selama periode tersebut.

    “Dengan permintaan domestik yang lesu serta kelemahan berlanjut di pasar tenaga kerja dan properti, kami menilai pelonggaran tambahan yang terukur dan terarah masih diperlukan dalam kuartal mendatang,” tambah ekonom Goldman Sachs.

  • China Geser Jerman dalam Indeks Negara Inovatif, Indonesia Membaik

    China Geser Jerman dalam Indeks Negara Inovatif, Indonesia Membaik

    Beijing

    Laporan tahunan Indeks Inovasi Global GII disusun oleh Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO), badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Dalam laporan tahun 2025, Swiss berhasil bertahan di rangking pertama sejak tahun 2011. Peringkat ini lantas disusul Swedia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Sementara itu, Cina berhasil menduduki peringkat ke10, menggeser Jerman. Laporan GII menunjukkan Cina mengejar ketertinggalannya dalam pembiayaan R&D dengan dukungan swasta.

    Pada saat yang sama, survei menunjukkan prospek inovasi global menghadapi tantangan penurunan investasi. Pertumbuhan R&D diperkirakan akan melambat menjadi 2,3% tahun ini, turun dari 2,9% tahun lalu, yang merupakan tingkat pertumbuhan terendah sejak krisis keuangan global tahun 2010.

    Cina menyumbang sekitar seperempat dari total permohonan paten internasional pada tahun 2024, dan tetap menjadi kontributor terbesar. Sebaliknya, AS, Jepang, dan Jerman jika digabungkan menyumbang 40% dari total permohonan paten internasional.

    Kepemilikan paten secara luas dianggap sebagai indikator penting kekuatan ekonomi dan kapabilitas industri suatu negara.

    Dalam jangka panjang, Jerman tidak perlu terlalu khawatir atas penurunannya ke posisi ke11, kata Sacha Wunsch-Vincent, salah satu editor GII, menambahkan bahwa penurunan peringkat bukan disebabkan oleh tarif yang diberlakukan pemerintahan Trump.

    “Tantangan bagi Jerman adalah bagaimana…, selain mempertahankan status kuatnya selama puluhan tahun sebagai mesin inovasi industri, bisa menjadi kekuatan utama dalam inovasi digital,” ujar Direktur Jenderal WIPO, Daren Tang.

    Negara lain yang juga berada rangking 10 besar adalah, Singapura, Inggris, Finlandia, Belanda, dan Denmark.

    Bagaimana dengan Indonesia?

    Dalam laporan yang diliris WIPO tersebut, Indonesia yang dikategorikan negara dengan ekonomi menengah berhasil menduduki peringkat ke 55 rangking GII.

    Indonesia tercatat sebagai negara dengan perkembangan inovasi signifikan sejak tahun 2013, berada di antara Brasil dan Afrika Selatan. Sebelumnya, Indonesia menduduki rangking ke-61 dalam GII tahun 2023.

    Inovasi Indonesia dinilai telah melampaui proyeksi berdasar tingkat pendapatan atau pembangunan ekonominya, sehingga dikategorikan sebagai “innovation overperformers”.

    Indikator yang menjadi kelebihan Indonesia adalah stabilitas lingkungan dan kebijakan bisnis, pembiayaan startup dengan skala pasar domestik yang besar, kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aset tidak berwujud seperti kekayaan intelektual, merek, dan perangkat lunak (software), hingga ekspor barang-barang kreatif.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Meski mencatatkan kemajuan, terdapat beberapa aspek yang masih perlu perbaikan baik dari segi input dan output inovasi seperti investasi pendidikan dasar dan menengah sumber daya manusia Indonesia, pengembangan infrastruktur (kelistrikan) secara umum, optimalisasi pinjaman untuk institusi mikroekonomi.

    Keterkaitan antara publikasi ilmiah dan industri pun masih menjadi titik lemah, diharapkan output publikasi jurnal sains dan teknis dapat ditingkatkan untuk dapat mendorong jumlah dan kualitas paten menyaingi negara-negara dengan inovasi tinggi.

    Puluhan indikator inovasi

    Survei Indeks Inovasi Global dilakukan terhadap 139 negara dan wilayah berdasarkan 78 indikator. Indikator tersebut terbagi dalam dua subindeks yakni input dan output.

    Kategori input terdiri dari kualitas institusi yang mendukung inovasi, sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik untuk melakukan inovasi, infrastruktur fisik dan digital yang mendukung inovasi, pendanaan dan kondisi pasar yang mendukung inovasi, hingga kolaborasi industri dan lembaga akademik.

    Sedangkan dua kategori output menilai hasil konkret kegiatan inovasi berbasis pengetahuan dan teknologi serta hasil inovasi dalam bentuk kreativitas dan ekonomi kreatif.

    Editor: Rizki Nugraha

    (nvc/nvc)

  • China Tembak Kapal Sekutu AS di LCS, Ini Respons Utusan Trump

    China Tembak Kapal Sekutu AS di LCS, Ini Respons Utusan Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan di Laut China Selatan kembali meningkat setelah konfrontasi antara kapal pemerintah Filipina dan kapal penjaga pantai China di sekitar Karang Scarborough. Amerika Serikat mengecam keras apa yang disebut sebagai “tindakan agresif” Beijing, sementara Filipina menegaskan misi mereka adalah untuk melindungi nelayan.

    Insiden terjadi ketika kapal pemerintah Filipina menjalankan misi pengiriman pasokan bagi nelayan di sekitar Scarborough, wilayah tangkapan tradisional yang kerap menjadi titik gesekan. Menurut otoritas Filipina, kapal biro perikanan mereka terkena semprotan meriam air dari kapal penjaga pantai China sehingga mengalami kerusakan dan melukai satu awak.

    Sementara itu, pihak China mengklaim kapal Filipina justru menabrak salah satu kapal mereka dan menuding Manila telah “menginjak wilayah China secara ilegal.”

    Duta Besar AS untuk Filipina MaryKay Carlson melalui pernyataan di X mengecam tindakan China. “Kami mengecam tindakan agresif China di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Filipina dekat Karang Scarborough,” tulisnya.

    “Kami memuji pemerintah dan penjaga pantai Filipina yang secara profesional menjalankan hak kedaulatan Filipina, melindungi nelayan, dan menegakkan hukum maritim demi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” imbuhnya.

    Juru bicara penjaga pantai Filipina Jay Tarriela merespons ucapan dukungan tersebut. “Pengakuan Anda terhadap keberanian pria dan wanita penjaga pantai Filipina yang secara profesional melindungi nelayan dan berkomitmen menegakkan hukum maritim sangat kami hargai,” tulis Tarriela dalam unggahannya di X.

    China tetap berpegang pada klaim kedaulatan atas Scarborough, yang mereka sebut Huangyan Dao, sementara di Manila dikenal sebagai Bajo de Masinloc.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers rutin menegaskan, “Apa yang terjadi sekali lagi membuktikan bahwa pelanggaran dan provokasi yang disengaja oleh Filipina di laut adalah akar penyebab ketegangan.”

    Lin menyerukan agar Filipina menghentikan upaya yang dianggap menantang tekad China untuk “menjaga hak dan kepentingan sah kami.”

    Scarborough Shoal terletak di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Filipina, namun China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang merupakan jalur penting bagi sekitar 20% perdagangan maritim global.

    Klaim sepihak ini tumpang tindih dengan hak maritim sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Filipina.

    Filipina dan China kerap terlibat bentrokan di wilayah tersebut. Sejak awal tahun lalu, penjaga pantai Filipina bersama biro perikanan mengadakan patroli bersama di sekitar Scarborough untuk mendukung nelayan lokal, yang berulang kali diusir oleh kapal penjaga pantai China.

    Bulan lalu, sebuah kapal penjaga pantai China bahkan bertabrakan dengan kapal perusak Angkatan Laut Tiongkok sendiri saat keduanya tengah mengejar konvoi pasokan Filipina. Kapal penjaga pantai itu rusak parah, dan peristiwa ini dianggap memalukan bagi Beijing sekaligus memicu kekhawatiran akan langkah eskalasi lebih lanjut.

    Ketegangan semakin memuncak setelah pekan lalu China secara sepihak mendeklarasikan sebagian Karang Scarborough sebagai kawasan cagar alam laut. Langkah itu memicu protes keras dari Manila, Washington, serta sejumlah sekutu Amerika Serikat di kawasan.

    Analis menilai langkah China ini menegaskan niat Beijing untuk memperluas kendali atas fitur maritim yang sebenarnya masuk ke dalam ZEE Filipina.

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Debindo Perluas Kehadiran Indonesia di Pameran Internasional

    Debindo Perluas Kehadiran Indonesia di Pameran Internasional

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Debindomulti Adhiswasti menjalin kemitraan dengan ITE Group, penyelenggara pameran internasional yang berbasis di Rusia, Dubai, Beijing, dan New Delhi. Melalui Nota Kesepahaman (MoU) ini, PT Debindomulti Adhiswasti resmi menjadi mitra ITE Group di Indonesia untuk mempromosikan pameran ITE kepada pasar domestik sekaligus membawa peserta pameran asal Indonesia ke ajang internasional yang diselenggarakan ITE di kota Moskow, Rusia.

    Direktur Utama PT Debindomulti Adhiswasti Vibiadhi Swasti Pradana, mengatakan kolaborasi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam mendorong industrialisasi, peningkatan daya saing global, serta memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional. Dengan hadir di berbagai pameran berskala global, pelaku usaha nasional tidak hanya memperluas akses pasar, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan ekspor, hilirisasi produk, serta penciptaan peluang kerja dan investasi yang lebih luas.

    “Ini bukan sekadar kemitraan, melainkan sebuah langkah maju dalam misi kami untuk tumbuh, terhubung, dan memimpin di industri pameran dan pengembangan bisnis. Kami ingin agar dunia semakin mengenal kekuatan industri Indonesia,” ujar dia dikutip Rabu (17/9/2025).

    Pameran ITE menawarkan platform internasional bagi pelaku bisnis Indonesia untuk menampilkan produk, layanan, dan inovasi terbaru di ajang bergengsi, seperti MosBuild, WorldFood Moscow, Printech, dan RosUpack. Keikutsertaan dalam event ini mendukung agenda pemerintah dalam kedaulatan pangan, industrialisasi, dan digitalisasi sekaligus membuka peluang investasi yang berorientasi pada pertumbuhan inklusif.

    Sebagai exhibitor, pelaku bisnis Indonesia akan memperoleh manfaat berupa akses langsung kepada para pengambil keputusan di Rusia di berbagai sektor industri mulai dari packaging, agri-tech, industrial printing, hingga teknologi pangan dan farmasi. Dukungan digital melalui ITE Connect juga memungkinkan networking virtual, showcase produk, dan negosiasi bisnis lebih efisien, selaras dengan agenda transformasi digital nasional.

    “Kemitraan ini menjadi langkah penting untuk menembus pasar global, memperluas jejaring B2B lintas negara, serta memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia. Sebagai mitra resmi ITE Group di Indonesia, Debindo mengundang perusahaan-perusahaan nasional untuk memanfaatkan kesempatan ini dan mengoptimalkan jangkauan promosi di pasar internasional,” terang Adhiswasti.

    “Berbagai pameran mendatang di Moskow, Rusia, seperti MosBuild, Pharmtech, Dairytech, dan RosUpack, dapat menjadi ajang strategis untuk memperkuat jejaring bisnis global sekaligus mewujudkan visi Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia,” pungkas dia.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perjalanan TikTok, dari Sempat Diblokir di Indonesia hingga Batal Tutup di AS

    Perjalanan TikTok, dari Sempat Diblokir di Indonesia hingga Batal Tutup di AS

    Bisnis.com, JAKARTA— TikTok melewati perjalanan panjang sejak diluncurkan, mulai dari sempat diblokir di Indonesia pada 2018 hingga terancam ditutup di Amerika Serikat (AS)

    Kini aplikasi tersebut batal dilarang di AS setelah pemerintah setempat mencapai kesepakatan dengan investor lokal yang akan mengambil alih kepemilikan.

    Melansir laman Reuters pada Rabu (17/9/2025) TikTok dikembangkan oleh ByteDance, perusahaan asal China yang didirikan Zhang Yiming pada 2012. Versi awalnya bernama Douyin, yang diluncurkan di pasar domestik pada 2016, sebelum hadir secara global setahun kemudian. 

    Pada 2018, ByteDance mengakuisisi aplikasi asal AS, Flipgram, serta aplikasi lip-sync populer Musical.ly. Integrasi dengan Musical.ly mendorong TikTok meluas ke pasar internasional, termasuk Indonesia. 

    Namun pada tahun yang sama, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sempat memblokir TikTok karena dianggap memuat konten pornografi, penistaan agama, serta konten negatif lainnya. 

    Larangan itu hanya bertahan sepekan, setelah TikTok berkomitmen menghapus konten bermasalah dan membuka kantor perwakilan di Jakarta.

    Popularitas TikTok kemudian terus meningkat. Pada 2019, unduhan globalnya sudah menembus 1 miliar kali dan setahun kemudian melonjak menjadi 2 miliar. Namun, seiring pertumbuhan tersebut, aplikasi ini mulai mendapat pengawasan ketat di sejumlah negara.

    India misalnya, melarang TikTok pada 2020 dengan alasan keamanan nasional setelah bentrokan di perbatasan dengan China.  Kemudian Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump juga menaruh perhatian besar, dengan kekhawatiran data pengguna bisa diakses oleh pemerintah Beijing. 

    Pada Agustus 2020, Trump bahkan menandatangani perintah eksekutif yang melarang transaksi dengan ByteDance, sembari mendesak agar operasi TikTok di AS dialihkan ke pemilik lokal.

    Sejumlah perusahaan besar, termasuk Microsoft dan Oracle, sempat masuk dalam pembicaraan untuk membeli bisnis TikTok di AS. Meski negosiasi berlarut-larut, ByteDance berhasil mempertahankan operasional aplikasi tersebut, sambil menghadapi berbagai tuntutan hukum dan investigasi terkait perlindungan data anak-anak.

    Pada periode berikutnya, tekanan terhadap TikTok kian kuat. Pemerintahan Joe Biden pada 2024 menandatangani undang-undang yang mewajibkan ByteDance menjual aset TikTok di AS paling lambat Januari 2025, atau aplikasi itu akan dilarang dari toko aplikasi maupun layanan internet di Negeri Paman Sam. 

    TikTok sempat hilang dari App Store dan Google Play di AS pada Januari 2025, namun sehari kemudian kembali aktif setelah Trump yang terpilih kembali sebagai Presiden menyatakan akan memberi jalan keluar bagi aplikasi tersebut.

    Sejak itu, tenggat penjualan berulang kali diperpanjang hingga akhirnya pada pertengahan September 2025, pemerintah AS dan China mencapai kesepakatan awal dalam perundingan di Madrid. 

    Kedua negara sepakat untuk mengalihkan kepemilikan TikTok di AS ke investor lokal, yang akan diumumkan resmi setelah Trump dan Presiden China Xi Jinping berbicara langsung. 

    Trump kemudian menegaskan TikTok tidak akan ditutup di Amerika Serikat, dan tenggat penjualan diperpanjang hingga 16 Desember 2025. Memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS, TikTok sejauh ini berhasil terhindar dari ancaman penutupan.

  • China Kumpulkan Sekutunya, Bentuk Tatanan Global Saingi AS

    China Kumpulkan Sekutunya, Bentuk Tatanan Global Saingi AS

    Beijing

    Forum Xiangshan adalah pertemuan keamanan internasional tahunan pertama di Beijing, yang digelar sejak dimulainya masa jabatan kedua Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Acara ini menjadi bagian dari rencana China untuk memperkuat proyeksi kekuatan barunya dalam “menegakkan tatanan internasional.”

    Forum yang digelar pada 17–19 September 2025 tersebut, secara luas dianggap sebagai respons China atas Dialog Shangri-La, sebuah forum keamanan tahunan bergengsi di Asia yang digelar di Singapura. Dialog Shangri-La biasanya dihadiri pejabat setingkat menteri dari negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan sekutunya.

    “AS lebih suka Dialog Shangri-La. China lebih suka Forum Xiangshan,” kata Raymond Kuo, seorang pakar politik senior yang fokus dalam topik Asia Timur di lembaga penelitian RAND, AS. “Preferensi itu terlihat dari siapa yang mereka kirim.”

    Pada Forum Xiangshan tahun 2025 ini, Amerika Serikat hanya mengirim atase pertahanan dari kedutaannya di Beijing. Perwakilan ini merupakan tingkat delegasi yang lebih rendah dibanding tahun 2024, ketika pemerintahan Trump mengirim wakil asisten menteri pertahanan.

    Pada Juni 2025, Menteri Pertahanan China Dong Jun absen dari Dialog Shangri-La. Ini merupakan kali pertama sejak tahun 2019, pejabat pertahanan tertinggi Beijing tidak hadir di forum tersebut.

    Kepada DW, Raymond Kuo mengatakan bahwa China melakukan semacam “forum shopping”, berupaya menciptakan sistem terpisah dan mengajak negara lain untuk bergabung.

    Level pejabat yang dikirim AS dan China ke forum-forum tersebut, kata Raymond Kuo, menunjukkan seberapa penting negara-negara lain menilai forum itu, di tengah meningkatnya rivalitas dua ekonomi terbesar dunia ini.

    Niat China bentuk tatanan global alternatif

    Menurut kantor berita Xinhua, sekitar 1.800 perwakilan dari 100 negara, termasuk pejabat, militer, dan akademisi hadir dalam Forum Xiangshan 2025.

    Topik utama dalam agenda resmi mencakup soal “tata kelola keamanan global, kerja sama keamanan Asia-Pasifik, menjaga tatanan internasional pascaperang, dan pembangunan perdamaian regional.”

    Narasi tersebut sejalan dengan upaya Beijing untuk memperluas pengaruhnya lewat sejumlah ajang internasional belakangan ini, yang digelar di wilayah China, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO) dan parade militer besar pada awal September 2025 ini.

    Di KTT SCO awal September 2025, Presiden Xi Jinping bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi, sebelum kemudian menjamu Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam parade militer. Tampilnya kerja sama keamanan antara China dan sekutu utamanya diperkirakan juga akan terlihat di Forum Xiangshan.

    “Xi Jinping akan menekankan persatuan dengan Rusia, Korea Utara, dan mungkin Iran untuk menyampaikan pesan bahwa ada kelompok yang mampu melawan pengaruh global AS,” kata Elizabeth Freund Larus, seorang peneliti senior di Pacific Council.

    Cari dukungan “Global South” dan contohkan India

    Narasi Beijing soal tatanan dunia baru utamanya ditujukan ke negara-negara Selatan, seperti Vietnam, Malaysia, Brasil, dan Nigeria. Negara-negara tersebut mengirim perwakilan pertahanan dengan jabatan lebih tinggi ke Forum Xiangshan.

    Raymond Kuo mengatakan Xi Jinping berusaha menampilkan citra China sebagai “mediator yang dapat dipercaya” untuk negara-negara Selatan dan menjadikan hubungannya dengan India sebagai contoh.

    Terlepas dari hubungan China dan India yang memburuk sejak bentrokan perbatasan mematikan pada 2020, pertemuan Modi dengan Xi Jinping di KTT SCO awal September 2025 ini bisa menguntungkan Beijing.

    “Pada titik tertentu, China sudah mengatakan: ‘Ya, kita mungkin punya perbedaan, bahkan konflik wilayah, tetapi kita tetap bisa menangani dan menyelesaikan isu keamanan regional lebih baik daripada Amerika Serikat’,” papar Raymon Kuo.

    Namun, meski menekankan multilateralisme, para pengamat menilai China masih lebih menyukai perjanjian bilateral dengan negara-negara Selatan. China, kata Raymond Kuo, mungkin akan meluncurkan inisiatif atau memberi rincian proposal dari KTT SCO, tetapi kesepakatan nyata tampaknya terbilang kecil.

    Rivalitas AS-China di Asia

    Forum Xiangshan juga memberi gambaran tentang cara AS dan China dalam menjalankan diplomasi militer di masa depan.

    Menurut Freund Larus, pilihan delegasi AS “menunjukkan bahwa diskusi sebenarnya terjadi lewat jalur belakang, bukan di depan kamera.”

    Menjelang Forum Xiangshan, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth berbicara lewat telepon dengan Menteri Pertahanan China Dong Jun. Mereka menekankan pentingnya menjaga saluran komunikasi militer terbuka dan menegaskan kepentingan nasional masing-masing.

    Dalam percakapan itu, Dong Jun memperingatkan bahwa “upaya penahanan atau pencegahan terhadap China tidak akan berhasil”, serta menentang campur tangan AS di Laut China Selatan dan Taiwan, sebuah negara demokrasi yang punya pemerintahan sendiri tapi diklaim Beijing sebagai wilayahnya.

    Pete Hegseth menegaskan kalau AS “tidak mencari konflik dengan China”, tetapi menekankan bahwa negaranya memiliki “kepentingan strategis di Asia-Pasifik.”

    “Jika ada dialog bilateral dengan Beijing, Washington tidak merasa perlu masuk ke China untuk melakukannya,” kata Ying-Yu Lin, seorang profesor di Universitas Tamkang, Taiwan.

    Pada September 2025, kapal induk terbaru China, Fujian, terlihat melintas di Selat Taiwan menuju Laut China Selatan. Mobilisasi ini kemudian disebut Beijing sebagai “bagian dari latihan penelitian dan pelatihan.”

    Sementara itu, AS dan Jepang menggelar latihan militer bersama, termasuk pengerahan sistem rudal jarak menengah, Typhon, di Jepang. Kemudian, latihan militer ini dikritik China dan Rusia karena dianggap meningkatkan ketegangan militer di kawasan tersebut.

    Para pengamat memperkirakan Beijing akan terus menggunakan forum seperti ini untuk mempromosikan narasi perdamaian, mulai dari perang Ukraina hingga Laut China Selatan dan Taiwan.

    “Ini garis narasi yang sama yang terus digunakan pejabat China,” kata Larus. “Jangan berharap ada terobosan di sini.”

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh: Muhammad Hanafi

    Editor: Tezar Aditya

    (nvc/nvc)

  • Filipina vs China di Laut China Selatan, 1 Awak Luka Kena Meriam Air

    Filipina vs China di Laut China Selatan, 1 Awak Luka Kena Meriam Air

    Manila

    Kapal-kapal Filipina dan China terlibat insiden terbaru di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Filipina melaporkan satu awaknya luka-luka pada Selasa (16/9) akibat serangan meriam air yang dilancarkan oleh kapal Penjaga Pantai China di dekat beting yang disengketakan di perairan strategis tersebut.

    Beijing menuduh kapal Manila secara sengaja telah menabrak kapalnya dalam insiden terbaru di perairan Laut China Selatan.

    Insiden ini merupakan yang terbaru dari serangkaian konfrontasi antara Filipina dan China di jalur perairan krusial tersebut, yang hampir seluruhnya diklaim oleh Beijing, meskipun ada putusan internasional yang menyatakan bahwa klaim China itu tidak memiliki dasar hukum.

    Juru bicara Penjaga Pantai Filipina Komodor Jay Tarriela, seperti dilansir AFP, Rabu (17/9/2025), mengatakan bahwa dua kapal China menggunakan meriam air saat mengejar kapal biro perikanan Filipina, BRP Datu Gumbay Piang, yang sedang mengirimkan ransum kepada nelayan-nelayan Filipina di dekat Scarborough Shoal.

    Scarborough Shoal yang dikuasai China kerap menjadi titik rawan konflik antara kedua negara.

    Otoritas Penjaga Pantai Filipina melaporkan bahwa serangan meriam air oleh kapal Penjaga Pantai China itu telah memecahkan kaca jendela di bagian anjungan kapal tersebut.

    “Tindakan agresif ini berlangsung selama sekitar 29 menit, mengakibatkan kerusakan signifikan, termasuk pecahan kaca dari jenderal di bagian belakang anjungan,” sebut Tarriela dalam pernyataannya, sembari menambahkan bahwa kerusakan juga terjadi pada “partisi kabin kapten” pada kapal Fiipina tersebut.

    Dituturkan Tarriela bahwa seorang awak dari kapal Filipina itu “mengalami luka-luka akibat pecahan kaca yang disebabkan oleh meriam air”. Sebuah gambar yang dirilis oleh Penjaga Pantai Filipina menunjukkan seorang pria dengan luka-luka pada bagian telinganya.

    Dalam pernyataan terpisah yang dirilis pada Selasa (16/9) malam, Penjaga Pantai China menuduh kapal Filipina telah “secara sengaja menabrak” kapalnya.

    Diklaim oleh Penjaga Pantai China bahwa kapal-kapal Beijing telah “mengambil tindakan pengendalian” terhadap beberapa kapal yang “bersikeras menginvasi perairan teritorial China di Huangyan Dao” — nama yang digunakan China untuk menyebut Scarborough Shoal.

    Sebuah video yang menyertai pernyataan tersebut menunjukkan sebuah kapal Filipina, yang terjebak di antara dua kapal Penjaga Pantai China, melakukan kontak dengan salah satu kapal China setelah terkena meriam air.

    Tariella dalam pernyataannya menyebut kapal Filipina tersebut kemudian berlayar ke “posisi yang lebih aman” menjauhi dari area Scarborough Shoal setelah insiden terjadi, yang juga disebut menyebabkan korsleting di atas kapal.

    Insiden terbaru ini terjadi setelah bulan lalu, sebuah kapal Angkatan Laut China bertabrakan dengan salah satu kapal Penjaga Pantai dari negaranya sendiri saat mengejar sebuah kapal patroli Filipina di dekat Scarborough Shoal.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Siaga Perang Asia, China Respons Rudal Maut AS di Jepang

    Siaga Perang Asia, China Respons Rudal Maut AS di Jepang

    Jakarta, CNBC Indonesia – China mendesak Amerika Serikat (AS) dan Jepang segera menarik sistem rudal Typhon yang baru saja dipamerkan dalam latihan militer gabungan “Resolute Dragon” di Jepang. Beijing menilai keberadaan rudal itu memicu ketegangan dan berpotensi memicu perlombaan senjata di kawasan.

    Latihan militer gabungan AS-Jepang itu berlangsung sejak Kamis (12/9/2025) hingga 25 September mendatang. Dalam latihan tersebut, Pasukan Bela Diri Jepang untuk pertama kalinya menampilkan sistem rudal jarak menengah Typhon buatan AS, meskipun belum dilakukan uji tembak.

    “Amerika Serikat dan Jepang, mengabaikan kekhawatiran serius China, bersikeras untuk menempatkan sistem rudal jarak menengah Typhon di Jepang dengan dalih latihan gabungan,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers pada Selasa (16/9/2025), seperti dikutip AFP.

    “China menyatakan ketidakpuasan yang mendalam dan penolakan tegas terhadap hal ini,” tegasnya.

    Menurut Lin, penempatan sistem Typhon di Asia menambah risiko instabilitas. “Penempatan sistem Typhon oleh Amerika Serikat di negara-negara Asia meningkatkan risiko perlombaan senjata dan konfrontasi militer regional, serta menimbulkan ancaman substantif terhadap keamanan strategis regional,” ujarnya.

    Typhon sendiri merupakan sistem rudal berbasis truk yang memanfaatkan rudal SM-6 dan Tomahawk produksi Raytheon yang dimodifikasi untuk peluncuran darat. Menurut Angkatan Darat AS, sistem ini bagian dari program modernisasi senjata jarak jauh untuk meningkatkan kemampuan serangan presisi.

    Kolonel AS Wade Germann menjelaskan, sistem Typhon dapat ditempatkan di berbagai medan sulit dan dirancang untuk memperkuat pencegahan serangan bersenjata.

    “Ini akan meningkatkan kemampuan deterrence di tengah lingkungan keamanan yang semakin kompleks di kawasan,” katanya di Pangkalan Udara Iwakuni, Jepang.

    Sementara itu, juru bicara Pasukan Bela Diri Jepang menegaskan kehadiran Typhon dalam latihan bertujuan meningkatkan kemampuan pertahanan bersama.

    “Pencegahan terhadap serangan bersenjata dapat ditingkatkan seiring dengan semakin ketatnya lingkungan keamanan di sekitar Jepang,” ujarnya.

    Sistem ini sebelumnya dikerahkan di Filipina utara pada 2024 untuk latihan gabungan tahunan. Bahkan, Manila sempat mengumumkan rencana membeli Typhon untuk memperkuat pertahanan maritimnya, yang memicu kemarahan Beijing.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]